Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
com
http://doktersehat.com/cara-mengenali-korban-sodomi-dari-anus-anak/
terhadap anak-anak. Sedangkan kasus perceraian juga menjadi faktor lain penyebab perkosaan di dalam
keluarga.
Belum lagi, anak-anak cenderung menelan mentah-mentah doktrin untuk patuh kepada orang tua. Bisa saja
pelaku frustrasi dengan kehidupannya sendiri, kemudian mencari pelampiasan kepada orang lain. Bahkan bisa
anggota keluarga jadi target. Kata-kata nurut orang tua ini jadi soft terror. Nah ini yang tidak disadari secara
langsung dan membuat pelecehan seksual terhadap anak-anak terjadi, paparnya.
Fitriani juga menjelaskan, dampak psikologis pada korban anak-anak biasanya tidak berbeda jika ditinjau dari
jenis kelamin. Para korban pelecehan seksual itu cenderung tertutup, sulit beradaptasi, bermuatan energi negatif
dan sensitif. Selain karakteristik kepribadian, jenis pelecehan seksual yang dialami juga memberikan dampak
yang berbeda.
Seperti pelecehan fisik biasanya meninggalkan trauma yang lebih besar dibandingkan kekerasan pelecehan
verbal. Selain itu, frekuensi dan durasi terjadinya pelecehan seksual juga berpengaruh terhadap dampak yang
ditimbulkan ketika sang anak besar nanti. Semakin sering frekuensinya, atau semakin lama durasinya, maka
trauma yang ditimbulkan pada anak juga semakin besar.
Semakin besar trauma yang ditimbulkan, maka semakin panjang waktu pemulihan yang dibutuhkan.
Side effect-nya anak mengalami gangguan paranoid, trauma berkepanjangan. Sering kali yang mengalami
trauma seperti itu ketika dewasa mereka bermasalah terkait hubungan dengan lawan jenis. Mereka
pandangannya jadi negatif pada lawan jenis, karena gangguan psikologis yang berat, tuturnya.
Yang lebih ironisnya, sambung Fitriani, dampak lain dari efek kekerasan seksual yang diterima anak adalah
mereka kelak bisa tumbuh menjadi pribadi yang apatis. Apalagi jika mereka tidak mendapat penanganan yang
baik dan kurang penanaman nilai religiusitas, maka sangat mungkin kelak dirinya akan mempraktikkan tindakan
tersebut alias menjadi pedofil.
Selain itu, tingkat kenakalan anak-anak korban kekerasan seksual akan menjurus kepada pergaulan bebas yang
mendasar pada perilaku seks menyimpang. Perilaku seks anak korban kekerasan ke depan akan menyimpang
dan menjurus ke pergaulan bebas. Inilah yang terjadi di negara berkembang, sehingga penyebaran penyakit
kelamin hingga HIV terus menjangkit, cetusnya juga.
Dia juga mengaku, sangat sulit menyembuhkan anak korban kekerasan seksual yang trauma berat. Bisa jadi
mereka nanti akan menjadi pedopil atau yang lain. Inilah yang harusnya dihindari, kata Fitriani. Oleh karena itu,
lanjut Fitriani, untuk mengembalikan trauma anak yang menjadi korban pelecehan seksual perlu penanganan
yang seirus.
Di antaranya, keperdulian keluarga yang mengembalikan rasa percaya diri, terutama pada rasa aman kepada
anak untuk bercerita. Utamanya, peran lingkungan agar sang anak korban kekerasan tidak dikucilkan
lingkungannya.
Ya hanya dua itu yang penting. Dukungan dari keluarga dan lingkungan. Jika ini bisa dikendalikan maka efek
positif akan dapat ditekan. Selain itu juga perlunya penindakan tegas dari aparat kepolisian untuk menindak
keras pelaku pelecehan seksual agar memberikan efek jera dan tindakan kekersan seksual berkurang,
paparnya juga. (cok)
Lima Cara Hindari Kekerasan Seksual Pada Anak
1. Tidak Ada Rahasia
Ajarkan si kecil terbuka menyampaikan perasaannya, saat senang, sedih, takut dan gembira. Jika diperlakuan
tak senonoh maka dia akan bercerita.
2. Jangan Kenakan Aksesoris Nama
Hindari aksesoris tertulis nama anak. Bisa saja orang tak dikenal menghampiri, lalu menyebutkan namanya
seolah-olah kenal lalu menculiknya.