Вы находитесь на странице: 1из 17

RESUME KUNJUNGAN LAPANGAN

PLTGU CILEGON

Oleh : Ibram Gunarsa


No. Tes : 1404/PLM/JF/S1/MES/07356
Bidang : Enjinering Pembangkit

PRAJABATAN ANGKATAN 42
P.T. PLN (Persero)

GAMBARAN UMUM PROSES PRODUKSI LISTRIK PLTGU

Gambar 1. Skema PLTGU Secara Umum

A. PLTG
Pusat Listrik Tenaga Gas atau PLTG adalah suatu pembangkit listrik yang
menggunakan mesin turbin gas untuk membangkitkan energi listrik. Turbin Gas
merupakan salah satu mesin konfersi energi yang mengkonfersikan energi kimia yang
terkandung bahan bakar baik berwujud gas maupun minyak untuk dirubah menjadi
energi gerak putar dan putaran yang dihasilkan digunakan untuk memutar generator
sehingga akan menghasilkan energi listrik.

Gambar 2. Turbin Gas

1. Prinsip Kerja Turbin Gas

Gambar 3. Siklus Brayton

Pada prinsipnya PLTG menggunakan mesin penggerak berupa Turbin Gas.


Turbin Gas merupakan mesin yang mengacu pada siklus brayton. Diawali dengan
udara dikompresi pada entalpi tetap, selanjutnya kalor (bahan bakar) ditambahkan dan
bercampur dengan udara yang telah dikompresi sehingga terjadi pembakaran dan
terjadi ekspansi gas panas dengan kecepatan tinggi. Kecepatan gas panas hasil
pembakaran yang tinggi ini digunakan untuk memutar turbin gas dengan cara
melewatkan gas panas pada celah sudu sudu turbin. Setelah gas panas digunakan
untuk memutar turbin lalu dibuang ke udara luar melalui cerobong dengan disertai
pembuangan panas sisa yang masih terkandung dalam gas panas keluar cerobong.
Energi gerak putar pada Turbin Gas akibat dorongan yang diberikan gas panas
pada sudu sudu turbin digunakan untuk memutar kompresor turbin gas yang seporos
dengan turbin serta generator untuk membangkitkan energi listrik. Seperti halnya
Turbin, kompresor juga mempunyai sudu sudu.
2. Sudu Turbin dan Kompresor
Bagian bagian turbin dan kompresor terdiri dari bagian yang bergerak dan
bagian yang diam. Bagian yang bergerak biasa disebut sudu gerak dan bagian yang
diam disebut sudu diam. Sudu gerak melekat pada poros turbin gas. Bagian diam
melekat pada casing turbin gas. Sudu gerak berfungsi sebagai pengubah energi panas
gas buang menjadi energi gerak putar turbin gas. Sudu diam berfungsi sebagai nozzle
atau pengubah tekanan menjadi kecepatan sehingga gas panas akan melalui sudu jalan
dengan kecapatan tinggi.

Gambar 4. Sudu Kompresor dan Turbin Gas

3. Pendinginan pada Sudu Turbin


Pada sudu turbin terdapat rongga rongga udara yang digunakan sebagai
pendingin atau pelindung sudu turbin dari temperatur tinggi gas panas. Rongga
rongga ini alirkan udara dari kompresor sehingga saat gas panas melewatinya tidak
besentuhan langsung. Udara kompresor yang melalui rongga rongga sudu turbin
akan menyelubungi bagian luar sudu - sudu turbin. Baik sudu gerak maupun sudu
putar mempunyai rongga rongga untuk pendinginan ini.

Gambar 5. Alur Pendinginan Sudu Turbin

Gambar 6. Potongan Sudu

Gambar 7. Aliran Pendinginan Sudu

4. Proses start turbin gas


Pada saat start awal turbin gas, kompresor tidak bisa bergerak mengkompresi
udara yang nantinya akan dicampur dengan bahan bakar sehingga terbakar dan
menghasilkan gas panas untuk menggerakkan turbin. Kompresor membutuhkan
penggerak tambahan sebelum digerakkan oleh turbin setelah turbin bergerak karena
dorongan gas panas. Penggerak tambahan ini sering disebut alat start atau starting
device. Alat start ini bisa berupa motor diesel, motor listrik atau mesin penggerak lain.
Saat start awal alat start berputar dan putaran tersebut akan disalurkan dengan alat
pemindah momen atau torque conveyor menuju poros turbin gas. Poros turbin gas

yang tadinya diam perlahan lahan berputar. Udara mulai masuk kedalam kompresor.
Tetapi kompresor tidak langsung mengkompresi udara, tetapi pada tingkat tertentu
diekstraksikan atau dibuang untuk menghindari stall and surging yang bisa
menyebabkan kompresor rusak.
5. Turbin Gas PLTGU Cilegon
Turbin Gas pada PLTGU Cilegon menggunakan bahan bakar gas alam dan
HSD (High Speed Diesel Oil). Tetapi bahan bakar utamanya adalah gas alam yang
disuplai oleh CNOOC sebanyak 80 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Bahan bakar
gas untuk pembangkit dipasok dari Lapangan gas PSC-SES CNOOC di lepas pantai
utara Banten melalui pipa gas bawah laut sepanjang +/- 60 km sebagai diversifikasi
bahan bakar minyak. Sedangkan HSD hampir tidak pernah digunakan kecuali hanya
sebagai back up jika sewaktu waktu pasokan gas alam tersendat. HSD di tampung
dalam sebuah tangki dengan kapasitas 15.000 KL.
6. Pelaksanaan Open Cycle dalam PLTGU Cilegon
Proses produksi yang hanya menggunakan PLTG di dalam sektor
pembangkitan PLTGU disebut dengan PLTG(Open Cycle). Hal itu dilaksanakan jika
ada unit pembangkitan turbin uap ada yang mengalami gangguan, pemeliharaan atau
sistem P3B Jawa-Bali hanya membutuhkan konstribusi daya yang kecil.

Gambar 8. Siklus PLTG (Open Cycle)

- PLTG (Open Cycle) :


Udara dikompresi oleh Kompresor diperlukan untuk proses pembakaran dengan
gas di dalam ruang bakar.
Semburan gas panas hasil pembakaran digunakan untuk memutar Turbin Gas.

Putaran Turbin Gas dimanfaatkan untuk memutar Generator. Putaran Generator


menghasilkan listrik yang kemudian disalurkan kepada pelanggan melalui
Transmisi.

B. PLTU
Pusat Listrik Tenaga Uap atau yang biasa disingkat PLTU merupakan suatu
pembangkit yang mengandalkan mesin Turbin Uap untuk membangkitkan energi
listrik. Turbin Uap adalah salah satu mesin konversi energi yang mengkonversikan
energi thermal yang terkandung pada uap panas air menjadi energi listrik. Yaitu
dengan melewatkan aliran uap panas air ke celah sudu sudu turbin uap sehingga
menyebabkan poros turbin uap dapat berputar. Putaran poros turbin ini digunakan
untuk memutar generator sehingga dapat membangkitkan energi listrik.

1. Prinsip Kerja Turbin Uap

Gambar 9. Prinsip Dasar PLTU

Turbin Uap adalah mesin kalor yang dikembangkan berdasarkan prinsip siklus
rankine. Diawali dengan pemberian kalor pada medium air (H 2O liquid) hingga
menjadi uap (H2O gas). Air jika dipanaskan hingga titik didihnya akan memuai dan
menguap. Karena memuai menjadi uap maka uap hasil pemanasan air akan
mempunyai tekanan tinggi bila dipanaskan pada ruang tertutup. Uap yang bersuhu
dan bertekanan tinggi ini lalu disalurkan melalui pipa menuju turbin. Sebelum
memasuki turbin, uap diekspansikan dengan nozzle (sudu diam tingkat pertama)
sehingga saat uap melewati sudu putar mempunyai kecepatan tinggi dan

menyebabkan poros turbin uap berputar. Setelah uap digunakan untuk memutar
turbin, uap lalu didinginkan (biasanya menggunakan medium air laut, sungai atau
danau sebagai pendinginannya) hingga menjadi air kembali. Uap yang semula
bervolume besar dan dinginkan hingga menjadi air yang volumenya kecil maka akan
menjadikan kondisi ruang keluar turbin uap menjadi vacum. Air hasil pengembunan
uap akan dipompakan lagi ke drum untuk dipanaskan kembali. Siklus kembali
berulang.

Gambar 10. Alur Pergerakan Kalor

2. Turbin Uap pada PLTGU Cilegon


Pada PLTGU Cilegon terdapat Turbin Uap yang beroperasi untuk memutar
generator. Untuk menghasilkan uap tidak menggunakan boiler seperti PLTU
konvensional, tetapi menggunakan HRSG (Heat Recovery Steam Generator).
Sumber panas yang digunakan berasal dari gas keluar turbin gas yang masih
bertemperatur tinggi.
Terdapat beberapa tingkat tekanan pada turbin uap PLTGU Cilegon. Yaitu turbin
tekanan tinggi (HP), turbin tekanan menengah (IP), dan turbin tekanan rendah (LP).
C. PLTGU

Gambar 11. Combine Cycle

Combine Cycle adalah suatu siklus yang digunakan pada PLTGU (Pusat
Listrik Tenaga Gas / Uap). Siklus ini merupakan gabungan antara siklus brayton dan
rankine. Yang diterapkan pada penggabungan antara turbin gas (PLTG) dengan turbin
uap (PLTU) melalui HRSG sebagai penukar kalor pengganti boiler pada turbin uap.
Siklus Combine Cycle PLTGU
Gas dibakar pada ruang bakar (burner) turbin gas setelah bercampur udara dari
kompresor untuk memutar turbin. Karena masih mempunyai temperatur tinggi, maka
gas panas keluar turbin gas dilewatkan HRSG yang didalamnya berisi pipa pipa
sebagai heat exchanger (penukar kalor). Yaitu memindahkan kalor dari gas panas ke
dalam air sehingga menjadi uap. Dari HRSG dihasilkan uap dari pemanasan air
(H2O). Lalu uap ini digunakan untuk memutar turbin uap. Uap keluar turbin uap
didinginkan menggunakan kondensor (bisa juga menggunakan cooling tower jika
tidak terdapat sumber air memadai) dan air hasil pengembunan uap dipompakan
kembali untuk dipanaskan kembali dalam HRSG. Sisa gas panas setelah dilewatkan
dalam HRSG dibuang melalui cerobong ke udara.

PEMBAHASAN

1. Workshop
Workshop ini merupakan tempat melakukan perbaikan peralatan yang rusak
untuk di perbaiki. Sebagian besar pekerja yang berada di workshop ini merupakan
pihak ketiga. Selain itu, Workshop juga dapat berfungsi sebagai sarana olahraga.
Ketika barang tidak penuh, workshop dapat di fungsikan sebagai lapangan badminton.

Gambar 12. Workshop

2. Waste Water Treatment Plant


Disini adalah tempat pengolahan air limbah blowdown. Pengolahan air limbah
ini ditujukan agar air yang dikembalikan ke lingkungan berada dalam kondisi baik
sehingga tidak mengganggu ekosistem biota laut. Air limbah blowdown yang keluar
dari steam turbin memliki tingkat asam-basa yang diluar ambang batas. Untuk
mencapai ambang asam basa yang normal, pada limbah tersebut diinjeksikan Hcl
apabila terlalu basa ataupun NaOH apabila terlalu asam. Pada akhir pengolahan air
limbah ini, air di endapkan untuk dipisahkan endapan lumpur yang ada selanjutnya
airnya kembali di lepas ke laut. Endapan tersebut dapat berupa limbah B3 yang
kemudian diambil oleh pihak ketiga.

Gambar 13. Line Waste Water Treatment

3. Hidrogen Plant
PLTGU Cilegon menggunakan H2 sebagai pendingin Generator karena H2
merupakan zat yang paling baik sebagai fluida penukar kalor. H 2 diperolah melalui
proses elekrolisis pada air demin. Melalui proses elektrolisis, ikatan H 2O pada air
demin akan pecah menjadi H2 dan O. H2 yang telah terpisah kemudian dikumpulkan
pada H2 tank yang kemudian akan di kirim ke generator, sedangkan O akan dilepaskan
ke lingkungan.
4. Gas Station
PLTGU Cilegon menggunakan gas alam sebagai bahan baku primer. Bahan
baku gas alam PLTGU cilegon di suplai oleh 2 perusahaan gas, yaitu Perusahaan
asing CNOOC dan Perusahaan Gas Negara (PGN). Kebutuhan gas alam PLTGU
Cilegon yaitu sekitar 120 MMBTU dengan perbandingan suplai 80 MMBTU dari
CNOOC dan 30 MMBTU dari PGN dengan standar tekanan yang diperlukan adalah
40 psi. Kedua gas yang masuk ini akan di campur menjadi satu sebelum digunakan ke
gas turbin, tetapi ada satu masalah yaitu tekanan gas yang di suplai kedua perusahaan
ini berbeda. Perusahaan CNOOC dapat memenuhi standar yang diperlukan PLTGU
Cilegon sedangkan PGN tidak. Gas alam yang di suplai PGN masih cukup kotor dan
tekanan rendah, oleh sebab itu gas dari PGN harus di kompresi lagi agar mencapai
tekanan yang diharapkan dengan mengggunakan kompresor tersendiri yang dikelola
pihak ketiga. Terdapat masalah tersendiri pada kompresor ini yaitu sering terjadi trip
sehingga menyebabkan keandalan PLTGU Cilegon menurun.

Gambar 14. Gas Station

5. HSD Station
PLTGU Cilegon didesain untuk menggunakan bahan bakar mix antara HSD dan
gas alam. Seiring berjalannya waktu, ketersediaan HSD semakin menurun dan
harganya semakin mahal mencapai 11 ribuan mengakibatkan penggunaan HSD
dikurangi agar menghemat biaya pengeluaran bahan baku. Tetapi penggunaan HSD
tidak di hentikan seluruhnya, masih ada peralatan yang membutuhkan HDS.
Penggunaan HSD di PLTGU Cielgon hanya digunakan untuk Auxilary Boiler dan
Pembangkit Diesel. HSD masuk ke PLTGU Cilegon di bawa oleh truk tangki,
kemudian dilakukan bongkar muat . HSD kemudian dialirkan dengan pompa untuk di
bersihkan terlebih dahulu, selanjutnya baru simpan ke dalam HSD tank.
7. Close Cooling Water
Sistem pendingin alat bantu di PLTGU Cilegon adalah sistem Close Cooling
Water. Air yang digunakan adalah air demin. Air demin digunakan dengan tujuan agar
mengurangi laju korosi dan pengendapan yang terjadi di pipa aliran pendingin dapat
dihindari. Air yang dialirkan ke dalam sistem memiliki suhu 30 o C untuk dijadikan
sebagai penukar kalor untuk mendinginkan lube oil turbin. Oli yang keluar dari turbin
biasanya memiliki suhu 50 oC. Agar kondisi oli tetap baik, perlu dilakukan
pendinginan. Pendinginan di lakukan oleh air yang menghisap panas pada oli,
diharapkan temperature oli dapat turun dibawah 46 oC. Air yang telah meningkat
suhunya tadi dikirim kembali keluar menuju cooling fan yang berada diluar untuk

didinginkan kembali. Suhu yang diharapkan adalah dibawah 30o C agar dapat
dialirkan kembali sebagai fluida pendingin.

Gambar 15. Close Cooling Water

8. HRSG
HRSG adalah suatu alat yang berfungsi untuk memanaskan air dengan
memanfaatkan panas gas buang dari turbin gas sehingga menghasilkan uap dengan
tekanan dan temperature yang dapat digunakan untuk memutar turbin uap. Komponen
utama dari HRSG yaitu Economiser, Evaporator, Drum, dan Superheater. HRSG yang
digunakan PLTGU Cilegon merupakan HRSG tipe vertikal. Keuntungan HRSG tipe
vertikal yaitu tidak membutuhkan tempat yang terlalu besar dan menggunakan
sirkulasi alami. Uap panas yang keluar dari turbin gas yang secara alami akan
mengalir ke atas sehingga tidak diperlukan bantuan fan untuk mengarahkan uap
panas.

Gambar 16. HRSG

9. Gas Fuel Heater


Pada bagian bawah HRSG ini terdapat Gas Fuel Heater yang berfungsi untuk
memanaskan bahan bakar gas sebelum masuk ke ruang bakar. Temperatur bahan
bakar dinaikkan dari 30o C menjadi 200o C. Panas yang digunakan untuk memanaskan
bahan bakar ini diperoleh dari keluaran udara pendingin rotor. Bahan bakar sebelum
masuk ke dalam ruang bakar harus dipanaskan dahulu agar perbedaan temperature
antara udara dan bahan bakar tidak terlalu berbeda jauh sehingga dapat memperoleh
pembakaran sempurna.

Gambar 17. Gas Fuel Heater

10. Auxilary Boiler


Selain menggunakan HRSG, PLTGU cilegon memiliki auxiliary boiler dengan
bahan bakar utama HSD. Boiler ini berfungsi untuk menggantikan peran dari LP
turbin sebelum beroperasi normal yaitu sebagai udara perekat ketika start up turbin
uap. Ketika turbin uap telah berjalan, peran auxiliary boiler akan diganti oleh LP
turbin. Tipe boiler ini adalah boiler pipa air. Api masuk ke tengah-tengah di kelilingi
oleh pipa air yang kemudian berubah menjadi uap. Temperatur uap yang dihasilkan
boiler hanya mencapai 180o C.
11. Daerator
Sebelum memasuki HRSG, air hasil kondensasi yang berasal dari kondensor
harus memalui daerator. Daerator memiliki 2 fungsi utama yaitu untuk memanaskan
air kondensat dan sekaligus menghilangkan gas-gas (non condensable gas) dari air
kondensat. Media pemanas yang digunakan adalah juga uap ekstraksi. Didalam
deaerator terjadi kontak langsung antara air kondesat dengan uap pemanas. Akibat
percampuran ini, maka temperatur air kondensat akan naik hingga hampir mencapai
titik didihnya. Semakin dekat temperatur air kondensat dengan titik didihnya, semakin
mudah pula proses pemisahan air dengan oksigen dan gas-gas lainnya yang terlarut
dalam air kondensat.

12. Water Treatment


Sumber air baku pada PLTGU Cilegon merupakan air laut. Air laut tidak dapat
dibiarkan langsung masuk ke dalam unit, karena air laut bersifat korosif yang dapat
menyebabkan kerusakan pada peralatan pembangkit sehingga perlu dilakukan proses
pengolahan untuk mengubah air laut menjadi air tawar. Metode yang digunakan
adalah penyulingan (kombinasi evaporasi dan kondensasi). Air laut dipanaskan
dengan menggunaka uap yang keluar dari turbin uap, kemudian uap yang timbul
dipisahkan dan didinginkan. Air yang mengandung garam akan terpisah ke bawah
kemudian dikembalikan ke laut.

13. Gas Turbine


Turbin Gas merupakan sistem yang digerakkan oleh hasil pembakaran bahan
bakar dan udara dialirkan untuk memutar turbin gas sehingga menghasilkan energi
mekanik yang digunakan untuk memutar generator. Gas buang dari turbin gas yang
masih mengandung energi panas tinggi dialirkan ke HRSG untuk memanaskan air
sehingga dihasilkan uap.

14. Steam Turbine


Turbin uap berfungsi untuk mengubah energi panas yang terkandung dalam uap
yang berasal dari HRSG menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran. Uap dengan
tekanan dan temperatur tinggi mengalir melalui nosel sehingga kecepatannya naik dan
mengarah dengan tepat untuk mendorong sudu-sudu turbin yang dipasang pada poros.
Akibatnya poros turbin bergerak menghasilkan putaran (energi mekanik).

15. Air Filtration


Udara yang masuk ke kompresor dihisap dari udara luar, kemudian di saring
dengan menggunakan filter dengan kerapatan mencapai 0,5 mikron. Selanjutnya udara
dilewatkan ke silencer lalu menuju kompresor turbin gas untuk dinaikkan tekanannya.
16. Control Room
Control room adalah ruang yang berfungsi untuk memonitoring semua keadaan
yang berada didalam area pembangkit serta mengendalikan jalannya proses produksi
litrik agar sesuai dengan target yang diharapkan. Beberapa aspek penting yang dapat
dilihat pada control room yaitu temperature, tekanan, dan kondisi alat. Dengan adanya
control room seorang operator tidak perlu bersusah payah harus mengecek ke
lapangan karena semua nya sudah di program pada control room.

Gambar 18. Control Room

Вам также может понравиться