Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pendahuluan
Diabetes melitus tipe 2 adalah suatu penyakit gangguan metabolisme yang ditandai
dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah dengan sebab multi faktorial, terutama
akibat gangguan pada pengeluaran (sekresi) insulin, kerja insulin, atau keduanya yaitu
dengan gejala klasik DM (poliuria, polidipsia dan polifagia, penurunan berat badan
yang tidak dapat dijelaskan sebabnya) ditambah pemeriksaan kadar glukosa darah
sewaktu 200mg/dl atau kadar GDP 126 mg/dl. Meningkatnya penderita DM tipe 2
disebabkan oleh peningkatan obesitas, kurang aktivitas fisik, kurang mengkonsumsi
makanan yang berserat, merokok, dan konsumsi makanan tinggi lemak. (Winarni,
2010).
Metode Penelitian
Kriteria Inklusi
Kriteria Eksklusi
Subyek Penelitian
Pemeriksaan HbA1c
Kadar HbA1c 7%
Pemeriksaankadar kreatinin
Hasil
Hasil
Analisa data
Kesimpulan
Hasil pembahasan
Karakteristik Subyek Penelitian
Variabel
Umur (tahun)
Jumlah (%)
Rerata
SD
Min
Max
57,24
2,05
30
8,5
Jenis kelamin
Pria
35(59%)
Wanita
23(41%)
Kreatinin mg/dl
2,09
HbA1c
7,94
1,98
2,44
0,6
8,3
15,5
Ket: SD= Standar deviasi, Max= Nilai tertinggi, Min= Nilai terendah
Hasil Perbandingan kadar kreatinin pada DM tipe 2 yang terkntrol dan tidak terkontrol
Variabel
DM
tipe
terkontrol
RerataSD
kreatinin
1,22,3
2 DM tipe 2 tidak
terkontrol
RerataSD
1,051,3
0,064
Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa penderita DM tipe 2 yang paling banyak terletak
pada umur diatas 40 tahun. Prevalensi DM maupun TGT meningkat seiring dengan
pertambahan usia (Rochmah, 2009). Banyak kasus DM tipe 2 memang terjadi pada
usia dewasa sehingga memungkinkan seseorang untuk mendapatkan komplikasi DM
bila pemantauan kadar glukosanya tidak diperhatikan.Untuk mengendalikan terjadinya
komplikasi DM adalah menggunakan pemeriksaan HbA1c. Hemoglobin terglikasi
merupakan kontrol glikemik jangka panjang pada orang DM. Hemoglobin terglikasi
digunakan
terglikasi, sesuai dengan umur eritrosit 3 sampai 4 bulan sekali. NIlai HbA1c untuk DM
yang terkontrol adalah <7% dan DM tidak terkontrol dengan nilai HbA1c 7%
(Anonim, 2012).
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
bermakna antara kadar kreatinin pada pasien DM tipe 2 terkontrol dan tidak terkontrol
(p=0,064).
Daftar Pustaka