Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kucing
KLASIFIKASI/TAXONOMI
Phyllum
Sub class
Class
Ordo
Superfamily
Family
Genus
: Nemathelminthes
: Secernentea
: Nematoda
: Ascaridida
: Ascaridoidea
: Ascarididae
: Ascaris, Toxascaris,
Toxocara
Toxocara canis
Disamping penting bagi
kedokteran hewan ia juga
bertanggungjawab sebagai
penyebab visceral larval
migrant pada manusia
Morfologi:
panjangnya 10 cm dan
berwarna putih dan hanya bisa
dikelirukan dengan Toxascaris
leonina.
Telurnya subglobular dengan
kerabang yang tebal, berbintikbintik berwarna coklat tua
(gelap).
Siklus hidup
Cacing ini mempunyai siklus hidup yang paling
kompleks dari anggota lain di super famili
dengan empat kemungkinan cara infeksi.
1. Telur akan berkembang menjadi infektif yang
berisi L2 pada temperatur optimal setelah empat
minggu dikeluarkan. Setelah tertelan dan
menetas di usus kecil, L2 berjalan melalui aliran
darah via hati ke paru-paru dimana penyilihan
kedua terjadi, L3 kembali ke usus melalui
trakhea dimana 2 penyilihan terakhir terjadi.
Infeksi bentuk ini terjadi hanya pada anjing umur
sampai tiga bulan.
6.
Toxocara cati
Cacing dengan sinonim T. mystax ini
khususnya menyerang kucing di seluruh
dunia dan bertempat tingal di usus halus.
Morfologi
Cacing ini besar dan berwarna putih dan sering
menginfeksi induk semang bersama-sama dengan
cacing askarid lain seperti T. leonina.
Perbedaan yang sangat nyata bagi keduanya adalah T.
cati mempunyai bagian kepala seperti kepala anak
panah (sempit dianterior lebar di posterior) sedangkan T.
leonina tidak.
Betina panjangnya 4 12 cm.
Telurnya berbentuk subglobular, kerabang tebal dan
kasar dengan diameter 65 75 mikron.
Jantan panjangnya 3 10 mm dan lebar 1 1,1 mm.
Spikulanya tidak sama besar dan mempunyai sayap.
Dia juga mempunyai penonjolan seperti jari pada ujung
ekor.
Siklus hidup
Seperti T. Canis, siklus hidup T. cati juga
bersifat migratory bila infeksi terjadi
karena tertelan L2 dalam telur
Non migratori bila infeksi transmamari
dengan L3 atau setelah tertelan inang
paratenik.
Infeksi prenatal tidak terjadi.
Masa preapaten berlangsung selama 8
minggu.
Toxascaris
Cacing dari genus Toxascaris menginfeksi
karnivora domestik dan walaupun sering
terdapat pada hewan karnivora tetapi tidak
dianggap penting karena tidak mempunyai
fase migratory.
Siklus hidup
Infeksi melalui tertelannya L2 dalam telur
atau sebagai larva dalam jaringan tikus
dan seluruh perkembangan berikutnya
dalam dinding dan lumen usus tanpa fase
migratori.
Masa prepaten sekitar 11 minggu.
Ancylostoma
Nama
Induk Semang
Daerah geografis
Ancylostoma
caninum
Anjing dan
karnivora lain
Kosmopolitan di daerah
panas dan daerah dingin
yang panas (musim panas)
A. ceylanicum
Manusia, kucing
dan anjing
A. braziliense
Anjing, Kucing
Afrika, Amerika Tengah
dan karnivora lain dan Selatan dan daerah
pantai Amerika Serikat
Ancylostoma caninum
Morfologi
Jantan mempunyai panjang 12 mm dan lebar 0,36 mm dan
mempunyai kapsula bukalis dan bursa yang jelas.
Betina panjangnya 14 20 mm dan lebar 0,5 mm dan mempunyai
ekor yang panjang dan lurus.
Kapsula bukalis mempunyai sepasang gigi ventral yang mempunyai
tiga ujung dan ini sering dibicarakan sebagai tiga pasang gigi. Gigi
bagian dorsa terdapat di dalam kapsula bukalis.
Bagian kepala cacing melengkung sehingga pengaturan bagian
dorsal dan ventralnya menjadi terbalik dari yang biasanya.
Bursa kopulatrik yang besar merupakan hal yang khas pada cacing
kait.
Keistimewaan yang menonjol adalah struktur jari dorsal yang sering
digunakan untuk alat mengidentifikasi sampai spesies.
Spikulanya panjang dan ramping dengan panjang 860 mikron.
Ancylostoma tubaeformae
Ancylostoma braziliense
Cacing kait ini terjadi pada anjing dan kucing serta mempunyai
siklus hidup yang sama dengan A. caninum walaupun bukti infeksi
secara transmamari kurang.
Walaupun sebenarnya cacing ini tidak menghisap darah tetapi
dapat menyebabkan hipoalbuminemia akibat bocornya plasma ke
usus.
Ancylostoma braziliense hanya menyebabkan rasa ketidak
nyamanan alat pencernaan dan kadang-kadang diare.
Hal yang utama bagi A. braziliense adalah karena ia dianggap
sebagai penyebab utama dari cutaneous larva migrans pada
manusia.
Larva infektif cacing ini menembus dermis dan mengembara di
dermis sehingga menyebabkan lesi yang dicirikan dengan infeksi
yang bersifat Tortuous erythematous dan rasa sangat gatal di
dermis.
Filaroides
Morfologi
Lobus bursanya mengecil dan berbentuk
seperti papila, spikula pendek dan
melengkung seperti busur (Arcuate),
Vulva merupakan preanal, dan uterus
paralel dan memanjang ke anterior
(prodelphic),
kutikula tubuh menggembung membentuk
bungkus tegumen diaphanus.
Filaroides osleri
Terdapat di trakhea dan brokhi dan jarang
terdapat di paru-paru anjing.
Infeksi dapat tinggi terutama pada anjignanjing yang dikandangkan.
Anjing liar dan dinggo juga dapat
terinfeksi.
Morfologi
Bentuk tubuh cacing jantan ramping,
panjangnya 5 mm, ujung ekor bulat dan
mempunyai beberapa papila, spikula pendek
dan tidak sama panjang.
Cacing betina 9 15 mm dan gemuk, vulva
dekat anus dan telur yang dikeluarkan
berukuran 80-90 mikron berdinding tipis,
mengandung larva.
Larva mempunyai ujung ekor pendek yang
berbentuk huruf S dengan panjang 232 266
mikron dan esophagusnya tidak jelas dan
panjangnya seperempat panjang tubuh.
Uncinaria stenocephala
Cacing ini merupakan salah satu cacing kait
pada anjing, kucing dan rubah di daerah dingin
seperti Eropah dan Amerika utara.
Cacing jantan mempunyai panjang 5-8,5 mm
dan betina 7-12 mm.
Pada batas ventral kapsula bukalis yang
berbentuk corong yang besar terdapat sepasang
kepingan yang berkhitin.
Dekat dasar kapsula bukalis terdapat sepasang
gigi sub ventral.
Tidak ada gigi dorsal pada kapsula bukalis.
Corong dorsal tidak mengarah ke kapsula
bukalis.
Siklus hidup
Sama dengan A. caninum infeksi melalui
oral adalah rute yang biasa tetapi tanpa
migrasi pulmonari
Walaupun larva infektif dapat menembus
kulit akan tetapi jarang sekali sampai
dewasa
Tidak ada bukit infeksi transmamari
Periode prepaten 15 hari
Spirocerca lupi