Вы находитесь на странице: 1из 50

Workshop & PPL

Creative Accounting & Tax Planning

MENGOPTIMALKAN PENERAPAN
SAK MELALUI CREATIVE ACCOUNTING
Dipresentasikan oleh:

Dr. Nur Hidayat, SE, ME, Ak, CA, BKP

23 June 2014

Nusantara Consulting
Cilegon, 24 Juni 2014

Ingin menurunkan
pembayaran pajak?
Mudah!
Ingin
menyembunyikan
kerugian?
Bisa!

Manajemen &
Akuntan
yang kreatif, bisa
memberikan hasil
apa saja yang
diharapkan 2
Nur Hidayat

Bagaimana cara membedakan antara?


Cerdik
Licik
Kreatif
Ketiganya hanya beda tipis, bahkan
bisa saja orang cerdik atau orang
kreatif tergelincir pada licik
Nur Hidayat

Creative Accounting
Creative = Kreatif, berarti kebolehan
seseorang menciptakan ide baru yang
efektif.
Accounting = Akuntansi, artinya
pembukuan tentang financial event
yang senantiasa berusaha untuk setia
pada kondisi keuangan yang
sebenarnya (faithful representation of
financial event)
Nur Hidayat

creative accounting
Usaha manajemen untuk bermainbermainmain dengan akuntansinya untuk
membesarkan laba atau sebaliknya
memperkecil laba, tergantung tuntutan
penggunaan informasinya.
Bagi pengguna laporan keuangan
creative accounting
accounting mempunyai
konotasi negatif.

Nur Hidayat

Motivasi Creative Accounting


Secara umum motivasi individu atau badan
usaha melakukan CA, adalah sbb:
1. Motivasi Bonus
2. Motivasi Utang
3. Motivasi Pajak
4. Motivasi IPO
5. Motivasi Pergantian Direksi
6. Motivasi Politis
Nur Hidayat

Motivasi Bonus

Dalam sebuah perjanjian


bisnis, pemegang saham akan
memberikan insentif dan bonus
sebagai feadback atau evaluasi
atas kinerja manajer dalam
menjalankan operasional
perusahaan

Nur Hidayat

Nur Hidayat

MOTIVASI UTANG
Selain melakukan kontrak bisnis dengan
pemegang saham, untuk kepentingan ekspansi
perusahaan, manajer seringkali melakukan
beberapa kontrak bisnis dengan pihak ketiga,
dalam hal ini dengan pihak kreditor.
Agar kreditor mau menginvestasikan dananya,
manajer merasa perlu menunjukkan kinerja
terbaiknya.

Nur Hidayat

MOTIVASI PAJAK
Tindakan CA tidak hanya terjadi
pada perusahan go public dan
selalu untuk kepentingan harga
saham, tetapi juga untuk
kepentingan perpajakan.
Perusahaan yang belum go public
cenderung melaksanakan CA
untuk menyajikan laba fiskal yang
lebih rendah.

Motivasi ini digunakan bagi


perusahaan yang akan
mencatatkan sahamnya di bursa
atau ingin initial public offerings
(IPO), agar sahamnya lebih
diminati oleh calon investor,
sehingga dapat meraup
tambahan modal yang
maksimal.

Nur Hidayat

10

Motivasi ini biasanya terjadi pada


perusahaan besar yang bidang usahanya
banyak menyentuh masyarakat luas, seperti
perusahaan-perusahaan industri strategis
perminyakan, gas, listrik, dan air.
Demi menjaga tetap memperoleh subsidi
dari pemerintah, cenderung menjaga posisi
keungannya dalam keadaan tertentu
sehingga prestasi atau kinerjanya tidak
terlalu baik.
Nur Hidayat

11

Praktik

CA biasanya terjadi juga pada sekitar


periode pergantian direksi atau chief
executive officer (CEO).
Menjelang berakhirnya jabatan, direksi
cenderung bertindak kreatif dengan
memaksimalkan laba agar performa kerjanya
tetap terlihat baik pada akhir masa
jabatannya.

Nur Hidayat

12

Creative Accounting diterapkan oleh


beberapa perusahaan karena beberapa
kondisi, seperti:
Bervariasinya prinsip akuntansi,
Dalam rangka earning management,
Penghindaran pajak,
Pelaporan keuangan yang benar-benar
menyimpang (outrigh fraudulent
financial reporting)

Nur Hidayat

13

Prinsip Akuntansi
yang Bervariasi
Fleksibilitas Pelaporan Keuangan,
antara lain:
Penentuan Biaya Persediaan
(Penilaian Persediaan)
Pengakuan Pendapatan
Metode Penyusutan dan Amortisasi
Metode Penyisihan

Nur Hidayat

14

metode
penilaian persediaan
Fifo (First In First Out)
Lifo (Last In First Out)
Average (Rata-rata)

Nur Hidayat

15

contoh kasus:
PT. AA Trading selama bulan Mei 2014 mempunyai catatan tentang
persediaan barang dagangannya sbb:
Tgl

Keterangan

Kuantiti

Harga

Jumlah

Persediaan awal

20.000

250

5.000.000

Pembelian

25.000

255

6.375.000

Penjualan

22.000

300

6.600.000

10

Pembeliaan

30.000

260

7.800.000

12

Penjualan

31.000

300

9.300.000

14

Penjualan

20.000

300

6.000.000

25

Pembelian

32.000

265

8.480.000

27

Penjualan

Nur Hidayat
30.000

300

16
9.000.000

metode FIFO
Masuk
Tgl

Keluar
Jlh

Sisa
Jlh

1
5

10

12

25.000

30.000

255

260

6.375.000

7.800.000

14

25

32.000

265

8.480.000

27

20.000

250

5.000.000

2.000

255

510.000

23.000

255

5.865.000

8.000

260

2.080.000

20.000

260

5.200.000

2.000
260
Nur Hidayat
28.000

265

520.000
7.420.000

Jlh

20.000

250

5.000.000

20.000

250

5.000.000

25.000

255

6.375.000

23.000

255

5.865.000

23.000

255

5.865.000

30.000

260

7.800.000

22.000

260

5.720.000

2.000

260

520.000

2.000

260

520.000

32.000

265

8.480.000

4.000

265

1.060.000
17

metode LIFO
Masuk
Tgl

Keluar
Jlh

Sisa
Jlh

Jlh

20.000

250

5.000.000

25.000

255

6.375.000

20.000

250

5.000.000

25.000

255

6.375.000

20.000

250

5.000.000

3.000

255

765.000

10

12

30.000

260

7.800.000

22.000

255

5.610.000

20.000

250

5.000.000

3.000

255

765.000

30.000

260

7.800.000

30.000

260

7.800.000

20.000

250

5.000.000

1.000

255

255.000

2.000

255

510.000

14

2.000

255

510.000

2.000

250

500.000

14

18.000

250

4.800.000

25

32.000

265

8.480.000

2.000

250

500.000

32.000

265

8.480.000

30.000

265

7.950.000

2.000

250

2.000

265

27

Nur Hidayat

18

500.000
530.000

metode rata-rata
Masuk

Tgl

Keluar
Jlh

Sisa
Jlh

Jlh

20.000

250

5.000.000

25.000

255

6.375.000

45.000

253

11.375.000

22.000

253

5.566.000

23.000

253

5.819.000

10

30.000

260

7.800.000

53.000

257

13.619.000

12

31.000

257

7.967.000

22.000

257

5.654.000

14

20.000

257

5.140.000

2.000

257

514.000

25

32.000

265

8.480.000

34.000

264

8.994.000

27

Nur Hidayat
30.000
264

7.920.000

4.000

264

19
1.056.000

perbandingan metode
penilaian persediaan
FIFO

LIFO

RATA-RATA

Mengasumsikan
bahwa barang yang
dibeli paling awal
akan dikeluarkan/
dijual paling awal

Mengasumsikan
barang yang dibeli
paling akhir akan
dikeluarkan paling
awal

Mengasumsikan
barang yang
tersedia mempunyai
nilai yang sama
baik yang dibeli
diawal maupun
yang diakhir

HPP diakui lebih


rendah

HPP diakui lebih


tinggi

HPP diakui secara


moderat

Nur Hidayat

20

pengakuan pendapatan
Di dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
mengatur pengakuan pendapatan, disebutkan
bahwa:
Pendapatan dapat timbul dari transaksi dan
peristiwa ekonomi seperti penjualan
barang, penjualan jasa; dan penggunaan
aktiva perusahaan oleh pihak-pihak lain
yang menghasilkan bunga, royalti dan
dividen.
Nur Hidayat

21

Kriteria Pengakuan Pendapatan


Jenis
Pendapatan
Penjualan
Barang

Kriteria Pengakuan Pendapatan


Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh
kondisi berikut dipenuhi:
1. perusahaan telah memindahkan resiko secara signifikan dan
telah memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada
pembeli;
2. perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan
pengendalian efektif atas barang yang dijual;
3. jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
4. besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan
dengan transaksi akan mengalir kepada perusahaan
tersebut;dan
5. biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan
dengan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal
Nur Hidayat

22

Kriteria Pengakuan Pendapatan


Jenis
Pendapatan

Penjualan
Jasa

Kriteria Pengakuan Pendapatan


Bila hasil suatu transaksi yang meliputi penjualan jasa dapat
diestimasi dengan andal pendapatan sehubungan dengan
transaksi tersebut harus diakui dengan acuan pada tingkat
penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca. Hasil suatu
transaksi dapat diestimasi dengan andal bila seluruh kondisi
berikut dipenuhi:
1. jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal;
2. besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan
transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan;
3. tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca
dapat diukur dengan andal;dan
4. biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk
menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.

Bila transaksi yang meliputi penjualan jasa tidak dapat


diestimasi dengan andal, pendapatan yang diakui
Nur Hidayat
23
hanya yang berkaitan dengan beban yang telah
diakui yang dapat diperoleh kembali.

Kriteria Pengakuan Pendapatan


Jenis
Pendapatan

Kriteria Pengakuan Pendapatan

Pendapatan yang timbul dari penggunaan aktiva


Bunga,
perusahaan oleh pihak-pihak lain menghasilkan
royalti dan
bunga, royalti dan dividen harus diakui dengan dasar
dividen
1.
2.
3.

sebagai berikut:
bunga harus diakui atas dasar proporsi waktu yang
memperhitungkan hasil efektif aktiva tersebut;
royalti harus diakui atas dasar akrual sesuai dengan
substansi perjanjian yang relevan; dan
dalam metode biaya (cost method), dividen tunai
harus diakui bila hak pemegang saham untuk
menerima pembayaran ditetapkan.
Nur Hidayat

24

penyusutan [depreciation
[depreciation]]
Penggantian nilai prestasi (manfaat) yang
hilang karena penggunaan assets, yang
mengakibatkan berkurangnya nilai assets
tersebut.
berkurangnya prestasi (nilai) assets
disebabkan oleh kerusakan, keausan, out off
date atau karena sebab ekonomis (tidak
seimbangnya antara manfaat dengan beban
yang dikeluarkan
Nur Hidayat

25

metode penyusutan
Garis Lurus (Straight Line)
Saldo Menurun (Declining Balance)
Angka Tahun (Sum of the Year)
Unit Produksi (Unit of Production)

Nur Hidayat

26

contoh kasus
Kendaraan yang diperoleh pada tanggal
02/01/2014 dengan harga Rp100.000.000
punya masa manfaat 5 tahun nilai residu
Rp10.000.000. Bila diukur dengan jarak
tempuh kendaraan tsb akan dapat dijalankan
dalam 900.000 km.

Nur Hidayat

27

perhitungan
Metode Garis Lurus
Rumus: HP NR / UE
HP = Harga Perolehan
NR = Nilai Residu
UE = Umur Ekonomis
100.000.000 10.000.000 / 5
= 18.000.000 per tahun
Nur Hidayat

28

perhitungan
Metode Saldo Menurun
Rumus: (HP AP) x Tarif*)
HP = Harga Perolehan
AP = Akumulasi Penyusutan
*) 2 x dari tarif garis lurus
penyusutan tahun pertama
(100.000.000 0) x 40% = 40.000.000
Penyusutan tahun kedua
(100.000.000 40.000.000) x 40% =
24.000.000
Nur Hidayat

29

perhitungan
Metode Angka Tahun
1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15
Tahun I 5/15 x 90.000.000 = 30.000.000
Tahun II 4/15 x 90.000.000 = 24.000.000
Tahun III 3/15 x 90.000.000 = 18.000.000
Tahun IV 2/15 x 90.000.000 = 12.000.000
Tahun V 1/15 x 90.000.000 = 6.000.000
Jumlah
= 90.000.000
Nur Hidayat

30

perhitungan
Unit Produksi
HP NR / UP = PU
UPn x PU = BP
HP = Harga Perolehan
NR = Nilai Residu
UP = Unit Produksi/Hasil
UPn = Unit Produksi selama satu tahun
PU = Penyusutan Per Unit
BP = Beban Penyusutan
Contoh: Tahun I mobil menempuh jarak 200.000 km
100.000.000 10.000.000/900.000 = 100
200.000 km x Rp 100 = 20.000.000
Nur Hidayat

31

PENGHAPUSAN PIUTANG
Penghapusan piutang (bad debt) =
kerugian yang timbul karena adanya
piutang yang tidak dapat ditagih oleh
perusahaan.
Ada dua metode membukukan
penghapusan piutang, yaitu:
1. Metode langsung (direct write off)
2. Metode cadangan (allowance)
Nur Hidayat

32

Metode langsung =
menurut metode ini
perusahan tidak perlu
melakukan pembukuan
sesuatu apapun sebelum
nyata-nyata piutang
tersebut tidak dapat
ditagih.
Metode ini tidak
mengenal pencadangan

Nur Hidayat

Metode cadangan =
menurut metode ini
perusahaan perlu
menyisihkan kerugian
piutang tidak dapat
ditagih dalam
prosentase tertentu.
Misalnya 2% dari
jumlah piutang atau
5% dari total
penjualan, dsb.

33

Mengapa Fleksibilitas
Terjadi
Mengapa prinsip akuntansi, seperti SAK
begitu fleksibel?
Apakah IAI atau Bapepam
memperbolehkan fleksibilitas tersebut
terjadi?
Atau regulator seharusnya menentukan
penggunaan standar yang sama di dalam
pelaporan keuangan?
Nur Hidayat

34

Jawaban
atas pertanyaan di atas
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di
atas tidaklah sederhana.
Transaksi-transaksi keuangan dan
kondisi ekonomi yang ada tidak selalu
sama sehingga bisa digunakan GAAP
yang identik, bahkan untuk perusahaan
sejenis sekalipun.
Nur Hidayat

35

Penerapan Prinsip Akuntansi yang Agresif

Terkadang, perusahaan tidak hanya


menggunakan SAK yang fleksibel dalam
menyajikan laporan keuangan.
Bahkan perusahaan menerapkan SAK
secara agresif agar kinerja laporan
keuangannya terlihat lebih menarik dan
bagus.
Nur Hidayat

36

contoh penerapan
prinsip akuntansi yang agresif
1. Over-estimasi dalam biaya
restrukturisasi perusahaan
2. Memainkan tingkat persentase
penyelesaian pekerjaan
3. Menangguhkan biaya proyek dan
menghapus utang usaha

Nur Hidayat

37

over-estimasi dalam biaya restrukturisasi


perusahaan
Restrukturisasi perusahaan merupakan sesuatu
yang positif karena bisa memperbaiki kinerja
perusahaan di masa mendatang.
Sesuai dengan SAK seluruh biaya yang terkait
dengan restrukturisasi tersebut dibebankan
pada tahun berjalan. Adakalanya perusahaan
yang melakukan restrukturisasi mengoverestimate biaya restrukturisasi.
Caranya dengan menghapus sebagian persediaan
dan aktiva tetap dan biaya penghapusan
tersebut dimasukkan sebagai biaya
restrukturisasi. Selain itu, cadangan biaya
litigasi dan lingkungan dimasukkan juga
sebagai biaya restrukturisasi.
Nur Hidayat

38

over-estimasi (lanjutan)
Akibatnya, biaya restrukturisasi pada
tahun berjalan sangat besar dan kinerja
laporan keuangan pada tahun
dilakukannya restrukturisasi menjadi
underestimate.
Di samping itu, kinerja laporan keuangan
di tahun-tahun mendatang menjadi lebih
cantik karena tidak ada lagi biaya
penyusutan, biaya persediaan yang rusak,
biaya litigasi atau biaya lingkungan.
Nur Hidayat

39

Memainkan Tingkat Prosentase


Penyelesaian Pekerjaan
Untuk perusahaan yang bergerak di bidang jasa
dan pendapatannya ditentukan oleh besarnya
tingkat penyelesaian, metode percentage of
completion menjadi sesuatu yang menarik.
Jika laba masih terlalu kecil, tingkat
penyelesaian akan dinaikkan agar laba
meningkat. Akan tetapi, jika laba terlalu besar
yang berdampak pada peningkatan pajak,
sementara cash flow tidak memadai, langkah
yang ditempuh adalah menurunkan tingkat
penyelesaian proyek-proyeknya.
Nur Hidayat

40

Menangguhkan Biaya Proyek &


Menghapus Utang Usaha
Untuk mendapatkan kinerja keuangan yang
cantik dan tidak terlalu jauh di bawah target
RKAP (Rencana Kerja Anggaran
Perusahaan), manajemen perusahaan yang
menjadi cucu sebuah BUMN melakukan
hal-hal berikut:
Seluruh pendapatan proyek konstruksi diakui
100%, namun biayanya masih dicatat dalam
akun construction in progress
Penghapusan utang usaha menjadi
pendapatan di luar usaha.
Nur Hidayat

41

Earnings Management

Menunda pendapatan (earnings) bisa dilakukan dengan


cara memainkan besaran tingkat kolektibilitas piutang
melalui pencadangan piutang tak tertagih, masa manfaat
aktiva tetap, dan nilai residu harta.
Contoh lainnya adalah purchased in-process research &
development (R&D). Ini terjadi dalam sebuah
penggabungan perusahaan-perusahaan teknologi.
Sesuai dengan namanya, R&D tersebut belum selesai,
sehingga jika memiliki masa manfaat ekonomis di masa
mendatang, R&D tersebut bisa dikapitalisasi. Dalam hal
ini biaya riset dan pengembangan tersebut diperbesar
dan pembebanannya dilakukan melalui amortisasi. Hal
ini menyebabkan pendapatan (earnings) perusahaan
dapat dikelola dengan baik.
Nur Hidayat

42

Klasifikasi Creatif Accounting


Menurut Charles W. Mulfrod & Eugene E.
Comiskey membagi creative accounting
menjadi beberapa unsur, yaitu:

Recognizing Premature or Fictitious Revenue


Aggressive Capitalization & Extended
Amortization Policies
Misreported Assets & Liabities
Getting Creative with the Income Statement
Problems with Cash-flow Reporting

Nur Hidayat

43

Recognizing Premature or
Fictitious Revenue
Mengakui penghasilan prematur atau
penghasilan fiktif itu berbeda jika
ditinjau dari sudut aggressive
accounting. Untuk premature
revenue, pengakuannya sudah sesuai
dengan SAK. Sementara itu, untuk
fictitious revenue, penghasilan dicatat
tanpa adanya penjualan yang terjadi.

Nur Hidayat

44

Aggressive Capitalization &


Extended Amortization Policies
Dalam kebijakan kapitalisasi yang
agresif, perusahaan melaporkan beban
atau rugi tahun berjalan sebagai aset.
Akibatnya, pengakuan biaya tertunda
dan laba naik. Selanjutnya, aset atau
beban ditangguhkan tersebut
diamortisasi selama beberapa tahun.
Nur Hidayat

45

Misreported Assets & Liabities


Beberapa akun aktiva yang potensial
dilaporkan overvalued adalah piutang
usaha, inventori, investasi (yang
diklasifikasikan dalam trading, held to
maturity, atau available for sale). Akun
kewajiban yang dicatat undervalued di
antaranya adalah accrued expense
payable, utang usaha, utang pajak, dan
contingent liability.
Nur Hidayat

46

Getting Creative with the


Income Statement
Permainan angka-angka di laporan laba
rugi terjadi pada cara mempercepat
atau memperlambat pengakuan
pendapatan dan biaya. Dalam hal ini
laba diatur untuk beberapa periode
pelaporan.

Nur Hidayat

47

Problems with Cash-flow Reporting


Di dalam praktiknya, arus kas dari
aktivitas operasi hanya diketahui oleh
segelintir pengguna laporan keuangan,
tapi tidak diketahui oleh para investor
maupun kreditur.
Kedua stakeholder tersebut lebih fokus
pada kinerja keuangan. Akibatnya,
mereka cenderung menganggap bahwa
laporan arus kasnya sudah benar. Pada
kenyataannya, laporan arus kas,
khususnya arus kas operasi, tidak
terlepas juga dari creative accounting.
Nur Hidayat

48

penghindaran pajak
penghindaran pajak adalah suatu
kegiatan untuk merekayasa agar
beban pajak serendah mungkin
dengan memanfaatkan celahcelah aturan yang ada, tetapi tidak
secara eksplisit melawan undangundang, dan tidak dapat
dipersalahkan sebagai upaya
penggelapan pajak.
Nur Hidayat

49

tujuan
penghindaran pajak
mengatur agar beban pajak serendah
mungkin, tanpa melanggar UU.
mengatur jumlah kredit pajak agar tidak
terjadi lebih bayar pada perhitungan SPT
PPh Badan pada akhir tahun pajak
mengatur cahsflow perusahaan agar
pembayaran setoran pajak bulanan tidak
mengganggu cashflow perusahaan
Nur Hidayat

50

Вам также может понравиться