Вы находитесь на странице: 1из 19

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah Indonesia meliputi suatu rentang waktu yang sangat panjang yang
dimulai sejak zaman prasejarah berdasarkan penemuan "Manusia Jawa" yang berusia
1,7 juta tahun yang lalu. Periode sejarah Indonesia dapat dibagi menjadi lima era: Era
Prakolonial, munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha serta Islam di Jawa dan
Sumatera yang terutama mengandalkan perdagangan; Era Kolonial, masuknya orangorang Eropa (terutama Belanda) yang menginginkan rempah-rempah mengakibatkan
penjajahan oleh Belanda selama sekitar 3,5 abad antara awal abad ke-17 hingga
pertengahan abad ke-20; Era Kemerdekaan Awal, pasca-Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia (1945) sampai jatuhnya Soekarno (1966); Era Orde Baru, 32 tahun masa
pemerintahan Soeharto (19661998); serta Era Reformasi yang berlangsung sampai
sekarang.
Pada abad ke-4 hingga abad ke-7 di wilayah Jawa Barat terdapat kerajaan
bercorak Hindu-Budha yaitu kerajaan Tarumanagara yang dilanjutkan dengan
Kerajaan Sunda sampai abad ke-16. Pada masa abad ke-7 hingga abad ke-14,
kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat di Sumatra. Penjelajah Tiongkok I
Ching mengunjungi ibukotanya Palembang sekitar tahun 670. Pada puncak
kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Barat dan Semenanjung
Melayu. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa
Timur, Majapahit. Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada
berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah
Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari masa Gajah
Mada termasuk kodifikasi hukum dan dalam kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat
dalam wiracarita Ramayana.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Agama dan Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia
1. Fakta-fakta proses interaksi masyarakat dengan tradisi Hindu-Budha
Hubungan dagang antara Indonesia

dan India

mengakibatkan

masuknya pengaruh budaya India ke Indonesia baik pengaruh Hindu maupun


Budha.
Golongan pelaut dan pedagang merupakan golongan yang diduga
berperan penting dalam proses menyebarkan pengaruh Hindu, Budha, oleh
karena itu pusat peradaban hinduBudha

banyak dari jalur perdagangan

kuno antara Cina dan India


Kebudayaan HinduBudha tumbuh subur

di kawasan yang dilalui

jalur lalu lintas perdagangan kuno antara lain India dan Cina , yaitu di
Sumatera, Jawa, Bali. Agama Budha diperkirakan masuk ke Indonesia sejak
abad

ke 2 M. Hal itu terbukti

perunggu di daerah

dengan ditemukan

sepaga berdasarkan ciricirinya

patung Budha dari


patung-patung

itu

memperlihatkan ragam seni arca amarawah dari India selatan namun


patung-patung itu diduga dibuat di Indonesia

yang sudah mendapatkan

pengaruh dari India


2. Perkebangan Tradisi HinduBudha Di Indonesia
Pengaruh

agama dan kebudayaan

Hindu-Budha dari

India

mengakibatkan berbagai perubahan dalam tatanan kehidupan masyarakat di


Indonesia unsur unsur kebudayaan India berpengaruh kuat terhadap
budaya Indonesia
Namun unsur-unsur asli kebudayaan Indonesia tidak menjadi lebur
dan tidak

kehilangan

kepribadian

kebudayaan Hindu-Bhuda

Indonesia

terjadi akulturasi antara

Kebudayaan Indonesia

dengan corak

kehindubudhaan sudah

berlangsung selama kira kira 15 abad pada abad petamanya pengaruh India
tidak besar dan menonjol karena kebudayaan Indonesia sudah mendapatkan
kepribadian sendiri, perkembangan pengaruh itu sebagai berikut:
a. Bidang pendidikan
Dalam pengaruh tradisi Hindu-Bhudadi bidang pendidikan dapat
di lihat sampai akhir abad ke 15. ilmu pengetahuan berkembang pesat
khususnya dibidang sastra bahasa , dan hukum , salah satu hasil dari
perkembangan pendidikan . dikemukakan oleh I- Tsing bahwa Sriwijaya
terdapat universitas yang dapat menampung beratus ratus mahasiswa
biarawan Budha untuk belajar agama dengan tenang
b. Seni Bangunan
Seni bangunan atau arsitektur merupakan perpaduan karya seni
dan pengetahuan tentang ilmu bangunan, bangunan yang megah, patungpatung perwujudan dewa atau Budha
Bentuk-bentuk candi candi di Indonesia pada hakikatnya adalah
punden berundak yang merupakan asli Indonesia contoh dan alulturasu
ni terlihat pada bagian candi
c. Seni Rupa dan Seni Ukir
Pengaruh India membawa perkembangan dalam bidang seni rupa
dan seni ukir atau pahat , hal ini di sebabkan

adanya akul turasu ,

misalnya relief yang dipahatkan pada dinding candi borobudur yang


merupakan relief tentang riwayat budha, namun suasananya tercermin
pada kehidupan

Indonesia , patung patung sebagai asli seni patung di

Indonesia yang ada di candi candi itu pun mendapatkan pengaruh


tradisi hindu- budha
d. Sistem Kemasyarakatan
Sistem kasta merupakan pengolongan masyarakat berdasarkan
tingkat atau derajat seseorang setiap orang sudah ditentukan kastanya

sistem kasta ini muncul

dalam masyarakat

Indonesia

setelah

ada

hubungan dengan India

terdapat empat kasta yaitu kasta brahmana ,

ksatria, waisya dan sudra sistem kasta ini bukan asli Indonesia
e. Filsafat dan sistem kepecayaan
Kepercayaan asli bangsa Indonesia

adalah anismime dan

dinamisme , percaya adanya kehidupan sesudah mati yakni roh halus di


pergi memiliki kekuatan masuknya pengaruh India tidak menyebabkan
pemujaan terhadap roh nenek moyang hilang hal ini dapat dilihat pada
fungsi candi sebagai tempat pemujaan
f. Sistem Pemerintahan
Pengaruh India di Indonesia dalam sistem pemerintahan adalah
adanya sistem pemerintahan secara sederhana orang yang di pilih sebagai
pemimpin biasanya yang sudah tua , bijaksana, berwibawa , atau sakti.
setelah pengaruh India masuk , kedudukan pemimpin tersebut diubah
menjadi raja serta wilayahnya di sebut kerajaan

B. Kehidupan Sosial, Politik, Ekonomi Dan Kebudayaan Di Indonesia

Pada

Masa Kerjaan Hindu Budha


1. Perkembangan kerajaan kerajaan yang bercorak Hindu Budha
a. Kerajaan Kutai
Kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia, penentuan sebagai
kerajaan tertua tersebut berdasarkan umur peninggalan kerajaan tersebut,
kerajaan Kutai terletak di Kalimantan timur
1. Sumber Sejarah
Sejumlah informasi yang dapat di ketahui dari prasasti Kutai antara
lain sebagai berikut:
a. Raja pertama Memerintahkan Kutai bernama Kudungga nama itu
jelas bukan nama Budha , melainkan nama Indonesia asli .

b. Raja Kudungga memiliki Putra bernama Asmawarman, dalam


salah satu prasasti Asmawarman disebutkan sebagai Vansakar
artinya pembentuk keluarga ( dinasti)
2. Kehidupan Sosial Dan Ekonomi
Dari berita prasasti dapat di ketahui bagaimanakah keadaan,
sosial, ekonomi dan pemerintahan di Kutai sebagai berikut :
1) Terdapat 3 nama

penguasa di Kutai, Kudungga

nama asli

Indonesia, sedangkan Asmawarman dan Mulawarman


nama Hindu. Penambahan
melalui

Warman biasannya

upacara abhiseka yaitu penobatan

adalah

dilakukan

raja secara agama

Hindu
2) Segi sosial , masyarakat mengenal kasta kasta karena pengaruh
India , keluarga Kudungga pernah melakukan upacara vrat yasto
ma
3) Segi ekonomi

dalam prasasti Kutai

di sebutkan

raja

menghadiahkan 20,000 ekor lembu berarti sistem peternakan saat


itu mengalami kemajuan
b. Kerajaan Tarumanegara
Hampir bersamaan waktunya dengan kerajaan kutai kira kira
abad ke 5 SM di daerah Jawa barat
Tarumanegara . nama raja yang

terdapat

kerajaan

memerintah pada masa

Purnawarman mungkin Purnawarman itu orang

Indonesia

memakai nama sansekerta dapat disimpulkan

bernama
itu adalah
asli yang

bahwa pengaruh

kebudayaan Hindu sudah masuk kepulau Jawa sekitar abad ke 5 SM


1.

Sumber sejarah
a. Berita Cina
Berita Cina dari mana

pemerintahan dinasti tang dan

menyebutkan sebuah kerajaan bernama Tolomo

sung

b. Prasasti
Ada 7 prasati berasal dari tarumanegara lima buah di antaranya
di temukan di daerah

Bogor, Jawa Barat, sebuah

prasasti

ditemukan di desa Tuu , daerah Cilincing, Jakarta utara , sebuah


lagi di temukan dilebak Jawa Barat adapun nama prasasti
prasasti tersebut adalah
1. Prasasti ciakeiterun
2. Prasasti kebon
3. Prasasti jambu
4. Prasasti tugu
5. Prasasti lebah
6. Prasasti pasir awi
7. Parsasti muara ciantan
2. Kehidupan Sosial Dan Ekonomi
Raja Purnawarman adalah raja besar yang telah berhasil
meningkatkan kehidupan rakyatnya hal ini

dibuktikan dari prasasti

tugu yang menceritakan bahwa memerintahkan untuk menggali sungai


sebuah sungai artinya karena pembuatan sungai ini berarti saluran
irigasi untuk mempelancar

pengairan

sawah sawah

pertanian

rakyat, dengan upaya itu raja Purnawarman di pandang sebagai raja


yang mempertahankan rakyatnya
Kehidupan sosial kerajaan Tarumanegara sudah rapi dan
dibawah pemimpinan raja Purnawarman , hal ini dapat diketahui
pada prasasti ciaterem di bahwa telapak kaki raja disamakan dengan
telapak kaki dewa wisnu , dewa wisnu dipandang sebagai dewa
pelindung dunia jadi raja purnawarman adalah seorang raja yang
keras mempertahatikan kedudukan yang di angao penting dalam
melaksanakan

setiap

upacara korban

yang dilaksanakan di

kerajaanya sebagai tanda penghormatan kepada dewa

c. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke 7 M pusat kerajaan
belum dipastikan , tetapi sebagian besar para ahli menerima Palembanan
sebagai pusat kerajaan Sriwijaya sesuai dengan pendapat Coedes,
namun Dr. Sukmono

berpendapat bahwa pusat Sriwijaya

Tembesi di Jambi. Sedangkan in meons

di muara

berpendapat pusat kerajaan

Sriwijaya mula mula di kaedah , kemudian pindah ke dekat sungai


Kampar dan Batang Mahat . kerajaan Sriwijaya

mempunyai

latar

belakang dan faktor-faktor itu adalah


1. Letak yang sangat strategis
2. Keruntuhan kerajaan Funan
3. Kemajuan pelayaran dan perdagangan antara India dan Cina melalui
Asia tenggara
Kerajaan Sriwijaya merupakan

pusat

perdagangan

dunia di Asia

Tenggara dan menjadi pusat perkembangan agama Budha di Indonesia


di bawah

pemerintahan

raja Balaputra Dewa , kerajaan Sriwijaya

mencapai kemajuan ke segala aspek kehidupan masyarakat


1. Sumber Sejarah
Sriwijaya merupakan pusat agama Budah di Asia Tenggara seperti
yang diberitakan ole I-Tsing seorang musafir Cina yang

belajar

paramasastra sansekerta di sriwijaya , beberapa prasasti peninggalan


sriwijaya , sebagi berikut :
a. Prasasti kedukan bukit
b. Prasasti tuo
c. Prasasti kota kapur
d. Prasasti telaga batu
e. Prasasti ligor di tanah genting kra
f. Prasasti karang berahi
g. Prasasti nalanda

Sumber-sumber lain mengenai Sriwijaya berasal dari berita Cina


Arab dan Indra, Diapun beberapa kesimpulan berita I-Sting dari Cina
adalah :
1. Sriwijaya maju dalam hal agama budha , sebab I-Sting belajar
bahasa sansekerta selama enam bulan di Sriwijaya
2. Bidang pelajaran sangat maju sebab adanya kapal kapal yang
berlayar ke India
3. Adanya pusat dagang sebab kapal yang ditumpangi I Sting
tidak langsung ke Cina namun singgah dahulu di Sriwijaya untuk
melakukan perdagangan
4. Akhir abad ke 8 Sriwijaya sudah menguasai Jambi Talang Bawang
di laut
2. Perkembangan Kerajaan Sriwijaya
Faktor-faktor

yang

menguntungkan

perkembangan

Sriwijaya sehingga menjadi kerajaan maritim antara lain


a. Faktor geografi , letaknya strategi karena berada dalam jalur
dagang antara India dan cina , jalur perairan lebih ramai setelah
jalan darat India - cina terputus
b. Muara

sungai di Sumatera lebar dan landai sehingga muda

dilayari
c. Pulau Bangka , terbukti dengan adanya prasasti kota kapur yang
di temukan di pulau Bangka
d. daerah Jambi ,yang dikuasai 686 M ( prasasti karang berahi )
3. Kehidupan Pemerintah
Kerajaan Sriwijaya terus melakukan perluasaan wilayah , raja
yang terkenal adalah Bala Putra Dewa pada masa pemerintahanya,
Sriwijaya mencapai zaman keemasan Bala Putra Dewa merupakan
keturunan dari Dinasti Syailendra

Sriwijaya sudah mengadakan hubungan dengan Cina sejak


berita Cina menyebutkan kedatangan utusan dari Sumatera dari tahun
644 M negeri yang

mengirimkan

utusan adalah

Melayu ,

berdasarkan berita Cina tersebut kemudian tidak ada nama negeri


lain kecuali Sriwijaya.
Sriwijaya sudah mempunyai hubungan dengan India , yang
tertulis dalam prasasti

Nalanda yang isinya menyebutkan bahwa

sebuah biara telah di bangun oleh Dewapaladewa


4. Agama Yang Berkembang di Sriwijaya
Berita ISting berkembang bahwa agama Budha sangat maju
di Sriwijaya , di samping itu Sriwijaya berperan sebagai pusat
pengembangan ilmu pengetahuan dan agama Budha I Sting belajar
bahasa sansekerta selama 6 bulan di Sriwijaya , ilmu keagamaan
( seologio)
d. Kerajaan Singasari
Berdirinya kerajaan Singasari berkaitan erat dengan keruntuhan
kerajaan Kediri masa pemerintahan raja Kertajaya

tahun 1222

kemenangan Ken Arok di dalam pertempuran dekat Ganter Tahun 1222


membawa keharuman namanya, maka akhirnya Ken Arok memutuskan
untuk membentuk dinasti baru serta membangun kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari didirikan Ken Arok dengan gelar Sri Rajasa
Amurwabhumi dengan dinastinya bernama dinasti Girindrawanca,
kehidupan sosial masyarakat di kerajaan Singasari mengalami peningkatan
pada masa raja Ken Arok
1. Sumber Sejarah
Sumber sejarah tentang Singasari terdapat dalam buku
Negarakertagama

dan

pararaton

peninggalanya

ditambah

prasasti-prasasti

a. Pararaton disebut juga ketuturanica Ken Arok, isinya menceritakan


riwayat Ken Arok raja-raja yang memerintah di Singasari namun
penuisnya tidak disebutka kemungkinan merupakan tulisan lebih
dari seorang
b. Negarakertagama ditulis oleh Mpu Prapanca yang merupakan
seorang pujangga Kraton Majapahit pada tahun 1365 di dalamnya
berisi pandangan filsafat, keindahan kraton Majapahit, Perjalanan
Suci Hayam Wuruk ke tempat percandian leluhurnya antara lain ke
Singasari.
2. Raja-raja yang memerintah di Singasari

Tunggul Ametung

Anusapati

Wisnurardha
na
Kertanegara

Ken Dedes

Ken arok

Mahasi Weng Ateleng

Mahesa Cempaka

Ken Umang

Tohjaya

Tohjaya

Lembu Tai

Raden Wijayah

Ken Arok berhasil menjadi raja pertama Singasari setelah


membunuh Ametung (Akuwu di Tumapel dan mengalahkan Kertajaya
yakni raja Kediri di pertempuran ganter 1222). Dalam pertempuran di

10

Ganter Ken Arok mendapat dukungan dari para Brahmana. Yang


waktu itu memang terjadi pertentangan diantara Brahmana dan raja
Kertajaya.
Setelah Ken Arok meninggal karena dibunuh Anusapati (anak
tirinya), maka Anusapati menggantikannya sebagai raja. Pada masa
raja Nusjapati, kehidupan sosial masyarakatnya kurang mendapat
perhatian karena Anusapati larut dengan kegemarannya sendiri. Yaitu
menyambung Ayam. Akhirnya Anujapati meninggal karena dibunuh
oleh Tohjaya.
Dengan meninggalnya Anusapati, tahta kerajaan Singasari
dipandang oleh Tohjaya tahun 1248. Tohjaya memerintah Singasari
tidak berlangsung lama karena putra Anusapati yang bernama
Ranggawuni yang dibantu Mahesa cempaka menuntut hak atas
kerajaan pada Tohjaya.
Ranggawuni naik tahta kerajaan Singasari tahun 1248 dengan
gelar Wisnu Wardhana yang dibantu ole Mahesa cempaka dengan
gelar Maashimbamurti, Kedua raja yang memerintah di kerajaan
Singasari itu sering disebut dengan pemerintah ratu Angabaya.
Raja Kartanegara adalah raja terkemuka dan kerajaan Singasari
pada masa raja Kertanegara datang seorang utusan dari negeri Cina
yaitu Kubilai Khan Raja Kerta Negara juga mengadakan ekspedisi
amdayu tahun12275, untuk menguasai kerajaan Melayu dengan tujuan
menghadang serangan tentara Cina agar peperangan tidak terjadi di
wilayah kerajaan Singasari.
Pada masa Kertanegara, kehidupan sosial masyarakat mulai
ditata kembali raja Melakukan penguasaan antara jalur pelayaran selat
malaka, dengan tujuan untuk membangun dan mengembangkan
aktivitas perekonomian kerajaan. Dalam bidang agama, Kertanegara

11

menganut dan mengembangkan ajaran agama Budha aliran Tentrayana


(tantrisme).
Dengan meninggalnya raja Kertanegara, maka berakhirlah
kerajaan Singasari raja Kertanegara adalah raja terbesar dan juga
terakhir dari kerajaan Singasari (tahun 1291).
3. Kehidupan sosial
Kertanegara terkenal dengan gagasannya untuk menyatuhkan
seluruh kerajaan di nusantara di bawah payung kekuasaan Singasari.
Cinta-cita ini dikenal sebagai wawasan nusantara Kertanegara
melakukan cara-cara untuk melaksanakan cita-citanya sebagai berikut:
a. perluasan daerah dan hubungnnya dengan luar negeri pengiriman
ekspedisi ke sumatera yang terkenal dengan ekspedisi pemalayat
1275 M. Kertenegara mengadakan kerja sama dengan

campa

untuk bersama-sama menghadapi Kubilai Khan dari Cina, yang


dianggap sebagai ancama oleh Kertanegara. Cina pernah 3 kali
mengirim utusan ke Singasari agar tunduk atau mengakui
kekuasaan Cina. Namun ditolak ole Kertanegara baru setelah
datang utusan Cina pada tahun 1289 M yang dipimpin Meng Ki,
Kertanegara sudah siap menghadapi Cina. Mengki disakiti dan
disuruh pulang kejadian ini membuat Kubilai Khan marah dan
berbalik akan menyerang Kertanegara.
b. Struktur pemerintahan Singasari sudah lengkap yaitu pada
pemerintahan Kertanegara raja sebagai penguasa tertinggi yang
didampingi dewan penasehat di bawahnya masih terdapat pegawaipegawai yang mengawasi berbagai bidang agama, pengetahuan
dan sebagainya.
c. Kehidupan agama pada masa pemerintahan raja Kertanagara
agama Hidu dan Budha sama-sama berkembang sehingga terjadi
sinkretisme antara agama Hindu dan Budha.

12

Dengan demikian perluasan wilayah yang dicanangkan Kertanegara


banyak terntara yang dikirim keluar daerah Singasari akibatnya,
wilayah kerajaan menjadi lemah dan situasi ini dimanfaatkan oleh
Jayakatwang.
Kita Negarakertagama mengungkapkan mengenai kerajaan Singasari
khususnya pada masa keruntuhannya, sebagian kitab Negaraertagama.
C. CIRI-CIRI

ARSITEKTUR

HINDUISME

DAN

BUDDHISME

DI

INDONESIA
Peninggalan-peninggalan sejarah Hindu-Budha mempunyai beberapa
perbedaan. Hal ini bisa dimengerti karena pengaruh Hindu-Budha yang masuk ke
Indonesia tidak semuanya di serap, pengaruh Hindu-Budha yang masuk keselah
berasimdasi dengan budaya asli Indonesia dan membentuk kebudayaan yang
khas, dengan demikian ciri peninggalan kebudayaan tiap-tiap daerah pun berbedabeda bahkan bisa berbeda sama sekali dengan kebudayaan Hindu-Budha yang asli
di India.
1. Ciri-ciri arsitektur Hinduisme
Candi-candi Hindu biasanya berfungsi sebagai makam para raja, di
dalam candi terdapat abu genayah yang disimpan dalam peti batu (peripih).
Do dalam candi diletakkan patang raja sebagai dewa sehingga candi juga
digunakan sebagai tempat pemujaan, beberapa candi yang ebrcorak Hindu di
Indonesia adalah candi Prambanan candi Jago, Candi Gedong Songo, candi
Dieng, candi Penatran, candi Selegrio, candi Pringapus, candi Singasari, candi
Kidal dan candi Badut.
Bangunan candi-candi tersebut pada umumnya terdiri atas 3 bagian
utama, yaitu Bhurloka (bakran kaki candi), Bhurvaloka (tubuh candi), dan
Svarkoka (atap candi( Bhurloka merupakan lambang dunia vana Bhurvaloka
melambangkan dunia pembersihan, sedangkan Svarloka melambangkan dunia
Pra Dewa.

13

2. Ciri-ciri arsitektur Buddhisme


Candi-candi Budha umumnya hanya berfugsi sebagai tempat pemujian
bagi raja, dalam candi-candi ini biasanya terdapat patung Budha. Candi-candi
di Indonesia yang bercorak Budha antara lain:
Candi Borobudur, candi Sewu, candi Kalasan, candi Mendut, candi
Wawon dan candi Muara Takus.
Bangunan candi-candi tersebut umumnya terdiri atas tiga tinggak yaitu
bagian dasar yang disebut kamadatu, bagian tengah yang disebut Rupadatu
dan bagian atas yang disebut arupadadu, masing-masing tingkatan ini
melambangkan jenjang kehidupan yang harus di lalui manusia untuk
mencapai nirwana.
Hiasan pada dinding candi-candi Bhuda terdapat relief yang
menggambarkan perbuatan manusia dan hukumannya atau riwayat Budha
cuatama sejak lahir sampai mencapai kesempurnaannya. Contoh relief pada
candi borobudur yang di lalitavistara, relief ini bercerita tentang kisah
kehidupan Budha sampai mencapai kesempurnaannya.

14

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebudayaan HinduBudha tumbuh subur di kawasan yang dilalui jalur lalu
lintas perdagangan kuno antara lain India dan Cina , yaitu di Sumatera, Jawa, Bali.
Agama Budha diperkirakan masuk ke Indonesia sejak abad ke 2 M. Hal itu terbukti
dengan ditemukan patung Budha dari perunggu di daerah sepaga berdasarkan ciri
cirinya patung-patung itu memperlihatkan ragam seni arca amarawah dari India
selatan

namun patung-patung itu

diduga

dibuat

di Indonesia

yang sudah

mendapatkan pengaruh dari India


Pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Budha dari India mengakibatkan
berbagai perubahan dalam tatanan kehidupan masyarakat di Indonesia unsur
unsur kebudayaan India berpengaruh kuat terhadap budaya Indonesia
Namun unsur-unsur
tidak

kehilangan

asli kebudayaan Indonesia tidak menjadi lebur dan

kepribadian

Indonesia

terjadi akulturasi antara kebudayaan

Hindu-Bhuda
Kebudayaan Indonesia dengan corak kehindubudhaan sudah berlangsung selama
kira kira 15 abad pada abad petamanya pengaruh India tidak besar dan menonjol
karena kebudayaan Indonesia
B.

Kritik dan Saran


Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak

terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

15

DAFTAR PUSTAKA

Hadiwijono,Harun.Agama Hindu dan Budha.Jakarta:BPK Gunung


Mulia.1993.Cet.ke-8
Jb.Masroer,Ch.The History of Java ( Sejarah Perjumpaan Agama Agama di Jawa ).
Yogyakarta:AR-RUZZ Media Yogyakarta,2004
Soewarjadi,dkk.Sejarah Indonesia ( untuk SMA ).Yogyakarta:Kabin PMUA.1973
Soedarsono,dkk.Pengaruh India, Islam dan Barat Dalam Proses Pembentukan
Kebudayaan

( Javanologi ) Direktorat Jendral Kebudayaan Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan.1985

iii

16

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Hubungan Antara Agama ,
Kebudayaan, Politik dan Pemerintahan Kerajaan Hindu Budha serta
Peninggalannya tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah memberi
motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

Bengkulu,

2015

Penulis

17

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................

DAFATR ISI.....................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Perkembangan Agama dan Kebudayaan
Hindu-Budha Di Indonesia ..................................................................

B. Kehidupan Sosial, politik, ekonomi dan Kebudayaan di Indonesia


Pada Masa Kerajaan Hindu-Budha......................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...........................................................................................

15

B. Kritik dan Saran ...................................................................................

15

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

iii

18
ii

19

Вам также может понравиться