Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
EKSPOR
KELOMPOK 3
Anggota :
1. Wasis Rohmadi
2. Choirina Ika Agusti
3. Dyah Ayu Cahyawati
4. Lia Oktavia Cahyani
5. M. Badrul Hasan
6. Sofyan Triwahyudi
7. Uun Fajar Muarif
8. Phobai Mahenta Putri
9. Diana Novasari Dewi
10.M. Yayan Wahyu Permana
11.M. Heri Wibowo
PENGERTIAN
Ekspor adalah proses transportasi barang atau
komoditas dari suatu negara ke negara lain secara
legal, umumnya dalam proses perdagangan.
Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan
untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari
dalam negeri untuk memasukannya ke negara
lain. Ekspor barang secara besar umumnya
membutuhkan campur tangan dari bea cukai di
negara pengirim maupun penerima
MANFAAT LAINNYA
Perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat di bidang ekonomi
saja. Manfaatnya di bidang lain pada masa globalisasi ini juga semakin
terasa. Bidang itu antara lain :
Bidang Sosial
Contoh manfaat perdagangan di bidang sosial misalnya, ketika
harga bahan pangan dunia sangat tinggi. Negara-negara penghasil
beras berupaya untuk dapat mengekspornya. Di samping
memperoleh keuntungan, ekspor di sini juga berfungsi secara
sosial. Jika krisis pangan dunia terjadi, maka bisa berakibat pada
krisis ekonomi. Akibat berantainya akan melanda ke semua negara.
MANFAAT
Memperoleh
Bidang Politik
Perdagangan antar Negara bisa mempererat hubungan politik antar negara.
Sebaliknya, hubungan politik juga bisa mempererat hubungan dagang. Jadi
hubungan antara politik dengan dagang sangat erat sekali kaitannya
Komoditas Tradisional
Optimalisasi dana
Penelusuran pasar
Pemanfaatan kelebihan kapasitas (Excess Capacity)
Export Oriented Products
Wisma Dagang atau Trading House
Komoditas berdaya saing tinggi
b)
c)
d)
Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk
tersebut
e)
Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan
jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya
keterbatasan produksi
f)
g)
Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain
h)
Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri
MACAM-MACAM INDUSTRI
Klasifikasi Industri berdasarkan subjek pengelolanya dapat dibedakan
menjadi :
Industri kecil, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri modal relatif kecil,
teknologi sederhana, pekerjanya kurang dari 10 orang (biasanya dari
kalangan keluarga), produknya masih sederhana, dan lokasi pemasarannya
masih terbatas (berskala lokal). Misalnya: industri kerajinan dan industri
makanan ringan.
Industri besar, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri modal sangat besar,
teknologi canggih dan modern, organisasi teratur, tenaga kerja dalam
jumlah banyak dan terampil, pemasarannya berskala nasional atau
internasional. Misalnya: industri barang-barang elektronik, industri
otomotif, industri transportasi, dan industri persenjataan
Ekspor Biasa
Dalam hal ini barang di kirim ke luar negeri sesuai dengan peraturan umum yang berlaku, yang
ditujukan kepada pembeli di luar negeri untuk memenuhi suatu transaksi yang sebelumnya sudah
diadakan dengan importir di luar negeri
2.
Barter
Barter adalah pengiriman barang-barang ke luar negeri untuk ditukarkan langsung dengan barang,
tidak menerima pembayaran di dalam mata uang rupiah
3.
Konsinyasi (Consignment)
Adalah pengiriman barang ke luar negeri untuk di jual sedangkan hasil penjualannya diperlakukan
sama dengan hasil ekspor biasa. Jadi, dalam hal ini barang di kirim ke luar negeri bukan untuk
ditukarkan dengan barang lain seperti dalam hal barter, dan juga bukan untuk memenuhi suatu
transaksi yang sebelumnya sudah dilakukan eperti dalam hal ekspor biasa. Tegasnya di dalam
pengiriman barang sebagai barang konsinyasi belum ada pembeli yang tertentu diluar negeri.
4. Package-Deal
Dalam rangka memperluas pasaran hasil bumi Indonesia
terutama dengan negara sosialis, pemerintah adakalanya
mengadakan perjanjian perdagangan (trade agreement)
dengan salah satu negara pada perjanjian ditetapkan
sejumlah barang tertentu akan diekspor ke negara itu dan
sebaliknya dan dari negara itu akan diimpor sejumlah
jenis barang yang dihasilkan dari negara tersebut dan
yang kiranya kita butuhkan. Pada prinsipnya semacam
barter, namun terdiri dari aneka komoditi.
5. Penyelundupan (smuggling)
EKSPOR DI INDONESIA
Pengutamaan Ekspor bagi Indonesia sudah digalakkan
sejak tahun 1983.Sejak saat itu,ekspor menjadi
perhatian dalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring
dengan berubahnya strategi industrialisasi-dari
penekanan pada industri substitusi impor ke industri
promosi ekspor.
Nilai ekspor Indonesia Januari 2012 mencapai
US$15,49 miliar atau mengalami penurunan sebesar
9,28 persen dibanding ekspor Desember 2011.
Sementara bila dibanding Januari 2011 mengalami
peningkatan sebesar 6,07 persen.
Ekspor nonmigas Januari 2012 mencapai US$12,52 miliar, turun 7,90 persen
dibanding Desember 2011, sedangkan dibanding ekspor Januari 2011
meningkat 4,40 persen.
Penurunan ekspor nonmigas terbesar Januari 2012 terjadi pada bahan bakar
mineral sebesar US$619,3 juta, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada
lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$213,5 juta
Adapun selama periode ini pula, ekspor dari 10 golongan barang memberikan
kontribusi terhadap total ekspor nonmigas. Kesepuluh golongan tersebut
adalah, lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, mesin atau
peralatan listrik, karet dan barang dari karet, mesin-mesin atau pesawat
mekanik. Kemudian ada pula bijih, kerak, dan abu logam, kertas atau karton,
pakaian jadi bukan rajutan, kayu dan barang dari kayu, serta timah.
PROBLEMA EKSPOR
Permasalahan yang di hadapi Indonesia dalam
ekspor-impor antara lain :
a. Masalah pengumpulan dan masalah angkutan
darat
b. Masalah pembiayaan Rupiah ( Rupiah
Financing)
c. Masalah sortasi dan Up-grading (sorting &
up-grading)
TERIMA KASIH