Вы находитесь на странице: 1из 13

A.

Pengertian Paleontologi
Paleontologi berasal dari kata paleo yang artinya masa lampau, ontoyang
artinya kehidupan dan logos yang artinya adalah ilmu. Jadi secara umum
paleontologi berarti ilmu yang mempelajari tentang masa lampau.
Paleontologi adalah ilmu yangluk hidup purba yang biasanya adalah dengan
mempelajari fosil-fosilnya. Paleontologi adalah mempelajari fosil makh untuk
mempelajari jejak kehidupan dan segala sesuatu tentang zaman
purba. Secara sempit, Paleontologi dapat diartikan ilmu mengenai fosil sebab
jejak kehidupan zaman purba terekam dalam fosil.
Fosil adalah sisa kehidupan purba yang terawetkan secara alamiah dan
terekam pada bahan-bahan dari kerak bumi.sisa kehidupan tersebut dapat
berupa
cangkang
binatang,jejak
atau
cetakan
yang
mengalami
pembentukan atau penggantian oleh mineral. Catatan fosil ( fossil record )
adalah susunan teratur di mana fosil mengendap dalam lapisan/ strata,pada
batuan sedimen yang menandai berlalunya waktu geologis.Semakin atas
letak strata tempat fosil ditemukan,semakin muda usia fosil tersebut.
Ada bermacam-macam fosil bila ditinjau dari dari kejadiannya, antara lain:
Bagian keras yang terawetkan dan menjadi fosil seperti
keadaannya semula. Misalnya: tulang,gigi, cangkang
Suatu rongga yang terbentuk karena bagian keras yang
semula ada, terlarut oleh air dan akibatnya terbentuk rongga
yang bentuknya seperti semula.
Hasil pembatuan
Awetan yang terdapat dalam lapisan seperti batu amber
Jejak, lubang, tempat tinggal, kotoran
Menurut Shrock &Twenhofel (1952), Paleontologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang kehidupan masa lampau dalam skala umur geologi.
B. Konsep-Konsep Dasar Paleontologi

Taksonomi
Konsep Spesies
Filogeni

Metode Identifikas
Taksonomi

adalah pengelompokan organisme berdasarkan kesamaan ciri fisik tertentu. Dalam penyebutan
organisme sering dipergunakan istilah taksa apabila tingkatan taksonominya belum diketahui.
Unit terkecil dalam taksonomi adalah spesies, sedangkan unit tertinggi adalah kingdom. Diantara
unit-unit baku dapat ditambahkan super jika terletak di atas unit baku, contoh: super kingdom,
merupakan
unit
yang
lebih
tinggi dari kingdom. Jika ditambahkan sub terletak di bawah unit baku, contoh: sub
filum, terdapat di bawah unit filum.
Spesifikasi Nama
Deskriptif, Pemberian nama di dasarkan pada ciri fisik, dapat berupa:

Bentuk
tubuh:Turritella
angulata,
memperlihatkan
bentuk
tubuhturreted (meninggi) dan menyudut pada kamarnya.

Struktur: Tubipora musica,


memperlihatkan
struktur
tubuh
berpipa(tube) dan terangkai seperti alat musik (musica).
1.
Geografis:Pemberian nama yang didasarkan pada lokasi dimana fosil
tersebut pertama
kali
diketemukan.
Contoh:Fussulina
sumatrensis, Fussulina yang diketemukan di sumatera.
2.
Personal:Mencantumkan
nama
penemunya.
Contoh:Discoatermartinii, Martini adalah penemu fosil tersebut
Filogeni
1.

Filogeni adalah ilmu yang mempelajari hubungan kekerabatan suatu organisme


dengan organisme lainnya. Hubungan tersebut ditentukan berdasarkan morfologi hingga DNA.
Filogeni sangat diperlukan dalam mempelajari proses evolusi dan penyusunan
taksonomi. Evolusi sendiri dapat diartikan sebagai perubahan yang berangsur-angsur dari
suatuorganisme menuju kepada kesesuaian dengan waktu dan tempat. Jadi evolusi
sendirimerupakan proses adaptasi dari suatu organisme terhadap lingkungannya
Metode Penyusunan Filogeni
1.Fenetik,Metode penyusunan filogeni dengan pendekatan analisanumerik. Pendekatan tersebut
meliputi penghitungan Indeksketidaksamaan, Indeks keanekaragaman, Anaisa pola dan
berbagaiindeks yang lain. Dalam pendekatan fenetik semua subyek dan faktor yang
dianalisispunya kedudukan yang sama.
2.Kladistik, Metode ini muncul atas dasar pemikiran bahwa prosesalamiah akan selalu
mengambil jalan yang paling singkat. Dalamkladistik setiap ciri fisik mempunyai tingkatan yang
berbeda

Metode Identifikasi
Morfologi.Pendekatan
morfologi
berupa
deskriptif
kualitatif.
Meliputibentuk tubuh, struktur yang biasanya berkembang, dan
sebagainya.
2.
Biometri,Pendekatan
secara
kuantitatif,
yaitu
berdasarkan
ukurantubuh dari suatu organisme
C. Ruang Lingkup Paleontologi
1.

Secara umum paleontologi dapat digolongkan menjadi dua yaitu Paleobotani


( tumbuhan ) dan Paleozoologi ( hewan ). Jadi ruang lingkup paleontologi
( terbagi dalam paleobotani dan paleozoologi) antara lain:
1. Paleobotani
Paleobotani adalah ilmu yang mempelajari fosil tumbuhan. Kajian
Paleobotani meliputi aspek fosil tumbuhan, rekonstruksi taksa, dan
sejarah evolusi dunia tumbuhan.
Tujuan mempelajari Paleobotani adalah:
a. Untuk rekonstruksi sejarah dunia tumbuhan. Hal ini dapat
dilakukan karena fosil tumbuhan dari suatu kolom geologis
tertentu berbeda dengan yang terdapat pada kolom geologis
lainnya. Dengan demikian dapat diketahui jenis tumbuhan yang
ada dari waktu ke waktu, atau dengan kata lain dapat diketahui
sejarahnya, khususnya mengenai kapan kelompok tumbuhan
tersebut mulai muncul di muka bumi, kapan perkembangan
maksimalnya, dan kapan kelompok tumbuhan tersebut punah.
b. Untuk keperluan analisa pola dan suksesi vegetasi dari
waktu ke waktu.
c. Untuk analisa endapan dari masa karbon ( khususnya yang
mengandung sisa tumbuhan ), yang berpotensi dalam
presiksi sifat- sifat batubara. Dengan demikian dapat
diketahui macam batubara serta dari tumbuhan apa batubara
tersebut berasal.
d. Untuk dapat melakukan dedukasi mengenai aspek-aspek
perubahan iklim. Dengan cara ini maka dimungkinkan untuk
merekonstruksi lingkungan masa lampau beserta perubahan-

perubahan yang terjadi, dan juga untuk mempelajari


hubungan antara tumbuhan dengan hewan yang menghuni
lingkungan tersebut. Salah satu perubahan iklim yang
seringkali dapat diungkap dengan pendekatan ini adalah
perubahan ternperatur rata-rata.
2. Paleozoology ( hewan vertebrata dan invertebrata )
Tujuan dari mempelajari paleozoology adalah :
a. Rekonstruksi sejarah kehidupan pada masa lampau baik di
bidang hewan dan perkembangan manusia. Proses rekonstruksi
kehidupan dilakukan melalui rekonstruksi fosil karena fosil
ditemukan dalam lapisan/strata geologis yang berlainan
sehingga dapat diketahui perkiraan waktu munculnya dan
kehidupan makhluk yang telah memfosil tersebut.
b. Analisa pola dan suksesi suatu vegetasi dari waktu ke waktu.
Kehidupan pada masa purba di mana kondisi bumi masih belum
stabil sangat memungkinkan terjadinya perubahan kondisi
lingkungan yang ekstrim sehingga mempengaruhi kehidupan
spesies dan vegetasi tanaman
c. Analisa mengenai aspek aspek perubahan iklim yang
terjadi. Cara ini bermanfaat untuk merekonstruksi dampak
perubahan iklim pada lingkungan, mempelajari bagaimana
hubungan antara hewan dan tumbuhan yang hidup pada
lingkungan tersebut
d. Analisa kehidupan biokultural manusia sejak manusia muncul
di bumi, proses evolusinya melalui masa dan wilayah
distribusinya seluas dan selama mungkin
e. Analisa proses adaptif yang dilakukan makhluk hidup
terhadap perubahan kondisi lingkungan, makhluk yang mampu
beradapatasi akan terus bertahan walaupun peiode waktu
geologis terus berjalan sedangkan yang tidak mampu
beradaptasi akan punah. Proses adaptasi membuka zona adaptif
yang baru yaitu suatu kumpulan kondisi hidup dan sumber daya
baru yang memberikan banyak kesempatan yang sebelumnya
tidak dimanfaatkan.

D. Ilmu yang Berkaitan dengan Paleontologi


Sebagai satu cabang ilmu yang memiliki ruang lingkup kajian yang sangat
luas, paleontologi tidak dapat berdiri sendiri dan memiliki kaitan yang sangat
erat dengan cabang keilmuan yang lain antara lain adalah :
1. Zoologi dengan
berbagai
cabang
keilmuannya
seperti
mammalogi dan primatologi membantu dalam menganalisis fosil
hewan yang ditemukan,sangat berkaitan dengan paleozoologi.
2. Morfologi dibutuhkan sejak proses preparasi / perbaikan fosil
yang ditemukan dan rekonstruksi fosil sampai ke tingkat individu.
3. Fisiologi dan Biokimia, ilmu ini penting untuk analisa nutrisi
yang dimanfaatkan oleh manusia dan makhluk hidup zaman purba
( paleonutrisi ), proses dan siklus reproduksi,jarak imunologis serta
identifikasi biokimiawi.
4. Arkeologi merupakan ilmu yang mempelajari kebudayaan
( manusia ) pada masa lampau melalui kajian sistematis atas data
bendawi yang ditemukan. Peninggalan arkeologis ini sering disebut
artefak yaitu alat yang dipakai manusia untuk mengeksploitasi
lingkungan. Ilmu ini sangat berkaitan dengan paleontologi karena
bermanfaat untuk mempelajari kebudayaan dan mengenali alat
yang dipakai oleh manusia purba.
5. Geologi, ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang lapisan
pembentuk bumi, proses pembentukannya yang menjadi acuan
penentuan umur relatif suatu fosil atau artefak peninggalan
manusia purba. Penentuan umur relatif berdasar skala waktu
geologis dengan urutan sejarah yang konsisten dan terdiri dari
empat zaman yaitu Prakambrium, Paleozoikum, Mesozoikum dan
Senozoikum.
6. Radiologi, ilmu ini berguna dalam metode penentuan umur
radiometrik yang dipakai untuk menentukan umur batuan dan fosil
dalam skala waktu absolut / sebenarnya. Metode ini berdasarkan
kandungan isotop suatu unsur dalam fosil yang terkumpul saat
organisme masih hidup.
Berikut beberapa pengembangan dari ilmu Paleontologi:

Paleoantropologi ( ilmu manusia purba ), Ilmu yang


menyelidiki evolusi manusia sejak awal sejarah kemunculannya
hingga zaman manusia logam serta variasi biologisnya dalam
masa dan tempat. Hal yang dipelajari dalam paleoantropologis
antara lain sisa bagian tubuh manusia.
Paleopatologi, adalah ilmu yang menganalisa penyakit yang
diderita manusia
purba
sehingga
menyebabkan
kematiannya.Bukti bukti terlihat pada tulang belulang dan gigi
geligi
Paleofloristik, ilmu yang mempelajari kumpulan fosil
tumbuhan
dalam
dimensi
ruang
dan
waktu,hal
ini
menggambarkan distribusi populasi tumbuhan dan migrasinya
sebagai respon perubahan lingkungan di masa lampau.
E. Tokoh Paleontologi
Perkembangan ilmu paleontologi tidak terlepas dari peranan berbagai tokoh,
antara lain :
Georges Cuvier ( 1769 1832 )
Seorang
ahli
anatomi
berkebangsaan
perancis.Ia
mendokumentasikan suksesi spesies fosil di lembah paris,setiap
stratum ditandai dengan suatu kelompok spesies fosil yang unik
dan makin dalam/makin tua stratum maka kehidupan flora dan
faunanya makin berbeda dengan kehidupan modern.
Gerald T. Todd
Ahli paleontologi evolusionis, mengakui fakta ini dalam artikel
Evolusi Paru-Paru dan Asal Usul Ikan: Ketiga subdivisi ikan
bertulang muncul pertama kali dalam catatan fosil pada saat
yang kira-kira bersamaan. Secara morfologis mereka telah
sangat beragam, dan mereka memiliki tubuh yang sangat
terlindung.
Robert L. Carrol
Seorang ahli paleontologi evolusionis dengan spesialisasi di
bidang paleontologi vertebrata, mengakui bahwa reptil-reptil

awal sangat berbeda dengan amfibi dan nenek moyang mereka


belum dapat ditemukan.
F. Sejarah Perkembangan Paleontologi
Paleontologi diawali dari
1. Strabo ( 58 SM - 25 M ), melihat kenampakan seperti beras
pada batu gamping yang digunakan untuk membangun piramid.
Fosil tersebut kemudian dikenal sebagaiNummulites.
2. Abbe Giraud de Saulave (1777)
Law of Faunal Succession (Hukum Urut-urutan fauna). Jenis-jenis
fosil itu berada sesuai dengan umurnya. Fosil pada formasi
terbawah tidak serupa dengan formasi yang di atasnya.
3. Chevalier de Lamarck (1774 - 1829)
Pencetus Hipotesa Evolusi, organisme melakukan perubahan diri
untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
4. Baron Cuvier (1769 - 1832)
Penyusun sistematika Paleontologi ( Taksonomi ), Taksonomi
adalah suatu cara pengelompokan dari kehidupan tumbuhan atau
binatang berdasarkan sifat hubungan genetiknya.Urutan taxonomi
adalah:Kingdom,Phyllum,Subphyllum,Klas,Ordo,Genus
dan
Species.
5. William Smith (1769 - 1834)
Law of Strata Identified by Fossils ( Hukum Mengenali Lapisan
Dengan Fosil Kemenerusan suatu lapisan batuan dapat dikenali dari
kandungan fosilnya.
6. Charles Robert Darwin (1809 - 1882)
Perubahan makhluk hidup disebabkan oleh adanya faktor seleksi
alam.
G. Aplikasi paleontologi
1. Menentukan Umur Relatif Batuan
Kemunculan fosil dari zaman ke zaman selalu berbeda, sehingga
fosil dapat digunakan untuk menentukan umur relatif suatu batuan

sedimen. Fosil Indeks: fosil yang kemunculannya sangat spesifik


mewakili suatu zaman, contoh: Ammonit pada Trias. Syarat-syarat
fosil indeks:Memiliki penyebaran lateral yang luas, kisaran umurnya
pendek dan mudah dikenali.
2. Melakukan Korelasi
Korelasi:menghubungkan
dua
atau
lebih
satuan
batuan
berdasarkan kesamaan umur. Biostratigrafi adalah menyusunsuatu
satuan batuan berdasarkan kesamaan kandungan fosilnya. Dalam
perkembangannya satuan biostratigrafi sering identik dengan umur
dari batuan itu sendiri.
3. Menentukan Lingkungan Pengendapan
Organisme dalam hidupnya dibatasi oleh suatu lingkungan,dimana
organisme tersebut dapat beradaptasi. Dengan demikian fosil dapat
dipergunakan
untuk menentukan
lingkungan
pengendapan. Syarat: fosil terendapkan pada lingkungan dimana dia
hidup (bioconoese ), lingkungan hidupnya sempit dan mudah
dikenali. Lingkungan Pengendapan: Darat, meliputi gurun, sungai,
danau, dan sebagainya. Sedangkan laut, meliputi: pantai, rawa, laut
dangkal (neritik) dsb.
Mengetahui Paleoklimatologi
Selain lingkungan hidup, organisme juga dipengaruhi oleh iklim
sebagai salah satu unsur lingkungan. Contoh: Koral biasanya hidup
pada iklim tropis - sub tropis.
Cabang-cabang Ilmu Geologi
Cakupan dari ilmu geologi sangat luas seperti yang tersebut dalam definisinya, yaitu
mempelajari bumi seutuhnya. Sehingga untuk memudahkan dalam mempelajari bumi, maka ilmu
geologi dapat dipecah menjadi beberapa cabang ilmu yang masing-masing dapat dipelajari
sendiri-sendiri. Cabang-cabang ilmu geologi semakin bertambah seiring dengan kemajuan ilmu
dan teknologi.
Cabang-cabang utama dari ilmu geologi adalah:

Mineralogi dan Petrologi, yaitu ilmu yang mempelajari mineral dan


batuansebagai penyusun kerak bumi. Mineralogi mempelajari mineral-mineral
yang membentuk batuan, termasuk di dalamnya juga aspek spesialisasi dalam
mineralogi adalah kristalografi. Sedangkan petrologi mempelajari asalmula
kejadian dan klassifikasi dari batuan.

Paleontologi yaitu ilmu tentang kehidupan masa lalu. Dalam paleontologi


dipelajari juga semua aspek kehidupan fosil yang dijumpai dalam batuan Dari fosil
akan dapat diketahui evolusi kehidupan yang pernah terjadi sejak adanya

kehidupan di bumi ini hingga sekarang. Selain itu, fosil dapat digunakan juga
untuk mengetahui kondisi lingkungan di masa lampau.

Geomorfologi merupakan ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk bentang alam


permukaan bumi, termasuk proses-proses yang terjadi padanya.

Geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk struktur


bagian dalam bumi dandibagian dalam bumi yang membentuknya.

Stratigrafi ilmu yang mempelajari urutan pembentukan batuan penyusun kerak


bumi, terutama untuk batuan-batuan yang berlapis. Dengan mempelajari
stratigrafi, dapat diketahui sejarah geology dari bumi kita ini. Stratigrafi sangat
berhubungan erat dengan ilmu geologi sejarah yang mempelajari sejarah dari bumi
sejak terbentuknya hingga sekarang.

Aplikasi Ilmu Geologi


Aplikasi ilmu geologi dapat merupakan hal yang sangat penting pada beberapa bidang
lain. Pemanfaatan ini terus berkembang dan sangat dibutuhkan dengan kemajuan ilmu dan
teknologi serta kebutuhanmanusia yang semakin bertambah. Bidang-bidang yang sangat
membutuhkan aplikasi dan Ilmu geologi adalah pada bidang:

Pertambangan (mining geology) untuk mengetudbut proses pembentukan


endapan mineral yang bersifat ekonarris yang sangat dibutuhkan oleh manusia

Perminyakan (Petroleoum geology) untuk mengetahui jebakan-jebakan


minyak dan gas bumi.

Hidrologi (Hydrogeology) mempelajari


pemanfaatan air tanah.

Geologi teknik (Engineering geology) mempelajari hubungan antarailmu


geologi dengan problem-problem keteknikan

Geologi lingkungan (Environment geology),geologi sangat diperlukan


untuk mengevaluasi interaksi antara manusia dengan lingkungannya.

dan masih banyak aplikasi ilmu geologi lainnya dan hampir semua bidang ilmu
yang berhubungan dengan bumi selalu mernbutuhkan pengetahuan tentang
geologi.

mengenai

kejadian

dim

Kepentingan dan Ilmu Geologi


Dari apa yang telah diuraikan diatas, dapat diketahui beberapa kepentingan
dalammempelajari ilmu geologi. Dibawah ini beberapa kepentingan tersebut:

Ilmu geologi dapat membantu untukmengetahui dan memahami awal terjadi dan
struktur dari bumi sebagai planet khususnya daratandan lautan yang menyusun
kerak bumi.

Ilmu geologi dapat membantu menjelaskan karakterisstik dan babbling alam


yang sangat bervariasi dan bagaimana bentang dan yang sangat berbeda ini dapat
terbentuk dan dimanfaatkan oleh manusia.

Pengetahuan geologi sangat membantu untuk mengetahui dimana mineral dan


batuan berharga dapat dijumpai.

Keberadaan material bangunan sangat tergantung pada kondisi geologi suatu


daerah.
Pengetahuan
geologi
sangatmembantu
para
ahli
bangunan
untukmendapatkan material bahan bangunan.

Ilmu geologi sangat penting dalam hubungannya dengan sumber daya air, karena
keberadaan air sangat tergantung juga pada jenis atau macam batuannya.

Pengetahuan geologi sangat membantu untuk memprediksikan atau meramalkan


kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana alarn seperti longsoran, aktivitas
gunungapi dan sebagainya.

Mengapa fosil Foraminifera/globigerina dapat dijadikan sebagai petunjuk adanya


minyak bumi?
Foraminifera fosil tertua, dari Kambrium, agglutinated sederhana tabung. Calcareous tes yg terbuat
dr porselen microgranular dan berkembang dalam Carboniferous, dan hialin Calcareous tes di
Permian. Seiring waktu, masing-masing kelompok ini telah berkembang berbagai bentuk, termasuk
tes kompleks besar yang terkait dengan karang. Kelompok-kelompok ini spesies besar menjadi
berlimpah ketika karang lingkungan yang luas, kemudian mengalami kepunahan besar ketika iklim
dunia berubah dan karang yang hancur. Para fusulinids adalah satu kelompok tersebut. Mereka
telah padi-butir tes berbentuk dan berkembang menjadi banyak spesies yang tersebar luas selama
Permian tapi pergi punah pada akhir periode itu ketika sebuah kepunahan massa di seluruh dunia
juga
menghilangkan
sebagian
besar
tempat
tinggal
organisme
karang
lainnya.
Ukuran kecil paling foraminifera mungkin membuat mereka sulit untuk melihat, tetapi hal itu
membuat mereka jauh lebih berguna daripada fosil-fosil yang lebih besar untuk aplikasi seperti
eksplorasi minyak bumi, karena akan ada ribuan spesimen dalam chip kecil batu dikumpulkan saat
pengeboran sumur. Selain itu, banyak spesies foraminifera adalah singkat secara geologis, dan lainlain hanya ditemukan di lingkungan tertentu, sehingga seorang ahli paleontologi dapat memeriksa
spesimen dalam sampel dan menentukan umur dan lingkungan geologi ketika batu terbentuk.
Akibatnya, sejak tahun 1920-an industri minyak telah menjadi majikan utama ahli paleontologi yang
berspesialisasi dalam mikroskopis ini fosil. Tidak biasa untuk mengebor sumur minyak tanpa
seorang ahli paleontologi tamu untuk menentukan kapan minyak yang dikehendaki-bantalan lapisan
batu
telah
tercapai.
Planktonic
foraminifera
dan
lautan

Foraminifera adalah uniseluler Planktonic organisme dengan sel kompleks (Eukariota), dan materi
genetik dalam inti sel. Organisme seperti digolongkan dalam Superkingdom dari protista atau
Protista. Superkingdoms eukariotik lain termasuk hewan, tumbuhan, dan jamur (jamur). Organisme
prokariotik termasuk berbagai jenis bakteri, dan dibagi ke dalam dua kelompok besar Bakteri dan
Archaea (keduanya dari yang telah disebut 'bakteri' di masa lalu). Jika Anda tertarik pada
subdividion kehidupan di Bumi, kunjungi situs University of California di Berkeley.

Yang planktonic foraminifera hanya salah satu dari 4 kelompok umum organisme eukariotik
planktonic
di
laut,
yang
membentuk
membentuk
merembes
di
lautan
'lantai.

Planktonic foraminifera hidup mengambang di air permukaan lautan terbuka, dan mengeluarkan
kalsium-karbonat shell. Mereka dengan demikian bagian dari 'zillions organisme kecil' yang
ditunjukkan pada gambar di handout mengenai endapan bersepeda dan iklim. Kerang ini jatuh ke
dasar laut setelah organisme bereproduksi. Planktonic foraminifera hidup di lautan di assemblages
spesies yang mencerminkan suhu air laut. Perhatikan bahwa spesies assemblages lintang tinggi
lebih sedikit jumlah spesies, dan beberapa spesies adalah semua kecil, bulat bola (kami
menyebutnya kentang). Pada garis lintang yang lebih rendah ada banyak spesies, mirip dengan
gradien kekayaan spesies di darat (lihat keragaman tangan keluar). Spesies-spesies ini
menunjukkan lebih banyak variasi dalam bentuknya, dengan spesies datar dikelilingi oleh tepian
yang berat (disebut keel), berkaca-kaca memandang sekeliling bola , dan banyak jenis biji, kentang
bentuk

Planktonic foraminifera dari lautan baru-baru ini, diatur oleh spesies latitudinal assemblage. Piring
dari
JP
Kennett,
1982,
Marine
Geology
(Prentice-Hall),
Di kelas Anda menerima sebuah salinan dari peta dunia yang menunjukkan dimana berbagai
kelompok
foraminifera
terjadi
di
dunia
sekarang
lautan.
Planktonic foraminifera di samudra Recent dapat dibagi dalam dua kelompok: satu kelompok
beruang yang sangat panjang, tipis kalsit duri, yang lain tidak. Dalam piring di atas dengan bentuk
punggung (yang putus setelah spesimen mereproduksi) memiliki tipe permukaan bergelombang.
Banyak foraminifera telah spinose simbiosis ganggang yang hidup di dalam protoplasma. Selama
siang hari, mereka membiarkan ganggang ini di luar kulit, sehingga mereka akan photosynthesize
ganggang, dan foraminifera dapat mengambil produk-produk limbah mereka. Pada malam hari
mereka menyeret mereka dalam lagi. Semua foraminifera, termasuk yang dengan symbionts, juga
makan, cukup banyak semua makhluk lebih kecil daripada mereka sendiri. Beberapa foraminifera
tampaknya lebih suka ganggang, binatang mikroskopis lainnya. Foraminifera telah lengket
pseudopods (panjang, pita tipis dari protoplasma), dengan mana mereka mengambil makanan dan
tempatkan dalam kontak dengan protoplasma, yang engulfs mangsa dan mencerna itu.
Gambar ini menunjukkan hidup, non-spinose planktonic foraminifers. Sumber: "A Walk Through
Time: dari stardust kepada kami ', oleh S. Liebes, E. Sahtouris, dan B. Swimme, 1998, John Wiley
and
Sons.
Gambar ini menunjukkan hidup, spinose planktonic foraminifers. dengan duts menjadi simbiosis
ganggang. Sumber: "A Walk Through Time: dari stardust kepada kami ', oleh S. Liebes, E.
Sahtouris,
dan
B.
Swimme,
1998,
John
Wiley
and
Sons.

Kita tidak tahu banyak tentang kehidupan foraminifera karena mereka tinggal di laut terbuka dan
sulit untuk belajar mereka di sana. Banyak bermigrasi selama hidup mereka di kedalaman berkisar
antara 50-100 m dan banyak ratusan meter (tergantung pada jenis), yang mungkin mengapa ada
sulit untuk tetap di laboratorium. Para remaja foraminifer muncul di permukaan air, tumbuh, dan
ketika waktu untuk reproduksi adalah di sana mereka berkerumun, dan banyak orang membiarkan
gamet bebas dalam air laut. Gamet adalah kata untuk sel-sel seks yang tidak dibedakan:
foraminifera tidak memiliki ukuran yang berbeda-laki-laki (sperma) dan perempuan (telur) sel, dan
dengan demikian tidak ada jenis kelamin yang berbeda. Dalam beberapa spesies, pemijahan terjadi
pada bulan purnama, kami tidak tahu bagaimana foraminifera tahu bulan penuh.
Foraminifera Planktonic berasal dari benthic foraminifera pada akhir Jurassic untuk awal Cretaceous
(yang ada di Mesozoic, sekitar 100 juta tahun yang lalu). Planktonic pertama foraminifera kecil, bulat
bentuk ( 'popcorn'), tanpa punggung, mungkin dengan duri. Selama periode Kapur, banyak spesies
baru berevolusi, dalam berbagai bentuk, dengan pegunungan dan trangular bentuk dan sebagainya.
Hampir semua dari mereka menjadi punah pada akhir Cretaceous, pada saat kepunahan
dinosaurus, dan hanya kecil, bentuk bulat selamat. Pada awal Kenozoikum planktonic foraminifera
berkembang menjadi banyak yang baru, bentuk-bentuk berbentuk rumit lagi. Banyak bentuk-bentuk
ini becamse punah di bagian akhir dari Eosen, antara 38 dan 33 juta tahun yang lalu, ketika bumi
mengalami periode pendinginan parah dan lembaran es di Antartika menjadi mapan. Sekali lagi,
bentuk bulat selamat, dan sekitar 10 juta tahun adalah bentuk dominan. Lalu, pada awal Miocene
(sekitar 22-23 juta tahun yang lalu), maka sekali lagi foraminifera planktonic berevolusi dan
diversifikasi menjadi berbagai bentuk. Keturunan dari spesies Miosen sekarang mengisi semua
lautan di dunia. Foraminifera tidak begitu banyak dan beragam di lintang tinggi, dan hanya satu
spesies tertinggi terjadi pada garis lintang, di Samudra Arktik dan di benua Antartika.

Bukti

Paleontologi

Naik

Drastisnya

Muka

Air

Laut

(III)

Oleh : Redaksi-kabarindonesia | 09-Mar-2008, 17:19:17 WIB


Lapisan

es

abadi

di

Greenland

terus

menipis

KabarIndonesia - Dengan meneliti inti bor dari kawasan penelitian di Laut Merah yang kondisinya ideal,
prof Kucera mengatakan ibaratnya mereka melacak sejarah masa lalu Bumi dari kandungan fossil mikro
serta isotop unsur oksigennya. Prof. Kucera menjelaskan : Kami ibaratnya membaca buku sejarah Laut
Merah dengan bantuan fossil mikro, lembar demi lembar terus mundur ke belakang. Dan kami memiliki
model dari masa lalu, yang dapat meramalkan seberapa tinggi kenaikan muka air laut. Caranya dengan
mengukur isotop oksigen, yang terkandung pada fossil Foraminifera. Kami dapat mengatakan kenaikan
muka air laut rata-rata 1,6 meter per seratus tahun, dan ini merupakan perkiraan yang konservatif".
Konservatif dalam hal ini adalah taksiran amat berhati-hati. Karena muka air laut sebetulnya dapat naik
lebih cepat lagi. Kecepatan naiknya muka air laut berdasarkan pengukuran saat ini, terbukti dua kali
lipat dari kecepatan rata-rata kenaikan muka air laut beberapa ratus tahun lalu. Akan tetapi para
peneliti iklim sejauh ini belum mendapat angka yang akurat, berapa kecepatan pelumeran lapisan es
abadi

di

kawasan

kutub

dan

di

pegunungan

tinggi.

Bildunterschrift: Groansicht des Bildes mit der Bildunterschrift: Lapisan es abadi di Greenland terus

menipis.
Walaupun begitu, kini dapat diamati di kawasan Greenland terjadi laju pelumeran lapisan es yang lebih
cepat dibanding perkiraan dari model iklim yang dibuat para pakar beberapa tahun lalu. Ancaman terus
naik drastisnya muka air laut tidak dapat dihentikan, juga jika pemanasan global dapat ditahan pada
rata-rata

dua

derajat

Celsius.

Jika berbagai usaha untuk mencegah melumernya seluruh lapisan es abadi di Bumi tidak berhasil,
muncul skenario horror dari zaman musnahnya Dinosaurus sekitar 100 juta tahun lalu. Di zaman itu
muka air laut sekitar 70 meter lebih tinggi dibanding muka air laut saat ini. Dan yang belum diketahui,
seberapa cepat laju kenaikannya di zaman 100 juta tahun lalu tsb.

Вам также может понравиться