Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
INTRODUKSI
Resiko = sesuatu yang kita hindari. Resiko adalah :
1. berbagai cara
(2)resiko dinamis/statis,
(3)resiko
bisnis).
o Po = Di / (bm g)
o Po : harga saham saat ini
o Di : deviden th depan
o bm : persen biaya modal sendiri
o g : persen pertumbuhan laba setelah deviden
2. Resiko statis : ada resiko padahal di posisi stabil/seimbang/tetap. Contoh =
Perubahan/penyimpangan harga :
a)Durasi = pengukuran waktu untuk resiko spekulasi
b)VAR = value at risk untuk resiko pasar/saingan
c)COSO = self assestment untuk resiko operasional
tetapi
tidak
optimal,
bisa
diversifikasi = jika rugi di satu asset dikompensasi ke asset lain (dont put
eggs in one basket)
Pandangan lama mengganggap ada hubungan positif antara resiko dan tingkat
laba. Makin tinggi resiko, laba makin besar. Pandangan baru : hubungan resiko &
laba non-linear. Manajemen Resiko Perusahaan = pengelolaan resiko oleh
organisasi secara komprehensif untuk meningkatkan nilai perusahaan. Dua
elemen dasar manajemen resiko :
a.
b.
RESIKO MURNI
Resiko murni = sesuatu resiko yang kita tidak mengharapkan keuntungan dari
hal tsb, contoh : resiko kematian, gugatan hukum, kerusakan aset, kecelakaan,
kebakaran dll.
Analis sekuen resiko = sekuensi/tingkatan penanganan. Misalnya : api selalu ada,
kita
bisa
kendalikan
dengan
menjauhkan
minyak/gas
dari
api
(seq.1) menggunakan kompor listrik (seq.2) membuat gedung tahan api
(seq.3), dst. Sumber resiko : a)lingkungan : susut, banjir, gempa, b)sosial :
kerusuhan, demo, pencurian, pemogokan, c)politik : peraturan, boikot produk,
konflik antar-negara, d)legal : kasus hukum, e)operasional : kecelakaan,
kerusakan mesin, virus komputer, f)ekonomi : resesi, inflasi g)usaha : vested
interest, pesaing, konsumen. Di United Grain Grower Kanada : resiko-resiko
paling penting : 1)resiko komoditi-harga 2)cuaca, hujan dsb, 3)counterparty :
gagal memenuhi kontrak, 4)resiko lingkungan-polusi, 5)persediaan : busuk,
susut, 6)resiko kredit : macet. Mengukur resiko kinerja perusahaan dengan
kuantifikasi resiko. Resiko pasar dengan VAR. Resiko kredit dengan rating
perusahaan. Resiko bunga dengan durasi waktu. Resiko operasi dengan matriks.
Resiko teknologi dengan skenario masa depan. Tipe resiko berbeda
membutuhkan teknik ukuran berbeda.
Teknik mengukur resiko :
o
o
gabungan = matriks frekuensi (X) dan signifikan (Y) digambar sumbu x/y.
Jika resiko ada di kolom frekuensi tinggi dan sig-nifikan tinggi = resiko
serius = harus diatasi segera dst.
harga properti riil = tanah, gedung. Properti personal = mobil, baju, uang.
Diukur dengan harga pasar.
sendiri tidak dapat menuntut pihak lain. Contoh : pejalan kaki dilanggar
pengendara mobil di lampu merah (saat hijau), tidak bisa menuntut supir
2. comparatif negligence, boleh menuntut meski contributori, misalnya :
kecelakaan berakibat rugi Rp10jt. Si penggugat ikut kontribusi 10% maka
dapat menggugat Rp9 jt saja
3. last clear change rule : ternyata si sopir sedang mabuk maka bisa digugat,
dll
4. assumption of risk : jika orang sudah tahu bahaya/resiko tindakannya
RESIKO SPEKULASI
Resiko Spekulasi ada 2 :
1)Resiko pasar, dihadapi saat jual-beli aset likuid,
2)Resiko kredit, dihadapi saat member kredit, misalnya : Bank.
Mengukur distribusi normal (data harian sederhana) hanya perlu 2 parameter,
yaitu : rata-rata dan deviasi standar. Deviasi standar dipakai untuk menghitung
penyimpangan dari nilai rata-rata. Semakin besar nilai deviasi standar, semakin
besar penyimpangan, semakin besar resiko.
Varian A = (A ) / (n 1)
Deviasi Standar A = (varian A)
n = jumlah distribusi
A = distribusi A
= rata-rata A
Investasi B
12%
10,5%
15%
Rp20 m
18%
Rp12 m
Pasar Buku
2,99 2,90
1,81 1,20
R=
RESIKO OPERASIONAL
Resiko operasional = resiko yang paling tua, misalnya bahaya memasang alat,
konflik,
sistem
gaji,
mengawasi
kerja
karyawan.
Sumber-sumber
resiko operasional :
kegagalan proses internal, contoh : tragedi baring bank dll
kegagalan manusia, contoh : kecelakaan kerja
resiko sistem, con : kerusakan data
resiko eksternal : di luar kendali organisasi.
2.
signifikan/severity
Signifikan teknis
1.rendah
rendah
low
2.tinggi
rendah
monitor
3.rendah
tinggi
detect
4.tinggi
tinggi
prevent
apresiasi
revaluasi
Melemah
depresiasi
devaluasi
2.
INSURANCE / ASURANSI
Signifikan teknik..
1.rendah
rendah
retensi
2.tinggi
rendah
retensi
3.rendah
4.tinggi
tinggi
tinggi
5. apabila memungkinkan
transfer
dihindari
shifting .
2.personal fault
3.unsafe or phisikal hazard (tindakan/kondisi bahaya)
4.kecelakaan
5.cedera.
Menurut teknik domino = yang baik mencegah nomer 3.
Mekhofer, resiko dipecah jadi :
1)hazard (yang mendorong)
2)lingkungan hazard
3)interaksi hazard dengan lingkungan
4)hasil interaksi
5)konsekuensi hasil.
Fokus pengendalian resiko = hazard. Contoh : alat pemadam tidak mencegah
terjadinya kebakaran, tetapi memadamkan. Lain misalnya : membuat tembok
tahan api. Timing resiko = dilakukan sebelum, selama, dan sesudah resiko,
misalnya menjauhkan minyak dari api. Diversifikasi = don't put your egg in one
basket untuk mengurangi resiko kerugian saham. Bila satu saham jatuh, dapat
ditutup dari untung pada saham lain. Risk shifting = menggeser resiko
perubahan kurs ke konsumen dengan cara menetapkan harga dalam $US.
Eksposur operasi rentan terhadap perubahan kurs. Netting Eksposur =
menggabungkan eksposur yang berlawanan sehingga eksposur bersihnya nol,
termasuk jenis shifting.
Markowitz : deviasi standar merupakan indikator resiko. Varian = kuadrat
deviasi standar. Makin besar deviasi standar makin besar varian, makin besar
resiko investasi.
Sharpe : resiko total = (1)resiko unik perusahaan (bisa dihilangkan dengan
diversifikasi = resiko tidak sistematis), (2)resiko pasar (tidak bisa dihilangkan =
resiko sistematis).
Sinergi bisa diperoleh dengan :
1.skala ekonomi : lebih besar, lebih baik. Contoh : memesan barang lebih banyak
akan dapat potongan besar. Perusahaan kecil kalah bersaing dengan yang besar
sebab agregat demand tetap atau mengecil.
sangat tidak pasti, tetapi dalam jumlah besar, misalnya kelompok umur,
profesi/pekerjaan bisa diukur tepat.
3. ketidaksengajaan/kecelakaan
4. bukan karena bencana
5. adalah kerugian besar
6. probabilitas terjadinya tidak terlalu tinggi. Misalnya : saat "katastropik" =
daripada
kerugian
kerugian
bisa direvisi
jangka waktu, makin lama periode, makin tinggi harga opsi volatilitas,
makin tinggi volatilitas, makin tinggi kemungkinan harga aset untuk
berubah, naik/turun. Jika saham, kenaikan volatilitas akan menaikkan
resiko saham tidak berlaku untuk opsi
tingkat bunga bebas resiko. Beli opsi bisa dianggap seperti membeli harga
aset dengan harga eksekusi. Semakin besar tingkat bunga, makin besar
bunga tabungan, makin tinggi opsi call. Makin rendah opsi putnya.
jika dividen dibayarkan, harga saham turun, nilai opsi call turun, opsi put
naik.
Resiko Swap = pertukaran aliran kas antara dua pihak. Untuk melindungi resiko
perubahan tingkat bunga, dilakukan swap. Menghilangkan resiko kredit, contoh :
jika bank menjual kredit ke pihak lain. Teknik lain = SEKURITASI. Yaitu : bank
memberi kredit KPR kepada nasabah, KPR digabung, bank menerbitkan obligasi,
dijual ke investor. KPR sebagai jaminan obligasi tsb.
Lain-lain derivatif = future atas future untuk resiko cuaca. Dll. Instrumen
derivatif cenderung lebih komplek dari instrumen tradisional. Manajemen
kualitas ingin memperbaiki kualitas output melalui pengendalian operasional.
Jaminan mutu adalah sistem menyeluruh untuk menjaga dan mencapai kualitas :
(a)rekayasa kualitas : proses dan desain produk, (b)pengendalian kualitas,
inspeksi standar.
Six Sigma : mengelola produk rusak dan penyimpangan, secara sistematis
bekerja menghilangkan hal tsb. Dipelopori Bill Smithdari motorola. 2 metodenya
: 1)DMAIC = memperbaiki yang di bawah standar dan secara gradual, (2)DMADV
= untuk proses atau output baru. Lima peranan six sigma :
1. pimpinan puncak menetapkan visi,
2. champion = melaksanakan fungsi six sigma,
3. master black belts = ditunjuk oleh champions sebagai pakar
Tujuan dari perbaikan proses bisnis lebih pada perubahan radikal, bukan gradual.
Michel Hammer /James Champi = perbaikan proses bisnis harus revolusioner.
Jika situasi menjadi tidak terkendali, maka perbaikannya agar kembali ke situasi
normal.
RESIKO MANAJEMEN
Manajemen resiko yang ideal, dalam suatu organisasi, mencakup 3 kunci : formal
dan sistematis, terintegrasi, dan komprehensif. Formal dan sistematis = secara
resmi, sadar, didukung manajer puncak. Terintegrasi = menyatu. Komprehensif =
bukan parsial. Infrastruktur keras = ruang kerja, komputer, mobil, dan struktur
organisasi. Infrastruktur lunak : budaya hati-hati, responsive dll.
Perbandingan paradigma baru-lama dalam mengelola resiko :
Lama : 1)pengelolaan resiko dilakukan secara terpisah oleh masing-masing unit,
2)ad-hoc (diadakan bila perlu), 3)fokus sempit, terutama kepada yang
diasuransikan.
Baru : 1)terintegrasi dengan pekerjaan, 2)kontinyu, 3)fokus luas, semua jenis
resiko.
Proses manajemen resiko baru :
1.
2.
3.
4.
b.
dengan SVA.