Вы находитесь на странице: 1из 21

MANAJEMEN R E S I K O

INTRODUKSI
Resiko = sesuatu yang kita hindari. Resiko adalah :
1. berbagai cara

2. kejadian yang merugikan


3. kemungkinan hasil.

Alat ukur resiko :


A. Deviasi standar
B. Probabilitas
Resiko muncul karena kondisi ketidakpastian. Tingkat ketidakpastian :
o
o

tidak ada (pasti) = hasilnya bisa diprediksi : hukum alam dll.


ketidakpastian objektif = hasil bisa diidentifikasi dan probabilita diketahui :
dadu, kartu dll

ketidakpastian subjektif = hasil bisa diidentifikasi, tapi probabilita tidak


diketahui : kebakaran, kecelakaan dll

sangat tidak pasti = hasil tidak bisa diidentifikasi, probabilita tidak


diketahui : eksplorasi luar angkasa dll.

Fluktuasi harga meningkatkan ketidakpastian, resiko cenderung meningkat.


Faktor pendorong fluktuasi :
Globalisasi dunia : kejadian di suatu negara mempengaruhi negara lain.
Liberalisasi dunia : membuka pasar domestik terhadap asing efeknya
sama dengan globalisasi
Info makin cepat (teknologi) : reaksi pasar makin cepat.
Tipe resiko : (1)resiko murni/spekulasi,
subjektif/objektif.

(2)resiko dinamis/statis,

(3)resiko

1. Resiko murni : kemungkinan rugi ada, kemungkinan untung tidak ada =

kecelakaan, kebakaran, banjir dll.

2. Resiko spekulatif : ada kemungkinan rugi/untung = usaha bisnis (resiko

bisnis).
o Po = Di / (bm g)
o Po : harga saham saat ini
o Di : deviden th depan
o bm : persen biaya modal sendiri
o g : persen pertumbuhan laba setelah deviden
2. Resiko statis : ada resiko padahal di posisi stabil/seimbang/tetap. Contoh =

tersambar petir. Resiko dinamis : dari perubahan kondisi = teknologi


berubah, dll
3. Resiko objektif : didasarkan observasi parameter = deviasi standar, IRR.

Resiko subjektif : persepsi kondisi mental/gaya yang menimbulkan resiko


= konservatif/radikal, agresif/pasif dll.
Manajemen resiko bertujuan mengelola resiko sehingga memperoleh hasil yang
paling optimal. Proses manajemen resiko :
o
o

Identifikasi : resiko apa saja yang dihadapi


Evaluasi/pengukuran : guna memahami karakter resiko. Teknik mengukur
dengan : Probabilitas = membuat prioritasi. Matrik = sumbu datar
(probabilitas), sumbu tegak (signifikan/severity).

Perubahan/penyimpangan harga :
a)Durasi = pengukuran waktu untuk resiko spekulasi
b)VAR = value at risk untuk resiko pasar/saingan
c)COSO = self assestment untuk resiko operasional

Pengelolaan resiko dengan cara :


penghindaran = cara termudah/aman
melenyapkan kemungkinan mendapat profit

tetapi

tidak

optimal,

bisa

retensi/ditahan = memutuskan menanggung resiko sendiri

diversifikasi = jika rugi di satu asset dikompensasi ke asset lain (dont put
eggs in one basket)

transfer resiko = diasuransikan

pengendalian resiko = alarm tanda bahaya

pendanaan resiko = membayar/ menanggung kerugian.

Pandangan lama mengganggap ada hubungan positif antara resiko dan tingkat
laba. Makin tinggi resiko, laba makin besar. Pandangan baru : hubungan resiko &
laba non-linear. Manajemen Resiko Perusahaan = pengelolaan resiko oleh
organisasi secara komprehensif untuk meningkatkan nilai perusahaan. Dua
elemen dasar manajemen resiko :
a.

Infrastruktur (prasarana lunak = nonfisik & keras = fisik)

b.

Proses manajemen resiko.

Prasarana lunak : (1)budaya sadar resiko (2)dukungan manajer. Prasarana keras :


ruangan kantor, komputer, mesin dll. Proses manajemen resiko :
1. Perencanaan = menetapkan visi misi dan tujuan resiko
2. Pelaksanaan = manajer resiko cenderung bertentangan dengan manajer

lini. Lini ingin berjalan cepat tanpa memikirkan resiko


3. Pengendalian = evaluasi periodik pelaksanaan manajemen resiko, laporan

sebagai output, dan ada umpan balik.


Manajemen resiko yang baik menjamin good corporate governance, disclosure,
dan transparansi.

RESIKO MURNI
Resiko murni = sesuatu resiko yang kita tidak mengharapkan keuntungan dari
hal tsb, contoh : resiko kematian, gugatan hukum, kerusakan aset, kecelakaan,
kebakaran dll.
Analis sekuen resiko = sekuensi/tingkatan penanganan. Misalnya : api selalu ada,
kita
bisa
kendalikan
dengan
menjauhkan
minyak/gas
dari
api
(seq.1) menggunakan kompor listrik (seq.2) membuat gedung tahan api
(seq.3), dst. Sumber resiko : a)lingkungan : susut, banjir, gempa, b)sosial :
kerusuhan, demo, pencurian, pemogokan, c)politik : peraturan, boikot produk,
konflik antar-negara, d)legal : kasus hukum, e)operasional : kecelakaan,
kerusakan mesin, virus komputer, f)ekonomi : resesi, inflasi g)usaha : vested
interest, pesaing, konsumen. Di United Grain Grower Kanada : resiko-resiko
paling penting : 1)resiko komoditi-harga 2)cuaca, hujan dsb, 3)counterparty :
gagal memenuhi kontrak, 4)resiko lingkungan-polusi, 5)persediaan : busuk,
susut, 6)resiko kredit : macet. Mengukur resiko kinerja perusahaan dengan
kuantifikasi resiko. Resiko pasar dengan VAR. Resiko kredit dengan rating

perusahaan. Resiko bunga dengan durasi waktu. Resiko operasi dengan matriks.
Resiko teknologi dengan skenario masa depan. Tipe resiko berbeda
membutuhkan teknik ukuran berbeda.
Teknik mengukur resiko :
o
o

frekuensi = keseringan terjadi. Prosesnya : 1)menetapkan standar resiko


2)menerapkan standar hasil.
severity/signifikan = tingkat besar kerugian (mutu resiko).

gabungan = matriks frekuensi (X) dan signifikan (Y) digambar sumbu x/y.
Jika resiko ada di kolom frekuensi tinggi dan sig-nifikan tinggi = resiko
serius = harus diatasi segera dst.

eksposur kematian = yang ditanggung dari kematian :


1)tabel kematian = probabiliti kematian kelompok umur. Resiko
kematian pria lebih tinggi daripada wanita dalam kelompok umur. PK =
prob kematian. PH = prob hidup. Contoh : jumlah penduduk awal tahun
= 100.000 Kematian usia 0 tahun = 418. PK 0 tahun = 418 per
100.000. Jika kematian usia 1 th = 106, PK 1 tahun = 106 per
99.582. PH = 1 PK
2)oleh keluarga, misalnya anak masih kecil, penghasilan keluarga hilang
dll. NKH = Nilai Kebutuhan Hidup, misalnya : gaji 5 juta per bulan = 60
juta setahun. Mati usia 40 th. Usia harapan = 70 th. Tingkat bunga
15%. NKH = 60 jt / (1+0,15) pangkat 1 + . + 60 jt / (1+0,15)
pangkat 30 = Rp393.958.778. Angka ini untuk : nilai kerugian kematian
dan nilai membeli (harga) asuransi pada umumnya. Dihitung sampai
pangkat 30 (70 40).
3)oleh kantor / perusahaan = risiko sama seperti terhadap keluarga.

harga properti riil = tanah, gedung. Properti personal = mobil, baju, uang.
Diukur dengan harga pasar.

Yang belum bisa diasuransikan : 1)kebakaran/ledakan yang timbul sendiri (self


combustion), 2)hubungan arus pendek (short circuit), 3)akibat perang,
4)penyerbuan, 5)aksi musuh asing, 6)reaksi/radiasi nuklir/radio aktif,
7)perbuatan sengaja, 8)copy wright/nama baik/goodwil, 9)kejadian lain dari
kontrak, (misalnya : asuransi kebakaran tapi roboh kena topan) dll.
Kerugian yang dialami Harta :
o
o

kerugian langsung : kebakaran, banjir


kerugian tidak langsung : proses waktu, semakin lama waktu perbaikan
semakin besar biaya (waktu terbuang).

Metode penilaian kerugian aset fisik :


Harga pasar, dengan harga pasar penilaian property riil lebih sulit dibanding
personal sebab pasarannya jarang.
Replacement cost, teknik mengganti barang yang rusak dengan barang baru
yang sama. Tentu barang baru lebih mahal, tetapi kerugian sesungguhnya lebih
besar.
Replacement cost dikurangi susut, disebut Aktual Cash Value (ACV) : biasa
dipakai sebagai patokan untuk nilai pertanggungan, dengan catatan
depresiasinya subyektif.
Resiko Gugatan Hukum = tuntutan hukum kriminal/pidana dilakukan jaksa,
atau hukum perdata. Bila bersalah, akan dipenjara atau didenda. Orang bisa
dituntut kriminal atau perdata sekaligus, contoh : jika membunuh. Civil
Law : didasarkan pada sistem hukum yang dikodefikasi, komprehensif, dipakai
dan diinterpretasi hakim. Berasal dari hukum kekaisaran Roma. Dasar :
perundangan sebagai sumber utama hukum. Fokus : stabilitas sosial. Civil Law
Modern : dari kaisar Napoleon Perancis abad-19, seseorang melakukan kesalahan
jika melanggar aturan yang ada. Common Law : didasari kebiasaan/adat
sebelum hukum dibuat, dipertahankan setelah ada hukum. Contoh : jurisprudensi
(kumpulan putusan hakim), argumen dari yang menuduh (plaintif) dan tertuduh
(defendan). Dasar : kasus-kasus lebih utama daripada perundangan. Fokus : hak
individu. Negara common law lebih baik/cocok bagi investor daripada civil law.
Pelanggaran hukum = legal wrong (torts) :
o
o

pelanggaran yang disengaja


timbul kewajiban absolute : ada potensi kerugian bagi individu atau
masyarakat, misalnya memelihara binatang buas, produksi radio-aktif,
suara ledakan

negligence/ceroboh, misalnya : perilaku lalai merawat kendaraan sehingga


terjadi kecelakaan.

Jenis ganti rugi :


ganti rugi khusus : bisa diukur misalnya : biaya pengobatan
ganti rugi umum : tidak bisa diukur misalnya : rasa sakit
ganti rugi hukuman/punitif : untuk menghukum orang sehingga jera.
Argumen pertahanan legal terhadap tuntutan kelalaian (negligence) :

1. contributory negligence, seorang yang berkontribusi atas kecelakaannya

sendiri tidak dapat menuntut pihak lain. Contoh : pejalan kaki dilanggar
pengendara mobil di lampu merah (saat hijau), tidak bisa menuntut supir
2. comparatif negligence, boleh menuntut meski contributori, misalnya :
kecelakaan berakibat rugi Rp10jt. Si penggugat ikut kontribusi 10% maka
dapat menggugat Rp9 jt saja
3. last clear change rule : ternyata si sopir sedang mabuk maka bisa digugat,

dll
4. assumption of risk : jika orang sudah tahu bahaya/resiko tindakannya

maka tidak bisa menuntut


5. imputed negligence : kelalaian bisa dialihkan ke pihak lain
6. res ipsa loquitur : thing speak for itself. Misalnya : supir biasa ugal-ugalan,

dokter mengoperasi pasien yang salah, opini akuntan tidak benar


membuat bisnis bangkrut, dll. Syaratnya : 1)kejadian lalai, 2)tergugat
tahu betul penyebab kejadian, 3)tergugat punya kendali khusus terhadap
instrument risiko, 4)pihak korban tidak berkontribusi.

RESIKO SPEKULASI
Resiko Spekulasi ada 2 :
1)Resiko pasar, dihadapi saat jual-beli aset likuid,
2)Resiko kredit, dihadapi saat member kredit, misalnya : Bank.
Mengukur distribusi normal (data harian sederhana) hanya perlu 2 parameter,
yaitu : rata-rata dan deviasi standar. Deviasi standar dipakai untuk menghitung
penyimpangan dari nilai rata-rata. Semakin besar nilai deviasi standar, semakin
besar penyimpangan, semakin besar resiko.

Varian A = (A ) / (n 1)
Deviasi Standar A = (varian A)
n = jumlah distribusi
A = distribusi A
= rata-rata A

METODE VAR (Value At Risk).


Misalnya kita ingin melihat VAR95% harian = kita akan melihat 5% return
terendah. Caranya = 5% x n. Bila n = 20 distribusi, maka didapat 1 hari yang
terendah dari distribusi itu (5%*20). Return terendah 1 hari adalah = -8,38%
(tabel). Bila portofolio = Rp1 miliar, VAR 95% = 1 M dikali (8,38%) = rugi (Rp83,8
juta). Artinya : ada kemungkinan besok rugi maksimum Rp83,8 juta. Metode VAR
historis kelebihannya : (1)tidak mengasumsikan data, (2)sederhana, (3)objektif.
Kelemahannya : (1)asumsi hanya untuk memprediksi masa datang bukan masa
sekarang, (2)jumlah distribusi harus besar.
METODE VAR modeling analitik.
Untuk diversifikasi portofolio. 5% dibagi dua, kiri dan kanan. Sehingga 5% = (+/-)
1,65. Return Portofolio(RP) :
RP = N/TN x E
N = Nilai investasi
TN = total investasi
E

= return yang diharapkan (harian)

Contoh : 2 jenis investasi :


Investasi A
E
Stan dev
N

Investasi B

12%

10,5%

15%
Rp20 m

18%
Rp12 m

Korelasi A dengan B = 0,55


RP = (20/32.12%) + (12/32. 10,5%) = 11,44%
Deviasi portofolio = ((20/32. 15%) + (12/32.18%) + (2. 20/32.
12/32. 15%. 18%. 0,55) = 14,25%
VAR95% = 11,44% (1,65. 14,25%) = -12,07%
VAR95% = -12,07% * 32m = 3,86 m
METODE VAR Monte Carlo.

Memerlukan komputer yang lebih besar. Var95% hariannya = 0,904 1,65


(0,927) = -0,627 %. VAR = 0,627 %x 1 M = Rp6,27 jt Bila n = 20 distribusi (1
hari). VAR untuk periode yang panjangnya 5 hari : VAR95% = 6,27 jt x 5 =
Rp14,05 jt.
STRESS TESTING
Menghitung VAR untuk kemungkinan rugi, tapi tidak untuk peristiwa-peristiwa
yang ekstrim. Contoh : tsunami dapat menggunakan stress tes, tetapi
pertimbangannya subjektif. Tesnya tidak menggunakan probability.
BACKTESTING.
Pengecekan model yang digunakan apakah sudah sesuai dengan realitas. Misal
VAR95% nya = 500 juta. Bila kurang dari 1% pernah terjadi di atas 500 juta.
Maka model cukup realistis.
Penilaian Kualitatif Resiko Kredit.
Analisa kredit 3R dan 5C :
return, apa return kredit cukup untuk pembayaran utang dan bunga
repayment, masa waktu
risk bearing, bila gagal ada jaminan
character, sifat dan watak kemauan peminjam
capacity, masa lalu, prestasi, track rekod
capital, analisa rasio modal, laporan keuangan dll
collateral, aset jaminan yang bisa dijual/liquid
conditions, kondisi ekonomi.
Penilaian kuantitatif rating usaha : oleh badan perating, misalnya PT Pefindo,
Moodys, Standard n' Poor. Rating biasa dilakukan untuk perusahaan yang akan
menjual obligasi/surat utang. Untuk pe-rusahaan yang go-publik tidak dilaku-kan
rating karena asumsinya pembeli saham akan melakukan analisa sendiri.
Tingkatan rating :
AAA = instrumen utang dengan resiko sangat rendah, tingkat pengembalian
sangat baik, bisnis dan ekonomi tidak berpengaruh terhadap investasi. AA = di
level kedua, resiko amat rendah. A = level tiga, resiko rendah. BBB = keempat,

resiko lebih tinggi. BB = kelima, rawan kondisi ekonomi. B = keenam, resiko


investasi tinggi. C = ketujuh terlalu spekulatif. D= defaul/gagal.
PROBABILITAS Model skoring.
Model diskriminan Altman 1968:
Z = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1,0 X5
X1 = rasio modal kerja/total aset
X2 = rasio laba ditahan/total aset
X3 = rasio laba sebelum bunga dan pajak/total aset
X4 = rasio nilai pasar saham/nilai buku saham
X5 = rasio penjualan/total asset.
Untuk perusahaan non-publik :
Z = 0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,107 X3 + 0,42 X4 + 0,998 X5
X4 = rasio nilai buku saham/nilai buku total utang
Batas Nilai Z :
Batas tidak bangkrut
Batas Bangkrut

Pasar Buku
2,99 2,90
1,81 1,20

Model linear = metode garis lurus. Kelemahannya : perhitungan probabiliti (0 s.d.


1) bangkrut bisa di atas 1 atau nilai negative sehingga meragukan.
Model logit = bukan garis lurus.
RAROC (risk adjusmen return on capital) : membandingkan tingkat keuntungan
dengan modal yang beresiko debitur mengalami gagal bayar. Kerugian yang
tidak diharapkan akan dibebankan pada modal, sehingga lembaga keuangan
atau kreditur akan menghapus sebagian modalnya akibat kerugian. RAROC =
pendapatan dari pinjaman per tahun dibagi modal beresiko (capital at risk) =
P/C. Contoh : Kredit Rp1 M, bunga = 9%. Perolehan bunga = 1 M x 9% = 90 juta.
Misalkan dana Rp1 M tersebut diperoleh dari menerbitkan deposito dengan
bunga 6% = 1 M x 6% = 60 juta. Modal ekonomi (CAR) = 7,5% x 1 M = 75 juta.
Investasi saham = 6,5% x 75 jt = 4,9 juta. Biaya operasional = 15 juta. Kerugian
yang diharapkan = 1% x 1 M = 10 juta. Maka, RAROC = (90 + 4,9 -60 15 10) /
75 = 13,2%.

Mortality : menghitung persentase kebangkrutan yang terjadi untuk kelas resiko


tertentu. MMR = marginal mortality rate untuk tahun ke-1 dan ke-2 sbb : MMR1
= total nilai obligasi yang default pada tahun 1 dibagi total nilai obligasi yang
beredar pada tahun pertama. MMR 2 = total nilai obligasi yang default pada
tahun 2 dibagi total nilai obligasi yang beredar pada tahun ke-2 setelah
penerbitan disesuaikan dengan default, pelunasan, jatuh tempo, dan pelunasan
dari sinking fund tahun pertama.
Term Struktur : kurva yang menunjukkan hubungan antara waktu (sb X) de-ngan
jumlah surat berharga/obligasi (sb Y). Resiko default obligasi perusahaan lebih
tinggi dibandingkan obligasi pemerintah.
(1 + Rf) = pi (1 + Ri)
Rf = resiko obligasi pemerintah
Ri = resiko obligasi perusahaan
pi = probabiliti defaul obligasi perusahaan ditahan
Probability default tahun 1 = 1 pi
Probability defaul tahun 2 = th 2 + th 1
Teori opsi : Opsi call adalah hak untuk membeli aset dengan harga tertentu pada
periode tertentu. Opsi put adalah hak untuk menjual aset dengan harga tertentu
pada periode tertentu. Penjual opsi menerima harga premium atau harga opsi.
Pemberi utang (kreditor, pemegang saham dll) = pihak yang membeli/menjual
opsi. Misalnya : kreditor memberi pinjaman kepada perusahaan A Rp100 juta.
Jika nilai perusa-haan A di atas Rp100 juta (misal Rp250 juta), maka kreditor lain
berhak atas nilai opsi call = 250 - 100 = Rp150 juta.
Resiko tingkat bunga. Reinvesmen risk = jika tingkat bunga turun, bisa
terjadi rugi spread. Jika tingkat bunga naik, harga/nilai sekuritas turun. (SerbaSalah?).
Metode penilaian kembali : ingin melihat pengaruh tingkat bunga terhadap
pendapatan yang diperoleh. Langkah-langkahnya :
1. identifikasi/kelompokan aset & kewajiban yang sensitif terhadap tingkat

bunga. Pendapatan bunga dinilai kembali jika bunga harian berkurang =


biaya bunga
2. menghitung gap antara aset dan kewajiban yang sensitif terhadap
perubahan tingkat bunga dan menghitung perubahan pendapatan.
GAP = pendapatan bunga dikurangi biaya bunga.

Perubahan pendapatan = GAP dikali perubahan bunga.


GAP rasio = GAP dibagi total aset.
Metode jangka waktu : metode penilaian kembali mempunyai kelemahan, tidak
memperhatikan efek perubahan nilai pasar dari perubahan tingkat bunga. MA
= maturity aset, jangka waktu aset. ML = maturity liability, jangka waktu utang.
GAP jangka waktu = MA ML
Semakin besar gap jangka waktu, makin ringan resiko perubahan tingkat bunga.
Metode Durasi : memperhitungkan dampak perubahan tingkat bunga terhadap
aliran kas, yaitu : naik/turun obligasi bisa berbeda bila tingkat bunga berubah,
memperhitungkan timing aliran kas.
Jenis obligasi :
obligasi zero dengan jangka waktu 2 tahun mempunyai durasi 2 tahun,
obligasi consol, tidak ada jatuh tempo, durasinya = Dc = 1 + (1/R) ;
bunga obligasi.
Semakin besar durasi, makin besar resiko perubahan tingkat bunga.

R=

RESIKO OPERASIONAL
Resiko operasional = resiko yang paling tua, misalnya bahaya memasang alat,
konflik,
sistem
gaji,
mengawasi
kerja
karyawan.
Sumber-sumber
resiko operasional :
kegagalan proses internal, contoh : tragedi baring bank dll
kegagalan manusia, contoh : kecelakaan kerja
resiko sistem, con : kerusakan data
resiko eksternal : di luar kendali organisasi.

Mengukur resiko operasional :


1.

dengan frekuensi dan probability

2.

signifikan/severity

Empat kuadran resiko :


frekuensi dan signifikan rendah : perlu low control
frekuensi tingsi signifikan rendah : perlu monitor
frekuensi rendah signifikan tinggi : harus detect n' monitor, paling
sulit dipahami dan dideteksi
frekuensi dan signifikan tinggi : prevent at source / mencegah.
Memilih kuadran resiko :
Frekuensi

Signifikan teknis

1.rendah

rendah

low

2.tinggi

rendah

monitor

3.rendah

tinggi

detect

4.tinggi

tinggi

prevent

Globalisasi semakin meningkatkan resiko sebab kejadian suatu negara


cepat merembet. Otomatisasi memunculkan resiko baru, yaitu resiko gagal
sistem. Out-sourcing (menggunakan jasa pihak luar untuk pekerjaan intern)
: resiko hasil yang buruk.
Resiko Perubahan Kurs.
Jika perekonomian suatu negara membaik, maka mata uangnya cenderung
menguat.
Sistem/ekonomi kurs bebas kurs tetap
Menguat

apresiasi

revaluasi

Melemah

depresiasi

devaluasi

Eksposur perubahan kurs :


eksposur transaksi (hedging dll)
eksposur akuntansi (FIFO dll)
eksposur operasi : jika yen menguat terhadap dolar AS, maka harga
toyota di AS lebih mahal, membuat daya saing toyota di AS turun
eksposur ekonomi = ekspo transaksi + ekspo operasi.
Resiko Teknologi : penggunaan teknologi yang tidak tepat bisa merugikan
perusahaan secara significan. Sebab harga mesin mahal, dan tidak terpakai !
Resiko Likuiditas : jika perusahaan mengalami kesulitan membayar kewajiban
jangka pendek. Kreditor minta utang dagang diubah menjadi wesel supaya ada
kekuatan hukum, disebut resiko solvensi. Rasio Lancar = Aktiva lancar dibagi
utang lancar. Acid Rasio = (Aktiva lancar Persediaan) per Utang lancar. Sumber
resiko likuiditas bank :
1.

sisi asset : bank harus bisa menyediakan sejumlah uang cash

2.

sisi pasiva : hutang, saham dll

Resiko Politik. Sovereign risk, terutama bagi perusahaan multinasional. Paling


ringan = perubahan aturan. Sedang = kerusuhan. Berat = pengambilalihan/
nasionalisasi.

INSURANCE / ASURANSI

Memilih alternatif resiko :


Frekuensi resiko

Signifikan teknik..

1.rendah

rendah

retensi

2.tinggi

rendah

retensi

3.rendah
4.tinggi

tinggi
tinggi

5. apabila memungkinkan

transfer
dihindari
shifting .

Risk retensi (menanggung resiko sendiri), contoh : supermaket tersebut


beranggapan bahwa pencurian oleh pembeli merupakan bagian dari bisnis,
tetapi bila kerugian besar (signifikan), perusahaan bisa mendanai resiko dengan
cara :
o

dana cadangan : menyisihkan 1% pendapatan untuk biaya kerugian.


Masalah akuntansi : rekening dana ini dapat membuat bank/kreditor dan
unit pajak tidak percaya.
self insurans : meningkatkan dana cadangan menjadi asuransi internal
jika : (a)eksposur besar, (b)resiko bisa diprediksi, (c)masalah akuntansinya
teratasi.
captive insurans : mendirikan anak perusahaan khusus asuransi jika :
a)perlakuan pajak bagus, b)kontrak asuransi dengan manajemen bisa
lebih fleksibel.

Jenis risk transfer (resiko dialihkan) :


1. Asuransi
2. Hedging = membeli kontrak forward atau future dengan posisi long dari

penjual kontrak derivatif


3. Incorporated = membentuk PT terbuka (go-publik), pemegang saham dan

kreditor akan menanggung resiko


4. teknik lain = menetapkan harga dalam dolar bukan rupiah dll.

Pengendalian resiko tidak ada kaitan dengan pencapaian hasil. Pengendalian


resiko bertujuan : a)mengurangi probabilitas munculnya kejadian lebih
buruk, b)mengurangi tingkat signifikan.
Teknik Domino : satu jatuh semua jatuh = Heinrich. Sebab kesalahan :
1.lingkungan social &bawaan (gampang marah)

2.personal fault
3.unsafe or phisikal hazard (tindakan/kondisi bahaya)
4.kecelakaan
5.cedera.
Menurut teknik domino = yang baik mencegah nomer 3.
Mekhofer, resiko dipecah jadi :
1)hazard (yang mendorong)
2)lingkungan hazard
3)interaksi hazard dengan lingkungan
4)hasil interaksi
5)konsekuensi hasil.
Fokus pengendalian resiko = hazard. Contoh : alat pemadam tidak mencegah
terjadinya kebakaran, tetapi memadamkan. Lain misalnya : membuat tembok
tahan api. Timing resiko = dilakukan sebelum, selama, dan sesudah resiko,
misalnya menjauhkan minyak dari api. Diversifikasi = don't put your egg in one
basket untuk mengurangi resiko kerugian saham. Bila satu saham jatuh, dapat
ditutup dari untung pada saham lain. Risk shifting = menggeser resiko
perubahan kurs ke konsumen dengan cara menetapkan harga dalam $US.
Eksposur operasi rentan terhadap perubahan kurs. Netting Eksposur =
menggabungkan eksposur yang berlawanan sehingga eksposur bersihnya nol,
termasuk jenis shifting.
Markowitz : deviasi standar merupakan indikator resiko. Varian = kuadrat
deviasi standar. Makin besar deviasi standar makin besar varian, makin besar
resiko investasi.
Sharpe : resiko total = (1)resiko unik perusahaan (bisa dihilangkan dengan
diversifikasi = resiko tidak sistematis), (2)resiko pasar (tidak bisa dihilangkan =
resiko sistematis).
Sinergi bisa diperoleh dengan :
1.skala ekonomi : lebih besar, lebih baik. Contoh : memesan barang lebih banyak
akan dapat potongan besar. Perusahaan kecil kalah bersaing dengan yang besar
sebab agregat demand tetap atau mengecil.

2.skope ekonomi : memproduksi 2/lebih jenis dengan input yang sama,


misalnya : sabun mandi dan cuci = sharing input. Rumus : AC < AC1 + AC2. Jika
gabungan terlalu banyak bisa juga terjadi disekonomi : AC > AC1 + AC2 + AC3.
Asuransi menggunakan law of large number = resiko makin kecil bila jumlah
eksposur (yang ditanggung) bertambah. Premi jangan terlalu tinggi sebab =
orang yang ceroboh saja yang membeli premi tinggi. Tipe resiko yang bisa
diasuransikan :
1. yang bisa diukur/ditentukan
2. resiko yang mempunyai kemiripan dan banyak. Contoh : Resiko kematian

sangat tidak pasti, tetapi dalam jumlah besar, misalnya kelompok umur,
profesi/pekerjaan bisa diukur tepat.
3. ketidaksengajaan/kecelakaan
4. bukan karena bencana
5. adalah kerugian besar
6. probabilitas terjadinya tidak terlalu tinggi. Misalnya : saat "katastropik" =

jika depresi semua bisnis merugi.


Prinsip-prinsip asuransi :
1. Indemnity.
a)tidak bisa memperoleh pertanggungan lebih
sebenarnya, berapapun premi asuransi yang dibeli

daripada

kerugian

b)tidak bisa memperoleh pertanggungan lebih dari satu perusahaan


asuransi untuk objek yang sama
2. Insurable interest.
didasarkan atas kepentingan : a)jiwa ayah, keluarga mempunyai
kepentingan ekonomi, b)gudang penting untuk disewakan, c)mobil penting
untuk transport, d)sebuah bola tidak penting sebab disepak-sepak dll.
3. Subrogation
perusahaan asuransi berhak atas kas yang diterima dari pihak lain dari
objek asuransi. Contoh : ganti rugi kebakaran yang diberikan pihak yang
bersalah dll.
4. Utmost good faith

kepercayaan, kejujuran, dan representasi (pernyataan) atas warranty


(klausul/syarat kondisi).Bila ada penyembunyian = perusahaan asuransi
bisa menolak atau premi ditambah. Kesalahan data setelah polis (teken
kontrak) boleh diperbaiki.
Jenis industri asuransi :
Asuransi personal contoh : kematian, kecelakaan, pemecatan dll
Asuransi properti : kecelakaan yang bisa menanggung resiko properti,
contoh : kebakaran, kerusakan dll
Asuransi wajib : asuransi kecelakaan lalu-lintas dll
Asuransi sukarela : bebas
Asuransi publik dan swasta
Reasuransi : kerjasama dua perusahaan asuransi untuk menanggung resiko yang
nilainya besar, atau membeli asuransi dari perusahaan asuransi lain. Ceding
compani : yang mentransfer/menjual resiko asuransi. Reinsurer : yang
menerima/membeli.Line/retensi :
bagian
yang
dipertahankan
oleh
ceding. Cession : bagian yang dijual. Retrocession : proses mentranfer resiko.
General insurer : asuransi umum untuk properti dan kecelakaan.
Perusahaan adjuster : perusahaan yang fokus pada estimasi
kecelakaan. Konsultan aktuaria : fokus menghitung premi asuransi.

kerugian

Perusahaan asuransi melakukan fungsi :


o
o

Produksi : penjualan - pemasaran


Underwriting : memilih jenis resiko yang akan ditanggung objek

Cara penentuan premi : 1)menghitung kerugian yang diperkirakan


untuk kelas resiko tertentu, 2)ditambah target keuntungan, 3)menghitung
jumlah eksposur (kontrak) yang akan diperoleh, 4)membagi kerugian yang
diharapkan dengan jumlah kontrak. Contoh : perusahaan asuransi akan
membayar kerugian karena kecelakaan mobil yang mencapai Rp1 M per
tahun. Diperkirakan akan diperoleh 1000 kontrak. Target laba dan
cadangan biaya Rp200 ribu per kontrak. Besar premi : a)premi sebelum
target laba = Rp1 M per 1000 = Rp1 juta. b)premi setelah laba masuk =
Rp1 jt + Rp200 ribu = Rp1,2 jt.

Sifat-sifat premi yang ideal :


o

tidak terlalu tinggi atau rendah

adil untuk semua nasabah

bisa direvisi

mendorong usaha pencegahan kerugian, bukan sebaliknya

memperhitungkan tingkat resiko, atau perilaku tidak hati-hati (moral


hazard), caranya : yang moral hazardnya tinggi membayar premi lebih
tinggi.

Manajemen klaim asuransi :


1)inspeksi lapangan
2)menentukan besar kerugian
3)menentukan besarnya penyesuaian
4)menyetujui & membayar klaim.
Petugas yang melakukan inspeksi lapangan adalah = adjuster, atau boleh pihak
independen. Investasi perusahaan asuransi jiwa lebih banyak ke obligasi dan
hipotik karena aman dalam jangka panjang. Sementara, asuransi properti dan
kecelakaan = ke saham biasa atau preferen. Instrumen Forward adalah
instrumen derivatif yang paling tua. Contoh : kurs forward tiga bulan mendatang
=
menyediakan
rupiah
sebesar
nilai
kontrak
bila nilai
kurs
berubah. Hedging forward = hedging terhadap tingkat bunga, yaitu perhitungan
perubahan tingkat bunga dan kurs sehingga tidak akan mengakibatkan, kerugian
atau keuntungan pada posisi total. Biasa dipakai untuk portofolio obligasi.
Kelemahan forward : 1)dijual di pasar over the counter (tanpa toko resmi) :
fleksibilitas tinggi menyebabkan variasi tinggi, 2)produk tidak standar cenderung
sulit diperdagangkan, 3)biaya transaksi tinggi, 4)resiko default (rekanan tidak
bayar)
tinggi. Future didesain
mengurangi
dua
kelemahan
forward
(1)standarisasi kontrak, meliputi besar kontrak (1 kontrak 3 juta, 2 kontrak 6 juta
dst), jatuh tempo future tiap bulan tertentu, kualitas produk (contoh : kopi
kualitas A, rokok B dst), (2)marking to market (penyesuaian har-ga pasar) tiap
hari dan melalui Bursa resmi. Pedagang yang tidak cukup kuat dan mempunyai
posisi rugi, bisa keluar dari kontrak sebelum jatuh tempo (bisa diperdagangkan).
Jika penjual/pembeli default, bursa yang menanggung. Opsi : hak untuk
membeli/menjual aset/kontrak pada harga tertentu (call = membeli, put =
menjual). Harga tertentu disebut harga eksekusi. Dengan opsi potensi kerugian
diatasi dengan cara uang muka saham = opsi di muka. Karena boleh bayar uang
muka saja, kerugiannya hanya sebesar uang muka.
Fischer Black dan Myron Scholes = formula nilai premi opsi dipengaruhi :
o

harga aset saat ini dan harga eksekusi

jangka waktu, makin lama periode, makin tinggi harga opsi volatilitas,
makin tinggi volatilitas, makin tinggi kemungkinan harga aset untuk
berubah, naik/turun. Jika saham, kenaikan volatilitas akan menaikkan
resiko saham tidak berlaku untuk opsi

tingkat bunga bebas resiko. Beli opsi bisa dianggap seperti membeli harga
aset dengan harga eksekusi. Semakin besar tingkat bunga, makin besar
bunga tabungan, makin tinggi opsi call. Makin rendah opsi putnya.

jika dividen dibayarkan, harga saham turun, nilai opsi call turun, opsi put
naik.

Resiko Swap = pertukaran aliran kas antara dua pihak. Untuk melindungi resiko
perubahan tingkat bunga, dilakukan swap. Menghilangkan resiko kredit, contoh :
jika bank menjual kredit ke pihak lain. Teknik lain = SEKURITASI. Yaitu : bank
memberi kredit KPR kepada nasabah, KPR digabung, bank menerbitkan obligasi,
dijual ke investor. KPR sebagai jaminan obligasi tsb.
Lain-lain derivatif = future atas future untuk resiko cuaca. Dll. Instrumen
derivatif cenderung lebih komplek dari instrumen tradisional. Manajemen
kualitas ingin memperbaiki kualitas output melalui pengendalian operasional.
Jaminan mutu adalah sistem menyeluruh untuk menjaga dan mencapai kualitas :
(a)rekayasa kualitas : proses dan desain produk, (b)pengendalian kualitas,
inspeksi standar.
Six Sigma : mengelola produk rusak dan penyimpangan, secara sistematis
bekerja menghilangkan hal tsb. Dipelopori Bill Smithdari motorola. 2 metodenya
: 1)DMAIC = memperbaiki yang di bawah standar dan secara gradual, (2)DMADV
= untuk proses atau output baru. Lima peranan six sigma :
1. pimpinan puncak menetapkan visi,
2. champion = melaksanakan fungsi six sigma,
3. master black belts = ditunjuk oleh champions sebagai pakar

menggunakan statistik membantu sabuk hitam/hijau,


4. pemegang sabuk hitam = melaksanakan proyek spesifik,
5. pemegang sabuk hijau = karyawan biasa.

Tujuan dari perbaikan proses bisnis lebih pada perubahan radikal, bukan gradual.
Michel Hammer /James Champi = perbaikan proses bisnis harus revolusioner.
Jika situasi menjadi tidak terkendali, maka perbaikannya agar kembali ke situasi
normal.

RESIKO MANAJEMEN
Manajemen resiko yang ideal, dalam suatu organisasi, mencakup 3 kunci : formal
dan sistematis, terintegrasi, dan komprehensif. Formal dan sistematis = secara
resmi, sadar, didukung manajer puncak. Terintegrasi = menyatu. Komprehensif =
bukan parsial. Infrastruktur keras = ruang kerja, komputer, mobil, dan struktur
organisasi. Infrastruktur lunak : budaya hati-hati, responsive dll.
Perbandingan paradigma baru-lama dalam mengelola resiko :
Lama : 1)pengelolaan resiko dilakukan secara terpisah oleh masing-masing unit,
2)ad-hoc (diadakan bila perlu), 3)fokus sempit, terutama kepada yang
diasuransikan.
Baru : 1)terintegrasi dengan pekerjaan, 2)kontinyu, 3)fokus luas, semua jenis
resiko.
Proses manajemen resiko baru :
1.

mengidentifikasi semua resiko dan meranking

2.

sesi brainstorming = menggabung ide manajer konsultan

3.

menghitung probability dampak resiko secara kuantitatif

4.

menggunakan ukuran yang mudah, misalnya VAR

5. mengawasi ketidak-konsistensian, efek diversifikasi, kesempatan, dan


penghematan pendanaan resiko.
Mekanisme kontrol : 1)tidak ada orang yang mempunyai kekuasaan berlebih
untuk mengambil resiko atas nama perusahaan, 2)memastikan tidak ada
pemusatan
kekuasaan
pada
satu/dua
orang
saja,
3)menetapkan
limit, 4)mengawasi aliran kas, 5)sistem insentif tepat yang mendorong perilaku
positif, 6)target yang sesuai strategi, misalnya : target pertumbuhan 25%,
industri tumbuh 5%, menyebabkan perilaku resiko tinggi mengejar target.
Budaya sadar resiko :
1. sisi keras pengukuran resiko secara kuantitatif, instrumen dan struktur
organi sasi serba kuantitatif
2. sisi lunak perilaku hati-hati, komunikasi terbuka, diklat, evaluasi dan
insentif.

Kegiatan bisnis perbankan tradisional fokus pada menarik dana dan


meminjamkan. Bank mendapat interest (bunga kredit). Ada 2 resiko : 1)resiko
kredit (passive), 2)resiko likuiditas (aktiva).
Konsep residual income = menghitung laba dikurang beban. Shareholder Value
Added (SVA) = pendapatan operasi dikurangi beban untuk modal (resiko modal).
Resiko pasar, terjadi karena harga bergerak ke arah yang tidak menguntungkan
(VAR). Resiko kredit individu lebih mudah diprediksi daripada kredit komersial.
Manajemen resiko kredit :
a.

mentransfer resiko kredit dengan menjual kredit

b.

dengan SVA.

Termasuk resiko operasional = bergantung pada otomatisasi transaksi (mesin


ATM) cenderung meningkatkan resiko (COSO). Pertanian di Kanada bisa
mengasuransikan resiko cuaca. Latar belakangnya :
1)iklim Kanada yang dingin/es
2)eksposur cuaca tidak mungkin dikelola internal (per perusahaan) sebab cuaca
adalah eksternal
3)Willis : menggabung eksposur cuaca dengan resiko lain (kecelakaan) menjadi
eksposur gabungan.
Lebih banyak eksposur, resiko menjadi lebih ringan.

Вам также может понравиться