Вы находитесь на странице: 1из 8

Pada KepMen 555 tahun 1995 pasal 52 mengenai izin gudang bahan

peledak dijelaskan bahwa bahan peledak yang disimpan di tambang haya pada
gudang handak yang telah mendapat izin dengan kapasitas tertentu, bila diluar
area tambang maka harus mendapat persetujuan kepala inspeksi tambang.
Permohonan izin gudang handak dibawah tanah harus dilengkapi peta dan
spesifikasi rancangan bangunan. Detonator tidak boleh disimpan dalam gudang
yang sama dengan handak lainnya. Masa berlaku izin gudang handak :

Izin gudang handak sementara untuk 2 tahun


Izin gudang handak transit untuk 5 tahun
Izin gudang handak utama untuk 5 tahun
Pada pasal 53 mengenai ketentuan umum gudang handak dijelaskan

bahwa bila 2 gudang handak berada pada 1 lokasi maka harus memenuhi jarak
aman minimum. Dan untuk pengamanan gudang handak harus dilengkapi
dengan

Termometer dalam ruang penimbunan


Tanda dilarang merokok dan dilarang

berkepentingan
Alat pemadam api yang disimpan ditempat yang mudah dijangkau

masuk

bagi

yang

tidak

Gudang handak harus dijaga selama 24 jam dan harus dipasang pagar
pengaman.

Syrarat

masuk

ke

gudang

handak

hanya

diperbolehkan

menggunakan lampu senter kedap gas. Tidak boleh memakai sepatu beralat
besi, membawa korek api atau barang lain yang dapat menimbulkan percikan
api. Disekeliling gudang detonator harus dilengkapi tanggul pengaman, bila pintu
masuk berhadapan antara 2 gudang handak, maka harus dilengkapi tanggul
juga.
Pada pasal 55, untuk gudang penyimpan handak peka detonator harus terdiri
dari 2 ruangan yaitu ruangan untuk penyimpanan handak, dan ruangan untuk
penerimaan dan pengeluaran handak. Gudang handak sementara yang
berbentuk bangunan harus dibuat dari bahan yang tidak mudah terbakar,
atapnya seringan mungkin, di lengkapi lubang ventilasi, penangkal petir, dan
bebas kebakaran dalam radius 30 meter. Untuk gudang handak berbentuk
kontener harus terbuat dari pelat logam dengan ketebalan minimal 3mm dan
dilengkapi lubang ventilasi pada bagian atas dan bawah, dan dibuat agar air
hujan tidak masuk serta penangkal petir.

Pada pasal 57 mengenai gudang transit dijelaskan bahwa Bahan peledak


peka detonator tidak boleh disimpan dalam gudang bahan peledak transit dan
harus langsung disimpan dalam gudang utama. Untuk gudang utama Gudang
penyimpanan bahan peledak peka detonator harus memenuhi persyaratan
kapasitas tidak lebih dari 150.000 kilogram. Gudang bahan peledak peka primer
harus memenuhi persyaratan kapasitas tidak lebih dari 500.000 kilogram. Untuk
gudang bahan ramuan bahan peledak yang berbentuk bangunan harus
memenuhi persyaratan kapasitas tidak lebih dari 500.000 kilogram. Untuk
gudang berbentuk tangki tidak boleh terbuat dari bahan tembaga, timah hitam,
seng atau besi galvanisir, pada bagian atas harus tersedia bukaan sebagai
lubang pemeriksaan dan harus tersedia tempat khusus bagi operator untuk
melakukan pemeriksaan. Pipa pengeluaran harus terletak pada bagian bawah
tanah dan. Pada bagian atas harus tersedia katup untuk pengeluaran tekanan
udara yang berlebihan.
Pada pasal 60 mengenai konstruksi dan lokasi gudang handak dijelaskan
bahwa gudang di bawah tanah harus dibangun di lokasi yang kering, bebas dari
kemungkinan bahaya api, jauh dari jalan masuk udara utama, terlindung dari
kemungkinan kejatuhan batuan dan banjir serta harus terpisah dari tempat kerja
di tambang. Lalu konstruksi gudang harus cukup kuat dan mempunyai dinding
yang rata serta dilengkapi
dengan lubang ventilasi dan aliran udara yang cukup. Kemudian lokasi gudang di
bawah tanah dalam garis lurus sekurang-kurangnya berjarak :
a. 100 meter dari sumuran tambang atau gudang bahan peledak di bawah tanah
lainnya;
b. 25 meter dari tempat kerja;
c. 10 meter dari lubang naik atau lubang turun untuk orang dan pengangkutan
dan
d. 50 meter dari lokasi peledakan
Pada pasal 61 mengenai pengaturan ruangan gudang handak dibawah
tanah harus memenuhi syarat :

Kering dan datar


Hanya memiliki 1 pintu
Terdiri atas 2 ruangan, ruangan penyimpanan dan ruangan penerimaan
dan pengeluaran
Lalu pada bagian ke-4 mengenai tata cara penyimpanan handak pada

pasal 62 dijelaskan bahwa bahan peledak harus disimpan dalam kemasan


aslinya dan cantumkan tanggal penyerahan bahan peledak tersebut di ke

gudang. Lalu detonator harus disimpan terpisah dengan bahan peledak lainnya
didalam gudang bahan peledak peka detonator. Bahan peledak peka detonator
tidak boleh disimpan digudang bahan peledak primer atau digudang bahan
ramuan bahan peledak. Bahan peledak peka primer dapat disimpan bersamasama di dalam gudang bahan peledak peka detonator tetapi tidak boleh disimpan
bersama-sama dalam gudang bahan ramuan bahan peledak. Bahan ramuan
bahan peledak dapat disimpan bersama-sama didalam gudang bahan peledak
peka primer dan atau didalam gudang bahan peledak peka detonator. Amunisi
dan jenis mesiu lainnya hanya dapat disimpan dengan bahan peledak lain di
dalam gudang bahan peledak apabila ditumpuk pada tempat terpisah dan semua
bagian yang terbuat dari besi harus dilapisi dengan pelat tembaga atau
aluminium atau ditutupi dengan beton sampai tiga meter dari lantai. Temperatur
ruangan bahan peledak untuk :

Bahan ramuan tidak boleh melebihi 55oC


Peka detonator tidak boleh melebihi 35oC
Untuk pengambilan bahan peledak harus dikembalikan bila handak

dianggap rusak atau tidak layak digunakan. Handak yang diambil jumlahnya
tidak lebih dari jumlah yang diperlukan dan handak yang bersisa harus
dikembalikan. Untuk

penyimpanan handak peka detonator yang berbentuk

bangunan khusus harus tersimpan tetap dalam kemasan aslinya dan diletakkan
diatas bangku dengan tinggi minimum 30 cm, tumpukan maksimum 5 peti, lebar
tumpukan maksimum 4 peti dan panjang disesuaikan dengan ukuran gudang.
Jarak tiap tumpukan minimal 80cm. Bila disimpan dalam peti kemas handak
peka detonator harus ditumpuk dengan baik agar udara dapat mengalir di sekitar
tumpukan dengan kapasitas penyimpanan tidak boleh melebihi 2000kg.
Untuk penyimpanan detonator, persediaan detonator harus seimbang dengan
jumlah persediaan bahan peledak. Detonator yang sudah rusak segera
dimusnahkan. Dan dilarang menyimpan detonator bersama-sama dengan bahan
peledak lainnya. Untuk penyimpanan di bawah tanah, bila jumlahnya kurang dari
50 kilogram, maka bahan peledak tersebut boleh disimpan dalam kontener.
Gudang bahan peledak di bawah tanah hanya dapat dipergunakan untuk
menyimpan bahan peledak untuk pemakaian paling lama dua hari dua malam
yang jumlahnya tidak lebih dari 5000 kilogram.

Untuk pengangkutan handak dibahas pada pasal 72 dijelaskan bahwa


bahan peledak harus diserahkan dan disimpan di gudang dalam jangka waktu
tidak lebih dari
24 jam sejak setibanya dalam wilayah kegiatan pertambangan. Bahan peledak
tidak boleh diangkut ke atau dari gudang bahan peledak atau disekitar tambang
kecuali dalam peti aslinya yang keperluan itu. Apabila dalam pemindahan bahan
peledak dari peti aslinya ke dalam wadah tertutup terdapat sisa maka sisa
tersebut harus segera dikembalikan ke gudang bahan peledak.
Pada pasal 74 mengenai peralatan dan bahan-bahan peladakan pada
setiap tambang yang menggunakan bahan peledak harus tersedia peralatan dan
bahan
yang diperlukan agar pekerjaan peledakan dapat dilaksanakan dengan aman.
Petugas

yang

menangani

bahan

peledak

pada

setiap

tambang

yang

menggunakan bahan peledak harus :


a. memastikan bahwa setiap peralatan, termasuk kendaraan yang digunakan
dalam pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan peledakan
b. memastikan bahwa bahan peledak ditangani secara aman.
Untuk pengangkatan dan kualifikasi juru ledak dibahas pada pasal 75,
orang yang diangkat untuk melaksanakan kegiatan peledakan minimal berumur
21 tahun dan memiliki surat izin meledakkan dan memiliki sertifikat juru ledak.
Kursus juru ledak harus tersusun program latihannya yang disusun olek KTT
dan kegiatan kursus juru ledak harus diawasi agar program terlaksana dengan
baik.
Untuk pekerjaan peledakan, KTT KTT harus memastikan bahwa handak
digunakan secara aman dan memastikan bahwa pekerjaan peledakan telah
sesuai dengan peraturan pelaksanaan yang telah ditetapkan oleh Kepala
Pelaksan Inspeksi Tambang. Kegiatan peledakan dilarang dilakukan kecuali oleh
juru ledak. Dilarang mengisi lubang ledak atau meledakkan lubang sebelumnya
sudah diledakkan, kecuali untuk tujuan menangani peledakan mangkir sesuai
dengan cara yang telah ditetapkan. Dilarang mencabut kabel detonator, sumbu
api atau sistem lainnya dari lubang ledak yang telah diisi serta diberi primer.
Dilarang merokok atau membuat nyala api pada jarak kurang 10 meter dari
bahan peledak. Dilarang menggunakan sumbu api untuk peledakan di tambang
bijih bawah setelah tanggal yang akan ditentukan oleh Kepala Pelaksana
Inspeksi Tambang. Juru Ledak yang menangani atau mengawasi peledakan

harus memastikan setiap peledakan tidak menimbulkan getaran ledakan yang


berlebihan.
Lalu pada pasal 78 dibahas mengenai peledakan tidur yang dilakukan
dengan syarat tidak boleh menggunakan detonator, bila detonator digunakan
maka harus mendapat persetujuan dari KTT. Untuk peledakan mangkir terjadi
jika pengujian sebelum peledakan menunjukkan ketidaksinambungan yang tidak
dapat diperbaiki atau sebuah lubang ledak atau sebagian dari sebuah lubang
ledang gagal meledak saat diledakkan.
Polri
Menurut Peraturan Kapolri No.2 Tahun 2008, bahan peledak adalah
bahan atau zat yang berbentuk padat, cair, gas atau campurannya yang apabila
dikenai atau terkena suatu aksi berupa panas, benturan atau gesekan akan
berubah sebagian atau seluruhnya berbentuk gas dan perubahan berlangsung
dalam waktu yang amat singkat disertai dengan efek panas dan tekanan yang
sangat tinggi. Dan bahan komersial adalah bahan peledak yang dipakai untuk
kepentingan pembangunan dan proses produksi pada industri pertambangan
yang bersifat komersial. Bahan peledak komersil meliputi :
Semua jenis dinamit
Semua jenis blasting agents
Semua jenis water based explosive
Ammonium nitrate
Semua jenis ANFO
Semua jenis bahan peledak pembantu
Bunga Api adalah benda-benda bunga api tunggal atau tersusun atau
yang semacamnya yang dapat menyala berwarna warni dengan disertai letusan
maupun tidak. Detonator adalah alat peledak utama yang dipergunakan untuk
meledakkan sejumlah bahan peledak lainnya dengan gelombang detonasi.
Dalam pelaksanaan dan pengamanan bahan peledak harus
memperhatikan asan keselamatan dan keamanan, asas ketertiban dan asas
legalisasi. Selain itu untuk masa berlaku izin gudang handak, izin penggunaan
gudang bahan peledak untuk proyek yang permanen atau angka panjang
diberikan izin selama 5 tahun dan untuk yang temporer diberikan izin selama 1
tahun. Permohonan perpanjangan izin selambat-lambatnya 3 bulan sebelum
habis masa berlaku
Untuk izin pemusnahan bahan peledak berlaku untuk jangka waktu 3
bulan, terhitung sejak tanggal dikeluarkan dan tidak dapat diperpanjang. Apabila

izin pemusnahan bahan peledak tidak dilaksanakan dalam jangka waktu 3 bulan
harus diajukan permohonan baru. Dalam pengamanan pembuatan bahan
peledak, produsen handak wajib memiliki lahan untuk pabrik pembuatan handak,
gudang penyimpanan bahan baku handak, gudang penyimpanan hasil produksi
handak. Untuk pengamanan dalam penyimpanan handak lokasi gudang bahan
peledak harus jauh dari pemukiman penduduk, jalan umum, dan lokasi
peledakan. Selain itu model gudang handak dapat berupa gudang permanen
yang telah mendapat persetujuan ditjen mineral, polri. Ataupun gudang
sementara berbentuk container, dan terbuat dari plat yang dilapisi papan kayu
bagian dalamnya.
Jenis gudang bahan peledak terdiri dari:
a. gudang untuk penyimpanan dinamit dan sejenisnya (peka detonator);
b. gudang untuk tempat penyimpanan Detonator;
c. gudang untuk tempat penyimpanan Anfo (Peka Primer) atau Ammonium
Nitrate (ramuan) dan sejenisnya.
Selama kegiatan peledakan Kepala Teknik, Juru Ledak, dan Satpam,
bertanggung jawab atas keamanan pelaksanaan peledakan, yang antara lain
menjamin adanya:
1. pada saat akan diadakan peledakan, sebelumnya dipasang bendera merah
sebagai tanda akan diadakan peledakan;
2. lokasi peledakan harus benar-benar dalam keadaan aman untuk pekerjaan
peledakan dan tidak merugikan masyarakat sekitarnya;
Untuk pengamanan dalam penggunaan bahan peledak, bahan peledak
yang akan digunakan oleh pengguna akhir, harus dilindungi dokumen yang sah
tentang asal usul bahan peledak tersebut, yaitu surat izin Kapolri untuk
pembelian dan penggunaan bahan peledak, bila bahan peledak tersebut berasal
dari Produsen dan Distributor; pengalihan penggunaan bahan peledak, bila
bahan peledak tersebut berasal dari pengalihan penggunaan.
Untuk pengamanan dalam pemusnahan bahan peledak wajib melaksanakan
ketentuan sebagai berikut:
Bahan peledak yang telah rusak, tidak boleh dipakai lagi dan harus
segera dimusnahkan;

Pemusnahan bahan peledak dilaksanakan oleh Tim Pemusnahan bahan


peledak yang telah dibentuk oleh Polda setempat setelah ada izin

pemusnahan bahan peledak dari Kapolri


Biaya, alat-alat atau sarana yang diperlukan dalam pemusnahan bahan

peledak, ditanggung oleh Distributor atau Pengguna Akhir


Adapun alat atau perlengkapan yang perlukan dalam pemusnahan bahan
peledak diantaranya :
Tali plastik
Bendera merah
Pluit dan buku catatan
Sarung tangan plastik dan peralatan P3K
Pahat dari kuningan
Kayu bakar atau jerami kering
Dengan pemusnahan handak dibuat lubang dengan ukuran 2,5 x 2,5 x 2
meter dan tanggul setinggi 0,5 meter disekelilingnya. Pemusnahan bahan
peledak dilakukan dengan cara diledakkan maupun dibakar. Pemusnahan
dengan diledakkan dilakukan dengan tahapan :
Setelah lobang peledakan disiapkan bahan

peledak yang akan

dimusnahkan disusun dan diikat menjadi satu (jumlah disesuaikan);


Bahan peledak yang sudah tersusun dan diikat sebelum diletakkan ke

dalam lobang diberi Detonator (jumlah disesuaikan);


Detonator dikaitkan pada Dinamit yang masih baik, kemudian kabel
Detonator listrik tersebut ditarik keluar lobang peledakan dan bila perlu

ditambah atau disambung dengan kabel listrik lainnya yang sejenisnya;


Hubungan dengan exploder atau Blasting machine;
Bila tidak berbunyi atau meledak maka setelah 30 menit diperbolehkan
mendekati lobang peledakan untuk mengadakan pengecekan, bila tidak
terlihat tanda-tanda bahaya, dapat dilakukan penggantian Detonator

dengan hati-hati dan kemudian diledakkan kembali.


Pemusnahan dengan cara dibakar dilakukan dengan cara :

Tempat lobang pembakaran agar ditaburi dengan jerami atau kayu-kayu


yang kering dan disiram dengan minyak tanah atau solar, api dihidupkan
dengan jarak aman (seperti api unggun);

Bahan peledak yang akan dimusnahkan dapat dengan cara dilemparkan


satu-persatu ke dalam lobang pembakaran dan tangan memakai sarung
tangan dari plastik;

Bahan peledak tersebut dilapisi dengan jerami kering secara merata


kemudian disiram minyak tanah atau solar;

Selanjutnya sumbu api yang sudah disiapkan disambung sehingga


mencapai lobang pembakaran dan bahan peledak atau detonator;

Segala sesuatu siap, maka petugas mengambil jarak aman dan sumbu
dapat dibakar.

Вам также может понравиться