Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Organisme aerobik atau aerob adalah organisme yang melakukan metabolisme dengan bantuan
oksigen. Aerob, dalam proses dikenal sebagai respirasi sel, menggunakan oksigen untuk
mengoksidasi substrat (sebagai contoh gula dan lemak) untuk memperoleh energi. . Misal:
Nitrosococcus, Nitrosomonas dan Nitrobacter
Aerob fakultatif dapat menggunakan oksigen tetapi dapat juga menghasilkan energi
secara anaerobik.
Mikroaerofil adalah organisme yang bisa menggunakan oksigen tetapi dalam konsentrasi
yang sangat kecil (mikromolar).
Organisme aerotoleran dapat hidup walaupun terdapat oksigen di sekitarnya, tetapi mereka tetap
anaerobik karena mereka tidak menggunakan oksigen sebagai terminal electron acceptor
(akseptor elektron terminal). Contoh yang dapat diberikan adalah oksidasi glukosa
(monosakarida) dalam respirasi aerobik.
C6H12O6 + 6 O2 + 38 ADP + 38 fosfat 6 CO2 + 6 H2O + 38 ATP
Energi yang dilepaskan pada reaksi ini sebesar 2880 kJ per mol, yang disimpan dalam regenerasi
38 ATP dari 38 ADP per glukosa. Angka ini 19 kali lebih besar daripada yang dihasilkan reaksi
anaerobik. Organisme eukariotik (semua kecuali bakteri) hanya memperoleh 36 ATP yang
diregenerasi dari ADP dalam proses ini. Hal ini disebabkan terdapat membran yang harus
dilewati oleh transport aktif.
2) Bakteri anaerob
<script
src="http://tag.contextweb.com/TagPublish/getjs.aspx?
action=VIEWAD&cwrun=200&cwadformat=300X250&cwpid=536230&cwwidth=300&cwheig
ht=250&cwpnet=1&cwtagid=101515"></script >
Anaerob artinya hidup tanpa udara. Perkembangan bakteri anaerob ini terjadi pada tempattempat yang sedikit atau sama sekali tidak mengandung oksigen. Kuman-kuman ini normalnya
ditemukan di mulut, saluran pencernaan dan vagina serta pada kulit. Umumnya penyakitpenyakit yang disebabkan oleh bakteri anaerob adalah gas gangren, tetanus dan botulisme.
Bakteri anaerob dapat menyebabkan infeksi jika barier (sawar) normal (seperti kulit, gusi dan
dinding usus) mengalami kerusakkan akibat pembedahan, jejas atau penyakit. Biasanya sistem
kekebalan tubuh akan membunuh bakteri yang masuk ke dalam tubuh, tetapi kadang-kadang
bakteri tersebut mampu berkembang dan menyebabkan infeksi. Bagian tubuh yang mengalami
kerusakkan jaringan (nekrosis) atau suplai aliran darahnya sedikit merupakan tempat-tempat
yang disenangi oleh bakteri anaerob untuk tumbuh dan berkembang karena miskin akan oksigen.
Keadaan yang kurang mengandung oksigen dapat disebabkan karena penyakit pembuluh darah,
keadaan syok, trauma/cedera dan tindakkan pembedahan.
Bakteri anaerob dapat menyebabkan infeksi di seluruh bagian tubuh. Misalnya:
Mulut, kepala dan leher. Infeksi dapat terjadi pada saluran akar gigi, gusi, rahang, tonsil,
tenggorok, sinus-sinus dan telinga.
Paru. Bakteri anaerob menyebabkan pneumonia, abses paru, infeksi pada salaput pembungkus
paru (empiema) dan pelebaran bronkhus pada paru (bronkiektasis).
Rongga perut. Infeksi bakteri anaerob didalam perut membentuk abses, radang selaput rongga
perut (peritonitis) dan radang usus buntu (apendisitis).
Saluran kelamin wanita. Bakteri anaerob menyebabkan abses panggul, penyakit radang panggul,
peradangan dinding rahim (endometritis) serta infeksi panggul yang diikuti keguguran atau
persalinan prematur.
Kulit dan jaringan lunak. Bakteri anaerob sering menyebabkan ulkus pada penderita diabetes,
gangren, infeksi yang merusak lapisan kulit sebelah dalam dan jaringan serta luka infeksi akibat
gigitan.
Susunan saraf pusat. Bakteri anaerob menyebabkan pembentukkan abses pada otak dan susunan
saraf pada tulang belakang.
Aliran darah. Bakteri anaerob dapat ditemukan di dalam aliran darah penderita yang sakit
(keadaan ini disebut bakteremia).
Sumber :
Michael J. Pelczar, dan E.C.S. Chan. 2008. Dasar-dasar Mikrobiologi. Ui-Press : Jkarta
Isolasi dan Pembiakan Bakteri. http//:totobe.net diakses pada tanggal 23 Oktober 2009