Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh
Egi Ramdhani
1315051018
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Praktikum
: Batuan Beku
Tanggal Praktikum
: 15 November 2013
Tempat Percobaan
: Laboratorium Geofisika
Nama
: Egi Ramdhani
NPM
: 1315051018
Fakultas
: Teknik
Jurusan
: Teknik Geofisika
Kelompok
: 7 (Tujuh)
Doni Zulfafa
NPM. 1115051014
i
BAB I. PENDAHULUAN
5. Batuan beku terbentuk dari hasil kristalisasi atau pembekuan magma, dan
yang keluar sampai dipermukaan bumi melalui letusan gunung api disebut
batuan volkanik atau extrusi. Magma yang mencapai berarti basaltik
menyangga (menopang) kedua lempeng kerak tersebut. Daerah andesit
merupakan campuran keduanya (Suharno, 2011).
6. Batuan beku sudah banyak dikenal orang dan juga sudah sering
dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, dari hal yang paling sederhana
seperti pembuatan jalan sampai ke hal yang sangat rumit seperti
pembuatan gedung yang megah. Hanya sedikit sekali orang yang
mengetahui asal kejadian dari batuan beku ini. Dan kebanyakan orang
hanya mengetahui cara mempergunakannya dalam kehidupan ini
(Rachwibowo, 2008).
7. Batuan beku luar/ekstrusif adalah batuan beku yang terjadi dari magma
yang terjadi dari magma yang membeku di permukaan atau di luar bumi.
Magma yang mengalir ke permukaan bumi melalui lubang kawah gunung
api disebut lava. Magma yang keluar permukaan bumi masih mempunyai
suhu yang tinggi yaitu 800o hingga 1200o C. Selain lava yang terbentuk
secara efusif (mengalir) ada batuan beku luar yang terbentuk secara
eksplosif (letusan) yang menghasilkan batuan piroklastik yang berukuran
sangat halus berupa abu volkanik sampai dengan ukuran yang kasar, yaitu
lapili (ukuran kedelai) hingga bomb yang mencapai diameter sampai
beberapa puluh cm. Batu apung merupakan salah satu batuan piroklastik
yang sangat terkenal, berkomposisi gelas volkanik yang berkomposisi
SiO2 amorf. Batuan beku luar mempunyai ukuran kristal yang kecil hingga
intrusi
dekat
permukaan.
Berdasarkan
komposisi
mineral
oleh
berstruktur perlapisan
12.
13. disebut perlit (Sutomo, 1999).
14. Berikut adalah gambar formasi batuan beku pada daerah gunung berapi
ketika mengalami erupsi :
15.
Batuan Beku
Ekstrufif
Batuan Beku
Intrusif
MAGMA
19.
20.
4
21.
22.
23.
24.
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
:
1. Sampel beberapa batuan.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
42.
43.
3. Alat tulis.
44.
45.
46.
4. Kamera.
47.
48.
Gambar 3.4 Kamera.
49.
50.
51. 3.2. Langkah Kerja
52.
53.
adalah :
a. Mengambil beberapa sampel batuan beku dan mengamati batuan.
Pengamatan meliputi warna, tekstur, komposisi mineral dan lain-lain.
b. Menatat hasil pengamatan pada lembar kerja yang ada pada lampiran.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
ini dapat dilihat di lampiran yang tertera di bagian belakang yang berupa
gambar batuan beserta keterangan pendukungnya. Hasil pengamatan berupa
138.
77.
87.
97.
107.
127.
137.
117.
76.
86.
96.
106.
82.
92.
102.
112.
116.
75.
Tipe Batuan
74.
Silika
73.
Warna
72.
71.
81.
126.
129.
128.
B.2
6
1
136.
119.
118.
B.1
5
3
122.
109.
108.
B.1
4
1
132.
99. B
.
9
91.
98.
3
101.
89. B
.
6
111.
88.
2
121.
78.
1
80. G
83. G
84.
85.
ra
e
4
Ul
n
l
ul
a
p
90. ar
G
93. G
94.
95.
la
e
4
Ul
ss
l
A
a
100.
103.
104. 105.
Gran
Gel
4
Ul
ul
a
ar
p
F
110.
113.
114. 115.
Glass
Ter
7
Fe
A
a
fa
n
120.
123.
124. 125.
Gran
Aga
5
M
ul
k
ar
130.F
133.G
134. 135.
Glass
Aga
5
M
A
k
fa
G
ni
Tabel 4.1 Tabel Pengamatan Batuan Beku.
131.
68.
N
69. N
o
.
P
e
r
79. B
.
1
70.
Tekstur
139.
140.
N
142.
Foto Batuan
145.
146.
143. 144.
1
B.1
147.
148.
149.
152.
153.
150. 151.
2
B.6
154.
155.
156.
159.
160.
157. 158.
3
B.9
161.
162.
163.
166.
167.
164. 165.
4
B.11
168.
169.
170.
173.
174.
171. 172.
5
B.13
175.
176.
177.
180.
181.
178. 179.
6
B.21
185.
182.
183.
Tabel 4.2
184.
Foto Batuan
8
9
186.
4.2 Pembahasan
187.
188.
kami.
Untuk
dapat
memahami
dan
mengerti
dengan
baik
cara
191.
192.
Debu
200.
Pasir
208.
Kerikil
216.
Konglom
erat
189.
Ekstrusi
190.
194.
Tufa
Da
sit
238.
245.
A
n
d
e
s
i
t
Gra
nural
Feneritik
246.
Kompo
sisi
Silik
a
254.
Warna
232.
Ri
239.
Gr
247.
70
233.
Dasit
248.
62
70
%
255.
234.
Andesit
Glas
s Afanitik
240.
Granodiorite
231.
237.
244.
243.
Asal Kejadian
193.
Tu
224.
Bongka
s
230.
L
236.
In
195.
Tuf
a
241.
Dio
r
i
t
e
249.
54
196.
Tu
235.
Ba
242.
G
250.
45
6
2
%
Terang >>>
>>> Gelap
262.
Maf
i
k
263.
Ultra Mafik
261.
Intermediet
260.
Felsik
259.
Tipe
Bat
uan
264.
Tabel 4.3
265.
asisten. Dapat dilihat, tabel diatas memuat asal kejadian, jenis batuan, dan
tekstur dati batuan beku. Tekstur terbagi menjadi tiga yakni komposisi
mineral, warna, dan tipe batuan.
266.
10
267.
sambel batuan beku yang tersedia. Yakni sampel B.1, B.6, B.9, B.11, B.13
dan B.21 sebagaimana datanya telah tertera di lembar hasil pengamatan.
Pengamatan pertama yakni menentukan jenis batuannya terlebih dahulu.
Penentuan jenis batuan dapat dilihat dengan penyinaran lampu senter pada
batuan sampel, ketika disinari anak tampak butir kilauan pada batuan, kilauan
kecil sedikit menandakan batuan berjenis Piroklastik (Ekstrusi), jika kilauan
besar banyak menandakan batuan berjenis Lava (Intrusi) dan jika kilauan
kecil sekidit bahkan tidak ada kilauan, masuk ke jenis Plutonik (Ekstrusi) dari
sana, dapat ditarik garis lurus melihat ke kiri tabel langsung untuk
menentukan Teksturnya dimana tekstur piroklastik adalah piroklastik
fragmen, tekstur lava adalah glass afanitik dan tekstur plutonik adalah
granural feneritik. Setelah ditentukan jenis dan teksturnya, pengamatan
dilanjutkan dengan menentukan warnanya. Dalam kasus ini, pengamatan
warna terbagi menjadi empat yakni terang dengan kandungan silika 70-80%,
agak terang 62-70%, agak gelap 54-62% dan gelap 45-54%. Kandungan
silika dapat diamati secara langsung dengan melihat warna, warna putih dari
batuan adalah kombinasi dari mineral silika. Setelah didapat warna yang pas,
langsung ditarik garis vertikal untuk menentukan kandungan silika dan tipe
batuannya. Setelah semua sudah dilakukan, langsung ditarik garis horizontal
dari asal kejadian batuan dan garis vertikal dari warna batuan hingga didapat
titik pertemuan garis dan itulah nama dari batuan yang diamati. Lalu untuk
menentukan struktur batuan, diamati batuannya bila batuan tidak memiliki
jejagas (rongga udara) dan sedikit mengembang, batuan masuk ke struktur
bantal. Bila terdapat jejagas dalam ukuran besar, maka batuan masuk ke
struktur vasekuler. Bila batuan berisi mineral lain dalam jejagasnya, batuan
berstruktur amigdaloidal, bila tidak ada jejagas sama sekali berarti batuan
padat dan masuk ke struktur masif. Dan bila terdapat fragmen atau retakan
panjang di batuan, batuan berstruktur xenolitis. Terakhir, penentuan skala
mohs. Pertama, penentuan skala mohs diindikasikan pada goresan kuku di
batuan sampel. Bila kuku menggores batuan berarti skala mohs batuan
dibawah 2,5 (<2,5) bila batuan merusak kuku skala mohsnya diatas 2,5.
Kedua pengindikasian melalui kunci. Bila kunci merusak batu skala mohsnya
dibawah 3 namun bila kunci tidak dapat merusak batuan skala mohsnya diatas
tiga. Terdapat tiga ketentuan skala mohs yakni >2,5 , 2,3 3, dan >3.
268.
(a)
269.
(b)
(c)
(d)
(e)
pembekuan daripada magma. Magma adalah bahan cair pijar di dalam bumi,
berasal dari bagian atas selubung bumi atau bagian bawah kerak bumi,
bersuhu tinggi (900 1300 oC) serta mempunyai kekentalan tinggi, bersifat
mudah bergerak dan cenderung menuju ke permukaan bumi.Batuan beku
dalam adalah batuan beku yang terbentuk di dalam bumi; sering disebut
batuan beku intrusi. Batuan beku luar adalah batuan beku yang terbentuk di
permukaan bumi; sering disebut batuan beku ekstrusi. Batuan beku hipabisal
adalah batuan beku intrusi dekat permukaan, sering
beku
disebut
batuan
gang atau
272.
273.
Warna segar batuan beku bervariasi dari hitam, abu-abu dan putih
cerah. Warna ini sangat dipengaruhi oleh komposisi mineral penyusun batuan
beku itu sendiri. Apabila terjadi percampuran mineral berwarna gelap dengan
mineral berwarna terang maka warna batuan beku dapat hitam berbintikbintik putih, abu-abu berbercak putih, atau putih berbercak hitam, tergantung
warna mineral mana yang dominan dan mana yang kurang dominan. Pada
batuan beku tertentu yang banyak mengandung mineral berwarna merah
daging maka warnanya menjadi putih-merah daging. Tekstur Batuan Beku
11
8
274.
sudah banyak dikenal orang dan juga sudah sering dipergunakan dalam
kehidupan sehari-hari, dari hal yang paling sederhana seperti pembuatan jalan
sampai ke hal yang sangat rumit seperti pembuatan gedung yang megah. Dan
kebanyakan orang hanya
275.
kehidupan ini.
276.
290.
278.
291.
Tekstur:
279.
Granural
Feneritik
280.
292.
Struktur
: Masif
281.
293.
Skala Mohs
: >3
282.
294.
Warna
: Gelap
283.
295.
Kandungan
284.
Silika
: 45 54%
285.
296.
286.
Gambar 4.2 Batu Gabro (B.1)
287.
288.
289.
No. Peraga
298.
Gabro
Tipe Batuan
: Ultra
Mafik
297.
Jenis Batuan :
Plutonik.
: B.1
adalah
batuan
beku
dalam,
umumnya
berwarna
312.
301.
Tekstur:
Glass
13
Afanitik
302.
313.
Struktur
: Masif
303.
314.
Skala Mohs
: 2,5 -
304.
305.
315.
Warna
: Gelap
306.
316.
Kandungan
307.
Silika
: 45 54%
317.
Tipe Batuan
: Ultra
Mafik
310.
No. Peraga
: B.6
318.
311.
319.
324.
321.
325.
322.
326.
323.
327.
8
328.
336.
Skala Mohs
: 2,5 : Gelap
330.
337.
Warna
331.
338.
Kandungan
332.
No. Peraga
: B.9
333.
334.
Tekstur:
Granural
Feneritik
: 45 54%
339.
Struktur
341.
Pada
: Masif
Tipe Batuan
: Ultra
Mafik
340.
335.
Silika
Jenis Batuan :
Plutonik.
dengan batuan
342.
343.
357.
345.
358.
Tekstur:
346.
Glass
Afanitik
347.
359.
Struktur
: Masif
348.
360.
Skala Mohs
: 2,5 -
349.
350.
361.
Warna
351.
Terang
352.
362.
Kandungan
Silika
353.
Gambar 4.5 Batu Riolit (B.11)
354.
: 45 54%
363.
Tipe Batuan
355.
364.
: Felsik
356.
No. Peraga
: B.11
365.
378.
367.
Tekstur:
Granural
Feneritik
368.
379.
Struktur
: Masif
369.
380.
Skala Mohs
: 2,5 -
370.
371.
381.
Warna
: Agak
372.
Gelap
373.
382.
374.
Gambar 4.6 Batu Diorite (B.13)
375.
376.
No. Peraga
: B.13
377.
Nama Batuan :
Kandungan
Silika
: 54 62%
383.
Tipe Batuan
: Mafik
384.
Jenis Batuan :
Plutonik.
Diorite
15
385.
399.
387.
Andesit
388.
400.
389.
401.
391.
Glass
Struktur
Vesikuler
392.
402.
393.
394.
403.
Skala Mohs
: 2,5 -
Warna
: Agak
Gelap
404.
397.
407.
Tekstur:
Afanitik
390.
398.
Nama Batuan :
Kandungan
Silika
: 54 62%
No. Peraga
: B.21
405.
Tipe Batuan
: Mafik
406.
16
411.
Batuan Beku
412.
413.
414.
Oleh
Egi Ramdhani
415.
416.
417.
ABSTRAK
418.
419.
Telah dilakukan praktikum mengenai batuan beku di kelompok
kami. Batuan beku pada dasarnya adalah batuan yang terbentuk dari proses
pembekuan magma atau lava baik diluar permukaan bumi atau ekstrusif
maupun didalam permukaan bumi atau interusif. Batuan beku dalam
terbagi dua yakni plutonik dan gang sedangkan batuan beku luar terbagu
dua juga yakni lava dan piroklastik. Dalam praktikum ini, kami
mengidentifikasi enam tipe batuan beku dengan tabel hasil data
pengamatan dapat dilihat di tabel 4.1. pengklasifikasian dan
pengidentifikasian batuan beku ini tentunya dengan berpatokan pada
ketentuan yang berlaku, ketantuan telah dibuat dalam bentuk tabel dan
dapat dilihat pada tabel 4.2. pengidentifikasian yang kami lakukan
meliputi tekstur, struktur, skala mohs, warna, kandungan silika, tipe
batuan, jenis batuan dan yang terakhir adalah nama batuan. Urutan
pengidentifikasian yang kami lakukan adalah penentuan jenis batuan,
tekstur, warna, kandungan silika, tipe batuan, nama batuan, struktur dan
skala mohs. Skala mohs adalah skala kekerasan batuan yang dibandingkan
dengan kekerasan kuku dan kunci motor. Dari keenam sampel batuan yang
kami teliti, kami memberi nomor peraga batuan tersebut dengan B.1, B.6,
B.9, B.11, B.13, dan B.21. dengan urutan nama batuannya adalah gabro,
basalt, gabro, riolit, diorite, dan andesit. Untuk foto batuan dapat dilihat
pada 4.1.A hasil pembahasan atau pada lampiran laporan ini.
ii
420.
DAFTAR GAMBAR
421.
422.
423.
Halaman
5
beku .......................................................................
424. Gambar 3.1 Sampel beberapa
batuan .................................................................
425. Gambar 3.2 Lembar
kerja ...................................................................................
426. Gambar 3.3 Alat
6
7
12
tulis .........................................................................................
427. Gambar 3.4
13
Kamera ...............................................................................................
428. Gambar 4.1 Macam-macam struktur
14
14
batuan ..........................................................
429. Gambar 4.2 Batu Gabro
15
(B.1) ............................................................................
430. Gambar 4.3 Batu Basalt
16
(B.6) .............................................................................
431. Gambar 4.4 Batu Gabro
(B.9) .................................................................................
432. Gambar 4.5 Batu Riolit
(B.11) .............................................................................
433. Gambar 4.6 Batu Diorite
(B.13) .............................................................................
434. Gambar 4.7 Batu Andesit
(B.21) ............................................................................
435.
iviv
15
436.
DAFTAR TABEL
437.
438.Halaman
439.Tabel 4.1 Tabel pengamatan batuan beku ....................................................
440.Tabel 4.2 Foto batuan ...................................................................................
8
441.Tabel 4.3 Klasifikasi batuan beku ................................................................
9
442.
10
443.
BAB V. KESIMPULAN
444.
445.
446.
Halaman
LEMBAR
i
PENGESAHAN ............................................................................. i
451. ABSTRAK....................................................................................................
ii
.....ii
452.
iii
DAFTAR
ISI.....................................................................................................iii
453. DAFTAR
GAMBAR........................................................................................iv
454. DAFTAR
TABEL.............................................................................................v
455. BAB I. PENDAHULUAN
455.1
Latar
Belakang........................................................................................1
455.2
Tujuan
iv
v
1
2
Praktikum....................................................................................2
7
456. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
7
457. BAB III. PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan........................................................................................6
3.2 Langkah Kerja.........................................................................................7
3.3 Diagram Alir............................................................................................78
458. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
10
459.
4.1 Hasil
Pengamatan..................................................................................8
460.
4.2
Pembahasan...........................................................................................10
461. BAB V. KESIMPULAN
462. DAFTAR PUSTAKA
463. LAMPIRAN
464.
465.
466.
467.
iii
468.
DAFTAR PUSTAKA
469.
470.
473. Rachwibowo, Prakosa. 2008. Buku Ajar Geologi Fisik. UNDIP. Semarang.
474.
Lampung.
475.
Yokyakarta. UGM.
476.
477.
478.
479.
480.
481.
482.
483.
484.
485.
486.
487.
488.
489.
490.
491.
492.
LAMPIRAN
493.
494.
495.
496.
497.
498.
499.
500.
501.
510.
511.
502.
503.
504.
505.
506.
507.
508.
509.
512.
513.
514.
515.
516.
517.
518.
519.
520.
521.
522.
523.
524.
525.
526.
527.
528.
529.
530.
531.
532.
533.
534.
535.
551.
Skala Mohs
: 2,5 -
552.
Warna
: Gelap
553.
Kandungan
3
Silika
: 45 54%
554.
Tipe Batuan
: Ultra
Mafik
555.
556.
536.
No. Peraga
537.
538.
: B.1
557.
No. Peraga
558.
Tekstur:
559.
Tekstur:
Granural
Feneritik
: B.9
Granural
Feneritik
539.
Struktur
: Masif
560.
Struktur
: Masif
540.
Skala Mohs
: >3
561.
Skala Mohs
: 2,5 -
541.
Warna
: Gelap
542.
Kandungan
Silika
562.
Warna
: Gelap
563.
Kandungan
: 45 54%
543.
Tipe Batuan
: Ultra
Mafik
544.
: 45 54%
564.
Jenis Batuan :
Tipe Batuan
565.
545.
546.
Jenis Batuan :
Plutonik.
566.
547.
No. Peraga
548.
549.
Tekstur:
: B.6
Glass
Afanitik
Struktur
: Ultra
Mafik
Plutonik.
550.
Silika
567.
568.
569.
570.
: Masif
571.
599.
No. Peraga
572.
600.
573.
601.
Tekstur:
574.
: B.11
Glass
Afanitik
575.
602.
Struktur
: Masif
576.
603.
Skala Mohs
: 2,5 -
577.
578.
604.
Warna
579.
580.
Terang
605.
581.
Kandungan
Silika
: 45 54%
582.
606.
Tipe Batuan
583.
607.
584.
608.
585.
609.
586.
610.
No. Peraga
587.
611.
Nama Batuan :
588.
589.
590.
: Felsik
: B.13
Diorite
612.
Tekstur:
Granural
Feneritik
591.
613.
Struktur
: Masif
592.
614.
Skala Mohs
: 2,5 -
593.
594.
615.
Warna
: Agak
595.
596.
Gelap
616.
597.
598.
Kandungan
Silika
: 54 62%
617.
Tipe Batuan
: Mafik
618.
Jenis Batuan :
625.
Plutonik.
626.
620.
Warna
: Agak
Gelap
621.
No. Peraga
622.
Nama Batuan :
: B.21
Tekstur:
Glass
Afanitik
Struktur
Vesikuler
627.
Silika
628.
Tipe Batuan
629.
630.
:
Kandungan
: 54 62%
Andesit
624.
: 2,5 -
619.
623.
Skala Mohs
631.
632.
633.
: Mafik