Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi pertanian merupakan gabungan dari ilmu ekonomi
dengan ilmu pertanian yang memberikan arti suatu ilmu yang
mempelajari dan membahas serta menganalisis pertanian secara
ekonomi, atau ilmu ekonomi yang diterapkan pada pertanian
(Daniel 2004). Berdasarkan pengertian ekonomi pertanian yang
demikian, ilmu pertanian bukan hanya mempelajari tentang bercocok
tanam tetapi suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang
pertanian, baik mengenai subsektor tanaman pangan dan hortikultura,
subsektor perkebunan, subsektor peternakan, maupun subsektor
perikanan. Ilmu ekonomi pertanian sangat berkembang di Indonesia.
Perkembangan ilmu ekonomi pertanian di Indonesia nyaris paralel
dengan era perubahan teknologi pertanian dan Revolusi Hijau, yang
membawa
peningkatan
produksi
pangan
secara
gemilang.
ilmu
ekonomi
pertanian
di
Indonesia
adalah
yang beragam dan potensial. Sumber daya alam ini meliputi hutan,
tanah dan air yang merupakan kekayaan alam yang perlu
dimanfaatkan, dan diolah sebaik baiknya sehingga dapat bermanfaat
bagi masyarakat. Oleh karena itu, sebagian besar penduduk Indonesia
bekerja di sektor pertanian.
1 menunjang perekonomian bangsa.
Pertanian di Indonesia sangat
Kekayaan alam yang melimpah dan jumlah penduduk yang banyak
merupakan potensi dalam perkembangan pertanian di Indonesia. Tetapi
pada kenyataannya Indonesia sampai saat ini belum mampu
memanfaatkan potensi tersebut secara optimal. Salah satu faktor yang
menyebabkan kurang majunya pertanian di Indonesia adalah petani
yang belum mengenal berbagai terobosan teknologi baru di bidang
pertanian yang dapat meningkatkan produktifitas usahatani dan
pendapatan petani. Kehidupan masyarakat pedesaan memang masih
sangat sederhana, baik dari segi sosial maupun budayanya. Dengan
mengandalkan pendapatan yang berasal dari usahatani, mereka
berusaha mencukupi kebutuhan hidupnya, baik
untuk konsumsi
dapat
mengkaji
informasi
mengenai
karakteristik
B. Perumusan Masalah
Desa Demangan merupakan salah satu desa di Kecamatan
Sambi, Kabupaten Boyolali. Dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah karakteristik Desa Demangan, Kecamatan Sambi,
Kabupaten Boyolali?
2. Bagaimanakah karakteristik rumah tangga petani di Desa
Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali?
3. Berapa besar pendapatan dan konsumsi rumah tangga petani di
Bagaimanakah karakteristik rumah tangga petani di Desa
Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali?
C. Tujuan Praktikum Ekonomi Pertanian
1. Melatih mahasiswa untuk mengenal kehidupan rumah tangga
petani di pedesaan serta mengharapkan mahasiswa mengetahui
secara nyata tentang karakteristik rumah tangga petani di pedesaan.
2. Melatih mahasiswa menganalisis secara ekonomi mengenai
pendapatan rumah tangga petani baik dari usahatani maupun dari
luar usahatani.
3. Melatih mahasiswa menganalisis konsumsi, tabungan, serta
investasi oleh rumah tangga petani.
D.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Karakter Pedesaan
Desa
adalah
istilah
pengertian
yang
beraneka
ragam.
dan
kebudayaan
lama
masyarakat
kontemporer
(Suratiyah 2008).
C. Pendapatan Petani Pedesaan
Secara garis besar ada dua sumber pendapatan rumah tangga di
pedesaan yaitu dari sektor pertanian dan nonpertanian. Kontribusi
sektor pertanian terhadap pendapatan rumah tangga baik di desa
berbasis lahan sawah maupun di desa berbasis lahan kering masih
dominan, tetapi nampak di lahan kering lebih besar. Namun demikian
ternyata besar pendapatan nominal per rumah tangga dan per kapita di
lahan kering lebih rendah. Selain itu di desa-desa berbasis lahan kering
tidak terlihat kecenderungan tertentu antara hubungan struktur
pendapatan dengan tingkat pendapatan. Hal ini diduga karena
bervariasinya komoditas dominan yang diusahakan di masing-masing
desa lahan kering, palawija atau sayuran atau perkebunan yang
produksi dan harganya fluktuatif berbeda dengan di desa berbasis
lahan sawah yang komoditas dominannya padi yang produksi dan
harganya relatif lebih stabil (Adi 2009).
dikarenakan
10
konsumsi
dapat
dikenali
berdasarkan
alokasi
rumah
tangga
itu
sendiri
dibagi
menjadi
11
sebagai
pengeluaran
pembelanjaan
untuk
membeli
12
cara
cluster
sampling.
Cluster
sampling
adalah
13
telah
disiapkan.
Dan
praktikum
kali
ini,
populasi
yang
Data Sekunder
Data sekunder merupakan data pendukung yang diperoleh
12
dari suatu instansi (pemerintah desa), yaitu dengan melakukan
pencatatan, yang meliputi keadaan alam, kependudukan, keadaan
pertanian, sarana dan prasarana sosial ekonomi yang ada di Desa
Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali.
14
Angka
ratarata
adalah
merupakan
angka
untuk
usahatani
dilakukan
dengan
menghitung
A Karakteristik Desa
1
Karakteristik Wilayah
Desa Demangan merupakan salah satu desa di Kecamatan Sambi,
Kabupaten Boyolali. Suhu udara rata-rata di daerah ini adalah 26-35C.
Bentuk topografi untuk Desa Demangan termasuk daerah yang datar.
Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Padi
adalah prioritas utama yang ditanam oleh penduduk di Desa Demangan.
Batas-batas wilayah Desa Demangan antara lain :
Sebelah Utara
: Desa Kepoh
Sebelah Selatan
: Desa Senting
Sebelah Barat
: Desa Sambi
Sebelah Timur
: Desa Sobokerto
15
desa ini antara lain tanaman keras seperti kayu-kayuan misalnya tanaman
jati, tanaman pangan seperti padi, jagung, ketela dan kacang.
2
Penduduk
a
di dalam suatu
Jumlah
1679
1688
%
49,9%
50%
16
Jumlah
3367
100%
SR
= 99,5 %
Sex ratio yaitu perbandingan jumlah penduduk laki-laki
dengan jumlah penduduk perempuan dikali 100 %. Hal ini
menunjukkan setiap 100 pria terdapat 100 wanita. Efek atau dampak
dari perbedaan jumlah penduduk pria dan wanita antara lain adalah
dengan adanya kesetaraan gender atau kebebasan yang sama antara
pria dan wanita dalam memperoleh atau mencari pekerjaan, selain
itu dengan adanya perbedaan jumlah tersebut menjadikan posisi pria
sangat penting terutama dalam hal pengolahan sawah dan kerja
kerja yang mengharuskan tenaga yang besar. Perbedaan
jumlah
17
adanya
kematian,
merantau
atau
meninggalkan
18
535
x 100
2832
ABT
= 18,89
adanya
kematian,
merantau
atau
meninggalkan
19
Pendidikan
Belum Sekolah (TK)
Tidak Tamat SD
Sekolah Dasar
SLTP
SMU
Akademi
SI
Jumlah
Jumlah
130
260
374
285
294
9
16
1368
%
9,5
19
27,3
20,8
21,5
0,7
1,2
100
20
untuk
mengetahui
jumlah
orang-orang
yang
Mata Pencaharian
Petani sendiri
Buruh tani
Buruh bangunan
Pedagang
PNS
Peternak
Petani penggarap
Penyakap
Buruh industri
Total
Jumlah
467
92
71
35
63
1148
38
69
94
2077
%
22,5
4,4
3,4
1,7
3
55,3
1,8
3,3
4,6
100
21
%
54,9
8,3
35,8
0,5
0,5
100
22
b.
Lahan
Sawah
Pola Tanam
Padi-Padi-Padi
%
100%
Tanaman Keras
Tanaman keras dapat menghasilkan berbagai macam pangan
yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat dan biasanya bisa panen
lebih dari satu kali .Tidak ada data tanaman Keras pada Monografi
23
Peternakan
Peternakan adalah praktek untuk membudidayakan binatang
ternak. Binatang ternak yang dimaksud dapat berupa sapi, kambing,
domba, ayam dan lain-lain. Tabel berikut ini menjelaskan tentang
kepemilikan binatang ternak penduduk Desa Demangan.
24
Jenis Ternak
Sapi
Kambing
Ayam ras
Jumlah (ekor)
514
371
982
kebutuhan rumah
Sarana Perekonomian
Tabel 4.1.4.1 Jumlah Pasar, Kios dan Sarana Perekonomian di Desa
Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali
tahun 2013
No
Jenis Sarana Perekonomian
1
Toko
2
Kios
3
Warung
4
Pasar Desa
Jumlah
Jumlah
9
7
6
2
24
%
37,6
29
25
8,4
100
harian
seperti
sayur,
buah
biasanya
penduduk
25
b.
Sarana Transportasi
Prasarana dan sarana transportasi seperti jalan dapat
mempermudah mobilitas penduduk. Disamping itu jalan juga
mempunyai fungsi untuk memperlancar kegiatan ekonomi. Prasarana
dan Sarana yang terdapat di Desa Demangan dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Tabel 4.1.4.1 Prasarana dan Sarana Transportasi Desa Demangan,
Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali Tahun 2013
No
1
2
3
Jenis
Jalan Desa
Jalan Kabupaten
Jembatan
Jumlah
7 km
2 km
5 buah
26
Sarana Pendidikan
TK
SD
SMP
SMA
Jumlah
2
2
1
-
dan
buah
SMP,
namun
tidak
ada
SLTA,
dan
mbe
Data
No
1
2
3
4
Sekunder
Sarana Kesehatan
Puskesmas
Dukun bayi
Paramedis
Posyandu
Jumlah
2
-
Su
r:
27
Tempat Ibadah
Masjid
Gereja Katolik
Gereja Kristen
Pura
Vihara
Jumlah
19
-
28
Identitas Responden
a.Jumlah Anggota Keluarga di Desa Demangan, Kecamatan Sambi,
Kabupaten Boyolali Tahun 2013
Secara umum, penduduk Desa Demangan merupakan masyarakat
yang sudah cukup maju, mampu berpikir ke depan. Sebagian
masyarakat ada yang sudah menjalankan KB, dimana memang
merupakan salah satu program pemerintah untuk mengurangi
meledaknya jumlah penduduk. Hal tersebut terlihat dari jumlah anak
yang dimiliki oleh masing-masing kepala keluarga. Berikut tabel
jumlah anggota rumah tangga responden petani di Desa Demangan.
Tabel 4.2.1.1 Jumlah Anggota Keluarga di Desa Desa Demangan,
Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali Tahun 2013
Keterangan
Suami
Istri
Anak
Jumlah
Jumlah
28
26
19
73
Rata-rata
38,3
35,6
26,02
100
29
Interval Umur
(tahun)
< 20
21 30
31 40
41 50
51 60
> 60
Suami
Jumlah
0
1
4
5
4
14
%
0
3.57
14.28
17.85
14.28
50
Istri
Jumlah
0
2
6
3
8
7
%
0
7,6
23,07
11,53
30,7
26,9
30
31
Tingkat
Pendidikan
03
46
79
> 10
Jumlah
Suami
Jumlah
%
14
50
6
21,4
2
7,1
6
21,4
28
100
Istri
Jumlah
%
16
61,5
6
23,07
2
7,6
2
6,7
26
100
32
Jenis Pekerjaan
UT lahan sendiri
UT lahan penyewa
UT lahan penyakap
Ternak sendiri
Buruh Tani desa sendiri
Di luar usahatani
a. Buruh pabrik
b. Buruh bangunan
c. Buruh lain
d. Pegawai Negeri Sipil
e. Pelajar
f. Wiraswasta
Jumlah
Jumlah
12
16
2
2
5
4
4
0
0
11
8
64
33
sejumlah 2 orang dan sebagai buruh tani ada 5 orang. Kemudian untuk
jenis pekerjaan di luar usahatani sebanyak 27 orang.
2.
Jumlah (m2)
50250
2430
33123
3710
89513
Luas Rata-rata
1675
81
1104,1
123,66
2983,76
34
2.
3.
4.
Jenis
Kerangka
a. Kayu Jati
b. Kayu tahun
c. Bambu
Dinding
a. Jati
b. Tahunan
c. Bambu
d. Tembok
Atap
Genting
Lantai
a. Ubin
b. Tanah
Jumlah
Jumlah
11
16
0
1
8
5
17
30
19
10
116
35
tembok dan atap rumah berupa genteng. Lantai rumah sebagian besar
sudah berupa ubin. Keadaan rumah dapat menggambarkan keadaan
ekonomi pemiliknya.
Hal ini terjadi karena kondisi rumah pada dasarnya mencerminkan
keadaan ekonomi keluarga tertentu, meskipun tidak semuanya
mengalami demikian tetapi hal ini dapat mewakili. Jika kondisi
ekonomi
keluarga
pas-pasan
atau
bahkan
terjadi
kekurangan
36
Jumlah
18
32
11
13
30
31
76
33
32
Rata-rata
0,6
1,06
0,36
0,43
1
1,03
2,53
1,1
1,06
37
Penerangan
Jumlah
17
15
0
30
%
56
50
0
100
Bahan Bakar
Jumlah %
1
3,03
15
45,46
17
51,51
-
38
untuk
memasak,
mencuci,
mandi
dll.
Sehingga
berjalannya
waktu,
masyarakat
mulai
membangun
39
Jumlah
32
32
40
Alat Transportasi
Jumlah
Sepeda
Sepeda Motor
Mobil
20
32
0
mereka
serta
mampu
memudahkan
mereka
untuk
a.
41
bekal
yang
disiapkan
untuk
menghadapi
permasalahan-
Jumlah
6
11
4
6
1
1
1
30
%
20
36,6
0,13
20
3,3
3,3
3,3
100
42
atau klinik dan juga dokter umum di sana membuka praktek dengan biaya
cukup terjangkau. Alasan lain lebih memilih dokter umum daripada
layanan kesehatan umum adalah karena biasanya puskesmas hanya dapat
menanggulangi penyakit-penyakit ringan saja dan jika dirasa berobat di
puskesmas kurang dapat membantu kesembuhan petani akan berobat ke
rumah sakit. Sehingga rumah sakit sering dijadikan alternatif yang
terakhir, dan dilakukan jika benar-benar mendesak dan penyakit yang
diderita cukup parah.
Alasan yang lainnya adalah biaya dirumah sakit cenderung mahal,
serta letaknya berada di kota, sehingga dari segi aksesbilitas agak sulit
karena jauh dari Desa Demangan. Sehingga biasanya masyrakat Desa
Demangan apabila sakit hanya membeli obat di warung, apabila belum
sembuh baru ke dokter atau klinik.
Tujuan dari akses pelayanan pendidikan rumah tangga responden
petani di Desa Semin adalah untuk mengetahui seberapa besar akses
pendidikan petani, seberapa tinggi petani pernah mengenyam pendidikan.
Dengan begitu kita dapat memetakan sejauh mana petani mengakses
pendidikan. Semakin tinggi tingkat akses pelayanan pendidikan warga,
maka semakin banyak ilmu yang didapatkan sehingga makin banyak pula
bekal yang disiapkan untuk menghadapi permasalahan-permasalahan
kompleks terkait masalah pertanian.
Tabel 4.2.3.2 Akses Pendidikan di Desa Demangan Kecamatan Sambi
Kabupaten Boyolali Tahun 2013
Tempat Pendidikan
SD (Sekolah Dasar)
SMP (Sekolah Menengah Pertama)
SMA (Sekolah Menengah Atas)
D3
D4
Jumlah
Jumlah
12
4
5
1
1
23
%
52,17
17,40
21,73
4,35
4,35
100
43
44
Frekuensi
3 kali sehari
%
100 %
45
12.500.000
183.700.000
11.481.250
Penyakap
Sawah
Tegal
Pekarangan
Jumlah
Rata-rata
12.000.000
16.537.500
8.268.750
8.000.000
174.100.000
10.024.703
5.000.000
118.040.000
7.377.500
1.028.500
8.325.000
4.162.500
46
47
1.213.000
1.026.000
1.567.000
23.304.750
1.456.547
27.107.125
1.694.195
30.028.000
1.876.750
2.246.625
635.000
3.116.625
1.558.314
3.731.000
1.865.750
48
49
MT I
12.472.500
MT II
12.834.000
MT III
4.359.750
113.192.750
10.799.583
107.419.000
8.951.583
90.967.250
8.951.583
10.435.000
6.287.000
5.933.000
160.395.250 130.492.875
10.024.703
8.155.805
2.290.000
1.028.500
13.420.875
6.710.438
4.593.500
88.011.000
5.500.688
-
2 .296.750
50
sekurang-kurangnya
10%
dari
total
penerimaan
produksinya.
Penerimaan dari usaha ternak sendiri didominasi oleh petani
golongan pemilik penggarap dan penyewa, karena untuk petani
penyakap di desa Demangan, mereka tidak memiliki usaha sambilan
lain yang berkaitan dengan usaha pertanian baik ternak maupun
pekarangan. Penerimaan petani di desa Demangan dalam usaha ternak
per tahunnya adalah sekitar Rp. 4.562.500.
Pekarangan yang dimanfaatkan oleh petani di desa Demangan
terhitung hanya dilakukan oleh segelintir petani saja dan umumnya
berasal dari golongan petani penyewa. Jumlah rata rata penerimaan
yang diterima oleh petani adalah Rp. 79.687,50. Karena minimnya
lahan atau karena kurangnya pengetahuan masyarakat petani di sana,
usaha pekarangan sepertinya belum terlalu dikembangkan dengan baik.
Terbukti dari hasil rata-rata penerimaan yang begitu kecil.
b. Biaya
Tak hanya dalam usaha tani sawah saja yang membutuhkan
biaya dalam proses produksinya, usaha tani lain seperti beternak dan
menanam
di
pekarangan
pun
membutuhkan
dana
untuk
51
52
Tabel 4.3.2.3
pendapatan
yang
sejumlah
sedemikian
Rp.
20.520.000
banyaknya
dari
per
tahunnya.
usaha
ternak
53
54
Tabel
agar diperoleh
kehidupan yang makmur dan sejahtera. Berikut ini disajikan secara rinci
tentang total konsumsi rumah tangga responden di Desa Demangan :
55
56
Pemilik
Penggarap
502.283.750
162.362.500
339.921.250
141.600.000
Penyakap
Penyewa
Jumlah
Rata-Rata
30.561.375
13.368.000
17.193.375
10.000.000
591.774.125
222.583.640
369.190.485
209.500.000
1.124.619.250
398.314.140
726.305.110
361.100.000
374.873.083
132.771.380
242.101.703
120.366.666
keluarga
mempunyai
strategi
sendiri-sendiri
untuk
57
Tabel
4.3.7.1
Jumlah
15
13
5
22
11
10
6
23
%
50 %
43,3 %
16,67 %
73,3 %
36,67 %
33,3 %
20 %
76,67 %
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pengamatan pada kehidupan ekonomi
pertanian Desa Demangan Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali, dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Desa Demangan merupakan Desa yang memiliki luas wilayah yang cukup
luas. Keadaan topigrafi Desa nya termasuk daerah yang datar, tidak
bergelombang maupun berbukit terjal. Penduduk di Desa Demangan cukup
padat dengan perbandingan mjumlah laki-laki dan perempuan yang cukup
seimbang. Kebanyakan mata pencaharian dari rumah tangga petani disini
adalah sebagai petani sawah dan peternak. Alasanya yaitu karena
58
59
2.
3.
Pengusulan
sarana
Pengintensifan
penyuluhan
DAFTAR PUSTAKA
Adi.2009. Investasi dalam Teori Ekonomi. http://id.wikipedia.org. Diakses tanggal
20 November 2013.
Ahmad, Arifin. 2007. Tingkatan Produktivitas. Jakarta : Erlangga.
Bagas.
60
61
62
LAMPIRAN
63