Вы находитесь на странице: 1из 14

ANALISA STABILITAS TUBUH BENDUNGAN LOLAK

KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SULAWESI UTARA


JURNAL
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Teknik

Disusun Oleh :

GHEA WEDYA RANGGA DEWA


NIM. 0910640043 - 64

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN
MALANG
2014

ANALISA STABILITAS TUBUH BENDUNGAN LOLAK


KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SULAWESI UTARA
Ghea Wedya Rangga Dewa 1, Runi Asmaranto 2, Prima Hadi Wicaksono2
1
Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Universitas Brawijaya Malang
2
Dosen Jurusan Teknik Pengairan Universitas Brawijaya Malang
Jalan M.T. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
email : rangga.dewaa@ymail.com
Abstrak
DAS Lolak meliputi wilayah seluas 73.11 km2 , terletak di Kabupaten Bolaang
Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara. Analisa stabilitas tubuh Bendungan Lolak meliputi
penjabaran kondisi pondasi bendungan untuk mengetahui jenis, kelas batuan, perbaikan
pondasi yang dapat diterapkan, dan tegangan vertikal yang bekerja pada pondasi. Analisa
kapasitas rembesan dan stabilitas lereng metode Fellenius dan Bishop dihitung manual dan
menggunakan program Geostudio 2007.
Pondasi batuan Bendungan Lolak didominasi oleh breksi vulkanik dengan nilai
permeabilitas rata rata = 6,35 Lugeon dan RQD (rock quality designation) rata rata =
51%. Perbaikan pondasi berupa sementasi tirai, sementasi konsolidasi, dan sementasi
selimut pada daerah sekitar as bendungan utama. Tegangan vertikal yang bekerja pada
pondasi (zas main dam = 1087,58 kN/m dan zas cofferdam = 391,48 kN/m). Kapasitas
rembesan yang terjadi < 1% dari rata rata debit yang masuk ke dalam waduk, sehingga
aman terhadap rembesan. Kecepatan rembesan (Vs =1,49x10-5 cm/dt) masih di bawah
kecepatan kritis (Vc = 0,857 cm/dt). Faktor keamanan terhadap piping adalah 4,387 > 4.
Dari analisis stabilitas lereng yang telah dilakukan dalam berbagai kondisi masih dalam
kategori aman.
Kata Kunci : DAS Lolak, Bendungan, Stabilitas Lereng, Fellenius, Bishop
Abstract
Lolak Watershed covering an area of 73.11 km2, located in Bolaang Mongondow,
North Sulawesi. Lolak dam analysis stability, explanation about dam foundation, grade
rocks, foundation treatment and vertical stress. Seepage capacity and slope stability using
Fellenius and Bishop methods which is calculated manually and used Geostudio 2007
program.
Lolak Dam foundation dominated by volcanic breccia which is have permeability
value = 6,35 Lugeon and RQD (rock quality designation) = 51%. The foundation
treatment are curtain grouting, consolidation grouting, and blanket grouting around the
as main dam. Vertical stress in foundation (zas main dam = 1087,58 kN/m and
zas cofferdam = 391,48 kN/m). Seepage capacity < 1% reservoir inflow. Seepage
velocity (Vs =1,49x10-5 cm/s) below the critical velocity (Vc = 0,857 cm/s). Piping safety
factor 4,387 > 4. Slope stability analysis has been carried out in various conditions, the
result are in safe category.
Key Word : Lolak watershed, Dam, Slope Stability, Fellenius, Bishop

PENDAHULUAN
Air merupakan salah satu bagian
terpenting dalam menunjang kehidupan
manusia. Seiring dengan berjalannya
waktu, kebutuhan air semakin meningkat
sejalan dengan meningkatnya jumlah
penduduk dari hari ke hari, sedangkan
persediaan air yang ada di bumi adalah
tetap. Salah satu usaha yang paling
efektif untuk mengatasi masalah tersebut
adalah dengan membangun bendungan.
Di dalam pembangunan bendungan,
diperlukan analisa stabilitas tubuh
bendungan terhadap berbagai kondisi
agar bendungan yang direncanakan aman
dan sesuai dengan usia guna yang telah
direncanakan.
Bendungan
Lolak
memiliki
ketinggian sebesar 58 m (EL. puncak
+120,00 m), terletak di sungai Lolak,
Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Bendungan Lolak direncanakan akan
difungsikan
sebagai
bendungan
serbaguna.
Melihat banyaknya tujuan dari
pembangunan Bendungan Lolak serta
lokasi pembangunan yang termasuk
dalam kategori gempa tinggi, maka
perencanaan teknis yang mendetail perlu
dilakukan. Antara lain, tentang masalah
kondisi geologi pondasi bendungan,
perbaikan pondasi, kapasitas rembesan,
kemungkinan terjadinya piping, serta
kestabilan tubuh bendungan dalam
berbagai kondisi.
RUMUSAN MASALAH
Dengan
memperhatikan
latar
belakang yang telah disebutkan di atas,
maka rumusan masalah pada penelitian
tersebut adalah :
1. Bagaimana
kondisi
pondasi
Bendungan Lolak ?
2. Berapa
kapasitas
rembesan
Bendungan Lolak ?
3. Apakah akan terjadi kemungkinan
piping pada Bendungan Lolak ?
4. Berapa angka keamanan stabilitas
lereng pada Bendungan Lolak ?

METODOLOGI PENELITIAN
Kondisi Geologi Pondasi Bendungan
Kondisi geologi pondasi bendungan
dapat diketahui dengan nilai Lugeon dan
RQD (Rock Quality Designation). Nilai
Lugeon dan RQD didapat dari hasil
logging bor atau menggunakan rumus
berikut : (Sosrodarsono, 1977: 65)
(1)
dimana :
Lu = nilai Lugeon (1 Lu = k (1.10 -5
cm/dt))
Q = debit yang masuk melalui lubang
bor (l/menit)
p = tekanan uji (kg/cm2)
L = panjang bagian yang diuji (m)
k = koeffisien permeabilitas (cm/dt)
RQD = 100 (0,1 + 1) e-0.1

(2)

dimana :
RQD = Rock Quality Designation (%)

= rasio antara jumlah kekar dengan


panjang scan-line (kekar/m)
(Zakaria, 2002: 3)
Kemampuan pondasi Bendungan
Lolak dalam memikul tubuh bendungan,
menggunakan analisis tegangan vertikal
pada pondasi bendungan tepat pada As
bendungan. (Hardiyatmo,2007: 27)
q = H x sat

(3)

dimana :
q = beban timbunan tubuh bendungan
(kN/m)
H = tinggi main dam = 58 m
= tinggi cofferdam = 24,75 m
sat = berat material timbunan terbesar
(kN/m3) = 21,26 kN/m3
Analisa tegangan yang terjadi
dibawah pondasi tubuh Bendungan Lolak
dibagi menjadi 2, pada main dam dan
main cofferdam dengan z = 15 m.
Tegangan vertikal pada as bendungan
dapat dihitung dengan rumus :
z = (I + I )q

(4)

dimana :
z = tegangan vertikal yang terjadi pada
kedalaman z (kN/m)

= faktor pengaruh

Gs
(5)

q = beban tubuh bendungan (kN/m)


a = panjang lengan pada bidang miring
tubuh bendungan (m)
b = panjang lengan pada bidang datar
tubuh bendungan (m)
z = kedalaman tegangan vertikal pada
pondasi (m) = 15 m
1 = sudut
pengaruh
kedalaman
berdasarkan panjang a (radian)
2 = sudut
pengaruh
kedalaman
berdasarkan panjang b (radian)
Rembesan Pada Tubuh Bendungan
Dasar teori untuk persamaan
perhitungan rembesan adalah dengan
menggunakan rumus Darcy sebagai
berikut : (Sosrodarsono, 1977: 96)
Q=A.k.i
(6)
Q = . k. h . L
(7)
V=k.i
(8)
dimana :
A = luas penampang basah (m2)
k = koefisien permeabilitas (m/dt)
i = gradien hidrolis
h = tinggi muka air (m)
L = panjang profil melintang tubuh
bendungan (m)
V = kecepatan air rembesan (m/dt)
Nf = angka pembagi dari garis trayektori
aliran filtrasi
Np = angka pembagi dari garis equipotensial
Analisa
rembesan
yang
mengindikasikan
terjadinya
piping,
ditentukan berdasarkan faktor keamanan
terhadap piping sebagai berikut :
(Hardiyatmo, 2007: 36)
(9)
-

= berat jenis material, specific


gravity
= angka porositas

Stabilitas Lereng Tubuh Bendungan


Dalam menganalisa stabilitas lereng
Bendungan Lolak digunakan 2 metode
yaitu Fellenius dan Bishop, kedua
metode ini dihitung secara manual dan
menggunakan
program
Geo-Studio
Slope/W 2007.
Perhitungan
stabilitas
lereng
dengan
metode
Fellenius
dapat
digunakan rumus sebagai berikut : (Das,
1994: 56)
n p

(c.l ( N U N
Fs =

) tan )

n 1
n p

(11)

(T Te )
n 1

dimana :
Fs = faktor keamanan
c = angka kohesi tiap pias (kN)
l =

b
cos

(12)

b = lebar tiap pias (m)


= sudut yang dibentuk jari jari
bidang longsor (o)
N = momen yang menahan bidang
longsor (kN)
U = gaya uplift (kN)
Ne= komponen vertikal beban seismis
T = momen yang menyebabkan geser
Te= komponen tangensial beban seismis
Perhitungan stabilitas lereng
dengan metode Bishop dapat digunakan
rumus sebagai berikut : (Das, 1994: 59)
n p
1
(cb n W n tan )

m ( n )
Fs = n 1 n p
(13)
(W n sin n g )
n 1

(10)

dimana :
FKpiping = minimal 4
Ical
= gradien hidraulik debit
Icr
= gradien hidraulik dari material
timbunan atau pondasi

dimana :
Fs = faktor keamanan
c = angka kohesi tiap pias (kN)
b = lebar tiap pias (m)
W = gaya berat (kN)
= sudut tiap zona material timbunan
m= hasil coba coba dari nilai FS

= sudut yang dibentuk jari jari


bidang longsor (o)
g = komponen tangensial beban seismis
Pada saat kondisi gempa, dapat
digunakan rumus sebagai berikut : (Das,
1994: 62)
(14)
Ad = z . Ac . v
(15)
dimana :
k = koeffisien gempa
Ad = percepatan gempa terkoreksi (gal)
Ac = percepatan gempa dasar (gal)

v
g

= koeffisien
gempa
dasar
berdasarkan peta zona gempa
wilayah Indonesia
= faktor koreksi pengaruh jenis tanah
setempat
= percepatan gravitasi

Deskripsi Wilayah Studi


Lokasi pembangunan Bendungan Lolak
tertera pada Gambar , sedangkan zona
zona pada bendungan tertera pada
Gambar 2.

Gambar 1. Lokasi Penelitian


(Sumber: Anonim, 2008: 20)

Gambar 2. Zona Zona Pada Tubuh Bendungan


(Sumber: Anonim, 2008: 46)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kondisi
Geologi
Pada
Pondasi
Bendungan Lolak
Secara khusus investigasi geologi
pada pondasi bendungan Lolak dibagi
3, yaitu sandaran kanan (right bank),
dasar sungai (riverbed), dan sandaran kiri
(left bank).
Hasil yang diperoleh setelah
melakukan logging bor pada ketiga
wilayah tersebut adalah :
1. Sandaran kanan (right bank)
Rata rata nilai Lugeon = 4,90
Rata rata nilai RQD
= 45%

2. Dasar sungai (riverbed)


Rata rata nilai Lugeon = 5,23
Rata rata nilai RQD
= 45%
3. Sandaran kiri (left bank)
Rata rata nilai Lugeon = 6,38
Rata rata nilai RQD
= 55%
Dikarenakan nilai Lugeon > 1, nilai
RQD < 70%, dan kualitas batuan yang
rendah, maka diperlukan perbaikan
pondasi. (Anonim, 2005: 13). Gambar
perbaikan pondasi tertera pada Gambar 3.

MAIN DAM AXIS

COFFERDAM AXIS

Gambar 3. Perbaikan Pondasi (Grouting)


(Sumber: Hasil perhitungan)

Perhitungan tegangan vertikal pada


as pondasi bendungan utama (main dam)
dan bendungan pengelak (cofferdam)
dengan kedalaman z = 15 m adalah :
Beban timbunan (q)
sat

untuk main dam


sat

untuk cofferdam
1. Tegangan vertikal as main dam
z = 15 m
a = 105,97 m bagian kanan

b = 5 m bagian kanan
1= 58
= 1,012 bagian kanan
2= 18
= 0,314 bagian kanan
a = 95 m bagian kiri
b = 5 m bagian kiri
1 = 59
= 1,029 bagian kiri
2 = 18
= 0,314 bagian kiri

Rembesan Pada Bendungan Lolak

Pengaruh bagian kanan

Qf =
=

Pengaruh bagian kiri

Jadi, tegangan vertikal yang terjadi


pada pondasi as main dam pada z = 15 m
adalah sebagai berikut,

kN/m
2. Tegangan vertikal as cofferdam
Tegangan vertikal yang terjadi
pada pondasi as cofferdam pada z = 15 m
adalah sebagai berikut,

.k.h.L

10
x 3,29 x 10 -7 x 52,50 x
15

499,09
= 5,75. 10-3 m3 /dt
Jadi kapasitas rembesan yang
terjadi sebesar 5,75. 10 -3 m3 /dt .
Perhitungan kapasitas rembesan
sebelum dan sesudah dilakukan grouting
juga dianalisa menggunakan program
Geo-Studio Seep/W 2007, yang hasilnya
sebagai berikut :
1. Sebelum grouting
Qrerata = 5,01. 10 -3 m/dt.
2. Sesudah grouting
Qrerata = 2,64. 10 -4 m/dt.
Dari
hasil
analisa
tersebut
diketahui, kapasitas rembesan yang
terjadi menjadi lebih kecil setelah
grouting diterapkan pada pondasi
Bendungan Lolak. Rata-rata kapasitas
rembesan (2,64. 10-4 m/dt) <1% dari
Qrerata sungai (0,698 m/dt). Sehingga
dapat dikatakan bahwa grouting yang
dilakukan bekerja dengan efektif.

kN/m
garis depresi
garis parabola Cassagrande

ELEVASI (m)

0,3 l1 = 3,5 m
garis equi-potensial 10 m
jarring aliran (flownet)

Gambar 4. Garis Depresi dan Rembesan (Manual)


(Sumber: Hasil perhitungan)

0,0053471 m3/dt

Dam Crest

Elevasi (m)

Cofferdam Crest

Jarak (m)

Gambar 5. Rembesan pada NWL el. +114,500 m tanpa grouting (Geo-Seep)


(Sumber: Hasil perhitungan)

0,00025850 m3/dt

Dam Crest

Elevasi (m)

Cofferdam Crest

Jarak (m)

Gambar 6. Rembesan pada NWL el. +114,500 m dengan grouting (Geo-Seep)


(Sumber: Hasil perhitungan)

Kemungkinan Bahaya Piping


1. Gradien Hidraulik Kritis ( )

3. FK Terhadap Piping
= 4,380
Didapatkan
hasil
perhitungan
faktor keamanan terhadap piping
> 4) maka, dapat dikatakan tidak
akan terjadi peristiwa piping.

2. Gradien Hidraulik Exit (

pada kondisi kosong, FWL +119,045 m,


NWL +114,500 m, LWL +99,650 m, dan
surut tiba tiba dari NWL ke LWL saat
ada beban air dan terjadi gempa.

Stabilitas Lereng Bendungan Lolak


Dalam
menganalisa
stabilitas
lereng bendungan Lolak digunakan
parameter yang tertera pada Tabel 1.
Analisa stabilitas lereng dihitung

Tabel 1. Parameter timbunan dan pondasi bendungan Lolak


Material

Zona

k
(m/dt)

sat
(kN/m3)

(kN/m3 )

dry
(kN/m3)

c
(kPa)

(o)

1
2
3
4
5
6
-

4.70x10-9
5.43x10-5
1x10-4
3.5x10-4
7.16x10-4
5x10-6
1x10-6

17.50
20.87
21.26
21.26
17.57
21.26
20.56

17.61
17.02
20.99
21.38
16.57
21.38
17.47

19.22
13.86
8.14
16.02
14.83
11.76
13.69

0.00
19.61
0.00
0.00
0.00
37.17
0.00

20.53
30.00
35.00
38.50
28.00
40.00
40.00

Inti (core)
Filter Halus
Filter Kasar
Random Batu
Random Tanah
Rip Rap
Volcanic Breccia

(Sumber: Anonim, 2008: 64)

Keterangan :
a = Zona Inti (core)
b = Zona Filter Halus
c = Zona Filter Kasar
d = Zona Random Batu
e = Zona Random Tanah
f = Zona Rip-rap

Gambar 7. Lingkaran Bidang Longsor Bagian Hulu (Manual)


(Sumber: Hasil perhitungan)
Keterangan :
a = Zona Inti (core)
b = Zona Filter Halus
c = Zona Filter Kasar
d = Zona Random Batu
e = Zona Random Tanah
f = Zona Rip-rap

Gambar 8. Lingkaran Bidang Longsor Bagian Hilir (Manual)


(Sumber: Hasil perhitungan)

1. Perhitungan Manual
Metode Fellenius
Pada metode ini diberikan contoh
perhitungan pada kondisi muka air
normal +114,500 m dengan beban
gempa pada irisan pias no 3.
a. Menentukan pusat bidang longsor
dengan cara coba-coba di sepanjang
garis vertikal yang melalui titik
tengah garis lereng, coba-coba
sampai didapatkan angka keamanan
minimum.
b. Menghitung gaya berat total (Wtot)
tiap zona material yang merupakan
jumlah dari gaya berat kering (W1) +
gaya berat basah (W2).
Rip rap
Wtot = W1 + W2
= A1 . + A2 . sub
= 1,59 . 17,61 + 9,18 . 7,80
= 99,60 kN
Random tanah
Wtot = 479,24 kN
Random batu
Wtot = 1196,82 kN
c. Menentukan sudut yang dibentuk
oleh jari jari bidang longsor ()
dengan arah gaya berat masing
masing pias. Nilai = 30,70o
d. Menghitung
momen
yang
menyebabkan geser pada bidang
longsor tubuh bendungan yakni :
Rip rap
T = W. sin
= 50,85 kN
Random tanah
T = 244,67 kN
Random batu
T = 611,03 kN
e. Menghitung momen yang menahan
bidang longsor, yakni :
Rip rap
N = W . tan = 85,64 kN
Random tanah
N = 412,08 kN
Random batu
N = 1029,09 kN
f. Menghitung angka kohesi tiap pias,
yakni :
Rip rap

g.

h.

i.

j.

c = c . l
= 511,41 kN
Random tanah
c = 0
Random batu
c = 0
Menghitung koeffisien gempa (k)
Ad = z . Ac . v
= 1,11 . 247,45 . 0,8 = 197,69 gal
Ad
k=
g
= 0,202
Menghitung komponen vertikal (Ne)
dan tangensial (Te) beban seismis
tiap zona material pada masing
masing pias :
Rip rap
Te = k . Wtot cos
= 17,30 kN
Ne = k . Wtot sin
= 10,27 kN
Random tanah
Te = 83,24 kN
Ne = 49,42 kN
Random batu
Te = 207,88 kN
Ne = 123,43 kN
Menghitung gaya uplift (U) saat
waduk terisi air, dimana (hw)
merupakan ketinggian pias basah
menurut zona material timbunan dan
(w) merupakan gaya berat air,
yakni :
Rip rap
U = w . hw . l
= 9,81 . 0,52 . 11,63
. = 59,33 kN
Random tanah
U = 381,06 kN
Random batu
U = 1273,24 kN
Prosedur perhitungan di atas diulang
sampai semua pias yang membentuk
bidang longsor dihitung, selanjutnya
nilai Fs dihitung :
n p

Fs =

(c.l ( N U N
n 1
n p

Fs = 1,224

(T T )
e

n 1

) tan )

Metode Bishop

Pada metode ini diberikan contoh


perhitungan pada kondisi muka air
normal +114,500 m dengan beban
gempa pada irisan pias no 3.
a. Melakukan perhitungan yang sama
dengan metode Fellenius dari (a d)
b. Menghitung angka kohesi tiap pias,
dengan nilai b = 10 yakni :
Rip rap
c = c . b = 371,70 kN
Random tanah
c = 0
Random batu
c = 0
c. Menghitung koeffisien gempa (k)
Nilai (k) sudah dihitung di metode
Fellenius sebesar 0,202.
d. Menghitung gaya uplift (U) saat
waduk terisi air, dimana (hw)
merupakan ketinggian pias basah
menurut zona material timbunan dan
(w) merupakan gaya berat air,
yakni :
Rip rap
U = w . hw
= 9,81 . 0,52
. = 5,10 kN
Random tanah
U = 32,77 kN
Random batu
U = 109,48 kN
e. Menghitung komponen tangensial
beban seismis :
Rip rap
g = k . Wtot. sin
= 10,27 kN
Random tanah
g = 49,42 kN
Random batu
g = 123,43 kN
f. Menghitung momen yang menahan
bidang longsor, yakni :
Rip rap
N = (Wtot b.U g) . tan
= 10,27 kN

Random tanah

N = 49,42 kN
Random batu

N = -21,40 kN
g. Mencari nilai mdengan mencobacoba nilai faktor keamanan (Fs).
Untuk nilai Fs = 1,545, maka :
Rip rap
tan tan n
)
m ( n ) = cos n .(1
Fs
= 1,14
Random tanah

m ( n ) = 1,04
Random batu
m ( n ) = 1,12

h. Prosedur perhitungan di atas diulang


sampai semua pias yang membentuk
bidang longsor dihitung, selanjutnya
nilai Fs dihitung :
n p
1
(cb n W n tan )

m ( n )
F s = n 1 n p
(W n sin n g )
n 1

5016,95
3026,65 495,07
F s = 1,545

Fs =

2. Perhitungan dengan Program GeoStudio Slope/W 2007.


Dalam perhitungan ini dilakukan
dengan 2 metode, yakni metode Fellenius
dan Bishop. Pada saat keaadaan gempa,
nilai (k) sebesar 0,202 dimasukkan
sebagai beban seismis.
Analisa stabilitas lereng dilakukan
pada berbagai macam kondisi, dengan
nilai FSijin bervariasi sesuai kondisi yang
terjadi. Berikut merupakan contoh hasil
analisa dengan bantuan program GeoStudio Slope/W 2007 yang tertera pada
Gambar 9 dan 10.

Elevasi (m)

Dam Crest

Jarak (m)

Gambar 9. Stabilitas Lereng NWL +114,500 m dengan Beban Gempa di Hulu (Geo-Slope)
(Sumber: Hasil perhitungan)

Elevasi (m)

Dam Crest

Jarak (m)

Gambar 10. Stabilitas Lereng NWL +114,500 m dengan Beban Gempa di Hilir (Geo-Slope)
(Sumber: Hasil perhitungan)

Tabel 2. Rekapitulasi Stabilitas Lereng Bendungan Lolak


Bishop
hulu
hilir
3.607 2.561

FS Hitung (Geo-Studio
SLOPE/W 2007)
Fellenius
Bishop
hulu
hilir
hulu
hilir
2.154 1.521 2.462 1.809

FS Hitung (manual)
No

Kondisi

FS ijin

Kosong

1.200

Fellenius
hulu
hilir
3.422 1.992

FWL (+119,045 m)

1.200

1.822

1.932

1.915

2.492

2.268

1.562

2.709

1.826

NWL (+114,500 m)

1.500

1.969

1.992

2.074

2.556

1.873

1.617

2.439

1.901

LWL (+99,650 m)

1.500

2.304

1.992

2.374

2.556

1.772

1.624

2.284

1.985

Surut tiba - tiba

1.250

2.556

1.456

1.535

1.621

1.815

Kosong

1.200

2.286 1.992 2.295


Gempa (k = 0,202)
1.828 1.256 2.859

1.960

1.260

1.205

1.489

1.213

FWL (+119,045 m)

1.200

1.213

1.207

1.425

1.905

1.212

1.205

1.226

1.213

NWL (+114,500 m)

1.200

1.224

1.256

1.545

1.960

1.212

1.205

1.226

1.215

9
10

LWL (+99,650 m)

1.200

1.295

1.256

1.866

1.960

1.217

1.224

1.223

1.273

Surut tiba - tiba

1.200

1.256

1.256

1.711

1.960

1.210

1.211

1.215

1.224

(Sumber: Hasil perhitungan)

Berdasarkan hasil analisa stabilitas


lereng yang telah dilakukan, maka dapat
dikatakan bahwa bendungan Lolak aman
terhadap berbagai kondisi, hal ini
dikarenakan FS hitung > FS ijin.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Kondisi pondasi Bendungan Lolak
sebelum dilakukan perbaikan pondasi.
Rerata nilai Lugeon = 5,50
Rerata nilai RQD = 50%
Rerata kelas batuan D~CM (hancur
sedikit lunak)
Dikarenakan nilai Lugeon > 1,
RQD < 70%, dan kelas batuan yang
rendah, maka diperlukan perbaikan
pondasi berupa curtain grouting,
consolidation grouting, dan blanket
grouting pada sekitar as bendungan.
Tegangan vertikal yang bekerja
adalah: zas main dam = 1087,58kN/m
zas cofferdam = 391,48 kN/m
2. Kapasitas Rembesan Bendungan Lolak
Perhitungan manual
Qrerata = 5,75. 10-3 m/dt.
Perhitungan dengan program GeoStudio Seep/W 2007.
Sebelum grouting
Qrerata = 5,01. 10 -3 m/dt.
Sesudah grouting
Qrerata = 2,64. 10 -4 m/dt.
Berdasarkan
analisa
yang
dilakukan, maka perbaikan pondasi
yang dilakukan efektif dikarenakan
Qrerata < Qrerata sungai.
3. Kemungkinan piping
Dari hasil analisa perhitungan
faktor keamanan terhadap piping
(FK = 4,387 > 4). Maka, dapat
dikatakan tidak akan terjadi piping.
4. Stabilitas lereng Bendungan Lolak
Berdasarkan analisa perhitungan
stabilitas lereng bendungan Lolak
aman terhadap semua kondisi.

Hasil perhitungan dari metode


Fellenius mempunyai angka keamanan
lebih kecil daripada metode Bishop,
namun
metode
Bishop
dalam
perhitungannya memiliki konsep yang
lebih akurat dan teliti, dikarenakan
adanya nilai m sehingga metode
Bishop digunakan sebagai acuan
dalam menghitung stabilitas lereng
bendungan Lolak.
Saran
Untuk lebih memudahkan analisa
daya dukung pada pondasi terhadap
beban tubuh bendungan, data - data hasil
dari pengeboran inti (borlog) setidaknya
harus lengkap sesuai dengan standar
yang berlaku. Hal ini dimaksudkan agar,
hasil analisa yang di dapat sesuai dengan
kondisi yang ada di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2005. Pedoman Grouting
Bendungan. Jakarta: Departemen
Pekerjaan Umum.
Anonim. 2008. Perencanaan Detail
Desain Bendungan
Lolak di
Kabupaten Mongondow, Bandung:
PT. Sapta Adhi Pratama
Christady Hardiyatmo, Hary. 2007.
Mekanika Tanah 2 Edisi Keempat.
Yogyakarta:
Gajah
Mada
University Press.
Das, Braja M, dkk. 1994. Mekanika
Tanah Jilid 2 (Prinsip-Prinsip
Rekayasa
Geoteknik),
Jakarta:
Erlangga.
Sosrodarsono, Suyono dan Takeda,
Kensaku. 1977. Bendungan Type
Urugan Cetakan Keempat, Jakarta:
Pradnya Paramita.
Zakaria, Zulfiady. 2002. Geoteknik dan
Geomekanika. Bandung: Universitas
Padjajaran.

Вам также может понравиться

  • MEG-6 Fix
    MEG-6 Fix
    Документ25 страниц
    MEG-6 Fix
    Afgani Muh Nur
    Оценок пока нет
  • Geothermal KEL 1
    Geothermal KEL 1
    Документ12 страниц
    Geothermal KEL 1
    Afgani Muh Nur
    Оценок пока нет
  • Fisbat Kelompok 4
    Fisbat Kelompok 4
    Документ18 страниц
    Fisbat Kelompok 4
    Afgani Muh Nur
    Оценок пока нет
  • Fisbat Kelompok 4
    Fisbat Kelompok 4
    Документ18 страниц
    Fisbat Kelompok 4
    Afgani Muh Nur
    Оценок пока нет
  • MEG-6 Fix
    MEG-6 Fix
    Документ25 страниц
    MEG-6 Fix
    Afgani Muh Nur
    Оценок пока нет
  • Ketidakselarasan (Kel4)
    Ketidakselarasan (Kel4)
    Документ18 страниц
    Ketidakselarasan (Kel4)
    Afgani Muh Nur
    Оценок пока нет
  • Fisbat Kelompok 4
    Fisbat Kelompok 4
    Документ18 страниц
    Fisbat Kelompok 4
    Afgani Muh Nur
    Оценок пока нет
  • Fisbat Kelompok 4
    Fisbat Kelompok 4
    Документ18 страниц
    Fisbat Kelompok 4
    Afgani Muh Nur
    Оценок пока нет
  • Interpolasi Titik
    Interpolasi Titik
    Документ1 страница
    Interpolasi Titik
    Dhian Ardiansyah
    Оценок пока нет
  • Daftar Tabel Hasil
    Daftar Tabel Hasil
    Документ2 страницы
    Daftar Tabel Hasil
    Afgani Muh Nur
    Оценок пока нет
  • Label CD FKM
    Label CD FKM
    Документ4 страницы
    Label CD FKM
    Afgani Muh Nur
    Оценок пока нет
  • No 2 Dian
    No 2 Dian
    Документ15 страниц
    No 2 Dian
    Afgani Muh Nur
    Оценок пока нет
  • Aswin
    Aswin
    Документ24 страницы
    Aswin
    Afgani Muh Nur
    Оценок пока нет
  • 301 675 1 SM PDF
    301 675 1 SM PDF
    Документ14 страниц
    301 675 1 SM PDF
    Afgani Muh Nur
    Оценок пока нет
  • Analisa Curah Hujan
    Analisa Curah Hujan
    Документ8 страниц
    Analisa Curah Hujan
    Fandy Pratama
    Оценок пока нет
  • Komponensig
    Komponensig
    Документ12 страниц
    Komponensig
    Afgani Muh Nur
    Оценок пока нет
  • 27 Desember 2016 - Bramantyo Marjuki PDF
    27 Desember 2016 - Bramantyo Marjuki PDF
    Документ4 страницы
    27 Desember 2016 - Bramantyo Marjuki PDF
    Afgani Muh Nur
    Оценок пока нет
  • Data Ukur
    Data Ukur
    Документ4 страницы
    Data Ukur
    Afgani Muh Nur
    Оценок пока нет
  • 1904 Chapter V
    1904 Chapter V
    Документ26 страниц
    1904 Chapter V
    Mudwarrior
    Оценок пока нет
  • BAHAN
    BAHAN
    Документ8 страниц
    BAHAN
    Afgani Muh Nur
    Оценок пока нет
  • 12 Surveilans KLB
    12 Surveilans KLB
    Документ14 страниц
    12 Surveilans KLB
    Afgani Muh Nur
    Оценок пока нет
  • Analisis Harga Satuan Pekerja Bidang Pekerjaan Umum-2012
    Analisis Harga Satuan Pekerja Bidang Pekerjaan Umum-2012
    Документ346 страниц
    Analisis Harga Satuan Pekerja Bidang Pekerjaan Umum-2012
    Gregorius Filipus
    100% (1)
  • Microsoft PowerPoint Drainase 5
    Microsoft PowerPoint Drainase 5
    Документ94 страницы
    Microsoft PowerPoint Drainase 5
    darusala
    Оценок пока нет
  • 1b. 1885 - Chapter - IV Materi Hidrologi Full
    1b. 1885 - Chapter - IV Materi Hidrologi Full
    Документ77 страниц
    1b. 1885 - Chapter - IV Materi Hidrologi Full
    Assiddiqi
    Оценок пока нет
  • 35 3916 1 SM PDF
    35 3916 1 SM PDF
    Документ10 страниц
    35 3916 1 SM PDF
    Afgani Muh Nur
    Оценок пока нет
  • Jawab Uas 2013 Mektan1 Tekanan Lateral
    Jawab Uas 2013 Mektan1 Tekanan Lateral
    Документ5 страниц
    Jawab Uas 2013 Mektan1 Tekanan Lateral
    Afgani Muh Nur
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ10 страниц
    Cover
    Jefriy Andriyono
    Оценок пока нет
  • Pba Gaga
    Pba Gaga
    Документ142 страницы
    Pba Gaga
    Afgani Muh Nur
    Оценок пока нет
  • 2014 Bab 6 Tahapan Perencanaan
    2014 Bab 6 Tahapan Perencanaan
    Документ17 страниц
    2014 Bab 6 Tahapan Perencanaan
    Afgani Muh Nur
    Оценок пока нет