Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Neonatus
Divisi Perinatologi
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FK USU/RSHAM
Ikterus klinis
60% dari neonatus
Ikterus yang nyata: Bilirubin serum > 5
mg/ dl
Tahap 1:
Letargi, hipotonia, refleks isap buruk
Tahap 2:
Demam, hipertonia, opistotonus
Tahap 3:
Kondisi terlihat membaik
Sekuele: Kehilangan pendengaran
sensorineural
Serebral palsi koreoatetoid
Abnormalitas daya pandang
Neuropatologi kernikterus
Pewarnaan kuning dan nekrosis neuronal
ganglia basal:
globus palidus
nukleus subtalamik
nukleus syaraf kranial:
vestibulokoklear
okulomotorik
fasialis
nukleus serebral
Ikterus neonatorum
Mekanisme
fisiologis vs non fisiologis
Ikterus non- fisiologis:
diagnosis diferensial
tatalaksana
Metabolisme Bilirubin
HEME + Globin
(He
me
O
HATI
CO
ksi
ge
BILIVERDIN
na
se)
UCB
BILIRUBIN
Alb
Bilirubin terkonyugasi
Bilirubin bebas/
tidak terkonyugasi
Bilirubin
Tidak terkonyugasi
(indirek):
Terkonyugasi
(direk):
Bilirubin indirek
Tidak larut dalam air
Berikatan dengan
Bilirubin direk
Larut dalam air
lemak
Tidak toksik untuk otak
BILIRUBIN
Unconjugated
Conjugated
Indirek
Direk
(-)
(+)
Larut dalam
lemak
(+)
(-)
Bersenyawa
dengan
albumin
(+)
(-)
Toksik di otak
Tidak
Bilirubin
Bilirubin bebas
Keracunan Bilirubin
Kadar bilirubin indirek
20 mg/dl ? > 25 mg/dl ? > 30 mg/dl ?
Usia kehamilan
Hemolisis
Morbiditas lain: asfiksia, hipoglikemia,
asidosis, sepsis
Obat yang menggantikan bilirubin dari
ikatan dengan albumin
IKTERUS FISIOLOGIS
Perhatikan riwayat penyakit ikterus fisiologis
Ikterus Fisiologis
Hiperbilirubinemia fisiologis vs
non-fisiologis
ETIOLOGI
Penyebab yang sering :
1.
Hiperbilirubinemia fisiologis
2.
3.
4.
5.
Infeksi
6.
7.
8.
Polisitemia / hiperviskositas
9.
Prematuritas / BBLR
ETIOLOGI
Penyebab yang jarang :
1. Defisienasi G6PD (Glucose 6 Phosphat
Dehydrogenase)
2. Defisiensi piruvat kinase
3. Sferositosis kongenital
4. Lucey Driscoll syndrome (ikterus neonatorum
familial)
5. Hipotiroidism
6. Hemoglobinopathy
HIPERBILIRUBINEMIA PENYEBAB
PRODUKSI BERLEBIHAN (HEMOLISIS)
Hematoma darah ekstravaskuler, memar
Ketidaksesuaian golongan darah feto-
maternal
Ibu Rh neg / bayi Rh pos
Ibu golongan darah O/ bayi A atau B
Kelainan sel darah merah intrinsik
Defisiensi G-6-PD
Sferositosis herediter
Polisitemia
HIPERBILIRUBINEMIA PENYEBAB
KEKURANGAN SEKRESI (undersecretion)
Prematuritas
Hipotiroidisme
Bayi dari ibu penderita diabetes
Defisiensi enzim konyugasi uridin difosfat
HIPERBILIRUBINEMIA PENYEBAB
disekresi, tetapi diabsorbsi kembali dari lambung/ sal
cerna
SIRKULASI ENTEROHEPATIK
Penurunan asupan enteral
Stenosis pilorik
Atresia/stenosis usus
Ileus mekonium
Sumbatan/plug mekonium
Penyakit Hirschsprung
GANGGUAN OBSTRUKTIF :
Hiperbilirubinemia Direk
Kolestasis
Atresia biliaris
Kista koledokus
# Bilirubin direk > 2 mg/dL
# Waktu timbul
# Warna tinja
# Warna urine
HIPERBILIRUBINEMIA- PENYEBAB
Campuran berbagai sebab
Sepsis bakterial
Infeksi intra uterus: TORCH
Asfiksia
HIPERBILIRUBINEMIA
Diagnosis
Riwayat
Pemeriksaan fisis:
Usia kehamilan
Aktivitas/pemberian minum
Kadar ikterus
Pucat
Hepatosplenomegali
Memar, hematoma sefal
DIAGNOSIS :
lain
Sferositosis
jarang
Rh, ABO, sferositosis
PENATALAKSANAAN :
Terapi sinar
Pemberian minum
untuk mencegah dan mengobati
Ikterus Neonatorum
Ibu harus menyusui bayinya setidaknya 8 sampai
Ikterus
PEMERIKSAAN FISIK
Tabel 1 : Perkiraan klinis derajat ikterus
Usia
Klasifikasi
Hari 1
Setiap ikterus yang terlihat
Hari 2
Lengan dan tungkai
Ikterus berat
Hari 3 dst Tangan dan kaki
(Peter Cooper, A. Suryono, Indarso F., Managing Newborn Problems : A Guide
for doctor, nurses and midwises, WHO, 2003)
PEMERIKSAAN FISIK
Tabel 2 : Klasifikasi Ikterus
Tanya dan Lihat
Mulai kapan ikterus?
Tanda / Gejala
Ikterus segera setelah lahir
Ikterus pada hari pertama
Ikterus pada usia 14 hari
Ikterus lutut/siku/lebih
Bayi kurang bulan
Tinja pucat
Ikterus usia 3-13 hari
Tanda patologis (-)
Klasifikasi
Ikterus patologis
Ikterus fisiologis
Penilaian klinis
untuk beratnya
ikterus
Laju sefalokaudal
Wajah: 5 mg/dl (kurang lebih)
Dada atas: 10 mg/dl (kurang lebih)
Abdomen dan paha atas: 15 mg/dl (kurang lebih)
Telapak kaki: 20 mg/dl (kurang lebih)
Pemeriksaan secara visual mungkin membuat kita
Bilirubinometer Transkutan
Berguna sebagai alat penapisan
Pengukuran TcB cukup akurat pada
sebagian
besar bayi dengan TSB < 15mg/ dL.
Tidak bergantung pada usia, ras, dan berat
badan
Tidak akurat setelah fototerapi
positif
Usia kehamilan 35-36 minggu
Pemberian ASI eksklusif ibu dengan anak
pertama
Hematoma sefal atau memar yang nyata
Ras Asia
Kakaknya juga mengalami ikterus yang nyata
Ikterus pada 24 jam pertama
Kadar bilirubin sebelum bayi pulang pada zona
berisiko tinggi
Panduan untuk fototerapi pada bayi dengan usia kehamilan 35 minggu atau
lebih (American Academy of Pediatrics, Juli 2004)
FOTOTERAPI
BUKAN SINAR UV!
Panjang gelombang cahaya 450 sampai 460
nm
Gelombang sinar biru: 425 sampai 475 nm
Gelombang sinar putih: 380 sampai 700 nm
Spectral Irradiance: 30 W/cm2 /nm
(Ramasethu J. : Neo Intensive Care Workshop, RSAB Harapan Kita, Jkt, 2002)
Fototerapi Intensif
Sumber cahaya: cahaya alami siang hari,
Komplikasi fototerapi
Komplikasi bermakna jarang sekali terjadi
Pemisahan ibu dengan bayi
Peningkatan insensible water loss dan
dehidrasi pada bayi prematur
Bronze-baby syndrome (bayi dengan
ikterus kolestatik)
mol/dL)
mol/dL)
Terapi sinar
Usia
Bayi sehat
Faktor Risiko*
Transfusi Tukar
Bayi sehat
Faktor Risiko*
15
260
13
220
Hari 2
15
260
13
220
25
425
15
260
Hari 3
18
310
16
270
30
510
20
340
Hari 4
dst
20
340
17
290
30
510
20
340
Transfusi Tukar
Transfusi Tukar
Volume Ganda
Transfusi Tukar
2 X 85 mL/ kg
Partially packed
Red Blood Cells
Produk sisa