Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Di Susun oleh:
IKHSAN KHOLID SAPUTRO (410014020)
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah swt atas petunjuk dan
bimbingan serta hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Praktikum
Petrologi mengenai batuan beku, dan batuan gunungapi.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat
DAFTAR ISI
BAB I
BATUAN BEKU, DAN BATUAN GUNUNGAPI
diterobosnya, struktur tubuh batuan beku intrusif terbagi menjadi dua yaitu
konkordan dan diskordan. Struktur tubuh batuan beku yang memotong
lapisan batuan di sekitarnya disebut diskordan. yaitu:
a. Batholit, merupakan tubuh batuan beku dalam yang paling besar
dimensinya. Bentuknya tidak beraturan, memotong lapisan-lapisan
batuan yang diterobosnya. Kebanyakan batolit merupakan kumpulan
massa dari sejumlah tubuh-tubuh intrusi yang berkomposisi agak
berbeda. Perbedaan ini mencerminkan bervariasinya magma pembentuk
batholit. Beberapa batholit mencapai lebih dari 1000 km panjangnya dan
250 km lebarnya. Dari penelitian geofisika dan penelitian singkapan di
lapangan didapatkan bahwa tebal batholit antara 20-30 km. Batholite
c) Lopolit, bentuknya mirip dengan lakolit hanya saja bagian atas dan
bawahnya cekung ke atas.
1.1.3 Batuan Beku Ekstrusif
Batuan beku ekstrusif
adalah
batuan
beku
yang
proses
GRA
DIO
GAB
PERID
IDA
NIT
RIT
RO
OTIT
SiO2
72,08
TiO2
0,37
1,50
Al2O 13,86
1,32
0,81
3
Fe2O 0,86
2,73
2,55
2,51
1,72
6,97
7,92
9,8
MnO 0,06
0,18
0,18
0,21
MgO
0,52
6,21
8,06
34,02
CaO
1,33
3,40
11,07 3,46
Na2
3,08
3,36
2,26
0,56
K2O
0,46
1,33
0,56
0,25
H2O
0,53
0,80
0,64
0,76
P2O5 0,18
0,35
0,24
0,05
3
FeO
Komposisi kimia dari beberapa jenis batuan beku yang terdapat pada
tabel di atas, hanya batuan intrusi saja. Dari sini terlihat perbedaan
presentase dari setiap senyawa oksida, salah satu contoh ialah dari oksida
SiO2 jumlah terbanyak dimiliki oleh batuan granit dan semakin menurun
ke batuan peridotit (batuan ultra basa). Sedangkan MgO dari batuan granit
(batuan asam) semakin bertambah kandungannya kearah batuan peridotit
(ultra basa).
Kandungan senyawa kimia batuan ekstrusi identik dengan batuan
intrusinya, asalkan dalam satu kelompok. Hal ini hanya berbeda tempat
terbentuknya saja, sehingga menimbulkan pula perbedaan didalam besar
butir dari setiap jenis mineral.
Batuan Intrusi
Batuan Ekstrusi
Granit
Riolit
Syenit
Trahkit
Diorit
Andesit
Tonalit
Dasit
Monsonit
Latit
Gabro
Basal
Pembagian batuan beku menurut kandungan SiO2 (silika) pada tabel di bawah :
Nama Batuan
Kandungan Silika
Batuan Asam
Lebih besar 66 %
Batuan Menengah
52 66 %
Batuan basa
45 52 %
Lebih kecil 15 %
Kandungan Silika
Leucocratic
0 33 %
Mesocratic
34 66 %
Melanocratic
67 100 %
dapat
pembesar.
b) Batuan Gang
Batuan Gang bertekstur porfiritik dengan massa dasar faneritik.
c) Batuan Gang
Batuan Gang bertekstur porfiritik dengan massa dasar afanitik.
d) Batuan Lelehan
Batuan Lelehan bertekstur afanitik, dimana individu mineralnya tidak
dapat dibedakan atau tidak dapat dilihat dengan mata biasa.
Menurut Heinrich (1956) batuan beku dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa keluarga atau kelompok yaitu :
keluarga granit riolit: bersifat felsik, mineral utama kuarsa, alkali
felsparnya melebihi plagioklas.
keluarga granodiorit qz latit: felsik, mineral utama kuarsa, Na
Plagioklas dalam komposisi yang berimbang atau lebih banyak dari K
Felspar
keluarga syenit trakhit: felsik hingga intermediet, kuarsa atau foid
tidak dominant tapi hadir, K-Felspar dominant dan melebihi NaPlagioklas, kadang plagioklas juga tidak hadir
keluarga monzonit latit: felsik hingga intermediet, kuarsa atau foid
hadir dalam jumlah kecil, Na-Plagioklas seimbang atau melebihi KFelspar
keluarga syenit fonolit foid: felsik, mineral utama felspatoid, KFelspar melebihi plagioklas
berkaitan
erat
dengan
komposisi
mineral
3) Vesikular
Dicirikandengan adanya lubang-lubang gas,sturktur inidibagi lagi
menjadi 3 yaitu:
Skoriaan bila lubang-lubang gas tidak saling berhubungan.
Pumisan bila lubang-lubang gas saling berhubungan.
Aliran bila ada kenampakan aliran dari kristal-kristal maupun
lubang gas.
4) Amigdaloidal bila lubang-lubang gas terisi oleh mineral-mineral
sekunder.
1.1.8 Tekstur Batuan Beku
Pengertian tekstur batuan mengacu pada kenampakan butir-butir
mineral yang ada di dalamnya, yang meliputi tingkat kristalisasi, ukuran
butir, bentuk butir, granularitas, dan hubungan antar butir (fabric). Jika
warna batuan berhubungan erat dengan komposisi kimia dan mineralogi,
maka
tekstur
berhubungan
dengan
sejarah
pembentukan
dan
Nama
butiran
butir
(klastika)
Nama batuan
Aglomerat
>
64
Bom gunungapi
Breksi
mm
Blok/bongkah gunungapi
piroklastika
2 64 mm
Lapili
Batulapili
Abu
gunungapi
kasar
1 2 mm
(pasir kasar)
Tuf kasar
< 1 mm
Tuf halus
kuat suatu gunungapi dengan magma berkomposisi asam hingga menengah, serta
relatif kental. Bom gunungapi yang juga berstruktur vesikuler tetapi di dalamnya
tidak terdapat serat kaca, bentuk lubang melingkar, elip atau seperti rumah lebah
disebut skoria (scoria). Bom gunungapi jenis ini warnanya merah, coklat sampai
hitam, sifatnya lebih berat daripada batuapung dan dihasilkan oleh letusan
gunungapi lemah berkomposisi basa serta relatif encer. Bom gunungapi berwarna
hitam, struktur masif, sangat khas bertekstur gelasan, kilap kaca, permukaan
halus, pecahan konkoidal (seperti botol pecah) dinamakan obsidian. Blok atau
bongkah gunungapi dapat merupakan bom gunungapi yang bentuknya
meruncing, permukaan halus gelasan sampai hipokristalin dan tidak terlihat
adanya struktur-struktur pendinginan. Dengan demikian blok dapat merupakan
pecahan daripada bom gunungapi, yang hancur pada saat jatuh di permukaan
tanah/batu. Bom dan blok gunungapi yang berasal dari pendinginan magma
secara langsung tersebut disebut bahan magmatik primer, material esensial
ataujuvenile). Blok juga dapat berasal dari pecahan batuan dinding (batuan
gunungapi yang telah terbentuk lebih dulu, sering disebut bahan aksesori), atau
fragmen non-gunungapi yang ikut terlontar pada saat letusan (bahan aksidental).
Berdasarkan komposisi penyusunnya, tuf dapat dibagi menjadi tuf gelas, tuf
kristal dan tuf litik, apabila komponen yang dominan masing-masing berupa
gelas/kaca, kristal dan fragmen batuan. Tuf juga dapat dibagi menjadi tuf basal,
tuf andesit, tuf dasit dan tuf riolit, sesuai klasifikasi batuan beku. Apabila
klastikanya tersusun oleh fragmen batuapung atau skoria dapat juga disebut tuf
batuapung atau tuf skoria. Demikian pula untuk aglomerat batuapung, aglomerat
skoria, breksi batuapung, breksi skoria, batulapili batuapung dan batulapili
skoria.
1.2.2 Genesa Batuan Piroklastik
Proses pembentukan batuan
piroklastik
diawali
oleh
meletusnya
gunungapi, mengeluarkan magma dari dalam bumi diakibatkan dari energi yang
sangat besar yaitu gaya endogen dari pusat bumi. Magma yang dikeluarkan oleh
gunung itu terhempas ke udara, sehingga magma tersebut membeku dan
membentuk gumpalan yang mengeras (yang kemudian disebut batu). Gumpalan
tersebut memiliki tekstur dan struktur yang tertentu pula. Sedangkan batu-batu
tadi yang telah mengalami prosespengangkutan (transportasi) oleh angin dan air,
maka batuan tersebut disebut dengan batuan epiklastik.
Batuan epiklastik ini yaitu batuan yang telah mengalami pengangkutan
yang mengakibatkan terjadinya pengikisan pada batuan oleh media air dan angin
yang membawanya. Batuan epiklastik ini terdapat pada dataran yang rendah,
disebabkan oleh air dan angin yang membawanya ke tempat yang rendah
disekitar gunung api.
Foto 2
Genesa Letusan Gunung Api
1.2.3 Klasifikasi Endapan Piroklastik
Endapan piroklastik mulanya terjadi akibat adanya jatuhan pada saat
gunung api meletus, dan pada saat pengendapan memiliki ukuran ketebalan yang
sama pada endapannya. Piroklastik lainnya yaitu piroklastik aliran akan
membentuk penebalan apabila pada proses pengendapannya ada cekungan, dan
piroklastik surge penyatuan antara piroklastik endapan dan piroklastik aliran.
Gambar 2
Siklus Endapan Piroklastik Aliran
3) Piroklastik Surge
Endapan piroklastik surge dihasilkan dari letusan gunung api yang
kemudian mengalir karena adanya penyatuan dari jatuhan dan aliran.
Gambar 3
Siklus Endapan Piroklastik Surge
1.2.4 Mineral Penyusun Batuan Piroklastik
Susunan mineral dari batuan piroklastik tidak jauh berbeda dengan mineral
pembentuk batuan beku. Hal ini disebabkan oleh zat yang terkandung dalam
mineral penyusunnya sama, yaitu magma. Dan yang membedakannya hanyalah
bentuk dari butirannya. Pada batuan beku butirannya campuran dari beberapa
butir, dan batuan piroklastik gabungan dari butiran.
1.2.5 Tiga Jenis Fragmen Dalam Endapan Piroklastik
1. Fragmen Lava Baru
2. Fragmen Litik
3. Kristal Individu
1.2.6 Tekstur Batuan Piroklastik
a) Ukuran Butir
Ukuran butir adalah ukuran dari batuan piroklastik itu sendiri, terbagi
menjadi beberapa macam, yaitu :
Block (untuk yang berbentuk menyudut) dan Bomb (untuk yang
membentuk membulat) berukuran lebih besar dari 32 mm.
Lapili yaitu untuk butiran dari 4 mm 32 mm diameternya.
Debu yaitu batuan yang lebih kecil dari 4 mm.
b) Bentuk Butir
Bentuk butir adalah bentuk dan keadaan batuan tersebut, ada beberapa
macam yaitu :
Membulat sempurna, sangat bulat seperti bola.
Membulat hampir seperti bola.
Menyudut, yaitu memiliki sudut-sudut pada permukaannya.
c) Kompaksi
Kompaksi adalah tingkat kekerasan pada batuan piroklastik, ada 2
macam kompaksi yang dikenal dalam batuan piroklastik, yaitu :
Kompak, permukaannya kuat, keras dan padat.
Mudah hancur, bila dipegang meninggalkan serbuk pada tangan.
1.2.7 Struktur Batuan Piroklastik
Pada batuan piroklastik yang berbutir kasar maupun halus bisa didapatkan
struktur struktur yang sering kali terdapat pada batuan sedimen, seperti
perlapisan.
Batuan
piroklastik
yang
berbutir
halus
(tufa)
seringkali
a
b
c
4
1.3 GRANIT
Gbr.1 Granit
dua
kata
kunci
utama
dalam
mengklasifikasikan
granit
lebih
detail
Al2O3
14.42% (alumina)
K2O
4.12%
Na2O
3.69%
CaO
1.82%
FeO
1.68%
Fe2O3
MgO
0.71%
TiO2
0.30%
P2O5
0.12%
MnO
0.05%
1.22%
menempel pada kerak benua. Dengan panas serta zat volatile yang dihasilkan
tersebut, kerak benua dapat membentuk granit pada saat yang bersamaan.
Studi tentang granit, saat ini membaginya ke dalam empat bagian, sebagai
berikut:
Tipe I (Igneous). Meupakan granit yang terbentuk dari hasil peleburan
batuan beku yang telah ada sebelumnya.
Tipe S (Sedimentary). Merupakan granit yang terbentuk dari batuan
sedimen ataupun hasil metamorfisme dari batuan sedimen.
Tipe M (mantel). Merupakan granit yang terbentuk langsung dari hasil
pembekuan mantel bumi. Dimana lokasinya sangatlah dalam, jauh di
bawah permukaan bumi. Tipe seperti ini jarang ditemukan.
Tipe A (Arogenic). Merupakan tipe baru yang baru dimunculkan.
Merupakan variasi dengan spesifikasi berbeda dari Tipe I.
Namun saat ini, perihal pembagian ini sering diabaikan keberadaannya.
Tampilan tubuh granit dalam bentuk battolith dan stock yang sangat besar
dimensinya di permukaan bumi merupakan suatu bentuk perluasan kerak benua
untuk mengimbangi degradasi oleh proses proses eksogenik . Dan ini akan
terjadi secara terus menerus selama aktivitas tektonik lempeng masih
berlangsung. Proses ini tentunya terjadi tanpa adanya proses letusan, dorongan,
maupun pelelehan sebagai jalan tubuh pluton ini mencapai permukaan.
Dalam lingkup yang lebih luas, dapat dilihat bahwa granit mengajari
kerak benua untuk mempertahankan eksistensinya. Dan salah satunya adalah dari
pembekuannya yang sangat perlahan dimana terjadi keseimbangan antara
terbentuknya daratan baru dengan daratan yang telah mengalami degradasi.
Ketika granit mengalami pelapukan, akan berubah menjadi clay dan sand. Yang
nantinya akan kembali tertransport ke lautan. Di lautan, pemekaran dasar
samudera akan mendorong terjadinya subduksi. Pada saat subduksi, material
material ini akan terbawa ke bawah kerak benua kembali. Dimana sesuai
kandungan asalnya, akan terbentuk kembali feldspar dan kuarsa yang nantinya
akan menyusun tubuh granit baru.
1.4 DIORIT
Gbr.3 Diorit
1.4.1 DEFENISI PETROLOGIST TENTANG DIORIT
Diorit adalah salah satu jenis batuan beku dalam (Batuan Plutonis),
bertekstur fenerik, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, warnanya agak
gelap. Diorit merupakan batuan yang banyak terdapat di alam. Di Jawa Tengah
banyak terdapat di kota Pemalang dan Banjarnegara.
Seperti halnya granit, diorite termasuk batuan intermediate. Batuan intermediate
adalah batuan yang komposisi mineral Mafic dan Felsic relatif berimbang.
Batuan ini terdiri dari feldspar plagioklas calsiksodik dalam jumlah yang besar
(65%) dengan tipe sodik yang banyak. Komposisi plagioklasnya melebihi
ortoklas, tidak mengandung kwarsa, tetapi mengandung augit dalam jumlah
sedikit dan hombleda (mineral silikat gelap) , meski hombledinya, biasanya lebih
banyak dari biotit. Selain itu, diorit lebih sedikit mengandung silisum dan
kalsium daripada batuan granit. Batuan dengan plagioklas yang lebih basa
disebut dengan gabro. Jika banyak penokris disebut dengan porfir diorit.
1.5. GABRO
Gbr.2 Gabro
1.5.1 DEFENISI PETROLOGIST TENTANG GABRO
Gabro adalah batuan beku dalam, umumnya berwarna hitam,mineralnya
berbutir kasar hingga sedang, berat jenisnya 2,9 -3,21.Komposisi dan persentase
mineral pembentuknya adalah : Plagioklas ( labradorit atau bitownit) 70 45 %,
mineral mafis 25 50 %. Batuan gabro berwarna gelap kehijauan, menunjukkan
kandungan silika rendah sehingga magma asal bersifat basa. Kaitan antara
kandungan silika dengan sifat magma , bahwa magma yang mengandung cukup
banyak silika sehingga mampu mengikat semua logam basa dan masih
menyisakan silika, disebut sebagai kelewat jenuh, sehingga kelebihan silika
tersebut membentuk kristal silika seperti kuarsa.Struktur batuan ini adalah
massive, tidak terdapat rongga atau lubang udara maupun retakan-retakan.
Batuan ini masih segar dan tidak pernah terkena gaya endogen yang dapat
meninggalkan retakan pada batuan.Batuan ini memeiliki tekstur fanerik karena
mineral-mineralnya dapat dilihat langsung secara kasat mata dan mineral yang
besar menunjukkan bahwa mineral tersebut terbentuk pada suhu pembekuan
1.6 DASIT
Gbr.6 Dasit
1.6.1 DEFENISI PETROLOGIST TENTANG DASIT
Dasit merupakan batuan beku yang termasuk dalam jenis vulkanik, karena
dasit dalam proses pembentukannya mengalami pendinginan magma yang cepat.
Proses terbentuknya dasit pada suhu sekitar 900C 1200C. (Bishop &
Hamilton, 1999). Kandungan silika yang terdapat pada dasit berkisar diantara
52% 66%. Dalam proses pembentukannya dasit adalah batuan ekstrusif
felsik yang menengah dalam komposisi antara andesit dan riolit. (Dietrich,
1924). Dalam pembentukannya sering ditemukan bergabung dengan andesit, dan
membentuk aliran lava, serta tanggul. (Suharwanto, 2014).
Dasit ini termasuk dalam jenis batuan vulkanik karena permukaan batu
tersebut halus.Warna pada dasit ini adalah jenis felsik yaitu putih keabuabuan.Struktur pada dasit ini adalah masif karena tidak terdapat aliran atau jejak
gas. Derajat kristalin pada dasit ini adalah holokristalin karena dasit seluruhnya
tersusun oleh massa kristal (Sukandarrumidi, 2009). Granularitas pada dasit ini
yaitu fanerik karena dapat terlihat dengan mata. Bentuk butir pada dasit ini
adalah subhedral karena bentuk kristal dari butiran mineral dibatasi oleh sebagian
bidang kristal yang sempurna (Gautama, 2012). Relasi pada dasit ini adalah
inequigranular karena ukuran butirnya tidak sama. Komposisi yang terdapat pada
dasit ini adalah muskovit dan kuarsa. Jika disamakan dengan petrogenesa dasit
tersebut mempunyai banyak kesamaan dan keterkaitan. Dasit memiliki fenokris
kuarsa dan feldspar alkali bersama dengan plagioklas asam dan sedikit
biotit (Soedarmo, 1979).
dasit
pada
suhu
sekitar
900C
1200C. (Arindita,
2012). Kandungan silika yang terdapat pada dasit berkisar diantara 52% 66%.
Dalam proses
pembentukannya dasit
adalah
batuan
ekstrusi
felsik yang
1.7 OBSIDIAN
Gbr.7 Obsidian
1.7.1 DEFENISI PETROLOGIST TENTANG OBSIDIAN
adalah kaca alami yang dibentuk sebagai sebuah bebatuan. Itu dihasilkan
ketika felsik lava masih terjadi dari gunung berapi mendingin cepat melalui kaca
suhu transisi dan membeku tanpa waktu yang cukup untuk pertumbuhan kristal.
Obsidian umumnya ditemukan dalam margin aliran rhyolitic lava yang dikenal
sebagai obsidian mengalir, di mana pendinginan lava cepat. Karena kurangnya
struktur kristal, tepi blade obsidian dapat mencapai hampir molekul ketipisan,
menuju penggunaannya kuno sebagai titik-titik proyektil, dan penggunaan
modern sebagai pisau bedah pisau bedah.
(seiring waktu kaca menjadi halus kristal mineral), tidak ada obsidian telah
ditemukan yang lebih tua dari usia kapur. Ini rincian obsidian dipercepat oleh
keberadaan air. Obsidian memiliki kandungan air rendah ketika segar, biasanya
kurang dari 1% air berdasarkan berat, tetapi menjadi semakin terhidrasi ketika
terkena air tanah, membentuk perlite. Tektites sekali dianggap oleh banyak
obsidian yang dihasilkan oleh letusan gunung berapi yang lunar, meskipun
beberapa ilmuwan sekarang berpegang pada hipotesis ini.
1.8 BASALT
Gbr. 8 Basalt
1. 8.1 DEFINISI PETROLOGIST BATUAN BEKU (BASALT)
adalah batuan beku vulkanik, yang berasal dari hasil pembekuan magma
berkomposisi basa di permukaan atau dekat permukaan bumi. Biasanya membent
uk lempeng samudera didunia. Mempunyai ukuran butir yang sangat baik
sehingga kehadiran mineral mineral tidakterlihat. Basalt adalah umum ekstrusif
batuan vulkanik . Biasanya berwarna abu-abu menjadihitam dan halus karena
pendinginan yang cepat dari lava pada suhu permukaan.. Menurutdefinisi resmi ,
basal
didefinisikan
sebagai
batuan
beku
aphanitic
yang
mengandung,
volume,kurang dari 20% kuarsa dan kurang dari 10% feldspathoid dan di mana
setidaknya 65% darifelspar dalam bentuk plagioklas.Batuan Basalt lazimnya
bersifat masif dan keras, bertekstur afanitik, terdiri atas mineral gelasvulkanik,
plagioklas, piroksin. Amfibol dan mineral hitam. Kandungan mineral Vulcanik
inihanya dapat terlihat pada jenis batuan basalt yang berukuran butir kuarsa, yaitu
jenis dari batuan basalt yang bernama gabbro.
1. 8.2 TYPE BASALT
Berdasarkan komposisi kimianya, basalt dapat dibedakan menjadi dua
tipe,yaitu basalt alkali dan basalt tholeitik. Perbedaan di antara kedua tipe basalt
itu dapat dilihat darikandungan Na2O dan K2O. Untuk konsentrasi SiO2 yang
sama, basalt alkali memilikikandungan Na2O dan K2O lebih tinggi daripada
basalt tholeitik.
1.8.3 KOMPOSISI KIMIAWI
Al2O3,SiO2, TiO2, K2O, MnO2, MgO, CaO
1.8.4 CIRI BASALT
Secara petrografi, basalt alkali mengandung fenokris olivin, titaniumaugit, plagioklas dan oksida besi, serta nephelin. Sedang basalt tholeitik mengand
ung plagioklas-Ca,augit subkalsik, pigeonit (piroksin miskin Ca), gelas antar
kristal (interstitial glass) dan struktursaling tumbuh kuarsa-feldspar. Basalt
tholeitik adalah tipe basalt yang lewat jenuh(oversaturated) dengan silika, sedang
basalt alkali bersifat underaturated dengan silika yangditunjukkan dengan
kehadiran nepheline.
1.8.5 PETROGENESA BASALT :
Basalt alkali khas dijumpai di daerah kerak benua yangterangkat berbentuk
kubah (updomed continental crust) dan kerak benua yang mengalami rifting(rifted
continental crust), dan pulau-pulau oseanik seperti Hawai. Basalt tholeitik khas
dijumpai di lantai samudera, atau sebagai lava ekstrusi yang sangat besarsehingga
membentuk plateau di kerak benua, contohnya Deccan Trap di India.
1.9 DIABAS
Gbr.9 Diabas
1.9.1 DEFINISI PETROLOGIST BATUAN BEKU (DIABAS)
Batuan diabase merupakan batuan beku. Batuan beku adalah batuan yang
berasal dari pembekuan dan pendinginan magma. Pembekuan magma bisa
terjadi di bawah permukaan bumi( plutonic), pembekuan magma dekat dengan
permukaan bumi (hypabyssal) dan pembekuanmagma di permukaan bumi
(vulcanic).
gelap
terbentuk
akibat tumbukan
antara lempeng
benua
1.10 PUMICE
Gbr.10 Pumice
1.11 PERIDOTIT
1.11.1 DEFINISI PETROLOGI PERIDOTIT
Peridotit adalah batuan beku ultra basa plutonik yang terjadi akibat
dari pembekuan magma berkomposisi ultra basa pada kedalaman jauh dibawah
permukaan bumi. Dapat diketahui apabila peridotit adalah batuan plutonik yaitu
dari ukuran kristalnya yang besar-besar.
BAB II
DESKRIPSI DAN PETROGENESIS BATUAN BEKU
2.1 GRANIT
Orthoclase
Quartz
Biotite
Muscovite
Deskripsi
Warna
: Putih Kemerahan
Tekstur
: Fanerik
Struktur
: Masif
Komposisi
: Tersusun
atas
mineral-mineral
: Fanerik
: Holokristalin
: Berbutir sangat kasar
: Euhedral
Felsic
(Quarsa,
Orthoclase,
1. Orthoclase
Warna
: putih, kekuningan, merah muda, coklat, atau hijau
Kilap
: Mutiara
Kekerasan
:6
Cerat
: Putih
Belahan : sempurna satu arah
Pecahan : konkoidal
Sifat Dalam
: Kemagnetan
: Diamagnetic
Sifat Lain
: Transulen, tetapi biasanya transuln hingga opak
2. Quartz
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
3. Muscovite
: Putih
: Kaca
:7
: Putih
: Tidak ada
: Concoidal
: Brittle
: Tidak ada
:-
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
4. Biotit
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
: Tak Berwarna
: Kaca
: 2,5 - 4
: Putih
: Sempurna
: even
:: Tidak ada
: Elastis
: Hitam kecoklatan
: Kaca
: 2,5
: Putih
: Sempurna
::: Diamagnetic
: Elastis
2.2 DIORIT
Plagioklas
Piroksen
Hornblende
Orthoclase
Deskripsi
Warna
: Abu-abu
Tekstur
: Fanerik
Struktur
: Masif
Komposisi
: Tersusun
atas
mineral-mineral
: Fanerik
: Holokristalin
: Berbutir sangat kasar
: Euhedral
Mafic
(Plagioklase,
Piroksin,
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
2. Piroksen
: Putih keruh
: Kaca
:6
: Putih
: 2 arah
: Tidak rata
: Brittle
: Diamagnetic
:-
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
3. Orthoclase
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
4. Hornblende
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
2.3 GABRO
Plagioklas
Olivin
Hornblende
Piroksen
Deskripsi
Warna
: Abu-abu
Tekstur
: Fanerik
Struktur
: Masif
Komposisi
: Fanerik
: Holokristalin
: Berbutir sangat kasar
: Euhedral
1. Plagioklase
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
2. Piroksen
3.
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
Hornblende
: Putih keruh
: Kaca
:6
: Putih
: 2 arah
: Tidak rata
: Brittle
: Diamagnetic
:-
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
4. Olivin
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
.
: hijau-pudar (olive-green)
: Kaca
: 5-6
: Putih
: Tidak jelas
: Concoidal
:: Paramagnetic
:-
2.4 ANDESIT
Piroksen
Hornblende
Deskripsi
Warna
: Abu-abu
Tekstur
: Afanitik
Struktur
: Masif
Biotite
Orthoclase
Plagioklase
Quarsa
Komposisi
: Afanitik
: Hipokristalin
: Berbutir halus
: Subhedral
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
2. Hornblende
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
Biotit
Warna
: hitam
kilap
: mutiara
cerat
: putih
kekerasan
: 2,5
bentuk
: kristalin
struktur
: tabular
belahan
: 1 arah
pecahan
: tidak rata
kemagnetan : paramagneti
sifat dalam
: lastic
transparasi
: opaque
rumus kimianya adalah K(Mg,Fe)3AlSi3O10(F,OH)2
Orthoclase
3.
4.
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
5. Plagioklase
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
6. Quartz
: Putih keruh
: Kaca
:6
: Putih
: 2 arah
: Tidak rata
: Brittle
: Diamagnetic
:-
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
: Putih
: Kaca
:7
: Putih
: Tidak ada
: Concoidal
: Brittle
: Tidak ada
:-
2.5 BASALT
Plagioklas
Olivin
Hornblende
Piroksen
Deskripsi
Warna
: Hitam
Tekstur
: Afanitik
Struktur
: Masif
Komposisi
: Afanitik
: Hipokristalin
: Berbutir halus
: Subhedral
1. Plagioklase
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
2. Piroksen
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
: Putih keruh
: Kaca
:6
: Putih
: 2 arah
: Tidak rata
: Brittle
: Diamagnetic
:-
3.
Hornblende
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
4. Olivin
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
: 5-6
: Coklat sampai Abu-abu
: Tidak sempurna
: Tidak rata
:: Ferromagnetic
:-
.
: hijau-pudar (olive-green)
: Kaca
: 5-6
: Putih
: Tidak jelas
: Concoidal
:: Paramagnetic
:-
2.6 Ryolit
Orthoclase
Deskripsi
Quartz
Plagioklas
Biotite
Warna
Tekstur
: Afanitik
Struktur
: Masif
Komposisi
: Tersusun
atas
mineral-mineral
: Afanitik
: Hipokristalin
: Berbutir Halus
: Subhedral
Felsic
(Quarsa,
Orthoclase,
: Ryolite adalah batuan beku ekstursif, terbentuk oleh magma yang bersifat
asam. Biasanya berstruktur masif, bertekstrur porfiritik,tersusun atas
mineral kuarsa, ortoklas, plagioklas,biotit, dan hornblende.Umumnya
berwarna Putih, putih kekuningan.
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
2. Plagioklase
3.
4.
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
Quartz
Biotit
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
Warna
: Putih keruh
: Kaca
:6
: Putih
: 2 arah
: Tidak rata
: Brittle
: Diamagnetic
:-
: Putih
: Kaca
:7
: Putih
: Tidak ada
: Concoidal
: Brittle
: Tidak ada
:-
: Hitam kecoklatan
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
: Kaca
: 2,5
: Putih
: Sempurna
::: Diamagnetic
: Elastis
2.7 DASIT
Plagioklase
Hornblende
Quarsa
Alkali Feldspar
Deskripsi
Warna
: Abu-abu
Tekstur
: Afanitik
Struktur
: Masif
Komposisi
: Afanitik
: Hipokristalin
: Equigranular
: Subhedral
magma
yang
cepat.
Proses
terbentuknya
dasit
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
Hornblende
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
: Putih keruh
: Kaca
:6
: Putih
: 2 arah
: Tidak rata
: Brittle
: Diamagnetic
:-
pada
Kemagnetan : Ferromagnetic
Sifat Lain
:Quartz
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
Orthoclase
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
: Putih
: Kaca
:7
: Putih
: Tidak ada
: Concoidal
: Brittle
: Tidak ada
:-
2.8 DIABAS
Plagioklase
Hornblende
Orthoclase
Biotit
Quarsa
Deskripsi
Warna
: Hitam Keabu-abuan
Tekstur
: Fanerik
Struktur
: Masif
Komposisi
: Fanerik Sedang
: Holokristalin
: inequigranular
: Subhedral
1. Plagioklase
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
Hornblende
: Putih keruh
: Kaca
:6
: Putih
: 2 arah
: Tidak rata
: Brittle
: Diamagnetic
:-
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
Quartz
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
Orthoclase
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
5. Biotit
: Putih
: Kaca
:7
: Putih
: Tidak ada
: Concoidal
: Brittle
: Tidak ada
:-
Warna
: hitam
kilap
: mutiara
cerat
: putih
kekerasan
: 2,5
bentuk
: kristalin
struktur
: tabular
belahan
: 1 arah
pecahan
: tidak rata
kemagnetan : paramagneti
sifat dalam
: lastic
transparasi
: opaque
rumus kimianya adalah K(Mg,Fe)3AlSi3O10(F,OH)2
2.9 OBSIDIAN
Deskripsi
Warna
: Hitam
Tekstur
: Glassy
Struktur
: Masif
Komposisi
:: Holohialin
::-
2.10 SYENIT
Quarsa
Plagioklase
Deskripsi
Warna
: Perak Keabu-abuan
Tekstur
: Fanerik
Struktur
: Masif
Komposisi
: Fanerik sedang
: Hipokristalin
: Hipidiomorphic Granular
: Euhedral-Subhedral
2. Plagioklase
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
2.11 PERIDOTITE
: Putih keruh
: Kaca
:6
: Putih
: 2 arah
: Tidak rata
: Brittle
: Diamagnetic
:-
Olivin
Piroksen
Plagioklase
Deskripsi
Warna
: Hitam Kehijauan
Tekstur
: Fanerik
Struktur
: Masif
Komposisi
: Fanerik sedang
: Holokristalin
: Hipidiomorphic Granular
: Euhedral-Subhedral
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
c. Piroksen
6. Warna
7. Kilap
8. Kekerasan
9. Cerat
10. Belahan
11. Pecahan
12. Sifat Dalam
13. Kemagnetan
14. Sifat Lain
: Putih keruh
: Kaca
:6
: Putih
: 2 arah
: Tidak rata
: Brittle
: Diamagnetic
:-
3. Olivin
Warna
Kilap
Kekerasan
Cerat
Belahan
Pecahan
Sifat Dalam
Kemagnetan
Sifat Lain
.
: hijau-pudar (olive-green)
: Kaca
: 5-6
: Putih
: Tidak jelas
: Concoidal
:: Paramagnetic
:-
BAB III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
Dari penjelasan yang ada di atas mengenai batuan beku dan batuan gunung
api saya dapat mengambil beberapa kesimpulan dari pokok bahahasan di atas
diantaanya :
Dalam istilah bahasa Inggris, batuan beku dinamakan sebagai igneous rocks
yang artinya batuan pijar. Ignis berarti api dan rocks adalah batuan. Oleh
karena itu beberapa ahli ada yang menyebutnya sebagai batuan pijar, karena
material dari batu ini berasal langsung dari magma
Penggolongan ini berdasarkan genesa atau tempat terjadinya dari batuan beku.
Batuan ini terbentuk dibawah permukaan bumi, sering juga disebut batuan
beku dalam atau batuan beku plutonik.
Batuan beku intrusif mempunyai karakteristik diantaranya, pendinginannya
sangat lambat (dapat sampai jutaan tahun), memungkinkan tumbuhnya kristalkristal yang besar dan sempurna bentuknya, menjadi tubuh batuan beku
intrusif.
Tubuh batuan intrusi dapat berupa batholith, stock, boss, sill, dyke, lapolith,
maupun lacolith.
Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya
berlangsung dipermukaan bumi.
Batuan beku ekstrusif mempunyai beberapa strukture diantaranya : Sheeting
Joint, Columnar Joint, Structure Aliran, Vesikuler, pillow lava, dan
amigdoloidal.
Batuan beku disusun oleh senyawa-senyawa kimia yang membentuk mineral
penyusun batuan beku. Salah satu klasifikasi batuan beku dari kimia adalah
dari senyawa oksidanya, sepreti SiO2, TiO2, AlO2, Fe2O3, FeO, MnO, MgO,
CaO, Na2O, K2O, H2O+, P2O5, dari persentase setiap senyawa kimia dapat
mencerminkan beberapa lingkungan pembentukan meineral.
Berdasarkan kandungan kuarsa, alkali feldspar dan feldspatoid :
a) Batuan Felsik
: Dominan felsik mineral, biasanya berwarna cerah.
b) Batuan Mafik
: Dominan mineral mafik, biasanya berwarna gelap.
c) Batuan Ultramafik : 90% terdiri dari mineral mafik
Klasifikasi yang didasarkan atas mineralogi dan tekstur akan dapat
mencrminkan sejarah pembentukan batuan dari pada atas dasar kimia
Warna batuan berkaitan erat dengan komposisi mineral penyusunnya.mineral
penyusun batuan tersebut sangat dipengaruhi oleh komposisi magma asalnya
sehingga dari warna dapat diketahui jenis magma pembentuknya, kecuali
untuk batuan yang mempunyai tekstur gelasan. Batuan beku yang berwarna
cerah umumnya adalah batuan beku asam yang tersusun atas mineral-mineral
felsik,misalnya kuarsa, potash feldsfar dan muskovit.
Struktur adalah kenampakan hubungan antara bagian-bagian batuan yang
berbeda.pengertian struktur pada batuan beku biasanya mengacu pada
pengamatan dalam skala besar atau singkapan dilapangan.
Pengertian tekstur batuan mengacu pada kenampakan butir-butir mineral yang
ada di dalamnya, yang meliputi tingkat kristalisasi, ukuran butir, bentuk butir,
granularitas, dan hubungan antar butir (fabric). Jika warna batuan
berhubungan erat dengan komposisi kimia dan mineralogi, maka tekstur
berhubungan dengan sejarah pembentukan dan keterdapatannya. Tekstur
merupakan hasil dari rangkaian proses sebelum, dan sesudah kristalisasi.
Batuan piroklastika adalah suatu batuan yang berasal dari letusan gunungapi,
sehingga merupakan hasil pembatuan daripada bahan hamburan atau pecahan
magma yang dilontarkan dari dalam bumi ke permukaan.
Endapan piroklastik mulanya terjadi akibat adanya jatuhan pada saat gunung
api meletus, dan pada saat pengendapan memiliki ukuran ketebalan yang sama
pada endapannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://yusufprdpt.blogspot.com/2014/05/peridotit.html (Diakses Tgl 5/04/15)
rizqigeos.blogspot.com/2013/04/batuan-beku_3785.html/ (Diakses Tgl 5/04/15)
https://ptbudie.wordpress.com/category/basic-geology/.../batuan-beku/
(Diakses Tgl 5/04/15)
muhammadiqbal634.blogspot.com/p/blog-page.html (Diakses Tgl 5/04/15)
teguhgeost.blogspot.com/.../batuan-beku-dan-batuan-gunung-api-yang.html
(Diakses Tgl 5/04/15)
petrolab.atspace.com/Granit.html (Diakses Tgl 5/04/15)
nationalinks.blogspot.com/.../gambar-genesa-kegunaan-granite-atau.html
(Diakses Tgl 5/04/15)
eprints.ucm.es/12422/1/CMP08_1.pdf (Diakses Tgl 5/04/15)
https://id.scribd.com/doc/174761205/deskripsi-diabas (Diakses Tgl 7/04/15)
https://id.scribd.com/doc/211818121/BATUAN-DIABASE (Diakses Tgl 6/04/15)
https://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-beku/
(Diakses Tgl 5/04/15)
id.wikipedia.org/wiki/Batuan_beku (Diakses Tgl 7/04/15)
bandisetiadijagoan27.blogspot.com/.../mineral-pembentuk-batuan-beku.html
(Diakses Tgl 6/04/15)