Вы находитесь на странице: 1из 2

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PENGESAHAN. ii
DAFTAR ISI iii
RINGKASAN.. iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian.. 1
1.2 Rumusan Masalah.. 2
1.3 Tujuan Penelitian 2
1.4 Luaran yang Diharapkan 2
1.5 Manfaat Penelitian.. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Metakaolin.. 3
2.2 Agregat Ringan Buatan (ALWA)... 4
2.3 Porositas. 4
2.4 Autoclave 5
2.5 Densitas atau Massa Jenis.. 5
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian. 6
3.2 Mix Design/Mixing process....... 7
3.3 Pengujian Benda uji 7
3.4 Analisa Data 8
3.5 Kesimpulan. 8
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Jadwal Kegiatan. 9
4.2 Anggaran Biaya.. 9
DAFTAR PUSTAKA.. 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN.. 11
Lampiran 1 Biodata Ketua, Anggota, Dosen Pembimbing.............................. 11
Lampiran 2 Justifikasi Anggaran..................................................................... 16
Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas............. 17

iii

RINGKASAN
Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam serta tambang
mineral. Salah satu tambang yang melimpah adalah kaolin. Banyak industri yang
sangat membutuhkan mineral kaolin tersebut antara lain industri keramik , kayu
lapis, kertas, dan tekstil. Selain itu hasil dari pembakaran kaolin yaitu metakaolin
yang sifat kimianya hampir menyerupai dari sifat dari pada semen, maka tidak
heran dengan berkembangnya dunia konstruksi sipil banyak bahan-bahan
konstruksi mengalami pembaharuan misalnya beton ringan yang berat jenisnya
lebih kecil dari pada beton normal pada umumnya, tentu saja beton ringan itu
sendiri tersusun dari agregat-agregat ringan yang sudah dikembangkan oleh
beberapa peneliti. Dengan dasar tersebut penelitian tentang agregat ringan
sangatlah penting guna mendapatkan komposisi beton ringan yang sesuai dengan
standart konstruksi yang telah ditetapkan. Seperti beberapa metode yang
menjelaskan beberapa cara untuk mendapatkan beton ringan. Pertama, mengganti
agregat kasar menjadi agregat kasar ringan (ALWA). Kedua, mengombinasikan
metode pertama dan meniadakan pasir atau agregat halus, seperti yang biasa
digunakan untuk membut resapan air dan biasa disebut beton non pasir. Ketiga,
memasukkan rongga udara kedalam beton itu sendiri dengan bantuan foaming
agent.
Penelitian ini bertujuan untuk pembuatan lightweight aggregate berbahan
dasar metakolin sebagai pengganti agregat kasar. Namun dalam pembuatan
agregat buatan ini, juga perlu adanya campuran dari pengikat aktivator basa terdiri
natrium silikat (Na2SiO3) dan natrium hidroksida (NaOH) 8 Molar, kemudian
pasta dibentuk menyerupai agregat kasar dengan dimensi kurang lebih 2 cm dan
dilanjutkan ke proses autoclave. Pengujian yang akan digunakan dalam penelitian
ini diantaranya uji kuat tekan, uji porositas, Uji kimia yang terkandung dalam
metakolin dan uji massa jenis agregat. Untuk proses mixing dilakukan dengan
menggunakan 5 variasi perbandingan antara lain, a) 100% metakaolin + 0% FA,
b) 75% metakaolin + 25% FA, c) 50 metakaolin + 50% FA ,d) 25% metakaolin
+ 75% FA dan e) 0% metakaolin + 100% FA. Semua hasil dan penelitian ini
diharapkan bisa sesuai dengan SNI (Standar Nasional Indonesia) dan ASTM
(America Society for Testing and Material). Dengan demikian analisis data dari
semua proses penelitian serta hasil yang telah tercapai digunakan untuk
memabandingkan komposisi guna dapat mengambil kesimpulan serta melaporkan
keseluruhan dari proses pembuatannya.
Kata kunci : Metakaolin, Fly Ash, Agregat Ringan Buatan, Autoclave

iv

Вам также может понравиться