Вы находитесь на странице: 1из 73

Pemicu 5a

Diana m.f

INTOKSIKASI
NARKOTIKA (OPIAT)

Simtomatologi Opiat
Golongan opiat :
Morpin, petidin, heroin, kodein
Golongan sedatif :
Narkotika, barbiturat, benzodiazepin,
meprebamat, etanol
Tanda dan gejala yang sering ditemukan :
koma, depresi napas, miosis, hipotensi,
bradikardi, hipotermi, edema paru, bising usus
menurun, hiporefleksi, kejang (pada kasus berat)

Penatalaksanaan Kasus
Intoksikasi
Keterangan

Kegawat A ( airways) bebaskan jalan napas dari


an
sumbatan bahan muntahan, lendir, gigi palsu. Bila
perlu dengan perubahan posisi dan oropharyngeal
airway dan alat penghisap lendir
B (breathing) jaga agar pernapasan sebaik
mungkin dan bila memang diperlukan dapat
dengan alat respirator
C (circulation) tekanan dan volume cairan
harus dipertahankan cairan koloid. Bila terjadai
henti jantung RJP (resusitasi jantung paru)

Penilaian klinis
Anamne
sis

Kumpulkan informasi tentang obat yang


digunakan termasuk obat yang sering dipakai
Kumpulkan informasi dari anggota keluarga,
teman dan petugas tentang obat yang digunakan
Tanyakan dan simpan (untuk pemeriksaan
toksikologis) sisa obat, muntahan yang masih ada

Penatalaksanaan Kasus
Intoksikasi

Pemeriksaan
fisis

Pemeriksaan kesadaran ,tekanan darah,


nadi, denyut jantung, ukuran pupil,
keringat, air liur dan lainnya
Pemeriksaan penunjang berdasar
skala prioritas dan pada keadaan yang
memerlukan observasi pemeriksaan fisik
harus dilakukan berulang

Dekontaminasi Dekontaminasi permukaan


Dekontaminasi saluran cerna agar bahan
yang tertelan akan sedikit diabsorbsi
Biasanya dapat diberikan arang aktif,
pencahar, pemberian obat perangsang
muntah dan kumbah lambung
Dapat dilakukan dialisis atau dapat dilakukan
dengan pemberian diuretikum sebagain
tindakan pengganti
Pemberian
antidotum

Tidak semua keracunan ada penawarnya


prinsip mengatasi sesuai dengan besar
masalah

OPIAT
Keterangan
Opiat

Opiat mengatasi nyeri melalui mekanisme efek


depresi pada otak (depressant effect on the brain)
Morfin nyeri dada, edema paru, dan untuk
mengatasi rasa sakit berlebih pada keganasan
sering di salahgunakan
Farmako Heroin (putaw) dihidrolisis hati (6-10menit) 6
logi
monoacetyl morphine morfin Mo 3
monoglucoronide dan Mo 6 monoglucoronide yang
larut di dalam air dapat di tes di dalam urin
Heroin (putaw) larut di dalam lemak (60%) dapat
melalui sawar darah otak dalam waktu yang cepat
Mekanis Opiat mempunyai kemampuan untuk menstimulasi
me
SSP melalui aktivasi reseptornya efek sedasi dan
toksisita depresi napas
s
Kematian apnea atau aspirasi paru dari cairan
lambung , sedangkan reaksi edema pulmoner yang
akut (non kardiogenik) belum jelas
Reaksi toksisitas beragam dari masing masing jenis

OPIAT
Keterangan
Mekanis
me
toksisita
s

Jenis reseptor :
Reseptor Mu1 (1) : analgesik, euforia, dan
hipotermia
Mu2 (2) : bradikardi, depresi napas, miosis, euforia,
penurunan kontraksi usus dan ketergantungan fisik
Reseptor Kappa (K) : spinal analgesik, depresi napas
dan miosis, hipotermia
Reseptor Delta () : depresi napas, disporia,
halusinasi, vasomotor stimluasi
Reseptor Gamma () : inhibisi otot, spinal analgesik?

Diagnosi Gejala klinis yang khas (pin point, depresi napas, dan
s
membaik setelah pemberian nalokson)
Kadang ditemukan bekas suntikan yang khas (neddle
track sign)
Pemeriksaan secara kualitatif bahan urin cukup
efektif

Jenis Obat

Dosis Fatal (g)

Dosis
Pengobatan
(mg)

Kodein

0,8

60

Dekstrometorfan

0,5

60 120 /hari

Heroin

0,2

Loperamid (imodium)

0,5

Meperidin (petidin)
Morfin

100

0,2

10

Naloxone (narcan) *
Opium (papaver
somniferum)

0,3

Pentazocaine (talwin)

0,3

*) antagonis narkotika. Dosis s/d 5mg tidak menyebabkan kematian

Tipe reseptor & aktivitasnya


Morpin
Meperidin
Nalorpin

Ag

Ag

Ag

+++

Ant

Ag

Ag

Ant

Ag

Ag

Nalokson

+++

Ant

Ant

Ag

Ant

---

Jenis obat

Lamanya waktu dapat


dideteksi

Amfetamin

2 hari

Barbiturat

1 hari (jangka pendek), 3


minggu (jangka panjang )

Benzodiazepin

3 hari

Kokain

2-4 hari

Kodein

2 hari

Heroin

1-2 hari

Metadone

3 hari

Morfin

2-5 hari

OPIAT
Keterangan
Gambar
an klinis

Adanya penurunan kesadaran dan gangguan sistem


pernapasan (depresi napas)
Dosis toksis kesadaran yang turun koma, pupil
yang pin point dilatasi pupi pada anoksia yang
berat, pernapasan yang pelan (depresi pernapasan),
sianosis, nadi yang lemah, hipotensi, spasme dari
saluran cerna dan bilier, dapat terjadi edema paru,
dan kejang
Kematian gagal napas 2-4 jam setelah pemakaian
oral maupun subkutan, intravena lebih cepat
Beberapa tanda gejala yang dapat terjadi :
hipertermi, aritmia jantung, hipertensi, bronkospasme,
parkinson like syndrome, nekrosis tubular akut yang
terjadi karena rabdomiolisis dan mioglobulinuria, gagal
ginjal
Kulit kemerahan dapat terjadi leukositosis dan
hipoglikemia
Pada evaluasi perlu pemeriksaan analisa darah serial,
penilaian fungsi paru dan foto dada untu kasus

Penatalaksanaan Intoksikasi Obat


Intoksikasi gol opiat

Aloanamnesa, riwayat pemakaian obat, bekas


suntikan, pemeriksaan urin

Trias intoksikasi opiat,depresi napas,pin point pupil,


kesadaran me

Support sistem pernapasan&sirkulasi

Nalokson IV(lihat protokol)

Observasi/pengawasan tanda vital & dipuasakan


selam 6 jam

Gejala klinis
Penurunan kesadaran disertai salah satu dari :
Frekuensi pernapasan < 12 kali/menit
Pupil miosis (seringkali pin-point)
Adanya riwayat pemakaian
morfin/heroin/terdapat neddle track sign
Tindakan
Kegawatan : bebsakan jalan napas, berikan
oksigen 100% sesuai kebutuhan, pasang infus
dektrose 5% emergensi atau NaCl 0,9% cairan
koloid bila diperlukan
Pemberian antidotum nalokson :
Tanpa hipoventilasi : dosis awal 0,4 mg iv
Dengan hipoventilasi : dosis awal 1-2 mg iv

Gejala klinis
Bila tidak ada respons dalam 5 menit, diberikan
nalokson 1-2 mg iv hingga timbul respons
perbaikan kesadaran dan hilangnya depresi
pernapasan, dilatasi pupil atau telah mencapai
dosis maksimal 10 mg. Bila tidak ada respon
lapor konsulen tim narkoba
Efek nalokson berkurang 20 40 menit dan pasien
dapat jatuh ke dalam keadaan overdosis kembali
pemantauan ketat tanda tanda penurunan
kesadaran, pernapasan dan perubahan pada pupil
serta tanda vital lainnya selama 24 jam
Pencegahan : drip nalokson 1 ampul dalam 500 cc
D5% atau NaCl 0,9% diberikan dalam 4-6 jam
Simpan sampel urin pemeriksaan opiat urin dan
lakukan foto dada

Gejala klinis
Pertimbangkan pemasangan ETT
(endotracheal tube) bila:
Pernapasan tidak adekuat
Oksigenasi kurang meski ventilasi cukup
Hipoventilasi menetap setelah pemberian
nalokson ke - 2
Pasien dipuasakan untuk menghindari aspirasi
akibat spasme pilorik
Pasien dirawat dan dikonsultasikan ke Tim
Narkoba Bagian Ilmu Penyakit Dalam
NGT untuk mencegah aspirasi

Pengobatan
Nalokson. Antidotum dan intoksikasi opiat. Dosis dewasa :
0,4-2,0 mg, dosis dapat diulangpada kasus berat dengan
pemanduan perbaikan gejala klinik. Dapat
dipertimbangkan nalokson drip bila ada kecurigaan
intoksikasi dengan obat narkotik kerja panjang. Efek
nalokson sekitar 2-3 jam. Bila dalam observasi tidak ada
respon setelah pemakaian total 10 mg diagnosis
intoksikasi opiat perlu dikaji ulang
Edema paru : pemberian nalokson disamping oksigen dan
respirator
Hipotensi : cairan iv yang adekuat, pemberian dopamin
dengan dosis 2-5 mcg/Kg BB/menit dan dapat dititrasi
Pasien jangan dicoba untuk muntah (pada intoksikasi oral)
Kumbah lambung segera setelah intoksikasi dengan
opiat oral, awasi jalan napas dengan baik

Pengobatan
Activated charcoal intoksikaso peroral dengan :
240 ml cairan dengan 30g charcoal 100 gr
Kejang diazepam iv 5-10 mg. Monitor tekanan
darah dan depresi napas indikasi dapat dilakukan
intubasi

INTOKSIKASI BAHAN
KIMIA, OBAT dan
MAKANAN

Diagnosis
Laboratorium toksikologi diagnosis pasti
penyebab keracunan
Membantu penegakan diagnosis:
Autoanamnesis & aloanamnesis
Pemeriksaan fisik dugaan tempat masuknya
racun inhalasi, peroral (dgn bau khas),
absorbi kulit & mukosa, atau parentral
berpengaruh pada efek kecepatan & lama
reaksi keracunan
Status kesadaran GCS
Penemuan klinis lain

Bau racun
Bau

Penyebab

Aseton

Isopropil alkohol, aseton

Almond

Sinida

Bawang putih

Arsenik, selenium, talium

Telur busuk

Hidrogen sulfida, mekraptan

Warna urin
Warna

Penyebab

Hijau/ biru

Metilin biru

Kuning-merah

Rimfapisin, besi/ fe

Coklat tua

Fenol, kresol

Butiran keputihan

Primidon

Coklat

Mio/ haemoglobinuria

Gambaran klinis

Kemungkinan etiologi

Pupil pinpoint, frek napas turun

Opioid, inhibitor
kolinesterase(organofosfat, carbamate
insektisida), klonidin, fenotiazin

Dilatasi pupil, laju napas turun

Benzodiazepin

Dilatasi pupil, takikardia

Antidepresan trisiklik, amfetamin,


ekstasi, kokain, antikolinergik,
antihistamin

Sianosis

Obat depresan SSP, bahan penyebab


metHb

Hipersalivasi

Organofosfat/ karbamat, insektisida

Nistagmus, ataksia, tanda


serebelar

Antikonvulsan(fenitoin, CMZ), alkohol

Gejala ekstrapiramidal

Fenotiazin, haloperidol, metoklopramid

Seizures

Antidepresan trisiklik, antikonvulsan,


teofilin, antihistamin, OAINS, fenotiazin,
isoniazid

Hipertermia

Litium, antidepresan trisiklik,


antihistamin

Hipertermia, hipertensi,
takikardi,agitasi

Amfetamin, ekstasi kokain

Pemeriksaan Penunjang
Sampel yang harus di kirim: 50ml urin, 10 ml
serum, bahan muntahan, feses
Pemeriksaan:
Radiologi : curiga adanya aspirasi melalui
inhalasi atau adanya perforasi lambung
Laboratorium klinik: analisa gas darah, fungsi
hati, ginjal, sedimen urin, GDS
EKG: sering terdapat sinus takikardi, sinus
bradikardi, takikardi supraventikular, takikardi
ventikular, asistol, disosiasi elektromekanik, dll

Penatalaksanaan
Stabilisasi (ABC)
Dekontaminasi menurunkan paparan terhadap racun,
mengurangi absorbsi, dan mencegah kerusakan:
Dekontaminasi pulmonal
Dekontaminasi mata
Dekontaminasi kulit
Dekontaminasi GIT
Eliminasi mempercepat pengeluaran racun yang
sedang beredar dalam darah atau dalam saluran GIT
setelah > 4jam
Diuresi paksa
Alkalinisasi urin
Asidifikasi urin
Hemodialisis / peritoneal dialisis
Antidotum

Terapi Gejala Penyerta atau


Penyulit
Gangguan cairan, elektrolit & asam basa harus
sesuai kebutuhan dasar
Gangguan irama jantung sinus bradikardi disertai
hipotensi : atropin 0,6mg IV
metHb ringan(<30%) : oksigen berat : metilen
biru 1-2mg/kgBB dalam > 5 menit
Hiperemesis metoklopropamid 10mg IV /
proklorperazin 10mg oral / ondansetron 8mg IV pelan
Distonia procyclidine 5-10mg / benztropine 1-2mg
(IV / IM)
Rabdomiolisis cairan rehidrasi IV & alkalinisasi urin
Sindrom antikolinergik terapi simptomatik &
suportif

KERACUNAN MAKANAN

Makanan
Makanan mengandung nutrisi yang diperlukan
untuk:
Pertumbuhan badan
Memeluhara dan memperbaiki jaringan tubuh
yang sudah tua atau rusak
Proses yang terjadi dalam tubuh
Berkembang biak
Menghasilkan energi untuk dapat melakukan
aktivitas
Berdasarkan sumber : dari hewan dan tumbuhan

Food intoxication
Keracunan
makanan

Food infection
Eksotoksin
Makanan mengandung
toksin
Makanan tercemar bakteri
patogen

Keracunan
makanan

Makanan tercemar protozoa &


parasit
Tumbuhan
beracun
Hewan beracun
Keracunan bahan
kimia
Bahan tambahan
makanan

Enterotoksin

Makanan mengandung Toksin


EKSOTOKSIN

ENTEROTOKSIN

Toksin yang diproduksi &


Toksin yg spesifik bagi lapisan
dikeluarkan oleh mikroorganisme lendir usus, seperti tahan
yang masih hidup
terhadap enzim tripsin & stabil
terhadap panas)
Makanan non asam kaleng
proses yang kurang sempurna
clostridium botulinum / sporanya
tumbuh
7 tipe eksotoksin: A, B, C, D, E,
F, G

Masa inkubasi 1 96 jam dan


gejala timbul 1 -7 hari
( tergantung penyebab)

Pencegahan: makanan kaleng


dapat di masak dulu selama 15
menit

Pencegahan: Makanan di
simpan dalam lemari
pendingin
dan penderita infeksi mata &
kulit sebaiknya jangan

Pencemaran terjadi karena


makanan dibiarkan terbuka
atau spora yang masih ada
tumbuh kembali

Makanan mengandung Toksin


EKSOTOKSIN

ENTEROTOKSIN

Gejala klinis (timbul 8jam 8


hari): muntah, penglihatan
ganda, kelumpuhan otot, diare
dan sakit perut, ptosis dan pupil
membesar, sukar menelan,
lemah, kelumpuhan otot
pernapasan, gangguan saluran
cerna (mungkin tak terlihat)

Gejala klinis: muntah, diare,


mual, sakit perut, kejang
perut, dapat demam,
dehidrasi dan syok

Tindakan gawat darurat:


Usahakan muntah (beri natrium
bikarbonat & karbon aktif)
Dapat dilakukan pengurasan
lambung & pembersihan usus
(kecuali diare)

Penanggulangan:
Muntah klorpromazin 25
100mg (IM/rektal)
Keracunan ringan istirahat
sampai muntah berhenti
(jangan di beri apa apa
melalui mulut selama 4 jam)
12-24 jam diberi makanan cair
Jika diare & muntah berat
RS antimuntah & cairan IV

Tindakan umum:
Depresi pernapasan
pernapasan buatan

Toksoflavin & Asam


Bongkrek
Bongkrek sejenis
tempe yang dalam proses

pembuatannya di campur dengan ampas kelapa dan


kacang tanah
Sering pada proses pembuatan ini terjadi kontaminasi:
Clostridium botalinum suatu kuman anaerob yang
membentuk spora atau dan
Bacterium cocovenenans yang mengubah gliserinum
menjadi racun toksoflavin
Gejala klinis: mual, muntah, diare, pingsan dan
meninggal
Penanggulangan:
Bila perlu beri pernapasan buatan
Usahakan untuk muntah (bila tidak muntah)
Lakukan pengurasan lambung

Makanan tercemar Bakteri


Patogen
Dapat terjadi karena salmonela (tipus), proteus,
escherichia, & pseudomonas, dapat juga TBC, dll
Pencegahan: mengkonsumsi makanan yang telah
di masak / diolah dengan sempurna
Penanggulangan:
Segera bawa ke RS untuk mendapatkan
pemeriksaan dan pengobatan

Makanan tercemar Protozoa dan


Parasit
Dapat ditimbulan oleh Entamoeba histolitika
(disentri), trikomonas hominis, giardia lamblia,
parasit lain
Pencegahan:
Sebaiknya menggunakan bahan makanan yang
memenuhi syarat kesehatan
Hindari makanan mentah

Gejala Klinis
Timbul dalam 6 jam
(keracunan tidak serius) !!

Timbul setelah 6 jam (sangat


serius)

Mual
Muntah
Diare sakit perut
Kepala pusing
Ataksia
Hiperaktif
Tdk toleran terhadap alkohol
Bradikardi
Miosis
Gejala anti kolinergik dan
kolinergik lainnya

Mual
Muntah
Gastroenteritis
Sakit perut berat
Diare berdarah
Setelah 3-4 hari timbul:
Ikterus
Gejala gagal hati
Komplikasi:
Aritmia jantung
Gagal jantung
Konvulsi

Penanggulangan
Gawat darurat:
Muntahkan (dengan sirup ipeca)
Beri karbon aktif (dlm larutan sorbitol 70%)
mengeluarkan racun yang tidak terabsorbsi
Berikan antidot
Umum:
Kontrol keseimbangan cairan & elektrolit
Pemberian KH jumlah besar melindungi hati
Bila sudah bisa, beri sari buah dan larutan
glukosa melalui mulut
Khusus:
Atasi komplikasi (anuria, konvulsi, demam)
Obat diuretika meningkatkan pengeluaran urin
Perhatikan pernapasan

Keracunan Jengkol
Terjadi kristalisasi asam jengkol di saluran
urin karena terlalu banyak makan, cara
pengolahan yang salah, atau pengaruh makanan
lain
Mekanisme : asam jengkolat bebas melewati
membran glomerulus (as. Jengkolat dalam
ultrafiltrat mudah sekali menghablur kristal)
reabsorpsi sejumlah air oleh bagian menurun dari
ansa henle as. Jengkolat mencapai titik jenuh
mengendap kristal jarum - jarum tajam
Gejala klinis: kolik ureter dan renal, muntah ,
nyeri ketika berkemih,hematuria, oliguria, kadang
kadang anuria dengan bahaya uremia, nafas &
urin bau jengkol.

Pemeriksaan Lab :
Tdpt kristal as jengkolat brp jarum runcing kadang
berkumpul mejadi roset
Diagnosa :
makan jengkol bbrp jam setelahnya timbul gejala
Terapi :
Ringan : banyak minum + Na bikarbonat
Berat : kasih infus Na bikarbonat dalam larutan
glukosa 5% , antibiotika kalau terjadi inf sekunder.
Prognosis : baik, tp bisa meninggal krn GGA
Pencegahan : jng makan biji jengkol

KERACUNAN BAHAN
KIMIA

Keracunan gas, uap, dan debu


bahan kimia
Keracunan metal dan metaloid
Keracunan bahan kimia korosif
Keracunan bahan
kimia

Keracunan senyawa
hidrokarbon
Keracunan senyawa hidrokarbon
mengandung halogen
Keracunan senyawa
nitrogen
Keracunan alkohol dan
glikol
Keracunan bahan kimia
lain

Keracunan Gas, Uap, dan debu


Bahan Kimia

Disebabkan :
Karbon monoksida
Gas klor
Gas amoniak
Karbon dioksida
Hidrogen sianida
Hidrogen sulfida dan
karbon disulfida
Sulfur oksida
Gas metan
Gas butan propan
Gas nitrogen

Nitrogen dioksida
Gas ozon
Fosgen
Formaldehid
Hidrogen fluorida
Osmium tetroksida
Vanadium pentoksida
Mangan
Kadmium oksida
Kromat
Seng klorida
Merkuri

Karbon Monoksida
Keterangan
Karbon
monoksi
da

Dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna


bahan bahan yang mengandung karbon dari mesin
dan kendaraan bermotor

Keracun
an

Melalui inhalasi
Batas paparan < 1000 ppm

Gejala

Dispnea
Sait kepala, badan lemah, penglihatan kabur, mual,
muntah, selaput lendir berwarna merah, kecepatan
napas, dan pulsa meningkat, konvulsi, koma
selanjutnya syok, depresi napas, aritmia, dan
kematian
> 1000 ppm : tidak sadar, gagal pernapasan, dan
kematian jika dihirup > 1 jam

Komplik
asi

Edema serebral dan paru, miokardial infark/stroke,


gangguan mental, dan kemerosotan personalitas

Pencega
han

Kadar karbon monoksida dalam, udara sekeliling


kita harus dibawah batas paparan

Karbon Monoksida
Keterangan
Tindakan
gawat
darurat

Hindari kontak selanjutnya, pasien harus segera


dipindahkan
Oksigen 100%

Antidot

Oksigen

Tindakan
umum

Usahakan suhu badan normal


Perhatikanm TD penderita
Mengurangi edema serebral manitol 1g/kg
sebagai larutan 20%
Mengatasi edema sererbral prednisolon 1
mg.kg secara IV atau IM tiap 4 jam
Radang paru karena infeksi bakteri obat
kemoterapi yang spesifik
Mengurangi komplikasi gangguan neurologik
istirahat 2-4 minggu
Atasi konvulsi diazepam 0,1 mg/kg secara IV
perlahan lahan

Gas Klor
Keterangan
Gas klor

Digunakan sebagai desinfektan air minum dan


pemutih pakaian

Keracun
an

Melalui inhalasi iritasi, batuk, dispnea, dan


radang paru

Gejala

Iritasi dan rasa terbakar pada jaringan yang


terkena, batuk, muntah, dan bau mulut yang khas
Pada mata konjungtivitis tanpa kerusakan kornea
yang serius

Tindaka
n

Usahakan untuk tetap hidup


Keracunan melalui inhalasi menghindari kontak
lebih lanjut
Tindakan suportif, dan obat simtomatik

Gas Amoniak
Keterangan
Gas
amoniak

Bahan peledak, plastik, pupuk, dan sebagai


refrigeran alat pendingin
Bersifat korosif, langsung merusak sel iritasi
pada selaput lendir

Keracunan

Melalui inhalasi edema paru dan pneumonia


Batas paparan : 25 ppm

Gejala

Inhalasi : iritasi saluran napas bagian atas,


disertai batuk, muntah, selaput lendir hidung dan
faring merah
Kadar besar : sesak napas, edema paru,
sianosis, dan pulsa cepat tapi lemah
Mata : kekaburan kornea

Tindakan
gawat
darurat

Mata siram dengan air selam 15 menit


Inhalasi pindahkan dari ruangan yang
tercemar
Atasi edema paru dan penyempitan esofagus

Masalah
khusus

Karbon Dioksida
Keterangan
Gejala

Dispnea, sakit kepala, gangguan penglihatan,


tinitus , tremor, dan tidak sadar

Tindakan

Pindahkan penderita ke ruangan yang terbuka


Berikan pernapasan buatan
Jika perlu rawat RS

Hidrogen Sianida
Keterangan
Keracunan

Melalui inhalasi pernapasan menjadi cepat, TD


turun, konvulsi dan akhirnya koma, karena semua
sel lumpuh
Batas paparan : 20 ppm

Gejala
klinis

Akut tidak sadar dengan segera, konvulsi dan


kematian dalam waktu 1-15 menit
Kronik kepala pening, badan lemah, kongesti
paru, sakit tenggorokam, konjungtivitis,
kehilangan nafsu makan dan berat badan, dan
kemerosotan mental

Tindakan
gawat
darurat

Pindahkan ke ruangan yang tidak terkontaminasi


Amil nitrit secara inhalasi
Berikan pernapasan buatan dengan oksigen
100%

Antidot

Natrium nitrit 3% secara IV, hentikan jika TD


sistolik <80mmHg
Berikan larutan natrium tiosulfat 25% secara IV

Keracunan Metal dan Metaloid

Disebabkan :
Timbal
Arsen
Merkuri
Antimoni
Kadmium
Mangan
Krom
Seng
Nikel
Fosfor

Timbal
Keterangan
Timbal

Industri logam, batu baterai, cat, kabel, karet, dan


mainan anak anak

Keracun
an

Dosis fatal kira kira 0,5 g


Batas paparan : 0,15 mg/meter kubik gangguan
sistem saraf pusat, saluran cerna, dan dapat juga
timbul anemia

Gejala

Akut rasa logam, sakit perut, muntah, diare,


feses berwarna hitam, oliguria, kolaps dan koma
Kronik nafsu makan berkurang, lelah, sakit
kepala, badan lemah, rasa logam, garis garis hitam
pada gusi, anemia muntah muntah, rasa sakit
yang tidak jelas pada otot kaki dan tangan , wanita :
gangguan siklus haid selain aborsi
Bilas lambung magnesium sulfat/natrium sulfat
atau usahan untuk muntah
Atasi edema otak manitol dan prednisolon

Tindaka
n
Antidot

Dimerkaprol/kalsium di- natrium edetat

Arsen
Keterangan
Mekanis
me

Bersifat iritan pada kulit, membran mukosa, saluran


napas, dan saluran cerna
Diabsorpsi mengganggu metabolisme selular dgn
cara berikatan dgn gugus sulfhidril berbagai enzim
Karsinogenik

Keracun
an

Dosis toksik : akut 120 mg

Gejala

Akut tenggorokan tercekik & sukar menelan, kolik


usus, dinding perut sakit, diare berdarah, muntah,
oliguria, kejang, koma & syok
Kronik lemah, mual, gejala spt koriza akut,
stomatitis, salivasi, dermatitis, arsenic melanosis,
edema lokal pd kelopak mata & pergelangan kaki,
keratosis palmaris & plantaris, hepatomegali, sirosis,
kerusakan ginjal & ensefalopati

Arsen
Keterangan
Terapi

Akut tenggorokan tercekik & sukar menelan, kolik


usus, dinding perut sakit, diare berdarah, muntah,
oliguria, kejang, koma & syok
Kronik lemah, mual, gejala spt koriza akut,
stomatitis, salivasi, dermatitis, arsenic melanosis,
edema lokal pd kelopak mata & pergelangan kaki,
keratosis palmaris & plantaris, hepatomegali, sirosis,
kerusakan ginjal & ensefalopati

Keracunan Bahan Kimia Korosif

Disebabkan :
Senyawa asam dan yang bersifat
asam
Senyawa alkali dan fosfat
Amoniak dan amonium
hidroksida
Nitrogen oksida
Sulfur oksida
Fluor
Hidrogen fluorida dan
turunannya
Dimetil - dan dietilsulfat
Oksidan yang terdapat di
atmosfer

ZAT KOROSIF
Zat korosif ada yang bersifat asam, basa, fenol
dan halogen bebas
Asam: asam sulfat (accu), klorida, nitrat,
florida, fosfat, format, asetat, laktat,
trikloroasetat
Basa: kalium hidroksida, natrium hidroksida,
amonia
Halogen bebas: klorin, yodium, bromin
Fenol: lisol, karbol

Golongan Asam
Menyebabkan kematian 28% dengan striktura 16%
Menimbulkan kerusakan jaringan dengan keluhan yang
hebat
Bila terminum akan menimbulkan nekrosis koagulatif
permukaan epitel lambung (paling banyak) sedangkan
esofagus hanya dipengaruhi bagian superfisialnya saja.
Dosis letal : asam sulfat 95%, asam nitrat 65%, klorida
36%
disebabkan karena komplikasi berupa renjatan, asfiksia
karena edema glotis dan faring, perforasi lambung,
intercurrent infections

Golongan Basa
Kerusakan lebih hebat pada esofagus
Letaknya setinggi C6, Th4,5 dan Th10 karena di tempat itu
terdapat penyempitan esofagus

Gejala
Disfagia
Korosif di mulut, tenggorokan, esofagus
Ada hubungan pestisida yang beredar setiap tahun
dan keracunan yang terjadi
Kolaps vaskuler menimbulkan renjatan
Ulcerasi jar yang terkena, dapat menimbulkan
perforasi di esofagus, lambung, mediastinitis,
peritonitis
Edema glotis yang menyebabkan asfiksia
Striktur dan stenosis esofagus, lambung dan pilorus
Aspirasi pneumonia, hemoptisis dpt terjadi bila
(misalnya) menghisap uap asam fluorida
(kematian) terjadi karena perforasi lambung
yang tidak segera ditolong

Terapi
Untuk renjatan infus RL, albumin atau darah
Berikan morfin, bila kesakitan
Operasi bila ada obstruksi pernapasan, perforasi dan
striktur
Alimentasi parenteral (pemberian makanan perintravena), biasanya 1 minggu sampai diperkirakan
mukosa sudah sembuh
Hindari tindakan bilas lambung atau perangsangan
muntah untuk mencegah aspirasi paru
Antibiotika dan kortikosteroid untuk mencegah
striktura
Bila mengenai kulit, cuci dengan air dan sabun, bila
kena mata cuci dengan air bersih 5 10 (bila zat
bersifat asam) atau 10 15 (bila zat bersifat basa,
krn perlekatan lebih banyak terjadi)

Keracunan Senyawa Hidrokarbon


Disebabkan :
Semen plastik toluen, aseton
Semen polistiren heksan
Cairan pembasah benzen
Semen dan lem model pesawat terbang aseton,
toluen, nafta
Pemantik api minyak tanah, nafta, hidrokarbon, alifatik
Penghapus cat kuku aseton, etil asetat
Lak, cat dan thinner toluen, etil asetat, metil selosolve
asetat
Semen karet benzen, heksan
Aerosol isobuten
Antifreeze etilen, glikol, propilen glikol
Semir sepatu toluen

Clinical feature of hydrocarbon poisoning


Type

Example

Risk of
pneumona

Risk of
sistemikToxicity

High viscosity
Low viscosity
Non toxic

-Vaselin
-Motor oil
-Furniture polish
-Mineral seal oil
-kerosene
-Lighter flow
-terpentin
-Pure oil

Low

Low

High

Low

High

variable

-comphor
-phenol
Callorinusid
insectisida
Aromatik
hidrokarbon,
(benzene,
topluen, ethane)

High

High

Low viscosity
Unknow
systemic
toxicity
Low viscosity
know systemic
toxicity

Treatment

-Observasi Pneumoni
-Do not use emersi
-Observasi Pneumoni
-Do not use emersi if
less than 1-2 ml/ kg non
sistemik
-Performe lavage
-give laxative charcort

Keracunan Senyawa Hidrokarbon


Mengandung Halogen

Disebabkan :
Karbon tetraklorida
Metil yodida, metil bromida, dan metil klorida
Trikloroetilen
Tetrokloroetilen
Diklorometan
Tetrakloroetan
Etilen diklorida
Etilen klorohidrin
Turunan Naftalen dan Bifenil
Fosgen
Fluorokarbon
Gas air mata

Keracunan Minyak Tanah


Insiden :
Terutama pada anak-anak < 6 tahun.
Khususnya pada negara-negara berkembang.
Daerah perkotaan > daerah pedesaan
Pria > wanita
Umumnya terjadi karena kelalaian orang tua

Keracunan Minyak Tanah


Efek pada paparan akut minyak tanah
Kontak kulit : kering, dapat iritasi, menyebabkan rash
Absorbsi kulit : jarang
Kontak mata : iritasi, dapat menyebabkan kerusakan
permanen
Inhalasi : iritasi, sakit kepala, pusing, mengantuk,
intoksikasi
Ingesti : sakit kepala, pusing, mengantuk, intoksikasi
Efek pada paparan kronis minyak tanah
Secara umum : kulit pecah-pecah, dermatitis,
kerusakan hepar/kelenjar adrenal/ginjal, dan
abnormalitas eritrosit
Karsinogenik : terlihat pada studi eksperimental pada
tikus, pada manusia tidak ada data yang tercatat
Sistem reproduksi : tidak ada data yang tercatat

Keracunan Minyak Tanah


Perkiraan dosis toksik 120-150 mL 2 sendok teh
bila teraspirasi
Tanda & gejala aspirasi dalam paru paru , iritasi
saluran cerna, depresi SSP dengan depresi napas,
muntah, aspirasi dengan akibat dispnea, asfiksia,
edema paru, pneumonitis & kadang - kadang kejang
Pemeriksaan penunjang :
Laboratorium : darah rutin, urine rutin, RFT, LFT,
dan BGA
Radiologis : foto thorax. Terbaik 1,5 2 jam setelah
paparan
Penderita dengan pneumonia umumnya akan
tampak di foto pada 6 18 jam, namun pernah juga
dilaporkan baru tampak setelah 24 jam

Keracunan Minyak Tanah


Tatalaksana :
Monitor sistem respirasi
Inhalasi oksigen
Salbutamol : bila mulai timbul gangguan napas
Antibiotika : bila telah timbul infeksi, tidak
dianjurkan sebagai profilaksis
Hidrokortison : dulu direkomendasikan, sekarang
jarang dilakukan
Antasida : untuk mencegah iritasi mukosa
lambung
Pemberian susu atau bahan dilusi lain
Anus dan perineum harus dibersihkan secepatnya
untuk mencegah iritasi (skin burn) sekunder
Bila terjadi gagal napas, dapat dilakukan ventilasi
mekanik

Keracunan Minyak Tanah


Komplikasi :
Komplikasi pneumonitis aspirasi.
Penyebaran melalui penetrasi pada membran
mukosa, merusak epithel jalan napas, septa
alveoli, dan mejumlah surfactan perdarahan,
edema paru, ataupun kolaps pada paru. Jumlah <
1 ml dari aspirasi pada paru kerusakan bermakna.
Kematian dapat terjadi karena aspirasi sebanyak +
2,5 ml pada paru (pada lambung + 350 ml). Selain
itu, jumlah 1 ml/kg BB minyak tanah dapat
menyebabkan depresi CNS ringan - sedang,
karditis, kerusakan hepar, kelenjar adrenal, ginjal,
dan abnormalitas eritrosit(efek sistemik tersebut
jarang tidak diabsorbsi dalam jumlah >> pada
sal cerna, Minyak tanah diekskresikan lewat urine)

Keracunan Senyawa Nitrogen

Disebabkan :
Anilin dan turunannya, toluidin, dan Nitrobenzen
Trinitrotoluen dan Trinitrobenzen

Keracunan Alkohol dan Glikol

Disebabkan :
Metanol
Etanol
Isopropanol
Glikol

Keracunan Bahan Kimia Lain

Disebabkan :
Senyawa sianida dan senyawa lainnya
Senyawa sulfida dan lain lain
Asetildehid, metaldehid, dan paraldehid
Formalin dan paraformaldehid
Tri-O- Kresil fosfat
Senyawa bromat
Senyawa kimia rumah tangga

KERACUNAN
INSEKTISIDA

Organofosfat
Golongan organofosfat : Malathion dan
parathion
Gejala
Keracunan golongan organofosfat akibat
penghambatan enzim kolinesterase
Menimbulkan gejala kolinergik berlebihan
seperti mual, muntah, diare, lemah,
gangguan penglihatan, sesak,
bronkokonstriksi, hipersekresi ludah,
hiperhidrosis
Gejala Lain
Miosis, kelumpuhan otot rangka, bradikardia,
ataksia, bingung, kejang, paralisis
pernapasan, koma dan akhirnya meninggal

Organofosfat
Pengobatan
Hindari muntah/ cuci lambung (bila pelarutnya
minyak tanah)
Bila pelarutnya air boleh rangsang muntah/
cuci lambung
Napas buatan, bebaskan jalan napas
Pada kulit/ mukosa, bersihkan dengan air
Atropin sulfat 0,04 mg/ kgBB i.v (diberi 8 ampul)
1 ampul = mg SA
Diberi sampai timbul gejala atropinisisasi (muka
merah, mulut kering, takikardi, midriasis) dan
boleh diulang (ampe timbul gejala tadi)
Therapy simptomatik, suportif

Organoklorin
Golongan organoklorin : Endrin, DDT (golongan ini
jarang dipakai)
Tanda dan gejala : Kejang, tremor, kesadaran
menurun , fibrilasi, ventrikel
Pengobatan
Muntah/ cuci lambung, bila pelarut bukan
minyak tanah
Bebaskan jalan napas
Napas buatan
Untuk kejang diazepam 0.25 0.5 mg/ kgBB
i.v (boleh diulang) atau fenobarbital 50 75 mg
i.m
Simtomatik, suportif
Golongan karbamat : Baygon

Вам также может понравиться

  • SNM
    SNM
    Документ19 страниц
    SNM
    Hendra王Wijaya
    Оценок пока нет
  • SNM
    SNM
    Документ19 страниц
    SNM
    Hendra王Wijaya
    Оценок пока нет
  • SNM
    SNM
    Документ19 страниц
    SNM
    Hendra王Wijaya
    Оценок пока нет
  • SNM
    SNM
    Документ19 страниц
    SNM
    Hendra王Wijaya
    Оценок пока нет
  • SIROSIS HATI
    SIROSIS HATI
    Документ16 страниц
    SIROSIS HATI
    dookie_dy
    Оценок пока нет
  • SIROSIS HATI
    SIROSIS HATI
    Документ16 страниц
    SIROSIS HATI
    dookie_dy
    Оценок пока нет
  • Bab I DK DBD
    Bab I DK DBD
    Документ3 страницы
    Bab I DK DBD
    Hendra王Wijaya
    Оценок пока нет
  • REFERAT Trauma Kimia
    REFERAT Trauma Kimia
    Документ29 страниц
    REFERAT Trauma Kimia
    Lili Nurhidayati
    Оценок пока нет
  • Presentasi Kasus Geriatri
    Presentasi Kasus Geriatri
    Документ29 страниц
    Presentasi Kasus Geriatri
    Hendra王Wijaya
    Оценок пока нет
  • Presentasi Kasus Geriatri
    Presentasi Kasus Geriatri
    Документ29 страниц
    Presentasi Kasus Geriatri
    Hendra王Wijaya
    Оценок пока нет
  • Referat Trauma Kimia
    Referat Trauma Kimia
    Документ19 страниц
    Referat Trauma Kimia
    Hendra王Wijaya
    Оценок пока нет
  • Gizi
    Gizi
    Документ5 страниц
    Gizi
    Hendra王Wijaya
    Оценок пока нет
  • Referat Trakeostomi 4
    Referat Trakeostomi 4
    Документ22 страницы
    Referat Trakeostomi 4
    Hendra王Wijaya
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ2 страницы
    Cover
    Hendra王Wijaya
    Оценок пока нет
  • Trauma Kimia Pada Mata
    Trauma Kimia Pada Mata
    Документ27 страниц
    Trauma Kimia Pada Mata
    Hendra王Wijaya
    Оценок пока нет
  • Jurnal
    Jurnal
    Документ2 страницы
    Jurnal
    Hendra王Wijaya
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ2 страницы
    Cover
    Hendra王Wijaya
    Оценок пока нет
  • Trakeostomi
    Trakeostomi
    Документ17 страниц
    Trakeostomi
    Hendra王Wijaya
    Оценок пока нет
  • Referat Kleptomania
    Referat Kleptomania
    Документ17 страниц
    Referat Kleptomania
    Hendra王Wijaya
    Оценок пока нет
  • Kleptomania
    Kleptomania
    Документ23 страницы
    Kleptomania
    Hendra王Wijaya
    Оценок пока нет
  • TRAKEOSTOMI
    TRAKEOSTOMI
    Документ11 страниц
    TRAKEOSTOMI
    YazAulia
    Оценок пока нет
  • Trauma Alkali Mte Vinda Beneran
    Trauma Alkali Mte Vinda Beneran
    Документ24 страницы
    Trauma Alkali Mte Vinda Beneran
    linapratiwi825
    Оценок пока нет
  • TRAKEOSTOMI
    TRAKEOSTOMI
    Документ11 страниц
    TRAKEOSTOMI
    YazAulia
    Оценок пока нет
  • ODHA Gangguan Psikiatrik
    ODHA Gangguan Psikiatrik
    Документ12 страниц
    ODHA Gangguan Psikiatrik
    Hendra王Wijaya
    Оценок пока нет
  • Referat
    Referat
    Документ25 страниц
    Referat
    Hendra王Wijaya
    Оценок пока нет
  • Gangguan Psikiatri Pada ODHA
    Gangguan Psikiatri Pada ODHA
    Документ30 страниц
    Gangguan Psikiatri Pada ODHA
    Hendra王Wijaya
    Оценок пока нет
  • Psikotik Organik
    Psikotik Organik
    Документ19 страниц
    Psikotik Organik
    Hendra王Wijaya
    Оценок пока нет
  • Sindrom Neuroleptik Maligna
    Sindrom Neuroleptik Maligna
    Документ9 страниц
    Sindrom Neuroleptik Maligna
    William Louis
    0% (1)
  • ISI Referat Bipolar
    ISI Referat Bipolar
    Документ18 страниц
    ISI Referat Bipolar
    Hendra王Wijaya
    Оценок пока нет
  • Efek Samping Psikotropik
    Efek Samping Psikotropik
    Документ17 страниц
    Efek Samping Psikotropik
    Adiwena Swardhani Rahayu
    Оценок пока нет