Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Farmakologi Kedokteran
ini, sebagai laporan atas kegiatan praktikum yang telah dilakukan sebelumnya.
Laporan ini dapat terselesaikan karena bantuan banyak pihak. Untuk itu, saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada dosen pembimbing praktikum
yang telah membantu selama proses praktikum. Juga kepada teman-teman yang telah
bersedia bekerja sama untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan praktikum.
Saya menyadari bahwa manusia tidak ada yang sempurna.. Di dalam laporan ini
tentunya masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu saya mohon maaf dan mohon
kritik serta saran agar dapat memperbaikinya pada kesempatan selanjutnya. Saya harap
laporan ini dapat bermanfaat serta dapat memberi pengetahuan bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Obat adalah senyawa yang digunakan untuk mencegah, mengobati, dan
mendiagnosa penyakit. Setiap orang pastinya memperoleh dosis yang berbedabeda dalam pengobatan yang diberikan. Hal ini sangat bergantung pada beberapa
factor, antara lain berat badan dan keadaan pasien itu sendiri. Penentuan dosis itu
sendiri membutuhkan penelitian yang sangat panjang, karena manusia tidak
mungkin langsung dijadikan obyek penelitian dengan adanya resiko kematian
akibat over dosis.
Tujuan terapeutik adalah untuk mencapai efek menguntungkan yang
diinginkan dengan efek merugikan yang minimal. Ketika suatu obat telah dipilih
untuk seorang penderita, klinisi harus menentukan dosis yang tepat untuk
mencapai tujuan tersebut. suatu pendekatan yang rasional terhadap tujuan ini
memerlukan
prinsip-prinsip
farmakokinetik
dan
farmakodinamik
untuk
mempengaruhi
hubungan
konsentrasi
efek-obat,
B. Rumusan Masalah
1. Berapa dosis yang sesuai untuk menimbulkan efek tidur pada
mencit ?
2. Lalu apakah ada dosis yang tidak dapat membuat mencit tertidur ?
C. Hipotesis
Ada hubungan antara dosis obat dengan respon (efek).
D. Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ED50 dan LD50 95% diazepam pada
mencit.
E. Manfaat penelitian
Dengan diadakannya penelitian ini, kita dapat mengetahui indeks terapeutik
obat. Sehingga kita dapat menentukan obat yang dapat memberikan efek terapi
yang diinginkan dengan efek merugikan yang minimal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Dalam praktikum ini, yang digunakan sebagai obat uji adalah Diazepam.
Diazepam atau biasanya dikenal dengan Valium merupakan sebuah turunan
narkoba. Diazepam disebutkan termasuk dalam golongan psikotropika, nama
dagangnya antara lain valium. Indikasinya sebagai obat anti cemas, sedatifhipnotic, dan obat anti kejang. Efek sampingnya, pada pemakaian kronik dapat
menimbulkan ketergantungan jiwa dan raga, menimbulkan rasa kantuk,
berkurangnya daya konsentrasi dan reaksi.(Anonim, 2010)
ED50 dan LD50 paling banyak digunakan sebagai ukuran dosis efektif dan
dosis toksis karena dapat ditentukan secara lebih tepat dan paling sedikit
variasinya dibanding dengan ukuran lainnya, seperti ED 99, LD99, dan lain-lain
(gambarn grafiknya akan lebih mendatar, sedangkan ED 50 dan LD50 merupakan
titik pada garis yang paling menanjak). Konsep hubungan toksisitas dengan
keefektifan obat ini penting dalam klinis, yaitu dapat digunakan sebagai
pedoman seberapa besar dosis dapat diberikan tanpa menimbulkan efek toksis.
BAB III
METODOLOGI
A. Desain penelitian
Penelitian ini merupakan desain uji klinis untuk mengetahui dosis efektif
pemberian diazepam terhadap hewan percobaan yaitu mencit.
C. Sampel Penelitian
E. Cara Kerja
1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang digunakan
2. Menyiapkan mencit yang akan diberi perlakuan sebanyak 16 ekor, dengan
masing-masing 4 ekor mencit untuk tiap dosis diazepam:
Kelompok I untuk mencit yang diberi dosis diazepam 0,156 mg/cc
Kelompok II untuk mencit yang diberi dosis diazepam 0,312 mg/cc
Kelompok III untuk mencit yang diberi dosis diazepam 0,625 mg/cc
Kelompok IV untuk mencit yang diberi dosis diazepam 1,25 mg/cc
Cara pengenceran untuk mendapatkan dosis diazepam yang diinginkan
dengan menggunakan rumus :
M1 . V1 = M2.
V2
Pertama untuk membuat 1,25 mg/cc diazepam dari 5 mg/cc sebanyak 10 ml,
maka dari perhitungan
M1 . V1 = M2 . V2
5.1
= 1,25 . V2
V2
= 5 / 1,25
= 4 cc
Berarti harus ditambahkan 3 cc untuk mendapatkan dosis diazepam 1,25.
dilakukan hal yang sama untuk pengenceran selanjutnya.
3. Mengambil mencit dari bak penampungnya dengan cara menarik ekornya.
Memegang ekornya dengan rangan kiri, kemudian tangan kanan memegang
kepala bagian belakangnya (kedua telinga ditarik ke belakang)
4. Setelah mencit dipegang dengan baik, menginjeksikan diazepam sebanyak
0,5 cc secara Intraperitonial. kemudian memberi tanda mencit yang telah
diberi perlakuan. Melakukan langkah tersebut pada mencit lain sampai
semua mencit mendapat perlakuan.
5. Menunggu selama 10 menir, lalu mengevaluasi keadaan mencit setiap 5
menit selama 60 menit (tidur atau tidak)
6. Mencatat hasil pengamatan pada table, (1 = tidur, 0 = tidak tidur)
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Tabel Pengamatan
Waktu
(0,625 mg/cc)
(0,312 mg/cc)
(0.156)
10
1 1 1 1
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
15
1 1 1 1
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
30
1 1 1 1
1 1 1 0
1 0 0 1
0 0 0 0
45
1 1 1 1
1 1 1 1
1 0 0 1
0 0 0 0
60
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
0 0 0 0
Jumlah 4 4 4 4
3 3 3 2
3 1 1 3
0 0 0 0
Keterangan:
Dosis I: 1,25 mg/cc
1 = tidur
0 = tidak tidur
B. Pembahasan
Diazepam adalah obat yang dipercaya dapat memberikan efek tidur pada
seseorang. Diazepam mempunyai efek yang berbeda bada dosis terapi yang
berbeda, dosis untuk sedasi, dosis asiolitik dan dosis anastesi. Pada percobaan
kali ini, diazepam digunakan sebagai obat yang diujikan efeknya pada rentang
dosis tertentu (subyek percobaannya mencit). Dengan demikian akan diketahui
dosis terendah yang akan memberikan efek kepada individu/binatang percobaan
yang mengkonsumsinya.
10
11
BAB V
PENUTUP
Simpulan
Diazepam akan memberikan efek terapi 50% individu (ED50) pada dosis 0,312
mg/cc,
12
13
Daftar Pustaka
Katzung (2000). Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: EGC.
FK UI (1981). Farmakologi dan Terapi ed. 2. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.
Goodman & Gillman (2007). Dasar Farmakologi dan Terapi ed. 10. Jakarta: EGC.
Anonim. 2008. Obat Diazepam (Valium). http://www.wartamedika.com/2008/02/obatdiazepam-valium.html. Diakses 11 Januari 2012.
Staf Pengajar Departemen Farmakologi FK Universitas Mataram. 2009. Penuntun
Praktikum Farmakologi. Mataram : Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
14