Вы находитесь на странице: 1из 12

GANESA MINERAL

Secara umum genesa bahan galian mencakup aspek-aspek keterdapatan, proses pembentukan,
komposisi, model (bentuk, ukuran, dimensi), kedudukan, dan faktor-faktor pengendali
pengendapan bahan galian (geologic controls).
Tujuan utama mempelajari genesa suatu endapan bahan galian adalah sebagai pegangan dalam
menemukan dan mencari endapan-endapan baru, mengungkapkan sifat-sifat fisik dan kimia
endapan bahan galian, membantu dalam penentuan (penyusunan) model eksplorasi yang akan
diterapkan, serta membantu dalam penentuan metoda penambangan dan pengolahan bahan
galian tersebut.
Endapan-endapan mineral yang muncul sesuai dengan bentuk asalnya disebut dengan endapan
primer (hypogen). Jika mineral-mineral primer telah terubah melalui pelapukan atau prosesproses luar (superficial processes) disebut dengan endapan sekunder (supergen).
A. KETERDAPATAN MINERAL BIJIH
Kerak bumi terdiri dari batuan-batuan beku, sedimen, dan metamorfik. Pengertian bijih adalah
endapan bahan galian yang dapat diekstrak (diambil) mineral berharganya secara ekonomis, dan
bijih dalam suatu endapan ini tergantung pada dua faktor utama, yaitu tingkat terkonsentrasi
(kandungan logam berharga pada endapan), letak serta ukuran (dimensi) endapan tsb.
Untuk mencapai kadar yang ekonomis, mineral-mineral bijih atau komponen bahan galian yang
berharga terkonsentrasi secara alamiah pada kerak bumi sampai tingkat minimum yang tertentu
tergantung pada jenis bijih atau mineralnya.
Batuan merupakan suatu bentuk alami yang disusun oleh satu atau lebih mineral, dan kadangkadang oleh material non-kristalin. Kebanyakan batuan merupakan heterogen (terbentuk dari
beberapa tipe/jenis mineral), dan hanya beberapa yang merupakan homogen. Deret reaksi Bowen
(deret pembentukan mineral pada batuan) telah dimodifikasi oleh Niggli, V.M. Goldshmidt, dan
H. Schneiderhohn.
Sedangkan proses pembentukan mineral berdasarkan komposisi kimiawi larutan (konsentrasi
suatu unsur/mineral), temperatur, dan tekanan pada kondisi kristalisasi dari magma induk telah
didesign oleh Niggli.

Jika pembentukan endapan mineral dikelompokkan menurut proses pembentukannya,


maka salah satu pengklasifikasiannya adalah sebagai berikut :
Klasifikasi Lindgren (Modifikasi)
1. Endapan yang terbentuk melalui proses konsentrasi kimia (Suhu dan Tekanan Bervariasi)
a. Dalam magma, oleh proses differensiasi
*) Endapan magmatik (segresi magma, magmatik cair); T 700-15000C; P sangat tinggi.
*) Endapan Pegmatit; T sedang-sangat tinggi; P sangat tinggi
b. Dalam badan batuan
*) Konsentrasi karena ada penambahan dari luar (epigenetik)
*) Asal bahan tergantung dari erupsi batuan beku
- Oleh hembusan langsung bekuan (magma)
+ Dari efusif; sublimat; fumarol, T 100-6000C; P atmosfer-sedang
+ Dari intrusif, igneous metamorphic deposits; T 500-8000C, P sangat tinggi
- Oleh penambahan air panas yang terisi bahan magma
+ Endapan hipothermal; T 300-5000C, P sangat tinggi
+ Endapan mesothermal; T 200-3000C, P sangat tinggi
+ Endapan epithermal; T 50-2000C, P sangat tinggi
+ Endapan telethermal; T rendah, P rendah
+ Endapan xenothermal; T tinggi-sedang, P sedang-atmosfer
*) Konsentrasi bahan dalam badan batuan itu sendiri :
- Konsentrasi oleh metamorfosis dinamik dan regional, T s/d 4000C; P tinggi.
- Konsentrasi oleh air tanah dalam; T 0-1000C; P sedang
- Konsentrasi oleh lapukan batuan dan pelapukan residu dekat permukaan; T 0-1000C; P sedangatmosfer
c. Dalam masa air permukaan
*) Oleh interaksi larutan; T 0-700C; P sedang
- Reaksi anorganik
- Reaksi organik
*) Oleh penguapan pelaru
2. Endapan-endapan yang dihasilkan melalui konsentrasi mekanis; T & P sedang.

B. PENGERTIAN MENDALA METALOGENIK


Istilah Mendala Metalogenik atau Metallogenic Province memiliki pengertian suatu area yang
dicirikan oleh kumpulan endapan mineral yang khas, atau oleh satu atau lebih jenis-jenis
karakteristik mineralisasi. Suatu mendala metalogenik mungkin memiliki lebih dari satu episode
mineralisasi yang disebut dengan Metallogenic Epoch
Beberapa contoh mendala metalogenik antara lain ; segregasi lokal dari kromium dan nikel di
bagian yang paling dalam dari kerak samudera, dan pengendapan sulfida-sulfida masif dari
tembaga dan besi di tempat-tempat yang panas, metal-bearing brine menuju samudra melalui
zona regangan, endapan-endapan mineral magmatik-hidrotermal berhubungan dengan prosesproses subduksi. Tumbukan dan subduksi membentuk gunung-gunung yang besar seperti di
Andes, yang mana endapan-endapan mineral dibentuk oleh diferensiasi magma.
Contoh mendala metalogenik yang terdapat di Indonesia antara lain: mendala metalogenik
Malaya (terdiri dari batuan beku asam dengan mineral berharga kasiterit), manda metalogenik
Sunda (terdiri dari batuan intermediet dengan mineral berharga elektrum (Au, Ag)), serta
mendala metalogenik Sangihe-Talaut (terdiri dari batuan ultrabasa dengan mineral berharga
nikel).
C. PROSES PEMBENTUKAN ENDAPAN MINERAL PRIMER
Pembentukan bijih primer secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi lima jenis endapan,
yaitu :
a. Fase Magmatik Cair
b. Fase Pegmatik
c. Fase Pneumatolitik
d. Fase Hidrothermal
e. Fase Vulkanik
Dari kelima jenis fase endapan di atas akan menghasilkan sifat-sifat endapan yang berbeda-beda,
yaitu yang berhubungan dengan :
1. Kristalisasi magmanya
2. Jarak endapan mineral dengan asal magma
a. intra-magmatic, bila endapan terletak di dalam daerah batuan beku
b. peri-magmatic, bila endapan terletak di luar (dekat batas) batuan beku
c. crypto-magmatic, bila hubungan antara endapan dan batuan beku tidak jelas
d. apo-magmatic, bila letak endapan tidak terlalu jauh terpisah dari batuan beku
e. tele-magmatic, bila disekitar endapan mineral tidak terlihat (terdapat) batuan beku

3. Bagaimana cara pengendapan terjadi


a. terbentuk karena kristalisasi magma atau di dalam magma
b. terbentuk pada lubang-lubang yang telah ada
c. metosomatisme (replacement) yaitu :reaksi kimia antara batuan yang telah ada dengan larutan
pembawa bijih
4. Bentuk endapan, masif, stockwork, urat, atau perlapisan
5.Waktu terbentuknya endapan
a. syngenetic, jika endapan terbentuk bersamaan waktunya dengan pembentukan batuan
b. epigenetic, jika endapan terbentuk tidak bersamaan waktunya dengan pembentukan batuan.

a. Fase Magmatik Cair (Liquid Magmatic Phase)


Liquid magmatic phase adalah suatu fase pembentukan mineral, dimana mineral terbentuk
langsung pada magma (differensiasi magma), misalnya dengan cara gravitational settling
Mineral yang banyak terbentuk dengan cara ini adalah kromit, titamagnetit, dan petlandit. Fase
magmatik cair ini dapat dibagi atas :
1. Komponen batuan, mineral yang terbentuk akan tersebar merata diseluruh masa batuan.
Contoh intan dan platina.
2. Segregasi, mineral yang terbentuk tidak tersebar merata, tetapi hanya kurang terkonsentrasi di
dalam batuan.
Injeksi, mineral yang terbentuk tidak lagi terletak di dalam magma (batuan beku), tetapi telah
terdorong keluar dari magma.

b. Fase Pegmatitik (Pegmatitic Phase)


Pegmatit adalah batuan beku yang terbentuk dari hasil injeksi magma. Sebagai akibat kristalisasi
pada magmatik awal dan tekanan disekeliling magma, maka cairan residual yang mobile akan
terinjeksi dan menerobos batuan disekelilingnya sebagai dyke, sill, dan stockwork.
Kristal dari pegmatit akan berukuran besar, karena tidak adanya kontras tekanan dan temperatur
antara magma dengan batuan disekelilingnya, sehingga pembekuan berjalan dengan lambat.
Mineral-mineral pegmatit antara lain : logam-logam ringan (Li-silikat, Be-silikat (BeAl-silikat),

Al-rich silikat), logam-logam berat (Sn, Au, W, dan Mo), unsur-unsur jarang (Niobium, Iodium
(Y), Ce, Zr, La, Tantalum, Th, U, Ti), batuan mulia (ruby, sapphire, beryl, topaz, turmalin rose,
rose quartz, smoky quartz, rock crystal)
1. Vesiculation, Magma yang mengandung unsur-unsur volatile seperti air (H2O), karbon
dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), sulfur (S) dan klorin (Cl). Pada saat magma naik
kepermukaan bumi, unsur-unsur ini membentuk gelombang gas, seperti buih pada air soda.
Gelombang (buih) cenderung naik dan membawa serta unsur-unsur yang lebih volatile seperti
sodium dan potasium.
2. Diffusion, Pada proses ini terjadi pertukaran material dari magma dengan material dari batuan
yang mengelilingi reservoir magma, dengan proses yang sangat lambat. Proses diffusi tidak
seselektif proses-proses mekanisme differensiasi magma yang lain. Walaupun demikian, proses
diffusi dapat menjadi sama efektifnya, jika magma diaduk oleh suatu pencaran (convection) dan
disirkulasi dekat dinding dimana magma dapat kehilangan beberapa unsurnya dan mendapatkan
unsur yang lain dari dinding reservoar.
3. Flotation, Kristal-kristal ringan yang mengandung sodium dan potasium cenderung untuk
memperkaya magma yang terletak pada bagian atas reservoar dengan unsur-unsur sodium dan
potasium.
4. Gravitational Settling, Mineral-mineral berat yang mengandung kalsium, magnesium dan besi,
cenderung memperkaya resevoir magma yang terletak disebelah bawah reservoir dengan unsurunsur tersebut. Proses ini mungkin menghasilkan kristal badan bijih dalam bentuk perlapisan.
Lapisan paling bawah diperkaya dengan mineral-mineral yang lebih berat seperti mineralmineral silikat dan lapisan diatasnya diperkaya dengan mineral-mineral silikat yang lebih ringan.
5. Assimilation of Wall Rock, Selama emplacement magma, batu yang jatuh dari dinding
reservoir akan bergabung dengan magma. Batuan ini bereaksi dengan magma atau secara
sempurna terlarut dalam magma, sehingga merubah komposisi magma. Jika batuan dinding kaya
akan sodium, potasium dan silikon, magma akan berubah menjadu komposisi granitik. Jika
batuan dinding kaya akan kalsium, magnesium dan besi, magma akan berubah menjadi
berkomposisi gabroik.
6. Thick Horizontal Sill, Secara umum bentuk ini memperlihatkan proses differensiasi magmatik
asli yang membeku karena kontak dengan dinding reservoirl Jika bagian sebelah dalam
memebeku, terjadi Crystal Settling dan menghasilkan lapisan, dimana mineral silikat yang lebih
berat terletak pada lapisan dasar dan mineral silikat yang lebih ringan.

c. Fase Pneumatolitik (Pneumatolitik Phase)


Pneumatolitik adalah proses reaksi kimia dari gas dan cairan dari magma dalam lingkungan yang
dekat dengan magma. Dari sudut geologi, ini disebut kontak-metamorfisme, karena adanya
gejala kontak antara batuan yang lebih tua dengan magma yang lebih muda. Mineral kontak ini
dapat terjadi bila uap panas dengan temperatur tinggi dari magma kontak dengan batuan dinding
yang reaktif. Mineral-mineral kontak yang terbentuk antara lain : wolastonit (CaSiO3),

amphibol, kuarsa, epidot, garnet, vesuvianit, tremolit, topaz, aktinolit, turmalin, diopsit, dan
skarn.
Gejala kontak metamorfisme tampak dengan adanya perubahan pada tepi batuan beku intrusi dan
terutama pada batuan yang diintrusi, yaitu: baking (pemanggangan) dan hardening (pengerasan).
Igneous metamorfism ialah segala jenis pengubahan (alterasi) yang berhubungan dengan
penerobosan batuan beku. Batuan yang diterobos oleh masa batuan pada umumnya akan terrekristalisasi, terubah (altered), dan tergantikan (replaced). Perubahan ini disebabkan oleh panas
dan fluida-fluida yang memencar atau diaktifkan oleh terobosan tadi. Oleh karena itu endapan ini
tergolong pada metamorfisme kontak.
Proses pneomatolitis ini lebih menekankan peranan temperatur dari aktivitas uap air.
Pirometamorfisme menekankan hanya pada pengaruh temperatur sedangkan pirometasomatisme
pada reaksi penggantian (replacement), dan metamorfisme kontak pada sekitar kontak. Letak
terjadinya proses umumnya di kedalaman bumi, pada lingkungan tekanan dan temperatur tinggi.
Mineral bijih pada endapan kontak metasomatisme umumnya sulfida sederhana dan oksida
misalnya spalerit, galena, kalkopirit, bornit, dan beberapa molibdenit. Sedikit endapan jenis ini
yang betul-betul tanpa adanya besi, pada umumnya akan banyak sekali berisi pirit atau bahkan
magnetit dan hematit. Scheelit juga terdapat dalam endapan jenis ini (Singkep-Indonesia).

d. Fase Hidrothermal (Hydrothermal Phase)


Hidrothermal adalah larutan sisa magma yang bersifat "aqueous" sebagai hasil differensiasi
magma. Hidrothermal ini kaya akan logam-logam yang relatif ringan, dan merupakan sumber
terbesar (90%) dari proses pembentukan endapan.
Berdasarkan cara pembentukan endapan, dikenal dua macam endapan hidrothermal, yaitu :
1. Cavity filing, mengisi lubang-lubang (opening-opening) yang sudah ada di dalam batuan.
2. Metasomatisme, mengganti unsur-unsur yang telah ada dalam batuan dengan unsur-unsur baru
dari larutan hidrothermal.
Berdasarkan cara pembentukan endapan, dikenal beberapa jenis endapan hidrothermal, antara
lain Ephithermal (T 00C-2000C), Mesothermal (T 1500C-3500C), dan Hipothermal (T 3000C5000C). Setiap tipe endapan hidrothermal diatas selalu membawa mineral-mineral yang tertentu
(spesifik), berikut altersi yang ditimbulkan barbagai macam batuan dinding. Tetapi mineramineral seperti pirit (FeS2), kuarsa (SiO2), kalkopirit (CuFeS2), florida-florida hampir selalu
terdapat dalam ke tiga tipe endapan hidrothermal.
Paragenesis endapan hipothermal dan mineral gangue adalah : emas (Au), magnetit (Fe3O4),
hematit (Fe2O3), kalkopirit (CuFeS2), arsenopirit (FeAsS), pirrotit (FeS), galena (PbS),
pentlandit (NiS), wolframit : Fe (Mn)WO4, Scheelit (CaWO4), kasiterit (SnO2), Mo-sulfida
(MoS2), Ni-Co sulfida, nikkelit (NiAs), spalerit (ZnS), dengan mineral-mineral gangue antara
lain : topaz, feldspar-feldspar, kuarsa, tourmalin, silikat-silikat, karbonat-karbonat

Sedangkan paragenesis endapan mesothermal dan mineral gangue adalah : stanite (Sn, Cu)
sulfida, sulfida-sulfida : spalerit, enargit (Cu3AsS4), Cu sulfida, Sb sulfida, stibnit (Sb2S3),
tetrahedrit (Cu,Fe)12Sb4S13, bornit (Cu2S), galena (PbS), dan kalkopirit (CuFeS2), dengan
mineral-mineral ganguenya : kabonat-karbonat, kuarsa, dan pirit.
Paragenesis endapan ephitermal dan mineral ganguenya adalah : native cooper (Cu), argentit
(AgS), golongan Ag-Pb kompleks sulfida, markasit (FeS2), pirit (FeS2), cinabar (HgS), realgar
(AsS), antimonit (Sb2S3), stannit (CuFeSn), dengan mineral-mineral ganguenya : kalsedon
(SiO2), Mg karbonat-karbonat, rhodokrosit (MnCO3), barit (BaSO4), zeolit (Al-silikat).

e. Fase Vulkanik (Vulkanik Phase)


Endapan phase vulkanik merupakan produk akhir dari proses pembentukkan bijih secara primer.
Sebagai hasil kegiatan phase vulkanis adalah :
1. Lava flow
2. Ekshalasi
3. Mata air panas
Ekshalasi dibagi menjadi : fumarol (terutama terdiri dari uap air H2O), solfatar (berbentuk gas
SO2), mofette (berbentuk gas CO2), saffroni (berbentuk baron).
Bentuk (komposisi kimia) dari mata air panas adalah air klorida, air sulfat, air karbonat, air
silikat, air nitrat, dan air fosfat.
Jika dilihat dari segi ekonomisnya, maka endapan ekonomis dari phase vulkanik adalah :
belerang (kristal belerang dan lumpur belerang), oksida besi (misalnya hematit, Fe2O3). Sulfida
masif volkanogenik berhubungan dengan vulkanisme bawah laut, sebagai contoh endapan
tembaga-timbal-seng Kuroko di Jepang, dan sebagian besar endapan logam dasar di Kanada.

D. PROSES PEMBENTUKAN ENDAPAN SEDIMENTER


Mineral bijih sedimenter adalah mineral bijih yang ada kaitannya dengan batuan sedimen,
dibentuk oleh pengaruh air, kehidupan, udara selama sedimentasi, atau pelapukan maupun
dibentuk oleh proses hidrotermal. Mineral bijih sedimenter umumnya mengikuti lapisan
(stratiform) atau berbatasan dengan litologi tertentu (stratabound). Endapan sedimenter yang
cukup terkenal karena proses mekanik seperti endapan timah letakan di daerah Bangka-Belitung
dan endapan emas placer di Kalimantan Tengah maupun Kalimantan Barat. Endapan sedimenter
karena pelapukan kimiawi seperti endapan bauksit di Pulau Bintan dan laterit nikel di
Pomalaa/Soroako Sulawesi Tengah/ Selatan.
Y. B. Chaussier (1979), membagi pembentukan mineral sedimenter berdasarkan sumber
metal dan berdasarkan host rock-nya. Berdasarkan sumber metal dibagi dua yaitu endapan
supergen endapan yang metalnya berasal dari hasil rombakan batuan atau bijih primer), serta
endapan hipogen (endapan yang metalnya berasal dari aktivitas magma/epithermal). Sedangkan
berdasarkan host-rock (dengan pengendapan batuan sedimen) dibagi dua, yaitu endapan
singenetik (endapan yang terbentuk bersamaan dengan terbentuknya batuan) serta endapan
epigenetik (endapan mineral terbentuk setelah batuan ada)
.Terjadinya endapan atau cebakan mineral sekunder dipengaruhi empat faktor yaitu : sumber
dari mineral, metal atau metaloid, supergene atau hypogene (primer atau sekunder), erosi dari
daerah mineralisasi yang kemudian diendapkan dalam cekungan (supergene), dari biokimia
akibat bakteri, organisme seperti endapan diatomae, batubara, dan minyak bumi, serta dari
magma dalam kerak bumi atau vulkanisme (hypogene).
1. Mineral Bijih Dibentuk oleh Hasil Rombakan dan Proses Kimia Sebagai

Hasil Pelapukan Permukaan dan Transportasi


Secara normal material bumi tidak dapat mempertahankan keberadaanya dan akan
mengalami transportasi geokimia yaitu terdistribusi kembali dan bercampur dengan material lain.
Proses dimana unsur-unsur berpindah menuju lokasi dan lingkungan geokimia yang baru
dinamakan dispersi geokimia. Berbeda dengan dispersi mekanis, dispersi kimia mencoba
mengenal secara kimia penyebab suatu dispersi.
Dalam hal ini adanya dispersi geokimia primer dan dispersi geokimia sekunder. Dispersi
geokimia primer adalah dispersi kimia yang terjadi di dalam kerak bumi, meliputi proses
penempatan unsur-unsur selama pembentukan endapan bijih, tanpa memperhatikan bagaimana
tubuh bijih terbentuk. Dispersi geokimia sekunder adalah dispersi kimia yang terjadi di
permukaan bumi, meliputi pendistribusian kembali pola-pola dispersi primer oleh proses yang
biasanya terjadi di permukaan, antara lain proses pelapukan, transportasi, dan pengendapan.
Bahan terangkut pada proses sedimentasi dapat berupa partikel atau ion dan akhirnya diendapkan
pada suatu tempat. Mobilitas unsur sangat mempengaruhi dispersi. Unsur dengan mobilitas yang
rendah cenderung berada dekat dengan tubuh bijihnya, sedangkan unsur-unsur dengan mobilitas
tinggi cenderung relatif jauh dari tubuh bijihnya. Selain itu juga tergantung dari sifat kimianya

Eh dan Ph suatu lingkungan seperti Cu dalam kondisi asam akan mempunyai mobilitas tinggi
sedangkan dalam kondisi basa akan mempunyai mobilitas rendah.

Sebagai contoh dapat diberikan pada proses pengkayaan sekunder pada endapan lateritik.
Dari pelapukan dihasilkan reaksi oksidasi dengan sumber oksigen dari udara atau air
permukaan. Oksidasi berjalan ke arah bawah sampai batas air tanah. Akibat proses oksidasi ini,
beberapa mineral tertentu akan larut dan terbawa meresap ke bawah permukaan tanah,
kemudian terendapkan (pada zona reduksi). Bagian permukaan yang tidak larut, akan jadi
berongga, berwarna kuning kemerahan, dan sering disebut dengan gossan. Contoh endapan ini
adalah endapan nikel laterit.

2. Cebakan Mineral Dibentuk oleh Pelapukan Mekanik


Mineral disini terbentuk oleh konsentrasi mekanik dari mineral bijih dan pemecahan dari
residu. Proses pemilahan yang mana menyangkut pengendapan tergantung oleh besar butir dan
berat jenis disebut sebagai endapan plaser. Mineral plaser terpenting adalah Pt, Au, kasiterit,
magnetit, monasit, ilmenit, zirkon, intan, garnet, tantalum, rutil, dsb.
Berdasarkan tempat dimana diendapkan, plaser atau mineral letakan dapat dibagi menjadi :
1. Endapan plaser eluvium, diketemukan dekat atau sekitar sumber mineral bijih primer. Mereka
terbentuk dari hanya sedikit perjalanan residu (goresan), material mengalami pelapukan setelah
pencucian. Sebagai contoh endapan platina di Urals.
2. Plaser aluvium, ini merupakan endapan plaser terpenting. Terbentuk di sungai bergerak
kontinu oleh air, pemisahan tempat karena berat jenis, mineral bijih yang berat akan bergerak ke
bawah sungai. Intensitas pengayaan akan didapat kalau kecepatan aliran menurun, seperti di
sebelah dalam meander, di kuala sungai dsb. Contoh endapan tipe ini adalah Sn di Bangka dan
Belitung. Au-plaser di California.
3. Plaser laut/pantai, endapan ini terbentuk oleh karen aktivitas gelombang memukul pantai dan
mengabrasi dan mencuci pasir pantai. Mineral yang umum di sini adalah ilmenit, magnetit,
monasit, rutil, zirkon, dan intan, tergantung dari batuan terabrasi.
4. Fossil plaser, merupakan endapan primer purba yang telah mengalami pembatuan dan kadangkadang termetamorfkan. Sebagai contoh endapan ini adalah Proterozoikum Witwatersand, Afrika
Selatan, merupakan daerah emas terbesar di dunia, produksinya lebih 1/3 dunia. Emas dan
uranium terjadi dalam beberapa lapisan konglomerat. Mineralisasi menyebar sepanjang 250 km.
Tambang terdalam di dunia sampai 3000 meter, ini dimungkinkan karena gradien geotermis
disana sekitar 10 per 130 meter.

3. Cebakan Mineral Dibentuk oleh Proses Pengendapan Kimia


a. Lingkungan Darat
Batuan klastik yang terbentuk pada iklim kering dicirikan oleh warna merah akibat oksidasi
Fe dan umumnya dalam literatur disebut red beds. Kalau konsentrasi elemen logam dekat
permukaan tanah atau di bawah tanah tempat pengendapan tinggi memungkinkan terjadi
konsentrasi larutan logam dan mengalami pencucian (leaching/pelindian) meresap bersama air
tanah yang kemudian mengisi antar butir sedimen klastik. Koloid bijih akan alih tempat oleh
penukaran kation antara Fe dan mineral lempung atau akibat penyerapan oleh mineral lempung
itu sendiri
b. Lingkungan Laut
Kejadian cebakan mieral di lingkungan laut sangat berbeda dengan lingkungan darat yang
umumnya mempunyai mempunyai pasokan air dengan kadar elemen yang tinggi dibandingkan
kandungan di laut. Kadar air laut mempunai elemen yang rendah. Sebagai contoh kadar air laut
untuk Fe 2 x 10-7 % yag membentuk konsentrasi mineral logam yang berharga hal ini dapat
terjadi kalau mempunyai keadaan yang khusus (terutama Fe dan Mn) seperti :
a. Adanya salah satu sumber logam yang berasal dari pelapkan batuan di daratan atau
dari sistem hidrotermal bawah permukaan laut.
b. . Transport dalam larutan, mungkin sebagai koloid. Besi adalah logam yang dominan
dan terbawa sebagai Fe(OH) soil partikel.
c. Endapan di dalam cebakan sedimenter, sebagai Fe(OH)3, FeCO3 atau Fe-silikat
tergantung perbedaanpotensial reduksi (Eh)
Bijih dalam lingkungan laut ini dapat berupa oolit, yang dibentuk oleh larutan koloid
membungkus material lain seperti pasir atau pecahan fosil. Bentuk kulit yang simetris
disebabkan perubahan komposisi (Fe, Al, SiO2). Dengan pertumbuhan yang terus
menerus, oolit tersebut akan stabil di dasar laut dimana tertanam dalam material
lempungan karbonatan yang mengandung beberapa besi yang bagus. Di dasar laut
mungkin oolit tersebut reworked. Dengan hasil keadaan tersebut bijih besi dan mangan
sebagai contoh ferromanganese nodules yang sekarang ini menutupi daerah luas lautan.

E. CONTOH BEBERAPA ENDAPAN MINERAL YANG PENTING

1. Endapan mineral yang berhubungan dengan proses-proses magmatik


Tergantung pada kedalaman dan temperatur pengendapan, mineral-mineral dan asosiasi
elemen yang berbeda sangat besar , sebagai contoh oksida-oksida timah dan tungsten di
kedalaman zona-zona bertemperatur tinggi; sulfida-sulfida tembaga, molibdenum, timbal, dan
seng dalam zona intermediet; sulfida-sulfida atau sulfosalt perak dan emas natif di dekat
permukaan pada zona temperatur rendah. Mineral-mineral dapat mengalami disseminated
dengan baik antara silikat-silikat, atau terkonsentrasi dalam rekahan yang baik dalam batuan
beku, sebagai contoh endapan tembaga porfiri Bingham di Utah.
Batugamping di dekat intrusi bereaksi dengan larutan hidrotermal dan sebagian digantikan
oleh mineral-mineral tungsten, tembaga, timbal dan seng (dalam kontak metasomatik atau
endapan skarn). Jika larutan bergerak melalui rekahan yang terbuka dan logam-logam
mengendap di dalamnya (urat emas-kuarsa-alunit epithermal), sehingga terbentuk cebakan
tembaga, timbal, seng, perak, dan emas.
Larutan hidrotermal yang membawa logam dapat juga bermigrasi secara lateral menuju
batuan yang permeabel atau reaktif secara kimia membentuk endapan blanket- shaped sulfida,
atau bahkan mencapai permukaan dan mengendapkan emas, perak, dan air raksa dalam pusat
mata air panas silikaan atau karbonatan, seperti kadar emas tinggi yang terdapat dalam beberapa
lapangan geotermal aktif di New Zealand. Jika larutan volkanik yang membawa logam
memasuki lingkungan laut, maka akan terbentuk kumpulan sedimen-volkanik dari tembagatimbal-seng.
2. Endapan mineral yang berhubungan dengan proses sedimentasi
Erosi benua dan pengisian cekungan sedimen di samudera memerlukan siklus geologi dan
kimia yang dapat berhubungan dengan formasi dari jenis endapan mineral selama pelapukan,
perombakan menjadi unsur-unsur pokok berupa fragmental (sebagai contoh kwarsa atau kadangkadang emas atau mineral-mineral berat), dan menjadi elemen-elemen yang larut secara kimiawi
(sebagai contoh adalah kalsium, sodium, atau elemen-elemen metalik pembentuk bijih yang
potensial seperti besi, tembaga, timbal, dan seng). Unsur-unsur pokok fragmental tertransportasi
oleh air permukaan diendapkan sebagai batuan.
Klastik-klastik sedimen di benua dan di lingkungan tepi laut cenderung berbutir kasar dan bisa
mengisi pengkayaan lokal mineral-mineral berharga yang telah tertransportasi dengan fraksi
klastik, sebagai contoh konsentrasi emas placer pada endapan Witwatersrand di Afrika Selatan
dan timah placer di Asia bagian selatan.

Seringkali formasi endapan sulfida stratiform tidak tampak berhubungan dengan proses
magmatisme atau vulkanisme, tetapi agak berhubungan dengan sirkulasi larutan hidrotermal dari
sumber-sumber yang lain, sebagai contoh penirisan dari cekungan sedimen yang dalam.
Endapan-endapan yang dihasilkan sangat mirip dengan beberapa asal-usul volkanogenik karena
mekanisme traping yang sama. Hanya mineral-mineral sulfida yang dapat mengalami presipitasi
pada sediment-water interface atau dalam batuan yang tidak terkonsolidasi, waktu dari formasi
bijih berhubungan terhadap waktu pengendapan sedimen, terhadap waktu kompaksi dan
konsolidasinya, atau terhadap waktu-waktu berikutnya saat sedimen-sedimen mengalami
indurasi penuh dan dapat termineralisasi oleh larutan yang bergerak melalui batuan yang porous
atau struktur-struktur geologi. Untuk proses ini, contoh yang bagus adalah endapan timbal-seng
di Mississippi Valley
Proses-proses sedimentasi juga membentuk akumulasi fosil-fosil bahan bakar, batu bara,
minyak dan gas alam. Untuk membentuk batu bara, gambut terkompaksi dan mengalami
pemanasan akibat penurunan dan proses burial. Demikian juga, minyak dan gas terbentuk oleh
maturasi unsur-unsur organik dalam batuan sedimen oleh peningkatan temperatur dan tekanan.
Minyak dan gas dapat bermigrasi melalui batuan yang porous membentuk reservoir yang besar
dalam struktur yang baik, atau tetap di dalam batuan sumber membentuk oil shale.

3. Endapan Mineral Yang Berhubungan Dengan Proses Metamorfisme


Metamorfisme yaitu proses rekristalisasi dan peleburan akhir dari batuan beku atau batuan
sedimen, yang disebabkan oleh intrusi dari magma baru atau oleh proses burial yang dalam .
Endapan hidrotermal kontak metasomatik terbentuk di sekitar magma yang mengalami intrusi,
seperti yang digambarkan di atas. Metamorfisme burial yang dalam dapat menimbulkan
overprinting terhadap akumulasi mineral yang ada sebelumnya, sebagai contoh yang besar
adalah endapan sediment-hosted lead-zinc di Broken Hill, Australia.
Metamorfisme burial juga membebaskan sebagian besar larutan hidrotermal yang
melarutkan logam-logam dari country rock, diendapkan saat larutan bertemu dengan suatu
lingkungan dengan kondisi temperatur, tekanan, dan kimia yang tepat untuk formasi bijih.
Formasi endapan emas di beberapa jalur metamorfik Precambrian berhubungan terhadap
transportasi emas oleh metamorfic water menuju urat kwarsa yang mengandung emas. Kecuali
jenis endapan tersebut, metamorfisme regional tidak terlalu banyak membentuk formasi dari
endapan bijih metalik.

Вам также может понравиться

  • Endapa Pegmatik
    Endapa Pegmatik
    Документ15 страниц
    Endapa Pegmatik
    Adjie Baskara
    Оценок пока нет
  • Genesa Mineral
    Genesa Mineral
    Документ8 страниц
    Genesa Mineral
    DhOdy Arya Rezpecks
    Оценок пока нет
  • Genesa Mineral
    Genesa Mineral
    Документ19 страниц
    Genesa Mineral
    aisotardok
    Оценок пока нет
  • SCL Endapan Magmatik
    SCL Endapan Magmatik
    Документ8 страниц
    SCL Endapan Magmatik
    Natanael Kevin Prima
    Оценок пока нет
  • Bentuk Badan Bijih
    Bentuk Badan Bijih
    Документ11 страниц
    Bentuk Badan Bijih
    fiqifauzi
    Оценок пока нет
  • Lacustrin
    Lacustrin
    Документ9 страниц
    Lacustrin
    Rhybol
    Оценок пока нет
  • Kuliah 3 - Metasomatisme Kontak (Skarn)
    Kuliah 3 - Metasomatisme Kontak (Skarn)
    Документ22 страницы
    Kuliah 3 - Metasomatisme Kontak (Skarn)
    Nicholas Alston
    100% (1)
  • About Serpentin
    About Serpentin
    Документ4 страницы
    About Serpentin
    Arif Maksum
    100% (1)
  • Mineral Leusit Feldspaoid
    Mineral Leusit Feldspaoid
    Документ14 страниц
    Mineral Leusit Feldspaoid
    Khoirunnisa Anwar
    Оценок пока нет
  • BOWEN Series
    BOWEN Series
    Документ3 страницы
    BOWEN Series
    pa3ot
    Оценок пока нет
  • Makala Konsentrasi Magmatik
    Makala Konsentrasi Magmatik
    Документ6 страниц
    Makala Konsentrasi Magmatik
    Sarif CB Clasik
    Оценок пока нет
  • Karbonat
    Karbonat
    Документ10 страниц
    Karbonat
    Noorfaika Fadila
    Оценок пока нет
  • Pengertian Umum Batuan Sedimen Dan Klasifikasinya
    Pengertian Umum Batuan Sedimen Dan Klasifikasinya
    Документ12 страниц
    Pengertian Umum Batuan Sedimen Dan Klasifikasinya
    Shema Cyank Bunda
    Оценок пока нет
  • Early Magmatik
    Early Magmatik
    Документ7 страниц
    Early Magmatik
    bobohox
    Оценок пока нет
  • Peridotit
    Peridotit
    Документ1 страница
    Peridotit
    Bangun Jati Jepara
    Оценок пока нет
  • Makalah Topaz
    Makalah Topaz
    Документ12 страниц
    Makalah Topaz
    Djein
    Оценок пока нет
  • Mineralisasi Pada Metasomatisme Kontak
    Mineralisasi Pada Metasomatisme Kontak
    Документ4 страницы
    Mineralisasi Pada Metasomatisme Kontak
    Einstein Sintong Anugrah Siregar
    100% (1)
  • Makalah Petrologi Batuan Karbonat
    Makalah Petrologi Batuan Karbonat
    Документ25 страниц
    Makalah Petrologi Batuan Karbonat
    Xk Asmara
    Оценок пока нет
  • Piroklastik Lapili
    Piroklastik Lapili
    Документ1 страница
    Piroklastik Lapili
    Rizky Haidar
    Оценок пока нет
  • 01 Batu Apung I Pumice
    01 Batu Apung I Pumice
    Документ26 страниц
    01 Batu Apung I Pumice
    Rizqi Sipatriot
    Оценок пока нет
  • Cinnabar
    Cinnabar
    Документ1 страница
    Cinnabar
    Ifan Sutiatma
    Оценок пока нет
  • Laporan Identifikasi Mineral
    Laporan Identifikasi Mineral
    Документ22 страницы
    Laporan Identifikasi Mineral
    RijalCok
    Оценок пока нет
  • LAPORAN Batuan Beku
    LAPORAN Batuan Beku
    Документ31 страница
    LAPORAN Batuan Beku
    Tabzirt
    Оценок пока нет
  • Paper Genesa
    Paper Genesa
    Документ10 страниц
    Paper Genesa
    prime
    Оценок пока нет
  • Endapan Barit-1
    Endapan Barit-1
    Документ14 страниц
    Endapan Barit-1
    SUFRIADIN AS
    Оценок пока нет
  • Bowen Reaction Series
    Bowen Reaction Series
    Документ5 страниц
    Bowen Reaction Series
    Indri Anggreni
    Оценок пока нет
  • Jebakan Mineral
    Jebakan Mineral
    Документ18 страниц
    Jebakan Mineral
    ikarusspeed
    Оценок пока нет
  • Batuan Piroklastik
    Batuan Piroklastik
    Документ7 страниц
    Batuan Piroklastik
    Lia Constantine Gati
    Оценок пока нет
  • Dickite & Smectite
    Dickite & Smectite
    Документ10 страниц
    Dickite & Smectite
    scho13
    Оценок пока нет
  • Bab 2
    Bab 2
    Документ15 страниц
    Bab 2
    Dyan
    Оценок пока нет
  • List Mineral Lengkap
    List Mineral Lengkap
    Документ64 страницы
    List Mineral Lengkap
    Khairi Ramdhani
    Оценок пока нет
  • BAB-2 STRATIGRAFi
    BAB-2 STRATIGRAFi
    Документ31 страница
    BAB-2 STRATIGRAFi
    Bella
    Оценок пока нет
  • Makalah Genesa Dolomit
    Makalah Genesa Dolomit
    Документ6 страниц
    Makalah Genesa Dolomit
    Tomy Kpx Melindung
    Оценок пока нет
  • Tekstur Khusus Beku
    Tekstur Khusus Beku
    Документ8 страниц
    Tekstur Khusus Beku
    Asmoro Pribadi Dewo
    Оценок пока нет
  • Des. Adamelit
    Des. Adamelit
    Документ2 страницы
    Des. Adamelit
    arizal
    Оценок пока нет
  • Endapan Pegmatit Dan Aplit
    Endapan Pegmatit Dan Aplit
    Документ4 страницы
    Endapan Pegmatit Dan Aplit
    aidilfitriansyah
    Оценок пока нет
  • Klasifikasi Batuan Beku Menurut Iugs - JPG
    Klasifikasi Batuan Beku Menurut Iugs - JPG
    Документ4 страницы
    Klasifikasi Batuan Beku Menurut Iugs - JPG
    Fatah Hary Hastomo
    Оценок пока нет
  • Ganesha Dolomit Dan Gamping
    Ganesha Dolomit Dan Gamping
    Документ1 страница
    Ganesha Dolomit Dan Gamping
    Bayu Perdana Putra
    Оценок пока нет
  • Genesa Endapan Bijih Tembaga
    Genesa Endapan Bijih Tembaga
    Документ3 страницы
    Genesa Endapan Bijih Tembaga
    Tamara Anindhya Putri
    Оценок пока нет
  • Talk
    Talk
    Документ3 страницы
    Talk
    Muhammad Ary Ismoeharto
    Оценок пока нет
  • Ganesa Besi
    Ganesa Besi
    Документ3 страницы
    Ganesa Besi
    Pebriansyah
    Оценок пока нет
  • Pengertian Magma Dan Deferensiasi
    Pengertian Magma Dan Deferensiasi
    Документ2 страницы
    Pengertian Magma Dan Deferensiasi
    Mukifin Miftah
    Оценок пока нет
  • Determinasi Batuan Sedimen Klastik Dan Non
    Determinasi Batuan Sedimen Klastik Dan Non
    Документ11 страниц
    Determinasi Batuan Sedimen Klastik Dan Non
    Kamandaka
    Оценок пока нет
  • BAB IV Porfiri
    BAB IV Porfiri
    Документ15 страниц
    BAB IV Porfiri
    Ray Emilian O
    Оценок пока нет
  • Oksida (Kasiterit)
    Oksida (Kasiterit)
    Документ1 страница
    Oksida (Kasiterit)
    Rahayu Utami Wololi
    Оценок пока нет
  • Deskripsi Batuan Beku (Megaskopis)
    Deskripsi Batuan Beku (Megaskopis)
    Документ3 страницы
    Deskripsi Batuan Beku (Megaskopis)
    chandra dewangga
    Оценок пока нет
  • Endapan Timah Primer Dan Sistem Endapan Greisen
    Endapan Timah Primer Dan Sistem Endapan Greisen
    Документ4 страницы
    Endapan Timah Primer Dan Sistem Endapan Greisen
    Astri
    Оценок пока нет
  • Laporan 2
    Laporan 2
    Документ3 страницы
    Laporan 2
    Muhammad Fadhlan
    Оценок пока нет
  • Ganesa Batuan
    Ganesa Batuan
    Документ13 страниц
    Ganesa Batuan
    blakripkrip
    Оценок пока нет
  • Tugas Endapan
    Tugas Endapan
    Документ14 страниц
    Tugas Endapan
    Mojan Bima
    Оценок пока нет
  • Cekungan Bintuni
    Cekungan Bintuni
    Документ21 страница
    Cekungan Bintuni
    Anonymous 2JBYQ8JO
    100% (1)
  • Laporan Responsi Lab Krismin Kelompok 6
    Laporan Responsi Lab Krismin Kelompok 6
    Документ28 страниц
    Laporan Responsi Lab Krismin Kelompok 6
    Joseph Emmanuel
    Оценок пока нет
  • Batuan Piroklastik
    Batuan Piroklastik
    Документ24 страницы
    Batuan Piroklastik
    Dian Dwi Permana
    100% (2)
  • BATUAN BEKU Lengkap
    BATUAN BEKU Lengkap
    Документ16 страниц
    BATUAN BEKU Lengkap
    Aisyah Novianingrum
    Оценок пока нет
  • Laporan Kristalografi Dan Mineralogi
    Laporan Kristalografi Dan Mineralogi
    Документ37 страниц
    Laporan Kristalografi Dan Mineralogi
    Simple Sawu
    Оценок пока нет
  • Makalah Bgi Kalsit
    Makalah Bgi Kalsit
    Документ8 страниц
    Makalah Bgi Kalsit
    Dayu Aridayanti
    Оценок пока нет
  • Fiamme
    Fiamme
    Документ2 страницы
    Fiamme
    Rozaa Erza
    Оценок пока нет
  • Genesa Mineral
    Genesa Mineral
    Документ22 страницы
    Genesa Mineral
    Sinta Dewi Yanti
    Оценок пока нет
  • Endapan Primer
    Endapan Primer
    Документ12 страниц
    Endapan Primer
    MiftahurRahma
    100% (1)
  • Endapan Mineral
    Endapan Mineral
    Документ19 страниц
    Endapan Mineral
    Ferry Ahmad Hermana
    Оценок пока нет
  • 1 Judul
    1 Judul
    Документ1 страница
    1 Judul
    Maharani Rindu Widara
    Оценок пока нет
  • Tugas Geomorfoogi 1
    Tugas Geomorfoogi 1
    Документ2 страницы
    Tugas Geomorfoogi 1
    Maharani Rindu Widara
    Оценок пока нет
  • 1a Kenal Geomorf 0907
    1a Kenal Geomorf 0907
    Документ17 страниц
    1a Kenal Geomorf 0907
    Maharani Rindu Widara
    Оценок пока нет
  • Struktur Bumi Osn Kebumian
    Struktur Bumi Osn Kebumian
    Документ14 страниц
    Struktur Bumi Osn Kebumian
    Maharani Rindu Widara
    Оценок пока нет
  • 1 B Pend+Sjrhgeomorfologi
    1 B Pend+Sjrhgeomorfologi
    Документ35 страниц
    1 B Pend+Sjrhgeomorfologi
    Maharani Rindu Widara
    Оценок пока нет
  • Tugas Geomorfologi 2
    Tugas Geomorfologi 2
    Документ4 страницы
    Tugas Geomorfologi 2
    Maharani Rindu Widara
    Оценок пока нет
  • Sianidasi
    Sianidasi
    Документ21 страница
    Sianidasi
    Maharani Rindu Widara
    100% (1)
  • 6.daftar Lampiran
    6.daftar Lampiran
    Документ1 страница
    6.daftar Lampiran
    Maharani Rindu Widara
    Оценок пока нет
  • 3.daftar Isi
    3.daftar Isi
    Документ2 страницы
    3.daftar Isi
    Maharani Rindu Widara
    Оценок пока нет
  • Pengertian Tambang Terbuka
    Pengertian Tambang Terbuka
    Документ5 страниц
    Pengertian Tambang Terbuka
    Maharani Rindu Widara
    Оценок пока нет
  • 5.daftar Tabel
    5.daftar Tabel
    Документ1 страница
    5.daftar Tabel
    Maharani Rindu Widara
    Оценок пока нет
  • Amdal
    Amdal
    Документ9 страниц
    Amdal
    Maharani Rindu Widara
    Оценок пока нет
  • 4.daftar Gambar
    4.daftar Gambar
    Документ1 страница
    4.daftar Gambar
    Maharani Rindu Widara
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    Maharani Rindu Widara
    Оценок пока нет
  • Sumber Daya Daur Ulang
    Sumber Daya Daur Ulang
    Документ20 страниц
    Sumber Daya Daur Ulang
    Maharani Rindu Widara
    100% (2)
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ1 страница
    Kata Pengantar
    Maharani Rindu Widara
    Оценок пока нет
  • Kompatibilitas
    Kompatibilitas
    Документ9 страниц
    Kompatibilitas
    Maharani Rindu Widara
    Оценок пока нет
  • Amdal
    Amdal
    Документ9 страниц
    Amdal
    Maharani Rindu Widara
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ13 страниц
    Bab Ii
    ghafarunnisa21
    Оценок пока нет
  • Tugas UAS
    Tugas UAS
    Документ22 страницы
    Tugas UAS
    Maharani Rindu Widara
    Оценок пока нет
  • Tugas Resume Reklamasi
    Tugas Resume Reklamasi
    Документ10 страниц
    Tugas Resume Reklamasi
    Maharani Rindu Widara
    Оценок пока нет
  • Metode Pengumpulan Data
    Metode Pengumpulan Data
    Документ23 страницы
    Metode Pengumpulan Data
    Laung Hasz Njsg CrEw
    Оценок пока нет
  • Summary Jurnal
    Summary Jurnal
    Документ4 страницы
    Summary Jurnal
    Maharani Rindu Widara
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ1 страница
    Daftar Pustaka
    Maharani Rindu Widara
    Оценок пока нет
  • 13 BAB III Deal
    13 BAB III Deal
    Документ21 страница
    13 BAB III Deal
    Maharani Rindu Widara
    100% (1)
  • Pengaruh Konsentrasi Sodium Cyanide Terhadap Persen Ekstraksi Emas
    Pengaruh Konsentrasi Sodium Cyanide Terhadap Persen Ekstraksi Emas
    Документ24 страницы
    Pengaruh Konsentrasi Sodium Cyanide Terhadap Persen Ekstraksi Emas
    Maharani Rindu Widara
    Оценок пока нет
  • Semhas
    Semhas
    Документ7 страниц
    Semhas
    Maharani Rindu Widara
    Оценок пока нет
  • Tugas Hukum Lingkungan
    Tugas Hukum Lingkungan
    Документ14 страниц
    Tugas Hukum Lingkungan
    Maharani Rindu Widara
    Оценок пока нет
  • Pembalakan Liar Telah Merugikan Negara
    Pembalakan Liar Telah Merugikan Negara
    Документ9 страниц
    Pembalakan Liar Telah Merugikan Negara
    Maharani Rindu Widara
    Оценок пока нет
  • TUGAS 1 Hukum
    TUGAS 1 Hukum
    Документ5 страниц
    TUGAS 1 Hukum
    Maharani Rindu Widara
    Оценок пока нет