Вы находитесь на странице: 1из 29

Th.

Ratna Indraswati, SKp, MKep

Fraktur

Terbuka

ORIF & OREF

Tertutup

ORIF Electif

Gips dan traksi

Traksi adalah pemasangan gaya tarikan ke bagian tubuh


( Brunner & Suddarth )

Traksi merupakan pengobatan konservatif yang bertujuan untuk


mereduksi fraktur atau kelainan- kelainan seperti spasme otot dengan
menggunakan pemberat sebagai konter traksi. ( Chaeruddin Rasyad,
2007 )

Traksi adalah digunakan untuk meluruskan atau gaya tarikan untuk


mengembalikan atau mempertahankan posisi yang anatomis pada
fraktur ( Karen burke,2008 )

Meminimalkan

spasme otot
Mereduksi dan mensejajarkan
Mengimobilisasi fraktur
Mengurangi deformitas.

1.
2.
3.
4.

Manual traksi
Skin traksi
Balance suspension traksi
Skeletal traksi.

Prisip traksi
Kontra traksi
Beban tergantung bebas
Tidak ada simpul pada tali
Posisi abduksi

Traksi kulit menggunakan plester lebar


yang dilekatkan pada kulit dan diperkuat
dengan verband elastis.
Berat beban maksimum 5 kg , yang
merupakan batas toleransi kulit

Terapi pilihan pada fr femur dan beberapa fr. Supracondiler


pada anak anak
Pada reduksi tertutup Misal Dislokasi HIP
Merupakan pengobatan sementara pada pada fraktur sambil
menunggu terapi definitif.
Fraktur fraktur yang sangat bengkak dan tidak stabil misal fr.
Supracondiler humerus pada anak anak.
Untuk traksi pada spasme otot atau pada kontraktur sendi , mis
sendi lutut dan panggul.
Untuk traksi pada kelainan tulang belakang
( HNP ),
atau spasme otot pada tulang belakang.

1.
2.

3.

4.

Traksi back ekstensi


Traksi dunlop ( fr. Supra condiler humeri
pada anak )
Traksi dari gallow/ bryan ( Fr. Femur pada
anak anak dibawah 2 tahun )
Traksi hamilton russel ( fr. Femur pada anak
di atas usia 2 tahun )

Penyakit trombo emboli

Aberasi, infeksi.

Allergi

traksi pada tulang dengan menggunakan


kawat ( kirschner / k . Wire ) atau steinman
pada lokasi tertentu.

1.

2.
3.
4.
5.

Proksimal tibia
Kodilus femur
Olekranon
Kalkanius
Traksi pada tengkorak

Apabila diperlukan traksi yang lebih berat


dari 5 kg

Pada fraktur yang bersifat tidak stabil


( Oblik atau komunitif )

dislokasi pinggul yang lama

Infeksi
Non union akibat traksi yang berlebihan
Luka akibat tekanan dari thomas splint
pada tuberositi tibia
Parese saraf akibat traksi yang berlebih
( over traksi ) atau bila pin mengenai saraf

Kaji respon psikologis dan tingkat ansietas klien terhadap traksi


Kaji riwayat kesehatan klien, alasan dipasang traksi.
Kaji pengetahuan klien tentang traksi.
Kaji status neurovaskuler pada kaki yang akan ditraksi
( nyeri ,Warna, suhu, edema, pengisian kapiler, denyut nadi,sensasi
dan kemampuan bergerak ).
Kaji aktif dan rom pasive klien.
Kaji nadi distal, resiko kompartemen sindroma,bandingkan dengan
exremitas yang sehat
Kaji kulit klien( laserasi, adanya kemerahan , bulosa ).
Pengkajian sistem tubuh secara umum juga perlu dikaji.
Kaji adanya nyeri tekan betis ( tanda Homan)
Kaji adanya nyeri dada , ptiechie pada leher dan dada.
Kaji adanya komplikasi dari immobilisasi : masalah sistem kulit,
pernafasan, gastrointestinal, perkemihan, dan kardiovaskuler.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Cemas
Resti ganggan integritas kulit
Resti gangguan neurovaskuler distal
Resti injury
Gangguan mobilisasi fisik
Resti infeksi
Resti gangguan eleminasi
Resiko gangguan pertukaran gas
Tidak efectifnya coping individu
Kurang pengetahuan

1. Cemas
Jelaskan tujuan dipasang traksi, prosedur
pemasangan traksi dan pembatasan aktifitas.
Kaji status emosi dan kebutuhan sexual
Jaga privasi klien
Anjurkan keluarga untuk menjenguk
Kolaborasi ke bagian sosial woker dan ahli fisikoloh

2. Resti gangguan integritas kulit.


Gunakan peding untuk klien geriatri
Perhatikan area yang tertekan, daerah yang tertekan beri peding.
Ajarkan pada klien cara menggunakan trapesium
Anjurkan klien latihan emtermitas atas dengan memakai
trapesium
Ubah posisi tiap 2 jam
Lakukan perawatan kulit pada area yang tertekan
Pertahankan linen tetap bersih dan kering
Jika ditemukan adanya kemerahan pada kulit, cairan , iritasi dan
rasa terbakar lapor ke dokter.

3. Resti gangguan perfusi jaringan perifer


Pertahankan posisi abduksi
Kaji status neurovaskuler, nyeri, nadi distal, warna , suhu, capilari refil
Lapor dokter jika ada tanda tanda kesemutan
Ajarkan latihan isometrik, ROM pasif dan aktif
4. Resti injury
Perhatihan posisi kaki dan beban pada saat ganti laken.
Monitor beban tidak boleh dipindahkan, tidak menempal ditempat tidur, dan
lantai
Kaki tidak menyentuh tempat tidur
Tidak ada simpul pada tali.
Yakinkan bahwa semua alat baik ,simpul dan tali kuat.
Jika pin lepas pada cervical kolaborasi ke dokter dan gunakan collar neck

5. Gangguan mobilisasi fisik

Ajarkan klien isometrik pada kaki yang sakit


Latih klien latihan aktif dan pasif
Bantu klien dalam memenuhi ADLnya
Anjurkan klien intake cairan 2000- 3000 cc/ hari
Ukur intake out put
Ajarkan latihan kegel exercise
Pertahan kan counter traksi

Resti infeksi

Observasi tanda tanda vital


Beri antibiotik sesuai order
Kaji lokasi pin setip shift
Observasi tanda tanda infeksi, laporkan jika ditemukan tanda
tanda infeksi.
Ukur TTV
Lakukan perawatan pin site setiap hari, beri tahu klien dengan
menggunakan kaca.

Resti terjadi perubahan pertukaran gas

Kaji suara nafas


Anjurkan klien untuk latihan batuk efektif dan nafas dalam
Initial spirometri jika diperlukan
Intake yang adekwat
Observasi adanya pernafasan dyspneu, perubahan TTV, nyeri dada,
Observasi dengan cermat adanya petichie pada dada dan leher.
Kloaborasi jika ditemukan tanda tanda tersebut.

Cemas tidak ada


Kondisi kulit baik
Tidak ada gangguan neurovaskuler
Injury tidak terjadi
ADL mandiri/ dibantu sebagian
Tidak ada komplikasi

Sumber

1. ANN B. Maher at all, Orthopaedic Nursing, ed.3. 2002.WB.Saunders


Company.
2. Brunner & Suddarth, Keperawatan medikal bedah, ed.8. 2002,buku
kedokteran, EGC.
3. Cheruddi rasjad, ilmu bedah ortopedi , 2007, PT yarsif watampone.
Jakarta.
4. Judith M. Wilkinson, Diagnosa keperawatan, ed.7, 2002. buku
kedokteran, EGC.
5. Pricilla LeMone, Medical Surgical Nursing , edisi 4, 2008. Prentice Hall.

http://webcache.googleusercontent.com/sear

ch?
q=cache:USYmZy9TaM4J:ipc322.weblog.esa
unggul.ac.id/wpcontent/uploads/sites/350/2014/11/Keperawat
an-Sistem-Muskuloskleletal-Pertemuan8.ppt+&cd=10&hl=id&ct=clnk&gl=id

Вам также может понравиться