Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh:
Wahyu Sintya Kumala
131710101094
1. Pengertian Polifenol
Polifenol merupakan salah satu komponen non gizi yang paling bermanfaat
karena sifat fisiologisnya yang menguntungkan bagi tubuh manusia. Polifenol adalah
produk metabolit sekunder yang dihasilkan oleh tanaman yang disintesis dari
karbohidrat melalui jalur sikimat dan fenilpropanoid. Polifenol memiliki sedikitnya satu
cincin aromatik dengan 1 atau lebih gugus hidroksil (Puspita Sari, 2014). Polifenol
memiliki banyak sekali manfaat terhadap fungsi fisiologis tubuh manusia.
Polifenol dalam setiap bahan pangan memiliki kandungan yang berbedabeda
sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai kandungan polifenol beberapa bahan
pangan. beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengetahui kandungan
polifenol dalam bahan pangan adalah Follin Ciocalteau. Metode ini merupakan metode
untuk menentukan kemampuan reagen Follin Ciocalteau (campuran fosfomolibdat dan
fosfotungsat) dalam mereduksi gugus hidroksi dari polifenol. Gugus hidroksi polifenol
dapat mereduksi fosfomolibdat dan fosfotungsat menjadi molibdenum yang berwarna
biru. Kandungan total polifenol dalam bahan pangan dinyatakan dalam satuan GAE
(Gallic Acid Equivalent).
Tejasari (2005) menjelaskan bahwa polifenol memiliki sifat sebagai antioksidan,
antikolesterol, antikanker, regulasi tekanan darah, antiinflamasi, antimikroba dan
antitrombotik.
2. Metode Pengujian Polifenol
Metode pengujian polifenol yaitu metode spektrofotometri UV-Vis. Metode
spektrofotometri UV-Vis adalah teknik analisis spektroskopi yang memakai sumber
radiasi elektromagnetik ultra violet dekat (190nm380nm) dan sinar tampak (380nm 780nm) dengan menggunakan instrument spektrofotometer. Prinsip kerja dari metode
spektrofotometri UV-Vis yaitu dengan adanya interaksi yang terjadi antara energi yang
berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan materi yang berupa molekul.
Spektrofotometri UV-Vis merupakan penyerapan sinar tampak atau UV oleh suatu
molekul yang dapat menyebabkan terjadinya eksitasi elektron (transisi elektronik) dari
keadaan dasar (ground state) menuju energi yang lebih tinggi (excited state).
Uji aktivitas antioksidan dapat dilakukan secara spektrofotometri. Uji tersebut
dilakukan secara in-vitro.
a) Metode conjugated diene
Metode ini mengukur absorbansi konjugasi dari diena sebagai hasil dari
oksidasi asam lemak tak jenuh pada panjang gelombang UV 234 nm. Prinsip metode
ini adalah selama oksidasi asam linoleat, ikatan rangkap terkonversi ke bentuk ikatan
tri(2-piridil)-s-
(caffeic,
ferulic,
pcoumaric,
phloretic
acids,
clovamide,
dan
lainnya (Bernaert et al., 2012). Senyawa flavanol monomerik lebih dikenal dengan
senyawa catechin dan epicatechin, sedangkan senyawa flavanol oligomerik lebih
dikenal dengan procyanidin. Polifenol pada kakao dan produk turunannya dapat
dianalisis dengan berbagai metode seperti metode thin-layer crhomatography (TLC),
capillary electrophoressis (CE), hgh-perfomnace liquid chromatography (HPLC),
ultraviolet (UV), photo-diode array (DAD), mass spectrometry (MS), tandem mass
spectrometry (LC-MS-MS), dan nuclear magnetic resonance (NMR) (Rabaneda et al.,
2003; Caligiani, Acquotti, Cirlini, & Pall, 2010).