Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KOMPETENSI PAEDAGOGIK
1. INDIKATOR 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Esensial
3. INDIKATOR 3
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Esensial
Bahan atau Materi
Ide atau konsep teori belajar Vigotsky
1. Bahwa intelektual berkembang pada saat individu menghadapi ide-ide baru dan sulit
mengaitkan ide-ide tersebut dengan apa yang mereka ketahui.
2. Bahwa interaksi dengan orang lain memperkaya perkembangan intelektual.
3. Peran utama guru adalah bertindak sebagai seorang pembantu dan mediator
pembelajaran siswa
Vigotsky mengemukakan empat prinsip
1. pembelajaran sosial (social learning).
Pembelajaran kooperatif interaksi bersama dengan orang dewasa atau teman yang
lebih cakap;
2. ZPD (zone of proximal development).
Mendapat bantuan orang dewasa atau temannya (peer)
3. Masa Magang Kognitif (cognitif apprenticeship).
Suatu proses yang menjadikan siswa sedikit demi sedikit memperoleh kecakapan
intelektual melalui interaksi dengan orang yang lebih ahli, orang dewasa, atau teman
yang lebih pandai;
4. Pembelajaran Termediasi (mediated learning).
Vygostky menekankan pada scaffolding. Siswa diberi masalah yang kompleks, sulit, dan
realistik, dan kemudian diberi bantuan secukupnya
4. INDIKATOR 4
Indikator Esensial
4. Interaktifitas (interactivity)
5. Penjalinan (intertwining).
De Lange : pembelajaran dengan pendekatan PMR meliputi aspek-aspek:
1. Memulai pelajaran dengan mengajukan masalah (soal) yang riil bagi siswa sesuai
dengan pengalaman dan tingkat pengetahuannya, sehingga siswa segera terlibat dalam
pelajaran secara bermakna
2. Permasalahan yang diberikan tentu harus diarahkan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai dalam pelajaran tersebut
3. Siswa mengembangkan atau menciptakan model-model simbolik secara informal
terhadap persoalan/masalah yang diajukan
4. Pengajaran berlangsung secara interaktif.
Lesson Study adalah kegiatan kolaboratif dari sekelompok guru untuk secara bersamasama:
1. merencanakan langkah-langkah pembelajaran,
2. salah seorang diantaranya mempraktekkan pembelajaran yang direncanakan dan yang
lain mengamati proses pembelajaran,
3. mengevaluasi pembelajaran yang dilaksanakan,
4. memperbaiki perencanaan semula,
5. mempraktekkannya lagi,
6. kembali mengevaluasi pembelajaran yang dilaksanakan,
7. membagi pengalaman dan temuan dari hasil evaluasi tersebut kepada guru lain
Komponen utama CTL
1. Kontrukstivisme (constructivism)
Siswa menjadi pusat kegiatan bukan guru.
2. Menemukan (inquiri)
Menemukan merupakan kegiatan inti dari proses pembelajaran Kontekstual. Dalam hal
ini tugas guru yang harus selalu merancang kegiatan yang selalu merujuk pada
kegiatan menemukan, apapun materi yang diajarkan.
3. Bertanya (questioning)
Kegiatan bertanya berguna untuk;
a. Menggali informasi baik administrasi maupun akademis;
b. Mengecek pemahaman siswa;
c. Membangkitkan respon kepada siswa;
d. Mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa;
e. Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa;
f. Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru;
g. Untuk membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa;
h. Untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa.
4. Masyarakat belajar (learning community)
Biarkan dalam kelompoknya mereka saling membelajarkan, yang cepat belajar didorong
untuk membantu yang lambat belajar, yang memiliki kemampuan tertentu didorong
untuk menularkannya pada yang lain.
5. Pemodelan (modeling)
Modeling merupakan prinsip yang cukup penting dalam pembelajaran CTL, sebab
dengan modeling siswa dapat terhindar dari pembelajaran yang abstrak.
6. Refleksi (reflection)
Refleksi adalah berpikir kembali tentang materi yang baru dipelajari.
Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)
1. Kemampuan pemecahan masalah merupakan tujuan umum pengajaran matematika,
bahkan sebagai jantungnya. Sasaran utama yang ingin dicapai adalah bagaimana cara
memecahkan suatu masalah;
2. Pemecahan masalah meliputi metode, prosedur dan strategi merupakan proses inti dan
utama dalam kurikulum matematika. Hal ini diartikan sebagai kegiatan yang aktif;
3. Pemecahan masalah merupakan kemampuan dasar dalam belajar matematika. Hal ini
diperlukan siswa agar dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari
memiliki beberapa ciri dan karakteristik sebagai berikut:
1. Mengorientasikan siswa kepada masalah autentik dan menghindari pembelajaran
terisolasi
Kompetensi Dasar
Indikator Esensial
Bahan atau Materi
1. Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau pada Kelompok Kerja Guru (KKG), dan Dinas
Pendidikan.
2. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali
karakteristik siswa, kondisi sekolah, dan lingkungannya.
3. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan
untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang
akan digunakan oleh sekolah tersebut.
4. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus
secara bersama.
5. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya
bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/KKG untuk bersamasama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam
lingkup MGMP/KKG setempat.
6. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman dalam bidangnya
masing-masing
7. INDIKATOR 7
Indikator Esensial
: Menentukan fungsi atau kegunaan RPP
Bahan atau Materi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan perkiraan atau proyeksi mengenai
tindakan apa yang akan dilakukan pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran. RPP
mengambarkan prosedur dan pengoraginasian pembelajaran untuk mencapai satu
kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus.
Adapun tujuan dan manfaat pembuatan RPP yaitu;
1. untuk memberikan landasan pokok bagi guru dan siswa dalam mencapai kompetensi
dasar dan indikator,
2. memberi gambaran mengenai acuan kerja jangka pendek, karena disusun dengan
menggunakan pendekatan sistem,
3. memberi pengaruh terhadap pengembangan individu siswa, karena dirancang secara
matang sebelum pembelajaran, berakibat terhadap nurturant effect
RPP merupakan pedoman bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktifitas
pembelajaran di kelas.
8. INDIKATOR 8
Kompetensi Dasar
Indikator Esensial
10. INDIKATOR 10
Kompetensi Dasar
Indikator Esensial
2.
3.
4.
5.
6.
Menentukan tujuan
Tujuan evaluasi proses pembelajaran dapat dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau
pertanyaan. Secara umum tujuan evaluasi proses pembelajaran untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. Apakah strategi pembelajaran yang dipilih dan dipergunakan oleh guru efektif,
b. Apakah media pembelajaran yang digunakan oleh guru efektif,
c. Apakah cara mengajar guru menarik dan sesuai dengan pokok materi sajian yang
dibahas, mudah diikuti dan berdampak siswa mudah mengerti materi sajian yang
dibahas,
d. Bagaimana persepsi siswa terhadap materi sajian yang dibahas berkenaan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai,
e. Apakah siswa antusias untuk mempelajari materi sajian yang dibahas,
f. Bagaimana siswa mensikapi pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru,
g. Bagaimanakah cara belajar siswa mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan oleh
guru.
Menentukan desain evaluasi
Desain evaluasi proses pembelajaran mencakup rencana evaluasi proses dan
pelaksana evaluasi. Rencana evaluasi proses pembelajaran berbentuk matriks dengan
kolom-kolom berisi tentang: No. Urut, Informasi yang dibutuhkan, indikator,metode yang
mencakup teknik dan instrumen, responden dan waktu. Selanjutnya pelaksana evaluasi
proses adalah guru yang bersangkutan.
Penyusunan instrumen evaluasi
Instrumen evaluasi proses pembelajaran untuk memperoleh informasi deskriptif
dan/atau informasi judgemental dapat berwujud
a. Lembar pengamatan untuk mengumpulkan informasi tentang kegiatan belajar siswa
dalam mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dapat digunakan oleh
guru sendiri atau oleh siswa untuk saling mengamati, dan
b. Kuesioner yang harus dijawab oleh siswa berkenaan dengan strategi pembelajaran
yang dilaksanakan guru, metode dan media pembelajaran yang digunkan oleh guru,
minat, persepsi siswa tentang pembelajaran untuk suatu materi pokok sajian yang
telah terlaksana.
Pengumpulan data atau informasi
Pengumpulan data atau informasi dilaksanakan secara obyektif dan terbuka agar
diperoleh informasi yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi peningkatan mutu
pembelajaran. Pengumpulan data atau informasi dilaksanakan pada setiap akhir
pelaksanaan pembelajaran untuk materi sajian berkenaan dengan satu kompetensi
dasar dengan maksud guru dan siswa memperoleh gambaran menyeluruh dan
kebulatan tentang pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk
pencapaian penguasaan satu kompetensi dasar.
Analisis dan interpretasi
Analisis dan interpretasi hendaknya dilaksanakan segera setelah data atau informasi
terkumpul. Analisis berwujud deskripsi hasil evalusi berkenaan dengan proses
pembelajaran yang telah terlaksana; sedang interpretasi merupakan penafsiran
terhadap deskripsi hasil analisis hasil analisis proses pembelajaran. Analisis dan
interpretasi dapat dilaksanakan bersama oleh guru dan siswa agar hasil evaluasi dapat
segera diketahui dan dipahami oleh guru dan maha-siswa sebagai bahan dan dasar
memperbaiki pembelajaran selanjutnya.
Tindak lanjut
Tindak lanjut merupakan kegiatan menindak lanjuti hasil analisis dan interpretasi. Dalam
evaluasi proses pembelajaran tindak lanjut pada dasarnya berkenaan dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya dan evaluasi pembelajarannya.
Pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya merupakan keputusan tentang
2.
3.
mempunyai waktu yang sama untuk mencari jawaban tersebut. Setelah waktu yang
ditentukan habis, guru meminta salah seorang siswa menjawab. Harus dihindari
meminta salah seorang siswa menjawab sebelum mengajukan pertanyaan. Hal ini akan
menyebabkan siswa itu sendiri yang memikirkan jawaban pertanyaan sementara siswa
yang lain hanya menonton dan tidak berpikir.
menghindari pertanyaan jenis klasikal (yang ditujukan kepada kelas)
Pertanyaan yang tidak ditujukan kepada salah seorang siswa dikategorikan pertanyaan
klasikal. Umumnya respon siswa adalah menjawab bersama-sama (koor). Ketika terjadi
hal seperti ini tidak bisa dipastikan apakah semua siswa memang dapat menjawab
pertanyaan atau hanya beberapa orang saja yang bisa menjawab sementara yang lain
hanya meniru jawaban.
pertanyaan dalam matematika difokuskan kepada apa (what), kapan terjadinya (when),
berapa (evaluate, calculate, find) dan mengapa (why) atau bagaimana (how).
Pertanyaan yang diajukan dapat berbentuk tertutup (pertanyaan hanya memiliki 1
jawaban) atau terbuka (pertanyaan yang memiliki lebih dari 1 jawaban). Pertanyaan
tertutup dapat diubah menjadi pertanyaan terbuka jika kondisi pertanyaan diubah.
Pertanyaan yang berbentuk apa dan berapa lebih cenderung hanya keterampilan
dasar berpikir pada ranah kognitif taksonomi Bloom revisi: mengingat (remembering),
memahami (understanding), dan menerapkan (applying). Tetapi jika guru menindak
lanjuti jawaban siswa dengan bertanya mengapa atau bagaimana itu artinya meminta
siswa untuk menjelaskan (reasoning) dan mengomunikasikan ide-ide matematikanya
(communicating). Dalam hal ini keterampilan berpikir yang dituntut sudah lebih kearah
keterampilan berpikir tingkat tinggi yang meliputi menganalisa (analyzing), dan
mengevaluasi (evaluating).
15. INDIKATOR 15
Kompetensi Dasar
Indikator Esensial
Bahan atau Materi
Pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri:
1. untuk memuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara bekerja
sama
2. kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah
3. jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku, budaya, dan jenis
kelamin, maka diupayakan agar tiap kelompok terdapat keheterogenan tersebut.
4. penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.
Tujuan Pembelajaran Kooperatif
1. Hasil belajar akademik , yaitu untuk meningkatkan kinerja siswa dalm tugas-tugas
akademik. Pembelajaran model ini dianggap unggul dalam membantu siswa dalam
memahami konsep-konsep yang sulit.
2. Penerimaan terhadap keragaman, yaitu agar siswa menerima teman-temannya yang
mempunyai berbagai macam latar belakang.
3. Pengembangan keterampilan social, yaitu untuk mengembangkan keterampilan social
siswa diantaranya: berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain,
memancing teman untuk bertanya, mau mengungkapkan ide, dan bekerja dalam
kelompok
16. INDIKATOR 16
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Esensial
Teknik penilaian yang dapat dipergunakan dalam penilaian pada satuan pendidikan antara
lain; tes tertulis, observasi, tes kinerja, penilaian portofolio, penilaian diri, dan penilaian antar
teman.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dari berbagai teknik penilaian yang dapat
digunakan di sekolah, diuraikan sebagai berikut;
1. Tes tertulis
Tes tertulis adalah teknik penilaian yang menuntut jawaban secara tertulis, baik berupa
tes objektif dan uraian pada peserta didik di lembaga penyelenggara pendidikan
keterampilan.
2. Observasi
Observasi adalah teknik penilaian yang dilakukan dengan cara mencatat hasil
pengamatan terhadap objek tertentu. Pelaksanaan observasi dilakukan dengan cara
menggunakan instrumen yang sudah dirancang sebelumnya sesuai dengan jenis
perilaku yang akan diamati dan situasi yang akan diobservasi, misalnya dalam kelas,
waktu bekerja dalam bengkel/laboratorium.
3. Tes kinerja
Tes kinerja adalah teknik penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan
kemahirannya dalam melakukan kegiatan atau pekerjaan tertentu, misalnya kemahiran
mengidentifikasi kerusakan pada alat-alat yang diperlukan untuk melakukan kinerja
tertentu, bersimulasi, ataupun melakukan pekerjaan yang sesungguhnya. Tes kinerja
dapat dilakukan untuk menilai proses, produk, serta proses dan produk. Tes kinerja,
untuk memperoleh data tentang kinerja atas bidang keterampilan tertentu yang
dipertunjukkan oleh seseorang peserta didik.
4. Penugasan
Penugasan adalah teknik penilaian yang menuntut peserta didik menyelesaikan tugas di
luar kegiatan pembelajaran di kelas/laboratorium/bengkel. Penugasan dapat diberikan
dalam bentuk individual atau kelompok dan dapat berupa tugas rumah atau projek.
Tugas rumah adalah tugas yang harus diselesaikan peserta didik di luar kegiatan kelas.
Tugas projek adalah tugas yang melibatkan kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan
pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. Proyek, untuk
memperoleh data tentang kinerja atas suatu tugas/pekerjaan tertentu yang dikerjakan
dalam jangka waktu tertentu, baik melalui pengawasan maupun tanpa pengawasan.
5. Tes lisan
Tes lisan dilaksanakan melalui komunikasi langsung tatap muka antara peserta didik
dengan seorang penguji atau beberapa penguji. Pertanyaan dan jawaban diberikan
secara lisan dan spontan. Ujian lisan, untuk memperoleh data tentang performansi
tertentu, dengan cara berkomunikasi dua arah antara penilai atau guru dengan peserta
didik melalui tanya jawab atau wawancara langsung, berkenaan dengan pemahaman,
perilaku, kinerja, dan tugas tertentu yang berkaitan dengan materi pelajaran yang telah
dipelajari.
6. Penilaian portofolio
Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai hasil karya
peserta didik. Portofolio adalah kumpulan karya peserta didik dalam bidang tertentu
yang diorganisasikan untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan kreativitas
peserta didik. Portofolio, untuk memperoleh data dengan cara mengumpulan bukti-bukti
fisik yang bersifat pribadi, atau hasil karya dan pencapaian dijadikan sebagai dasar
untuk menilai kinerja seseorang sebelum, dan setelah mengikuti pendidikan.
7. Penilaian diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya. Penilaian diri untuk memperoleh
data tentang kelebihan dan kekurangan yang dimiliki peserta didik dan bersumber dari
peserta didik sendiri.
8. Penilaian antar teman
Penilaian antar teman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik
untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan temannya. Teknik penilaian antar
teman dilakukan dengan melalukan observasi terhadap temannya sendiri. Instrumen
observasi, skala penilaian, dan daftar ceklist yang digunakan berisikan aspek-aspek
kemampuan/kelebihan dan kesulitan/kekurangan temannya dalam mengerjakan suatu
pekerjaan.
19. INDIKATOR 19
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Esensial
Kompetensi Dasar
Indikator Esensial
Bahan atau Materi
Refleksi adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar berupa
penilaian tertulis maupun lisan (umumnya tulisan) oleh anak didik kepada guru/dosen, berisi
ungkapan kesan, pesan, harapan serta kritik membangun atas pembelajaran yang
diterimanya. Bahasa yang paling sederhana dan mudah dipahami adalah refleksi ini sangat
mirip dengan curhatan anak didik terhadap guru/dosennya tentang hal-hal yang dialami
dalam kelas sejak dimulai hingga berakhirnya pembelajaran
Refleksi yang dilakukan tentunya berkaitan dengan tugas seorang guru, misalnya
melakukan refleksi setelah selesai melaksanakan proses belajar mengajar di kelas.
Guru dapat merefleksikan tentang metode atau model pembelajaran yang sudah digunakan,
dapat juga merefleksikan materi ajar yang disampaikan, dapat juga merefleksikan respon
siswa. Refleksi dapat juga dilakukan guru pada saat kegiatan pembelajaran akan berakhir
atau pada kegiatan penutup. Siswa diminta untuk memberikan komnetar dan tanggapan
(refleksi) dari hasil pembelajaran yang barusan dilaksanakan. Komentar siswa ini dapat
dilakukan secara lisanmaupun secara tertulis.
Refleksi terhadap proses dan hasil pembelajaran dimulai dari analisis tingkat keberhasilan
proses dan hasil belajar siswa, evaluasi diri terhadap proses belajar yang telah kita lakukan,
identifikasi faktor-faktor penyebab kegagalan dan pendukung keberhasilan bersama-sama
pihak terkait, merancang upaya optimalisasi proses dan hasil belajar
22. INDIKATOR 22
Kompetensi Dasar
Indikator Esensial