Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
menjadi tonggak kekuasaan Belanda di Indonesia. Setelah Ambon dikuasai, Jacob Van
Neck dan Wybrec van Warwyick berusaha mendekati Sultan Banten dengan sikap lebih
baik dan berhati-hati akhirnya Belanda diterima masyarakat Banten. Gubernur Jenderal
VOC kedua JP Coen berhasil merebut Jayakarta 30 Mei 1619 kemudian namanya diganti
menjadi Batavia dan dijadikan pusat VOC yang baru.
Tanggal 31 Desember 1799 VOC di bubarkan dan langsung dibawah kekuasaan
pemerintahan Belanda (Republik Bataaf) .VOC bubar disebabkan oleh : kesulitan
ekonomi dan cenderung bangkrut, kalah bersaing dengan kongsi dagang Perancis dan
Inggris, menurunnya daya beli masyarakat Indonesia, munculnya perdagangan gelap
menembus monopoli dagang Belanda, pegawai VOC banyak melakukan korupsi, VOC
banyak mengeluarkan biaya cukup besar untuk perang, VOC tidak mampu lagi menggaji
pegawai dan tentara, wilayah kekuasaan VOC yang terlalu luas butuh dana tidak sedikit
untuk mempertahankannya.
2. Kekuasaan Republik Bataaf di Indonesia
Seiring dengan dikuasainya kerajaan Belanda oleh Perancis, Napoleon Bonaparte
menugas kan saudaranya yaitu Louis Napoleon untuk menjadi raja di kerajaan Belanda
maka terbentuklah Republik Bataaf di Belanda atau pemerintahan Belanda pro Perancis.
Sedangkan raja Belanda Willem V berhasil melarikan diri dan minta perlindungan raja
Inggris dengan jaminan Inggris boleh menguasai tanah jajahan di Indonesia dengan
merebutnya dari kekuasaan Daendels sampai Kerajaan Belanda kembali dikuasai..
Pemerintah Belanda pro Perancis menugaskan Daendels dengan tugas:
mempertahankan Indonesia dari serangan Inggris, menjalankan pemerintahan kolonial
Belanda pro Perancis di Indonesia, mencari dana untuk menjalankan pemerintahan serta
untuk diserahkan ke negeri Induk
Untuk melaksanakan tugas Daendels berusaha memiliki tentara dan benteng pertahanan
yang kuat, dan dana banyak yang diambil dari rakyat Indonesia sendiri, karena tidak
mungkin menggan tungkan bantuan dari negara Belanda di Eropa dan justeru Ia yang
harus mengirim dana ke Eropa.
Kebijakan-kebijakan Daendels di Indonesia :
1. Bidang pertahanan dan keamanan
a. Membangun benteng pertahanan
b. Membangun pangkalan angkatan laut di Anyer dan ujung kulon
c. Meningkatkan jumlah tentara
d. Membangun jalan dari Anyer sampai Panarukan sejauh 1.100 km dengan cara kerja
rodi.. Fungsinya untuk mem perlancar arus transportasi, komunikasi dan pengiriman
tentara
e. Membangun pabrik-pabrik senjata
2. Bidang pemerintahan
a. Memperbaiki gaji para pegawai dan memberantas korupsi
b. Membagi pulau Jawa menjadi 9 daerah prefektur yang dipimpin prefek dan
membawahi para Bupati tetapi tunduk pada gubernur jendral
c. Mengubah kedudukan bupati dari penguasa feodal menjadi pegawai pemrintah
dengan cara digaji
d. Mendirikan badan-badan pengadilan yang akan mengadili orang Indonesia sesuai
adapt istiadatnya
e. Merombak sistem pemerintahan feudal menjadi sistem pemerintahan Barat yang
modern
f. Menjadikan Batavia sebagai pusat pemerintahan
g. Menyederhanakan upacara di keraton Yogyakarta dan Surakarta.
3. Bidang sosial ekonomi
a. Contingenten yaitu kewajiban rakyat menyerahkan hasil bumi sebagai pajak kepada
pemerintah
b. Verplichte Leverantie yaitu kewajiban rakyat menjual hasil panen hanya kepada
pemerintah Belanda dengan harga yang telah ditentukan.
c. Prianger Stelsel yaitu kewajiban penduduk Priangan untuk menanam kopi
d. Kerja rodi yaitu kerja paksa bagi penduduk untuk membuat jalan raya Anyer
Panarukan
e. Menjual tanah-tanah Negara kepada pihak swasta atau partikelir (landelijk Stelsel)
Daendels akhirnya ditarik ke negara Belanda dengan alasan untuk menjadi tentara yang
akan dikirimkan guna menghadapi Rusia. Adapun alasan sebenarnya karena ia telah berani
menjual tanah negara kepada swasta atau partikelir. Ia kemudian digantikan oleh Jan Willem
Janssen yang semula menjabat Gubernur Jendral di Tanjung Harapan. Dibawah kekuasaanya
Indonesia jatuh ke tangan Inggris
3. Kekuasaan Inggris di Indonesia
Indonesia jatuh ke tangan Inggris ditandai dengan kapitulasi tuntang yaitu penyerahan
tanpa syarat Belanda pro perancis kepada Inggris (Jan Willem Janssen dengan Raffles). Isi
Kapitulasi Tuntang adalah seluruh kekuatan militer Belanda di Asia Tenggara harus
diserahkan Inggris, Hutang pemerintah Belanda tidak diakui Inggris, pulau Jawa, Madura,
dan semua pangkalan Belanda di luar Jawa menjadi kekuasaan Inggris.
Usaha-usaha Raffles di Indonesia :
a. Di Bidang pemerintahan
1. Menghapuskan kasultanan Banten dan Cirebon
2. Menciptakan 4daerah pengawasan yaitu Jawa,Sumatera, Malaka,Maluku
3. Membagi pulau Jawa dan Madura menjadi 16 daerah karesidenan dipimpin seorang
residen,
4. Peran dan kedudukan Bupati digantikan asisten residen sedang Bupati dijadikan
pegawai pemerintah dengan cara digaji.
5. Menjual tanah Negara di Kerawang,Priangan, Semarang, dan Surabaya kepada pihak
swasta
b. Di bidang ekonomi
1. Melaksanakan sistem sewa tanah dan pajak tanah (land rent) nanti menjadi dasar
perkembangan sistem perekonomian uang
2. Menghapuskan pajak dan penyerahan wajib hasil bumi
3. Menghapuskan kerja rodi dan perbudakan
4. Menghapuskan sistem monopoli
5. Meletakkan desa sebagai unit administrasi penjajahan
6. Pajak tanah ditetapkan dari hasil (tanah subur) dan dari hasil (tanah yang kurang
subur)
Program sistem sewa tanah atau land rente ini gagal karena: kepala desa punya
kekuasaan besar untuk menentukan jenis tanah , tidak ada dukungan dari para Bupati,
belum adanya pengukuran tanah secara tepat, sulit menentukan besarnya pajak tanah,
Bupati kembali berperan seperti pada masa VOC yaitu sebagai penguasa, kerja rodi
dan perbudakan sulit dihapuskan walaupun jumlahnya semakin berkurang.
Dampak positif kebijakan Raffles adalah Indonesia mulai mengenal sistem
perekonomian menggunakan uang sebagai alat tukar.
Akhir kekuasaan Inggris di Indonesia ditandai dengan penandatanganan Konvensi London
tanggal 19 Agustus 1814 antara John Fendell dari Inggris dengan Belanda yang diwakili Mr.
Elout, Baron Van der Capellen dan Buyske yang isinya Belanda memperoleh kembali tanah
jajahannya yang direbut Inggris termasuk wilayah Indonesia. Berdasar kesepakatan tersebut
Inggris mengembalikan Indonesia kepada Belanda pada tahun 1816 dan sebagai gantinya
Inggris memperoleh daerah kekuasaan Belanda di India. (Matroji: 1-8)
Jasa-jasa Raflles yaitu : menulis buku History of Java, menemukan bunga Raflesia
Arnoldi (bunga bangkai),merintis terbentuknya kebun raya Bogor, menghapus sistem
perbudakan.
4. Kekuasaan Belanda di Indonesia
a. Masa pelaksanaan sistem tanam paksa
Pengganti Raffles adalah Gubernur Jenderal Baron Van Der Capellen dari Belanda.
Di masa kekuasaanya diterapkan kebijakan politik liberal namun mengalami kegagalan.
Hal ini disebabkan oleh: