Вы находитесь на странице: 1из 4

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA, KEPRIBADIAN,

DAN KINERJA MANAJER BANK

BAB I
PENDAHULUAN
Stres kerja oleh para ahli perilaku organisasi,telah dinyatakan sebagai agen penyebab
dari berbagai masalah fisik,mental,bahkan output organisasi. Stres kerja tidak hanya
berpengaruh terhadap individu ,tetapi juga terhadap biaya organisasi dan industri.
Banyak studi yang menghubungkan stres kerja dengan berbagai hal, misalnya stres
kerja dihubungkan dengan kepuasan kerja, kesehatan mental, ketegangan, ketidakhadiran,
dan sering dihubungkan dengan kinerja.
2. Perumusan Masalah
1. Adakah faktor pemicu mengenai antara stres kerja dengan kinerja ?
2. Apakah kinerja cenderung menurun dengan meningkatnya level stres ?
3. Bagaimanakah pendapat ahli teori dalam studi mereka mengenai stres kerja ?
3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui dan menganalisis stres kerja,kepribadian, dan kinerja manajer
bank.
4. Hipotesis
Ada pengaruh antara hubungan stres kerja dengan kepribadian, tetapi tidak ada
pengaruh pada kinerja relatif lebih jelas.Sebagai contoh, tingginya level stres kerja
dipersepsikan berhubungan secara negatif dengan kepuasan kerja.Tingginya level stres kerja
juga dipersepsikan berhubungan secara negatif dengan kesehatan mental.

BAB.II
PEMBAHASAN
Suatu hipotesis bentuk U terbalik telah lama diterima sebagai penjelasan mengenai
hubungan antara stres kerja-kinerja. Namun demikian, beberapa studi terakhir tidak
mendukung hipotesis tersebut. Minner (1988), telah berulang-ulang menemukan kinerja
cenderung menurun dengan meningkatnya level stres.
Hal itu setidaknya juga didukung oleh Sullivan dan Bhagat (1992). Dalam studi
mereka mengenai stres kerja yang diukur dengan role ambiguity, role conflict, dan role
overload, kinerja pada umumnya ditemukan bahwa stres kerja berhubungan secara negatif
dengan kinerja. Namun demikian, temuan Miner,Sullivan dan Bhagat tersebut perlu dikaji
lebih lanjut agar lebih memperjelas fenomena yang ada, lebih-lebih jika dipertimbangkan
adanya variabel moderator.
Dalam kaitannya dengan variabel moderator, beberapa studi telah mengidentifikasi
sejumlah faktor yang dianggap dapat memperkuat atau memperlemah pengaruh stres
kerja,contoh : perbedaan karakter kepribadian individu dapat menyebabkan sebagian
karyawan relatif tidak mengalami penderitaan atau kerentanan relatif lainnya terhadap stres
kerja.
Permasalahan-permasalahan berkaitan antara stres kerja dan kinerja adalah :
1. Masalah fisik dengan level stres yang tinggi yang berpengaruh pada kesehatan
diantaranya ialah tekanan darah tinggi, kolesterol, sakit jantung, bisul, sakit pada tulang,
kanker.
2. Masalah psikologi berkaitan dengan stres,contohnya ialah kemarahan, kelelahan,
depresi, ketegangan, cepat tersinggung, kebosanan, sikap permusuhan, agresi antarpersonal.
3. Masalah Perilaku berkaitan dengan stres,contohnya ialah kurang atau kelebihan
makan, insomnia, merokok, minum minuman keras, narkoba.

Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Kelemahan metode ini
adalah kesulitan untuk menentukan faktor-faktor pembanding. Motivasi :
Merencanakan aktivitas, mengingat cara-cara mengatasi masalah, membangun iklim
kerja yang menyenangkan, ambil nafas dalam-dalam, bersikap toleransi, delegasi
tanggung jawab, bekerja dengan tim, fasilitas lingkungan kerja tersedia, Faktor :
Lingkungan fisik, individual,kelompok,organisasional.

BAB.III
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
Stres kerja yang dialami oleh para manajer bank beserta efek-efek yang menyertainya
pada dasarnya sama dengan apa yang dialami oleh masyarakat lainnya.
Untuk itu barangkali masih relevan mempelajari berbagai cara yang ditawarkan oleh
berbagai ahli psikologi dalam rangka mengelola stres kerja agar lebih bermanfaat bagi
perkembangan baik individu maupun organisasi yang mengalami stres.
Namun demikian hal tersebut tidak bersifat final. Artinya, suatu kajian yang terusmenerus secara mendalam tetap diperlukan guna mengantisipasi perubahan perilaku individu
di tempat kerja yang semakin kompleks sebagai efek dari lingkungan kerja dan peralatan
kerja yang semakin canggih yang seringkali memanusiakan manusia yang bertindak sebagai
subyek dan obyek dari suatu kegiatan organisasi.

DAFTAR PUSTAKA
Ho, J. T. S. (1995). The Singapore executive: Stress, personality and wellbeing.
Journal of Management Development, Vol. 14, No.4.
Johns, G. (1996). Organizational Behavior. 4th editions. New York: HarperCollins.
Kreitner, R., & Kinicki, A. (1992). Organizatinal behavior. Second Editions. Boston:
Richard D. Irwin, Inc.
Luthans, F. (1995). Organizational Behavior. Fifth Editions. Singapore: McGraw-Hill
Inc.
Miner, J. B. (1998). Organizational behavior: Performance and productivity. New
York: Random House Inc.
Rahim, A. (1996). Stres, strain, and their moderators: An empirical comparison of
entrepreneurs and managers. Journal of Small Business Management. January.
Singarimbun, M., & Effendi, S. (Ed). (1995). Metode penelitian survai. Jakarta:
LP3ES.
Sullivan, S. E., & Bhagat, R. S. (1992). Organizational stress, job satisfaction and job
performnace: Where do we go from here?Journal of Management. Vol. 18, No.2.

Вам также может понравиться