Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh:
RETTA J SIPAHUTAR
NIM. P07524112033
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL LAPORAN TUGAS AKHIR INI TELAH DISETUJUI UNTUK
DIPERTAHANKAN PADA UJIAN LAPORAN TUGAS
AKHIR TANGGAL 05 MARET 2015
Oleh:
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL LAPORAN TUGAS AKHIR INI TELAH DIPERTAHANKAN
DI DEPAN TIM PENGUJI PADA TANGGAL 05 MARET 2015
DAN TELAH DISETUJUI PERBAIKANNYA
MENGESAHKAN
TIM PENGUJI
TANDA TANGAN
Ketua
.......
Anggota I
.......
Anggota II
.......
MENGETAHUI,
KETUA PROGRAM STUDI KEBIDANAN MEDAN
1. Ibu Dra. Ida Nurhayati, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes RI Medan,
2.
15. Rekan seangkatan dan pihak-pihak yang terkait dan banyak membantu dalam
penulisan karya tulis ini.
Semoga Tuhan Yang Maha esa memberikan balasan pahal atas segala amal
baik yang telah diberikan dan semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi semua
pihak yang memanfaatkan.
Medan,
Maret 2015
Retta J Sipahutar
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................iii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ix
DAFTAR SINGKATAN......................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah........................................................................................4
1.3 Tujuan..............................................................................................................4
1.3.1 Tujuan Umum...............................................................................................4
1.3.2 Tujuan Khusus..............................................................................................5
1.4 Manfaat............................................................................................................5
1.4.1 Bagi Peneliti.................................................................................................5
1.4.2 Bagi Klinik...................................................................................................5
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan..............................................................................5
1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya.............................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................6
2.1 Kehamilan........................................................................................................6
2.1.1 Pengertian Kehamilan..................................................................................6
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perubahan TFU dalam kehamilan.........................................................10
Tabel 2.2 Perubahan Berat Uterus.........................................................................20
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Melakukan Izin Praktik
Lampiran 2 Surat Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 3 Lembar Kosul/Kartu Bimbingan LTA
DAFTAR SINGKATAN
A (Abortus)
AIDS (Aqcuired Immune Deficiency Syndrome)
AKB (Angka Kematian Bayi)
AKI (Angka Kematian Ibu)
AMKeb (Ahli Madya Kebidanan)
ANC (Ante Natal Care)
ASEAN (Assosiation of Southeast Asian Nation)
ASI (Air Susu Ibu)
BAB (Buang Air Besar)
BAK (Buang Air Kecil)
BBL (Bayi Baru Lahir)
BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah)
BOK (Bantuan Operasional Kesehatan)
BPM (Bidan Praktek Mandiri)
Angka Kematian Ibu dan bayi di Provinsi Sumatera Utara masih tergolong
tinggi jika dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia. Provinsi Sumatera
Utara menjadi provinsi yang ke 6 dengan AKI tertinggi di Indonesia. Berdasarkan
laporan dari profil kab/kota AKI maternal yang dilaporkan di Sumatera Utara
tahun 2012 hanya 106/100 ribu KH, namun ini belum bisa menggambarkan AKI
yang sebenarnya di populasi. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk (SP) 2010, AKI
di Sumatera Utara sebesar 328/100 ribu KH, angka ini masih cukup tinggi bila
dibandingkan dengan angka nasional hasil SP 2010 sebesar 259/100 ribu KH.
Cakupan kunjungan K4 ibu hamil di Sumatera Utara sejak tahun 2007
mengalami kenaikan dari 77,95% menjadi 85,92% ditahun 2012, namun
peningkatan ini terkesan lambat karena peningkatkannya hanya sekitar 2%
setiap tahun. Dengan peningkatan seperti ini dikhawatirkan Sumatera Utara tidak
mampu mencapai target Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan
yaitu 95% tahun 2015. Satu-satunya daerah yang telah menjadi K4 yaitu 95%
yaitu Kabupaten Deli Serdang dengan cakupan K4 sebesar 95,92% (Dinkes
ProvSu, 2013).
Periode persalinan merupakan salah satu periode yang mengandung risiko
bagi ibu hamil apabila mengalami komplikasi yang dapat meningkatkan resiko
kematian ibu dan kematian bayi (Profil Kesehatan Indonesia, 2010). Cakupan
persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menunjukkan kecendrungan
peningkatan, yaitu dari 77,95% pada tahun 2003 meningkat menjadi 88,78% pada
tahun 2012, angka ini juga belum mampu mencapai target SPM bidang kesehatan
yaitu 90% pada tahun 2015.
Asuhan masa nifas diperlukan karena merupakan masa kritis baik ibu
maupun bayinya. Diperkirakan 60% kematian ibu terjadi setelah persalian dan
50% kematian terjadi pada masa nifas 24 jam pertama (Wilandari, 2011).
Pada tahun 2012, rata-rata cakupan pelayanan ibu nifas di provinsi
Sumatera Utara sudah mencapai 87,39%, angka ini hanya mengalami peningkatan
sebesar 0,19% dibandingkan tahun 2011 yaitu 87,10%. Dengan besar
menggunakan stiker ini, dapat meningkatkan peran aktif suami (suami Siaga),
keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman. Program ini
juga meningkatkan persiapan menghadapi komplikasi pada saat kehamilan,
termasuk perencanaan pemakaian alat/ obat kontrasepsi pasca persalinan. Selain
itu, program P4K juga mendorong ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan,
bersalin, pemeriksaan nifas dan bayi yang dilahirkan oleh tenaga kesehatan
terampil termasuk skrining status imunisasi tetanus lengkap pada setiap ibu hamil.
Kaum ibu juga didorong untuk melakukan inisiasi menyusu dini (IMD)
dilanjutkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan (Depkes, 2010).
Menurut Depkes tahun 2010, Kementerian Kesehatan telah melakukan
berbagai upaya percepatan penurunan AKI dan AKB antara lain mulai tahun 2010
meluncurkan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) ke Puskesmas di Kabupaten/
Kota yang difokuskan pada kegiatan preventif dan promotif dalam program
Kesehatan Ibu dan Anak.
Upaya peningkatan kesehatan ibu dan penurunan angka kematian ibu
mustahil dapat dilakukan sendiri oleh Pemerintah, terlebih dengan berbagai
keterbatasan sumber daya yang dimiliki tenaga, sarana prasarana, dan anggaran.
Oleh karena itu, mutlak diperlukan kerja sama lintas program dan lintas sektor
terkait, yaitu pemerintah daerah, sektor swasta, organisasi profesi kesehatan,
kalangan akademisi, serta lembaga dan organisasi kemasyarakatan baik dari
dalam negeri maupun luar negeri. Maka dari itu, upaya pemerintah dibuat
sehingga bidan sebagai tenaga kesehatan melakukan continuity care (Riskesdas,
2013).
Berdasarkan hasil survei yang telah saya lakukan kepada ibu Andini
dengan usia kehamilan 28 minggu, maka saya tertarik melakukan asuhan
kebidanan secara berkesinambungan (continuity care) mulai dari masa kehamilan,
masa persalinan, masa nifas, masa interval serta perawatan bayi baru lahir serta
melakukan pendokumentasian kebidanan yang telah dilakukan pada ibu hamil,
bersalin, nifas, neonatus dan KB di RB Bidan M Br Tarigan AmKeb Kecamatan
Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
kebidanan.
1.3.2 Tujuan Khusus
Melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil
Melakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin
Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas
Melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
Melakukan asuhan kebidanan pada keluarga berencana (KB)
Mendokumentasikan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada ibu hamil,
bersalin, nifas, neonatus dan KB
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Penulis
Untuk meningkatkan pengalaman, wawasan dan pengetahuan mahasiswi
dalam memberikan asuhan kebidanan secara berkesinambungan (continuity
care) pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga
berencana.
1.4.2 Bagi Klinik
Sebagai bahan masukan/informasi mengenai pengetahuan tentang asuhan
kebidanan secara berkesinambungan (continuity care) pada ibu hamil,
bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana.
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan kajian meningkatkan ilmu pengetahuan bagi peserta didik.
1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk meningkatkan pengalaman dan wawasan dalam melakukan
penelitian serta dapat memahami tentang asuhan kebidanan secara
Kehamilan
2.1.1
Pengertian Kehamilan
Hamil adalah suatu masa dari mulai terjadinya pembuahan dalam rahim
seorang wanita terhitung sejak hari pertama haid terakhir sampai bayinya
dilahirkan. Kehamilan terjadi ketika seorang wanita melakukan hubungan seksual
pada masa ovulasi atau masa subur (keadaan ketika rahim melepaskan sel telur
matang), dan sperma (air mani) pria pasangannya akan membuahi sel telur matang
wanita tersebut. Telur yang telah dibuahi sperma kemudian akan menempel pada
dinding rahim , lalu tumbuh dan berkembang selama kira-kira 40 minggu (280
hari) dalam rahim dalam kehamilan normal (Sari, 2013).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir. Dibagi menjadi 3 bagian ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan
triwulan pertama (sebelum 14 minggu), kehamilan triwulan kedua (antara 14-28
minggu), kehamilan triwulan ketiga (antara 28-36 minggu atau sesudah 36
minggu) (Mangkuji, 2012).
2.1.2
1.
Fisiologi Kehamilan
Tanda-tanda kehamilan
Terlambat menstruasi, mual-mual, perubahan selera makan dan lebih
menyukai makanan-makanan tertentu, perubahan-perubahan pada payudara,
sering kencing, kelelahan, bertambahnya dischange (lendir) di vagina.
2.
Lama kehamilan
Jika siklus menstruasi anda rata-rata 28 hari, maka masa pembuahan terjadi
sekitar hari ke-14 dan bukan merupakan hari pertama kehamilan anda. Skala
waktu ini menunjukkan bahwa kehamilan, yang sebenarnya berlangsung sekitar
266 hari sejak pembuahan, terjadi selama 40 minggu atau 280 hari (Stoppart,
2011). Berikut ini adalah perubahan-perubahan yang dialami oleh ibu dan janin di
dalam kandungan mulai dari Trimester III (TM-III) (Stoppart, 2011):
a)
Minggu ke-28
Kulit pada perut anda menjadi sangat tegang dan tipis, serta terlihat amat
kencang. Kepala janin anda kini menjadi lebih kecil dibandingkan dengan
tubuhnya. Lemak mulai menumpuk dan sebuah zat lemak, yakni vernix, menutupi
kulit janin anda, sehingga ia tidak lembab di dalam cairan amnionnya. Panjang
janin 37 cm (14 in), dan beratnya 900 gram.
b)
Minggu ke-32
Anda akan merasa sangat lelah dan sulit bernafas. Gerakan-gerakan janin
dapat dirasakan dan dilihat dengan jelas dengan USG. Ketika rahim naik, anda
mungkin akan merasakan sakit di tulang rusuk bagian bawah karena janin dan
rahim menekan ke atas di bawah diafragma. Pusar anda akan terlihat rata dengan
permukaan perut dan linea nigra akan tampak jelas menggurat ke bawah pada
perut anda. Janin telah terbentuk sempurna dan dalam kebanyakan kasus, posisi
kepala berada di bawah. Plasenta mencapai kematanganya. Panjang janin 40,5 cm
(16 in), dan beratnya 1,6 kg.
c)
Minggu ke-36
Kepala janin akan menekan-nekan. Tekanan-tekanan ini akan meredakan
masalah pernafasan, tetapi mungkin anda akan merasakan sakit di sekitar panggul.
Urin kembali bertambah banyak. Naluri keibuan menjadi sangat kuat. kontraksi
braxton hicks (gerakan-gerakan lemah yang tidak menyakitkan selama
kehamilan). Payudara anda tidak akan membesar sampai ASI keluar setelah anda
melahirkan. Janin sudah turun ke bawah. Selaput pelangi mata janin kini berwarna
biru. Kuku-kuku jari sudah tumbuh sampai di ujung jari. Panjang janin 46 cm (18
in), dan beratnya 2,6 kg.
d)
Minggu ke-40
Kepala janin sudah di dalam posisi sangat ke bawah. Gerakan-gerakan
janin menurun karena ruangan rahim menjadi sempit, tetapi pukulan tangan dan
tendangan kaki yang kuat masih dapat dirasakan. Panjang janin sekitar 51 cm (20
in), dan beratnya rata-rata 3,4 kg. Pada janin laki-laki, nuah pelir sudah turun.
Berikut adalah tabel yang menunjukkan perubahan fisiologis tinggi fundus
uteri (TFU) dengan menggunakan pita sentimeter Mc. Donalds dan dengan
menggunakan palpasi leopold:
Tabel 2. 1
Perubahan TFU dalam Kehamilan
No. Tinggi Fundus
Tinggi Fundus Uteri (Leopold)
Uteri (cm)
1
12
3 jari atas simfisis
2
16
Pertengahan pusat dan simfisis
3
20
3 jari bawah pusat
4
24
Sepusat
5
28
3 jari atas pusat
6
32
Pertengahan pusat dan processus
xifoideus (px)
7
36
1-2 jari bawah px
8
40
2-3 jari bawah px
Sumber: Sarwono, 2010; Walyani, 2015
3.
Umur Kehamilan
(minggu)
12
16
20
24
28
32
36
40
a)
Oksigen
Seorang ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas.
Hal ini disebabkan karena diafragma tertekan akibat membesarnya rahim.
Kebutuhan oksigen meningkat 20%. Ibu hamil sebaiknya tidak berada ditempattempat yang terlalu ramai dan penuh sesak, karena akan mengurangi masukan
oksigen.
b)
Nutrisi
Kebutuhan energi pada kehamilan trimester 1 memerlukan tambahan 100
kkal/hari (menjadi 1900-2000 kkal/hari). Selanjutnya pada trimester II dan III,
tambahan energi yang dibutuhkan meningkat menjadi 300 kkal/hari, atau sama
dengan mengkonsumsi tambahan 100gr daging ayam atau minum 2 gelas susu
sapi cair. Idealnya kenaikan berat badan sekitar 500gr/minggu. Kebutuhan makan
ibu hamil dengan berat badan normal per hari.
c)
Personal Hygiene
Sebaiknya ibu hamil mandi, gosok gigi dan ganti pakaian minimal 2 x sehari,
menjaga kebersihan alat genetalia dan pakaian dalam, menjaga kebersihan
payudara.
d)
Pakaian
Longgar, nyaman, dan mudah di pergunakan, gunakan kutang/ BH dengan
ukuran sesuai ukuran payudara dan mampu menyangga seluruh payudara, Tidak
memakai sepatu tumit tinggi, sepatu berhak rendah, baik untuk punggung dan
postur tubuh dan dapat mengurangi tekanan pada kaki.
e)
Eliminasi
Ibu hamil akan sering ke kamar mandi terutama saat malam hingga
menganggu tidur, sebaiknya intake cairan sebelum tidur di kurangi, gunakan
pembalut untuk mencegah pakaian dalam yang basah dan lembab sehingga
memudahkan masuk kuman, setiap habis BAB dan BAK cebok dengan baik.
f)
Seksual
Pilih posisi yang nyaman dan tidak menyebabkan nyeri bagi wanita hamil,
sebaiknya menggunakan kondom karena prostatglandin yang terdapat dalam
semen bisa menyebabkan kontraksi, lakukanlah dalam frekuensi yang wajar 2
sampai 3 kali seminggu.
g)
h)
posisi tidurnya jadi tidak nyaman. Tidur yang cukup dapat membuat ibu menjadi
relaks, bugar dan sehat. Solusinya saat hamil tua, tidurlah dengan menganjal kaki
( dari tumit hingga betis) menggunakan bantal. Kemudian lutut hingga pangkal
paha diganjal dengan satu bantal. Bagian punggung hingga pinggang juga perlu
diganjal bantal. Letak bantal bisa di sesuaikan, jika ingin tidur miring ke kiri,
bantal diletakkan demikian rupa sehingga ibu nyaman tidur dengan posisi miring
ke kiri. Begitu juga bila ibu ingin tidur posisi ke kanan.
2.1.3
Asuhan Kehamilan
Asuhan kehamilan yang dilakukan yakni melakukan dokumentasi asuhan
membuat sesak dapat menimbulkan gangguan pencernaan dan nyeri ulu hati.
Sesak napas atau nyeri di iga bagian bawah terjadi karena rahim menekan
diafragma dan iga. Varises di kaki, wasir, dan pergelangan kaki yang bengkak
kadang-kadang terjadi karena meningkatnya tekanan di dalam perut. Menurunnya
aliran darah dari anggota gerak bawah, dan efek progesteron yang membuat
dinging-dinding pembuluh darah menjadi relaks. Meningkatnya berat rahim serta
berubahnya pusat gravitasi yang disebabkan oleh janin, sakit punggung menjadi
sesuatu yang sering terjadi. Diakhir kehamilan sering kali timbul kecemasan, tidur
yang tidak nyenyak, kelelahan dan ketidaknyamanan biasa yang muncul karena
harapan akan segera menghadapi persalinan dan mengakhiri kehamilan.
2.2
Persalinan
2.2.1
Pengertian Persalinan
Persalinan merupakan proses pergerakan janin, plasenta, dan membran
dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari pembukaan dan
dilatasi serviks sebagai akibat kontraksi uterus dengan frekuensi, durasi, dan
kekuatan yang teratur. Mula-mula kekuatan yang muncul kecil, kemudian terus
meningkat sampai pada puncaknya pembukaan serviks lengkap sehingga siap
untuk pengeluaran janin dari rahim ibu. Persalinan adalah saat yang
menegangkan, menggugah emosi, menyakitkan, dan meakutkan bagi ibu maupun
keluarga (Rohani, 2014).
Pada kehmailan akhir, parubahan produksi hormon menyebabkan relaksasi
ligamen dan tulang rawan pada sendi panggul, memungkinkan mobilitas yang
lebih tinggi pada sendi sakro ilika dan simfisis pubis. Mobilitas panggul
memungkinkan perubahan bentuk dan ukuran panggul yang tidak kentara,
sehingga dapat memfasilitasi posisi optimal kepala janin pada kala I, yaitu
gerakan-gerakan utama fleksi, rotasi interna dan penurunan janin pada kala II
(Simkin, 2005).
2.2.2
Fisiologi Persalinan
Perubahan-perubahan fisiologi yang dialami ibu selama persalian dibagi
4)
5)
Sistem pernapasan
Peningkatan laju pernapasan selama persalinan adalah normal, hal ini
mencerminkan adanya kenaikan metabolisme.
6)
Sistem perkemihan
Proteinuri yang sedikit (+1) dianggap normal dalam persalinan. Pada
trimester kedua, kandung kemih menjadi organ abdomen. Selama persalinan,
wanita dapat mengalami kesulitan untuk berkemih secara spontan akibat berbagai
alasan: edema jaringan akibat tekanan bagian presentasi, rasa tidak nyaman,
sedasi, dan rasa malu. Poliuria sering terjadi selama persalina, mungkin
disebabkan oleh peningkatan curah jantung, peningkatan filtrasi dalam
gromelurus, dan peningkatan aliran plasma darah.
7) Perubahan endokrin
Sistem endokrin akan diaktifkan selama persalinan di mana terjadi
penurunan kadar progesteron dan peningkatan kadar estrogen, prostaglandin, dan
oksitosin.
8)
Perubahan integumen
Adaptasi integuman khususnya distensibilitas yang besar pada introitus
vagina yang terbuka.
9)
Perubahan muskuloskeletal
Sistem muskuloskeletal mengalami stres selama persalinan. Diaforesis,
keletihan, proteiuria (+1), dan kemungkinan peningkatan suhu menyertai
peningkatan aktivitas otot yang menyolok.
2)
Tanda fisik dini pada persalinan kala II adalah ketuban pecah spontan, tekanan
rektum, sensasi ingin defekasi, muntah, bercak atau keluar cairan merah terang
dari vagina. Tanda lanjut kala II adalah perineum mengembung, vagina melebar,
dan anus mendatar, bagian presentasi tampak dan uterus berlanjut selama
kontraksi.
C. Asuhan pada ibu bersalin kala III
1) Fisiolgi kala III
Kala III merupakan periode di mana penyusutan volume rongga uterus
setelah kelahiran bayi. Penyusutan ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran
tempat perlengketan plasenta. Oleh karena tempat perlengketan menajadi kecil,
sedangkan ukuran plasenta tidak berubah, maka plasenta menjadi berlipat,
menebal, dan kemuadian lepas dari dinding uterus. Setelah lepas, plasenta akan
turun ke bagian bawah uterus atau ke dalam vagina.
Fase pengeluaran plasenta terbagi tiga fase, Kustner: degan meletakkan
tangan disertai tekanan pada /di atas simfisis, tapi pusat ditegangkan, maka bila
tali pusat masuk berarti palsenta belum lepas, tetapi bila diam atau maju berarti
plasenta sudah lepas. Klein: sewaktu his, rahim didorong sedikit, bila tali pusat
kembali berarti plasenta belum lepas, tetapi bila diam atau turun berarti plasenta
sudah lepas. Strassman: tegangkan tali pusat dan ketok pada fundus, bila tali pusat
bergetar berarti plasenta belum lepas, tetapi bila tidak bergetar plasenta sudah
lepas.
2)
2)
E.
Asuhan Persalinan
Asuhan persalinan dibagi di dalam 4 kala, sebagai berikut (Rohani, 2014):
1)
Kala I
Asuhan yang diberikan adalah memonitor kemajuan persalinan dengan
partograf, memonitor keadaan ibu dan bayi, menganjurkan posisi dan tindakan
yang menyenangkan ibu, menganjurkan keluarga untuk mendampingi ibu,
membuat rujukan jika terjadi keadaan yang abnormal.
2)
Kala II
Asuhan yang diberikan antara lain evaluasi kontinu kesejahteraan terhadap
ibu, terhadap janin, dan kemajuan persalinan, perawatan tubuh wanita,
pendamping persalinan, persiapan kelahiran, penatalaksanaan kelahiran.
3)
Kala III
Asuhan pada kala ini adalah melakukan pengeluaran plasenta dengan 3
langkah, yaitu pemberian suntikan oksitosin, penegangan tali pusat terkendali
(PTT), dan masase fundus uteri, memeriksa plasenta, pemantauan kontraksi,
robekan jalan lahir dan perineum, higiene, dan vital signs, memperhatikan nutrisi
dan istirahat ibu.
4)
Kala IV
Asuhan yang diberikan adalah evaluasi uterus, konsistensi, dan atonia;
pemeriksaan serviks, vagina, dan perineum; pemantauan dan evaluasi lanjut.
Pemantauan kala IV dilakukan 6 kali dalam 2 jam, 4 kali dilakukan setiap 15
menit pada jam pertama, dan 2 kali dilakukan setiap 30 menit pada jam kedua.