Вы находитесь на странице: 1из 4

Kenapa Seks Bikin Cewek Jatuh Cinta Tapi (Cuma) Bikin Cowok Ketagihan?

Nendra Rengganis | Agu 25, 20144,144 shares


Seks masih menjadi hal yang dianggap tabu untuk dibicarakan dalam kehidupan
masyarakat Indonesia. Padahal, banyak kejadian di sekitar kita yang
berhubungan erat dengan topik yang satu ini.
Coba deh lihat teman-teman disekitarmu. Ada tidak teman cewekmu yang
susah move-on karena sudah pernah berhubungan badan dengan mantan
pacarnya? Atau adakah teman lelakimu yang sudah pernah mencoba melakukan
hubungan seks, kemudian merasa tidak bisa berhenti?
Kali ini Hipwee akan mengulas perbedaan dampak hubungan seksual terhadap
lelaki dan perempuan. Artikel ini tidak bermaksud mengajak kamu untuk
melakukan hubungan seksual pra-nikah, ya. Justru dengan mengetahui dampak
yang bisa dihasilkan hubungan seksual terhadapmu, kamu akan jadi orang yang
lebih bijak sebelum mengambil keputusan.

Perbedaan Dampak Seks Pada Pria Dan Wanita Diteliti Lewat Orgasme

Perbedaan dampak seks diteliti lewat efek orgasme via www.huffingtonpost.com


Peneliti dari Rutgers University, New Jersey, Amerika Serikat melakukan
penelitian untuk mengetahui bagaimana hubungan seksual memberikan dampak
yang berbeda pada pria dan wanita. Penelitian ini dilakukan melalui pemindaian
otak (PET Scan) pada pria dan wanita saat mereka sedang mengalami puncak
kepuasan seksual (orgasme).
Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa orgasme ternyata membawa dampak
yang lebih masif pada wanita. Setidaknya ada 30 bagian otak wanita yang
bekerja dengan aktif saat ia mencapai puncak kekuasan seksual. Bagian otak
yang aktif tersebut adalah bagian yang mengatur emosi, sensitivitas terhadap
sentuhan, bagian yang mengatur rasa bahagia, juga bagian otak yang mengatur
kepuasan dan rasa kebal terhadap sakit.
Hingga saat ini tim peneliti Rutgers University masih melanjutkan studinya untuk
mengetahui dampak orgasme terhadap respon otak pria. Namun, temuan
tentang dampak orgasme terhadap otak wanita di atas sudah cukup dapat
menjelaskan mengapa wanita akan lebih terikat secara emosional setelah
melakukan hubungan seksual.

Orgasme Wanita Menghasilkan Hormon Oksitosin, yang Membuat Wanita Mudah


Jatuh Cinta

Orgasme wanita banyak menghasilkan hormon oksitosin


via www.technomanifesto.it
Keterikatan emosi yang terjalin dengan partner hubungan seksual disebabkan
oleh hormon oksitosin. Hormon ini sering juga disebut dengan hormon pelukan.
Oksitosin akan membuat seseorang merasakan empati terhadap pasangannya,
memunculkan rasa keterikatan, dan hormon ini pulalah yang bisa memunculkan
rasa percaya dan kasih sayang terhadap pasangan.
Dari penelitian yang sama, ditemukan bahwa hormon oksitosin pasca melakukan
hubungan seksual lebih banyak dihasilkan oleh wanita daripada pria. Inilah
penjelasan kenapa para cewek lebih mudah jatuh cinta pada partner mereka
setelah tidur bersama. Hormon oksitosin akan membuat wanita menurunkan
tembok pertahanannya. Secara tidak langsung, wanita akan lebih mudah jatuh
cinta setelah memutuskan berhubungan seks dengan pria-nya.

Sementara, Orgasme Pria Hanya Membanjirinya Dengan Hormon Dopamine

Orgasme pada pria menghasilkan lebih banyak menghasilkan Dopamine


viawww.aceshowbiz.com
Kasus yang berbeda terjadi pada orgasme yang dialami oleh pria. Ketika wanita
menghasilkan banyak oksitosin, orgasme pria hanya menghasilkan hormon
dopamin dalam jumlah besar. Dopamin adalah hormon yang menimbulkan
kecanduan terhadap sesuatu.
Hormon ini tidak hanya muncul karena hubungan seksual semata. Dopamin juga
bisa dihasilkan setelah seseorang mengkonsumsi zat-zat yang bersifat
adiktif, seperti rokok dan narkoba. Dampak dari banjir dopamin dalam tubuh
adalah munculnya rasa puas dan keinginan untuk kembali mencari kepuasan
yang serupa.
Kasarnya, seks dan heroin menimbulkan efek kepuasan dan kecanduan yang
sama pada pria. Seks, secara biologis, tidak membuat pria merasakan
keterikatan emosional dan rasa cinta, berbeda dari wanita. Secara biologis,
tubuh pria memang hanya didesain untuk merasakan kepuasan fisik dari
sebuah ikatan seksual.
Kalau kamu ingin tahu lebih banyak soal otak pria dan seks, kamu bisa baca di
artikel Hipwee The Sex And The Brain: Apa Aja Sih Isi Otak Cowok Selain
Seks? ini.

INGAT! Tubuhmu Tidak Punya Kuasa Untuk Membedakan Mana Pasangan yang
Baik Dan Mana yang Tidak

Tubuh tidak bisa membedakan kualitas pasangan via instagram.com


Saat memutuskan berhubungan seksual dengan seseorang, terkadang kita
merasa bisa mengambil kendali untuk tidak terikat secara emosional dengan
orang tersebut. Padahal, secara alami tubuh manusia tidak bekerja seperti itu.
Seperti kata Haruki Murakami dalam memoirnya,
The body is an extremely practical system.
Tubuhmu tidak bisa selamanya mengikuti kemauan rasional. Saat berhubungan
seksual dengan orang yang secara logis tidak memenuhi kriteria, tubuh wanita
tetap akan mengeluarkan hormon oksitosin. Sang pria juga akan tetap
kebanjiran hormon dopamin selepas orgasme.
Dampaknya, wanita akan tetap merasa terikat dengan orang yang pernah
melakukan aktivitas seksual bersama. Sementara lelaki juga tetap akan
dianggap brengsek saat bisa dengan mudah move-on dari wanita tersebut.
Padahal, memang begitulah sistem kerja tubuh lelaki pasca hubungan seksual
yang terbanjiri dengan dopamin. Bukan salah mereka kalau tidak ada rasa
keterikatan yang tercipta dari sebuah hubungan seksual. Tubuh lelaki memang
tidak di-set seperti tubuh wanita.
Inilah fakta biologis dari tubuh manusia yang tidak bisa disangkal.

Dear Cewek dan Cowok yang Belum Menikah, Pikirkan Lagi Deh Sebelum
Memutuskan Untuk Melakukan Hubungan Seksual

Hipwee tidak ingin mengguruimu soal boleh atau tidaknya melakukan hubungan
seksual pra-nikah. Kamu adalah manusia dewasa yang punya otoritas sendiri
terhadap tubuh dan masa depanmu. Namun sebelum kamu memutuskan
sesuatu, ada baiknya kamu memikirkan bagaimana besarnya dampak hubungan
seksual terhadap kehidupanmu.
Kenikmatan sesaat harus dibayar dengan rasa terikat dan tanggung jawab yang
besar. Baik pria atau wanita sudah tidak akan jadi pribadi yang sama selepas
mereka melakukan aktivitas seksual. Pertanyaannya sekarang, mana yang akan
kamu pilih:

Melepaskan hasratmu yang paling manusiawi itu saat ini, atau menunggu
sedikit lagi sampai ada komitmen yang lebih suci?

Apapun pilihan dan keputusanmu, semoga fakta yang Hipwee paparkan di artikel
ini bisa jadi bahan pertimbangan yang bermanfaat. Selamat melanjutkan hidup,
semoga hanya kebaikan yang datang padamu!
Artikel ini terinspirasi dari laman Daily Mail. Artikel asilinya bisa dilihatdisini

Вам также может понравиться