Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
B
BULETIN
Bawaslu Perketat
Pengawasan Semua Lini
Bawaslu
Ingatkan KPU Soal
Kerawanan
Logistik
Bawaslu Tuntaskan
Pembentukan
Panwaslu
Luar Negeri
Mengawal
Pesta
Demokrasi
2014
Dana bantuan sosial (bansos) dan hibah merupakan dana taktis yang dimiliki oleh kementerian dan lembaga negara untuk meningkatkan kegiatan sosial kemasyarakatan. Namun, dalam praktiknya dana semacam ini bisa menjadi alat bagi oknum pejabat
dan dimanfaatkan untuk kepentingan politiknya.
Indonesia Budget Center (IBC) dan Indonesia Corruption Watch
(ICW) memprediksi adanya peningkatan dana bantuan sosial dan
hibah pada Kementerian/Lembaga serta dinas di tingkat pusat
dan daerah menjelang pemilu 2014. Sebagai lembaga yang mengawasi jalannya tahapan pemilu, Bawaslu lebih berkewajiban untuk
mengawasi unsur penyelewengan dana tersebut dalam rangka
pemilu.
Pada awalnya, peningkatan dana bansos dan hibah tersebut
memang bukan urusan Bawaslu. Namun, indikasi yang muncul
penggunaan dana bansos untuk diselewengkan demi pemenangan terhadap pemilu membuat Bawaslu pun harus turun tangan
untuk mengawasinya penggunaannya.
Pengawasan terhadap penggunaan dana hibah dan bansos
oleh Bawaslu dilakukan dengan pendekatan persuasif serta preventif terhadap 10 Kementerian yang secara kebetulan menterinya menjadi calon anggota legislatif. Bawaslu juga meminta agar
BULETIN
Bawaslu
Ingatkan KPU Soal
Kerawanan
Logistik
Bawaslu Tuntaskan
Pembentukan
Panwaslu
Luar Negeri
Mengawal
Pesta
Demokrasi
2014
Salam Awas
Daftar isi:
BADAN
UM
UM
SI
IK INDO
A S L U
BL
RE
Divisi Update
Divisi Pengawasan
Buletin BAWASLU ini diterbitkan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum, sebagai wahana informasi kepada
khalayak serta ajang komunikasi keluarga besar pengawas Pemilu di seluruh tanah air. Terbit satu bulan sekali.
AS PEMIL
AW
IH
A
NG
PE
Penerbit: Bawaslu RI Pengarah: Dr. Muhammad, S.IP., MSi, Nasrullah, SH., Endang Wihdatiningtyas, SH., Daniel Zuchron, Ir. Nelson
Simanjuntak ; Penanggung jawab: Gunawan Suswantoro, SH, M.Si Redaktur: Jajang Abdullah, S.Pd, M.Si, Tagor Fredy, SH, M.Si, Drs.
Hengky Pramono, M.Si, Ferdinand ET Sirait, Pakerti Luhur, Ak, Rahmawati, SE, M.Si, Raja Monang Silalahi, S.Sos, Hilton Tampubolon, SE,
Redaktur Bahasa: Saparuddin, Ken Norton Pembuat Artikel: Falcao Silaban, Christina Kartikawati, Muhammad Zain, Hendru, Irwan;
Design Grafis dan Layout: Christina Kartikawati, Muhammad Zain, Muhtar Sekretariat: Tim Sekretariat Bawaslu
Alamat Redaksi: Jalan MH. Thamrin No. 14 Jakarta Pusat, 10350. Telp./Fax: (021) 3905889, 3907911. I www.bawaslu.go.id
M. ZAIN
Sambungan: ....
pada hari pemungutan suara, tetapi juga
masyarakat dapat terlibat dalam pengawasan agar suaranya tidak dicurangi. Selain memastikan suaranya, pengawasan
aktif masyarakat juga dapat dilakukan
dengan melaporkan jika terjadi praktikpraktik kecurangan dalam pemilu.
Selama ini masyarakat cenderung takut dan malas untuk melaporkan adanya
dugaan pelanggaran. Pasalnya, dengan
melaporkan pelanggaran, waktu mereka
akan tersita untuk proses penangangan
pelanggaran yang dilakukan oleh pengawas pemilu. Proses penangangannya juga
mirip-mirip dengan penyidikan yang dilakukan oleh kepolisan.
Masyarakat juga enggan untuk melapor dikarenakan sering mendapat intimidasi - diduga dari pihak yang akan
dilaporkan - berupa ancaman dan teror.
Atas dasar itu, mereka akhirnya menutupi
pelanggaran yang diketahuinya, dengan
mempertimbangkan keselamatan diri dan
keluarganya.
Mengambil pengalaman tersebut,
Bawaslu mencoba berbagai cara untuk
memudahkan dan mendorong masyarakat
untuk melaporkan adanya dugaan pelanggaran. Metode paling populer yang digunakan adalah menjadikan laporan masyarakat sebagai temuan Bawaslu sendiri.
Dengan cara itu, pelapor tidak perlu repotrepot untuk memberikan klarifikasi atau
terintimidasi, sebab yang akan menjadi
pelapornya adalah Bawaslu itu sendiri.
Peta Kerawanan dan Early Warning
System
Dalam
melakukan
upaya-upaya
pencegahan terhadap pelanggaran pemilu, Bawaslu selalu mengedepankan upaya
preventifikasi. Untuk itulah Bawaslu secara bertahap membangun Manajemen
Peringatan Dini Kerawanan Pemilu yang
diharapkan mampu menghasilkan Peta
Kerawanan Pemilu, Indeks Kerawanan
Pemilu, dan sampai dengan terbangunnya Early Warning System Kerawanan
Pemilu.
Sebagai langkah awal dalam menentukan Peta Kerawanan Pemilu, Bawaslu
melakukan kajian untuk menilai potensi
kerawanan Pemilu terhadap 510 (lima
ratus sepuluh) kabupaten/kota di Indo-
kampanye pemilu di berbagai media penyiaran. Dari kajian yang dilakukan oleh
Bawaslu, ada indikasi pelanggaran pidana
pemilu dalam iklan tersebut, karena merupakan kampanye di luar jadwal. Namun,
kasus tersebut dihentikan oleh Kepolisian
dengan alasan tidak memenuhi cukup
bukti untuk dijadikan pidana pemilu.
Kami sudah melakukan pertemuan
dengan Kapolri dan jajarannya terkait
dengan mandegnya kasus-kasus pidana
pemilu yang diteruskan oleh Bawaslu.
Kami berupaya terus untuk meningkatkan
pemahaman soal pidana pemilu, termasuk
unsur-unsur dalam kampanye yang masih
jadi perdebatan, tutur Koordinator Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran,
Endang Wihdatiningtyas.
Sekarang, masyarakat Indonesia tinggal melihat realisasi dari peningkatan kerjasama tersebut. Apakah kepolisian dan
kejaksaan dapat bersinergi dengan baik
dengan Bawaslu dan memahami bahwa
penafsiran terkait unsur-unsur dalam pemilu, lebih baik dipercayakan kepada
penyelenggara pemilu, dan bukan merupakan penilaian dari satu pihak saja.
Dengan begitu, apa yang diharapkan
masyarakat, yakni penegakan hukum pemilu yang benar-benar bisa memberikan
rasa keadilan dapat terwujud. Karena
hanya dengan itu, maka masyarakat akan
kembali percaya, bahwa demokrasi di
negeri ini masih memberikan harapan dan
cahaya yang berarti untuk pembangunan
bangsa. [FS/dari berbagai sumber]
Opini
Opini
wing voters (suara mengambang) diprediksi masih akan terjadi pada Pemilu 2014
mendatang. Partai politik masih gundah gulana untuk menebak kemana arah
swing voters agar bisa mendapatkan suara mereka dan berpengaruh besar pada
perolehan suara.
Tidak bisa dipungkiri swing voters seketika bisa mengangkat parpol namun seketika
juga menjatuhkan partai tersebut. Pada tahun 1999, salah satu kontribusi kemenangan
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) adalah besarnya suara swing voters.
Saat itu, swing voters memilih PDI-P, karena partai ini (dahulu PDI) merupakan
salah satu partai oposisi yang termasuk keras dalam melawan digdaya Partai Golkar di
era Orde Baru. Masyarakat melihat PDI-P merupakan partai yang dizalimi, sedangkan
Golkar yang menzalimi. Akibatnya, suara PDI-P meningkat tajam, sedangkan suara
Golkar sebaliknya.
Sedangkan pada Pemilu tahun 2004, kembali berkontribusi pada melejitnya suara
Golkar, dan memenangkan partai berlambang pohon beringin tersebut. Pada saat itu,
swing voters melihat ada-nya transformasi Golkar pada era Orde Baru ke era Reformasi, dari partai otoriter ke partai yang lebih demokratis.
Namun, pada Pemilu 2009, kembali terjadi perubahan perolehan suara. Partai Demokrat sebagai partai baru, menjadi pemenang pada Pemilu 2009. Kemenangan tersebut, tidak dapat dipungkiri juga diakibatkan oleh signifikannya suara swing voters yang
menilai kinerja Presiden SBY yang juga menjadi leader di partai berlambang mercy
tersebut.
Dalam penelitian yang disampaikan oleh Saiful Munjani Research and Consulting
(SMRC), perilaku swing voters lah yang menyebabkan, setiap pemilu ada pemenang
yang berbeda. Swing Voters adalah perilaku pemilih yang berubah atau berpindah pilihan partai atau calon dari satu pemilu ke pemilu berikutnya.
Menurut Direktur Eksekutif SMRC Grace Natalie, suara swing voters tidak akan
pernah terbagi secara sama, linear, dan proporsional pada masing-masing parpol. Swing
voters terjadi karena tingkat rasionalitas pemilih yang semakin meningkat, apalagi
menjelang Pemilu.
Selama 5 (lima) tahun kepemimpinan parpol pemenang pemilu, swing voters cenderung akan melihat kinerja partai tersebut. Pilihan mereka pada lima tahun mendatang,
itu sangat tergantung pada keberhasilan kinerja yang dihasilkan dan dijanjikan sesuai
dengan visi dan misi partai.
Perubahan signifikan pada swing voters, menurut SMRC terjadi hanya pada partaipartai besar saja. Pada Pemilu 1999 ke pemilu 2004 yang paling banyak mengalami
perubahan adalah PDIP (15.5%). Sedangkan untuk partai-partai menengah dan kecil,
perubahan suara akibat swing voters tidak terlalu besar.
Jadi pilihan swing voters dipastikan tidak akan sama dari waktu ke waktu. Hal ini
berbeda dengan loyalis partai, yang tetap akan memilih partai tersebut, seburuk dan
sebagus apapun kinerja yang telah dilakukannya.
Pemilih dengan label swing voters dipastikan tidak akan menjadi anggota partai
politik tertentu. Mereka bisa dikategorikan sebagai pemilih yang rasional, yang lebih
terbuka terhadap semua partai dan ideologinya.
Sementara itu, Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti
Zuhro memprediksi bahwa peningkatan pemilih rasional pada Pemilu 2014 sangat
mungkin terjadi. Menurut dia, pemilih sudah semakin kritis terhadap peserta pemilu
dan calon anggota legislatifnya.
Dia mengungkapkan bahwa, saat ini makin kritis dan rasionalnya masyarakat karena adanya akses informasi yang semakin terbuka dan mudah dijangkau. Sosok politisi
dan peserta pemilu akan sangat mudah diawasi lewat media, karena teknologi yang
semakin canggih, pungkasnya. [FS]
DOK. HUMAS
yakni anggota Bawaslu Aceh saat ini sebanyak 3 orang (versi Bawaslu RI) ditambah 2 orang yang akan diseleksi oleh
DPRA. Pertimbangannya, bila rekruitmen
anggota Bawaslu Aceh dimulai dari awal
maka akan menimbulkan persoalan-persoalan baru terkait pengawasan tahapan
Pemilu 2014 mengingat Pemilu 9 April
2014 tersisa kurang dari 2 (dua) bulan
lagi.
Solusi terbaik adalah 3 plus 2, yang
3 sudah bekerja ditambah 2 orang yang
akan diusulkan Pemerintah Aceh dan
DPR Aceh, kata Muhammad saat memimpin pembahasan Bawaslu Aceh dan
Panwaslu kabupaten/kota se Aceh dengan
Tim Pemerintahan Aceh yang terdiri dari
DPRA dan Pemerintah Aceh,
Kendati Bawaslu RI menyepakati
penambahan jumlah anggota Bawaslu
Aceh menjadi 5 (lima) orang, hal ini bukan tanpa masalah sebab akan berimplikasi pada penambahan anggaran gaji untuk
2 (dua) anggota Bawaslu Aceh. Penamba-
ahukah anda, setiap tahun partai politik yang mendapatkan kursi di DPR RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten
mendapatkan bantuan dana dari pemerintah. Karenanya
ketika usulan saksi parpol di setiap tempat pemungutan suara
(TPS) dalam Pemilu 2014 didanai pemerintah, banyak menuai
penolakan keras baik dari kalangan pengamat politik, politisi
parpol hingga masyarakat.
Berdasarkan amanat Undang-undang Nomor 2 tahun 2008
tentang Partai Politik sebagaimana telah diubah dalam UU Nomor 2 tahun 2011 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 tahun 2009 sebagaimana telah diubah dalam PP nomor 83 tahun
2012 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik, Pemerintah melalui Kementrian Dalam Negeri telah mengeluarkan
Permendagri Nomor 26 tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Permendagri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara
Penghitungan, Pengganggaran Dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan
Keuangan.
Pemberian bantuan keuangan Partai Politik diberikan secara
proporsional yang penghitungannya berdasarkan jumlah perolehan suara. Ada tiga macam pemberian bantuan keuangan kepada
Partai Politik, yaitu:
(1) Bantuan keuangan yang bersumber dari APBN diberikan
kepada Partai Politik di tingkat pusat bagi yang mendapat
kursi di DPR.
(2) Bantuan keuangan yang bersumber dari APBD provinsi diberikan kepada Partai Politik di tingkat provinsi bagi yang
mendapat kursi di DPRD provinsi.
(3) Bantuan keuangan yang bersumber dari APBD kabupaten/
kota diberikan kepada partai politik di kabupaten/kota bagi
yang mendapat kursi di DPRD kabupaten/kota.
Cara perhitungan bantuan keuangan untuk parpol sesuai ketentuan tersebut sebagai berikut:
Bantuan Parpol Tingkat Pusat
Sebelum masuk pada perhitungan berapa besar parpol di
tingkat pusat mendapatkan bantuan keuangan negara, pertama
harus menentukan nilai bantuan per suara terlebih dahulu, dengan cara; Jumlah bantuan APBN tahun anggaran sebelumnya
dibagi dengan jumlah perolehan suara hasil Pemilu DPR periode
sebelumnya berdasarkan penghitungan suara secara nasional
yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum.
Setelah itu, baru bisa diketahui besaran jumlah bantuan
keuangan yang yang dialokasikan APBN setiap tahun untuk partai politik, dengan cara; Jumlah perolehan suara hasil pemilu
2009 dikalikan dengan nilai bantuan persuara.
Selanjutnya dapat diketahui besaran bantuan keuangan yang
akan diterima oleh setiap partai politik, dengan cara; Jumlah
perolehan suara partai politik hasil pemilu 2009 dikalikan dengan nilai bantuan persuara.
Simulasi Perhitungan:
Pada Pemilu Tahun 2009; Jumlah Kursi di DPR Tahun 2004
adalah 555 Kursi; bantuan untuk Partai Politik perkursi berdasarkan PP Nomor 29 Tahun 2005 dihargai Rp.21.000.000,-/
Kursi. Jadi, bantuan untuk seluruh Parpol pada Tahun 2009 berarti Rp.11.550.000.000,- Sedangkan Suara Sah Pada Pemilu
2004 sebesar 113.462.414 suara dan suara sah pada Pemilu 2009
sebesar 104.095.847 suara. Pemenang Pemilu tahun 2009 dengan jumlah perolehan suara tertinggi adalah Partai Demokrat
yang memperoleh 21.703.137 suara atau 20,85%.
Diketahui:
Alokasi Bantuan Parpol dalam APBN Tahun 2009 = Rp.11.550.000.000,Suara Sah Pemilu 2004
= 113.462.414 suara
Suara Sah Pemilu 2009
= 104.095.847 suara
Suara Partai Demokrat 2009
= 21.703.137 suara
[1] Setelah mengetahui jumlah bantuan APBN untuk Partai Politik Tahun Anggaran 2009 dan Suara Sah Pada Pemilu 2004, bisa mengetahui nilai bantuan persuara, yakni
11.550.000.000/113.462.414 = 102.
Jadi nilai bantuan persuaranya Rp.102,[2] Jumlah bantuan keuangan yang yang dialokasikan APBN
setiap tahunnya untuk partai politik, 104.095.847 x 102 =
Rp.10.617.776.394,[3] Jumlah bantuan keuangan yang akan diterima oleh setiap
partai politik, contohnya partai Demokrat yang mendapatkan suara terbanyak, yakni: 21.703.137 x 102 =
Rp. 2.213.719.974,Bantuan Tingkat Provinsi
Tata cara penghitungan bantuan kepada partai politik dari
APBD Provinsi, tidak jauh berbeda dengan Tingkat Pusat hanya
saja disesuaikan dengan level provinsi, seperti jumlah kursi di
DPRD, dan Jumlah suara sah Pemilu 2004 dan 2009 Tingkat
Provinsi, yakni:
1. Besarnya nilai bantuan persuara untuk partai politik yang
mendapatkan kursi di DPRD Provinsi yang bersumber dari
APBD Provinsi adalah jumlah bantuan APBD Provinsi tahun anggaran sebelumnya dibagi dengan jumlah perolehan
suara hasil Pemilu DPRD Provinsi periode sebelumnya berdasarkan penghitungan suara yang ditetapkan oleh Komisi
Pemilihan Umum;
2. Besarnya jumlah bantuan keuangan yang dialokasikan
dalam APBD Provinsi setiap tahun untuk partai politik
adalah jumlah perolehan suara hasil pemilu 2009 dikalikan
dengan nilai bantuan persuara; dan
3. Jumlah bantuan keuangan dari APBD Provinsi setiap tahun
kepada masing-masing partai politik adalah jumlah perolehan suara partai politik hasil pemilu 2009 dikalikan dengan
nilai bantuan persuara.
Bantuan Tingkat Kabupaten/Kota
1. Besarnya nilai bantuan persuara untuk partai politik yang
mendapatkan kursi di DPRD kabupaten/kota yang bersumber dari APBD kabupaten/kota adalah jumlah bantuan APBD
10
pol dalam rancangan Perpres maka berimplikasi pada tertundanya usulan anggaran
untuk mitra PPL. Saat ini rancangan Perpres
tersebut masih berada di Kementrian Dalam
Negeri.
Ketua Bawaslu Muhammad mengatakan, usulan anggaran dana saksi parpol itu
bukan berasal dari inisiatif Bawaslu melainkan dari pemerintah sendiri. Dia menilai
keberadaan saksi parpol memang penting
untuk ikut mengawal proses pemungutan
dan penghitungan suara di TPS, namun hal
itu bukan merupakan kebutuhan Bawaslu.
Pertemuan terakhir di Kantor Menko
Polhukam, kesimpulannya di poin empat
mengatakan terkait pembahasan dana saksi
parpol itu ditunda menunggu pembahasan
lanjutan. Tidak mungkin Bawaslu menginisiasi pertemuan itu karena diusulkan oleh
Kemenko Polhukam, kata Muhammad
kepada wartawan di sela-sela acara Rakornas Pemantapan Pemilu 2014 yang di gagas
Kemendagri di Jakarta Convention Center,
Senayan Jakarta, Selasa (11/2).
Lebih lanjut Muhammad mengemukakan, tidak ada satu alasan kuat bagi Bawaslu RI menerima titipan dana saksi parpol
melalui rekening Bawaslu. Justru bila Bawaslu RI menerima titipan dana saksi parpol pada Pemilu 2014 dikhawatirkan akan
menjadi preseden buruk pada citra lembaga
Bawaslu.
Sementara itu Mendagri Gamawan
Fauzi tidak menampik usulan dana saksi
parpol tidak dilanjutkan dalam pembahasan
11
lenggangkan ia menuju parlemen. Sehingga, nantinya kalo ia terlibat dalam kasus korupsi, maka si pemilih tidak berhak
menyalahkan apalagi memaki, karena ia
pun sudah terlibat dalam praktik semacam
ini.
Ketua Bawaslu Muhammad, pernah
mengatakan dalam sebuah diskusi, bahwa
ia menemukan spanduk di sebuah daerah
yang menyatakan menerima politik uang
dengan tangan terbuka. Spanduk yang
terpampang besar di tengah kota tersebut,
membuatnya berpikir sudah sedemikian
parah tingkat permisifitas masyarakat terhadap money politics.
Sedih saya membaca spanduk tersebut. Namun, inilah kenyataan yang harus dihadapi, bahwa sebagian masyarakat
kita menganggap politik uang sebagai hal
yang wajar, tuturnya.
Hal serupa disampaikan oleh lembaga
survey Indikator Politik Indonesia. Sikap
toleran publik terhadap politik uang dalam
pemilu dinilai sudah pada level mengancam demokrasi Indonesia. Berdasarkan
hasil survey sebanyak 41,5 persen responden menilai politik uang sebagai hal yang
wajar. Sebanyak 57,9 persen mengaku tidak bisa menerima politik uang dan 0,5
persen tidak menjawab.
Survei itu dilakukan dengan mengambil populasi di 39 daerah pemilihan
(dapil). Tiap dapil diambil 400 responden.
Wawancara dilakukan pada SeptemberOktober 2013. Burhanuddin meyakini
responden yang diambil mewakili seluruh
populasi.
Dari 41,5 persen responden yang
mengaku bisa menerima politik uang, In-
12
13
CHRISTINA KARTIKAWATI
HAM, Natalius Pigai menambahkan Komnas HAM ingin menjalin kemitraan dengan
Bawaslu dan mendukung Bawaslu sebagai
Pengawas Pemilu.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Bawaslu, Muhammad, bersama Pimpinan
Bawaslu, Endang Wihdatiningtyas dan
Nelson Simanjuntak menyambut baik usulan menjalin komunikasi intensif antara
Bawaslu dengan Komnas HAM. Ketua Bawaslu, Muhammad menjelaskan, saat ini
Bawaslu sudah mempunyai program pengawasan partisipatif yang dikenal dengan
gerakan sejuta relawan pengawas Pemilu.
Selain itu, kata Muhammad, Bawaslu
sudah menanda tangani MoU dengan lembaga negara yang mempunyai fungsi sama
di bidang pengawasan. Khusus pada hari
H pemungutan dan penghitungan suara
pada tanggal 9 April 2014, Bawaslu memperkuat pengawasan dengan membentuk
mitra Pengawas Pemilu Lapangan (PPL).
Bawaslu akan menempatkan dua orang mitra PPL di setiap tempat pemungutan suara
(TPS).
Banyak pihak meminta Bawaslu agar
care terhadap persoalan Pemilu, terutama terkait daftar pemilih. Karena itu,
Bawaslu ingin memastikan, warga negara
yang memenuhi syarat, wajib diperjuangkan untuk ikut memilih. Langkah nyata
yang dilakukan adalah membuat kesepahaman bersama, karena tantangan Pemilu
sekarang ini sudah berbeda dengan Pemilu
2009, tandas Muhammad.[CK]
Ramlan Surbakti
14
MERDEKA.COM
Nama
Ramlan Surbakti
Lahir
Isteri
Anak
Dua orang
Pendidikan
Riwayat
Pekerjaan
Divisi Pengawasan
FOTO: trikfotografi.com
Peristiwa meletusnya Gunung Kelud di Kediri pada 13 Februari 2014, ternyata berdampak
juga pada pelaksanaan Pemilu mendatang.
Pasalnya, beberapa daerah di sekitar Gunung Kelud merupakan tempat pembuatan
logistik Pemilu 2014.
15
al ini juga yang membuat Bawaslu secara bertahap merampungkan pembentukan dan pelantikan Pengawas Pemilu Luar Negeri
di 29 (dua puluh sembilan) negara perwakilan beberapa waktu lalu. Jumlah ini
sebenarnya belum ideal dibandingkan
dengan sebaran domisili WNI di luar negeri yang mencapai 130 negara. Namun
amanat Undang-undang Nomor 15 tahun
2011 dan Perbawaslu Nomor 15 tahun
2013, Pengawas Pemilu Luar Negeri di
bentuk di setiap negara yang memiliki
perwakilan RI dengan jumlah pemilih
diatas 5.000 orang.
Pimpinan Bawaslu Daniel Zuchron
mengatakan, idealnya pengawas Pemilu
luar negeri dibentuk sejak tahapan Pemilu
2014 dimulai yakni akhir Desember 2012
lalu. Namun karena keterbatasan anggaran dan persoalan teknis lainnya, Bawaslu baru dapat menuntaskan pembentukan
dan pelantikannya secara bertahap pada
Desember 2013.
Pasca pelantikan seluruh anggota Pengawas Pemilu Luar Negeri, Bawaslu bersama Pokja Pengawas Pemilu Luar negeri
Kementrian Luar Negeri menggelar rapat
pembahasan pola komunikasi dan koordinasi antara Bawaslu, Kemlu dengan
Pengawas Pemilu Luar Negeri di Jakarta,
selama tiga hari, mulai tanggal 17 sampai
tanggal 19 Febuari 2014. Pada kesempatan itu juga digunakan untuk mensosialisasikan aturan main Pemilu dengan cara
teleconference dengan Pengawas Pemilu
Luar Negeri.
Pimpinan Bawaslu Endang Wihdatiningtyas saat sosialisasi menjelaskan,
dalam menjalankan tugas pengawasan
Pemilu di luar negeri, Pengawas Pemilu
Luar Negeri akan diminta memberikan
data, informasi, dan laporan kepada Bawaslu terkait hasil pengawasan terhadap
proses dan tahapan Pemilu 2014 di luar
negeri. Data, informasi, dan laporan tersebut perlu dikelola dengan baik melalui
media komunikasi yang efektif, sehingga
laporan hasil pengawasan dari luar negeri dan tindak lanjutnya tidak mengalami
kendala karena faktor jarak lintas negara.
Menurut Endang, di antara sesama
anggota Pengawas Pemilu Luar Negeri dari negara yang berbeda juga perlu
berkomunikasi, terutama untuk berbagi
pengalaman dan pengetahuan di dalam
upaya mencegah pelanggaran Pemilu,
menangani dan menindaklanjuti dugaan
pelanggaran Pemilu yang terjadi di masing-masing negara. Pola komunikasi di
antara mereka tentu saja bersifat terbuka.
Sementara itu, ketika Pengawas Pemilu
Luar Negeri memberikan data, informasi,
dan laporan dugaan pelanggaran Pemilu
16
DOK. HUMAS
kepada Bawaslu, maka pola komunikasinya ada yang terbuka dan sebagian
lagi tertutup.
Saya berharap pengawas Pemilu luar
negeri dapat bekerja dengan baik meskipun komunikasi menjadi lebih terbatas
dibandingkan kondisi di dalam negeri,
ujar Endang
Pemilu Lebih Awal
Sementara itu, Komisioner KPU
Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan,
pelaksanaan pemungutan suara untuk
legislatif di luar negeri akan dilaksanakan
lebih dulu yakni antara tanggal 30 maret
2014 sampai tanggal 6 April 2014. Hal ini
antara lain mempertimbangkan hari libur
maupun kondisi cuaca di setiap negara
juga berbeda. Namun untuk penghitungan suara tetap dilaksanakan serentak di
dalam negeri pada tanggal 9 April 2014.
Yang akan menggelar Pemilu 30 Maret adalah Hongkong, Beijing, dan Brasil, kata Ferry kepada wartawan di KPU.
Mengenai teknis pemungutan suara
akan dilakukan dengan cara mendatangi
Tempat Pemungutan Suara di perwakilan
Indonesia di luar negeri dan melalui pos
bagi pemilih yang jaraknya jauh dengan
kantor perwakilan luar negeri.
Terhadap persoalan administrasi
untuk pengawas Pemilu luar negeri,
PERWAKILAN
NAMA Panwas LN
EROPA
Dubai
Singapura
London
Panusunan Simanjuntak
Slamet Sumaryadi
Adityo
Yuliana Kurniasari
Lucky Nurafiatin
Fira Hermawati
Den Haag
Jeddah
Ahmad Hudaiby
Galihkusumah (Ketua)
Doha
AMERIKA
Muhammad Yasar
Bandar Seri
Begawan
Yadie Riyadi
Farini Anwar
Ahmad Yuliana
AUSTRALIA
Dedy Fazriansyah
Dadang Hermawan
Sydney
Eddy Sugandy
Suwandi
Ahmad Difinubun
Rina Priyani
Andang Sunarto
Misbach Djamil
Kuching
Slmanjaya
Perth
Widyawati Husin
Muhidin Wasid
Muhammad Amin BN
Appa
Angga Hendrayana
Ardiansyah Syahrom
Ridwan Fakih
Siam P. Nugraha
Siti Rusman
Sugeng Supriadi
Bagus Nugroho
TIMOR LESTE
Ady Arkono
Dili
Winda Mandasari
Samsari Hatipe
Ikhsan Tarmizi
Tawau
Dede Sujatna
Syahri Sakidin
Asmui Munir
Johor Bahru
Riyadh
Irawan Subagio
Kota Kinabalu
Vanny Priscilla
Takaendengan
Mohammad Arief Imam
Hidayat
Hanapi Aliyas
Tidar Rachmadi
Muscat
Asri Julianti
Hafizah Larasati
Tokyo
Dwi Susanto
TIMUR TENGAH
Kuwait
Seoul
Riza Wibawa
ASIA
Abu Dhabi
Abdul Hamid
Albertus Retnanto
Kuala Lumpur
Daisy Loho
San Fransisco
Abdul Razak
Benu Hidayat
Los Angeles
Hongkong
Roselinda Adriana/Ketua
New York
Setyadi Ongkowidjaja
Penang
Taufik Firnandi
Fauzi
Maximilianus Bala
Fariez Tachsin
Sandy Surya Sanwatri
17
JIBI PHOTO
18
dia massa, sebelum masa kampanye terbuka. Dengan begitu, maka akan tercipta
suasana politik yang kondusif.
Meskipun dinilai sudah terlambat, namun SKB tersebut diharapkan menjadi
instrumen yang efektif untuk menekan
berbagai bentuk iklan politik yang bermunculan di media elektonik. SKB tersebut bukan sebagai alat untuk menghukum
parpol dan lembaga penyiaran, melainkan
alat pencegahan terhadap berbagai bentuk
iklan politik yang sudah meresahkan masyarakat.
Kami (gugus tugas,-red) tidak ingin
menghukum atau membatasi lembaga penyiaran maupun parpol, tetapi lebih pada
koridor pencegahan, tambah Muhammad.
Sementara itu, Ketua KPI, Judhariksawan mengatakan, lembaga penyiaran
merupakan lembaga publik yang menggunakan spektrum publik, dan harus bertanggung jawab kepada publik. Kami
menghimbau agar lembaga penyiaran
lebih memberikan porsi iklan layanan
masyarakat (ILM) sebagai bentuk edukasi
terhadap masyarakat, dan meningkatkan
partisipasi masyarakat. Dengan begitu,
lembaga penyiaran telah melaksanakan
tanggung jawabnya kepada publik, ungkapnya. [FS]
FALCAO SILABAN
Foto Bersama Ketua dan Pimpinan Bawaslu dengan Ketua AJI Jakarta, Ketua Umum PP
Nasyiatul Asyiyah, dan Ketua Umum PB HMI
19
kerjasama ini, maka kami akan meneruskan dan menyampaikannya kepada Bawaslu untuk diambil langkah-langkah
berikutnya, tambah Umar.
Ketua Bawaslu, Muhammad, menyambut baik komitmen para pimpinan
organisasi yang telah dituangkan dalam
MoU itu, apalagi ketiga organisasi tersebut merupakan organisasi yang digerakkan oleh orang-orang muda. Menurutnya,
orang-orang muda harus menunjukkan
kemampuan dan kekuatannya, karena
kepemimpinan bangsa ini ke depan berada di tangan mereka.
Kita sebagai orang-orang muda harus menunjukkan kemampuan kita. Biarkanlah orang-orang tua mempercayakan
negara ini, dan memberikan kesempatan
kepada kaum muda, karena pada dasarnya
kami mampu, kata Muhammad.
Muhammad berharap, penandatanganan MoU yang baru saja dilakukan, bukan sekedar acara seremoni saja. Jangan
berhenti pada acara ini saja, tetapi harus
ada kegiatan yang ditindaklanjuti secara
nyata dalam bentuk kerjasama, ujarnya.
(FS)
20
FOTO-FOTO: GOOGLE.COM
21
disintegrasi. Giddens menyebut politik jalan ketiga dengan menekankan tak ada
hak tanpa tanggung jawab. Di dalam Islam
era Rasululah, tak ada hak tanpa tanggung
jawab itu teraksentuasikan dalam Piagam
Madinah, yang menjamin kebebasan, persamaan dan keadilan. Di era Islam Cordova,
Spanyol, spirit dan konsepsi Piagam Madinah itu kemudian menjadikan mereka
komunitas yang pluralistik, kosmopolit dan
universal, sehingga mereka bersedia belajar dan menerima segala yang bernilai dari
pengalaman-pengalaman komunitas lain.
Dalam konteks Indonesia era Presiden
Abdurrahman Wahid ini, selain sumber
non-Islam, maka Islam seyogyanya menjadi sumber inspirasi dan nilai untuk membentuk good governance dan supremasi
hukum, yang merupakan suatu keharusan.
Ini signifikan untuk mewujudkan apa yang
disebut Anthony Giddens sebagai politik
jalan ketiga, yang menekankan nilai-nilai
peradaban untuk menghapuskan struktur
ketimpangan. Tegaknya negara hukum dan
terwujudnya good governance ini akan melandasi tegaknya demokrasi, politik emansipatoris dan keadilan sosial guna menjamin pluralitas (kemajemukan) yang kini
dalam kerawanan.
Sebagai sebuah sistem (politik) yang
bersifat partisipatif, yang mengesahkan
persamaan hak di antara sesama manusia, maka demokrasi mungkin merupakan
struktur terbaik yang pernah ada. Dan
tidaklah mengherankan jika pengalaman
dan eksperimen demokrasi di zaman Yunani kuno itu menjadi model ideal bagi
para pemikir dan teoritikus politik di zaman modern ini. Dalam hal ini keragaman
agama, budaya merupakan kekayaan yang
harus dibangun dan dijadikan modal untuk menata kembali NKRI agar pada masa
mendatang mampu menjadikan para pemimpin terpilih menjadi figur yang mampu
mempengaruhi rakyatnya untuk bersamasama membangun daerah dan Negara yang
ideal bagi masyarkatnya.
***
Sosiologi Masyarakat
dalam Konteks Pemilu 2014
Oleh : Rahmawati*
mampuannya sebagai lidership pada masa
depan, kecendrungan masyarakat dalam
menetukan pilihan yang didasari dari informasi kemudian dijadikan dasar dalam
menentukan pilihan, disinilah terletak
kreatifitas berfikir masyarakat.
Kondisi tersebut telah membuktikan
dan memberi sebuah jawaban bahwa
saat ini masyarakat cukup cerdas dalam
menentukan pilihannya terhadap orangorang yang akan memimpin Republik
yang kita cintai ini. Walau demikian bukan tidak ada kemungkinan terjadinya
pelanggaran-pelangggaran yang dapat
mengakibatkan dan berdampak negatif
terhadap kemurnian hasil Pemilu DPR,
DPD, DPRD/DPRK, dan Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2014.
Kehadiran Bawaslu sebagai Lembaga Penyelenggara sekaligus Pengawas
Pemilu yang bertujuan memberi kenyamanan agar masyarakat dapat menikmati
proses demokrasi. Kepercayaan terhadap
Lembaga Negara tersebut telah mengalami pergeseran yang dipicu oleh perubahan sosiologi masyarakat di Indonesia
merupakan sebuah dinamika baru bagi
kemajuan berpikir masyarakat, hal ini terjadi karena masyarakat sudah mendapat
22
na kebijakan Bawaslu RI bahwa setiap anggota Panwascam dan PPL minimal harus
merekrut relawan dari warga setempat di
mana pengawas pemilu tersebut tinggal.
Masing-masing minimal lima orang relawan. Pendekatan ini diharapkan akan mampu memenuhi kebutuhan relawan berbasis
TPS setempat, sehingga keberadaan relawan akan bisa dijamin terpenuhinya kebutuhan relawan untuk mengawasi pemungutan
dan penghitungan suara di setiap TPS.
Sedangkan rekrutmen relawan dengan pendekatan kultural menjadi porsi
Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/
Kota. Bawaslu Provinsi bertugas merekrut
relawan berbasis perguruan tinggi dan organisasi sosial kemasyarakatan. Panwaslu
Kabupaten/Kota bertugas merekrut relawan
berbasis SMA/sederajat. Secara berjenjang
Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/
Kota bertugas untuk melakukan supervisi
dan monitoring atas rekrutmen relawan,
manajemen data serta pengelolaan relawan
di lembaga pengawas pemilu level bawahnya, ujarnya.
Sebagai informasi rakor ini diikuti oleh
25 orang terdiri dari Ketua dan Anggota
Panwaslu Kabupaten/Kota, satu orang staf
Panwaslu Kabupaten/Kota yang mengelola
data relawan pengawas pemilu dan lima
orang Anggota Kelompok Kerja (Pokja)
Provinsi Gerakan Sejuta Relawan Pengawas
Pemilu Bawaslu DIY. (www.bawasluDIY.
go.id/HW)
Terkait keterlibatan caleg DPRD partai Gerindra kami sudak lakukan klarifikasi dan identifikasi, ujarnya
Menurutnya, dari hasil klarifikasi dan
kajian yang sudah dilakuakan oleh Bawaslu NTB, ia mengakatan terkait dugaan
keterlibatan caleg DPRD provinsi NTB
dengan adanya indikasi pelanggaran
pidana pemilu oleh Partai Gerindra pihaknya sudah merekomendasikan kepada
kepolisian setempat.
Karyono
mengungkapkan,
proses klarifikasi tersebut telah dilaku-
23
Glosari Pemilu
Political Quotes
Integritas tanpa pengetahuan adalah lemah dan tidak berguna,
dan pengetahuan tanpa
integritas adalah berbahaya dan mengerikan.
. Samuel Johnson
Partai Oposisi: Partai yang menyatakan berseberangan dengan partai yang sedang berkuasa.
Referendum: Disebut juga jajak pendapat, yakni pemungutan suara untuk mengambil sebuah keputusan (politik).
Pada sebuah referendum, biasanya orang-orang yang memiliki hak pilih dimintai pendapatnya. Hasil refendum bisa dianggap mengikat atau tidak mengikat. Jika mengikat, maka
para anggota kaum eksekutif wajib menjalankan hasil jajak
pendapat tersebut. Di beberapa negara tertentu seperti Belanda, referendum tidak mengikat.
Etika Politik: Tata aturan atau kaidah yang harus diperhatikan dalam berpolitik. Misalnya, sebuah partai politik ketika
sedang kampanye tidak boleh menjelek- jelekkan/menjatuhkan partai politik atau tokoh lain.
Golput: Golongan Putih, Sebutan untuk kelompok masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya secara sengaja
dan penuh kesadaran karena tidak percaya dengan sistem
politik yang ada.
Voting: Proses pengambilan keputusan melalui pemungutan suara dan pemenangnya ditentukan dengan suara terbanyak. (AI, berbagai sumber)
IRWAN
24
Anekdot Pemilu
Muhtar
25
Pelajar dan mahasiswa yang berasal dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi se-Indonesia mengunjungi Stan Pendaftaran Relawan
Pengawas Pemilu, Bawaslu RI pada Pameran Political Party Expo Rock The Vote Indonesia, yang diselenggarakan oleh CEPP FISIP Universitas Indonesia, 9 Februari 2014 di Kampus Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat.
Pelajar dan mahasiswa yang berasal dari berbagai sekolah dan perguruan
tinggi se-Indonesia antusias mendaftar sebagai Relawan Pengawas Pemilu
2014, pada Pameran Political Party Expo Rock The Vote Indonesia, yang
diselenggarakan oleh CEPP FISIP Universitas Indonesia, 9 Februari 2014 di
Kampus Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat.
Ketua Bawaslu, Muhammad dan Dirjen Kesbangpol, Tanribali Lamo, serta aktivis LSM Rock The Vote Indonesia berfoto bersama dalam
Pameran Political Party Expo Rock The Vote Indonesia, yang diselenggarakan oleh CEPP FISIP Universitas Indonesia, 9 Februari 2014 di
Kampus Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat.
26
WISNU
Ketua Bawaslu Muhammad, Ketua KPU Husni Kamil Manik, Ketua KPI Pusat Judhariksawan dan Ketua KIP Abdulhamid Dipopramono
menandatangani Surat Kesepahaman Bersama, di Jakarta, 28 Februari 2014 tentang Moratorium Iklan Partai Politik di Lembaga Penyiaran.
aradigma Bawaslu yang mengajak masyarakat berpartisipasi seluas-luasnya untuk ikut mengawasi
proses dan tahapan Pemilu 2014 ditanggapi positif
oleh tiga organisasi, yakni Aliansi Jurnalis Independent
(AJI) Jakarta, Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), dan Pengurus Pusat Nasyiatul Asyiyah.
Bawaslu pun menyambut komitmen tiga organisasi ini
melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), di Jakarta, Selasa (18/2).
Selain itu Bawaslu bersama KPU, KPI, dan KIP juga
melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama Tentang Kepatuhan Ketentuan Pelaksanaan Kampanye Melalui Media Penyiaran.
FALCAO SILABAN
FALCAO SILABAN
Ketua Bawaslu, Muhammad dan Ketua Umum PP Nasyiatul Asyiyah, Norma Sari menandatangani MoU tentang Pengawasan Partisipatif antara Bawaslu dengan PP Nasyiatul Aisyiah.
FALCAO SILABAN
27
P
S
EMI
A
W
L
A
IH
G
A
N
FALCAO SILABAN
Komisioner Bawaslu, Daniel Zuchron, Komisioner KPU, Ferry Kurnia Rizkiansyah dan Wakil Ketua KPI, Iddy Muzzayad dalam rapat Gugus Tugas
(Task Force) Pengawasan Iklan Kampanye Pemilu. Dalam rapat tersebut
dihasilkan tentang beberapa poin yang melarang iklan politik di lembaga
penyiaran sebelum masa kampanye terbuka.
UM
BADAN
PE
FALCAO SILABAN
UM
A S L U
N
O
IK IND
SI
BL
ALI IMRON
Para undangan Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pemantapan Pemilu Legislatif 2014, yang terdiri dari Ketua Lembaga Tinggi Negara, Ketua
Komisi/Lembaga Negara dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu yang
diselenggaran Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri RI, di Jakarta Convention Center, 11 Februari 2014.
RE
CHRISTINA KARTIKA
Ketua Bawaslu, Muhammad, Pimpinan Bawaslu Endang Wihdatiningtyas dan Pimpinan Bawaslu Nelson Simanjuntak menerima
kunjungan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas
HAM), di Gedung Bawaslu, Jl. MH. Thamrin no. 14 Jakarta.
HENDRU W
Antisipasi gangguan keamanan pada pelaksanaan Pemilu 2014, Kepolisian mengadakan Simulasi Pengamanan Pemilu 2014 di kawasan
Kantor Bawaslu RI, Jl. MH. Thamrin 14 Jakarta Pusat. Bawaslu dianggap sebagai salah satu obyek vital dalam penyelenggaraan Pemilu
2014, selain KPU, Komplek MPR/DPR RI Senayan dan Mahkamah Konstitusi. Simulasi tersebut melibatkan 1.600 personil Kepolisian.
ANDHIKA
28