Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh :
KELOMPOK 4
1. Isna Amanatul Hayati
(12312241008)
2. Vini Rahayu
(12312241012)
(12312241015)
4. Robiyatul Abdawiyah
(12312241021)
5. Purnamasari Pragusta
(12312241029)
(12312241044)
A. TUJUAN
1. Mengidentifikasi jaringan penyusun batang tumbuhan bayam, kangkung, dan sledri
2. Membandingkan struktur jaringan penyusun batang tumbuhan bayam, kangkung, dan
sledri
B. DASAR TEORI
1.
Pengertian jaringan
Tumbuhan pada dasrnya disusun oleh tiga bentuk organ utama, yaitu akar, batang
dan daun. Sedangkan setiap organ tersebut dibentuk oleh tiga sistem jaringan utama yaitu
jaringan dasar, jaringan dermal dan jaringan pembuluh. Ketiga sistem jaringan tersebut
berasal dari aktivitas sel meristem apikal tunas dan akar. Selain itu juga berisi sejumlah
kecil tipe-tipe sel yang mengalami spesialisasi. Diawali dengan pembelahan sel,
kemudian tumbuh, dan mengalami diferensiasi membentuk jaringan dengan fungsi-fungsi
yang khusus. Jadi, jaringan merupakan sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan
fungsi yang sama. Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang berhubungan erat satu sama
lain dan mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Tumbuhan berpembuluh matang
dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yang semua dikelompokkan menjadi jaringan
(Kimball, 1992). Jaringan adalah kumpulan struktur, fungsi, cara pertumbuhan, dan cara
perkembangan (Brotowidjoyo, 1989).
2. Macam jaringan tumbuhan
Jaringan menurut fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu jaringan muda atau
meristem dan jaringan dewasa atau permanen (Kimball,1992). Jaringan terdiri dari
jaringan muda atau meristem, jaringan dasar atau parenkim, sklerenkim, xilem, dan floem
(Brotowidjoyo, 1989).
Jaringan meristem dibagi menjadi tiga yaitu meristem apikal yang terletak di ujung
batang dan akar, meristem lateral yang terletak di kambium gabus dan meristem
interkalar yang terletak diantara satu dan lainnya (Kimball,1992). Jaringan meristem
adalah jaringan muda yang terdiri atas sel-sel yang mempunyai sifat membelah diri.
Fungsinya untuk mitosis, dimana sel-selnya kecil, berdinding tipis tanpa vakuola tengah
di dalamnya (Yartim, 1987). Jaringan muda yang sel-selnya selalu membelah atau
bersifat meristematik. Fungsi sel meristematik adalah mitosis. Bentuk dan ukuran sama
relatif, kaya protoplasma, umumnya rongga sel yang kecil (Prawiro, 1997).
Jaringan permanen dibagi menjadi dua yaitu jaringan epidermis dan jaringan parenkim
(Yartim, 1987). Jaringan permanen merupakan jaringan yang telah mengalami
deferensiasi. Umumnya jaringan dewasa tidak membelah diri, bentuknya pun relatif
permanen serta rongga selnya besar (Mulyani, 1980). Sel perenkim terdapat diberbagai
sebagian tumbuhan, bentuknya besar-besar dan berdinding tipis (Kimball, 1991). Fungsi
utama sel parenkim sebagai tempat cadangan makanan serta sebagai jaringan penyokong
(Prawiro, 1997). Sel-sel parenkim adalah sel-sel yang hidup dan mempunyai fungsi yang
bervariasi. Pada sel-sel meristematik apikal dan lateral dari tunas dan akar menyediakan
sel-sel baru yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Pada batang dan daun (pada bagian
mesofil) sel-sel ini berperan dalam memproduksi dan menyimpan mkanan selama
fotosintesis.
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang berfungsi untuk menyokong agar tanaman
dapat berdiri dengan kokoh dan kuat. Jaringan penyokong dibagi menjadi dua yaitu
jaringan kolenkim dan sklerenkim (Mulyani, 1980). Jaringan kolenkim adalah jaringan
penyokong yang masih muda, jaringan yang berdinding tebal terutama pada sudutsudutnya. Kollenkim adalah adalah sel-sel hidup serupa dengan sel-sel parenkim dengan
kekecualian, sel-sel kollenkim memilikidinding sel yang lebih tebal dan biasanya
memanjang dan berkumpul membentuk serabut seperti tali. Kollenkim mampu meregang
dan memberikan sokongan secara mekanik pada sistem jaringan dasar pada tumbuhan
yang mengalami pemanjangan.
Jaringan sklerenkim adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel yang sudah mati, dinding sel
yang tidak elastis tetapi kuat. Dinding-dinding sel ini sangat tebal dan dibagun dalam
lapis yang sama di sekitar batas sel (Mukhtar, 1992). Jaringan sklerenkim merupakan sel
penunjang yang lebih umum, dinding sel sangat tebal. Sklerenkim merupakan komponen
yang sangat penting pada penutup luar biji dan buah keras (Kimball, 1991). Sel-sel
sklerenkim adalah sel-sel yang mati, dinding sekundernya tebal dan mengandung lignin.
Ada dua tipe sklerenkim yaitu serat (fiber) dan sklereid. Dalam bentuk serat sklerenkim
dapat dijumpai berupa bundel yang panjang. Seklereid lebih pendek daripada serat dan
bentuknya tidak beraturan.
Jaringan dermal berfungsi untuk melindungi tumbuhan dari lingkungan luar, berperan
dalam pengmbilan air dan ion-ion pada akar dan pengaturan pertukaran gas pada daun
dan batang. Epidermis merupakan bagian utama pelindung bagian luar dari tumbuhan.
Sel-sel epidermis juga mengalami modifikasi membentuk variasi seperti stomata dan
rambut. Epidermis umumnya satu lapis sel, melindungi bagian dalam batang, daun dan
akar pada tumbuhan muda. Sel-selnya hidup, memiliki dinding sel setebal dinding sel
primer dan bagian permukaan luarnya ditutupi oleh kutikula yang dilapisi lilin. Sel-selnya
berhubungan dengan sangat rapat dalam pola yang berbeda-beda.
(Hubungan yang erat antar sel epidermis pada permukaan atas daun dan batang).
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berguna untuk transportasi hasil asimilasi dari
daun ke seuruh bagian tumbuhan dan pengangkutan air serta garam-garam mineral
(Kimball, 1992). Pada tumbuhan muda jaringan ini biasanya dihubungkan dengan
berbagai variasi tipe sel. Elemen-elemen penyusunnya dihubungkan dengan sel-sel
parenkim yang memelihara dan mengatur pertukaran mater-materi antar elemen peyusun
tersebut.Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua yaitu xilem dan floem, xilem
merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari sel mati maupun hidup. Floem berfungsi
sebagai alat transportasi bagi zat-zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
tumbuhan (Kimball, 1991). Jaringan floem dibangun oleh beberapa jenis sel yaitu
pembuluh tapis, parenkim, dan serabut floem. Selnya berbentuk tabung dan bagian ujung
berlubang. Floem merupakan jaringan kompleks yang tediri dari berbagai unsur dengan
tipe berbeda yaitu pembuluh lapisan, parenkim serabut, dan kloroid. Sel-sel terpenting di
dalam floem adalah tabung tapis.
Xilem membawa air dan ion-ion terlarut dalam tumbuhan. Xilem merupakan
jaringan campuran yang terdiri atas beberapa sel yang mempunyai tipe tertentu yang
paling khas. Xilem mempunyai dinding sel yang tebal. Dindingnya menebal dalam polapola berkas (Kimball, 1991). Sel-sel parenkim xilem secara aktif mentransfer larutan
tertentu kedalam dan keluar elemen pembuluh melalui membran plasma secara
horizontal.
3. Fisiologi Tumbuhan
a . Kangkung
Kangkung air (Ipomoea aquatica) adalah tumbuhan akuatik yang sering digunakan
orang sebagai sayuran. Berikut adalah klasifikasi kangkung air:
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Sub Divisio
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Convolvulales
Famili
: Convolvulacae
Genus
: Ipomoea
Spesies
: Ipomoea aquatica
b . Bayam
Klasifikasi tanaman bayam adalah sebaga berikut:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionta
Super Divisi
: Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub Kelas
: Hamamelidae
Ordo
: Caryophyllales
Famili
: Amaranthaceae
Genus
: Amaranthus
Spesies
: Amaranthus blitum
Batang tanaman bayam berbentuk bulat, berair, lunak serta kurang berkayu. Warna
batang bayam tergantung dari jenis bayam tersebut bayam hijau memiliki batang
berwarna hijau, begitu juga bayam merah juga memiliki batang berwarna merah.
batang bayam terdiri atas jaringan epidermis, korteks, floem, kambium, xylem dan
empulur. Batang Bayam ini termasuk batang dikotil. Epidermis pada batang adalah
sel hidup yang mampu bermitosis, hal ini penting dalam upaya memperluas
permukaan apabila terjadi tekanan dari dalam akibat pertumbuhan sekunder. Korteks
adalah kawasan diantara epidermis dan sel silinder pembuluh paling luar, korteks
btang terdiri dari parenkim yang berisi kloroplas. Di tepi luar sering terdapat
kolenkim dan sklerenkim. Batas antara korteks dan daerah pembuluh atau pengangkut
tidak jelas karena sering tidak ditemukan endodermis apalagi pada batang yang masih
muda (Hidayat, 1995). Batang bayam ini termasuk dikotil karena salah satunya
Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang
mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus
yang dibentuk dari kambium gabus
c . Seledri
Klasifikasi tanaman seledri (Apium graveolens L.) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Apiales
Famili
: Apiaceae
Genus
: Apium
Spesies
: Apium graveolens L.
Batang Seledri (Apium graveolens L.) memiliki batang tidak berkayu, memiliki
bentuk bersegi, beralur, beruas, tidak berambut, bercabang banyak, dan berwarna hijau.
C. METODOLOGI PRAKTIKUM
a. Tempat : Laboratorium ipa 2
b. Waktu : Selasa, 4 Maret 2014
c. Alat
1. Silet
2. Mikroskop
Bahan :
1. Tanaman bayam
2. Tanaman kangkung
3. Tanaman sledri
D. LANGKAH PERCOBAAN
Jaringan tumbuhan
Keterangan
Penampang melintang batang
bayam dengan perbesaran 10x10
2.
3.
F. PEMBAHASAN
Pada percobaan yang berjudul Pengamatan Jaringan PenyusunTumbuhan bertujuan
untuk mengidentifikasi jaringan penyusun batang tumbuhan bayam, kangkung, dan sledri,
membandingkan struktur jaringan penyusun batang tumbuhan bayam, kangkung, dan sledri.
Pada percobaan kali ini praktikan mengamati jaringan tumbuhan pada batang
melintang tanaman bayam, jaringan tumbuhan pada batang melintang tanaman seledri dan
jaringan tumbuhan pada batang melintang tanaman kangkung. Alat dan bahan yang
digunakan dalam percobaan ini antara lain tanaman bayam, tanaman seledri dan tanaman
kangkung sebagai media yang akan diamati, silet untuk memotong melintang batang tanaman
yang akan di amati, gelas obyek untuk meletakkan irisan atau potongan tanaman yang akan
di amati, mikroskop untuk mengamati jaringan tumbuhan pada tanaman yang di amati.
Langkah pertama yang praktikan lakukan pada percobaan ini yaitu memotong tipis
melintang batang tanaman bayam, tanaman seledri dan tanaman kangkung menggunakan
silet yang sudah di sediakan, kemudian meletakkan potongan tersebut dalam gelas obyek,
lalu memberi sedikit air dan kemudia diamati mengggunakan mikroskop.Dari hasil
pengamatan yang praktikan lakukan didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Jaringan tumbuhan pada batang melintang tanaman bayam
Berdasarkan literature yang praktikan peroleh berikut adalah klasifikasi tanaman bayam:
Kingdom
Divisi
: Spermatophyta
Sub Divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotiledonae
Ordo
: Caryophyllales
Famili
: Amaranthaceae
Genus
: Amaranthus
Species
: Plantae
: Amaranthus hybridus L
Perbesaran 10 x 10
Berikut adalah hasil gamabar literature
Sumber : http://bioliciousedu.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum-anatomi-tumbuhan.html
Amaranthus sp (bayam) merupakan tumbuhan dikotil. Dimana tumbuhan dikotil
memiliki berkas pembuluh yang teratur sedangkan pada hasil pengamatan di dapat bahwa
berkas pembuluh pada Amaranthus sp. terlihat tersebar. Ini merupakan bentuk anomali
batang pada Amaranthus sp. Tipe dari berkas pembuluh Amaranthus sp. Merupakan tipe
kolateral terbuka yaitu antara xilem dan floem terdapat kambium.
Dari pengamatan yang dilakukan praktikan dapat diketahui jaringan penyusun
Amaranthus hybridus L. jaringan penyusun yang terluar yaitu jaringan epidermis.
Epidermis merupakan selapis sel bagian terluar batang, rapat, dinding luar dilapisi
kutikula, dan berfungsi sebagai pelindung. Epidermis memiliki kutikula yang berfungsi
mencegah kehilangan air yang berlebihan.
Korteks pada batang dikotil Amaranthus hybridus L memiliki beberapa lapis sel.
Korteks batang tersusun oleh parenkim, mengandung kloroplas, ruang antar sel dibagian tengah terlihat
jelas dan berfungsi untuk pertukaran gas.
Stele,adalah bagian terdalam organ batang tumbuhan, yang tardiri dari jaringan berkas
pengangkut pada tumbuhan dikotil terdiri dari xilem dan floem yang tersusundalam ikatan pembuluh,
karena letaknya berdekatan, di antara xilem dan floem juga terdapat kambium. Oleh karena
itu, berkas pengangkutan pada batang dikotil disebut berkas kolateral terbuka. Terdapat
perbedaan antara jaringan pengangkut pada dikotil dan monokotil. Pada herba dikotil,
bisa ditemukan berkas vaskuelr dalam bentuk cincin, dengan masing-masing berkas
mengandung masa floem di bagian luar dan massa xylem yang lebih besar di bagian
tengah. Di antara xylem dan floem terdapat jaringan meristematik disebut kambium
vaskuler yang berada di antara xilem dan floem dan berasal dari. Sedangkan kambium
yang terletak di luar xilem dan floem yang berasal dari sel-sel parenkim disebut kambium
intravaskuler. Kambium merupakan titik pertumbuhan sekunder kearah dalam
membentuk xylem dan kearah luar membentuk floem dan berperan dalam peningkatan
lebar batang (disebut pertumbuhan sekunder). Pusat batang terisi oleh empulur yang
terdiri atas jaringan perenkim, dengan ruang antar sel yang jelas. Bagian luarnya terdiri
sari sel yang kecil dan rapat, terdapat kelenjar minyak dan Kristal
Ciri-ciri anatomi tumbuhan dikotil :
Jaringan penyusun organ batang tumbuhan dikotil :
terbuka).
Empulur merupakan bagian yang paling dalam, berupa parenkim.
2.
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Sub Divisio
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Convolvulales
Famili
: Convolvulacae
Genus
: Ipomoea
Spesie
: Ipomoea aquatica
kegiatan ini praktikan terlebih dahulu membuar preparat penampang melintang batang
kangkung.
Berikut ini hasi pengamatan dibawah mikroskop
Gambar
Kambium
vaskuler
Xylem dan
floem
endodermis
epidermis
kolenkim
parenkim
memiliki klorofil.
Sumber: http://kurangtekan.blogspot.com/2011/07/anatomi-tumbuhan-kankoeng.html
3.
: Plantae
: Spermatophyta
: Angiospermae
: Dicotyledonae
: Umbelliferae (Apiaceae)
: Apium
: Apium greveolens L.
Pada pengamatan mikroskop dengan perbesaran tersebut, hasil yang terlihat adalah
seperti di bawah ini :
Gb. Penampang melintang batang seledri
Menurut literature, penampang batag seledri adalah sebagai berikut :
Parenkim
Kolenkim
Parenkim
berupa elemen pipa, yang mempunyai tapisan/ayakan pada ujungnya. Sehingga disebut
pembuluh tapis. Selain itu terdapat sel-sel pengiring yang berfungsi untuk membantu
pengangkutan zat. Diantara pembuluh floem juga terdapat jaringan parenkima yang
disebut parenkima floem. Pada tumbuhan tertentu terdapat serabut-serabut floem yang
kecil, berdinding tebal oleh lapisan lignin, dan pada sel tua tidak terdapat protoplasma.
Pada tumbuhan tertentu, serabut floem tersebut digunakan sebagai tali.
Dari pemaparan menurut hasil pengamatan dan kemudia dikaitkan dengan hasil
literature, diperoleh informasi bahwa pada tumbuhan seledri, mempunyai jaringan
kolenkim dan parenkim. Dimana kolenkim pada tumbuhan seledri ini berfungsi sebagai
jaringan penyokong. Pada tumbuhan seledri ini, yang digunakan sebagai tali bukanlah
pada parenkim floemnya. Karena serabut floem pada tumbuhan seledri tidak
mengandung lignin. Yang dapat digunakan sebagai tali adalah pada jaringan kolenkimnya
yang dapat kita lihat dari permukaan berupa alur-alur serat.
Dari pembahasan diatas dapat diketahui persamaan dan perbedaan dari masing-masing
jaringan tumbuhan yang diamati. Peramaan pada masing-masing jaringan tumbuhan tersebut
antara lain tanaman tersebut termasuk dalam kategori tumbuhan dikotil. Jaringan penyusun
tanaman dikotil antara lain epidermis yang berfungsi sebagai pelindung. Epidermis memiliki
kutikula yang berfungsi mencegah kehilangan air yang berlebihan. Korteks yang berfungsi untuk
pertukaran gas. Stele adalah bagian terdalam organ batang tumbuhan, yang tardiri dari xilem dan floem, xylem
berfungsi untuk mengangkut air dan mineral serta floem untuk mengangkut hasil fotosintesis, di antara xilem
dan floem juga terdapat kambium.
Selain dari persamaan tersebut juga terdapat perbedaan antara jaringan penyusun tanaman
bayam, seledri dan kangkung antara lain pada batang tumbuhan kangkung ini tidak memiliki
jaringan kayu dan tidak mengandung gabus, tetapi memiliki jaringan penyokong. Jaringan
penyokong, yaitu kolenkim dan sklerenkim, adalah penyebab batang tumbuhan kangkung
mampu menopang daun-daun. Pada tanaman bayam bisa ditemukan berkas vaskuelr dalam
bentuk cincin, dengan masing-masing berkas mengandung masa floem di bagian luar dan massa
xylem yang lebih besar di bagian tengah. Di antara xylem dan floem terdapat jaringan
meristematik disebut kambium vaskuler yang berada di antara xilem dan floem. Sedangkan pada
kangkung tersusun atas sel aerinkim atau parenkim aerob, batang kangkung berwarna hijau
sehingga mengandung kloroplas. Perbedaan selanjutnya yaitu pada batang kangkung empulurnya
H. DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2008.
Jaringan.
Diunduh
dari
Diunduh
dari
Anonim.
_____.
Diunduh
dari
(http://eprints.uny.ac.id/9265/3/bab%202%20-
---.
Jaringan
Tumbuhan.
Diunduh
dari
html?