Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
II.1
Definisi
Kortikosteroid adalah suatu kelompok hormon steroid yang dihasilkan dibagian
korteks kelenjar adrenal sebagai tanggapan atas hormon adrenokortikotropik (ACTH)
yang dilepaskan oleh kelenjar hipofisis. Hormon ini berperan pada banyak sistem
fisiologi pada tubuh, misalnya tanggapan terhadap stress, tanggapan sistem kekebalan
tubuh, dan pengaturan inflamasi, metabolisme karbohidrat, pemecahan protein, kadar
elektrolit darah, serta tingkah laku. 2
II.2
II.3
Mekanisme Kerja
Kortikosteroid bekerja dengan mempengaruhi kecepatan sintesis protein. Molekul
hormon memasuki sel melewati membran plasma secara difusi pasif. Hanya di jaringan
target hormon ini bereaksi dengan reseptor protein yang spesifik dalam sitoplasma sel
dan membentuk kompleks reseptor-steroid. Kompleks ini mengalami perubahan
konfirmasi, lalu bergerak menuju nucleus dan berikatan dengan kromatin. Ikatan ini
menstimulasi transkripsi RNA dan sintesis protein spesifik. Induksi sintesis protein ini
yang akan menghasilkan efek fisiologik steroid.
Farmakokinetik
Metabolisme kortikosteroid sintetis sama dengan kortosteroid alami. Kortisol
(juga disebut hydrocortisone) memiliki berbagai efek fisiologis, termasuk regulasi
metabolisme perantara, fungsi kardiovaskuler, pertumbuhan dan imunitas, sintesis dan
sekresinya diregulasi secara ketat oleh sistem saraf pusat yang sangat sensitif terhadap
umpan balik negatif yang ditimbulkan oleh kortisol dalam sirkulasi dan glukokortikoid
eksogen (sintesis). Pada orang dewasa normal, disekresi 10-20 mg kortisol setiap hari
tanpa adanya stress. Pada plasma, kortisol terikat pada protein dalam sirkulasi. Dalam
kondisi normal sekitar 90% berikatan dengan globulin-a2 (CBG/ corticosteroid-binding
globulin), sedangkan sisanya sekitar 5-10% terikat lemah atau bebas dan tersedia untuk
digunakan efeknya pada sel target. Jika kadar plasma kortisol melebihi 20-30%, CBG
menjadi jenuh dan konsenrasi kortisol bebas bertambah dengan cepat. Kortikosteroid
sintesis seperti dexamethason terikat dengan albumin dalam jumlah besar dibandingkan
CBG.3
Waktu paruh kotisol dalam sirkulasi, normalnya sekitar 60-90 menit, waktu paruh
dapat meningkat apabila hydrocortison (prefarat farmasi kortisol) diberikan dalam
jumlah besar, atau pada saat terjadi stress, hipotiroidsme atau penyakit hati. Hanya 1%
kortisol diekresi tanpa perubahan di urine sebagai kortisol bebas, sekitar 20% kortisol
dapat diubah menjadi kortison di ginjal dan jaringan lain dengan reseptor
mineralkortikoid sebelum mencapai hati.
Perubahan struktur kimia sangat mempengaruhi kecepatan absorbsi, mula kerja
dan lama kerja juga mempengaruhi afinitas terhadap reseptor, dan ikatan protein.
Predisone adalah produg yang dengan cepat diubah menjadi prednisolon bentuk
aktifnya dalam tubuh.
Glukokortikoid dapat diabsorpsi melalui kulit, sakus konjungtiva, dan ruang
synovial. Penggunaan jangka panjang atau pada daerah kulit yang luas dapat
menyebabkan efek sistemik, antara lain supresi korteks adrenal.4,6
II.5
Farmakodinamik
Kortikosteroid mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak; dan
mempengaruhi juga fungsi sistem kardiovaskular, ginjal, otot lurik, sistem saraf, dan
organ lain. Korteks adrenal berfungsi homeostastik, artinya pentik bagi organisme
untuk dapat mempertahankan diri dalam menghadapi perubahan lingkungan.
Efek kortikosteroid kebanyakan berhubungan dengan besarnya dosis, makin besar
dosis terapi maka makin besar efek yang didapat. Tetapi disamping itu juga ada
keterkaitan kerja kortikosteroid dengan hormon-hormon lain.peran kortikosteroid
dalam kerjasama ini disebut permissive effect, yaitu kortikosteroid diperlukan supaya
terjadi suatu efek hormon lain, diduga mekanismenya melalui pengaruh steroid
terhadap pembentukan protein yang mengubah respon jaringan terhadap hormon lain.
Misalnya otot polos bronkus tidak akan berespon terhadap katekolamin bila tidak ada
kortikosteroid, dan pemberian kortikosteroid dosis fisiologis akan mengembalikan
respon tersebut.3
Suatu dosis kortikosteroid
II.6
4. Metilprednisolon digunakan untuk pulse therapy karena obat ini memiliki potensi
yang kuat dengan efek retensi natrium minimal.6
II.7
Jalur Pemberian
II.9
Monitoring
Perhatian Khusus