Вы находитесь на странице: 1из 23

LAPORAN INDIVIDUAL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI

SMK NEGERI 1 SUMEDANG


SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015

Oleh:
Faizal Saeful Rachman
1002483
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

DIVISI PENDIDIKAN PROFESI DAN JASA KEPROFESIAN


DIREKTORAT AKADEMIK
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN INDIVIDUAL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN


(PPL) DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013/2014

Menyetujui:

Dosen Pembimbing PPL,


Guru Pamong PPL,

Drs. Ris R. Mulyana, M.Pd


NIP. 194912281981011001
Sarno Sitompul. SST
NIP. 196407141988031011

KATA PENGANTAR

http://tifafaizal.blogspot.co.id/p/laporan-ppl-2014.html
Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua untuk memahami dan menjabarkan segala
pengalaman yang diperoleh dalam kehidupan, hal ini berkenaan dengan penulis yang
telah menjalankan kuliah Program Pengalaman Lapangan (PPL) dengan lancar di
SMKN 1 Sumedang, dan juga dapat menyelesaikan laporan hasil kegiatan ini dengan
tepat waktu.
Pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung selama
penulis menjalankan kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai guru
praktikan. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak berikut :
1.
Kedua orang tua dan yang selalu memberikan dukungan moril serta materil
yang tiada terhingga sampai akhirnya penulis menyelesaikan kegiatan Program
Pengalaman Lapangan (PPL).
2.
Direktorat Pembinaan PTK Dikmen yang telah memberikan semangat,
dukunga, dan motivasi secara menyeluruh.
3.
Bapak Drs. Ris R. Mulyana, M.Pd. selaku dosen tetap PPL dan sekaligus wali
dosen yang telah memberikan bimbingan dan bantuannya.
4.
Ibu Loly, M.Si. selaku Kepala Sekolah SMKN 1 Sumedang yang telah
membantu kami selama mengikuti kegiatan PPL.

5.
Bapak serta Ibu Guru di SMKN 1 Sumedang yang telah memberikan bantuan
dalam pelaksanaan kegiatan PPL ini berlangsung.
6.
Seluruh Staf dan Karyawan SMKN 1 Sumedang yang telah memberikan
bantuan dalam kegiatan PPL ini.
7.
Rekanrekan PPL UPI yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu terima kasih
atas kerjasama dan kebersamaannya selama ini.
8.
Siswa-siswi SMKN 1 Sumedang yang telah bersedia memberikan dukungan
dan kerjasamanya.
Harapan dari penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis
dan umumnya bagi semua pihak yang membutuhkan. Dan tidak ada gading yang
tidak retak, begitu pun penulis tidak lepas dari yang namanya kesalahan, sehingga
penulis meminta maaf atas segala kekurangan dan kesalahannya, selain itu penulis
juga mengaharapkan kritik dan saran yang membangun untuk tercapainya
kesempurnaan laporan yang selanjutnya.
Akhir kata penulis mendoakan semoga Allah SWT membalas segala kebaikan serta
melimpahkan karunia-Nya kepada kita semua, Amin.
Terima Kasih.

Sumedang, April 2014

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI SELAMA PELAKSANAAN
PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
(PPL)............................................................. 1
A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)................................... 4
B. Proses Penampilan............................................................................................. 5
C. Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler................................................................... 8
D. Partisipasi Dalam Kehidupan Sekolah/Tempat Latihan.................................... 8
E. Proses Bimbingan............................................................................................ 11
BAB II FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI
A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)................................. 13
B. Proses Penampilan........................................................................................... 13
C. Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler................................................................. 14
D. Partisipasi Dalam Kehidupan Sekolah/Tempat Latihan.................................. 14
E. Proses Bimbingan............................................................................................ 14
BAB III UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH
A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)................................. 15
B. Proses Penampilan........................................................................................... 15

C. Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler................................................................. 16
D. Partisipasi Dalam Kehidupan Sekolah/Tempat Latihan.................................. 16
E. Proses Bimbingan............................................................................................ 17
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................. 18
B.

Saran ....................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 21
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................... 22
BAB I
MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN
PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

Penentu keberhasilan dunia pendidikan di Indonesia adalah diadakannya kegiatan


belajar mengajar. Pendidikan merupakan sebuah kegiatan dengan tujuan untuk
mendidik yang melewati sebuah proses belajar, yaitu sebuah proses dari yang tidak
bisa menjadi bisa, dan dari yang tidak tahu menjadi tahu sesuatu. Aktivitas belajar
mengajar dalam sebuah institusi pendidikan menjadi hal yang patut untuk mendapat
perhatian dalam pencapaian kemajuan serta peningkatan kualitas sumber daya
pendidik, oleh karena itu dibutuhkan tenaga pendidik yang profesional dan
berkualitas.
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyelenggarakan kegiatan pengalaman
kependidikan bagi para mahasiswa calon guru yaitu Program Pengalaman Lapangan
(PPL) untuk memperkenalkan dunia pendidikan, terutama yang berhubungan dengan
pengajaran kepada para mahasiswanya.
Program Pengalaman Lapangan dipandang sebagai bagian internal dari tenaga
kependidikan yang profesional dari proses pendidikan pada jenjang S-1 kependidikan
yang dimaksudkan untuk menyediakan pengalaman belajar kepada mahasiswa
(praktikan) dalam situasi nyata di lapangan dalam upaya mencapai kompetensi yang
secara utuh telah ditetapkan oleh masing-masing program studi di lingkungan UPI.

Program Pengalaman Lapangan ini juga bertujuan untuk melatih dan membina
calon-calon guru/tenaga kependidikan secara profesional, bertanggung jawab,
berdedikasi tinggi dan disiplin. Pelaksanaan kegiatan Program Pengalaman Lapangan
ini bertujuan supaya kita dapat mengenal lingkungan sekolah, administrasi sekolah,
tempat latihan, menerapkan berbagai keterampilan dasar kependidikan secara utuh
dan terpadu dalam situasi sebenarnya serta dapat menarik pelajaran yang dapat
diimplementasikan pada kehidupan sehari hari.
Tujuan lainnya adalah agar mahasiswa mendapatkan fakta aktual dilapangan sebagai
wacana terbentuknya tenaga kependidikan yang profesional yaitu tenaga
kependidikan yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap
yang diperlukan bagi profesinya serta mampu menetapkan dalam penyelenggaraan
pendidikan dan pengajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang diikuti oleh praktikan
bertempat di SMKN 1 Sumedang, dimana program ini dilaksanakan selama kurang
lebih 3 bulan, yaitu dimulai dari bulan Februari sampai dengan bulan April tahun
2014.
Jadwal kegiatan praktikan selama PPL di SMK Negeri 1 Sumedang adalah sebagai
berikut:
No

Hari

Pukul

Senin

07.00 08.00 Upacara Bendera


08.00 15.00

Selasa

07.00 11.45

Kegiatan

Tempat/Kelas
Lapangan Upacara

Melaksanakan Kegitaan
Piket Perpustakaan

R. Piket
Perpustakaan

Mengajar (Melaksanakan
Kegiatan Belajar
Mengajar) untuk mata
pelajaran (Power Train)
Menggambar Bangunan
Gedung (MBG),Rencana
Anggaran Biaya (RAB)

XIB-2

12.15 16.45 Mengajar (Melaksanakan


Kegiatan Belajar
Mengajar) untuk mata
pelajaran (Power Train)
Menggambar Bangunan

XIB-1

Gedung (MBG),Rencana
Anggaran Biaya (RAB)
3

Rabu

Kamis

Jumat

07.00-10.00

Melaksanakan kegiatan
Piket di Ruang Bimbingan
Konseling

R.
Piket Bimbingan
Konseling

10.15-13.45

Mengajar (Melaksanakan
Kegiatan Belajar
Mengajar) untuk mata
pelajaran Menggambar
Kontruksi Bangunan
Gedung (MKBG)

XB-1

10.15 13.45 Mengajar (Melaksanakan


Kegiatan Belajar
Mengajar) untuk mata
pelajaran Menggambar
Kontruksi Bangunan
Gedung (MKBG)
07.00 11.20

Melaksanakan Kegiatan
Piket umum (Guru)

XIB-2

R. Piket Umum

Pelaksanaan PPL di SMKN 1 Sumedang, banyak pengalaman yang diperoleh


praktikan dalam mengembangkan kemampuan sebagai calon guru, namun selama
melaksanakan praktikan PPL mengalami atau menghadapi berbagai kendala dan
permasalahan baik yang bersifat internal maupun eksternal. Adapun kendala yang
dihadapi adalah sebagai berikut :
A.

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan salah satu persiapan mengajar


bagi guru yang dibuat setiap kali akan bertatap muka dengan siswa yang berfungsi
sebagai acuan dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas agar
lebih terencana, efektif dan efisien. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah
acuan untuk merencanakan dan melaksanakan program pembelajaran yang bertujuan
menjadikan peserta didik mampu mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
atau memnguasai kemampuan kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor sesuai

dengan standar yang ditetapkan dengan mengintegrasikan life skill (kecakapan


hidup).
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan sebuah pedoman yang dibuat
oleh seorang guru/pendidik dalam persiapan kegiatan belajar mengajar
dikelas. Seorang praktikan pun harus mempersiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sebagai langkah awal sebelum memasuki ruang kelas untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) sehingga materi yang akan
disampaikannya pun akan menjadi lebih terarah, sistematis dan tercapainnya tujuan
pembelajaran.
Masalah-masalah yang menghambat kegiatan praktikan dalam penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah sebagai berikut:
1. Kesulitan menentukan format RPP kelas X, karena kelas X menggunakan
kurikulum 2013 dan kurikulum 2013 belum pernah dipelajari di perkuliahan.
2. Kesulitan dalam menggabungkan beberapa mata pelajaran menjadi satu mata
pelajaran di dalam RPP kurikulum baru 2013.
3. Terdapat Perbedaan format RPP yang dipelajari di perkuliahan dengan format
RPP yang digunakan di sekolah.
4. Terdapat kesulitan dalam menentukan alokasi waktu yang sesuai dengan
materi pembelajaran.
5. Kesulitan dalam menentukan suatu metode pembelajaran yang inovatif
agar semua siswa dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
6.

Adanya kesulitan dalam menyusun RPP saat mengadakan ulangan/Test

7. Kesulitan untuk mencari bahan-bahan materi pembelajaran yang sesuai dengan


yang tertera dalam RPP.
Untuk penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), praktikan diberi
format yang sesuai dengan sekolah oleh Guru Pamong yang kemudian menyusun
RPP sesuai dengan format yang sudah baku dan relevan dengan standar pendidikan.
Dalam tahapanpembuatannya praktikan rutin berkonsultasi dengan guru Pamong agar
RPP yang sedang disusun sesuai dengan apa yang yang direncanakan. Adanya
perbaikan-perbaikan atau revisi yang diberikan oleh guru Pamong bukanlah menjadi
masalah melainkan menjadi sebuah masukan informasi bagi praktikan dalam
penyusunan RPP demi mendapatkan hasil yang baik dan sesuai. Dimana dengan

adanya perbaikan tersebut dapat membuat praktikan menjadi lebih paham akan cara
membuat RPP yang benar.
Rencana pengajaran merupakan pegangan bagi setiap guru di dalam menyampaikan
materi yang berpedoman pada kurikulum yang berlaku dan berfungsi sebagai acuan
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
B.

Proses Penampilan

Hal terpenting yang harus dilaksanakan oleh praktikan selama PPL yaitu penampilan
atau cara mengajar di kelas. Penampilan merupakan salah satu aspek yang sangat
pentingyang harus dimiliki semua guru. Selain penampilan guru juga harus mampu
memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam KBM di kelas. Keterampilan ini
harus dimiliki oleh setiap pendidik agar tujuan pembelajaran yang disusun dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dapat tercapai dengan baik.
Selama melaksanakan Program Pengalaman Lapangan yang dilakukan praktikan di
SMKN 1 Sumedang, praktikan mengajar mata pelajaran Kompetensi Kejuruan.
Kegiatan belajar mengajar (KBM) yang diselenggarakan, memiliki tiga tahapan yang
harus ditempuh oleh seorang guru dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran yang
efektif, diantaranya yaitu :
1. Kegiatan awal atau Pra KBM yang merupakan kegiatan pembelajaran untuk
membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
2. Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Dasar
(KD) yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
3. Kegiatan akhir atau penutup KBM merupakan kegiatan penutup yang dilakukan
untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran.
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ini harus dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik, untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan
ini juga dilakukan secara sistematis dan teritegrasi melalui proses eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi.
Praktikan diberi kesempatan oleh Guru Pamong untuk melihat kondisi peserta didik
secara langsung dalam kelas yang nantinya akan dilakasanakan proses KBM. Untuk
mengetahui lebih jauh karakter individu, praktikan melakukan pengamatan dengan

memperhatikan sikap dan tingkah laku setiap peserta didik di kelas. Dalam hal ini,
praktikan menemukan karakter individu bervariasi dan berbeda-beda.
Pelaksanaan PPL ini, ketika praktikan mengajar di kelas terdapat permasalahan yang
dialami oleh praktikan karena dalam proses ini praktikan langsung berinteraksi
dengan peserta didik yang memiliki banyak sekali keunikan dan perbedaannya. Oleh
karena itu dalam proses penampilan ini praktikan harus bisa menguasai materi
dengan baik dan harus bisa melakukan pengelolaan kelas dengan baik pula agar
suasana belajar menjadi nyaman dan terciptalah proses belajar mengajar yang
kondusif.
Masalah-masalah yang terjadi pada saat praktikan melakukan proses penampilan atau
mengajar di dalam kelas dari awal pertemuan sampai akhir pertemuan:
1. Situasi dan kondisi belajar di kelas sering terganggu akibat ulah beberapa peserta
didik yang sering terlambat masuk kelas karena kesiangan.
2. Kesulitan dalam mengkondisikan peserta didik, hal ini karena kebiasaan mereka
yang kurang disiplin.
3. Keterbatasannya kelas karena sedang diadakannya pembangunan, jadi peserta
didik sering bepindah-pindah kelas.
4. Terdapatnya siswa yang tertidur di dalam kelas akibat siswa tersebut sering
begadang pada malam hari.
5. Situasi dan kondisi belajar dikelas sering terganggu karena ulah jail seorang
siswa dengan siswa lainnya.
6. Penguasaan materi pada penampilan awal, praktikan tidak terlalu menguasai
bahan ajar yang akan disampaikan kepada peserta didik, karena memang sebelumnya
praktikan mengalami faktor lupa dan masih menyesuaikan diri terhadap situasi saat
mengaja
7. Kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan para peserta didik di semua kelas,
sangat sulit diberikan pemahaman baik dalam hal belajar maupun dalam
kekondusifan kelas, hal ini terjadi karena kebiasaan siswa dalam bersikap di dalam
atau pun di luar kelas yang kurang disiplin.
8. Situasi dan kondisi belajar di kelas sering terganggu akibat ulah beberapa peserta
didik kelas lain yang ribut dan tidak disiplin ketika jam pelajaran sedang berlangsung.

9. Keterbatasan waktu dan daya serap peserta didik yang kadang-kadang


meyebabkan materi dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tidak dapat
disampaikan secara utuh dan menyeluruh.
10. Situasi dan kondisi fasilitas kelas yang kurang teratur, kurang nyaman, dan
kurang bersih akibat ruangan/kelas yang kurang memadai dan petugas piket siswa
tidak epektif.

C.

Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler

Salah satu bagian pendukung dalam aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah
adalah dengan dilibatkannya praktikan dalam kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
ekstrakurikuler diselenggarakan sekolah untuk menampung, menyalurkan, serta
mengembangkan minat, bakat, aspirasi, kreativitas, dan kemampuan siswa. Kegiatan
ekstrakurikuler di SMK Negeri 1 Sumedang antara lain : OSIS, Paskibra,
Pramuka, PMR, Basket, Marching Band, Kelomok Ilmiah Remaja, Kesenian dan
English Club.
Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah wajib di ikuti oleh mahasiswa yang
sedang melaksanakan PPL, dengan tujuan supaya praktikan mempunyai pengalaman
tambahan di luar kegiatan belajar mengajar yaitu berupa kegiatan berorganisasi.
Dalam kegiatan PPL ini, praktikan dituntut untuk dapat memberikan kontribusi dan
partisipasi aktif agar dapat terjun langsung di dalamnya. Namun dalam kenyataan
bentuk partisipasi praktikan dalam ekstrakurikuler tersebut mengalami
kendala/masalah-masalah, diantaranya:
1.
Keterbatasan waktu yang dimiliki praktikan sehingga tidak semua kegiatan
ekstrakurikuler dapat diikuti.
Keterbatasan kemampuan yang dimiliki praktikan dalam pemahaman materi yang
berkaitan denganekstrakulikuler sehingga praktikan kurang optimal dalam mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler yang kurang tersebut.
D.

Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah/Tempat Latihan

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam kegiatan non mengajar,


praktikan melaksanakan kegiatan lain yang berkaitan dengan kehidupan sekolah.
Semua PPL praktikan juga mengemban tugas kependidikan seperti halnya guru tetap.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh praktikan, yaitu:

1.

Upacara Bendera

Upacara bendera dilakukan setiap hari Senin dimulai dari jam 07.00
sampai dengan 07.45. Setiap praktikan yang mengikuti kegiatan upacara bendera
dalam hal ini adalah menjadi pesertanya upacara tetapi berada sejajar dengan barisan
guru, maka dalam hal ini tidak ditemukan kesulitan yang berarti.
2.

Piket Sekolah

Kegiatan piket sekolah dilakukan secara bergiliran disesuaikan dengan jadwal


yang telah ditentukan. Jadwal piket disusun setiap hari kecuali pada hari dimana
praktikan ada jadwal mengajar. Dalam hal ini tidak ditemukan masalah yang berarti
karena hanya waktu penyesuaian diri dengan lingkungan sekolahnya saja.
1)

Layanan Ruang Guru

Kegiatan piket ini, merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan secara bergiliran
di luar jam penampilan di kelas. Kegiatan yang dilakukan selama piket adalah:
a)

Mencatat siswa yang terlambat.

b) Mencatat kehadiran siswa.


c)

Mencatat kehadiran guru dan staf tata usaha.

d) Mencatat siswa yang pulang karena sakit atau ada kegiatan ekstrakurikuler.
e)

Melayani tamu yang mempunyai keperluan terhadap sekolah.

f)

Menyampaikan tugas dari guru jika guru tersebut berhalangan hadir.

2)

Layanan Perpustakaan

Kegiatan layanan perpustakaan dilakukan oleh praktikansesuai jadwal yang telah


ditentukan.Pada pelaksanaanya praktikan mendapat jadwal hari jumat. Kegiatan yang
dilakukan selama layanan perpustakaan adalah sebagai berikut:
a. Melayani peminjaman dan pengembalian buku.
b.

Mencatat daftar buku-buku yang tersedia di perpustakaan.

c. Menjaga kebersihan perpustakaan.


d. Menyusun buku-buku yang berada di rak buku.
e. Melayani pemakaian komputer yang berada di perpustakaan.

Adapun kesulitan yang dihadapi selama kegiatan layanan perpustakaan yang dialami
praktikan belum terbiasa melakukan pendaftaran buku-buku baik yang baru masuk
ataupun yang yang tersedia di dalam perpustakaaan. Namun, hal tersebut tidak
menjadi masalah yang berarti.
3)

Layanan Bimbingan Konseling

Kegiatan layanan bimbingan konseling dilakukan oleh praktikan sesuai jadwal yang
telah ditentukan. Pada pelaksanaannya praktikan mendapat jadwal hari kamis.
Kegiatan
a.
Melayani bimbingan yang diinginkan siswa baik itu dalam bidang akademik
maupun non-akademik
b.
Melayani keluahan siswa seputar pelaksanaan pembelajaran yang diinginkan
siswa
c.
Melayani konseling baik siswanya sendiri paupun orang tua/wali siswanya
yang menginginkan bimbingan konseling seputar siswa.
Adapun kesulitan yang dihadapi selama kegiatan bimbingan konseling yang dialami
praktikan , yaitu peraktikan belum terbiasa melakukan layanan bimbingan dan
konseling. Namun, hal tersebut tidak menjadi masalah berarti karena praktikan sudah
mempelajari materi dan permasalahan dalam dunia bimbingan dan konseling di
dalam sekolah.
E.

Proses Bimbingan

Proses bimbingan dalam melaksanakan kegiatan Program Pengalaman Lapangan


(PPL), yang dilakukan oleh praktikan tidak lepas dari bantuan, dorongan, motivasi
serta bimbingan dan arahan dari Dosen Pembimbing. Divisi Pendidikan Profesi dan
Jasa Keprofesian (P2JK) yang menetapkan, Dosen tetap PPL, Guru Pamong, maupun
Supervisor. Dengan adanya proses bimbingan dapat memberikan masukan yang
sangat berguna sekali bagi praktikan ketika praktikan mengalami kendala atau
kesulitan dalam melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) agar dapat
melatih kemampuannya sebagai seorang pengajar/pendidik yang profesional.
Permasalahan yang dihadapi praktikan dalam melakukan proses bimbingan,
diantaranya adalah:
1.

Bimbingan dengan Guru Pamong PPL

Proses bimbingan yang dilakukan praktikan dengan Guru Pamong berjalan dengan
lancar, karena pada saat praktikan ada jadwal mengajar guru pamong selalu hadir di
sekolah sehingga praktikan sebelum atau sesudah mengajar dapat berkonsultasi
kepada guru pamong.
Dalam proses bimbingan ini, praktikan banyak mendapatkan saran, masukan, dan
transfer pengalaman untuk perbaikan selanjutnya sehingga praktikan merasa sangat
terbantu dengan segala arahan dan bimbingannya atas masalah-masalah yang
dihadapi praktikan.
2.

Bimbingan Dosen Pembimbing PPL

Kegiatan bimbingan dengan dosen pembimbing PPL dilakukan dengan tatap muka.
Dimana dosen pembimbing ini berkunjung ke sekolah tempat praktikan melakukan
praktik mengajar, adapun praktikan yang mendatangi dosen pembimbing di kampus
UPI untuk melakukan bimbingan.
Adapaun kesulitan-kesulitan yang dialami oleh praktikan dalam melakukan proses
bimbingan dengan Dosen Pembimbing PPL antara lain:
1.
Karena jarak yang terlalu jauh untuk lokasi sekolah yang didapat oleh
praktikan, sehingga proses bimbingan dengan Dosen Pembimbing PPL pun kurang
maksimal.
2.
Situasi dan kondisi lapangan atau lokasi sekolah yang menyebabkan kurang
maksimalnya proses bimbingan.

3.

Bimbingan dengan Supervisor

Supervisor memiliki tugas utama dalam hal kelancaran komunikasi antara Divisi
P2JK dengan sekolah/tempat latihan, selain itu supervisor juga ditugaskan oleh pihak
Divisi P2JK untuk mengontrol setiap kegiatan yang berhubungan dengan Program
Pengalaman Lapangan (PPL). Bimbingan dengan supervisor pada awalnya berjalan
lancar, seperti memberikan pembekalan/pengarahan kepada praktikan sebelum
diserahkan ke sekolah/tempat latihan. Supervisor juga mengantarkan praktikan ketika
pertama kali datang ke tempat latihan.
Namun demikian dalam kesehariannya permasalahan yang terjadi adalah kurangnya
komunikasi praktikan dengan supervisor, hal ini dikarenakan jarak yang terlalu jauh
untuk lokasi sekolah/tempat latihan, sehingga beberapa permasalahan yang dihadapi
praktikan di lapangan tidak dapat di ketahui oleh supervisor.

BAB II
FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI

Permasalahan permasalahan dalam melaksanakan Program Pengalaman Lapangan


(PPL) di SMKN 1 Sumedang yang telah praktikan uraikan muncul karena adanya
beberapa faktor penyebab. Yaitu sebagai berikut:
A.

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

a.
Peraktikan mengakui kekurangan dalam membangun komunikasi yang baik
dengan pihak-pihak terkait dalam penyusunan pembuatan RPP.
b.
Kurang memahaminya akan kurikulum 2013, dikarenakan praktikan belum
pernah mempelajari akan kurikulum tersebut.
c.

Kurangnya informasi dan sarana yang dimiliki oleh praktikan.

B.

Proses Penampilan

Berikut ada beberapa faktor penyebab timbulnya permasalahan pada proses belajar
mengajar, yaitu:
a.

Praktikan belum memiliki kesiapan mental pada proses pembelajaran.

b.
Kemampuan dalam mengelola kelas belum bisa dilakukan secara optimal. Serta
praktikan belum terbiasa untuk menyesuaikan diri dengan para siswa yang memiliki
karakter yang berbeda-beda.
c.

Kurang mengetahui tentang strategi belajar mengajar di dalam kelas.

d.
Praktikan belum menguasai materi sepenuhnya yang menyebabkan kurang
tercapainya tujuan pembelajaran dalam KBM.
e.
kurangnya minat siswa dalam mempelajari/menyimak materi yang disampaikan
oleh praktikan.

f.

praktikan memiliki keterbatasan dalam membuat media pembelajaran.

C.

Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler

a.
Kurangnya komunikasi dengan guru-guru Pembina ekstrakulikuler, sehingga
praktikan kurang menerima informasi yang berkaitan dengan kegiatan ekstrakulikuler
di sekolah yang menyebabkan praktikan kuran berperan aktif dalam kegiatan
ekstrakulikuler.

D.

Partisispasi dalam Kehidupan Sekolah/Tempat Latihan

Partisipasi di lingkungan sekolah menunjukan kepedulian dan kesadaran praktikan


bahwa PPL tidak hanya berkisar antara kegiatan belajar mengajar saja, Tetapi yang
lebih utama adalah mengembangkan interpersonal relasionship dengan insan-insan
pendidikan yang ada di lingkungan sekolah. Pada pelaksanannya, paktikan masih
terbentur dengan permasalahan-permasalahan yang dilatarbelakangi oleh faktorfaktor sebagai berikut:
a.
Pada kegiatan upacara bendera yang dilakukan setiap hari senin, praktikan
tidak terlalu banyak kendala.
b.
Kurangnya komunikasi yang terjalin antara sesame praktikan ataupun dengan
para guru disekolah, sehingga praktikan cenderung kesulitan berpartisipasi dalam
kegiatan yang ada di sekolah.

E.

Proses Bimbingan

Proses bimbingan yang dilakukan praktikan baik dengan supervisor dan dosen
pembimbing PPL masih kurang, dikarenakan supervisor atau dosen pembimbing PPL
dengan praktikan terhalang oleh jarak yang jauh dan supervisor atau dosen telah
memiliki kesibukan sehingga prosen bimbingan hanya bisa dilakukan dalam beberapa
waktu saja.

BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH

Setiap kegiatan yang di lakukan oleh praktikan pasti terdapat suatu masalah yang
dialami oleh seorang praktikan, baik masalah besar maupun masalah kecil. Saat
praktikan mengalami masalah maka praktikan harus menyelesaikan masalah tersebut,
dalam menyelesaikan masalah tersebut di usahakan tidak menimbulkan masalah baru.
Maka disini sikap kepropesionalan dan kedewasaan praktikan dalam menyelesaikan
setiap permasalahan tersebut:
A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Dalam mengatasi masalah saat praktikan menyusun RPP, praktikan sering melakukan
konsultasi dan bimbingan dengan dosen ataupun dengan guru pamong di sekolah.
Dengan seringnya melakukan kolsultasi maka akan lebih banyak ilmu dan informasi
yang diterima oleh praktikan dalam menyusun RPP yang baik dan benar.
B. Proses Penampilan
Dalam rangka penguasaan kelas dan membangun motivasi siswa saat proses
pembelajaran, praktikan mencoba membangun kedekatan dengan siswa yaitu dengan
cara melakukan pendekatan, seperti:
a.

melakukan sering dengan siswa secara individu.

b.
mengadakan kegiatan diluar jam sekolah antara siswa dengan praktikan seperti
mengadakan futsal dan kegiatan lainnya.
Praktikan mencoba bersikap santai tetapi tetap tegas sehingga para siswa dapat tetap
merespon kita dengan baik sebagai seorang pendidik.
Praktikan berusaha untuk tenang dan mengatur ritme dan intonasi dalam berbicara
ketika sedang menyampaikan materi, dengan suara yang lugas sehingga
memunculkan sikap percaya diri.
Praktikan mencoba untuk berimprovisasi untuk melakukan intermezzo dalam
mengajar sehingga peserta didik tidak merasa bosan. Terkadang untuk menarik
perhatian siswa agar lebih berkonsentrasi praktikan menunjuk siswa yang sedang

tidak memperhatikan untuk menjawab pertanyaan atau hanya sekedar mempersilakan


mengemukakan pendapat seputar materi yang tengah dijelaskan.

C. Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler
Upaya-upaya yang dilakukan praktikan dalam menanggulangi kesulitan dalam
melaksanakan Ekstrakurikuler:
1.

Meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler disekolah.

2. Mencoba untuk lebih mendekati guru pembimbing ekstrakulikuler, dan mencari


informasi tentang seputar kegiatan tersebut seprti jadwal kegiatan, dan acara-acara
yang sedang di ikuti ekstrakulikuler tersebut.
3. Praktikan mencoba mengenal siswa didik dengan sering bertanya, menyapa
mereka, dan mengobservasi sikap mereka baik di dalam kelas maupun di luar kelas

D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah/Tempat Latihan


Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh praktikan untuk menanggulangi
permasalahan yang dihadapi dalam partisipasi di lingkungan sekolah adalah sebagai
berikut:
1. Praktikan berusaha mengikuti kegiatan yang sudah pasti seperti upacara bendera.
Selain itu juga praktikan mencoba untuk bersosialisasi dengan cara berkomunikasi
atau menyapa guru dan karyawan yang ada di sekolah.
2. Meningkatkan komitmen dan disiplin diri untuk mematuhi dan melaksanakan
tugas dan tanggung jawab selama melaksanakan PPL, misalnya mematuhi dan
menjalankan jadwal piket dengan disiplin dan melibatkan diri dalam setiap kegiatan
sekolah.
3. Praktikan mencoba membagi waktu untuk mengajar, bimbingan, melaksanakan
kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler, dan kegiatan lainnya yang diselenggarakan oleh
pihak sekolah. Praktikan selalu berusaha untuk hadir di sekolah sebelum
pukul 07.00 untuk menghindari keterlambatan dalam kegiatan upacara, piket, dan
KBM yang telah dijadwalkan.

E. Proses Bimbingan
Upaya yang dilakukan praktikan dalam mengatasi masalah yang di alami saat proses
bimbingan adalah dengan cara melakukan komunikasi dengan dosen dan guru
pamong untuk melakukan konsultasi secara tatap muka,
Saat melakukan konsultasi praktikan mencatat dan memahami akan semua masukan
yang diberikan oleh dosen pembimbing ataupun guru pamong. Bilamana dosen
pembimbing tidak bisa hadir ke sekolah tempat praktikan melakukan PPL, maka
praktikan mencoba menemui dosen pembimbing di kampus untuk melakukan
bimbingan.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uarian pengalaman praktikan mengenai masalah, faktor penyebab


masalah, dan upaya penanggulangan masalah dalam pelaksanaan Program

Pengalaman Lapangan (PPL) di SMKN 1 Sumedang, maka praktikan dapat


menyimpulkan dan memberikan beberapa saran sebagai rekomendasi, diantaranya:
A. Kesimpulan
1. Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan yang sangat penting
untuk dilakukan, di karenakan kegiatan PPL ini sebagai pengalaman pertama
praktikan dalam proses belajar mengajar. Sehingga saat praktikan terjun langsung ke
dunia pendidikan, praktikan tidak canggung lagi pada saat praktikan menjadi tenaga
pendidik.
2. Praktikan dapat mengenal dan mengetahui akan tugas seorang guru/pengajar.
Selain mengajar di dalam kelas guru juga memiliki kwajiban untuk melakukan
aktivitas-aktivitas lain seperti: melaksanakan piket, ikut serta dalam kegiatan sekolah
(baik ektrakulikuler dan kegiatan lainnya), dan lain sebagainya.
3. Praktikan dapat mengembangkan minat dan bakat dengan mengikuti kegiatan
Ekstrakurikuler, serta membantu sekolah dalam mengembangkan potensi peserta
didik untuk kemajuan sekolah.
4. Seorang pendidik harus berpegang teguh kepada motto Ing Ngarso Sung
Tulodo, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Artinya pendidik harus
bisa menjadi teladan yang baik bagi peserta didiknya, ditengah-tengah mereka
pendidik harus bisa membangkitkan suasana berkreasi dan berinovasi, dan
memotivasi peserta didik untuk berani tampil di depan mengemukakan pendapat dan
ide/gagasan hasil pemikiran
B. Saran
Setiap kegiatan selain sarat akan manfaat tentunya tidak terlepas dari kekurangan.
Begitu pula dalam kegiatan PPL yang telah dilaksanakan oleh praktikan mempunyai
kelemahan dan kelebihan. Selama kurun waktu empat bulan praktikan melaksanakan
PPL di SMKN 1 Sumedang, ada beberapa saran yang dapat menjadi bahan
pertimbangan atau masukan baik bagi mahasiswa UPI sebagai peserta PPL di masa
yang akan datang.
1.

Untuk SMK Negeri 1 Sumedang

SMK Negeri 1 Sumedang sebagai sebuah lembaga penyelenggara pendidikan,


pelatihan, dan pengembangan teknologi pendidikan, memilliki peran yang sangat
vital sekali guna menghasilkan para lulusan SMK yang siap bersaing di dunia kerja
dengan dibekali ilmu pengetahuan, etika hidup, dan keterampilan yang memadai.

Adapun saran atau masukan bagi SMK Negeri1 Sumedang adalah:


a. Mempercepat pemerataan sarana pendidikan di semua jurusan, terutama untuk
kebutuhan praktikum siswa.
b.

Kegiatan yang bersifat pembinaan akhlak bagi para siswa.

c. Sarana dan prasarana yang sudah ada harus dapat dikembangkan secara optimal
(Pembenahan ruangan belajar yang memadai, khususnya ruang teori) guna
menunjang KBM yang efektif dan kondusif bagi peserta didik.
d. Ditetapkannya istirahat siang untuk waktu shalat guna tercipta sekolah yang
religius.
e. Kedisiplinan baik dari pihak guru maupun siswa dalam menggunakan jam
pelajaran secara efektif dan efisien, karena tidak jarang praktikan harus menunggu
siswa-siswa yang datang terlambat dengan alasan terlambat keluar dari jam pelajaran
sebelumnya.
f. Memberikan ruang khusus bagi mahasiswa praktikan PPL dari semua jurusan,
sehingga memudahkan dalam melakukan koordinasi baik sesama praktikan maupun
dengan pihak sekolah, selain itu ruangan tersebut bisa dijadikan sebagai ruang
persiapan sebelum mengajar serta ruang untuk istirahat bagi praktikan.
g. Meningkatkan efektifitas kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMK Negeri 1
Sumedang.
2.

Untuk Guru Pamong PPL, Dosen Pembimbing PPL dan Supervisor

a. Memberikan bimbingan setidaknya sebelum mahasiswa tampil dikelas.


b. Memberikan pola bimbingan yang jelas, supaya mahasiswa dapat mengikuti
aturan bimbingan.
c. Membuat aturan kehadiran ke bengkel, selama mahasiswa berada di SMKN1
Sumedang.
3.

Untuk Mahasiswa Praktikan

a. Tidak mengedepankan egoisme, dalam setiap aktivitas PPL


b. Komitmen dengan hal-hal yang telah disepakati. Baik itu dengan pihak sekolah
maupun dengan praktikan lainnya.

c. Bisa saling menghormati hak dan kewajiban antara sesama praktikan.


d. Mengatur waktu sebaik-baiknya sehingga semua tugas dan kegiatan yang telah
direncanakan dapat selesai tepat pada waktunya.
e. Bersosialisasi dan beradaptasi dengan siswa, guru, staff tata usaha, dan karyawan
di sekolah tempat Program Pengalaman Lapangan (PPL)berlangsung.
f.

Bersama-sama menjaga nama baik almamater.

DAFTAR PUSTAKA

PANDUAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) KEPENDIDIKAN


DAN TENAGA PENDIDIK, Direktorat Akademik Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI), 2013, Bandung

Вам также может понравиться