Вы находитесь на странице: 1из 12

PEMERIKSAAN FISIK THORAX

Pemeriksaan Thorax
1. memperkenalkan diri pada pasien dan jelaskan tindakan yang akan dilakukan *minta
persetujuan pasien
2. minta pasien melepas baju, perhiasan, dan alat lain yang terbuat dari logam (misalnya, ikat
pinggang)
Pemeriksaan Thorax saat pasien duduk
Inspeksi
melihat bentuk dada anterior dan posterior
melihat ada tidaknya deviasi
melihat ada tidaknya bendungan vena pada dinding dada
Palpasi
NOTE : Mulai dari palpasi hingga auskultasi, Posisi kedua skapula harus dalam keadaan terbuka untuk
memperluas lapang pemeriksaan. *minta pasien untuk meletakkan kedua tangannya pada bahu
membandingkan gerakan dada posterior kanan - kiri
merasakan fremitus taktil suara dengan cara meminta pasien mengucapkan "tujuh - tujuh"
posisi kedua tangan pada pemeriksaan dada posterior :

Perkusi
Tujuan dari perkusi adalah berusaha menangkap getaran suara yang dihasilkan dari phalange (tulang
jari). ada beberapa jenis suara yang mungkin dihasilkan dari perkusi

NOTE : Jurnal Kedokteran di Indonesia menggunakan istilah dull sebagai "pekak", karena itu pekak
hati bukan di terjemahkan menjadi liver flatness melainkan liver dullness.
Prosedur perkusi
Tempatkan jari pleksimeter pada dinding dada yang akan diperiksa *untuk menghasilkan bunyi
perkusi yang lebih keras, tekan jari dengan kuat. Cara ini lebih baik daripada melakukan
pengetukan lebih keras

pada tangan lainnya, lakukan pengetukan tanpa pergerakan siku (lakukan pengetukan dengan
cepat dan seperti refleks)

pengetukan dilakukan di bagian paling ujung (pada gambar), kemudian pindahkan jari dengan
cepat agar getaran tidak teredam.

Pemeriksaan :
membandingkan bunyi perkusi paru kanan dan kiri secara berurutan

menentukan batas bawah paru

NOTE (secara normal : orang Indonesia batas bawah pulmo dextra posterior terletak sejajar dengan
processus spinosus thoracal IX atau thoracal X, batas bawah pulmo sinistra posterior terletak sejajar
dengan processus spinosus thoracal VIII atau IX)

Auskultasi
Auskultasi dinding dada posterior kurang kuat terdengar dibandingkan auskultasi anterior. (kecuali di
triangle of auscultation) walau begitu biasanya, pemeriksaan ini tetap dilakukan oleh para dokter muda.

Posisi steshoscope sewaktu auscultasi adalah sama seperti pada palpasi fremitus suara

Auskultasi pada pernafasan normal :

Pemeriksaan yang dilakukan sewaktu pasien berbaring


ada dua jenis pemeriksaan yang dilakukan sewaktu pasien berbaring, yaitu :
1. Pemeriksaan Paru anterior
2. Pemeriksaan Jantung
1. Pemeriksaan Paru Anterior
InspeksiPEMERIKSAAN FISIK THORAX
Pemeriksaan Thorax
1. memperkenalkan diri pada pasien dan jelaskan tindakan yang akan dilakukan *minta
persetujuan pasien
2. minta pasien melepas baju, perhiasan, dan alat lain yang terbuat dari logam (misalnya, ikat
pinggang)
Pemeriksaan Thorax saat pasien duduk
Inspeksi
melihat bentuk dada anterior dan posterior
melihat ada tidaknya deviasi

melihat ada tidaknya bendungan vena pada dinding dada


Palpasi
NOTE : Mulai dari palpasi hingga auskultasi, Posisi kedua skapula harus dalam keadaan terbuka untuk
memperluas lapang pemeriksaan. *minta pasien untuk meletakkan kedua tangannya pada bahu
membandingkan gerakan dada posterior kanan - kiri
merasakan fremitus taktil suara dengan cara meminta pasien mengucapkan "tujuh - tujuh"
posisi kedua tangan pada pemeriksaan dada posterior :

Perkusi
Tujuan dari perkusi adalah berusaha menangkap getaran suara yang dihasilkan dari phalange (tulang
jari). ada beberapa jenis suara yang mungkin dihasilkan dari perkusi

NOTE : Jurnal Kedokteran di Indonesia menggunakan istilah dull sebagai "pekak", karena itu pekak
hati bukan di terjemahkan menjadi liver flatness melainkan liver dullness.
Prosedur perkusi
Tempatkan jari pleksimeter pada dinding dada yang akan diperiksa *untuk menghasilkan bunyi
perkusi yang lebih keras, tekan jari dengan kuat. Cara ini lebih baik daripada melakukan
pengetukan lebih keras

pada tangan lainnya, lakukan pengetukan tanpa pergerakan siku (lakukan pengetukan dengan
cepat dan seperti refleks)

pengetukan dilakukan di bagian paling ujung (pada gambar), kemudian pindahkan jari dengan
cepat agar getaran tidak teredam.

Pemeriksaan :
membandingkan bunyi perkusi paru kanan dan kiri secara berurutan

menentukan batas bawah paru

NOTE (secara normal : orang Indonesia batas bawah pulmo dextra posterior terletak sejajar dengan
processus spinosus thoracal IX atau thoracal X, batas bawah pulmo sinistra posterior terletak sejajar
dengan processus spinosus thoracal VIII atau IX)

Auskultasi
Auskultasi dinding dada posterior kurang kuat terdengar dibandingkan auskultasi anterior. (kecuali di
triangle of auscultation) walau begitu biasanya, pemeriksaan ini tetap dilakukan oleh para dokter muda.

Posisi steshoscope sewaktu auscultasi adalah sama seperti pada palpasi fremitus suara

Auskultasi pada pernafasan normal :

Pemeriksaan yang dilakukan sewaktu pasien berbaring


ada dua jenis pemeriksaan yang dilakukan sewaktu pasien berbaring, yaitu :
1. Pemeriksaan Paru anterior
2. Pemeriksaan Jantung
1. Pemeriksaan Paru Anterior
Inspeksi
melihat keadaan sela iga sewaktu bernafas (secara normal : sela iga akan ekspansi atau
meregang saat inspirasi dan kembali ke posisi semula sewaktu ekspirasi)
Palpasi
membandngkan gerakan dinding dada sewaktu bernafas
merasakan getaran fremitus suara

melihat keadaan sela iga sewaktu bernafas (secara normal : sela iga akan ekspansi atau
meregang saat insppemeriksaan fisik thoraks irasi dan kembali ke posisi semula sewaktu
ekspirasi)
Posisi kedua tangan sewaktu palpasi thorax anterior

Perkusi
membandingkan bunyi perkusi paru kanan - kiri anterior secara berurutan

menentukan batas paru - hepar


perkusi dilakukan di sepanjang garis midklavikula dextra. Batas paru hepar ditentukan setelah terjadi
perubahan suara dari sonor ke pekak

menentukan batas paru - lambung


perkusi dilakukan di sepanjang garis axilla anterior sinistra. Batas paru - lambung ditentukan setelah
terjadi perubahan suara dari sonor ke timpani. (secara normal : batas paru - lambung orang Indonesia
berada di Intercostae VII atau intercostae VIII)
menentukan batas peranjakan paru
perkusi dilakukan di batas paru - hepar. setelah pasien diminta untuk menahan nafas, batas paru- hepar
yang semula berbunyi perkusi "pekak" akan berganti menjadi "sonor". Perkusi dilanjutkan sampai
ditemukan batas paru - hepar yang baru, kemudian tentukan seberapa besar batas peranjakan paru.
(secara normal : batas peranjakan paru adalah 2 cm atau sebesar 2 jari orang dewasa)

Auskultasi
membandingkan bunyi nafas dasar paru anterior dan bronkial pada pasien

2. Pemeriksaan Jantung
Inspeksi
Melihat ada tidaknya bendungan vena pada dinding dada
Melihat pulsasi iktus cordis
Palpasi
mencari pulsasi iktus cordis (secara normal : iktus cordis terletak di garis midklavikula sinistra
Intercostae V)
denyut jantung dapat dihitung pada iktus cordis (walaupun cara ini tidak lazim dilakukan)
Perkusi
menentukan batas kanan jantung
Batas kanan jantung ditentukan setelah batas paru hepar ditemukan
menentukan batas kiri jantung
Batas kiri jantung ditentukan setelah batas paru - lambung ditemukan

Auskultasi
mendengarkan bunyi jantung I (saat katup mitral dan trikuspidal menutup) dan bunyi jantung 2

(saat katup aorta dan pulmonal menutup) pada masing - masing katup jantung.
Palpasi
membandngkan gerakan dinding dada sewaktu bernafas
merasakan getaran fremitus suara
Posisi kedua tangan sewaktu palpasi thorax anterior

Perkusi
membandingkan bunyi perkusi paru kanan - kiri anterior secara berurutan

menentukan batas paru - hepar

perkusi dilakukan di sepanjang garis midklavikula dextra. Batas paru hepar ditentukan setelah terjadi
perubahan suara dari sonor ke pekak

menentukan batas paru - lambung


perkusi dilakukan di sepanjang garis axilla anterior sinistra. Batas paru - lambung ditentukan setelah
terjadi perubahan suara dari sonor ke timpani. (secara normal : batas paru - lambung orang Indonesia
berada di Intercostae VII atau intercostae VIII)
menentukan batas peranjakan paru
perkusi dilakukan di batas paru - hepar. setelah pasien diminta untuk menahan nafas, batas paru- hepar
yang semula berbunyi perkusi "pekak" akan berganti menjadi "sonor". Perkusi dilanjutkan sampai
ditemukan batas paru - hepar yang baru, kemudian tentukan seberapa besar batas peranjakan paru.
(secara normal : batas peranjakan paru adalah 2 cm atau sebesar 2 jari orang dewasa)

Auskultasi
membandingkan bunyi nafas dasar paru anterior dan bronkial pada pasien

2. Pemeriksaan Jantung
Inspeksi
Melihat ada tidaknya bendungan vena pada dinding dada
Melihat pulsasi iktus cordis
Palpasi
mencari pulsasi iktus cordis (secara normal : iktus cordis terletak di garis midklavikula sinistra
Intercostae V)
denyut jantung dapat dihitung pada iktus cordis (walaupun cara ini tidak lazim dilakukan)
Perkusi
menentukan batas kanan jantung
Batas kanan jantung ditentukan setelah batas paru hepar ditemukan
menentukan batas kiri jantung
Batas kiri jantung ditentukan setelah batas paru - lambung ditemukan

Auskultasi
mendengarkan bunyi jantung I (saat katup mitral dan trikuspidal menutup) dan bunyi jantung 2

(saat katup aorta dan pulmonal menutup) pada masing - masing katup jantung.

Вам также может понравиться