Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
pada dasarnya neunatus adalah hameterm,artinya suhu tubuhnya tetap stabil
meskipun terdapat perubahan suhu sekitarnya.akan tetapi kalau perubahan ini
berlebihan,maka kemampuan untuk memepertahankan suhu tubuh ini
menghilang, sehingga timbullah hipotermi.
Suhu tubuh rendah ( hipotermi) disebabkan oleh karena terpapar dengna
lingkungan yang dingin (suhu lingkungan rendah,permukaan yang dingin
atau basah) atau bayi dalam keadaan basah atau tidak berpakaian.
2. Tujuan
Adapun tujuaan penulisan makalah ini adalah :
-
menjelaskan
tentang
hipotermi
meliputi
pengertian,prinsip
BAB II
TINJAUAN TEORI
HIPOTERMI
A. Pengertian
Hipotermi adalah penurunan suhu tubuh dibawah 36,5oC,pengukuran
dilakukan pada ketiak selama 3-5 menit ( Depkes).
Hipotermi pada neunatus adalah suatau keadaan dimana terjadi penurunan
suhu tubuh yang disebabkan oleh berbagai keadaan,terutama karena tingginya
konsumsi oksigen dan penurunan suhu ruangan ( Bgangun Lubis,2005).
B. Prinsip dasar
Hipotermi sering terjadi pada neunatus terutama pada BBLR karena pusat
pengaturan tubuh bayi yang belum sempurna,permukaan tubuh yang relative
luas,kemampuan produksi dan penyimpanan panas terbatas.
Suhu tubuh rendah dapat disebabkan oleh karena terpapar dengan lingkungan
yang dingin ( suhu lingkungan rendah,permukaan dingin atau basah) atau bayi
dalam keadaan basah atau tidak berpakaian.
C. Mekanisme kehilangan panas
a) Evaporasi
Kehilangan panas dengan cara:
1. Penguapan air dari permukaan kulit yang basah
2. Dari uap air yang keluar dengan pernafasan
Pencegahan ;
-
b) Konveksi
Kehilangan panas dan molekul tubuh yang disebabkan oleh perpindahan
udara.
-
Konveksi bebas :udara yang panas dari tubuh akan bergerak keatas
Pencegahan :
Jangan meletakkan bayi dekat jendela yang terbuka,dan jangan
menimbulkan aliran udara dengan hilir mudik di dekat bayi.
c) Konduksi
Kehilangan panas dari molekul tubuh ke molekul sutau benda yang lebih
dingin yang bersentuhan dengan tubuh.
Pencegahan :
Meletakkan bayi pada alat yang hangat.
d) Radiasi
Kehilangan panas dalam bentuk gelombang eletromagnetik ke permukaan
benda lain yang tidak bersentuhan langsung dengan tubuh.tidak
bergantung pada suhu udara sekelilingnya.
Pencegahan :
Membungkus bayi dengan kain atau menutup dengan plastic ( jangan
menyentuh tubuh).
D. Klasifikasi hipotermi
Kelasifikasi hipotermi berdasarkan kejadian,ada 3 :
1. hipotermi sepintas yaitu penurunan suhu tubuh 1-2 oC sesudah lahir.suhu
tubuh akan menjadi normal kembali sesudah bayi berumur 4-8 jam,bila
suhu ruangan di atur sebaik-baiknya.hipotermi sepintas ini terdapat pada
bayi dengan BBLR,hipoksia,resusitsi lama,ruangan tempat bersalin yang
dingin,bila bayi segera dibungkus setelah lahir ,terlalu cepat dimandikan
( kurang dari 4 jam sesudah lahir).
2. hipotermi akut terjadi bila bayi berada di lingkungan yang dingin selama
6-12 jam,terdapat pada bayi dengan BBLR,di ruang tempat bersalin yang
dingin,inkubator yang tidak cukup panas. Terapinya adalah segera
masukkan bayi kedalam inkubator yang suhunya telah diatur menurut
kebutuhan bayi dan dalam keadaan telanjang supaya dapat di awasi
dengan teliti. Gejalanya : bayi lemah,gelisah,penafasan dan jantung bayi
lambat serta kedua kai dingin.
3. hipotermi sekunder
penurunan suhu tubuh yang tidak disebabkan oleh suhu lingkungan
yang dingin,tetapi oleh sebab lain seperti sepsis,syndrome gangguan
nafas, penyakit jantung bawaan yang berat,hipoksia dan hipoglikemia,
BBLR. pengobatan dengan mengobati penyebabnya.misalnya
lemah
badan dingin
oliguria
oedema
Aktifitas berkurang
Lemah
bila disertai salah satu tanda mengnatuk/latargis atau ada bagian tubuh
yang mengeras
6. bila suhu tetap dalam batas normal dan bayi dapat minum dengan baik
serta tidak ada masalah,bayi tidak usah di rujuk.
Hangatkan
kembali
dengan
menggunakan
alat
pemancar
Hindari paparan panas yang berlebihan dan posisi bayi lebih sering di
rubah.
d) Anjurkan ibu untuk menyusui lebih sering,bila tidak dapat menyusui beri
ASI peras
e) Mint aibu untuk mengamati tanda bahaya
f) Periksa kadar glukosa darah bila <45 gram%tangani hipoglikemia
g) Nialai tanda bahaya,periksa suhu tiap jam bila suhu naik tiap 0,5 oC/jam
berarti usaha berhasil.lamjutkan observasi suhu tiap 2 jam
h) Bila suh tidak naik berarti/naik terlalu pelan < 0,5oC/jam.cari tanda sepsis
i) Setelah suhu normal;
-
Ganti baju yang dingin dan basah bila perlu,berikan pakaian yang
hangat,pakai topi dan selimut dengan selimut hangat.
Hindari paparan panas yang berlebihan dan posisi bayi sering diubah.
Bila bayi dengan gangguan nafas(frekuensi nafas > 60 X/menit atau < 30
X/menit,tarikan dinding dada,dan merintih saat ekspirasi tanggani bayi
seperti ganggaun nafas
Pasang jalur IV dan beri cairan IV sesuai dengan dosis rumatan dan infus
tetap terpasang dibawah pemancaran panas untuk menghangatkan cairan.
Nilai tanda bahya setiap jam,nilai kemampuan minum setiap 4 jam sampai
suhu tubuh kembali normal.
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY M DENGAN
HIPOTERMI DI RUANG NICU RSU MATARAM
PADA TANGGAL 25-27 MEI 2013
No.RM
: 51-36-35
Tempat pengkajian
: Ruang Nicu
A. Data Subyektif
1. Identitas
Nama klien
: Bayi Ny M
Umur
: 0 Hari
Anak
: Ke Dua
Tanggal lahir
Jenis kelamin
: Perempuan
Nama Ibu
: Ny M
Nama Ibu
: Ny S
Umur
:32 Tahun
Umur
:37 Tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Suku
: Sasak
Suku
: Sasak
Pendidikan
: SD
Pendidikan
:-
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Buruh
Alamat
: Dusun orong
2. Keluhan utama
Bayi kedinginan sejak jam23.30 Wita.
3. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
a. Prenatal
Usia kehamilan 9 bulan, gerakan janin selama hamil aktif, TT
lengkap 2x, penyakit/masalah kesehatan selama hamil tidak ada,
ibu biasa periksa di Puskesmas 4x selama hamil.
Kebiasan hidup sehat selama hamil : ibu tidak pernah
mengkonsumsi jamu/obat lain selain yang diberikan oleh bidan,
kebiasan merokok/minuman keras tidak ada.
b. Natal
Bayi lahir spontan letak blakang kepala, hidup, cukup bulan,
tanggal 25-05-2013 jam 23.15 wita APGAR SCORE 1 menit
pertama : 5, 5 menit kedua : 7 kelahiran bayi normal tidak ada
lilitan tali pusat, tidak ada kelainan tali pusat, tempat lahir di VK
IRD, di tolong bidan, UK 43-44 minggu.
c. Post natal
K/U bayi baik, BB : 3500 gram, PB : 51 cm, Lika : 34 cm, suhu
35oC, terdapat lubang anus dan tidak ada kelainan.
4. Riwayat Sosial
Hubungan orang tua dengan bayi :
a. Ibu belum melakukan kontak dini dengan IMD (Inisiasi Menyusui
Dini)
b. Orang tua beserta keluarga sangat senang dan bersyukur dengan
kelahiran bayinya.
10
B. Data Obyektif
a. Pemeriksaan umum
1. Keadaan umum lemah, Tangis (+), Muntah (-), BAB/BAK (+),
kembung (-), Sesak (+), O2 terpasang infus + AB terpasang
2. Tanda vital :
- Denyut jantung
: 136x/menit
- Suhu
: 35 0C
- Respirasi
: 40x/menit
- Berat badan
: 3500 gram
- Panjang badan : 51 cm
- Lika
: 34 cm
- Lingkar dada : 35 cm
Penilaian APGAR SCORE
No Aspek yang Dinilai 1 menit pertama
1
Denyut jantung
>100x/ menit
2
Warna kulit
Badan merah,
3
4
5
ekstremitas biru
Teratur
Fleksi sedikit
Gerakan sedikit
Pernapasan
Tonus otot
Refleks
Jumlah
Nilai
1
1
2
2
1
7
Kepala
a) Fontanel mayor
teraba
tepat/rapat
dan
tidak
terpisah/menjauh.
c) Pada kepala tidak terdapat caput Succedaneum atau cephal
hematoma.
11
2)
Telinga
Telinga normal dimana hubungan antara telinga dengan mata dan
kepala simetris.
3)
Mata
Bersih, tidak terdapat sekresi seperti pus dan tidak terdapat tandatanda infeksi lain.
4)
Mulut
5)
Leher
Tidak terdapat gumpalan atau sumbatan.
6)
Toraks
Simetris, klavikula normal, putting susu agak menonjol, tidak ada
tarikan dinding dada saat bernafas.
7)
8)
System syaraf
Refleks kejut (+), refleks mencari (+), refleks menghisap (+),
refleks menelan (+), refleks menggenggam (+).
9)
Abdomen
Bentuk simetris, tidak terdapat penonjolan sekitar tali pusat pada
saat menangis, perdarahan tali pusat tidak ada, tidak ada inflamasi,
jumlah pembuluh darah tiga, perut teraba lunak/lembek (saat tidak
menangis), tidak ada tonjolan.
10) Genetalia
Jenis kelamin perempuan , labiya mayor sudah menutupi labia
minor.
11) Tungkai dan kaki
12
ANALISA
Diagnosa
Kolaborasi
: dengan dr
PELAKSANAAN
1. Mengobservasi k/u dan tanda vital bayi yakni bayi dalam keadaan
normal, suhu : 35 0C, denyut jantung : 1360x/menit, respirasi :
40x/menit, tindakan yang dilakukan gunakan alat yang tersedia (kamar
hangat, tempat tidur hangat)
2. Menginformasikan dan memperbolehkan ibu menyusui anaknya sesering
mungkin minimal 2 jam sekali untuk merangsang produksi ASI dan
memastikan bahwa ASI memadai serta meyakinkan ibu dan keluarga
bahwa kolostrum mempunyai nilai gizi yang tinggi dan mengandung
semua unsur yang diperlukan oleh bayi.
13
CATATAN PERKEMBANGAN
A.
14
S/O : K/U sedang, tangis (+), syanosis (-), hipotermi (-), muntah (-),
kembung (-), sesak (-) BAB/BAK (+), infus Dex 10 % , puasa (-)
: masalah sebagian teratasi ( hipotermi)
: a. TTV : suhu 36,0 0c, DJ 136 x/menit, RR > 60 x/menit
b. interpensi lanjut
Jam 07.00 wita
- Menyeka bayi
- Menimbang berat badan ( 3500 gr )
- Menyelimuti bayi
- Mengatur posisi
A
P
Memberi ASI/PASI 10 cc
Ganti popok
memberi pasi 10 cc
mengobservasi muntah dan kembung
menberi ASI/PASI 10 cc
mengukur TTV
menaikan grafik
15
mengatur posisi
ganti popok
ganti selimut
mengukur TTV
menaikan grafik
menyeka
menimbang berat badan bayi ( 3500 gr )
B.
memberi ASI/PASI
mengatur posisi bayi
Menyeka bayi
Mengganti popok
Menyelimuti bayi
Mengatur posisi
menberi ASI/PASI 10 cc
bayi pulang.
16
BAB IV
PEMBAHASAN
Pasien NyR, 32 Tahun, Islam, Sasak, SD, IRT, Dusun orong utara,
TnS, 37 Tahun, Islam, Sasak, Buruh, Dusun orong utara, Masuk pada Tanggal:
25-05-2013 Pukul 00.00 Wita. Ibu hamil 9 bulan gerakan janin selama hamil aktif,
TT lengkap 2x, penyakit/masalah kesehatan selama hamil tidak ada, ibu biasa
periksa di Posyandu 4x selama hamil, K/U bayi baik, BB : 3500 gram, PB : 51
cm, Lika : 34 cm, suhu 36,6oC, terdapat lubang anus dan tidak ada kelainan.
Dari kasus hipotermi yang penulis kaji terlihat bahwa tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktek di lihat dari pengertian dan penanganan pada
teori hipotermidi tandai dengan penurunan suhu pada bayi kurang dari 35,50C.
Dari kasus hipotermi yang telah menulis teori di Rumah Sakit Umum
Provinsi NTB tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.
17
17
18
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Hipotermi adalah penurunan suhu tubuh dibawah 36,5 oC,pengukuran
dilakukan pada ketiak selama 3-5 menit .Hipotermi pada neunatus adalah
suatau keadaan dimana terjadi penurunan suhu tubuh yang disebabkan oleh
berbagai keadaan,terutama karena tingginya konsumsi oksigen dan penurunan
suhu ruangan .
Adapun penanganan yang dilakukan di RS adalah dengan memberikan
terapi sinar yang bertujuan mencegah terjadinya hipotermi yang berkelanjutan.
2. Saran
Untuk Tempat Lahan Praktek di Rumah Sakit Umum Provinsi NTB
Kami
berharap
kepada
pembimbing
lahan
supaya
terus
19
19
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2001. Masalah kesehatan anak di indonesia : Jakarta
Ika wahyu. 2000. Kapita selekta kedokteran. Media aesculapius :
Jakarta
Richard, E. Nelson. 2002. ilmu kesehatan anak, USA. EGC : Jakarta
Saifuddin, AB. 2002. Buku acuan nasional. Pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal. YBPSP : Jakarta