Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
..
2
Saya melihat pada malam miraj sebuah sungai yang airnya lebih
manis dari madu, lebih dingin dari salju, lebih harum daripada misk.
Aku pun bertanya kepada Jibril: Untuk sipakah ini? Jibril menjawab:
Buat mereka yang bershalawat kepadamu pada bulan Rajab.
Takhtij Hadis: Hadis ini belum ditemukan perawinya. Al-Kubawi
yang menyebutkannya dalam kitab Durratu al-Nasihin menukilnya
dari kitab Zubdat alwaizin.3
Hukum Hadis: Maudu/Palsu.
Meskipun belum ditemukan perawi Hadis ini, namun al-Sakhawi
berkata . . Maksudnya: Tidak ada satu Hadis
pun mengenai selawat kepada Nabi (s.a.w) di bulan Rajab yang
sahih.4 Berdasarkan kaidah inilah Hadis ini dihukumkan palsu.
Keutamaan Shalat di malam bulan Rajab
Hadis:
3
Maksudnya:
. .
4
Hukum Hadis: Maudu/Palsu.
Hadis ini telah dihukumkan palsu oleh beberapa ulama seperti Ibn alJawzi, Ibn Qayyim, Ibn Hajar, al-Suyuti, Ali al-Qari, al-Shawkani dan
Ibn Arraq. Sebabnya seperti yang dikatakan oleh Ibn al-Jawzi,
kebanyakan daripada perawi dalam sanad Hadis tersebut adalah
perawi yang tidak dikenali () .8 Hadis ini termasuk dalam kaidah
yang disebutkan Ibn Hajar di atas.
Hadis-hadis shalat Raghaib
. . .
.
.
: . . . : .
.
. .
5
Hadis-hadis ini disebutkan oleh Al-Ghazali juga dalam Ihya ulum
al-din. al-Iraqi mengatakan bahwa ia disebutkan oleh Ruzayn dalam
kitabnya.9
Hukum Hadis: Maudu/Palsu.
Ulama hadis seperti Ibn al-Jawzi, Ibn S.alah., Ibn Qayyim, al-Iraqi, alSuyuti, Ibn Arraq dan lain-lain mengatakan bahwa Hadis-hadis ini
adalah palsu. Bahkan Abu Shamah telah membahasnya secara
panjang lebar dalam kitabnya al-Baith Ala inkar al-bid wa alhawadith. Semuanya menghukumkan Hadis ini sebagai palsu.10
Keutamaan Puasa di bulan Rajab.
.
Takhrij Hadis: Hadis ini diriwayatkan oleh al-Bayhaqi dalam alShuab dan Fadail al-awqat dan al-Asfahani dalam al-Targhib.
9al-Ghazali, al-Ihya, jil. 1, hlm. 267; al-Iraqi, al-Mughni, jil. 1, hlm. 267.
10Ibn al-Jawzi, al-Mauduat, jil. 2, hlm. 125; Ibn Qayyim, al-Manar al-munif, hlm. 95-96; al-Iraqi, alMughni, jil. 1, hlm. 267; al-Suyuti, al-Laali, jil. 2, hlm. 56; Ibn Arraq, Tanzih al- shariah, jil. 2, hlm.
89; Muhammad ibn Abd. Rahman Ismail ibn Ibarahim @ Abu Shamah, al-Baith ala inkar al-bid wa
al-hawadith, Dar al-Rayah, al-Riyad., 1990, hlm. 138-244.
6
Kesemuanya melalui Utsman ibn Matar dari Abd. Ghafur dari Abd
Aziz ibn Said dari bapaknya.11
Hukum Hadis: Maudu/Palsu.
Dalam sanad al-Bayhaqi terdapat beberapa perawi yang daif, amat
daif dan seorang yang dituduh meriwayatkan Hadis palsu daripada
perawi tsiqat. Antaranya adalah Utsman ibn Matar, dia daif menurut
Abu Hatim, al-Nasai, al-Dhahabi dan Ibn Hajar. Abu Salih Abd. alGahafur al-Wasiti, menurut al-Bukhari mereka meninggalkannya dan
Hadisnya munkar () . Ibn Adiy berkata: Dia daif dan
Hadisnya munkar () . Al-Nasai berpendapat dia .
Ibn Hibban pula menyatakan bahwa dia meriwayatkan Hadis-hadis
palsu daripada perawi tsiqat () .
Al-Bayhaqi yang meriwayatkan Hadis ini hanya mengatakan
bahwa sanadnya daif, akan tetapi Ibn Hajar yang kemudian diikuti
oleh Ibn Arraq menghukumkannya dengan palsu.12
.
.
Puasa hari pertama dari bulan Rajab menghapuskan dosa tiga tahun,
puasa pada hari keduanya menghapuskan dosa dua tahun, dan puasa
pada hari ketiga menghapuskan dosa satu tahun, kemudian setiap
hari-hari selanjutnya akan menghapuskan dosa sebulan.
Takhrij Hadis: Hadis ini seperti yang diisyaratkan oleh al-Suyuti,
diriwayatkan oleh Abu Muhammmad al-Khallal dalam Fadail Rajab
daripada Ibn Abbas.13
Hukum Hadis: Maudu/Palsu.
Al-Suyuti menghukumkan Hadis ini dengan daif, akan tetapi alMunawi mengatakan amat daif, kemudian beliau menukil pendapat
Ibn Salah dan Ibn Rajab al-Hambali yang mengisyaratkan palsunya
Hadis-hadis mengenai puasa Rajab. Al-Albani hanya mendaifkan
Hadis ini.14
11al-Bayhaqi, Shucab al-iman, jil. 3, hlm. 368, h.n. 3801; al-Bayhaqi, Fadail al-awqat, hlm. 92-93; alAsfahani, al-Targhib, jil. 2, hlm. 392, h.n. 1849.
12 al-Bayhaqi, Fadail al-awqat, hlm. 90; al-Haythami, Majma al-zawaid, jil. 3, hlm. 188; Ibn Hajar,
Tabyin al-ajab, hlm. 20-24; Ibn Arraq, Tanzih al-shariah, jil. 2, hlm 158; dan lihat biografi Utsman ibn
Matar dalam al-Dhahabi, Mizan al-Itidal, jil. 3, hlm. 53-56; Ibn Hajar, Taqrib al-tahdhib, hlm. 386; Dan
biografi Abd. al-Ghafur dalam Ibn Hibban, al-Majruhin, jil. 2, hlm. 148 ; al-Dhahabi, Mizan al-Itidal, jil.
2, hlm. 55; al-Halabi, al-Kashf al-hathith, hlm 171.
7
Hadis ini dapat dihukumkan palsu berdasarkan kaidah yang
disebutkan Ibn Qayyim dan Ibn Hajar seperti yang telah dijelaskan
pada Hadis ke 154.
.
.
.
8
Mans.u-r b. Yazid. Ibn al-Jawzi mengatakan bahwa dalam sanadnya
banyak yang tidak diketahui () .19
Akan tetapi al-Suyuti dan Ibn Hajar dalam kitab Tabyin al-Ajab
hanya me daif kan Hadis ini., berbeda dengan hukuman beliau ke
atas Hadis ini dalam Lisan al-mizan seperti dijelaskan di atas. Beliau
berkata Isnadnya secara am adalah daif, akan tetapi ia belum
sampai menjadikan Hadis ini palsu .20
.
Semua orang akan kelaparan pada hari kiamat kecuali para nabi-nabi
dan keluarga-keluarga mereka, serta mereka yang berpuasa Rajab,
Syaban dan Ramadhan.
Takhrij Hadis: Hadis dengan lafaz seperti ini belum dapat
ditemukan. Al-Khubawi menukilnya daripada kitab Zubdat alwaiz.in.21
Hukum Hadis: Maudu/Palsu.
Hadis ini boleh dihukumkan palsu berdasarkan kaidah yang
disebutkan oleh Ibn Hajar dan Ibn Qayyim seperti disebutkan di atas.
: . .
. : : . .
.
19Ibn al-Jawzi, Ilal al-mutanahiyah, jil. 2, hlm. 65; al-Dzahabi, Mizan al-Itidal, jil . 4 hlm. 189; Ibn
Hajar, Lisan al-mizan, jil. 3. hlm. 348.
20Ibn Hajar, Tabyin al-ajab, hlm. 29; al-Suyuti, al-Jami al-saghir, jil. 1, hlm. 312.
21al-Khubawi, Durrat al-nasihin, hlm. 47.
10
mengajak orang berbuat baik. Namun cara merekalah yang salah,
yaitu dengan mengatasnamakan nabi dan mereka-reka pahala dari
sebuah amalan. Ada dua kebohongan yang dilakukan, pertama
menentukan/mereka-reka
pahala
dan
kedua
mengatakan
kebohongannya ini sebagai perkataan Nabi saw.