Вы находитесь на странице: 1из 8

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

(SAP), Komponen-komponen yang terdapat dalam satu set laporan keuangan berbasis akrual terdiri
dari laporan pelaksanaan anggaran (budgetary reports) dan laporan finansial, yang jika diuraikan
adalah sebagai berikut:
1. Laporan Realisasi Anggaran;
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih;
3. Laporan Operasional;
4. Laporan Perubahan Ekuitas;
5. Neraca;
6. Laporan Arus Kas;
7. Catatan atas Laporan Keuangan.
Berdasarkan PP 71 tahun 2010:
Jenis Laporan Keuangan:
A. Laporan Pelaksanaan Anggaran:
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
B. Laporan Finansial:
3. Neraca
4. Laporan Operasional
5. Laporan Arus Kas
6. Laporan Perubahan Ekuitas
7. Catatan Atas laporan Keuangan
PENGERTIAN NERACA
Neraca adalah salah satu komponen laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas
pelaporan pada tanggal tertentu. Yang dimaksud dengan posisi keuangan adalah posisi aset, kewajiban, dan
ekuitas dana.

Masing-masing unsur dapat dijelaskan sebagai berikut:


1) Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat
diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk
sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumbersumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
2) Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan
aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
3) Ekuitas dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban
pemerintah.
Pada neraca
yaitu

pemerintah daerah, aset diklasifikasikan menjadi 5 (lima) kelompok besar,


Aset Lancar
Investasi Jangka Panjang
Aset Tetap
Dana Cadangan
Aset Lainnya

Belanja Aset

a. Aset Lancar
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan,
dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal
pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan.
1. Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal.
2. Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang
telah dikeluarkan surat keputusan penagihan atau yang dipersamakan, yang
diharapkan diterima pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal pelaporan dan isajikan sebagai bagian lancar piutang.
3. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies)
yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah
atau barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan atau diserahkan dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat dalam kurun waktu 12 bulan dari tanggal
pelaporan.
Persediaan dicatat di neraca berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal neraca
dikalikan dengan:
~ harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian,
~ harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri,
~ harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara
lainnya, seperti donasi.
Cakupan persediaan:

Barang atau perlengkapan untuk operasional;


Bahan atau perlengkapan untuk proses produksi;
Barang dalam proses produksi;
Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam rangka
kegiatan pemerintahan.

Contoh persediaan
Barang konsumsi
Amunisi
Bahan untuk pemeliharaan
Suku cadang
Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga
Pita cukai atau leges
Bahan baku
Barang dalam proses/setengah jadi
Tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat
Hewan dan tanaman, untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat

b. Investasi Jangka Panjang


Investasi jangka panjang merupakan investasi yang pencairannya memiliki
jangka waktu lebih dari 12 bulan.
c. Aset Tetap
o Asetberwujudyangmempunyaimasamanfaatlebihdari12bulan
untukdigunakanataudimaksudkanuntukdigunakandalamkegiatan
pemerintahataudimanfaatkanolehmasyarakatumum
Aset tetap dilaporkan pada neraca satker per 31 Desember 20xx berdasarkan harga
perolehan.
PENGAKUAN ASET TETAP:
Aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh dan
nilainya dapat diukur dengan andal.
Kriteria:
1. Berwujud
2. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan
3. Biaya perolehan dapat diukur secara andal
4. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas
5. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan
PENGUKURAN ASET TETAP:
Aset tetap dinilai berdasarkan biaya perolehan. Apabila tidak memungkinkan, maka
dinilai berdasarkan nilai wajar pada saat perolehan.
PENILAIAN AWAL ASET TETAP:
1. Barang berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu aset
dan dikelompokkan sebagai aset tetap, pada awalnya harus diukur
berdasarkan biaya perolehan.
2. Bila aset tetap diperoleh tanpa nilai, biaya aset tersebut adalah sebesar nilai
wajar pada saat aset tersebut diperoleh.
PEROLEHAN ASET TETAP
Untuk keperluan penyusunan neraca awal suatu entitas, biaya perolehan aset
tetap yang digunakan adalah nilai wajar pada saat neraca awal tersebut
disusun.

Klasifikasi Aset Tetap berdasarkan fungsinya:


1. Tanah
2. Peralatan dan mesin
3. Gedung dan Bangunan
4. Jalan, Irigasi dan Jaringan
5. Aset Tetap Lainnya
6. Konstruksi dalam pengerjaan
d. Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang
memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran.
e. Aset Lainnya
oAset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka
panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.
oAset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai
wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau
digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual.
oAset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan
operasional pemerintah.
c. Piutang Jangka Panjang
oPiutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo
atau akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan.
Contoh pencatatan jurnal
STANDAR JURNAL
a. Standar Jurnal untuk Persediaan

Standar Jurnal

Debit

Kredit

XXX

Dr. Persediaan

XXX

Cr. EDL Cadangan


Persediaan

Untuk mencatat pengakuan persediaan berdasarkan hasil stock


opname (pemeriksaan fisik)

Dr.
EDL
Persediaan

Cadangan

Cr. Persediaan

XXX
XXX

Untuk mencatat pembalikan (reversing) persediaan pada tanggal 1


Januari tahun neraca yang baru.
b. Standar Jurnal untuk Piutang

Standar Jurnal

Dr. Piutang

Debit

Kredit

XXX
XXX

Cr. EDL Cadangan


Piutang

Untuk mencatat pengakuan piutang yang ada pada tanggal neraca

Dr.
EDL
Piutang

Cadangan

XXX
XXX

Cr. Piutang

Untuk mencatat pembalikan (reversing) piutang pada tanggal 1


Januari tahun neraca yang baru.

c. Standar Jurnal untuk Aset Tetap

Standar Jurnal

Dr. Aset Tetap

Debit

Kredit

XXX
XXX

Cr. EDI Diinvestasikan


dalam
Aset Tetap

Untuk mencatat pengakuan aset tetap

Dr. EDI Diinvestasikan


dalam Aset Tetap

XXX
XXX

Cr. Aset Tetap

Untuk mencatat pelepasan aset tetap

d. Standar jurnal untuk Konstruksi dalam Pengerjaan

Standar Jurnal

Dr.
Konstruksi
Pengerjaan

Debit

dalam

Kredit

XXX
XXX

Cr. EDI Diinvestasikan


dalam Aset Tetap

Untuk mencatat pengakuan Konstruksi dalam Pengerjaan

Dr. EDI Diinvestasikan


dalam Aset Tetap

XXX
XXX

Cr. Konstruksi dalam


Pengerjaan

Untuk mencatat jika Konstruksi sudah selesai dilakukan

Dr. Gedung

XXX
XXX

Cr. EDI Diinvestasikan


dalam Aset Tetap

Untuk mencatat Pengakuan Aset Tetap yang sudah jadi (contoh:


gedung)

e. Standar jurnal untuk Penyusutan (depresiasi)

Standar Jurnal

Debit

Kredit

Dr. EDI Diinvestasikan


dalam Aset Tetap
Cr.

XXX
XXX

Akumulasi

Depresiasi

Untuk mencatat pengakuan depresiasi atas aset tetap

f.

Standar jurnal untuk Pemberian Hibah/Donasi dalam bentuk Aset Tetap

Standar Jurnal

Dr. Aset Tetap

Debit

Kredit

XXX
XXX

Cr. EDI Diinvestasikan


dalam Aset Tetap

Untuk mencatat pengakuan aset tetap (sesuai jenisnya)

g. Standar jurnal untuk aset lainnya


Standar Jurnal

Dr. Aset Lainnya

Debit

Kredit

XXX
XXX

Cr. EDI Diinvestasikan


dalam Aset
Lainnya

Untuk mencatat pengakuan aset lainnya

Dr. EDI Diinvestasikan


dalam Aset Lainnya

XXX
XXX

Cr. Aset Lainnya

Untuk mencatat pelepasan aset lainnya

Standar Jurnal untuk investasi

Standar Jurnal

Debit

Dr. Investasi
Cr. EDI-Diinvestasikan
dalam Investasi

XXX

Kredit
XXX

Untuk mencatat pengakuan investasi tanpa melalui jurnal pembiayaan

Dr. EDI - Diinvestasikan


dalam Investasi
Cr. Investasi

XXX
XXX

Untuk mencatat pelepasan investasi

Contoh : Penyajian Laporan Keuangan dalam Neraca


Pemerintah Daerah XX
Neraca
Per 31 Desember 20XX
ASET
Aset Lancar
Investasi Jangka Panjang
Aset Tetap
Dana Cadangan
Aset Lainnya
Jumlah Aset

XX
X
XX
X
XX
X
XX
X
XX
X
XX
X

KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban jangka Panjang
Jumlah Kewajiban
EKUITAS DANA
Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas Dana Investasi
Ekuitas Dana Cadangan
Jumlah Ekuitas Dana
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana

XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX

Вам также может понравиться