Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
2.1.
Pengertian
Batuan piroklastik adalah jenis batuan yang dihasilkan oleh proses lisenifikasi bahanbahan lepas yang dilemparkan dari pusat volkanis selama erupsi yang bersifat eksplosif.
Bahan-bahan
jatuhan
kemudian
sebelum
atau
ditransport
es.
piroklastik.
dan
memberikan
karakteristik
endapan
tersendiri.
Batuan piroklastik sangat berbeda teksturnya dengan batuan beku, apabila batuan beku
adalah hasil pembekuan langsung dari magma atau lava, jadi dari fase cair ke fase padat
dengan hasil akhir terdiri dari kumpulan kristal, gelas ataupun campuran dari keduaduanya. Sedangkan batuan piroklastik terdiri dari himpunan material lepas-lepas (dan
mungkin menyatu kembali) dari bahan-bahan yang dikeluarkan oleh aktifitas gunung
api, yang berupa material padat berbagai ukuran (dari halus sampai sangat kasar,
bahkan dapat mencapai ukuran bongkah). Oleh karena itu klasifikasinya didasarkan atas
ukuran butir maupun jenis butirannya.pengamatan petrografi dari batuan piroklastik ini
sangat terbatas, oleh karena itu sangat di anjurkan, untuk mempelajari dengan baik dari
kelompok batuan piroklastik ini harus dilakukan pengamatan di lapangan, karena
keterbatasan yang dimiliki bila hanya dilakukan pengamatan mikroskopi saja.
(
Yuwono,
Tipe
2002)
1
Batuan piroklastik setelah dilemparkan dari pusat volkanik jatuh ke darat yang kemudian
kering akibat pengaruh medium udara, kemudian mengalami litifikasi membentuk
batuan fragmental.Jadi jatuhan piroklastik ini belum mengalami pengangkutan.
Tipe
Bahan piroklastik setelah dilemparkan dari pusat volkanik terangkut ke dalam tempat
pengendapannya yaitu di daratan yang kering dengan media gas yang dihasilkan dari
magma sendiri yang merupakan aliran abu yang merupakan onggokan aliran litifikasi dan
membentuk
batuan
fragmental.
Tipe
Bahan piroklastik setelah dilemparkan dari pusat erupsi yang jatuh ada suatu tubuh perairan
(baik darat maupun laut) yang tenang arusnya sangat kecil, onggokan aliran litifikasi dan
membentuk
batuan
fragmental.
Tipe
Bahan piroklastik setelah dilemparkan dari pusat erupsi yang jatuh pada suatu tubuh
perairan
yang
arusnya
aktif
(bergerak).
Sebelum
mengalami litifikasi mengalami rewarking dan dapat bercampur dengan batuan lain yang
dihasilkan
akan
mempunyai
struktur
sediment
basa.
Tipe
Bahan piroklastik yang telah jatuh sebelum mengalami pelapukan kemudian diangkut dan
diendapkan ditempat lain dengan media air. Hasilnya batuan sedimen dengan asal-usulnya
adalah
bahan-bahan
piroklastik,dengan
struktur
sediment
biasa.
Tipe
Bahan piroklastik yang telah jatuh sudah mengalami proses-proses litifikasi, kemudian
diendapkan kembali ke tempat yang lain. Batuan yang dihasilkan adalah batuan sediment
dengan
propenan
piroklastik.
2.2.
Tekstur
Batuan
Piroklastik
Klasifikasi tekstur pada batuan piroklastik tidak jauh berbeda dengan tekstur batuan
beku plutonik. Yang khas pada batuan piroklastik adalah bentuk pada batuan yang
runcing yang tajam, yang biasa dikenal sebagai glass hard atau gelas runcing tajam
serta
adanya
2.3.
batu
Struktur
apung
Batuan
(pumica).
Piroklastik
Seperti halnya struktur batuan beku plutonik , pada batuan piroklastik juga dijumpai
struktur
2.4.
Jenis
Endapan
Piroklastik
Tak
Terkonsolidasi
1. Lapili
Lapili berasal bahasa latin lapillus, yang berarti nama untuk hasil erupsi eksplosif gunung api
yang berukuruan 2mm 64mm. Selain dari fragmen batuan , kadang-kadang terdiri dari
mineral
1. Debu
plagioklas.
Gunung
Api
Debu gunung api adalah merupakan batuan piroklastik yang berukuran 2mm- 1/256mm yang
dihasilkan oleh pelemparan dari magma akibat erupsi eksplosif. Namun ada juga debu
gunung berapi yang terjadi karena proses penggesekan pada waktu erupsi gunung api. Debu
gunung
api
masih
dalam
1. Bom
keadaan
belum
terkonsolidasi,
Gunung
Api
Bom adalah merupakan gumpalan-gumpalan lava yang mempunyai ukuran lebih besar dari
64mm. Beberapa bomb mempunyai ukuran yang sangat besar. Sebagai contoh bomb yang
berdiameter 5 meter dengan berat 200kg dengan hembusan setinggi 600 meter selama erupsi.
Misalnya,
di
gunung
api
Asama,
1. Block
Jepang
pada
Gunung
tahun
1935.
Api
Block Gunung Api merupakan batuan piroklastik yang dihasilkan oleh erupsi eksplosif dari
fragmen batuan yang sudah memadat lebih dulu dengan ukuran lebih besar dari 64 mm.
Block-block
ini
2.5.
selalu
menyudut
Tipe
Endapan
bentuknya
atau
Endapan
Aliran
( Pyroclastic
equidimensional.
Piroklastik
Flow)
Endapan piroklastik aliran yaitu merupakan jenis material hasil langsung dari pusat erupsi,
kemudian teronggokan di suatu tempat. Hal ini meliputi hot avalanche, glowing avalanche, lava
collapse
,hot
avalanche.
ashes
dan
bagian
Endapan
atasnya
Surge
datar.
(Pyroclastic
Surge)
Endapan piroklsatik surge merupakan suatu awan campuran dari bahan padat dan gas (uap
air) yang mempunyai rapat massa rendah dan bergerak dengan kecepatan tinggi secara
trubulensi di atas permukaan. Pada umumnya endapan piroklastik surge ini mempunyai
pemilahan yang baik, berbutir halus dan berlapis baik. Endapan ini mempunyai strutur
pengendapan primer seperti laminasi dan perlapisan bergelombang hingga planar. Yang
paling khas dari endapan ini adalah mempunyai struktur silang siur, melensa dan bersudaut
kecil
Endapan
surge
umumnya
Endapan
kaya
akan
Jatuhan
keratan
batuan
(Pyroclastic
kristal.
Fall)
Endapan piroklastik jatuhan yaitu merupakan onggokan piroklastik yang diendapkan melalui
udara . Endapan ini umumnya akan berlapis baik, dan pada lapisannya akan memperlihatkan
struktur butiran bersusun. Endapan ini meliputi aglomerat, breksi, piroklastik, tuff dan lapili.
2.6.
Klasifikasi
Dan
Penamaan
Batuan
Piroklastik
Beragam klasifikasi piroklastik telah diusulkan oleh para ahli, yang masing-masing
mempunyai dasar klasifikasi sendiri-sendiri. Namun secara umum dapat disimpulkan
bahwa mereka sepakat memberi nama piroklastik , dari mulai yang paling halus hingga
yang sangat kasar, berkisar dari abu hingga bom. Meskipun dasar penamaan adalah
ukuran butir , tetapi tetap saja tidak ada keseragaman dalam ukuran besar butirnya.
Salah satu contoh klasifikasi penamaan batuan piroklastik adalah menurut Tunner &
Gilbert,
Klasifikasi
1954.
Menurut
H.
William
F.J
Tunner
Dan
C.M
Gilbert
(1954)
William F.J Turner Dan C.M Giblert (1954) berdasarkan ukuran butir, membagi piroklastik
menjadi bom dan bongkahan apabila ukurannya lebih besar dari 32mm;lapili (4-32mm)
dan abu (<4mm) . Bom merupakan bahan lepas yang padat saat dikeluarkan sudah
berupa
bahan
padat
akan
membentuk
endapan
breksi
gunung
Size
UNCONSOLIDATED
CONSILDATED
Bomb
Angglomerat
Block
Volcanic Breciass
Tuff Breceiass
Lapili
Lapili
4- 32
Cinder (vecikuler)
-4
Coarse Ash
Coarse Tuft
> 23
<
Tuft
Endapan piroklastik
Ukuran
Piroklas
Tefra
terkonsolidasi)
(tak Batuanpiroklastik
(terkonsolidasi)
Bom, blok
2 64 mm
1/16
mm
< 1/16 mm
lapili
Lapili
Tefra lapili
Batulapili (lapillistone)
2 Abu/debu
kasar
Abu kasar
Tuf kasar
Abu/debu halus
tuf halus
Abu/debu
api.
halus
Berdasarkan
terbentuknya,
fragmen
piroklast
dapat
dibagi
menjadi:
kristal
pirojenik)
Cognate pyroclasts : fragmen batuan hasil erupsi terdahulu (dari gunungapi yang
sama)
Accidental pyroclasts : fragmen batuan berasal dari basement (komposisi berbeda)
Fragmen:
1.
Gelas/
Amorf
2.
Litik
3.
Kristalin
Batuan beku dapat diklasifikasikan berdasarkan komposisi kimia, mineral dan teksturnya.
Namun, yang paling umum digunakan adalah klasifikasi berdasarkan komposisi mineral dan
tekstur.
Material penyusun batuan piroklastik disebut piroklast, dimana material ini dibedakan
berdasarkan
ukurannya
menjadi
Lapilli diameter 64mm hingga 2mm, terdapat dalam segala macam bentuk.
Ash diameter < 2 mm, dapat dibedakan lagi menjadi coarse ash(2mm -1/16mm) dan
ash
(<
1/16mm).
fine
Batuan piroklasitk tersusun atas akumulasi piroklas yang telah mengalami konsolidasi,
batuan ini diklasifikasikan berdasarkan ukuran piroklas penyusunnya. Klasifikasi batuan
piroklastik non genetik berdasarkan ukuran dan bentuk piroklas penyusunnya adalah:
Aglomerat tersusun atas piroklast ukuran > 64mm dengan bentuk membundar.
Breksi Piroklastik tersusun atas rata-rata ukuran piroklast > 64 mm, namun
bentuknya
angular.
Tuff
Lapili
Tuff
atau
ash
2.7
tersusun
tuff
Mekanisme
atas
rata-rata
tersusun
ukuran
atas
piroklast
ukuran
piroklast
Endapaan
64
<
mm.
2mm.
Piroklastik
Tekstur dan struktur batuan piroklastik sangat bervariasi dan kompleks, dibandingkan
komposisi tephra yang relatif lebih sederhana. Struktur dan tekstur ini dihasilkan oleh
mekanisme pengendapan yang langsung akibat aktifitas letusan gunungapi. Secara umum,
dikenal tiga kelompok mekanisme pengendapan batuan piroklastik yang menghasilkan
tiga jenis endapan yang berbeda. Ketiganya dapat dibedakan oleh kenampakan dan
asosiasi struktur atau teksturnya. Ketiga jenis endapan tersebut yaitu pyroclatic fall
deposit, pyroclatic
2.8
flow
ALTERASI
surge
deposit.
(Yuwono,
2002).
Batuan piroklastik rawan terhadap alterasi hidrotermal, terutama apabila pada saat
diendapkan masih bersuhu tinggi, terlebih bila bersentuhan dengan air (laut). Alterasi
intensif juga terjadi pada zona di dekat pusat erupsi. Alterasi pada tufa dan lapili
berkomposisi basa akan diawali dengan proses devitrifikasi yaitu alterasi yang dialami
gelas menjadi agregat sangat halus dari material kriptokristalin berwarna keruh, yang lalu
digantikan agregat klorit berwarna kehijauan, tetapi akibat oksidasi akan berubah warna
menjadi kecoklatan. Feldspar akan berubah menjadi kalsit, mineral lempung dan serisit,
sedangkan mineral mafik berubah menjadi serpentin dan klorit. Apabila tufa dan lapili
diendapkan dalam suhu tinggi (misalnya endapan awan panas), kemungkinan akan
mengalami proses pengelasan sehingga membentuk welded tuff atauwelded lapilistone yang
sangat padat dan sangat mirip dengan batuan beku aliran lava, baik kenampakan lapangan
maupun
2.9
dibawah
KLASIFIKASI
mikroskop.
BATUAN
(Yuwono,
2002).
PIROKLASTIK
Penamaan batuan piroklastik menurut Schmid (1981) berdasar ukuran butir piroklas
secara
deskriptif
dapat
dilihat
pada
tabel
2.1.
Endapan piroklastik
Ukuran butir
(mm)
Piroklas
Material lepas
(tephra)
Blok,
bom
64
Lapili
Tefra lapili
Batulapili
Abu kasar
Tefra lapili
Tufa kasar
1/16
Abu halus
Tefra halus
Tufa halus
Apabila batuan piroklastik terdiri dari campuran berbagai ukuran piroklas, klasifikasi
dengan diagram segitiga (Fischer, 1966) dengan anggota akhir blok atau bom, lapili dan
abu
yang
disajikan
pada
gambar
1.1.
Batuan piroklastik berbutir halus, baik tufa kasar maupun tufa halus dapat dibedakan
berdasarkan jenis piroklasnya yang dominan. Dengan menggunakan diagram segitiga
yang anggota akhirnya gelas (vitrik), kristal dan batuan (lithik), dikenal nama-nama tufa
gelas, tufa lithik/ tufa sela, tufa kristal, tufa gelas-kristal dan sebagainya.
dan
komposisi
batuan
Distal
penyusunnya
(Bogie
Facies.
&
Mackenzie,
Gambar 2.3. Pembagian fasies gunung api menjadi fasies sentral, fasies
proksimal, fasies medial, dan fasies distal
Pembagian fasies gunung api tersebut dikembangkan oleh Vessel dan Davies (1981) serta
Bogie dan Mackenzie (1998) menjadi empat kelompok, Fasies gunung api dan
aplikasinya (S. Bronto) 61 yaitu Central/Vent Facies, Proximal Facies, Medial Facies, dan
Distal Facies. Fasies sentral terletak di bagian puncak atau pusat erupsi, fasies proksimal
pada lereng atas dan fasies medial di lereng bawah. Fasies distal terletak di kaki dan
dataran di sekeliling gunung api, di antaranya dataran di latar depan gunung api.
Gambar 2.4 Pembagian fasies gunung api pada gunung api aktif masa kini
Sesuai dengan batasan fasies gunung api, yakni sejumlah ciri litologi (fisika dan kimia)
batuan gunung api pada suatu lokasi tertentu, maka masing-masing fasies gunung api
tersebut
1.
dapat
diidentifi
inderaja
kasi
dan
berdasarkan
data:
geomorfologi,
2.
stratigra
3.
4.
batuan
gunung
vulkanologi
struktur
api,
sik,
geologi,
5.
serta
petrologi-geokimia.
Categories:
| Tags: ini
Geologi, Petrografi | Permalink.
TentangPetrografi
iklan-iklan
https://elangnaga.wordpress.com/2014/01/26/petrografi-batuan-bekufragmental-piroklastik/
A.PENGERTIAN
Macam macam pengertian batuan beku piroklastik menurut berbagai ahli :
1.
Batuan yang tersusun oleh fragmen hasil erupsi volkanik secara eksplosif
(Williams, Turner, Gilbert, 1954)
2.
Batuan yang terdiri dari bahan rombakan yang diletuskan dari lubang volkanik,
diangkut melalui udara sebagai bahan maupun awan pijar, kemudian diendapkan
di atas tanah dalam kondisi kering atau dalam tubuh air (Henrich, 1959).
3.
Bagian dari batuan volkaniklastik (Fisher, 1961 & Vide Carozi, 1975)
4.
Batuan yang terdiri dari material detrital/rombakan dari hasil kegiatan volkanik,
ditransport dan diendapkan di danau, darat ataupun laut. (Johannsen, 1977)
Ukuran Butir
Komposisi Fragmen Piroklastik. Komponen-kompone dalam endapan
piroklastik lebih mudah dikenali dalam endapan muda, tidak terlitifikasi atau
sedikit terlitifikasi. Pada material piroklastik berukuran halus dan telah
terlitifikasi, identifikasi sulit dilakukan.
Tingkat dan Tipe Welding.
Klasifikasi batuan piroklastik berdasarkan ukurannya (Schmid 1981)
ukuran
piroklas
endapan
piroklastik
Tefra
(tak Batuan
terkonsolidasi)
piroklastik
(terkonsolidasi)
> 64 mm
Bom,
blok
blok
2 64 mm
lapili
Lapisan
atau
lapili Batulapili
(lapillistone)
Tefra lapili
1/16 2 mm
Abu/debu
kasar
Abu kasar
Tuf kasar
< 1/16 mm
Abu/debu
halus
Abu/debu halus
tuf halus
Ukuran butir
2.
Komponen fragmen
3.
Accretionary lapilli
Bundaran kecil yang memiliki beragam ukuran dari 1mm hingga beberapa
centimeter, namun umumnya memiliki diameter 2 10 mm. Terdiri dari lapisan
tipis debu halus di sekitar inti berupa debu kasar, atau terdiri dari seluruhnya
konsentrasi debu halus. Jenis lapili ini di percaya terbentuk akibat akresi disekitar
inti padatan dalam sebuah pemadatan yang terjadi pada kolom erupsi.
2.
2.
3.
4.
a.
b.
Geometri dan besar butir mencerminkan tinggi kolom asap dan kecepatannya
serta arah angin di dalam atmosfir.
c.
Kolom asap ini akan menyebar karena tiupan angin dan jangkauan jarak
material yang diendapkan berbeda tergantung dari besar butir dan berat
jenisnya.
d.
Fragmen yang besar langsung dilontarkan sebagai balistik dari kawah tanpa
pengaruh angin, disebut ballistic clast/bom vulkanik
e.
Endapan jatuhan piroklastik halus lainnya dapat dihasilkan dari bagian atas
aliran piroklastik. Volumenya bisa jauh lebih besar dari hujan kolom asap.
a.
b.
c.
d.
2.
a.
b.
3.
a.
b.
Endapan Surge
Piroklastik surge merupakan tipe aliran piroklastik tetapi sangat
dipengaruhi oleh dominasi kandungan air. Mekanismenya adalah penyebaran
2.
deskripsikan
menggunakan
besar
butir/ukuran
klast
batuan