Вы находитесь на странице: 1из 52

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

PERAN BIDAN
DALAM PEMBANGUNAN
KESEHATAN

Disampaikan pada:
Pertemuan Ilmiah Internasional Tahunan Bidan ke-2
Jakarta, 7 Oktober 2015

TANTANGAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Derajat
kesehatan
rakyat yg
setinggitingginya

FAKTA:
Tantangan
Jumlah kematian ibu:
15.000-17.000 kematian
per tahun
Akses air bersih dan
sanitasi: 56% dari target
75%
Prevalensi infeksi HIV:
meningkat 5 kali lipat
dalam 5 tahun terakhir
Persentase Stunting pada
baduta: 37.2%

Angka Kematian Ibu

JUMLAH SAMPEL
92 KEMATIAN IBU

ALUR PROSES ANALISIS AKI BERBASIS DATA


RUTIN
2
3
1

Jumlah
Kematian
Ibu Data
Rutin

Menyusun
Model
Prediksi
AKITerkoreksi
6

Melakukan
Faktor Koreksi
Jumlah
Kematian Ibu
Data Rutin
(BY Studi
Referensi
WHO dan
PWS-KIA)

Menentuk
an Faktor
Prediktor
AKI Terkoreksi
5

Menentuka
n Jumlah
Kematian
Ibu
Terkoreksi

Menghitun
g AKI Terkoreksi
4

AKI Indonesia
periode 2011-2012

Hasil Penghitungan AKI


Terkoreksi
AKI Terkoreksi Nasional th 2011 2012:

267,27 per 100.000 LH


CI 95 % AKI Terkoreksi: 249,6 284,9 per 100.000 LH.

Hasil Tidak lanjut SP2010 (untuk perbandingan)


regio Nama regional-SP 2010
n

Mean
Uncorrected
corrected

Mean

Perbandingan adj-AKI vs
Pred_AKI

SRS (Sample Regristration System):


Unadj : 128.35 ( CI 95%: 102.32
154.38)
Adj
: 244.64
(CIPROFIL/RUTIN:
95%: 192.79
ANALISIS
DATA
296.49)
-Formula : 267.27 (CI 95%: 249.60 284
--Regresi : 251.06 (CI 95%: 245.27 256

Jumlah Kematian Indonesia


th 2011 = 5.360 dan th 201

NO.

JUMLAH KEMATIAN IBU PER PROVINSI TH 2011 2012


PROVINSI

2011

2012

17

Bali

55

63

1.

Aceh

163

174

18.

NTB

130

143

2.

Sumut

355

276

19.

NTT

208

247

3.

Sumbar

135

154

20.

Kalbar

115

155

4.

Riau

156

176

21.

Kalteng 76

87

5.

Jambi

82

82

22.

Kalsel

120

126

6.

Sumsel

141

149

23.

Kaltim

113

147

7.

Bengkulu

40

57

24.

Sulut

73

83

8.

Lampung

152

179

25.

Sulteng 106

92

9.

Babel

40

41

26.

Sulsel

117

152

10.

Kepri

60

80

27.

Sultra

97

99

11.

DKI JKT

80

141

28.

Gortal

50

57

12.

Jabar

850

805

29.

Sulbar

42

79

13.

Jateng

668

Maluku

84

100

14.

DI Jogja

56

119

Jatim

627

Malut
LH
Pabar

90

15.

675
30
AKI
49
31.
93,5/100.000
582
32

32

47

16.

Banten

164

271

Papua

83

86

33.

MDGs:
Komitmen
global
menurunkan
jumlah
penduduk
miskin

SDGs
"no one
left
behind

Pasca-2015

MDGs
2015

Terdiri dari 17 Goals


terbagi menjadi 169
Target dan 300
indikator (sesuai
kebutuhan masingmasing negara dan
masih dalam proses
pembahasan)
Adalah kelanjutan dari
apa yang sudah
dibangun pada MDGs

3 Dimensi SDGs:
LINGKUNGAN
SOSIAL
EKONO
MI

11

ASPEK FUNDAMENTAL DARI SDGs


5 Fundamentals
of Sustainable
Development

Translated into 17 goals


as SDGs

People

Peace

Planet

FUNDAMENTALS

Partnership

Prosperity

MDGs yang
belum
seluruhnya
tercapai

Tantangan:
Agenda Pembangunan
Pasca-2015 (SDGs)

+
13

MDGs berakhir 2015 Target yg belum tercapai dilanjutkan di SDGs

KESESUAIAN NAWACITA DENGAN


SDGs
Goal 17, 16, 10, 3

All goals
Goal 1-11
All goals
Goal 4, 2, 3, 6

Goal 1-10
Goal 1,2,3,4,5,8,9,12
Goal 3,4,11
Goal 17, 16, 10, 5

INDONESIA

Membangun Indonesia dari


pinggiran: memperkuat
wilayah perdesaan dalam
kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Sembilan Agenda prioritas
Jokowi (Nawa Cita)

240 juta jiwa pddk (est. 2013)


PDB per kapita $3,592 (2012)
Gini coefficient meningkat dari 0.37
(2012) menjadi 0.41 (2013)
Luas daratan 1,9juta km2: 17,504
pulau,
34 provinsi, 511 kabupaten, 6994
kecamatan, 72944 desa.

BONUS
DEMOGRAFI

2030

mayoritas
penduduk
USIA
PRODUKTIF

menentukan
peluang
Indonesia
menjadi
NEGARA
MAJU

PROYEKSI
PENDUDUK
INDONESIA 2010
2035
BERTAMBAH

1971

Mencapai 305 juta di


2035
Proporsi remaja besar
Proporsi lanjut usia naik

1980

MASUK PADA ERA DIGITAL


DAN TEKNOLOGI

2010

Usia
produktif
(BONUS
DEMOGRAFI)
adalah
Kelompok
rentan

TANTANGAN
Ketahanan Pangan dan
Energi
Penyediaan lapangan kerja.
Pergeseran pola penyakit
dan komposisi penduduk
Pelestarian Lingkungan
17

BEBAN PENYAKIT DI INDONESIA

18

Perubahan Beban penyakit menular

Kecelakaan Lalin

STROKE
Kecelakaan
Lalin
Jantung

Jantung Iskemik

Diabetes

STROKE

STROKE
Kecelakaan
Lalin

Iskemik
Kanker

Diabetes

Jantung
Iskemik
Diabetes
19

Sumber data: Global burden of diseases

TRISAKTI:
Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di
bidang politik; Berkepribadian dlm budaya

KERJA
KABINET KERJA
NORMA
NORMA PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN KABINET

3
3 DIMENSI
DIMENSI PEMBANGUNAN:
PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN MANUSIA,
MANUSIA,
SEKTOR
SEKTOR UNGGULAN,
UNGGULAN, PEMERATAAN
PEMERATAAN DAN
DAN KEWILAYAHAN
KEWILAYAHAN

VISI DAN MISI PRESIDEN

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA


CITA)
Agenda ke 5: Meningkatkan
kualitas Hidup Manusia
Indonesia
PROGRAM
INDONESIA
PINTAR

PROGRAM
INDONESIA
SEHAT

PROGRAM INDONESIA
KERJA
PROGRAM INDONESIA
SEJAHTERA

PARADIGMA
SEHAT

PENGUATAN
YANKES

JKN

DTPK

KOTA
KELUARGA
SEHAT

20

STRATEGI
PEMBANGUNAN

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA

Membangun untuk
manusia dan masyarakat

Mewujudkan
pertumbuhan ekonomi,
pembangunan sosial dan
pembangunan ekologi
yang berkelanjutan

Memulihkan dan menjaga


keseimbangan antarsektor,
antarwilayah dan antarkelompok
sosial dalam pembangunan
Mewujudkan perekonomian yang
inklusif, berbasis IPTEK, dan
keunggulan sumber daya
manusia

3 DIMENSI PEMBANGUNAN

Antarkelompok
Pendapatan
Antarwilayah

Kepastian
dan
Penegakan
Hukum

KONDISI PERLU

Keamanan
dan
Ketertiban

Politik &
Demokrasi

Tata Kelola &


RB

QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA

KESEHATAN IBU DAN ANAK


AKI Tahun 1994-2012 dan Target
RPJMN 2019

Angka Kematian Ibu (AKI) dan


Angka Kematian Bayi (AKB)
masih cukup tinggi walaupun
dalam beberapa dekade
terakhir AKI dan AKB telah
mengalami penurunan.

Status kesehatan ibu dan anak belum membaik


secara signifikan dan kesenjangan masih cukup
lebar
Pada pelayanan kesehatan rujukan,
banyak rumah sakit yang belum
memenuhi standar ketenagaan.
Persentase RSU Pemerintah Menurut Ketersediaan Dokter
Spesialis
pada RSU Tipe C dan Tipe D, 2011

Persalinan di
Fasilitas Kesehatan
(%)

DISPARITAS
MASIH
LEBAR
Sumber: Riskesdas, 2013

Sumber:
Risfaskes, 2011

Cakupan
Imunisasi Dasar
Lengkap (%)

DIY

DIY

MALUKU

PAPUA

Situasi Pelayanan Kesehatan Ibu dan


Bayi
Kehamilann

Risfaskes 2011 :
70.15% Bidan
tinggal di desa
64.86% Bidan di
Desa yang
mempunyai Kit
BdD mampu
GDON:10.80%
BdD telah dilatih
APN : 45.63%
47,4% puskesmas
perawatan mampu
PONED
42.6% Puskesmas
PONED tersedia
MgSO4
Data Rutin 2012:
Jumlah Dukun :
110.557
Dukun bermitra :
80.791 (73%)
Riskesdas 2013 :
Pn di Faskes : 76,1%
Proporsi
Pertolongan
Persalinan di rumah :

85% normal

15% perkiraan
komplikasi, tak dpt
diprediksi tp dapat
dicegah

I. Pemanfaatan
penolong
persalinan
terampil ,
Penanganan
Balita Sakit di
fasilitas
Kualitas pelayanan
kesehatan

Pencegahan
komplikasi
Identifikasi komplikasi
Pertolongan
pertama
thd
Komplikasi
&
penstabilan
sebelum
rujukan

A
AY
BI

Ibu ,
Bayi
Balita
Selamat

III. Kualitas
pelayanan
di RS
Akses ke RS
tepat waktu

II.Rujukan
Efektif

FAKTA:
SP 2010- Litbangkes 2012 : 49,7% - 75,3%
meninggal di RS pemerintah dan swasta (tergantung
jenis komplikasi); 17.1-37.8% di rumah sendiri
Studi di Banten: 66% terlambat mencapai

Hasil Tinjut SP
2010 :
59% Kematian
ada di Rumah
Sakit
Risfaskes 2011
21% RS
Pemerintah
memenuhi
Kriteria Umum
PONEK
52,7% RSU
pemerintah
dengan dokter
telah terlatih
PONEK
50,4% RSU
pemerintah
dengan bidan
terlatih PONEK
Studi di Banten:
44% terlambat
mendapatkan
pelayanan di RS
Hasil
Assesment
Yankes Ibu 2012
:

Kualitas Pelayanan Kesehatan Maternal di


Fasilitas Kesehatan Berdasarkan Penilaian
Terhadap Tenaga Kesehatan

Kualitas pelayanan kesehatan


ibu di fasyankes (RS,
Puskesmas, BPM) secara
umum masih rendah
Kemenkes, WHO & HOGSI, 2012

Kualitas Asuhan Antenatal

Kajian Kualitas Kesehatan Ibu dan Bayi, Kemenkes, WHO & HOGSI, 2012
25

Kualitas Pelayanan Persalinan


Normal

Sumber: Kajian Kualitas Kesehatan Ibu dan Bayi, Kemenkes, WHO & HOGSI, 2012
26

KUALITAS ANTE NATAL CARE DI PUSKESMAS

Sumber: Kajian Kualitas Pelayanan ANC di FKTP, Kemenkes, 2014

RASIO BIDAN PER 100.000 PENDUDUK


DI INDONESIA TAHUN 2014

Sumber: http://bppsdmk.kemkes.go.id tanggal 1 Desember 2014

PROGRAM INDONESIA SEHAT

PERAN PELAYANAN KESEHATAN adalah mendukung:


Peningkatan AKSES dan MUTU Pelayanan kesehatan pada
masyarakat melalui Penguatan Sistem Rujukan, Pelaksanaan
JKN dan Pencapaian Indikator Kesehatan

INTEGRASI BEBERAPA SKEMA JAMINAN


KESEHATAN
Askes
MENJADI JKN (1 JANUARI 2014)
(PNS, Pens PNS)
Jamsostek
(Pekerja sektor
formal)
Jamkesmas
(penduduk miskin)
Jamkesda

16,3
Juta

4,2
Jut
a

86,4
Juta
+
1,8 juta

8,1
Juta

4,5
Juta

Pool tunggal, Pembayar


tunggal:
TNI/Polri
Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN), dikelola oleh BPJS
Kesehatan
Semua masyarakat Indonesia berhak mendapat JKN
untuk mencapai tujuan
Pelayanan Universal pada 2019.
Program JKN merupakan loncatan besar untuk penyatuan (pooling) dana

PERLUASAN PESERTA (s.d JUNI 2015)


PROYEKSI KEPESERTAAN 2014 -2019
PROYEKSI
JUMLAH PENDUDUK
ProyeksiJumlahPendudukdanTargetPesertaJKN2014-2019
& TARGET PESERTA JKN 20142019

SupplySide
Readiness

Tahun %-peserta
2014 51%
2015 60%
2016 70%
2017 80%
2018 90%
2019 95%

2014
2015
2016
2017
2018
2019
Penduduk(Jiwa) 252,164,800 255,461,700 258,705,000 261,890,900 265,015,300 268,074,600
PesertaJKN(Jiwa) 128,000,000 153,277,020 181,093,500 209,512,720 238,513,770 254,670,870
31

TARGET KEPESERTAAN MENUJU UHC 2019 DAN


PROYEKSI CAKUPAN KEPESERTAAN PBI JKN/KIS 20152019
(dalam jutaan)

Sebaran Kasus & Biaya per jenis


penyakit: RANAP
Jumlah Kasus

Biaya Klaim (Rp

Milyar)

Sebaran Kasus & Biaya per jenis


penyakit: RANAP
Jumlah Kasus: PBI vs NonPBI

Biaya Klaim: PBI vs NonPBI

34

Sebaran Kasus & Biaya per jenis penyakit:


RAJAL
Jumlah Kasus: PBI vs NonPBI

Biaya Klaim: PBI vs NonPBI

35

PERAN 1000 HPK DAN LIFE STYLE


DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT TIDAK
MENULAR
1000 HPK

DEWASA

Kelompo
k Kurang
gizi
masa
Janin
kurang

Hambatan perkembangan
kognitif dan mental : nilai
sekolah dan keberhasilan
pendidikan
Gagal Tumbuh : Berat
Lahir rendah; kecil, pendek
(stunting), kurus
(wasting)

Pola Makan & Aktivitas


Fisik

Risiko PTM usia


dewasa :
Gangguan Metabolik
( lemak, karbohidrat,
protein) sebagai
risiko utama PTM
(diabetes type II,
stroke, Penyakit
Jantung, Kanker, dll)
Menurunkan
pada usia dewasa

Produktivitas

36

Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang


Akibat Gangguan Gizi Pada Masa Janin dan
Anak Usia Dini

+- IUGR krn
Faktor Gizi Ibu

Ibu Pendek
BB Ibu
Prahamil

Perkembangan
Otak
Gangguan Gizi
Pertumbuhan
Pada Masa Janin
(IUGR)
Dan Usia Dini
Metabolic
Programming

Kemampuan
Kognitif &
Pendidikan

Stunting

Hipertensi
Diabetes
Obesitas
PJK

Endang L Achadi, 2014

+- 20% IUGR krn


PBBH rendah

Anak ini lahir pada hari Wage. Menurut


kepercayaan warga Tengger, orangtua harus
memasang anting-anting ditelinga kirinya untuk
mengurangi sifat kerasnya.TOSARI-Etnografi

ADVOKASI EDUKASI

Kerangka: Pendekatan
Underlying the movement is a shared value
integratif PROGRAM
MASYARAK
AT UMUM
Kondisi
Kesehatan
Komunitas

DATABA
SE
MONE
V
Induksi
Advokat
Kesehatan
Yang Muda

DAMPA
K

INTERGRASI

INPU
T

PUSAT
KESEHATAN
PRIMER

Dr
umum

Drg

Bidan

Kesehatan
Promosi
Capacity
Building
Infrastruktur
Informasi

Perawat

1. APBN/APBD
Suport dana

2.Dana Abadi Sektor Swasta


3. Kontribusi Komunitas

Pemerhati
kesehatan

PROGRAM PRIORITAS 2015-2019


PENYELAMATAN 1000
HPK
27 Provinsi, 64
Kabupaten, 3.525
Puskesmas
3525

5085
2238

149 KAB/
KOTA

PUSKESMAS
27 Prov 149 Kab

PUSKESMAS,
9 Prov 203 Kab

PUSKESMAS,
9 Prov 64 Kab

470
PUSKESMAS,
9 Prov 64 Kab

1.200 NAKES
1.120 NAKES

1.280 NAKES

150 PUSKESMAS
19 Prov 64 kab

PUSKESMAS
20 Prov 69 kab

140 PUSKESMAS
18 Prov 59 kab

1.040 NAKES
130 PUSKESMAS
17 Prov 54 kab

960 NAKES
120PUSKESMAS
15 Prov 44 kab

Badan Nasional Pengelola


Perbatasaan (BNPP) Kemendagri

DTPK
DTP
K

INTERVENSI

39

BERBASIS-TIM
di layanan kesehatan primer
15 Provinsi, 44 Kabupaten,
120 Puskesmas

Layanan Kesehatan Primer :


Model Intervensi Integratif
LAYANAN KESEHATAN
PRIMER
Tertinggal,
Perbatasan,
Kepulauan
Model 1

Perkotaa
n/Kota
Besar
Model
2

Bermasalah
Kesehatan
dan di
wilayah
yang
ditinggalka
n,
DTPK
Model

Papua &
Papua
Barat
Model
4

FOKUS PROGRAM /
KEGIATAN
Program Prioritas Pembangunan
Kesehatan:
a. Penurunan AKI & AKB (Kesehatan Ibu &
Anak
termasuk Imunisasi)
b. Perbaikan Gizi khususnya stunting
c. Pengendalian Penyakit Menular (ATM: HIV/
AIDS, Tuberkulosis & Malaria)
a.Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(Hipertensi, Diabetes Melitus, Obesitas &
Kanker)
41

CONTINUUM OF CARE

IBU HAMIL,
BERSALIN,
DAN NIFAS
Kesehatan
reproduksi
Konseling
gizi
HIV/AIDS
dan
NAPZA
Tablet Fe

P4K
Buku KIA
ANC terpadu
Kelas Ibu
APN
RTK
Kemitraan
Bidan Dukun
KB PP
PONED/
PONEK

ASI
eksklusif
Imunisas
i dasar
lengkap
Pemberi
an
makan
Timbang
Vit A
MTBS

SDIDTK
Imunisas
i
Gizi
Kolabora
si PAUD,
BKB, dan
Posyand
u
Deteksi
dan
Simulasi
kognitif

UKS
Imunisa
si anak
sekolah
Penjarin
gan
anak
usia
sekolah
PMT

Kesehat
an
reproduk
si
Konselin
g gizi
HIV/AIDS
dan
NAPZA
Tablet Fe
Konselin
g Kespro
PKRT

Posyandu
Lansia
Peningkata
KB bagi
n Kualitas
PUS
Hidup
PKRT
Mandiri
Deteksi
Perlambat
PM dan
an Proses
PTM
Degenerati
Kesehata
f
n OR dan
kerja
Brain
Healty
Life Style

KEMATIAN IBU
228359

Aborsi
yang
tidak aman

Penyebab
di luar
Jangkauan
kesehatan-

102
Unmet need
Keluarga
Berencana

Pertolongan
persalinan
tidak oleh
petugas
kesehatan
terlatih

Infrastruktur

Penyebab
tidak
langsung:
oleh anemia
penyakit,
cacingan
dan
kurang GIZI

Energi
Transport
Air bersih
BUDAYA

Semuanya berawal dari


belief...
Perempuan Muyu harus keluar
dari rumah saat melahirkan.
Saat perempuan bersalin atau
haid, masyarakat Muyu percaya
bahwa hal tersebut membawa
hawa buruk iptm
Keyakinan Muyu tentang ptm
persalinan merupakan sebuah
peluang
Memanfaatkannya untuk
menggeser pola persalinanasal
tidak di rumah ke persalinan di
fasilitas kesehatan

Pendekatan keluarga
Puskesmas
Posyandu Posbindu Poskestren
PTM

Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga

Keluarga

PROGRAM PRIORITAS PELAYANAN


KESEHATAN

A. Peningkatan Akses Pelayanan


Kesehatan

1. Penguatan Puskesmas melalui peningkatan saranaprasarana, alat kesehatan sesuai standar

2. Inovasi pelayanan, khususnya di daerah terpencil dan sangat terpencil


:
a. RS Pratama,
b. Pelayanan Kes Bergerak (FHC),
c. Telemedicine,
d. Penempatan nakes berdasarkan Team based (Tim Nusantara Sehat)

3.Penguatan RSU Daerah melalui peningkatan sarana

prasarana sesuai standar


4.Penguatan RS Rujukan Nasional, RS Rujukan Provinsi, dan
RS Rujukan Regional melalui:
peningkatan sarana prasarana, alat kesehatan sesuai
standar
pemenuhan SDM kompeten
pemenuhan persyaratan akreditasi dll sesuai ketentuan

PROGRAM PRIORITAS PELAYANAN


KESEHATAN
B. Peningkatan
Mutu Pelayanan

Kesehatan

1. Peningkatan kompetensi SDM Kesehatan di


pelayanan kesehatan primer dan pelayanan
kesehatan rujukan antara lain : Dokter Layanan
Primer, Akreditasi, Manajemen Puskesmas,
Pelayanan intensif dan kegawatdaruratan
2. Penerapan Integrasi Data Rekam Medik antara RS
Rujukan Nasional dengan RS Rujukan Regional

3. Pembinaan Akreditasi FKTP dan FKRTL

KEGIATAN UNGGULAN DALAM


PENURUNAN
REVITALISASI
UKS
AKI DAN
AKB
2015
2019
REVITALISASI/REPOSI
Penguatan Kelembagaan

PENUNDAAN USIA
PERKAWINAN
Penambahan
Puskesmas PKPR
Pemberian Tablet
Tambah Darah
Pendidikan Kespro di
Sekolah

KONSELING PRA
NIKAH

GP2SP pekerja
perempuan
Pemberian Imunisasi
dan TTD

TP UKS
Penjaringan kesehatan
siswa & pemeriksaan
berkala
Penggunaan Rapor
Kesehatan
Penguatan SDM
Puskesmas

SI POSYANDU

Penguatan Kelembagaan
POKJANAL
Transformasi Buku KIA
KMS
Penguatan Kader Pos
Yandu
PMT Balita Pelayanan
Kes di PAUD

JAMINAN MUTU KN
LENGKAP

Konseling ASI eksklusif


Pelayanan KB pasca
persalinan
Pemberian MP ASI
Immunisasi BCG dan
Hep B

JAMINAN MUTU ANC


TERPADU

Rumah tunggu kelahiran


Persalinan di faskes
Konseling IMD & KB Pasca
Persalinan

48

UPAYA PRIORITAS DALAM PENURUNAN


AKI
TAHUN 2015-2019

49
27

1. Pelayanan kebidanan
essensial
2. Deteksi dini Resti
3. PPGDON
4. Pembina UKBM

LAYANAN
KESEHATAN
TERTIER

LAYANAN

KESEHATAN SEKUNDER

LAYANAN KESEHATAN PRIMER

yang
profesional
sangat
dibutuhkan
di Era JKN

5. TIM PONED

JAGA KESEHATAN SENDIRI

Peran Bidan

1. Penapisan (skrining)
awal kasus
2. TIM PONEK

1.Provider
2.Councelor
3.Enterpreuner

3. Kolaborasi Asuhan Lanjut


pada kasus komplikasi
(interprofesionality)

HARAPAN UNTUK IBI


Menjunjung tinggi profesionalisme dan etika
profesi
Menerapkan standar profesi dan standar
pelayanan kebidanan
Ikut serta dalam pelaksanaan kesehatan
masyarakat di bidang kesehatan reproduksi di
wilayahnya
Memberikan masukan kepada pemerintah bagi
upaya peningkatan kualitas kesehatan
reproduksi di wilayahnya
Ikut mendukung penyebaran tenaga bidan
secara merata ke seluruh nusantara

Вам также может понравиться