Вы находитесь на странице: 1из 48

ERYSIPELAS

First choice
Penicillin V
Intramuscular procaine
penicillin
Amoxicillin
Vancomycin
Alternative drug
Cefoxitin, cephalexin
Dicloxacillin
Amoxicillin/clavulanate
Clindamycin
Azithromycin

Antibiotik oral dapat diberikan dari salah satu


golongan di bawah ini:
Penisilin yang resisten terhadap penisilinase
seperti: oksasilin, kloksasilin, dikloksasilin dan
flukloksasilin.
Dosis dewasa: 4 x 250-500 mg/hari, selama 5-7
hari,
Dosis anak: 50 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4
dosis, selama 5-7 hari.

Amoksisilin dengan asam klavulanat.


Dosis dewasa: 3 x 250-500 mg
Dosis anak: 25 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3
dosis, selama 5-7 hari

Sefalosporin
Dosis 10-25 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3 dosis,
selama 5-7 hari
Atau dewasa 2 x 500-1000 mg per hari

Eritromisin
Dosis dewasa: 4 x 250-500 mg/hari selama 5-7
hari
Dosis anak: 20-50 mg/kgBB/hari terbagi 4 dosis,
selama 5-7 hari.
Klindamisin 4 x 150 mg sehari, pada infeksi berat
dapat diberikan 4 x 300-450 mg sehari

Edukasi

Istirahat
Tungkai bawah dan kaki yang diserang
ditinggikan (dielevasi) sedikit lebih tinggi dari
jantung
Kompres terbuka dengan larutan antiseptik
(iodium povidon 1/5000) atau larutan rivanol
yang dilarutkan 10 kali

DERMATITIS KONTAK IRITAN


First line
Physical skin protection
Emollients
Barrieer cream
Topical corticosteroid
Topical calcineurin inhibitors
Second line
Ciclosporin
UVB protection
PUVA protection
Bexarotene gel

Terapi Topikal (2x sehari)


Pelembab krim hidrofilik urea 10%.
Kortikosteroid topikal
Hidrokortison
Desonid krim 0.05% (catatan: bila tidak
tersedia dapat digunakan fluosinolon asetonid
krim 0.025%).
Pada kasus DKI kumulatif dengan manifestasi
klinis likenifikasi dan hiperpigmentasi, dapat
diberikan golongan kortikosteroid lebih kuat,
betametason
valerat
krim
0.1%
atau
mometason furoat krim 0.1%).
Pada
kasus
infeksi
sekunder,
perlu
dipertimbangkan pemberian antibiotik topikal.

Oral sistemik (antihistmanin)


Setirizin / Loratadine 1x10 mg/ hari selama
maksimal 2 minggu.
CTM 4 mg 3 x 1 tab
Edukasi
Menghindari pajanan bahan iritan yang
bersifat mekanik, fisis dan kimiawi
Menyingkirkan faktor yang memperberat
Menggunakan alat pelindung yang adekuat
pada mereka yang bekerja dengan bahan
iritan

First line :
Benzatine penisilin
Procaine penisilin dan probenecid
Second line :
Tetrasiklin
Doksisiklin
Amoxsisilin dengan probenecid
ceftriaxone
Third line :
Eritromisin
Azitromisin

SIFILIS

Slifilis primer :
Penisilin G benzatin dosis 4.8 juta unit IM
(2.4 juta) diberikan satu kali seminggu
Penisilin G prokain dalam akua dosis total 6
juta unit diberikan 0,6 juta unit per hari
selama 10 hari

PAM (penisilin prokain + 2 % aluminium


monostrerat). Dosis total 4.8 juta diberikan 1.2
juta unit / kali 2x seminggu

Sifilis sekunder : sama dengan sifilis primer


Sifilis laten :
Penisilin G benzatin dosis total 7,2 juta unit
Penisilin G prokain dalam akua, dosis total
12 juta unit (0,6 juta unit / hari)
PAM dosis total 7,2 juta unit (1,2 juta unit
/kali, 2 kali seminggu)

Sifilis S.III :
Penisilin G benzatin dosis total 9,6juta unit
Penisilin G prokain dalam akua, dosis total 18
juta unit (0,6 juta unit / hari)
PAM dosis total 9,6 juta unit (1,2 juta unit
/kali, 2 kali seminggu)

Apabila pasien alergi dengan penisilin dapat


diberikan:
Tetrasiklin 4 x 500 mg/hari, atau
Eritromisin 4 x 500 mg/hari, atau
Doksisiklin 2 x 100 mg/hari
Sefaleksin 4 x 500 mg sehari selama 15 hari
Azitromisin dapat digunakan untuk SI dan
SII, dosis tunggal 500 mg selama 10 hari
Lama pengobatan 15 hari untui stadium I
dan SII. 30 hari untuk sifilis stadium laten

LEPRA
Pengobatan kusta adalah Multi Drug
Treatment (MDT), standar WHO (1997)
a. Tipe PB (Pausi Bacillary ) kering dengan 25 lesi :
Rifampisin 600 mg
DDS 100 mg/hari
Lama pegobatan : diberikan sebanyak 6 dosis
yang diselesaikan dalam 6-9 bulan

b. Tipe MB (Multi Bacillary) basah :


a)Rifampisin 600 mg/bulan
b)DDS 100 mg/hari
c)Klofazimin 300 mg setiap bulan,
diteruskan 50 mg sehari atau 100 mg selang
sehari atau 3 kali 100 mg setiap minggu
Lama Pengobatan : diberikan sebanyak 12
dosis yang diselesaikan dalam 12-18 bulan
c. Tipe PB dengan Iasi tunggal:
Rifampisin 600 mg - Ofloksasin 400 mg Minosiklin 100 mg
Lama pengobatan : diberikan 1 kali sebagai
dosis tunggal

d. MDTL alternatif
Bila toksis terhadap rifampisin, diganti ofloxacin
400 mg/hari dengan minocycline 100 mg/hari
selama 6 bulan.
Dilanjut dengan ofloxacin 400 mg/hari atau
minocycline 100 mg/hari selama 18 bulan.
Sementara DDS dan klofazimin tetap diteruskan.
Bila terjadi toksisitas terhadap DDS, pada pasien
MH tipe PB, diganti klofazimin.
Pada pasien MH tipe MB MDT tetap berlanjut
tanpa DDS.
Bila pasien menolak klofazimin, diganti dengan:
ofloxacin 400 mg/hari, selama 12 bulan atau
rifampicin 600 mg/bulan, ofloksasin 400
mg/bulan & minosiklin 100 mg/bulan selama 24
bulan

e. Pada anak 10-15 tahun dengan MH tipe PB,


dosis rifampisin 450 mg & DDS (dapson) 50 mg.
f. Pada anak 10-15 tahun dengan MH tipe MB,
dosis rifampisin 450 mg, lampren (klofazimin)
150 mg & DDS 50 mg untuk dosis bulanannya,
sedangkan dosis harian untuk lampren 50 mg
diselang 1 hari.
g. Dosis MDT pada anak <10 tahun dapat
disesuaikan dengan BB:
Rifampisin: 10-15 mg/kgBB
Dapson: 1-2 mg/kgBB
Lampren: 1 mg/kgBB
h. Obat penunjang (vitamin/roboransia) dapat
diberikan vitamin B1, B6,dan B12.

First line :
Griseofulvin
Terbinafine
Itraconazole

TINEA KAPITIS

Second line :
1)Fluconazole
2)Short-duration terbinafine
3)Short-duration itraconazole

Third line :
1.2% ketoconazole
2.Lenium sulfide shampoo
3.prednisolone

Griseofulvin :
Dosis 0,5-1 g untuk dewasa
Dosis 0,25-2,5 g untuk anak-anak sehari, atau
10-25 mg/kgBB

Pengobatan kerion st.dini diberikan :


Kortikosteroid : prednison 5mg 3x1 atau
prednisolon 3x4 mg sehari selama 2 minggu
dan diberikan bersama dengan griseofulvin
Terbinafine untuk pengganti griseofulvin
selama 2-3 minggu dosis 62,5-250 mg sehari
tergantung dengan berat badannya.

Ketokonazole dapat diberikan pada kasus


resisten griseofulvin dengan dosis 200 mg per
hari selama 2 minggu diminum pagi hari
setelah makan
Antihistamin
Setirizin / Loratadine 1x10 mg/ hari selama
maksimal 2 minggu.
CTM 4 mg 3 x 1 tab
Edukasi : Kompres terbuka dengan NaCl 2 x
sehari selama 15 30 menit

TINEA KORPORIS

Topikal:
Salep whitfield (Campuran antara asam salisil
2-4%, asam benzoat 6-12%, sulfur 4-6%,
asam undesilenat 2-5% dan zat hijau (hijau
brilian 15 dalam cat castellani))
Tolnaftat 2%
Mikonazole 2% cr, ketokonazole 2% cr

Sistemik:
Griseofulvin 500mg sehari 3-4 minggu (dosis
0,5-1 g)
Ketokonazol (dosis 200 mg per hari selama 10
hari 2 minggu pada pagi hari setelah makan
Antihistamin
Setirizin / Loratadine 1x10 mg/ hari selama
maksimal 2 minggu.
CTM 4 mg 3 x 1 tab

Sistemik:
Griseofulvin 500mg sehari 3-4 minggu (dosis
0,5-1 g)
Ketokonazol (dosis 200 mg per hari selama 10
hari 2 minggu pada pagi hari setelah makan
Antihistamin
Setirizin / Loratadine 1x10 mg/ hari selama
maksimal 2 minggu.
CTM 4 mg 3 x 1 tab

PTIRIASIS VERSICOLOR

First line : topical


Ketoconazole
Bifonazole
Terbinafine
Clotrimazole
Econazole
Oxiconazole
Ciclopirox
Tioconazole
Butenafine
Selenium sulfide 2.5%
Fluconazole shampoo
Zinc pyrithione shampoo

Second line :
Oral antifungal
Itraconazole
Ketoconazole
Fluconazole
Topical antifungal
Itraconazole
Third line :
Naftifine (topical allylamine)
Pramiconazole (oral triazole)
Isotretinoin (oral retinoid)

Suspensi selenium sulfide digunakan sebagai


shampo 2-3 kali, digosokkan pada lesi, diamkan
15-30 menit sebelum mandi
Derivat azol : mikonazol, isokonazol,
klotrimazol, ekonazol
Sulfur presipitatum dalam bedak kocok 4-20 %
Larutan tiosulfas natrikus 25% dioleskan 2x
sehari sesudah mandi selama 2 minggu
Terbinafne solution 1% 2x sehari selama 7 hari
Jika sulit disembuhkan ketokonazole dapat
dipertimbangan dengan dosis 1x200 mg dalam
10 hari
Itraconazole 200
400 mg daily for 37 days

SCABIES

Medikamentosa
Topikal
Belerang endap (sulfur presipitatum) 4-20%,
biasanya dalam bentuk salep atau krim.
Kekurangannya, obat ini menimbulkan bau tak
sedap (belerang), mengotori pakaian, tidak
efektif membunuh stadium telur, dan
penggunaannya tidak boleh kurang dari 3 hari.
Aman untuk bayi < 2 tahun

Emulsi benzil-benzoas 20 25%, efektif terhadap


semua stadium, diberikan setiap malam selama 3
hari berturut-turut. Kekurangannya, dapat
menimbulkan iritasi kulit.
Gamexan 1%, bentuk krim atau losio.
termasuk obat pilihan karena efektif terhadap
semua stadium kutu, mudah digunakan, jarang
menimbulkan iritasi kulit.
tidak dianjurkan bagi wanita hamil, maupun
anak dibawah usia 6 tahun, karena bersifat
toksik terhadap susunan saraf pusat.
Pemakaiannya cukup 1x dioleskan seluruh tubuh.
Dapat diulang 1 mgg kemudian bila belum
sembuh.

Krotamiton 10%, termasuk obat pilihan karena


selain memiliki efek anti-skabies, juga bersifat
anti gatal.
Permetrin HCl 5%, efektifitasnya seperti
Gamexan, namun tidak terlalu toksik.
Penggunaannya cukup sekali dan dapat diulang
setelah satu minggu. Tidak untuk anak < 2
tahun

Sistemik
Antihistamin sedatif (oral) untuk mengurangi
gatal. CTM 0.34 mg/kg BB 3 x sehari atau 4 mg
3 x 1 tab
Bila infeksi sekunder dapat ditambah antibiotik
sistemik mis: ampisilin, amoksisilin, eritromisin.

Nonmedikamentosa
Penyuluhan higiene perorangan & lingkungan
Pengobatan secara tepat & benar (seluruh orang
yang tinggal bersama harus mendapat
pengobatan)
Seluruh pakaian dicuci dengan menggunakan air
hangat
Kasur, bantal, dan benda-benda lain yang tidak
bisa dicuci dapat dijemur.
Kontrol seminggu lagi untuk melihat hasil terapi
dan perkembangan penyakit

DERMATITIS ATOPI

Penjelasan / penyuluhan kepada ortu pasien:


Penyakit bersifat kronik berulang,
penyembuhan sempurna jarang terjadi
pengobatan ditujukan untuk mengurangi
gatal & mengatasi kelainan kulit.
Selain obat perlu pencegahan kekambuhan :
Jaga kebersihan, gunakan sabun lunak misal
sabun bayi
Pakaian sebaiknya tipis, ringan, mudah
menyerap keringat
Udara & lingkungan cukup ventilasi & sejuk.
Hindari faktor pencetus: iritan, debu, dsb

Sistemik
Antihistamin klasik sedatif misal:
klorfeniramin maleat untuk mengurangi gatal
Bila terdapat infeksi sekunder dapat
ditambahkan antibiotik sistemik atau topikal

Topikal
Krim kortikosteroid potensi sedang/rendah, 1-2x
sehari sesudah mandi, sesuai dengan keadaan
lesi. Bila sudah membaik dapat diganti dengan
potensi yang lebih rendah.
Kortikosteroid potensi rendah :
krim hidrokortison 1%, 2,5%
Kortikosteroid potensi sedang :
krim betametason 0,1%
Pada kulit kering dapat diberikan emolien /
pelembab segera sesudah mandi.
Krim hidrofilik urea 10% dapat dicampur
hidrokortison 1%

URTIKARIA
Prinsip penatalaksanaan
Tata laksana pada layanan primer dilakukan
dengan first-line therapy, yaitu memberikan
edukasi pasien tentang penyakit urtikaria
(penyebab dan prognosis) dan terapi
farmakologis sederhana.

Urtikaria akut
Atasi keadaan akut terutama pada angioedema
karena dapat terjadi obstruksi saluran napas.
Penanganan dapat dilakukan di Unit Gawat
Darurat bersama-sama dengan/atau
dikonsultasikan ke Spesialis THT.
Bila disertai obstruksi saluran napas,
diindikasikan pemberian epinefrin subkutan
yang dilanjutkan dengan pemberian
kortikosteroid Prednison 60-80 mg/hari selama 3
hari, dosis diturunkan 5-10 mg/hari.

Urtikaria kronik
Pasien menghindari penyebab yang dapat
menimbulkan urtikaria, seperti:
Kondisi yang terlalu panas, stres, alkohol,
dan agen fisik.
Penggunaan antibiotik penisilin, aspirin,
NSAID, dan ACE inhibitor.
Agen lain yang diperkirakan dapat
menyebabkan urtikaria.

Pemberian farmakoterapi dengan:


Antihistamin (AH) oral nonsedatif, misalnya
Loratadin 10 mg/hari pemakaian 1 x sehari
selama 1 minggu.
Bila tidak berhasil dikombinasi dengan
Hidroksizin 3 x 25 mg atau diphenhydramine 4
x 25-50 mg / hari selama 1 minggu.
Apabila urtikaria karena dingin, diberikan
Siproheptadin (3 x 4 mg) lebih efektif selama 1
minggu terus menerus.

Antipruritus topikal: cooling antipruritic lotion,


seperti krim menthol 1% atau 2% selama 1
minggu terus menerus.
Apabila terjadi angioedema atau urtikaria
generalisata, dapat diberikan Prednison oral 6080 mg per hari dalam 3 kali pemberian selama 3
hari dan dosis diturunkan 5-10 mg/hari

HERPES ZOOSTER
Topikal
Stadium vesikel : bedak salisil 2% atau bedak
kocok kalamin agar vesikel tidak pecah.
Apabila erosif, diberikan kompres terbuka,
apabila terjadi ulserasi, dapat dipertimbangkan
pemberian salep antibiotik.

Oral / sistemik
Asiklovir: dewasa 5 x 800 mg/hari, anak-anak 4
x 20 mg/kgBB (dosis maksimal 800 mg), atau
Valasiklovir: dewasa 3 x 1000 mg/hari.
Pemberian obat tersebut selama 7-10 hari dan
efektif diberikan pada 24 jam pertama setelah
timbul lesi.
Antihistamin
Analgetik
Jika ada infeksi sekunder dapat diberikan
antibiotik

IMPETIGO BULOSA
Jika terdapat hanya beberapa vesikel atau bula,
dipecah lalu diberikan salep antibiotik atau
cairan antiseptik

Jika banyak vesikel diberikan antibiotik sistemik


Pada lesi dalam dan / atau luas diberikan
antibiotik sistemik:
Lini 1 : golongan penisilin : amoksisilin, ampisilin
Dosis dewasa: 3 x 250-500 mg
Dosis anak: 25 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3
dosis, selama 5-7 hari
Lini 2 : golongan makrolid : eritromisin,
dosis dws: 4 x 250-500 mg/hari selama 5-7 hari
dosis anak: 20-50 mg/kgBB/hari terbagi 4, 5-7 hari
Lini 3 : golongan sefalosporin
Dosis 10-25 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3 dosis,
5-7 hari (dewasa 2 x 500-1000 mg / hari)
Lini 4 : antibiotik lain-lain : klindamisin 4 x 150
mg sehari, pada infeksi berat dapat diberikan 4 x
300-450 mg sehari

THANK

Вам также может понравиться