Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH:
WAHYU DARMAWAN
F1G1 13 024
KENDARI
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LANDASAN TEORI
Pengelompokan peta berdasarkan isinya: seperti, Peta Hidrografi (Peta
Bathymetri), Peta Geologi, Peta Kadaster (peta kepemilikan tanah), Peta Irigasi
(jaringan saluran air) dan lain-lain. Pengelompokan peta berdasarkan skalanya:
peta skala besar (1 : 10.000 atau lebih besar), peta skala sedang (1 : 10.000 - 1 :
100.000), peta skala kecil (< 1 : 100.000). Peta berdasarkan penurunan dan
penggunaan: Peta Dasar, digunakan untuk membuat peta turunan dan
perencanaan umum maupun pengembangan suatu wilayah, Peta Tematik, dibuat
atau diturunkan berdasarkan peta dasar dan memuat tema-tema tertentu. Peta
tanpa skala akan mengurangi arti dan fungsinya atau bahkan tidak berguna. Skala
peta menunjukkan ketelitian dan kelengkapan informasi yang tersaji dalam peta.
Peta skala besar lebih teliti dan lebih lengkap dibandingkan peta skala kecil. Skala
peta bisa dinyatakan dengan: persamaan (engineer's scale), skala perbandingan,
skala numeris atau skala fraksi (numerical or fractional scale) dan grafis
(graphical scale).
Susunan Peta
Peta merupakan media untuk menyimpan dan menyajikan informasi tentang
rupa
pengelolaan dan pencarian, dibuat indeks peta dalam bentuk teks atau grafis.
Gambar unsur rupa bumi pada skala tertentu tidak selalu dapat disajikan sesuai
ukurannya karena terlalu kecil untuk digambarkan. Bila unsur itu dianggap
penting untuk disajikan, maka penyajiannya menggunakan simbol gambar
tertentu. Supaya peta mudah dibaca dan dipahami, maka aneka ragam informasi
peta pada skala tertentu harus disajikan dengan cara-cara tertentu, yaitu: Simbol
Warna : digunakan untuk membedakan berbagai obyek, misalnya jalan, sungai, rel
dan lain-lainnya. Daftar kumpulan simbol pada suatu peta disebut legenda peta. :
digunakan untuk membedakan atau merinci lebih jauh dari simbol suatu obyek,
Bentuk Kontur
Bentuk suatu kontur menggambarkan bentuk permukaan lahan yang
sebenarnya. Kontur-kontur yang berdekatan menunjukkan kemiringan yang terjal,
kontur-kontur yang berjauhan menunjukkan kemiringan yang landai. Jika konturkontur itu memiliki jarak satu sama lain secara tetap, maka kemiringannya teratur.
Beberapa catatan tentang kontur sebagai berikut:
Kontur adalah kontinyu (bersinambung). Sejauh mana pun kontur berada,
tetap akan bertemu kembali di titik awalnya. Perkecualiannya adalah jika kontur
masuk ke suatu daerah kemiringan yang curam atau nyaris vertikal, karena
ketiadaan ruang untuk menyajikan kontur-kontur secara terpisah pada pandangan
horisontal, maka lereng terjal tersebut digambarkan dengan simbol. Selanjutnya,
kontur-kontur akan masuk dan keluar dari simbol tersebut.
Jika kontur-kontur pada bagian bawah lereng merapat, maka bentuk lereng
disebut konveks (cembung), dan memberikan pandangan yang pendek. Jika
sebaliknya, yaitu merenggang, maka disebut dengan konkav (cekung), dan
memberikan pandangan yang panjang.Jika pada kontur-kontur yang berbentuk
meander tetapi tidak terlalu rapat maka permukaan lapangannya merupakan
daerah yang undulasi (bergelombang). Kontur-kontur yang rapat dan tidak teratur
menunjukkan lereng yang patah- patah. Kontur-kontur yang halus belokannya
juga menunjukkan permukaan yang teratur (tidak patah-patah), kecuali pada peta
skala kecil pada umumnya penyajian kontur cenderung halus akibat adanya
proses generalisasi yang dimaksudkan untuk menghilangkan detil-detil kecil
(minor).
1,25% . Untuk menentukan gradien suatu titik di jalan pada suatu peta, ukur jarak
horisontal antara kontur-kontur yang berurutan pada peta dan nyatakan dalam unit
yang sama seperti pada angka interval kontur. Misalnya, jika interval kontur 10
meter dan jarak yang diukur di peta antara dua kontur yang berurutan tersebut.
adalah 120 meter, maka gradien rata-ratanya antara dua kontur adalah 10/120 =
1/12 atau 1 dalam 12 atau 8,5%. Untuk menentukan gradien yang paling terjal
dari suatu jalan, temukan titik di mana dua kontur yang berturutan saling
berdekatan, kemudian ukurlah seperti prosedur di atas. Suatu gradien rata-rata
dapat diukur dengan cara yang sama terhadap beberapa interval kontur, meskipun
hal ini tidak banyak berarti kecuali ada kemiringan lereng yang konstan pada arah
yang sama. Jika dibutuhkan untuk memeriksa bahwa gradien maksimum
sepanjang suatu jalan tidak melebihi 1/6, dan interval kontur adalah 10 meter,
maka jarak antara kontur-kontur tadi tidak boleh kurang dari 6 x 10 = 60 meter.
Tandailah pada sepotong kertas suatu jarak 60 meter pada skala peta, interval
kontur dapat diperiksa untuk melihat apakah jarak pada titik mana pun lebih
pendek dari jarak yang ditentukan. Jika demikian halnya maka gradiennya lebih
terjal dari 1/6. Peta topografi mengacu pada semua ciri-ciri permukaan bumi yang
dapat diidentifikasi, apakah alamiah atau buatan, yang dapat ditentukan pada
posisi tertentu. Oleh sebab itu, dua unsur utama topografi adalah ukuran relief
(berdasarkan variasi elevasi axis) dan ukuran planimetrik (ukuran permukaan
bidang datar). Peta topografi menyediakan data yang diperlukan tentang sudut
kemiringan, elevasi, daerah aliran sungai, vegetasi secara umum dan pola
urbanisasi. Peta topografi juga menggambarkan sebanyak mungkin ciri-ciri
permukaan suatu kawasan tertentu dalam batas-batas skala.
Fungsi Peta Topografi dalam Pemetaan Geologi
Peta topografi adalah peta yang menggambarkan tinggi rendahnya muka
bumi. Dari peta topografi kita dapat mengetahui ketinggian suatu tempat secara
akurat. Cara menginterpretasikan peta topografi berbeda dengan peta umum
karena symbol-simbol yang digunakan berbeda. Sebelum menginterpretasikan
peta topografi, lakukan langkah-langkah sebagai berikut. Siapkan peta topografi
yang akan diinterpretasikan, misalnya peta Pulau Jawa. Perhatikan legenda untuk
memahami makna simbol-simbol yang terdapat pada peta.Perhatikan persebaran
data pada wilayah tersebut. Perhatikan tahun pembuatan peta untuk mengetahui
apakah peta tersebut masih relevan atau tidak. Pada peta topografi terdapat garisgaris kontur yang menunjukkan relief muka bumi. Peta topografi menunjukkan
bentuk-bentuk muka bumi. Bentuk- bentuk muka bumi tersebut adalah sebagai
berikut.
Pola pengaliran trelis dan paralel, mencerminkan bahwa batuan di daerah tersebut
sudah mengalami pelipatan. Pola pengaliran sejajar ditafsirkan bahwa daerah
tersebut telah mengalami
Mengetahui cara membuat block diagram dari suatu peta tpografi tersekala
Warna
Mistar 30 cm
Problem Sheet
Kertas Kalkir A3
KEGUNAAN
Sebagai alat untuk menulis dan
menggambar
Sebagai alat untuk mewarnai
symbol litologi
Sebagai alat untuk menggaris
Sebagai lembar permasalahan
yang akan di selesaikan
Membantu menggambar peta
topografi terhadap kontur yang
sangat rapat
Merekatkan kertas
Menggambar peta berupa garis
Drawing Pen
1.
2.
3.
4.
peta
5. Membuat symbol batuan dan mewarnai pada peta geologi serta membuatkan
etiket
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Hasil
2.1.1 Terlampir
2.2 Pembahasan
Peta topografi adalah peta yang menggambarkan tinggi rendahnya
muka bumi. Dari peta topografi kita dapat mengetahui ketinggian suatu tempat
secara akurat. Cara menginterpretasikan peta topografi berbeda dengan peta
umum
karena
symbol-simbol
yang
digunakan
berbeda.
Sebelum
titik
kordinat
yang
ada
pada
problem
set.
Selanjutnya
menginterpolasikan setiap angka yang sama pada satu garis. Setelah itu
dihubungkan antara titik ketinggian kontur yang sama dengan mengikuti
ketentuan sifat-sifat kontur. Kemudian peta dua dimensi yang telah dibuat diputar
30 untuk menghasilkan peta topografi.
Kemudian untuk interpretasi kontur langkah yang dilihat adalah kerapatan
kontur dan bentuk kontur. Untuk kontur yang rapat dan tidak bergerigi atau
bergelombang maka dikategorikan batuan beku yang kemudian diberi warna.
Selanjutnya untuk garis kontur yang rapat kemudian banyak lekukannya maka
disebut batuan metamorf yang diberi warna unggu. Selanjutnya untuk kontur yang
renggang disebut batuan sedimen dengan warna kuning. Kemudian dibuatkan
etiketnya.
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam pembuatan peta topografi dua dimensi dan tiga dimensi data yang
dibutuhkan adalah garis lintang utara dan lintang selatan yang kemudian
2.
menginterpolasikannya.
Dalam interpretasi kontur hal yang harus diketahui adalah bentuk garis
kontur dan kerapatan garis kontur.garis kontur yang rapat dan tidak
bergerigi atau bergelombang maka dikategorikan batuan beku yang
kemudian diberi warna. Selanjutnya untuk garis kontur yang rapat kemudian
banyak lekukannya maka disebut batuan metamorf yang diberi warna
unggu. Selanjutnya untuk kontur yang renggang disebut batuan sedimen
3.
3.2 SARAN
Saran yang dapat saya berikan adalah untuk asistennya harus ditambah
beberapa orang lagi, dan diadakan buku penuntun agar praktikum bisa berjalan
dengan baik dan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Rafil,
2011,
Peta
Topografi,http://rafilpetatopografi.blogspot.com/2011/01/peta-topografi.html. Diakses tanggal 26
maret 2013 (html, online).
http://rahmatkusnadi6.blogspot.co.id/2010/07/peta-kontur.html (diakses 25
oktober 2015 jam wita 10.00)
https://allaboutgeo.wordpress.com/2013/11/23/peta-geologi/ (diakses 25 oktober
2015 jam wita 23.00)