Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kl
Epi
Gambar 4.1 Batuan terubah dengan mineral ubahan klorit dan epidot.
Nomor conto: 2010/AHW/38. (Epi:epidot; Klo:klorit )
24
Gambar 4.2 Mineral lempung sebagai mineral ubahan pada batuan terubah argilik.
Nomor conto : 2010/AHW/11A
Intensitas Alterasi
Lemah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
Total
Keterangan
Kehadiran mineral sekunder sedikit, yaitu kurang dari
25%
Kehadiran mineral sekunder 25-75%
Kehadiran mineral sekunder >75%
Batuan telah sangat terubah, namun tekstur primer masih
dapat dibedakan
Batuan telah sangat terubah dan tekstur primer tidak dapat
dibedakan
di
daerah
penelitian
adalah
granodiorit
yang
terdiri
dari
25
// Nikol
E
0
A
P1
E
X Nikol
0,5 mm
Gambar 4.3 Sayatan tipis dari titik lokasi 2010/AHW/01. Sayatan menunjukkan kehadiran
mineral primer kuarsa (D1) dan plagioklas (D2), dan mineral ubahan yang terdiri atas: Feklorit (E3), Mg-klorit (A6), epidot (A4), kuarsa sekunder (A3), serisit (B2), dan mineral
opak (C1)
26
Zoisit hadir dalam jumlah yang sedikit dan berasosiasi dengan epidot. Kalsit
hadir menggantikan plagioklas serta setempat ditemukan sebagai pengisi
rekahan bersama kuarsa. Adularia hadir dalam bentuk rombik dan dalam jumlah
sedikit. Albit hadir dalam ukuran yang halus-sedang (0,02-0,1 mm), anhedral
dan beberapa menunjukkan twinning.
Zeolit hadir mengisi ruang di antara kuarsa, ditemukan dalam persentase
yang kecil dan tidak dominan sebagai mineral ubahan pada batuan. Serisit hadir
sebagai agregat halus berserabut yang tersebar dalam batuan. Serisit umumnya
mengubah plagioklas dan K-feldspar (Gambar 4.4). Mineral lempung hadir
sebagai agregat sangat halus dan berserabut menggantikan mineral primer
seperti plagioklas dan K-feldspar serta beberapa mineral ubahan lainnya.
Mineral opak hadir di setiap sayatan tipis batuan, subhedral-anhedral, dan
memiliki ukuran 0,05-0,5 mm. Mineral opak tersebut akan diidentifikasi
jenisnya melalui mineragrafi. Namun, dari pengamatan petrografi, mineral opak
yang berbentuk prismatik euhedral diperkirakan sebagai pirit dan berasosiasi
dengan serisit dan kuarsa sekunder.
Overprinting antara mineral menunjukkan adanya perubahan kondisi
fluida yang terbentuk pada suhu dan pH fluida yang berbeda. Dari hasil
pengamatan petrografi, terlihat bahwa mineral serisit di-overprint oleh epidot
(Gambar 4.4) dan kalsit.
A
E
0
// Nikol
F
P2
0,25 mm
X Nikol
Gambar 4.4 Sayatan tipis dari titik 2010/AHW/06. Sayatan menunjukkan kehadiran
mineral primer kuarsa (F4) dan plagioklas (I7) yang terubah oleh serisit dan epidot (I6)
dan overprinting serisit oleh epidot (I7)
Dewi Prihatini (12007012)
27
Tabel 4.2 Mineral ubahan dan intensitas ubahan berdasarkan hasil pengamatan petrografi
(Kal: Kalsit, Klo:Klorit, Epi:Epidot, Zoi:Zoisit, Zeo:Zeolit, Adu:Adularia, Alb:Albit,
K:Kuarsa, Ser:Serisit, Op: Mineral opak, Lem: Mineral lempung)
Mineral
Ser
Op
Lem
Intensitas
No. Conto
Ubahan
2010/AHW/01A
Sedang
2010/AHW/04A
Sedang
2010/AHW/05A
Sedang
2010/AHW/06A
Sedang
2010/AHW/07A
Sedang
2010/AHW/08A
Sedang
2010/AHW/09
Kuat
2010/AHW/10D
Kuat
2010/AHW/11C
Kuat
2010/AHW/12
Kuat
2010/AHW/13
Kuat
2010/AHW/14
Kuat
2010/AHW/15
Kuat
2010/AHW/38
Sedang
2010/AHW/39A
Sedang
2010/AHW/40A
Sedang
2010/AHW/41A
Sedang
28
Gambar 4.5 Alat ASD (Analytical Spectral Device) model TSP 350-2500HR
Uji ASD dilakukan terhadap 7 conto batuan dari daerah penelitian untuk
mengidentifikasi jenis mineral lempung (Lampiran C). Uji ini dilakukan
terhadap conto batuan terpilih yang secara megaskopis dan mikroskopis
menunjukkan bahwa batuan telah terubah oleh mineral lempung. Hasil uji ASD
dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Mineral ubahan berdasarkan hasil uji ASD
(Ill: Illit, Mon: Montmorilonit, Kao: Kaolinit, Mus: Muskovit,
Sme: Smektit, Klo: Klorit, Dol: Dolomit)
Nomor Conto
Ill
Mon
Kao
Mus
Sme
Klo
Dol
2010/AHW/06
2010/AHW/15
2010/AHW/37A
2010/AHW/37B
2010/AHW/38A
2010/AHW/38B
2010/AHW/39
29
Zona Serisit-Kuarsa-Pirit-Pirit
Zona alterasi ini dicirikan oleh kehadiran mineral ubahan serisit, kuarsa, dan
pirit. Jenis batuan yang mengalami ubahan ini adalah granodiorit dengan
intensitas ubahan sedang-kuat. Berdasarkan perajahan temperatur, Zona
Serisit-Kuarsa-Pirit berada dalam kisaran temperatur 2800 sampai ~3000 C
(Tabel 4.4).
Nama
Mineral
100
200
300
Serisit**
Kuarsa*
Pirit*
Zona Epidot-Klorit-Kalsit
Zona alterasi ini dicirikan oleh kehadiran mineral ubahan klorit, epidot,
kalsit, zoisit, albit, adularia, zeolit, dan dolomit. Jenis batuan yang
mengalami ubahan ini adalah granodiorit dengan intensitas ubahan sedang.
Berdasarkan perajahan temperatur, Zona Epidot-Klorit-Kalsit berada dalam
kisaran temperatur 2200 sampai ~3000C (Tabel 4.5). Zona ini diperkirakan
terbnentuk dari fluida dengan pH mendekati netral, yaitu kisaran pH 7-8 dan
disebandingkan dengan Zona Propilitik (Corbett dan Leach, 1998).
30
Nama
Mineral
100
200
300
Klorit*
Epidot*
Kalsit*
Albit**
Adularia*
Zona Illit-Kaolinit
Zona alterasi ini dicirikan oleh kehadiran mineral ubahan kaolinit, illit,
smektit, dan montmorilonit. Jenis batuan yang mengalami ubahan ini adalah
granodiorit dengan intensitas ubahan sedang-kuat. Berdasarkan perajahan
temperatur, Zona Illit-Kaolinit ini berada dalam kisaran temperatur 15001700C (Tabel 4.6). Zona ini diperkirakan berada pada kisaran pH 4-6 dan
disebandingkan dengan Zona Argilik (Corbett dan Leach, 1998).
Tabel 4.6 Kisaran temperatur mineral alterasi pada Zona Illit-Kaolinit
(Hedenquist dan White, 1995)
Nama
Mineral
100
200
300
Kaolinit
Illit
Smektit
Montmorilonit
31
32
Py
Gal
Sfa
Py
Mn
g
Cpy
Sfa
Gambar 4.7 (a) Urat kuarsa yang berasosiasi dengan pirit dan galena. Titik lokasi:
2010/AHW/37, (b) Urat Kuarsa yang berasosiasi dengan manganit, kalkopirit, sfalerit,
dan pirit. Titik lokasi: 2010/AHW/38. (Py: Pirit, Sfa: Sfalerit, Gal: Galena, Cpy:
Kalkopirit, Mng: Manganit)
Mineral bijih yang dapat diamati secara megaskopis adalah pirit, kalkopirit,
galena, sfalerit, manganit, dan malakit (Gambar 4.7 a dan b). Pirit merupakan
mineral bijih yang paling dominan. Kehadirannya dapat berasosiasi dengan urat
kuarsa maupun menyebar dalam batuan.
33
Pirit
Gambar 4.8 Pirit berukuran halus (<0,1 cm) yang menyebar (disseminated) dalam
granodiorit terubah. Titik lokasi: 2010/AHW/12
Gambar 4.9 Malakit yang terdapat pada batuan samping granodiorit terubah.
Titik lokasi: 2010/AHW/37 (Mal : Malakit)
Tekstur urat kuarsa yang terlihat di daerah penelitian, yaitu comb. Tekstur
tersebut merupakan jenis tekstur primer pada urat kuarsa. Tekstur comb
merupakan tekstur yag terdiri dari kelompok kristal paralel atau subparalel yang
tegak lurus terhadap dinding urat dan memiliki bentuk menyerupai sisir
34
(Morrison dkk., 1990). Pada daerah penelitian, tekstur comb terdapat pada urat
kuarsa yang memiliki ukuran relatif kecil, yaitu 2-5 cm (Gambar 4.10).
Gambar 4.10 Tekstur comb pada urat kuarsa yang mengisi rekahan pada granodiorit
terubah. Titik lokasi: 2010/AHW/10
pengamatan
mineragrafi
terhadap
sayatan
poles
dengan
35
Tabel 4.7 Mineral bijih yang teridentifikasi dari hasil pengamatan mineragrafi
(Py: Pirit, Cpy: Kalkopirit, Sfa: Sfalerit, Gal: Galena, Ars: Arsenopirit,
Tet: Tetrahedrit, Kov: Kovelit, Kal: Kalkosit)
Mineral Bijih
Py
Cpy
Sfa
Gal
Ars
Tet
Kov
Kal
No. Conto
2010/AHW/10B
2010/AHW/10C
2010/AHW/10D
2010/AHW/10E
2010/AHW/12
2010/AHW/13
2010/AHW/37A
2010/AHW/37H
2010/AHW/37I
2010/AHW/38H
2010/AHW/39I
2010/AHW/39J
Py
Sfa
Py
Tet
Cpy
Sfa
a
0,25 mm
0,25 mm
c
Py
Cpy
Kal
Cpy
Ga
0,5 mm
Kov
0,25 mm
Gambar 4.11 Pengamatan mikroskopis pada paralel nikol (a) Pirit hadir mengisi ruang
antara kuarsa, (b) Sfalerit hadir dalam bentuk ireguler (c) Galena, pirit, dan kalkopirit
yang mengisi ruang diantara kuarsa (d) Kalkopirit yang digantikan oleh kalkosit dan
kovelit (Py: Pirit, Gal: Galena, Sfa: Sfalerit, Cpy: Kalkopirit, Kal: Kalkosit, Kov: Kovelit)
Dewi Prihatini (12007012)
36
Tetrahedrit berwarna abu-abu muda hadir dengan ukuran realtif halus dan
menggantikan (replacement) kalkopirit (Gambar 4.11c). Kovelit dan kalkosit
juga hadir menggantikan kalkopirit (Gambar 4.11d). Arsenopirit berwarna putih,
hadir mengisi ruang di antara kuarsa dan pirit. Galena berwarna putih dan
memiliki kenampakan khusus, yaitu triangular pit (Gambar 4.11c).
37
b
Py
Py
Ar
s
Py
Ar
0,5 mm
0,25 mm
d
Ga
l
Sfa
Ar
s
Ga
Py
Cpy
Py
0,5 mm
0,05 mm
Chalcopyrite
disease
Gambar 4.12 Pengamatan mikroskopis pada paralel nikol (a) Arsenopirit mengisi ruang
di antara pirit, (b) Pirit memotong arsenopirit, (c) Galena mengisi ruang di antara pirit dan
arsenopirit (d) Sfalerit dan kalkopirit mengisi rekahan di antara galena
38
Tet
a
Ars
Kov
Ars
Py
Cpy
0,125 mm
0,25 mm
Kal
Cpy
Tet
Py
a Kov
Py
Ga
l
0,5 mm
0,125 mm
Gambar 4.13 Pengamatan mikroskopis pada paralel nikol (a) Tetrahedrit menggantikan
kalkopirit, (b) Kovelit menggantikan kalkopirit, (c) Kovelit menggantikan tetrahedrit,
(d) Kalkosit menggantikan kalkopirit
Tabel 4.8. Paragenesis mineral bijih di daerah penelitian
Mineral
Tahap Pembentukan
Pirit (FeS2)
Arsenopirit (FeAsS)
Galena (PbS)
Sfalerit (ZnFe)S
Kalkopirit (CuFeS2)
Tetrahedrit (Cu12SbS13)
Kovelit (CuS)
Kalkosit (Cu2S)
Malakit (Cu2CO3) (OH) 2
Manganit (MnO) (OH)
39