Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
54
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 1
Pengukuran VSWR
2.
3.
4.
Pilih range frekuensi yang akan diukur misalnya frekuensi kerja yang akan
diukur 2.3 GHz dan 3.3 GHz, maka frekuensi yang akan di atur adalah dari
2.2 GHz sampai 3.6 GHz
a. Pilih F1, masukan range frekuensi terbawah dan tekan ENTER
b. Pilih F2, masukan range frekuensi teratas dan tekan ENTER
5.
6.
Bila ingin melihat nilai VSWR pada titik tertentu, gunakan tombol
MARKER (M1 s/d M6) untuk menandai 4 titik berbeda pada tampilan
layar
Hasil pengukuran VSWR antena yang diperoleh dari rancangan antena
Hasil Pengukuran
Hasil simulasi
2,200
1,55
2,16
2,225
1,68
2,21
2,250
1,72
2,19
2,275
1,65
1,92
2,300
1,39
1,72
2,325
1,10
1,75
2,350
1,24
1,78
2,375
1,61
1,79
2,400
2,00
1,86
2,425
2,36
1,90
2,450
2,63
1,96
2,475
3,07
2,01
2,500
3,37
2,06
2,525
3,61
2,14
2,550
3,71
2,17
2.575
3,68
2,24
2,600
3,55
2,28
2,625
3,20
2,34
2,650
2,87
2,31
2,675
2,80
2,20
2,700
2,34
1,98
2,725
2,12
1,91
2,750
1,87
1,90
2,775
1,91
1,94
2,800
1,54
1,98
2,825
1,41
1,99
2,850
1,33
1,97
2,875
1,41
1,91
2,900
1,54
1,84
2.925
1,67
1,83
2.950
1,73
1,86
2.975
1,75
1,93
3.000
1,71
2,04
3.025
1,64
2,08
3.050
1,53
1,96
3.075
1,44
1,91
3.100
1,40
1,96
3.125
1,46
2,00
3.150
1,59
2,10
3.175
1,73
2,16
3.200
1,87
2,15
3.225
1,99
2,02
3.250
2,09
1,93
3.275
2,17
1,87
3.300
2,20
1,76
3.325
2,21
1,79
3.350
2,18
1,84
3.375
1,92
1,83
3.400
1,85
1,88
3.425
1,43
1,93
3.450
1,33
2,02
3.475
1,33
2,07
3.500
1,44
2,16
LAMPIRAN 2
Pengukuran Return Loss
2.
3.
4.
Pilih range frekuensi yang akan diukur misalnya frekuensi kerja yang akan
diukur 2.3 GHz dan 3.3 GHz, maka frekuensi yang akan di atur adalah dari
2.2 GHz sampai 3.6 GHz
a. Pilih F1, masukan range frekuensi terbawah dan tekan ENTER
b. Pilih F2, masukan range frekuensi teratas dan tekan ENTER
5.
Mengambil data untuk nilai return loss berupa gambar yang ditampilkan
Networ Analyzer Anritsu MS2034B
6.
Bila ingin melihat nilai return loss pada titik tertentu, gunakan tombol
MARKER (M1 s/d M6) untuk menandai 4 titik berbeda pada tampilan
layar
Hasil pengukuran return loss antena yang diperoleh dari rancangan antena
Frekuensi
Hasil Pengukuran
Hasil simulasi
2,200
-13,50
-8,73
2,225
-11,90
-8,52
2,250
-11,50
-8,65
2,275
-12,33
-9,64
2,300
-15,63
-11,50
2,325
-16,67
-11,26
2,350
-19,24
-11,12
2,375
-12,62
-10,78
2,400
-9,56
-10,36
2,425
-7,81
-10,12
2,450
-6,71
-9,75
2,475
-5,84
-9,52
2,500
-5,15
-9,21
2,525
-4,93
-8,95
2,550
-4,79
-8,62
2.575
-4,83
-8,33
2,600
-5,03
-8,16
2,625
-5,65
-7,87
2,650
-6,24
-8,00
2,675
-7,03
-8,58
2,700
-7,91
-9,74
2,725
-8,87
-10,10
2,750
-10,00
-10,02
2,775
-11,56
-9,84
2,800
-13,41
-9,63
2,825
-15,78
-9,54
2,850
-16,83
-9,73
2,875
-15,32
-10,05
2,900
-13,43
-10,57
2.925
-11,94
-10,69
2.950
-11,52
-10,39
2.975
-11,31
-10,03
3.000
-11,68
-9,32
3.025
-12,30
-9,12
3.050
-13,54
-10,05
3.075
-14,87
-10,18
3.100
-15,51
-9,70
3.125
-14,56
-9,55
3.150
-12,78
-8,45
3.175
-11,44
-8,59
3.200
-10,31
-8,68
3.225
-9,50
-9,42
3.250
-9,05
-10,05
3.275
-8,65
-10,53
3.300
-9,67
-11,23
3.325
-9,47
-10,97
3.350
-8,57
-10,63
3.375
-9,99
-10,52
3.400
-12,41
-10,27
3.425
-15,09
-9,96
3.450
-17,02
-9,39
3.475
-17,07
-9,16
3.500
-15,61
-8,78
LAMPIRAN 3
Pengukuran Pola Radisasi
Antena yang ingin diukur dihubungkan dengan port-2 dan antena lain
tersebut dihubungkan dengan port-2 dan antena lain tersebut dihubungkan
dengan port-1 diperlihatkan pada Gambar 3
2.
3.
4.
5.
Mencatat nilai level sinyal yang tertera pada Network Analyzer Anritsu
MS2304B pada posisi 00
6.
7.
Mencatat nilai level sinyal yang tertera pada Network Analyzer Anritsu
MS2304B setiap perubahan 100
LAMPIRAN 4
LAMPIRAN
:
PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL POS DAN
TELEKOMUNIKASI
NOMOR
: 96 /DIRJEN/ 2008
a.
BS
: Base Station
b.
BWA
c.
CPE
d.
dB
: Decibell
e.
dBi
: Decibell Isotropic
f.
dBm
: Decibell Milliwatt
g.
DC
: Direct Current
h.
EIRP
i.
Mbps
j.
MHz
: Mega Hertz
k.
: Jenis konektor
l.
PMP
: Point-to-Multi Point
m. PTP
: Point-to-Point
n.
RF
: Radio Frequency
o.
SMA
: Jenis konektor
p.
SS
: Subscriber Station
q.
TDD
r.
VSWR
s.
XPD
4 Istilah
Untuk tujuan standardisasi ini beberapa istilah didefinisikan sebagai berikut :
a. Base
Station
b. Broadband
c. BWA
d. Daya
e. CPE
f.
dBi
g. EIRP
h. Jaringan
BWA
i.
Nomadic
j.
Subscriber
k. Telekomuni
kasi
l.
XPD
5 Model Referensi
Cakupan Standardisasi
Base Station
Antena
BS
Antena
SS
Subscriber
Station
6 Entitas Model
Berikut penjelasan dari entitas-entitas yang terdapat dalam model referensi.
6.1
BS
- Merupakan perangkat yang berfungsi sebagai pusat transmisi data.
- Berfungsi sebagai pusat koordinasi manajemen sumber daya (radio).
6.2
SS
- Merupakan perangkat terminasi jaringan di sisi pelanggan (CPE).
- Berfungsi sebagai sarana transmisi data pelanggan.
6.3
7 Titik Referensi
7.1
U
- Radio Interface BWA.
7.2
U
- Titik referensi antara BS atau SS dengan antena.
BAB II
KARAKTERISTIK UMUM DAN OPERASIONAL
1.
3.
4.
- Point-to-point (PTP)
- Point-to-mutipoint (PMP)
Antena BWA 23 diklasifikasikan berdasarkan jenis perangkat BWA 23
2.
- Antena BS
- Antena SS
BAB III
PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI
1
Base Station
Parameter Elektrikal
Nilai
Frequency Range
Gain
Omni : Minimum 9 dBi
Impedansi
50
Polarisasi (rambatan)
Vertikal
VSWR
Maksimum 1.9 : 1
50 W
XPD
Minimum 20 dB
Konektor
N Female
Parameter Lingkungan
Nilai
110 Newton
75 Newton
DC grounded
Temperatur
Maksimum 650 C
Kelembaban
100 %
Subscriber Station
Parameter Elektrikal
Nilai
Frequency Range
Gain
Maksimum 15 dBi
Impedansi
50
Polarisasi (rambatan)
Vertikal
VSWR
Maksimum 1.9 : 1
50 W
XPD
Minimum 20 dB
Konektor
Parameter Lingkungan
Nilai
DC grounded
: maksimum 95 %
Outdoor : maksimum 65 C
Temperatur
Indoor
: maksimum 40 C
Dokumentasi
Perangkat dilengkapi dokumentasi teknik mengenai petunjuk penggunaan
dan spesifikasi yang terkait dalam bahasa Indonesia.
BAB IV
PERSYARATAN PENGUJIAN
1
Cara Pengujian
Tata-cara pengujian perangkat diatur dalam dokumen terpisah. Cara
pengujian harus mampu memperlihatkan secara kualitatif dan kuantitatif
bahwa perangkat yang diuji memenuhi persyaratan dalam standar ini.
Syarat Penandaan
Setiap Perangkat Antena BWA 23 wajib ditandai dengan memuat nama pabrik
dan negara pembuat, merk / tipe dan nomor seri.
Ditetapkan di :
JAKARTA
Pada tanggal :
PEBRUARI 2008
DIREKTUR
JENDERAL
TELEKOMUNIKAS
POS
26
DAN