Вы находитесь на странице: 1из 58

Pokja AMPL Kabupaten

Tangerang

BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN TANGERANG

2.1.

Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik.

2.1.1.

Geografis.

Kabupaten Tangerang terletak pada posisi cukup strategis berada dibagian timur Provinsi Banten pada koordinat
10620-10643 Bujur Timur dan 600-600-620 Lintang Selatan. Luas Wilayah Kabupaten Tangerang 959,61 km
atau 95,961 hektar, ditambah kawasan reklamasi pantai dengan luas 9.000 hektar, dengan garis pantai sepanjang
51 kilometer dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara

: Berbatasan dengan Laut Jawa (dengan garis pantai 50 Km2);

b. Sebelah Timur

: Berbatasan dengan DKI Jakarta dan Kota Tangerang;

c. Sebelah Selatan

: Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok;

d. Sebelah Barat

: Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak

Jarak antara Kabupaten Tangerang dengan Pusat Pemerintahan Republik Indonesia (DKI Jakarta) sekitar 30 km,
yang bisa ditempuh dengan waktu setengah jam. Keduanya dihubungkan dengan lajur lalu lintas darat bebas
hambatan (jalan TOL) Jakarta - Merak yang menjadi jalur utama lalu lintas perekonomian antara Pulau Jawa dengan
Pulau Sumatera.

Kedudukan geografis Kabupaten Tangerang yang berbatasan dengan DKI Jakarta menjadi salah satu potensi
Kabupaten Tangerang untuk berkembang menjadi daerah penyangga Ibukota Negara. Kedekatan dengan Ibukota
dan sebagai pintu gerbang antara Banten dan DKI Jakarta, maka akan menimbulkan interaksi yang menumbuhkan
fenomena interdepedensi yang kemudian berdampak pada timbulnya pertumbuhan di suatu wilayah.

2.1.2.

Administratif

Secara adminstratif Kabupaten Tangerang adalah salah satu daerah tingkat II yang merupakan bagian dari wilayah
pemerintahan Provinsi Banten, wilayah pemerintahan kabupaten Tangerang terdiri atas 29 (dua puluh sembilan)
kecamatan, 28 (dua puluh delapan) kelurahan dan 246 (dua ratus empat puluh enam) desa.

2012

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang

Halaman -

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

Luas rata-rata kecamatan di Kabupatan Tangerang sendiri yaitu 33.09 Ha per kecamatan atau 3.4% dari total luas
wilayah kabupaten yang mencapai 959.61 ha.

PROVINSI
BANTEN

KABUPATEN
TANGERANG

2012

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang

Halaman -

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Peta 2.1. Peta Orientasi Kabupaten Tangerang Dalam Wilayah Provinsi Banten

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Sumber : RTRW Kabupaten Tangerang Tahun 2011-2031

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Peta. 2.2. Peta Administrasi Kabupaten Tangerang dan Cakupan Wilayah Kajian

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Sumber : RTRW Kabupaten Tangerang Tahun 2011-2031

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

Secara lebih
nama dan luas
perkecamatan
di Kabupaten
dapat dilihat
Nama, Luas
Kecamatan

No

Nama Kecamatan

Cisoka
Solear
Tigaraksa
Jambe
Cikupa
Panongan
Curug
Kelapa Dua
Legok
Pagedangan
Cisauk
Pasar Kemis
Sindang Jaya
Balaraja
Jayanti
Sukamulya
Kresek
Gunung Kaler
Kronjo
Mekar Baru
M a u k
Kemiri
Sukadiri
Rajeg
Sepatan
Sepatan Timur
Pakuhaji
Teluknaga
Kosambi
Jumlah
Kelurahan/Desa dibawah ini:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

Jumlah
Desa/Kelurahan
10
7
14
10
14
8
7
6
11
11
6
9
7
9
8
8
9
9
10
8
12
7
8
13
8
8
14
13
10
274

Luas Wilayah
Terhadap Total
Km
(%)
26.98
2.8%
29.01
3.0%
48.74
5.1%
26.02
2.7%
42.68
4.4%
34.93
3.6%
27.41
2.9%
24.38
2.5%
35.13
3.7%
45.69
4.8%
27.77
2.9%
25.92
2.7%
37.15
3.9%
33.56
3.5%
23.89
2.5%
26.94
2.8%
25.97
2.7%
29.63
3.1%
44.23
4.6%
23.82
2.5%
51.42
5.4%
32.7
3.4%
24.14
2.5%
53.7
5.6%
17.32
1.8%
18.27
1.9%
51.87
5.4%
40.58
4.2%
29.76
3.1%
959.61
100.0%

Tabel 2.1. Nama, Luas Wilayah Per Kecamatan dan Jumlah Kelurahan/Desa

rinci mengenai
wilayah
yang terdapat
Tangerang
pada Tabel 2.2
Wilayah Per
dan
Jumlah

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

Sumber : Tangerang Dalam Angka/BPS Tahun 2011

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

2.1.3.

Kondisi Fisik

Topografi
Sebagian besar wilayah Kabupaten Tangerang merupakan dataran rendah, dimana sebagian besar wilayah
Kabupaten Tangerang memiliki topografi yang relatif datar dengan kemiringan tanah rata-rata 0 - 3% dan ketinggian
tanah antara 0 - 50 meter di atas permukaan laut.
Dibagian Utara ketinggian tanah berkisar antara 0 - 25 meter di atas permukaan laut, yaitu Kecamatan Teluknaga,
Mauk, Kemiri, Sukadiri, Kresek, Kronjo, Pasarkemis, dan Sepatan. Sedangkan dibagian tengah ke arah selatan
ketinggian tanah mencapai lebih dari 25 meter di atas permukaan laut.
Berdasarkan kondisi tersebut ketinggian tanah wilayah Kabupaten Tangerang terbagi atas 2 dataran, yaitu 44.595 Ha
atau 40,16% berada pada ketinggian tanah 0 - 25 m dan 66.443 Ha atau 59,84 % berada pada ketinggian tanah 26 50 meter di atas permukaan laut. Keadaan ini memberikan gambaran bahwa wilayah dataran Kabupaten Tangerang
sebagian besar berada pada ketinggian tanah antara 0 - 25 meter di atas permukaan laut.
2.1.3.2.

Geologi.

Keadaan goelogis Kabupaten Tangerang menurut jenis batuannya terdiri dari beberapa jenis batuan, yaitu : Aluvial
seluas 63.512 Ha, Pleistocen Vulcanic Facies 43.365 ha, Pliocen sedimentary 17.095 ha dan Niocens sedimentary
seluas 4.299 Ha. Sedangkan menurut jenis tanahnya terdiri dari aluvial kelabu tua, asosiasi glei humus rendah dan
aluvial kelabu, asosiasi latosol merah dan latosol coklat kemerahan, podsolik kuning, aluvial kelabu, asosiasi
podsolik kuning dan hidromorf kelabu, asosiasi aluvial kelabu dan glei humus rendah, serta asosiasi hidromorf
kelabu dan paluosol. Daerah bagian utara kabupaten Tangerang merupakan daerah yang sedikit bergelombang
lemah, daerah ini termasuk dalam ketegori bentuk lahan bentukan asal pengendapan (alluvial).
2.1.3.3.

Klimatologi.

Berdasarkan data Badan Meteorologi Geofisika Klas I Tangerang temperatur udara di Kabupaten Tangerang tahun
2008 2010 berada pada suhu 25,90 C 28,50 C, suhu maksimum terjadi pada bulan September 2009 yaitu
28.50 C dan suhu minimum pada bulan pebruari 2008 yaitu 25.90 C. rata-rata suhu udara diKabupaten Tangerang
dalam kurun waktu tahun 2008 2010 yaitu 27,50C.
Keadaan curah hujan tertinggi pada tahun 2008 - 2010 terjadi pada bulan pebruari tahun 2008 yaitu sebesar 664
mm, sedangkan rata-rata curah hujan dalam 3 tahun terakhir tahun 2008 2010 yaitu sebesar 159,3 mm.
Sedangkan rata-rata hari hujan pada tahun 2008 - 2010 yaitu sebesar 11,6 hari hujan. Keterangan lebih jelas dapat
dilihat dalam Tabel dibawah ini:
Gambar 2.1..
Suhu / Temperatur Udara Kabupaten Tangerang
Tahun 2008, 2009, 2010

Gambar 2..2.
Banyaknya Curah Hujan Kabupaten Tangerang
Tahun 2008, 2009, 2010

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

Sumber : BMG, Stasiun Geofisika Klas I Tangerang

Sumber : BMG, Stasiun Geofisika Klas I Tangerang

Tabel. 2.2. Suhu/Temperatur Udara Kabupaten Tangerang

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Bulan
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember

Suhu/Temperatur ( Celcius )
Tahun
2008
2009
2010
rata2
27.2
26.7
26.7
27.5
25.9
26.6
26.6
27.5
26.6
27.5
27.5
27.5
27.2
27.9
27.9
27.5
27.6
27.8
27.8
27.5
27.3
27.9
27.9
27.5
27.1
27.3
27.3
27.5
27.3
27.7
27.7
27.5
28.1
28.5
28.5
27.5
28.3
28.4
28.4
27.5
27.8
27.9
27.9
27.5
27.3
27.8
27.8
27.5

Rata-rata
27.3
27.7
Sumber : BMG, Stasiun Geofisika Klas I Tangerang

27.7

27.5

Tabel. 2.3. Curah Hujan Kabupaten Tangerang


N
O
1
2
3
4

BULAN
Januari
Pebruari
Maret
April

2008
Curah hujan Hari hujan
138
13
664
28
98
12
198
14

TAHUN
2009
Curah hujan Hari hujan
377
19
253
28
211
14
305
14

2010
Curah hujan Hari hujan
377
19
253
28
211
14
305
14

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

5
6
7
8
9
10
11
12

Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Average

55
141
1
48
2
81
174
144
145.3

7
8
1
8
2
11
13
20
11

197
129
21
15
18
34
247
188
166

13
8
4
1
3
6
18
13
12

197
129
21
15
18
34
247
188
166.3

13
8
4
1
3
6
18
13
11.8

Sumber : BMG, Stasiun Geofisika Klas I Tangerang

2.1.3.4.

Kondisi Sumber Daya Air

Kuantitas air sungai di Kabupaten Tangerang relatif cukup tinggi meskipun terjadi fluktuasi debit aliran yang cukup
besar antara musim hujan dan musim kemarau, sedangkan kualitasnya menunjukkan adanya indikasi pencemaran
di beberapa sungai.
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tangerang 2011-2031 diketahui bahwa di sebagian wilayah
Kabupaten Tangerang (meliputi 6 kecamatan yaitu: Mauk, Rajeg, Pasar Kemis, Cikupa, Curug dan Legok) terdapat 3
lapisan akifer, yaitu:
1. Akifer dangkal dengan kedalaman < 20 m dan didominasi oleh lapisan Pasir
2. Akifer menengah dengan kedalaman 20 70 m dan didominasi oleh lapisan lempung formasi Bantam Atas
3. Akifer dalam dengan kedalaman > 70 m dan didominasi oleh lapisan formasi Genteng dan formasi Bojongmanik
Potensi air sungai dan situ/rawa yang merupakan potensi air permukaan di Kabupaten Tangerang berdasarkan Satuan
Wilayah Sungai (SWS) menunjukan potensi sebagai berikut:
1. Debit terkecil rata-rata bulanan SWS Cisadane-Ciliwung, sebesar 2,551 m/dt diwakili oleh pengukuran di
Sungai Cidurian, stasiun Parigi dalam tahun 1995, sedang debit terbesar rata-rata bulanan sebesar 115,315
m/dt, diukur di Sungai Cisadane, stasiun Batu Beulah dalam periode 1991 sampai 1998.
2. Di SWS Cisadane-Cikuningan, belum ada data pengukuran jangka panjang, pengukuran dilakukan sesaat
menggunakan current meter dan didapat debit aliran terkecil sebesar 0,078 m/dt diwakli oleh pengukuran di
Sungai Cikoncang, stasiun Cikeusik pada tanggal 5 September 2002, sedang debit terbesar adalah 2,454 m/dt
diwakili oleh pengukuran di Sungai Cimadur, stasiun Sukajaya pada tanggal 6 September tahun 2002.
3. Air hujan yang setelah dianalisis dengan perhitungan neraca air menunjukan bahwa Kabupaten Tangerang
mengalami defisit air pada bulan Maret sampai bulan November (8 bulan) sementara suplus air hanya terjadi
pada bulan Desember, Januari dan Februari (3 bulan).

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

4. Air tanah, debit air tanah di KabupatenTangerang berkisar antara 3 10 liter/detik/Km2. Air tanah ini cenderung
diambil secara berlebihan di sepanjang jalan Jakarta Tangerang oleh industri-industri, sehingga terjadi
penurunan muka air tanah yang cukup drastis. Di bagian utara kabupaten air tanah umumnya tidak dapat
digunakan karena asin/payau.
Potensi sumberdaya air tanah-dalam di Kabupaten Tangerang terdapat 5 cekungan air bawah tanah (CABT) di
Kabupaten Tangerang dengan potensi air tanah secara total cukup besar. Potensi tersebut dapat dibagi menjadi dua
kelompok yaitu:
1. Potensi sebagai imbuhan air tanah bebas (Q1) sebesar 3.278 juta m/tahun dan
2. Potensi sebagai aliran air tanah tertekan (Q2) sebesar 100 juta m/tahun.
Tabel. 2.4. Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten/Kota
No

Nama DAS

Luas (Ha)

Debit (M/dtk)

Sungai Cimanceuri

Panjang 60 km; Luas 25,141 ha

0,601

Sungai Cirarab

Panjang 20,9 Km; Luas 20,488 ha

113,44

Sungai Cisadane

Panjang 140 km; Luas 30,892 ha

115,315

Sungai Cidurian

Panjang 81,5 km; luas 17.140 ha

2,551

Sungai Cipasilian

Luas 5,964 ha

N/A

Sungai Cileleus

Luas 8,631 ha

N/A

Sumber : RTRW Kabupaten Tangerang Tahun 2011-2031

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Peta 2.3. Peta Daerah Aliran Sungai (DAS)

Sumber : BLHD Kabupaten Tangerang

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

Selain sungai dan air tanah di Kabupaten Tangerang juga banyak dijumpai badan air permukaan berupa situ dan
rawa yang tersebar hampir di wilayah Kabupaten Tangerang sebagai berikut:
Tabel. 2.5. Nama dan Luas Situ dan Rawa

N
o

Nama Situ/Rawa

Lokasi
Desa

Situ Pondok

Sukaharja

2
3
4

Situ Cilongok
Situ Pasir Gadung
Situ Kelapa Dua

Sukamantri
Pasir Gadung
Kelapa Dua

Situ Cihuni

Cihuni

6
7
8
9

Situ Jengkol
Rawa Ranca Ilat
Rawa Waluh
Rawa Garugak

10

Rawa Patrasana

11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Rawa Gabus
Rawa Genggong
Rawa Setingin
Rawa Gede
Rawa Sulang
Rawa Koja
Rawa Kepuh
Rawa Gelam/Panggang
Rawa Pangodokan
Rawa Dadap
Rawa Warung Rawa
Rebo
Rawa Bojong

Cikuya
Cirumpak, Kemuning
Kosambi Dalem
Kemuning
Patrasana,Pasiramp
o
Tamiang
Tamiang
Klebet
Pekayon,Sukadiri
Lebakwangi
Pisangan Jaya
Rawabani,Pakuhaji
Kutajaya
Kutabumi
Pengadegan

21
22

Wanakerta
Bojong

Kecamatan
Sindang
Jaya
Pasar Kemis
Cikupa
Kelapa Dua
Pagedanga
n
Solear
Kronjo
Kronjo
Kresek

Luas
(Ha)
27.7
23
7.3
37.5
32.34
4.1
67.98
70
177

Kresek
Kresek
Kresek
Kemiri
Sukadiri
Sepatan
Sepatan
Pakuhaji
Pasar Kemis
Pasar Kemis
Pasar Kemis
Sindang
Jaya
Cikupa

23 Rawa Jambu
Jambukarya
Rajeg
Sumber : RTRW Kabupaten Tangerang Tahun 2011-2031

245
9.72
8.4
26.4
2.8
8
11.7
7.9
7.6
-

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

2.1.3.5.

Kualitas Air Sungai dan Air Tanah

Kualitas air sungai yang ada di Kabupaten Tangerang yaitu Sungai Cimanceuri, Sungai Cirarab dan Cisadane
berdasarkan pemantauan yang dilakukan Bagian Laboratorium pada BLHD Kabupaten Tangerang pada tahun 2010,
ditambah Sungai Cidurian pada tahun 2011 adalah sebagai berikut:
1. Hasil pemantauan kualitas air Sungai Cimanceuri
Titik Pengambilan Sampel Sungai Cimanceuri yaitu di Jembatan Kutruk (Desa Pasir Barat, Jl. Kutruk, Kec.
Jambe), Jembatan Surya Toto (Jl. Arya Jaya Santika, Ds. Pasir Bolang, Kec.Tigaraksa), Jembatan Balaraja (Jl.
Raya Serang Km. 24, Ds. Talaga Sari, Kec.Balaraja), Jembatan Barong (Ds. Ranca Labuh, Kec.Kemiri) dan
Jembatan Lontar (Jl. Raya Kronjo-Mauk, Ds. Kronjo, Kec.Kronjo). Parameter yang melebihi nilai ambang baku
mutu untuk sungai Cimanceuri yaitu : Residu Tersupensi (TSS), Belerang sebagai H2S,BOD5,
COD,Kadmium,Khlorida Bebas (Cl),Khrom Hexavalent (Cr6+),Nitrit sebagai N (NO2-N),pH,Seng (Zn),Senyawa
Fenol sebagai Fenol,Sianida, Tembaga (Cu).
2. Hasil pemantauan kualitas air Sungai Cirarab
Jembatan Blokeng (Jl. Serdang kulon, Ds. Serdang Kulon, Kec. Panongan), Jembatan Cukang Galih (Jl. Cukang
Galih, Ds. Cukang Galih, Kec.Curug), Jembatan Blunder (Kampung Blunder, Kec.Cikupa), Jembatan Pasar
Kemis (Jl. Raya Pasar Kemis, Ds. Kuta Jaya, Kec.Pasar Kemis), Jembatan Cadas (Jl. Raya Cadas, Desa Dukun,
Kec.Sepatan).Parameter yang melebihi nilai ambang baku mutu untuk sungai Cirarab yaitu; Residu Tersuspensi
(TSS), Belerang sebagai H2S,BOD5,COD,Kadmium (Cd),Khlorida Bebas (Cl),Khrom Heksavalen (Cr6+),Nitrit
sebagai N (NO2-N),pH,Senyawa Fenol sebagai Fenol,Sianida (CN),Tembaga (Cu),Timbal (Pb).
3. Hasil pemantauan kualitas air Sungai Cisadane
Jembatan Cihuni (Jl. Cihuni, Kec. Pagedangan), Jembatan Eretan Kajangan (Desa Gaga, Kec. Pakuhaji), Desa
Tanjung Burung, Kec. Teluk Naga. Parameter yang melebihi nilai ambang baku mutu untuk sungai Cisadane yaitu
: Residu Tersuspensi (TSS), Belerang sebagai H2S, BOD5, COD, Khlorida Bebas (Cl), Khrom Hexavalen (Cr 2+),
Nitrit sebagai N (NO2-N), pH, Seng (Zn), Senyawa Fenol sebagai Fenol, Sianida (CN), Tembaga (Cu), Timbal
(Pb).
4. Hasil pemantauan kualitas air Sungai Cidurian
Bendungan Ranca Sumur Desa Pasanggrahan Kec. Solear, Desa Carenang Kopo Kec. Cisoka, Jl. Raya Serang
Km. 36 Kamp. Kajangan Ds. Cikande Kec. Jayanti, Desa Kresek, Kecamayan Kresek, Bendungan Ranca Sumur
Desa Pasanggrahan Kec. Solear, Desa Carenang Kopo, Kec. Cisoka, Jl. Raya Serang Km. 36 Kamp. Kajangan
Ds. Cikande Kec. Jayanti, Desa Kresek Kecamatan Kresek, Desa Kedaung, Kecamatan Mekar Baru. Parameter
yang melebihi nilai ambang baku mutu untuk sungai Cidurian yaitu : Residu Tersuspensi (TSS), Belerang
sebagai H2S, BOD5, COD, DO, Khlorida Bebas (Cl) Khrom Heksavalen (Cr6+), Nitrit sebagai N (NO 2-N),
Tembaga (Cu), Timbal (Pb) Sianida (CN).
Tabel 2.6. Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS)
No

Nama DAS

Luas

Debit
m3/dt

Sungai Cimanceuri

Panjang 60 km;
Luas 25,141 ha
km. Balaraja)

0,601

Sungai Cirarab

Panjang 20,9

113,44

Km; Luas 20,488


ha
3

Sungai Cisadane

Panjang 140
km; Luas
30,892 ha

115,315

Sungai Cidurian

Panjang 81,5
km; luas 17.140
ha

2,551

Kualitas
Residu Tersupensi (TSS), Belerang sebagai H2S,BOD5,
COD,Kadmium,Khlorida Bebas (Cl),Khrom Hexavalent (Cr6+),Nitrit
sebagai N (NO2-N),pH,Seng (Zn),Senyawa Fenol sebagai
Fenol,Sianida, Tembaga (Cu).
Residu Tersuspensi (TSS), Belerang sebagai H2S,BOD5,COD,Kadmium
(Cd),Khlorida Bebas (Cl),Khrom Heksavalen (Cr6+),Nitrit sebagai N
(NO2-N),pH,Senyawa Fenol sebagai Fenol,Sianida (CN),Tembaga
(Cu),Timbal (Pb).
Residu Tersuspensi (TSS), Belerang sebagai H2S, BOD5, COD, Khlorida
Bebas (Cl), Khrom Hexavalen (Cr2+), Nitrit sebagai N (NO2-N), pH, Seng
(Zn), Senyawa Fenol sebagai Fenol, Sianida (CN), Tembaga (Cu),
Timbal (Pb).
Residu Tersuspensi (TSS), Belerang sebagai H2S, BOD5, COD, DO,
Khlorida Bebas (Cl) Khrom Heksavalen (Cr6+), Nitrit sebagai N (NO2-N),
Tembaga (Cu), Timbal (Pb) Sianida (CN).

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

Sungai Cipasilian

Luas 5,964 ha

Debit
m3/dt
N/A

Sungai Cileleus

Luas 8,631 ha

N/A

No

Nama Sungai

Luas

Kualitas
N/A
NA

Sumber : BLHD Kabupaten Tangerang Tahun 2012


Kualitas air tanah Kabupaten Tangerang sendiri telah terintrusi air laut sejauh 7 km dari pantai ke darat di
Kecamatan Mauk dengan kedalaman intrusi maksimal 70 m. Adapun kualitas air tanah di daerah utara (Mauk)
didominasi oleh air tanah payau-asin sedang ke arah selatan kualitas air tanah relatif lebih baik.

Tabel. 2.7. Kualitas Air Tanah


No

Jenis

Kedalaman

Debit

Kualitas

Air Tanah Dangkal

< 20 m

3 10 liter/detik/Km2.

Terintrusi air laut (wilayah utara)

Air Tanah Dangkal

20-70 m

3 10 liter/detik/Km2.

Terintrusi air laut (wilayah utara)

Air Tanah Dangkal

> 70 m

3 10 liter/detik/Km2.

Baik (memenuhi baku mutu)

Sumber : RTRW Kabupaten Tangerang Tahun 2011-2031

2.2.

Demografi.
Proyeksi populasi penduduk Kabupaten Tangerang pada tahun 2013 2017 diperkirakan terus mengalami
peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 3.7% - 4,8%/Tahun.
Gambar 2.3. Proyeksi Kepadatan penduduk Kabupaten Tangerang Tahun 2013 - 2017

Tingkat kepadatan penduduk rata-rata menurut kecamatan berdasarkan indeks luas permukiman di Kabupaten
Tangerang mencapai 61 Jiwa / Ha. Kepadatan penduduk tertinggi berada diwilayah kecamatan Pasar kemis
sejumlah 187,5 jiwa/ha, kemudian kecamatan Kelapa Dua 149,0 jiwa/ha dan tingkat kepadatan penduduk terendah
berada di kecamatan Kemiri sebesar 15,3 jiwa/ha .

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Tabel. 2.8. Jumlah Penduduk Tahun 2008-2012


N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Jumlah Penduduk
Tahun
2008

2009

2010

2011

2012

2008

2009

2010

2011

2012

2008

Tingkat Pertumbuhan
Tahun
200
9
2010
2011

Cisoka

70,866

72,213

78,854

81,966

85,960

17,977

15,321

19,621

19,621

20,443

4.06

1.90

9.20

3.95

4.87

Solear

67,668

68,971

73,888

76,396

79,506

15,837

15,837

17,562

16095

16,958

3.48

1.93

7.13

3.39

4.07

Tigaraksa

99,545

101,735

119,245

126,542

136,392

29,653

59,439

28,445

30,570

29,966

6.43

2.20

17.21

6.12

7.78

Jambe

39,423

40,660

40,187

40,854

41,236

9,958

9,489

9,685

9,621

9,485

1.67

3.14

(1.16)

1.66

0.94

Cikupa

192,974

196,546

224,678

236,437

252,289

29,670

32,524

50,455

52625

63,018

5.49

1.85

14.31

5.23

6.70

Panongan

69,069

71,210

96,383

106,201

119,858

17,449

17,449

17,334

17334

17,277

11.34

3.10

35.35

10.19

12.86

Curug

140,861

143,941

165,812

175,156

187,631

37,649

37,649

40,590

46405

47,876

5.94

2.19

15.19

5.64

7.12

Kelapa dua

137,308

140,019

178,035

192,514

212,878

38,654

44,344

31,152

41023

37,272

8.86

1.97

27.15

8.13

10.58

Legok
Pagedanga
n

84,662

86,569

98,171

103,310

110,064

11,530

23,614

16,768

19882

22,501

5.50

2.25

13.40

5.23

6.54

81,115

82,880

95,194

100,475

107,515

16,925

20,745

19,830

19830

21,283

5.85

2.18

14.86

5.55

7.01

Cisauk
Pasar
Kemis
Sindang
Jaya

45,503

47,443

64,083

70,923

80,213

19,058

26,128

24,207

24045

26,620

11.94

4.26

35.07

10.67

13.10

192,264

195,342

238,377

254,774

277,831

47,973

49,487

50,017

65911

66,933

7.41

1.60

22.03

6.88

9.05

70,486

71,633

77,025

79,587

82,857

16,881

17,072

18,872

17816

18,812

3.44

1.63

7.53

3.33

4.11

Balaraja

103,117

105,633

111,475

115,100

119,279

34,879

22,140

24,325

24,362

19,085

3.34

2.44

5.53

3.25

3.63

Jayanti
Sukamulya

58,581

60,341

63,494

65,718

68,175

13,203

13,203

12,783

13,403
17977

13,193

3.60

3.00

5.23

3.50

3.74

Nama
Kecamatan

Jumlah KK
Tahun

2012

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

N
o

Jumlah Penduduk
Tahun

Nama
Kecamatan

Jumlah KK
Tahun

2008

2009

2010

2011

2012

2008

2009

2010

60,810

62,410

59,027

58,966

58,075

12,374

12,994

16,447

Kresek

63,445

64,881

60,735

60,310

58,955

24,765

13,984

Gunung
Kaler

53,541

54,729

47,699

46,148

43,227

7,155

7,155

Kronjo

57,482

59,211

55,152

54,952

53,787

13,022

14,717

Mekar baru

38,232

39,615

35,417

34,940

33,532

7,102

7,102

Mauk

79,543

81,319

77,599

77,543

76,571

16,121

81,446

Kemiri

43,101

44,192

40,605

40,137

38,889

30,190

7,328

Sukadiri

55,826

56,936

53,100

52,561

51,198

13,467

13,467

Rajeg

111,401

113,802

133,274

141,365

152,302

30,190

Sepatan
Sepatan
Timur

76,778

78,687

92,353

98,181

105,969

73,733

75,601

81,667

84,934

Pakuhaji

103,493

105,603

103,506

Teluk Naga
Kosambi

128,737

131,372

138,330

17
18
19
20
21

26
27
28
29

16,024
36,788

13298
16,024

36788

2012
(1.51
)

6,177

(0.77
)

2.26

(6.39)

(0.70
)

(2.25
)

15,615

(3.31
)

2.22

(12.85
)

(3.25
)

(6.33
)

17,525

(0.45
)

3.01

(6.86)

(0.36
)

(2.12
)

51,631

(1.45
)

3.62

(10.60
)

(1.35
)

(4.03
)

16,121

(0.13
)

2.23

(4.57)

(0.07
)

(1.25
)

1,017

(1.24
)

2.53

(8.12)

(1.15
)

(3.11)

13,467

(1.08
)

1.99

(6.74)

(1.01
)

(2.59
)

16,121

10,074

11,075

13,467

13,467

30,190

31,447

33,798

34,427

6.54

2.16

17.11

6.07

7.74

10,229

18,970

19,009

20814

25,204

6.80

2.49

17.37

6.31

7.93

88,901

26,984

15,652

18,692

20477

16,331

4.17

2.53

8.02

4.00

4.67

104,214

104,220

32,009

32,009

29,549

28524

27,294

0.64

2.04

(1.99)

0.68

0.01

142,406

147,203

31,667

33,158

31,422

31039
31752

30,917

3.05

2.05

5.30

2.95

3.37

23

25

11,789

12,865

20,014

2008
(0.17
)

2012

16,121

22

24

11,389

2011

Tingkat Pertumbuhan
Tahun
200
9
2010
2011
(0.10
2.63 (5.42) )

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

N
o

Jumlah Penduduk
Tahun

Nama
Kecamatan

Jumlah

Jumlah KK
Tahun

2008
109,403

2009
111,785

2010
131,011

2011
139,008

2012
149,812

2008
14,008

2,508,96
7

2,565,27
9

2,834,37
6

2,961,61
6

3,124,32
1

626,579

2009
28,201

2010
33,288

2011

2012
41,392

2008
6.61

Tingkat Pertumbuhan
Tahun
200
9
2010
2011
2.18 17.20
6.10

720,81
4

677,15
2

722,56
2

747,84
9

4.75

2.24

10.49

2012
7.77
5.49

4.49

Sumber : Tangerang Dalam Angka/BPS

Pada lima tahun mendatang populasi penduduk Kabupaten Tangerang diperkirakan akan terus mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 4.97% /Tahun
sebagaimana terlihat pada table dibawah ini:.
Tabel 2.9. Proyeksi Jumlah Penduduk Tahun 2012-2016
N
o
1
2
3
4
5
6

Nama
Kecamatan

2012

Jumlah Penduduk
Tahun
2013
2014
2015

2016

2012

2013

Jumlah KK
Tahun
2014
2015

2016

2012

Tingkat Pertumbuhan
Tahun
2013 2014
2015

2016

Cisoka

85,960

89,954

93,948

97,942

101,936

21,490

22,488

23,487

24,485

25,484

4.87

4.65

4.44

4.25

4.08

Solear

79,506

82,616

85,726

88,836

91,946

19,876

20,654

21,431

22,209

22,986

4.07

3.91

3.76

3.63

3.50

Tigaraksa

136,392

146,242

156,092

165,942

175,792

34,098

36,560

39,023

41,485

43,948

7.78

7.22

6.74

6.31

5.94

Jambe

41,236

41,618

42,000

42,382

42,764

10,309

10,405

10,500

10,596

10,691

0.94

0.93

0.92

0.91

0.90

Cikupa

252,289

268,141

283,993

299,845

315,697

63,072

67,035

70,998

74,961

78,924

6.28

5.91

5.58

5.29

Panongan

119,858

133,515

147,172

160,829

174,486

29,965

33,379

36,793

40,207

43,622

6.70
12.8
6

11.39

10.23

9.28

8.49

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

N
o
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Nama
Kecamatan

2012

Jumlah Penduduk
Tahun
2013
2014
2015

2016

2012

2013

Jumlah KK
Tahun
2014
2015

Tingkat Pertumbuhan
Tahun
2013 2014
2015

2016

2016

2012

6.65

6.23

5.87

5.54

9.57

8.73

8.03

7.43

Curug

187,631

200,107

212,582

225,058

237,533

46,908

50,027

53,146

56,264

59,383

Kelapa dua

212,878

233,241

253,605

273,968

294,332

53,219

58,310

63,401

68,492

73,583

7.12
10.5
8

Legok

110,064

116,819

123,573

130,328

137,082

27,516

29,205

30,893

32,582

34,271

6.54

6.14

5.78

5.47

5.18

Pagedangan

107,515

114,554

121,594

128,633

135,673

26,879

28,639

30,398

32,158

33,918

6.55

6.15

5.79

5.47

Cisauk

80,213

89,503

98,793

108,083

117,373

20,053

22,376

24,698

27,021

29,343

7.01
13.1
0

11.58

10.38

9.40

8.60

Pasar Kemis
Sindang
Jaya

277,831

300,887

323,944

347,000

370,057

69,458

75,222

80,986

86,750

92,514

9.05

8.30

7.66

7.12

6.64

82,857

86,126

89,396

92,665

95,935

20,714

21,532

22,349

23,166

23,984

4.11

3.95

3.80

3.66

3.53

Balaraja

119,279

123,458

127,637

131,816

135,995

29,820

30,864

31,909

32,954

33,999

3.63

3.50

3.38

3.27

3.17

Jayanti

68,175

70,631

73,088

75,544

78,001

17,044

17,658

18,272

18,886

19,500

3.74

3.60

3.48

3.36

3.25

Sukamulya

58,075

57,183

56,292

55,400

54,509

14,519

14,296

14,073

13,850

13,627

-1.51

(1.54)

(1.56
)

(1.58
)

(1.61)

Kresek

58,955

57,600

56,245

54,890

53,535

14,739

14,400

14,061

13,723

13,384

-2.25

(2.30)

(2.35
)

(2.41
)

(2.47)

Gunung
Kaler

43,227

40,306

37,385

34,464

31,543

10,807

10,076

9,346

8,616

7,886

-6.33

(6.76)

(7.25
)

(7.81
)

(8.48)

Kronjo

53,787

52,622

51,457

50,292

49,127

13,447

13,155

12,864

12,573

12,282

-2.12

(2.17)

(2.21
)

(2.26
)

(2.32)

Mekar baru
Mauk

33,532

32,125

30,717

29,310

27,902

8,383

8,031

7,679

7,327

6,976

-4.03
-1.25

(4.20)

(4.38
)

(4.58
)

(4.80)

16
17
18
19
20
21

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

N
o

Nama
Kecamatan

2012

Jumlah Penduduk
Tahun
2013
2014
2015

2016

2012

2013

Jumlah KK
Tahun
2014
2015

2016

2012

Tingkat Pertumbuhan
Tahun
2013 2014
2015
(1.29 (1.30
(1.27) )
)

(1.32)

76,571

75,599

74,627

73,655

72,683

19,143

18,900

18,657

18,414

18,171

Kemiri

38,889

37,641

36,393

35,145

33,897

9,722

9,410

9,098

8,786

8,474

-3.11

(3.21)

(3.32
)

(3.43
)

(3.55)

Sukadiri

51,198

49,835

48,472

47,109

45,746

12,800

12,459

12,118

11,777

11,437

-2.59

(2.66)

(2.74
)

(2.81
)

(2.89)

Rajeg

152,302

163,238

174,175

185,111

196,048

38,075

40,810

43,544

46,278

49,012

7.74

7.18

6.70

6.28

5.91

Sepatan
Sepatan
Timur

105,969

113,756

121,544

129,331

137,119

26,492

28,439

30,386

32,333

34,280

7.93

7.35

6.85

6.41

6.02

88,901

92,868

96,835

100,802

104,769

22,225

23,217

24,209

25,201

26,192

4.67

4.46

4.27

4.10

3.94

Pakuhaji

104,220

104,227

104,233

104,240

104,246

26,055

26,057

26,058

26,060

26,062

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

Teluk Naga

147,203

151,999

156,796

161,592

166,389

36,801

38,000

39,199

40,398

41,597

3.37

3.26

3.16

3.06

2.97

Kosambi

149,812

160,616

171,420

182,224

193,028

37,453

40,154

42,855

45,556

48,257

7.77

7.21

6.73

6.30

5.93

Jumlah

3,124,32
1

3,287,025

3,449,73
0

3,612,43
4

3,775,139

783,09
2

823,769

864,44
6

905,12
4

945,801

5.49

5.21

4.95

4.72

4.50

22
23
24
25
26
27
28
29

2016

Sumber : Tangerang Dalam Angka/BPS

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

Tingkat kepadatan penduduk rata-rata menurut kecamatan berdasarkan indeks luas permukiman di Kabupaten
Tangerang mencapai 61 Jiwa / Ha. Kepadatan penduduk tertinggi berada diwilayah kecamatan Pasar kemis
sejumlah 187,5 jiwa/ha, kemudian kecamatan Kelapa Dua 149,0 jiwa/ha dan tingkat kepadatan penduduk terendah
berada di kecamatan Kemiri sebesar 15,3 jiwa/ha .

2.3.

Keuangan Dan Perekonomian Daerah Kabupaten Tangerang.

2.3.1.

Perekonomian Daerah

Indikator perekonomian daerah Kabupaten Tangerang yang diuraikan disini meliputi Pendapatan Daerah Regional
Bruto (PDRB) atas harga konstan, Pendapatan Perkapita, Laju Inflasi dan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE). PDRB
harga konstan relatif naik dari tahun ke tahun, berbeda dengan Pendapatan Perkapita, Laju Inflasi dan Laju
Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yang mengalami penurunan pada tahun 2009. Namun pada tahun 2011 dan tahun
2012 pada umumnya indikator perekonomian mengalami kenaikan, sehingga dapat dikatakan beberapa tahun
terakhir iklim perekonomian Kabupaten Tangerang sangat kondusif dalam mendukung kebijakan pembangunan
Kabupaten Tangerang.
Tingkat laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang pada tahun 2012 mencapai 7,45 % sedangkan tingkat
inflasi pada tahun 2012 mencapai 4,30 %. Secara lebuh terperinci mengenai perekonomian Kabupaten Tangerang
dapat dilihat pada table dibawah ini:

Tabel 2.10. Perekonomian Daerah


N
O

DESKRIPSI

PDRB harga konstan

Pendapatan Perkapita

Upah Minimum
Regional (UMR)

Inflasi (%)

2008

2009

2010

2011

2012

16,647,3
58

17,382,0
91

18,549,1
19

19,736,2
62

20,865,8
00

759,970

712,222
1,044,50
0

580,248
1,117,24
5

756,271
1,243,00
0

720,038
1,723,00
0

4.02

5.59

3.60

4.30

953,850

6.25
Pertumbuhan Ekonomi
5
5.33
(LPE) (%)
Sumber: Analisa Bid. Litbang BAPPEDA Kab Tangerang

2.3.2.

4.41

6.71

7.35

7.45

Kemampuan Fiskal.

Kemampuan keuangan daerah Kabupaten Tangerang dalam mendukung pelaksanaan kebijakan pembangunan
cukup besar. Selain fakta diatas, grafik Indeks Kemampuan Fiskal/Ruang Fiskal Daerah (IRFD) dibawah ini juga
menunjukan hal yang serupa. Indeks Kemampuan Fiskal/Ruang Fiskal Daerah (IRFD) sendiri merupakan
ketersediaan ruang yang cukup pada anggaran pemerintah daerah, untuk menyediakan sumber daya atau kebijakan
tertentu tanpa mengancam kesinambungan posisi keuangan pemerintah daerah. Ruang fiskal diperoleh dari
pendapatan umum setelah dikurangi pendapatan yang sudah ditentukan penggunaannya (earmarked) serta belanja
yang sifatnya mengikat seperti belanja pegawai dan belanja bunga.

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

Tabel 2.11. Indeks Kemampuan Fiskal


TAHUN

Indeks Kemampuan Fiskal/ Ruang Fiskal


Daerah (IRFD)

2008
2009

725,216,539,755
940,509,281,377
736,828,503,9
56
1,015,190,486,532
1,219,456,007,4
25

2010
2011
2012
Sumber: Departemen Keuangan RI

Kemampuan fiscal Kabupaten Tangerang relative naik dari tahun ke tahun seiring peningkatan APBD Kabupaten
Tangerang. Trend peningkatan kemampuan fiskal Kabupaten Tangerang dapat dilahat pada grafik dibawah ini:
Gambar 2.4. Grafik Indeks Kemampuan Fiskal
Indeks Kemampuan Fiskal/ Ruang Fiskal Daerah (IRFD) Kabupaten Tangerang Tahun 2008-2012
1,219,456,007,425
1,015,190,486,532

940,509,281,377
736,828,503,956
725,216,539,755

2008

2009

2010

2011

2012

Sumber: Departemen Keuangan RI

2.3.3.
2.3.3.1.

Keuangan Daerah Kabupaten Tangerang


Realisasi APBD

Sumber pendapatan daerah Kabupaten Tangerang terdiri dari pendapatan Asli daerah, (PAD) yang terdiri dari pajak
daerah, retribusi daerah, hasil BUMD dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah, dana perimbangan, pinjaman daerah dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Perolehan pendapatan Kabupaten Tangerang pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 10 % dibandingkan
pendapatan pada tahun 2009 yang mencapai Rp. 1.827.049.317.250,-., sedangkan bila dibandingkan dengan
perolehan pendapatan pada tahun 2008 penurunan pendapatan pada tahun 2010 mencapai 13,8 % dikarenakan
pemekaran wilayah bagian selatan Kabupaten Tangerang menjadi Kota Tangerang Selatan. Selanjutnya pada tahun
2011 mengalami kenaikan sebesar 26 %, kemudian pada tahun 2012 mengalami penurunan kembali sebesar 0,9 %.
APBD Kabupaten Tangerang Tahun 2008 sampai tahun 2012 mengalami defisit rata-rata 10 % dibandingkan
dengan total pendapatan daerah.

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

Tabel 2.12. Realisasi APBD Tahun 2008 2012


N
O

ANGGARAN

2008

2009

2010

2011

1,906,738,61
4,531

1,827,049,3
17,250

1,644,641
,244,450

2,224,307,76
6,291

2,205,029,350,148

360,700,5
42,307

665,231,223,
713

503,671,488,373

1,288,462,389,
417
270,614,153,
161

Pendapatan

Pendapatan Asli Daerah


(PAD)

336,921,813,888.00

277,080,063,322

Dana Perimbangan
(Transfer)

1,541,816,835,643.0
0

1,376,748,937,820

1,106,703,7
00,035

Lain-lain Pendapatan
yang Sah

27,999,965,000.00

173,220,316,108

177,237,002,108.0
0

Belanja

1,921,183,2
64,102

Belanja Tidak Langsung

1,690,648,258,
691
1,268,959,34
3,236

859,959,596,617

Belanja Langsung

421,688,915,455.00

1,061,223,667,485

1,690,648,25
8,691
216,090,3
55,840

1,921,183,2
64,102
(94,133,94
6,852)

Jumlah Belanja
Surplus/Defisit Anggaran

1,789,183
,055,252
840,292,9
58,518
948,890,0
96,734
1,789,183,0
55,252
(144,541
,810,802)

2012

2,027,796,56
1,839
914,630,889,
481
1,113,165,672,
358
2,027,796,561,
839
196,511,20
4,452

1,424,482,615,975
276,875,245
,800
2,403,051,965
,798
1,092,909,092,723
1,310,142,873,075
2,403,051,965
,798
(198,022,615,
650)

Sumber: Buku APBD Kab Tangerang 2011-2031

2.3.3.2.

Investasi Sanitasi.

Investasi sanitasi yang dialokasikan Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang terhadap pembangunan sektor
sanitasi yang meliputi sub-sektor limbah, drainase, sampah dan PHBS masih relatif kecil jika dibandingkan dengan
nilai APBD dari tahun ke tahun. Belanja modal sanitasi terbesar dianggarkan oleh Dinas Kebersihan Pertamanan
dan Pemakaman dengan belanja modal sanitasi sebesar Rp.18.280.585.200,- pada tahun 2012 yang dialokasikan
untuk belanja modal pengembangan kinerja pengelolaan persampahan dan yang terkecil pada Badan Lingkung
Hidup Daerah.
Tabel. 2.13. Belanja Modal Sanitasi Per- SKPD
NO

SKPD

DINAS CIPTA KARYA

BLHD

DINAS KESEHATAN

DKPP
DINAS BINA MARGA DAN
PENGAIRAN
KECAMATAN

5
6

Total Belanja Modal Sanitasi


Jumlah Belanja Total
Proporsi Belanja Modal Sanitasi
terhadap Belanja Total (%)

2008

2009

2010

8,021,908,000

5,838,573,224

1,810,604,340

200,000,000

586,960,000

363,500,000

2,376,000,000

3,886,426,000

3,623,198,620

5,363,250,521

8,957,878,045

2011

Sumber
Keuangan

3,193,706,000

APBD

150,000,000

APBD

2,533,626,000

1,721,760,000

APBD

4,968,935,300

13,974,030,800

18,280,585,200

APBD

1,478,591,000

1,904,970,000

10,707,717,000

9,900,305,628

APBD

775,811,600

867,377,800

1,113,126,003

1,212,750,000

APBD

19,015,149,521
1,690,648,258,69
1

21,524,239,869
1,921,183,264,10
2

13,538,586,060
1,789,183,055,25
2

29,228,499,803
2,027,796,561,83
9

34,459,106,828
2,403,051,965,79
8

APBD

1.12

1.12

0.76

1.44

1.43

3,053,991,000

Sumber: Buku APBD Kab Tangerang 2008-2012;


Ket : (**) Berdasarkan DPA.

900,000,000

2012(**)

APBD

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

Proporsi belanja modal sanitasi Kabupaten Tangerang rata-rata hanya 1.16 % dari total belanja modal APBD atau .
Rp. 22,784,973,916,- per tahun yang dilaksanakan oleh beberapa SKPD yang memiliki tugas, fungsi dan
kewenangan dalam sektor sanitasi yaitu Dinas Cipta Karya, Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman, Dinas
Kesehatan, Dinas Bina Marga dan Pengairan dan Badan Lingkungan Hidup Daerah.
Gambar 2.5. Grafik Proporsi Belanja Modal Sanitasi Total.
Proporsi Belanja Modal Sanitasi terhadap Belanja Total APBD (%)
1.44
1.12

1.43

1.12
0.76

2008

2009

2010

2011

2012

Sumber: Buku APBD Kab Tangerang 2008-2012

Belanja modal sanitasi Kabupaten Tangerang per-subsektor pada tahun 2012 dengan belanja terbesar pada sektor
persampahan yaitu sebesar Rp. 17.826.343,200,- dan yangbterkecil pada aspek PHBS sebesar Rp. 1.962.275.000,Tabel. 2.14. Belanja Santasi Per-Sub Sektor 5 tahun terakhir
N
O
1
2
3

SUBSEKTOR

2008

2009

2010

2011

2012

2,366,451,
003

4,495,
033,000

13,810,030,800
10,412,201,
000
2,639,817,
000

17,826,343,200
10,175
,455,628
1,962,
275,000

Sumber
Keuanga
n

Air Limbah

8,731,908,000

5,771,273,224

2,389,604,340

Sampah

5,163,250,521

9,334,013,045

5,098,098,600

Drainase

2,743,991,000

1,643,591,000

1,325,970,000

2,376,000,000

4,775,362,600

4,724,913,120

19,015,149,521

21,524,239,869

13,538,586,060

29,228,499,803

34,459,106,828

APBD

1,690,648,258,69
1

1,921,183,264,10
2

1,789,183,055,25
2

2,027,796,561,83
9

2,403,051,965,79
8

APBD

1.12

1.12

0.76

1.44

1.43

Aspek PHBS
Total Belanja Modal
Sanitasi
Total Belanja APBD
Proporsi Belanja Modal
Sanitasi Terhadap Total
Belanja APBD (%)

Sumber: Buku APBD Kab Tangerang 2008-2012

APBD
APBD
APBD
APBD

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

Sedangkan untuk retribusi yang diterima oleh Pemerintah Kabupateng Tangerang dari sector sanitasi dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.15. Retribusi Sanitasi
NO
1
2
3

RETRIBUSI
SANITASI

2008

2009

2010

N/A

N/A

N/A

Retribusi Sampah
Retribusi Air
Limbah (sedot
tinja)

47,514,000

169,532,750

61,572,20
0

Retribusi Drainase

2012

RATA-RATA

Pertumb
. (%)

1,000,0
00,000

993,60
0,000

996,800,000

(0.64)

205,0
00,000

95,04
0,000

150,020,000

93.11

2011

Sumber: Lampiran APBD Kab Tangerang 2008-2012

Belanja modal sanitasi per-penduduk di Kabupaten Tangerang pada tahun 2012 sebesar 11.252 rupiah dan telah
mengalami peningkatan sebesar 5,8 % dibandingkan pada tahun 2010 sebesar 4.777 rupiah.
Gambar 2.6.. Grafik Belanja Modal Sanitasi Per-penduduk.

Belanja Modal Sanitasi Per-penduduk


11,252
9,938
7,579

8,391

4,777

2008

2009

2010

2011

2012

Sumber: Buku APBD Kab Tangerang 2008-2012


Secara lebih ringkas mengenai anggaran sanitasi dan besarnya belanja modal sanitasi per penduduk yang
dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada Table
Ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi per penduduk 5 tahun terakhir dibawah ini:

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Tabel 2.16. Ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi per penduduk 5 tahun terakhir
N
o

Sub Sektor/SKPD

Air Limbah
1
2
3

BLHD
Dinas Cipta Karya

Persampahan

Drainase
Dinas Bina Marga

Aspek PHBS
Dinas Kesehatan

E
F
G
H
I
J

2009

8,731,908,
000
200,000,
000
8,021,908,
000

Total Belanja Sanitasi


Total Belanja Modal Sanitasi
APBD
Total Belanja APBD
Proporsi Belanja Modal Sanitasi
terhadap Belanja Total (%)
Jumlah Penduduk
Belanja Modal Sanitasi Per
Penduduk

Sumber: Buku APBD Kab Tangerang 2008-2012

2010

2011

2012

2,366,451,
003

Rata-rata

2,389,604,
340
363,500,
000
1,810,604,
340
867,377,
800
5,098,098,
600
4,968,935,
300
1,325,970,
000
1,904,970,
000
4,724,913,
120
3,623,198,
620
13,538,586,
060
13,538,586,
060
1,789,183,055,
252

900,000,
000
1,113,126,
003

4,495,033,
000
150,000,
000
3,193,706,
000
1,212,750,
000

5,163,250,
521
5,363,250,
521
2,743,991,
000
3,053,991,
000
2,376,000,
000
2,376,000,
000
19,015,149,
521
19,015,149,
521
1,690,648,258,
691

5,771,273,
224
586,960,
000
5,838,573,
224
775,811,
600
9,334,013,
045
8,957,878,
045
1,643,591,
000
1,478,591,
000
4,775,362,
600
3,886,426,
000
21,524,239,
869
21,524,239,
869
1,921,183,264,
102

13,810,030,800
13,974,030,
800
10,412,201,
000
10,707,717,
000
2,639,817,
000
2,533,626,
000
29,228,499,
803
29,228,499,
803
2,027,796,561,
839

17,826,343,200
18,280,585,
200
10,175,455,
628
9,900,305,
628
1,962,275,
000
1,721,760,
000
34,459,106,
828
30,618,394,
328
2,403,051,965,
798

4,750,85
3,913
325,11
5,000
3,952,95
8,313
992,26
6,351
10,246,347
,233
10,308,935
,973
5,260,24
1,726
5,409,11
4,926
3,295,67
3,544
2,828,20
2,124
23,553,116
,416
22,784,973
,916
1,966,372,621,
136

1.12

1.12

0.76

1.44

1.27

1.14

2,508,
967
7,
579

2,565,
279
8,
391

2,834,
376
4,
777

2,941,
150
9,
938

Kecamatan

DKPP
C

2008

3,062,380
10,
429

Pertumbuha
n
-1%
39%
27%
37%
59%
59%
156%
108%
8%
-1%
27%
24%
10%
12%

2,71
2,443

5%

8,223

20%

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

2.4.
2.4.1.

Tata Ruang Wilayah.


Rencana Pola Ruang Wilayah

Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Tangerang Tahun 2010 2030 merupakan rencana penyebaran
peruntukkan ruang dalam wilayah Kabupaten Tangerang yang meliputi rencana peruntukkan ruang untuk fungsi
lindung dan rencana peruntukkan ruang untuk fungsi budidaya. Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Tangerang
berfungsi :
1. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan
dalam wilayah Kabupaten Tangerang;
2. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukkan ruang;
3. Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan untuk dua puluh tahun; dan
4. Sebagai dasar dalam pemberian ijin pemanfaatan ruang pada wilayah Kabupaten Tangerang.
Penetapan pola ruang ini bersifat dinamis, sesuai dengan dinamika pembangunan, bukan berarti selalu mengarah
pada perubahan fungsi suatu ruang tetapi harus sesuai dengan kebutuhan dan daya dukung yang telah ditetapkan.
Dalam menyeimbangkan kebutuhan (demand) dan ketersediaan (supply) ruang agar mendekati kondisi optimal,
maka pendekatan perencanaan dilakukan dengan menyerasikan kegiatan antar sektor dengan kebutuhan ruang dan
potensi sumberdaya alam yang berasaskan kelestarian lingkungan menuju pembangunan yang berkelanjutan.
Berdasarkan hal tersebut serta didasari oleh Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Nasional dan Peraturan Presiden
Republik Indonesia nomor 54 tahun 2008 tentang penataan ruang kawasan JABODETABEKPUNJUR, maka
penataan ruang diarahkan untuk :
1. Kawasan lindung meliputi: kawasan yang berfungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang
mencakup sumberdaya alam, sumberdaya binaan, nilai sejarah, dan budaya bangsa untuk kepentingan
pembangunan yang berkelanjutan.
2. Kawasan budidaya meliputi kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar
kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya binaan, dan sumberdaya manusia.
Untuk menuju pembangunan yang berkelanjutan, maka tahap pertama yang dilakukan meliputi penetapan dan
pengelolaan Kawasan Lindung, selanjutnya dengan menetapkan arahan pengembanganan dan pengelolaan
Kawasan Budidaya berdasarkan sifat-sifat kegiatan, potensi pengembangan, dan kesesuaian lahan.
Tabel 2.17. Rencana Pola Ruang
Alokasi Ruang

No.
1

Kawasan Cagar Budaya

Luas (Ha)

20

0.01

Kawasan Lindung / Konservasi

1,500.00

1.23

Kawasan Lindung Setempat

2,321.00

2.2

Pertanian Lahan Basah

29,295.00

27.76

Perikanan

2,789.00

2.64

Peternakan

200

0.19

Permukiman Perkotaan

30,937.00

29.32

Permukiman Perdesaan

18,960.00

17.97

9
10
11

Kawasan Industri / Pergudangan


Pariwisata
Kawasan Perkotaan Baru Pantura/Kawasan Reklamasi
Jumlah

10.586.00
100
9,000.00
105,708.00

10.03
0.09
8.53
100

Sumber :RTRW Kab Tangerang Tahun 2011-2031

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Peta 2.4. Rencana Pola Ruang Kabupaten Tangerang

Sumber :RTRW Kab Tangerang Tahun 2011-2031

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

Sedangkan mengenai rencana struktur ruang Kabupaten Tangerang dengan mengacu pada kebijakan yang ada,
kondisi wilayah, potensi dan permasalahan yang ada, kedudukan wilayah dan tujuan penataan ruang yang ada
maka arahan fungsi utama untuk wilayah Kabupaten Tangerang tahun 2011 2031, adalah :
1. Pengembangan industri
2. Pengembangan permukiman
3. Pengembangan kawasan reklamasi
Dari 3 (tiga) fungsi utama Kabupaten Tangerang tersebut selanjutnya dijabarkan dalam bentuk arahan fungsi bagi
setiap kecamatan namun dengan tetap terintegrasi dengan fungsi keseluruhan Kabupaten Tangerang dalam konteks
internal dan eksternal. Arahan pengembangan wilayah untuk setiap kecamatan di Kabupaten Tangerang adalah,
sebagai berikut :
Tabel. 2.18
Peranan dan Fungsi Wilayah Kecamatan di Kabupaten Tangerang Tahun 2011 2031
No.
Kecamatan
Fungsi
Keterangan

Pusat pemerintahan kecamatan


Industri
Permukiman kepadatan tinggi
Permukiman kepadatan sedang
Pusat pemerintahan kecamatan
Pertanian
Permukiman kepadatan rendah
Permukiman kepadatan sedang
Kawasan pantai berhutan bakau
Pusat pemerintahan kecamatan
Industri
Permukiman kepadatan tinggi
Permukiman kepadatan sedang

Tigaraksa

Pusat pemerintahan kabupaten


Industri
Permukiman kepadatan tinggi
Permukiman kepadatan sedang

Mauk

Cikupa

Sepatan

Pusat pemerintahan kecamatan


Pertanian
Permukiman kepadatan rendah
Permukiman kepadatan sedang
Kawasan pantai berhutan bakau
Pusat pemerintahan kecamatan
Industri
Permukiman kepadatan tinggi
Pusat pemerintahan kecamatan

Balaraja

Teluknaga

Curug

Kronjo

Pusat pemerintahan kecamatan


Pertanian
Permukiman kepadatan rendah
Permukiman kepadatan sedang
Perikanan
Kawasan pantai berhutan bakau
Merupakan
ibukota
Kabupaten
Tangerang

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

No.

Kecamatan

Mekarbaru

10

Gunungkaler

11

Kresek

12

Kemiri

13

Sukamulya

14

Sindang Jaya

15

Jayanti

16

Cisoka

17

Solear

18

Jambe

19

Cisauk

20

Pagedangan

21

Legok

Fungsi

Pertanian

Industri

Permukiman kepadatan tinggi

Permukiman kepadatan sedang

Pusat pemerintahan kecamatan

Pertanian

Permukiman kepadatan rendah

Pusat pemerintahan kecamatan

Pertanian

Permukiman kepadatan rendah

Pusat pemerintahan kecamatan

Pertanian

Permukiman kepadatan rendah

Pusat pemerintahan kecamatan

Pertanian

Permukiman kepadatan rendah

Permukiman kepadatan sedang

Kawasan pantai berhutan bakau

Pusat pemerintahan kecamatan

Permukiman kepadatan sedang

Pertanian
Pusat pemerintahan kecamatan
Permukiman kepadatan tinggi
Permukiman kepadatan sedang
Pertanian

Pusat pemerintahan kecamatan

Industri

Permukiman kepadatan tinggi

Permukiman kepadatan sedang

Pertanian

Pusat pemerintahan kecamatan

Permukiman kepadatan sedang

Pusat pemerintahan kecamatan

Permukiman kepadatan sedang

Pusat pemerintahan kecamatan

Permukiman kepadatan sedang

Pusat pemerintahan kecamatan


Industri
Permukiman kepadatan tinggi
Permukiman kepadatan sedang
Pusat pemerintahan kecamatan
Permukiman kepadatan tinggi
Permukiman kepadatan sedang
Pusat pemerintahan kecamatan
Industri
Permukiman kepadatan tinggi

Keterangan

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

No.

Kecamatan

Fungsi

Permukiman kepadatan sedang


22
Panongan

Pusat pemerintahan kecamatan

Permukiman kepadatan tinggi

Permukiman kepadatan sedang


23
Pasarkemis

Pusat pemerintahan kecamatan

Industri

Permukiman kepadatan tinggi

Permukiman kepadatan sedang

Pertanian
24
Rajeg

Pusat pemerintahan kecamatan

Permukiman kepadatan sedang

Pertanian
25
Sepatan Timur

Pusat pemerintahan kecamatan

Industri

Pertanian

Permukiman kepadatan sedang


26
Pakuhaji

Pusat pemerintahan kecamatan

Pertanian

Permukiman kepadatan rendah

Permukiman kepadatan sedang

Kawasan pantai berhutan bakau


27
Sukadiri

Pusat pemerintahan kecamatan

Pertanian

Permukiman kepadatan rendah

Permukiman kepadatan sedang

Kawasan pantai berhutan bakau


28
Kosambi

Pusat pemerintahan kecamatan

Pertanian

Industri

Permukiman kepadatan rendah

Permukiman kepadatan sedang

Kawasan pantai berhutan bakau


29
Kalapa Dua

Pusat pemerintahan kecamatan

Industri

Permukiman kepadatan tinggi

Permukiman kepadatan sedang


30
Kawasan
Industri
permukiman
Reklamasi
Pelabuhan
Pariwisata
Sumber :RTRW Kab Tangerang Tahun 2011-2031

Keterangan

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Peta 2.5. Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Tangerang

Kab
2011-2031

Sumber :RTRW
Tangerang Tahun

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

2.4.2.

Rencana Sistem Pusat Pelayanan.

Rencana sistem pusatt pelayanan sesuai dengan kapasitas dan daya dukung pusat permukiman tersebut. Rencana
Sistem Pusat Pelayaan Kabupaten Tangerang pada tahun 2010 2030 mengacu pada aspek kondisi wilayah,
aksesibilitas, tingkat pelayanan dan kebijakan pengembangan yang ada yaitu meliputi:
1. Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp) merupakan kecamatan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala
provinsi atau beberapa kabupaten/kota yang berfungsi sebagai pusat kegiatan pemerintahan, sosial, ekonomi
dan transportasi bagi wilayah yang berdekatan/berbatasan.
2. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) merupakankecamatanyang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten/kota
atau beberapa kecamatan yang berfungsi sebagai pusat simpul jasa distribusi barang dalam satu wilayah
kecamatan dan mempunyai potensi untuk mendorong pusat-pusat desa (daerah belakangnya).
3. Pusat Kegiatan Lokal Propomosi (PKLp) yaitu kecamatanyang dipromosikan untuk dijadikan sebagai PKL
karena berdasarkan hasil analisis, fungsi dan perannya dalam wilayah kabupaten Tangerang sudah cukup
menonjol dan sudah dapat disamakan dengan PKL yang ada.
4. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) merupakan kecamatan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala
kecamatan atau beberapa desa. Berdasarkan hasil analisis, ada 18 (delapan belas) pusat permukiman yang
ditetapkan sebagai PPK meliputi Kecamatan Mekarbaru, Gunungkaler, Kresek, Kemiri, Sukamulya,
SindangJaya, Jayanti, Cisoka, Solear, Jambe, Cisauk, Pagedangan, Legok, panongan, Rajeg, Sepatan Timur,
Pakuhaji dan kecamatan Sukadiri.
Secara lebih rinci mengenai rencana sistem pusat pelayanan sebagaimana yang tercantum dalam RTRW Kabupaten
Tangerang Tahun 2011 2031 dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut.
Tabel 2.19. Rencana Pusat Pelayanan Kabupaten Tangerang.

Balaraja

Hirarki
Pelayanan
PKWp

Teluknaga

PKWp

Curug

PKWp

Kronjo

PKL

Tigaraksa

PKL

Mauk

PKLp

No

Kecamatan

Fungsi

Pusat pemerintahan kecamatan


Industri
Permukiman kepadatan tinggi
Permukiman kepadatan sedang
Pusat pemerintahan kecamatan
Pertanian
Permukiman kepadatan rendah
Permukiman kepadatan sedang
Kawasan pantai berhutan bakau
Pusat pemerintahan kecamatan
Industri
Permukiman kepadatan tinggi
Permukiman kepadatan sedang
Pusat pemerintahan kecamatan
Pertanian
Permukiman kepadatan rendah
Permukiman kepadatan sedang
Perikanan
Kawasan pantai berhutan bakau
Pusat pemerintahan kabupaten
Industri
Permukiman kepadatan tinggi
Permukiman kepadatan sedang
Pusat pemerintahan kecamatan
Pertanian
Permukiman kepadatan rendah

Keterangan
Dipromosikan
untuk dijadikan
PKW
Dipromosikan
untuk dijadikan
sebagai PKW

Dipromosikan
untuk dijadikan
sebagai PKW

Merupakan
Ibukota
Kabupaten
Tangerang
Dipromosikan
untuk dijadikan
sebagai PKL

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

No

Kecamatan

Hirarki
Pelayanan

Cikupa

PKLp

Sepatan

PKLp

Mekarbaru

PPK

10

Gunungkaler

PPK

11

Kresek

PPK

12

Kemiri

PPK

13

Sukamulya

PPK

14

Sindang Jaya

PPK

15

Jayanti

PPK

16

Cisoka

PPK

17

Solear

PPK

18

Jambe

PPK

19

Cisauk

PPK

Fungsi

Permukiman kepadatan sedang


Kawasan pantai berhutan bakau
Pusat pemerintahan kecamatan
Industri
Permukiman kepadatan tinggi
Pusat pemerintahan kecamatan
Pertanian
Industri
Permukiman kepadatan tinggi
Permukiman kepadatan sedang
Pusat pemerintahan kecamatan
Pertanian
Permukiman kepadatan rendah
Pusat pemerintahan kecamatan
Pertanian
Permukiman kepadatan rendah
Pusat pemerintahan kecamatan
Pertanian
Permukiman kepadatan rendah
Pusat pemerintahan kecamatan
Pertanian
Permukiman kepadatan rendah
Permukiman kepadatan sedang
Kawasan pantai berhutan bakau
Pusat pemerintahan kecamatan
Permukiman kepadatan sedang
Pertanian
Pusat pemerintahan kecamatan
Permukiman kepadatan tinggi
Permukiman kepadatan sedang
Pertanian
industri
Pusat pemerintahan kecamatan
Industri
Permukiman kepadatan tinggi
Permukiman kepadatan sedang
Pertanian
Pusat pemerintahan kecamatan
Permukiman kepadatan sedang
Pusat pemerintahan kecamatan
Permukiman kepadatan sedang
Pusat pemerintahan kecamatan
Permukiman kepadatan sedang
Pusat pemerintahan kecamatan
Industri
Permukiman kepadatan tinggi
Permukiman kepadatan sedang

Keterangan

Dipromosikan
untuk dijadikan
sebagai PKL
Dipromosikan
untuk dijadikan
sebagai PKL

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

20

Pagedangan

Hirarki
Pelayanan
PPK

21

Legok

PPK

22

Panongan

PPK

23

PasarKemis

PKLp

24

Rajeg

PPK

25

Sepatan Timur

PPK

26

Pakuhaji

PPK

27

Sukadiri

PPK

28

Kosambi

PKLp

29

Kalapa Dua

PKLp

No

Kecamatan

Fungsi

Pusat pemerintahan kecamatan


industri
Permukiman kepadatan tinggi
Permukiman kepadatan sedang
Pusat pemerintahan kecamatan
Industri
Permukiman kepadatan tinggi
Permukiman kepadatan sedang
Pusat pemerintahan kecamatan
industri
Permukiman kepadatan tinggi
Permukiman kepadatan sedang
Pusat pemerintahan kecamatan
Industri
Permukiman kepadatan tinggi
Permukiman kepadatan sedang
Pertanian
Pusat pemerintahan kecamatan
Permukiman kepadatan sedang
Pertanian
Pusat pemerintahan kecamatan
Pertanian
Permukiman kepadatan sedang
Pusat pemerintahan kecamatan
Pertanian
industri
Permukiman kepadatan rendah
Permukiman kepadatan sedang
Kawasan pantai berhutan bakau
Pusat pemerintahan kecamatan
Pertanian
Permukiman kepadatan rendah
Permukiman kepadatan sedang
Kawasan pantai berhutan bakau
Pusat pemerintahan kecamatan
Pertanian
Industri
Permukiman kepadatan rendah
Permukiman kepadatan sedang
Kawasan pantai berhutan bakau
Pusat pemerintahan kecamatan
Industri
Permukiman kepadatan tinggi
Permukiman kepadatan sedang

Keterangan

Dipromosikan
untuk dijadikan
sebagai PKL

Dipromosikan
untuk dijadikan
sebagai PKL

Dipromosikan
untuk dijadikan
sebagai PKL

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Peta 2.6. Peta Rencana Sistem Pusat Pelayanan Kabupaten Tangerang

Sumber :RTRW Kab Tangerang Tahun 2011-2031

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

2.5.
2.5.1.

Sosial Budaya
Sarana Kesehatan.

Jumlah sarana Kesehatan Kabupaten Tangerang seluruhnya terdapat 5.732 unit yang terdiri dari Rumah Sakit
sampai pelayanan kesehatan masyarakat pada tingkat desa dalam tabel sebagai berikut:

Tabel. 2.20. Jumlah Sarana Kesehatan


N
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

Jenis Sarana Kesehatan


Puskesmas
Puskesmas Pembantu
Puskesmas Keliling
Rumah Sakit Pemerintah
Rumah Sakit Swasta
Rumah Bersalin Swasta
Balai Pengobatan Swasta
Praktek Dokter Spesialis Swasta
Praktek Dokter Umum Swasta
Praktek Bidan Swasta
Praktek Dokter Gigi Sawsta
Laboratorium Klinik Swasta
Apotik
Optikal
Instalasi Farmasi Kabupaten
Posyandu
Pedagang Eceran Obat (toko obat
berijin)
Poskentren
Polindes
Poskesdes
Desa Siaga
Jumlah

Jumlah
42
39
42
1
12
38
230
425
1,279
714
301
21
173
2
1
2,218
57
23
37
63
14
5,732

Sumber : BPS Kab. Tangerang

2.5.2.

Sarana Pendidikan.

Jumlah sarana pendidikan Kabupaten Tangerang pada seluruh jenjang (SD, SLTP, SMA, SMK, PT) sejumlah 1806
unit sekolah terdiri dari SD Negeri dan Swasta sejumlah 884 unit , SLTP Negeri dan Swasta sejumlah 206 unit, SMA
Negeri dan Swasta sejumlah 106 unit, SMK Negeri dan Swasta sejumlah 80 unit , MI 276 unit, MTs 193 unit, MA 59
unit dan 2 unit Perguruan Tinggi swasta.

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Tabel 2.21. Jumlah Sarana Pendidikan


TK
No

Nama Kecamatan

SD

MI

SMP

MTS

SMA

SMK

1
2

BALARAJA
CIKUPA

0
0

12
19

12
19

28
41

28
41

31
53

1
1

5
4

6
5

6
3

4
10

10
13

1
1

Swast
a
4
8

CISAUK

15

15

16

16

16

CISOKA

10

10

28

28

31

12

11

11

5
6
7

CURUG
GUNUNG KALER
JAMBE

2
0
0

24
0
3

26
0
3

32
22
16

32
22
16

42
23
16

1
0
0

11
7
6

12
7
6

4
2
1

9
5
4

13
7
5

1
0
0

9
2
4

10
2
4

1
1
1

7
3
1

8
4
2

JAYANTI

18

18

20

9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

KELAPA DUA
KEMERI
KOSAMBI
KRESEK
KRONJO
LEGOK
MAUK
MEKAR BARU
PAGEDANGAN
PAKUHAJI

0
1
0
0
0
1
0
0
0
0

48
1
17
5
5
18
4
2
10
1

48
2
17
5
5
19
4
2
10
1

24
15
29
26
30
28
28
21
29
35

23
15
29
26
30
28
28
21
29
35

51
16
39
31
30
28
29
22
31
35

0
0
0
1
0
1
0
0
2
0

2
9
10
15
9
9
12
10
19
17

2
9
10
16
9
10
12
10
21
17

2
3
4
1
2
3
4
2
3
3

14
4
9
6
3
5
3
1
4
4

16
7
13
7
5
8
7
3
7
7

0
0
0
0
0
0
0
0
2
0

2
3
3
16
7
5
4
6
5
8

2
3
3
16
7
5
4
6
7
8

1
1
1
2
1
1
1
1
1
1

19

PANONGAN

16

16

26

26

32

10

11

20
21
22

PASAR KEMIS
RAJEG
SEPATAN

0
1
2

63
13
7

63
14
9

25
40
18

25
40
18

52
48
20

0
0
0

11
14
8

11
14
8

5
3
3

15
5
5

20
8
8

0
1
1

9
14
9

23

SEPATAN TIMUR

18

18

20

12

12

24

SINDANG JAYA

24

24

26

25

SOLEAR

18

18

21

21

28

26
27
28

SUKADIRI
SUKAMULYA
TELUK NAGA

0
0
1

3
4
6

3
4
7

18
20
38

18
20
39

18
20
41

0
0
0

8
3
14

8
3
14

1
1
4

7
2
8

29

TIGARAKSA

18

19

36

36

43

Jumlah

356

365

750

142

892

261

269

80

Negr.

Swasta

Jml

Negr.

Swasta

Jml

Negr.

Swasta

Jml

Negr.

Swasta

Jml

Negr.

Sumber: Profil Pendidikan Dinas Pendidikan

Jml

Negr.

5
9

3
1

Swast
a
4
5

Jml

Negr.

7
6

1
0

Swast
a
0
0

PT
Jml
1
0

N/A
N/A

N/A

N/A

0
0
0

0
0
0

0
0
0

N/A
N/A
N/A

N/A

5
2
3
1
1
2
2
1
1
3

6
3
4
3
2
3
3
2
2
4

0
0
0
0
1
0
0
0
0
0

2
1
1
10
1
1
0
1
3
2

2
1
1
10
2
1
0
1
3
2

N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A

N/A

9
15
10

1
2
1

6
6
5

7
8
6

2
0
0

3
1
5

5
1
5

N/A
N/A
N/A

N/A

N/A

N/A

8
3
12

0
1
1

5
4
8

5
5
9

1
0
1

4
0
4

5
0
5

1
0
0

1
2
2

2
2
2

N/A
N/A
N/A

10

15

N/A

175

255

10

171

181

33

87

120

50

56

N/A

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

2.5.3.

Rumah Tangga Miskin dan Rumah Kumuh Kabupaten Tangerang.

Jumlah rumah tangga sangat miskin di Kabupaten Tangerang pada tahun 2012 mencapai 177.148 atau 5,8 % dari
total penduduk Kabupaten Tangerang kepala keluarga, sedangkan jumlah rumah kumuh berdasarkan data Bappeda
tahun 2010 mencapai 695,349 rumah dari total kepala keluarga di Kabupaten Tangerang. Jumlah penduduk sangat
miskin terbanyak berada di kecamatan Pakuhaji sebesar 13.256 KK dan jumlah rumah kumuh terbanyak di
kecamatan Teluk Naga sejumlah 7.484 KK. Hal ini menunjukkan bahwa di Kabupaten Tangerang masih terdapat
warga masyarakat yang tinggal pada lingkungan rawan sanitasi.
Tabel 2.22. Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

Kecamatan

Jumlah Keluarga
Miskin

Balaraja
Cikupa
Cisauk
Cisoka
Curug
Gunung Kaler
Jambe
Jayanti
Kelapa dua
Kemiri
Kosambi
Kresek
Kronjo
Legok
Mauk
Mekar baru
Pagedangan
Pakuhaji
Panongan
Pasar Kemis
Rajeg
Sepatan
Sepatan Timur
Sindang Jaya
Solear
Sukadiri
Sukamulya
Teluk Naga
Tigaraksa

4,461
2,727
3,605
7,241
2,784
6,115
4,152
4,460
1,308
6,183
7,725
6,922
5,925
5,712
8,198
5,541
3,876
13,256
4,333
4,303
12,277
5,046
7,770
5,965
6,855
4,631
6,092
11,492
8,193

JUMLAH

177,148

Sumber : Database Keluarga Miskin BAPPEDA Kab. Tangerang


Tabel 2.23. Jumlah Rumah Per Kecamatan

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

KECAMATAN
Balaraja
Cikupa
Cisauk
Cisoka
Curug
Gunung Kaler
Jambe
Jayanti
Kelapa dua
Kemiri
Kosambi
Kresek
Kronjo
Legok
Mauk
Mekar baru
Pagedangan
Pakuhaji
Panongan
Pasar Kemis
Rajeg
Sepatan
Sepatan Timur
Sindang Jaya
Solear
Sukadiri
Sukamulya
Teluk Naga
Tigaraksa
JUMLAH

Sumber : Database PAKUMIS BAPPEDA Kab. Tangerang

2.6.

Kelembagaan Pemerintah Daerah.

Jmlh Rumah
14,263
22,657
25,490
12,935
43,365
21,890
73,303
27,549
18,844
17,096
48,154
87,952
13,240
19,985
12,669
14,903
14,981
8,881
12,788
8,460
15,675
8,642
9,376
18,367
17,691
17,810
26,720
37,179
24,484
695,349

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 03 Tahun 2010 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah Tugas
penyusunan dan pengaturan di bidang kelembagaan ini dilaksanakan oleh Bagian Organisasi pada Sekretariat
Daerah.
Selanjutnya di tindak lanjuti melalui Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 Tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang dengan susunan kelembagaan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Sekretariat Daerah
Sekretariat DPRD
Inspektorat Kabupaten
Badan Kepegawaian Daerah
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
Dinas Pendapatan Daerah
RSUD Kabupaten Tangerang
Satuan Polisi Pamong Praja
Dinas daerah yang meliputi :
a. Dinas Pendidikan
b. Dinas Kesehatan
c. Dinas Kesejahteraan Sosial
d. Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata
e. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
f. Dinas Pertanian dan Peternakan
g. Dinas Perikanan dan Kelautan
h. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
i. Dinas Bina Marga dan Pengairan
j. Dinas Tata Ruang
k. Dinas Cipta Karya
l. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
m. Dinas Penanggulangan Bencana dan Kebakaran
n. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
o. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
p. Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman
11. Lembaga Teknis Daerah yang meliputi :
a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
b. Badan Lingkungan Hidup Daerah
c. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
d. Badan Penanaman Modal Daerah
e. Badan Ketahanan Pangan, Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat
f.
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
g. Kantor Perpustakaan Daerah
h. Kantor Arsip Daerah.
12. Kecamatan.
13. Kelurahan / Desa.

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Gambar. 2.7. Bagan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Sumber : Perda Kabupaten Tangerang No. 08 Th. 2010 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kab. Tangerang

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

2.6.1.

Lembaga Pengelola Pelayanan Sanitasi

Secara kelembagaan badan atau dinas yang diberikan kewenangan mengelola pelayanan terkait Sanitasi (PHBS,
limbah, sampah dan air bersih) diwilayah Kabupaten Tangerang berdasarkan peraturan daerah Kabupaten
Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang adalah sebagai
berikut :
a) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah pada Bidang perencanaan lingkungan hidup dan fasilitas umum
seksi sub bidang lingkungan hidup dan sub bidang permukiman dan fasilitas umum. (Gambar 2.8);
b) Dinas kesehatan Kabupaten Tangerang pada Bidang pencegahan, pemberantasan penyakit dan penyehatan
lingkungan seksi penyehatan lingkungan dan Bidang pengembangan dan promosi kesehatan seksi
pengembangan sumber daya kesehatan, seksi peran serta masyarakat dan kemitraan dan seksi pengembangan
sistem informasi kesehatan ( Gambar 2.9);
c) Dinas Cipta Karya pada Bidang Permukiman dan Perumahan seksi Perencanaan Permukiman dan seksi sarana
dan prasarana(Gambar 2.10);
d) Badan Lingkungan Hidup Daerah Pada bidang pengawasan dan pengendalian limbah sub bidang pengawasan
limbah cair dan sub bidang pengawasan dan pengendalian limbah padat gas kebisingan, getaran dan kebauan
(Gambar 2.11);
e) Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Tangerang pada bidang pembangunan dan pemeliharaan seksi
pembangunan dan pemeliharaan sumber daya air (gambar 2.12);
f)

Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman pada Bidang Kebersihan Seksi pengangkutan dan
pengumpulan sampah, Seksi pengolahan dan pemusnahan sampah dan Seksi sarana dan prasarana kebersihan
(Gambar 2.13);

g) Dinas Tata Ruang pada Bidang Perencanan Tata Ruang Seksi perencanaan umum tata ruang dan Bidang
pemanfaatan Seksi pemanfaatan permukiman (Gambar 2.14).

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Gambar 2.8.
Bagan Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Gambar 2.9.
Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Gambar 2.10.
Bagan Struktur Organisasi Dinas Cipta Karya

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Gambar 2.11.
Bagan Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Gambar 2.12.
Bagan Struktur Organisasi Dinas Bina Marga dan Pengairan

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Gambar 2.13.
Bagan Struktur Organisasi Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman

Gambar 2.14. Dinas Tata Ruang

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

Tabel 2.24. Daftar Peraturan Terkait Sanitasi


No
.

Daftar Peraturan
Terkait Sanitasi

Air Limbah

Peraturan

Undang-Undang
Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan Umum;
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten;
Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung Umum;
Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437);
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor
4437);
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4438);
Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indoneisa Nomor 4725);
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5188);

Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai;
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindugan Taman;
Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Pelestarian
Alam;
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air;
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1998 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal
Daerah ;

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum;
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum:
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tantang Pengelolaan Barang Milik Negara /
Daerah:
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

Peraturan Presiden
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
Keputusan Presiden
Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1980 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;
Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1989 tentang Kawasan Industri;
Peraturan Menteri
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16 Tahun 2008 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan Sistem Pengolahan Air Limbah Pemukiman (KSNP/SPALP);
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22/Permen/M/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota;
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2011(Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 489);
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741 / Menkes/Per/VII/2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota;
Peraturan Menteri Pekarjaan Umum Nomor 14 /PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

Peraturan Daerah
Peraturan Daerah Kabupaten tangerang Nomor 11 Tahun 2004 Tentang Retribusi Jasa
Umum;
Peraturan Bupati Tangerang Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Tahun 2008-2013.
Perda Nomor 08 Tahun 2010 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang;

Standar Nasional Indonesia


SNI 19-3242-1994 tentang Sampah di Permukiman dan Tata Cara Pengelolaannya;
SNI 19-2454-1991 tentang Sampah Perkotaan dan Tata Cara Pengolahan Teknik;
SNI 03-2453-1991 tentang Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan dan
Tata cara Perencanaan teknik;
SNI 03-2406-1991 tentang Drainase Perkotaan dan Tata Cara Perencanaan Umum;

Petunjuk Teknis

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

Petunjuk Teknis Nomor KDT 616.98 Ped I judul Pedoman Teknis Penyehatan Perumahan;
Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Penerapan Pompa Hidran
Dalam Penyediaan Air Bersih;
Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Instalasi
Pengolahan Air Sistem Berpindah pindah (Mobile) Kapasitas 0.5 Liter/detik;
Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Pedoman Teknis Tata Cara Sistem
Penyediaan Air Bersih Komersil Untuk Permukiman. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728
Pet D judul Petunjuk Teknis Tata Cara;
Petunjuk Teknis Pengoperasian & Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Rmh
Tangga Non Kakus;
Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis MCK;

Persampahan

Undang-Undang
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten;
Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung Umum;
Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437);
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor
4437);
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4438);
Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indoneisa Nomor 4725);
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5188);

Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai;
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindugan Taman;
Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Pelestarian
Alam;

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air;
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1998 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal
Daerah ;
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum;
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum:
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tantang Pengelolaan Barang Milik Negara /
Daerah:
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

Peraturan Presiden
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
Keputusan Presiden
Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1980 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;
Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1989 tentang Kawasan Industri;

Peraturan Menteri
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Sampah;
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16 Tahun 2008 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan Sistem Pengolahan Air Limbah Pemukiman (KSNP/SPALP);
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22/Permen/M/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota;
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2011(Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 489);
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741 / Menkes/Per/VII/2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota;
Peraturan Menteri Pekarjaan Umum Nomor 14 /PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan
Sampah

Peraturan Daerah
Peraturan Daerah Kabupaten tangerang Nomor 11 Tahun 2004 Tentang Retribusi Jasa
Umum;
Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 5 Tahun 1998 Tentang Retribusi

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

Persampahan;
Peraturan Bupati Tangerang Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Tahun 2008-2013.
Perda Nomor 08 Tahun 2010 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang;

Standar Nasional Indonesia


SNI 19-3242-1994 tentang Sampah di Permukiman dan Tata Cara Pengelolaannya;
SNI 03-3241-1994 tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA Sampah;
SNI 19-2454-1991 tentang Sampah Perkotaan dan Tata Cara Pengolahan Teknik;
SNI 03-2453-1991 tentang Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan dan
Tata cara Perencanaan teknik;
SNI 03-2406-1991 tentang Drainase Perkotaan dan Tata Cara Perencanaan Umum;

Petunjuk Teknis
Petunjuk Teknis Nomor KDT 616.98 Ped I judul Pedoman Teknis Penyehatan Perumahan;
Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Penerapan Pompa Hidran
Dalam Penyediaan Air Bersih;
Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Instalasi
Pengolahan Air Sistem Berpindah pindah (Mobile) Kapasitas 0.5 Liter/detik;
Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Pedoman Teknis Tata Cara Sistem
Penyediaan Air Bersih Komersil Untuk Permukiman. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728
Pet D judul Petunjuk Teknis Tata Cara;
Petunjuk Teknis Nomor KDT 636.728 Pet. I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Kompos Rumah
Tangga Tata cara Pengelolaan Sampah Dengan Sistem Daur Ulang Pada Lingkungan,
Spesifikasi Area Penimbunan Sampah Dengan Sistem Lahan Urug Terkendali Di TPA
Sampah;
Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Pengomposan Sampah
Organik Skala Lingkungan;

Drainase

Undang-Undang
Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan Umum;
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten;
Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung Umum;
Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437);
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor
4437);

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat


dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4438);
Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indoneisa Nomor 4725);
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5188);

Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai;
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindugan Taman;
Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Pelestarian
Alam;
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air;
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1998 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal
Daerah ;
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum;
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum:
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tantang Pengelolaan Barang Milik Negara /
Daerah:
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

Peraturan Presiden
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

Keputusan Presiden
Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1980 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;
Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1989 tentang Kawasan Industri;

Peraturan Menteri
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;

Pokja AMPL Kabupaten


Tangerang

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16 Tahun 2008 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan Sistem Pengolahan Air Limbah Pemukiman (KSNP/SPALP);
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22/Permen/M/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota;
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2011(Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 489);
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741 / Menkes/Per/VII/2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota;
Peraturan Menteri Pekarjaan Umum Nomor 14 /PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

Peraturan Daerah
Peraturan Daerah Kabupaten tangerang Nomor 11 Tahun 2004 Tentang Retribusi Jasa
Umum;
Peraturan Bupati Tangerang Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Tahun 2008-2013.
Perda Nomor 08 Tahun 2010 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang;

Standar Nasional Indonesia


SNI 19-3242-1994 tentang Sampah di Permukiman dan Tata Cara Pengelolaannya;
SNI 19-2454-1991 tentang Sampah Perkotaan dan Tata Cara Pengolahan Teknik;
SNI 03-2453-1991 tentang Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan dan
Tata cara Perencanaan teknik;
SNI 03-2406-1991 tentang Drainase Perkotaan dan Tata Cara Perencanaan Umum;

Petunjuk Teknis
Petunjuk Teknis Nomor KDT 616.98 Ped I judul Pedoman Teknis Penyehatan Perumahan;
Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Penerapan Pompa Hidran
Dalam Penyediaan Air Bersih;
Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Instalasi
Pengolahan Air Sistem Berpindah pindah (Mobile) Kapasitas 0.5 Liter/detik;
Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Pedoman Teknis Tata Cara Sistem
Penyediaan Air Bersih Komersil Untuk Permukiman. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728
Pet D judul Petunjuk Teknis Tata Cara;
Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.72 Pet B judul Petunjuk Teknis Pembuatan Sumur
Resapan;
Petunjuk Teknis Nomor KDT 627.54 Pan I judul Panduan Dan Petunjuk Praktis Pengelolaan
Drainase Perkotaan;
Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis Saluran Irigasi;

Вам также может понравиться