Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
2014340010
TEKNOLOGI PANGAN
UNIVERSITAS SAHID
MATRIKS
Matriks dalam matematika merupakan kumpulan bilangan, simbol atau ekspresi berbentuk
persegi panjang yang disusun menurut baris dan kolom. Bilangan-bilangan yang terdapat pada
suatu matriks disebut dengan elemen atau disebut juga anggota dari suatu matriks. Contoh
matriks dengan 2 baris dan 3 kolom yaitu sebagai berikut
dapat
dimanipulasi
misalnya
dikalikan,
dijumlah,
dikurangkan,
serta
Penjumlahan serta pengurangan dalam matriks hanya dapat dilakukan apabila kedua matriks
mempunyai ukuran atau tipe yang sama. Elemen-elemen dalam suatu matriks yang dijumlahkan
atau dikurangan yaitu elemen yang memilki posisi/letak yang sama.
2. Perkalian Skalar
Perkalian matriks dilakukan dengan cara tiap baris dikalikan dengan tiap kolom, selanjutnya
dijumlahkan pada kolom yang sama
dan
maka
contoh perhitungan :
Ordo suatu matriks merupakan bilangan yang menunjukan banyaknya baris (m) dan banyaknya
Matriks Identitas
Matriks Identitas adalah matriks yang anggota pada diagonal utamanya selalu 1
Jawab:
maka
maka
maka
2.
4.
2. Metode Sarrus
Misalnya terdapat
tersebut
Ubah matriks dalam bentuk seperti diatas selanjutnya perhitungannya dengan cara menambahkan
elemen dari kiri atas kekanan bawah (mulai dari a e i, b f g, dan c d h)
kemudian dikurangi dengan elemen dari kanan atas kekiri bawah (mulai dari c e g, a f
h, dan b d i) maka akan menjadi
Sebagai contohnya
maka tentukan
Jika diketahui
Matriks Singular
Matriks Singular yaitu matriks yang nilai determinannya 0.
Sebagai contoh
vs
Invers Matriks
Misalnya diketahui
Persamaan Matriks
Tentukan X matriks dari persamaan:
FUNGSI KOMPOSISI
Matematika memang sangat luas, rasanya telah begitu banyak materi kita ulas seperti
pembuktian rumus volume bola, cara mencari KPK dan FPB, rumus Phytagoras, aljabar,
integral, dll. Tetapi masih banyak juga materi dalam matematika yang belum kita bahas, dan
pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai Fungsi Komposisi. Apa itu Fungsi
Komposisi?
Syarat yang harus dipenuhi agar fungsi f dan fungsi g dapat dikomposisikan menjadi
fungsi komposisi g f adalah irisan antara daerah hasil fungsi f dan daerah asal fungsi g
bukan himpunan kosong.
Perhatikan contoh berikut :
1. Jika f(x) = 2x + 3 dan (f o g) = 2x2 + 6x 7, maka g(x) =
Penyelesaian :
(f o g)(x)
= 2x2 + 6x 7
f(g(x))
= 2x2 + 6x 7
2(g(x)) + 3 = 2x2 + 6x 7
= 2x2 + 6x 10
2 (g(x))
jadi
g(x) = x2 + 3x 5
= 2x2 6x 1
f (g(x))
= 2x2 6x 1
f ( x2 3x + 1) = 2x2 6x 1
= 2 ( x2 3x + 1 ) 3
Jadi
f (x)
= 2x 3
= x2 + 3x + 4
f (g(x))
= x2 + 3x + 4
Untuk
g(x)
=3
maka
4x 5 = 3
4x = 8
x=2
Karena f (g(x)) = x2 + 3x + 4 dan untuk g(x) = 3 didapat x = 2
Sehingga :
f (3) = 22 + 3 . 2 + 4 = 4 + 6 + 4 = 14
INVERS FUNGSI KOMPOSISI
Misalnya diketahui fungsi f : A
atau g .
dengan
maka
B dan g : B
dengan
jadi jika
Sedikit penjelasan mengenai fungsi komposisi ini mudah-mudahan dapat membantu sobat
semua dalam proses belajar matematika lebih dalam. Janganlah cepat menyerah dalam
mempelajari sesuatu termasuk matematika, karena semakin kita tahu maka akan semakin
menyenangkan dijalani, karena matematika itu menyenangkan.
LOGIKA MATEMATIKA
Sebelum kita masuk ke logika matematika, kita harus tahu dulu definisi logika tersebut yang
nantinya sangat berperan dalam pemahaman logika matematika sendiri. Logika berasal dari kata
Yunani kuno (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat
kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika mempunyai beberapa manfaat, yaitu :
Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis,
lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.
Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas
sistematis
Setelah kita mengetahui tentang Logika kita akan lebih mudah dalam mempelajari logika
matematika. Berikut ini hal-hal yang menyangkut logika matematika.
1. Pernyataan
Yang dimaksud dengan pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah tetapi
tidak sekaligus kedua-duanya (benar dan salah). Dan suatu kalimat bukan pernyataan jika kita
tidak dapat menentukan kalimat tersebut benar atau salah atau mengandung pengertian relatif.
Terdapat dua jenis pernyataan matematika yaitu pernyataan tertutup dan pernyataan terbuka.
Pernyataan tertutup merupakan pernyataan yang nilai kebenarannya sudah pasti sedangkan
pernyataan terbuka yaitu pernyataan yang nilai kebenarannya belum pasti. untuk lebih jelasnya
perhatikan contoh dibawah ini.
contoh :
65 = 30 ( pernyataan tertutup yang benar )
6+5=10 ( pernyataan tertutup yang salah )
gula putih rasanya manis ( pernyataan terbuka )
Jarak jakarta bandung adalah dekat ( bukan pernyataan, karena dekat itu relatif )
2. Ingkaran Pernyataan ( negasi )
Ingkaran merupakan pernyataan yang menyangkal yang diberikan. Ingkaran pernyataan dapat
dibentuk dengan menambah Tidak benar bahwa didepan pernyataan yang diingkar
dinotasikan ~.
contoh :
pernyataan B
3. Pernyataan Majemuk
3.1. Konjungsi
suatu pernyataan p dan q dapat digabung dengan kata hubung dan sehingga membentuk
pernyataan majemuk p dan q yang disebut dengn konjungsi nyang dilambangkan dengan
3.2. Disjungsi
suatu pernyataan p dan q dapat digabung dengan kata hubung atau sehingga membentuk
pernyataan majemuk p atau q yang disebut dengn disjungsi yang dilambangkan dengan
Tabel disamping menunjukan beberapa pernyataan yang digabungkan menjadi kalimat majemuk
disjungsi.
sehingga jika kita menemukan suatu pernyataan dan akan kita jadikan kalimat majemuk
disjungsi kita tinggal lihat tabel, cari mana yang cocok maka kita akan menemukan bagaimana
bentuk kalimat majemuk disjungsinya.
3.3. Implikasi
suatu pernyataan p dan q dapat digabung dengan kata hubung jika maka sehingga membentuk
pernyataan majemuk jikap maka q yang disebut dengan implikasi dan dilambangkan dengan
Tabel disamping menunjukan beberapa pernyataan yang digabungkan menjadi kalimat majemuk
implikasi.
sehingga jika kita menemukan suatu pernyataan dan akan kita jadikan kalimat majemuk
implikasi kita tinggal lihat tabel disamping, cari mana yang cocok maka kita akan menemukan
bagaimana bentuk kalimat majemuk implikasinyanya.
3.4. Biimplikasi
suatu pernyataan p dan q dapat digabung dengan kata hubung jika dan hanya jika sehingga
membentuk pernyataan majemuk p jika dan hanya jika q yang disebut dengan biimplikasi dan
dilambangkan dengan
Tabel disamping menunjukan beberapa pernyataan yang digabungkan menjadi kalimat majemuk
biimplikasi.
sehingga jika kita menemukan suatu pernyataan dan akan kita jadikan kalimat majemuk
biimplikasi kita tinggal lihat tabel disamping, cari mana yang cocok maka kita akan menemukan
bagaimana bentuk kalimat majemuk biimplikasinyanya. Maka kita akan lebih mudah dalam
menyelesaikan soal yang nanti akan kita hadapi.
Ekuivalensi dari pernyataan-pernyataan majemuk ini sangat penting. Kita harus tahu bentuk
negasi dari konjungsi, negasi dari disjungsi dan lain sebagainya dalam menyelesaikan berbagai
bentuk pernyataan yang nantinya akan muncul. Jadi kita harus hafal bentuk euivalensi
pernyataan-pernyataan majemuk disamping. Maka kita akan lebih mudah dalam menyelesaikan
berbagai tipe soal yang nantinya akan kita temui. Alangkah baiknya kita hafal ekuivalensi
pernyataan-pernyataan disamping.
Tidak perlu bingung dan terbebani, kunci dari matematika adalah hafal rumus dan bisa
menggunakannya. Jika kita sering latihan soal maka secara otomatis kita akan hafal, dan pastinya
kita akan mudah menggunakan rumus tersebut jika diterapkan dalam soal.
5. Konvers, Invers dan Kontraposisi
Dari sebuah implikasi dapat diturunkan pernyataan yang disebut konvers, invers dan kontraposisi
dari implikasi tersebut
6. Pernyataan Berkuantor
Pernyataan berkuantor merupakan pernyataan yang mengandung ukuran kuantitas. Ada 2 macam
yaitu :
6.1 Kuantor Universal
Dalam pernyataan kuantor universal terdapat ungkapan yang menyatakan semua, setiap. Kuantor
universal dilambangkan dengan (dibaca untuk semua atau untuk setiap).
contoh : x
R, x>0 dibaca untuk setiap x anggota bilangan riil maka berlaku x>0.
( modus ponens)
__________________
Kesimpulan: q
Arti Modus Ponens adalah jika diketahui p q dan p, maka bisa ditarik kesimpulan q.
sebagai contoh :
premis 1 : Jika bapak datang maka adik akan senang
premis 2 : bapak datang
__________________
Kesimpulan: Adik senang
8.2 Modus Tollens
premis 1 : p q
premis 2 : ~q
( modus tollens)
__________________
Kesimpulan: ~p
Modus Tollens berarti jika diketahu p q dan ~q, maka bisa ditarik kesimpulan ~p. sebagai
contoh :
premis 1 : Jika hari hujan, maka adik memakai payung
premis 2 : Adik tidak memakai payung
___________________
Kesimpulan : Hari tidak hujan
8.3 Silogisme
premis 1 : pq
premis 2 : q r
( silogisme)
_________________
Kesimpulan: p r
Silogisme berarti jika diketahu p q dan qr, maka bisa ditarik kesimpulan pr. sebagai
contoh :
Premis 1 : Jika harga BBM naik, maka harga bahan pokok naik.
Premis 2 : Jika harga bahan pokok naik maka semua orang tidak senang.
__________________________________________________
Kesimpulan: Jika harga BBM naik, maka semua orang tidak senang.
Catatan Tambahan:
Hukum de Morgan:
(p q) (p V q)
(p V q) (p q)
Ekuivalensi implikasi:
(p q) (p V q)
PELUANG MATEMATIKA
1. Permutasi
Permutasi adalah penyusunan kumpulan angka/objek dalam berbagai urutan-urutan yang
berbeda tanpa ada pengulangan. Dalam permutasi urutan diperhatikan, untuk menghitung banyak
permutasi n unsur jika disusun berdasarkan k unsur k kita dapat menggunakan rumus :
dimana kn.
contoh :
1. Di kantor pusat sebuah perusahaan besar terdapat 3 orang staff yang dicalonkan untuk mengisi
kekosongan 2 kursi pejabat eselon IV. Tentukan banyak cara yang dapat dipakai untuk mengisi
jabatan tersebut?
jawab :
Permutasi P (3,2), dengan n =3 (banyaknya staff) dan k =2 (jumlah posisi yang akan diisi)
2.Misalkan terdapat 5 angka 3,4,5,6, dan 7. Tentukan berapa banyak bilangan lebih dari 400 yang
dapat dibentuk untuk membuat angka yang terdiri dari 3 digit dan tidak berulang?
Jawab :
karena bilangannya lebih dari 400 maka kotak pertama dapat diisi dengan 4 angka yaitu
4,5,6, dan 7
karena tidak boleh berulang maka kotak kedua dan ketiga masing-masing dapat diisi diisi
4 angka dan 3 angka
contoh :
Tentukan berapa banyak susunan kata yang dapat dibentuk dari kata MATEMATIKA tanpa
perulangan?
Jawab :
kata MATEMATIKA terdapat 10 unsur dimana unsur yang sama terdapat pada M=2 T=2 A=3,
sehingga kata yang dapat dibentuk dari kata MATEMATIKA tanpa adanya pengualangan yaitu
terdapat 10!/2! 2! 3!=151.200 cara.
Permutasi Siklis
Permutasi Siklis merupakan permutasi yang dibuat dengan menyusun unsur secara melingkar
menurut arah putaran tertentu. Rumus yang biasa digunakan untuk menghitung permutasi siklis
yaitu (n-1)!
contoh :
1. Terdapat 5 orang calon presiden di tahun 2014 sedang berdiskusi, mereka duduk disebuah
meja berbentuk lingkaran. Tentukan terdapat berapa cara untuk menyusun kursi para calon
presiden tersebut?
Jawab :
Cara untuk menyusun kursi para calon presiden yaitu (5-1)!=4!=4x3x2x1=24 cara
2. Jika terdapat 5 buah kelereng yang disusun melingkar, berapa banyak cara susunan melingkar
dari kelereng tersebut tanpa adanya pengulangan?
Jawab :
Cara untuk menyusun kelereng secara melingkar yaitu (5-1)!/2=24/2=12
(permutasi objek-
contoh :
1. Seorang koki telah menyiapkan 20 jenis masakan untuk menjamu pemilik restaurant tempat
dia bekerja yang akan berkunjung. Dari 20 menu dia akan memilih 11 menu yang akan disajikan,
tentukan terdapat berapa banyak cara pemilihan menu yang akan digunakan untuk menjamu
pemilih restaurant? (tidak memperhatikan urutan)
Jawab :
2. Pada sebuah acara silaturahmi dihadiri oleh 60 orang, terdapat berapa jumlah jabat tangan
yang terjadi?
jawab:
Ketika 60 orang tersebut saling berjabat tangan maka satu orang akan berjabat tangan dengan 59
orang. Akan tetapi jika A berjabat tangan dengan B akan sama halnya jika B berjabat tangan
dengan A maka harus dibagi 2 sehingga jumlah jabat tangannya yaitu 5960/2=1770 jabat
tangan.
Persamaan linear
Persamaan linear adalah sebuah persamaan aljabar, yang tiap sukunya mengandung konstanta,
atau perkalian konstanta dengan variabel tunggal. Persamaan ini dikatakan linear sebab
hubungan matematis ini dapat digambarkan sebagai garis lurus dalam Sistem koordinat
Kartesius.
Contoh grafik dari suatu persamaan linear dengan nilai m=0,5 dan b=2 (garis merah)
Bentuk umum untuk persamaan linear adalah
Dalam hal ini, konstanta m akan menggambarkan gradien garis, dan konstanta b merupakan titik
potong garis dengan sumbu-y. Persamaan lain, seperti x3, y1/2, dan
Contoh
Contoh sistem persamaan linear dua variabel:
,
,
dimana konstanta A dan B bila dijumlahkan, hasilnya bukan angka nol. Konstanta
dituliskan sebagai A 0, seperti yang telah disepakati ahli matematika bahwa konstanta
tidak boleh sama dengan nol. Grafik persamaan ini bila digambarkan, akan menghasilkan
sebuah garis lurus dan setiap garis dituliskan dalam sebuah persamaan seperti yang
tertera diatas. Bila A 0, dan x sebagai titik potong, maka titik koordinat-xadalah ketika
garis bersilangan dengan sumbu-x (y = 0) yang digambarkan dengan rumus -c/a. Bila B
0, dan y sebagai titik potong, maka titik koordinat- y adalah ketika garis bersilangan
dengan sumbu-y (x = 0), yang digambarkan dengan rumus -c/b.
Bentuk standar
di mana, a dan b jika dijumlahkan, tidak menghasilkan angka nol dan a bukanlah angka
negatif. Bentuk standar ini dapat diubah ke bentuk umum, tapi tidak bisa diubah ke
semua bentuk, apabila a dan b adalah nol.
Bentuk titik potong gradien
Sumbu-y
dimana m merupakan gradien dari garis persamaan, dan titik koordinat y adalah
persilangan dari sumbu-y. Ini dapat digambarkan dengan x = 0, yang memberikan nilai y
= b. Persamaan ini digunakan untuk mencari sumbu-y, dimana telah diketahui nilai dari
x. Y dalam rumus tersebut merupakan koordinat y yang anda taruh di grafik. Sedangkan
X merupakan koordinat x yang anda taruh di grafik.
Sumbu-x
dimana m merupakan gradien dari garis persamaan, dan c adalah titik potong-x, dan titik
koordinat x adalah persilangan dari sumbu-x. Ini dapat digambarkan dengan y = 0, yang
memberikan nilai x = c. Bentuk y/m dalam persamaan sendiri berarti bahwa
membalikkan gradien dan mengalikannya dengan y. Persamaan ini tidak mencari titik
koordinat x, dimana nilai y sudah diberikan.
Sistem persamaan linear lebih dari dua variabel
Sebuah persamaan linear bisa mempunyai lebih dari dua variabel, seperti berikut ini:
di mana dalam bentuk ini, digambarkan bahwa a1 adalah koefisien untuk variabel pertama, x1,
dan n merupakan jumlah variabel total, serta b adalah konstanta.