Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh:
MURNI UKHUAH ISLAMI
1400701000110018
Pembimbing:
drg. J. Widyastomo, Sp. BM
Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga
penulis
bisa
menyelesaikan
laporan
kasus
KM-BM
berjudul
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumor adalah suatu benjolan yang disebabkan oleh pertumbuhan sel.
Ada dua macam tumor yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak
mempunyai ciri-ciri yaitu bentuknya bundar dan lonjong, pertumbuhannya
terbatas dan lambat, mempunyai simpai atau kapsul, tidak menyebabkan
kematian secara langsung, tidak mempunyai anak sebar. Tumor ganas
mempunyai ciri-ciri yaitu tidak mempunyai bentuk, pertumbuhannya cepat dan
tidak terbatas serta melewati batas anatominya, tidak mempunyai simpai,
mempunyai anak sebar (metastasis).
Papiloma adalah neoplasma epitel jinak yang paling umum dalam rongga
mulut. Papiloma muncul berupa massa yang kecil, eksofitik, berwarna merah
muda putih dan tidak sakit, serta biasanya berdiameter kurang dari 1 cm.
Permukaan papula halus berwarna merah muda dan lembek atau memiliki
beberapa tonjolan kecil.
Differensial diagnosis dari papilloma yaitu Kondiloma Akuminatum,
Hyperplasia Epitel Lokal (Penyakit HECK), dan Veruca Vulgaris. Untuk
membedakan papiloma dengan penyakit lain dapat dilihat dari gambaran glinis
dan HPA. Penatalaksanaan dari papiloma adalah bedah eksisi agar tidak terjadi
rekurensi.
Laporan ini berisi tentang penatalaksanaan salah satu kasus papiloma
yang terjadi di Poli Bedah Mulut RSUD Pare.
1.2 Tujuan
a. Sebagai salah satu tugas Kepaniteraan Klinik KM-BM di Poli Bedah
Mulut RSUD Pare Kabupaten Kediri.
b. Sebagai informasi untuk menambah pengetahuan penulis dan
pembaca mengenai papiloma dan penatalaksanaannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
PAPILOMA
2.1.1
Definisi
Papiloma adalah neoplasma epitel jinak yang paling umum dalam rongga
mulut.
2.1.2
Gambaran Klinis
Papiloma muncul berupa massa yang kecil, eksofitik, berwarna merah
muda putih dan tidak sakit, serta biasanya berdiameter kurang dari 1 cm.
Permukaan papula halus berwarna merah muda dan lembek atau
memiliki beberapa tonjolan kecil. Basisnya bertangkai dan berbatas jelas.
Lesi intra oral umumnya lunak, semenara lesi yang memproduksi kratin
terasa kasar atau bersisik. Lesi umumnya soliter tetapi terkadang terlihat
multiple. Karena pertumbuhan papiloma lambat, maka harus dicurigai lesi
yang agresif pada setiap lesi papilomatosa yang berkembang cepat.
Etiologi
HPV tipe 6 dan 11 terdeteksi pada lebih dari 50% papiloma yang
diperiksa dan umumnya dianggap sebagai penyebab dari penyakit ini.
2.1.4 Prevalensi
2.1.5
Usia rata-rata terjadinya papiloma adala 35 tahun. Pria dan wanita
memiliki kemungkinan yang sama untuk terkena.
2.1.6
2.1.7 Lokasi
2.1.8
Sebagian besar muncul pada palatum, uvula, lidah, frenulum,
bibir, mukosa bukal dan gingiva.
2.1.9
2.1.10 Differensial Diagnosis
2.1.11
Lesi lain yang dipicu HPV seperti kondiloma Akuminatum,
hyperplasia epitel local (penyakit HECK), dan Veruca Vulgaris memiliki ciri
serupa, tetapi berbeda dalam pemeriksaan mikroskopisnya.
Veruca Vulgaris
2.1.12 Etiologinya HPV tipe 2, 4, 6, 11 dan 40. Jarang terjadi ntra
oral, jika terjadi di intra oral umumnya di bibir, mukosa labial atau
bukal, lidah, dan gingiva cekat. Umumnya terjadi di kulit. Celahnya
lebih dangkal dari papiloma dan massanya lebih tidak bertangkai.
2.1.13
2.1.14 Gambar 2.2 Penyakit Veruca Vulgaris pada Kulit
2.1.15
Hiperplasia Epitelial Lokal (Penyakit HECK)
2.1.16 Agen etiologi HPV tipe 13 dan 32. Virus ditularkan selama
ciuman. Bila lesi membesar akan menjadi papilar atau seperti batu
kerikil dan dapat saling bergabung. Beberapa lesi menghilang
secara spontan.
Kondiloma Akuminatum
2.1.17 HPA
inti fibrovaskular.
2.1.18 Penatalaksanaan
Papiloma oral tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat diobati.
Mereka tampaknya tidak berubah dalam ukuran, menyebar ke
bagian lain dari rongga mulut, atau berubah menjadi tumor ganas.
Jika pengobatan diindikasikan maka eksisi bedah konservatif yang
menghilangkan
kepala
dan
dasar
lesi
dapat
dilakukan.
3.1
BAB III
Data Pasien
No RM
Tanggal Periksa
Nama Pasien
Jenis Kelamin
Usia
: 47037
: 5 Oktober 2015
: Citra
: Perempuan
: 5 Tahun
Alamat
3.2
Pemeriksaan
Pemeriksaan Klinis
Kondisi Umum
: Kompos Mentis
Ekstra Oral
: tak
Intra Oral
Pemeriksaan Penunjang : -
Riwayat Penyakit
Riwayat Terapi: pernah diberi obat dari dokter gigi, namun lupa
:-
nama obatnya
Riwayat Keluarga
:-
Diagnosis Kerja
: Papiloma
3.3
Penatalaksanaan
c. Persiapan pasien
d. Disinfeksi area kerja meliputi ekstra oral pada area bibir, dagu,
hidung, pipi, dan intraoral yang meliputi area kerja pada lidah dan
dasar mulut menggunakan povidone iodine dengan tampon dan
pinset.
e.
f.
g.
h. Menjepit papiloma pada bagian dasarnya menggunakan arteri
klem
i.
j.
l.
k.
Membuang seluruh jaringan papiloma dan memastikan jaringan
sekitar sudah bersih
n.
o. Membersihkan daerah operasi dengan tampon, kemudian pada
daerah operasi diberikan tampon yang diberi povidone iodine.
p.
q.
3.4
Pembahasan
r.
rongga mulut. Pada kasus An.C usia 5 tahun diagnosa yang ditemukan
adalah papiloma. Diagnosa tersebut didukung oleh anamnesa pasien dan
beberapa tanda klinis yang ditemukan saat dilakukan pemeriksaan intra
oral. Diagnose pada kasus An.C ditegakkan dari anamnesa dan
pemeriksaan
klinis
intra
oral
pada
lesi
karena
tidak
dilakukan
s. BAB IV
t.
PENUTUP
u.
v. 4.1
Kesimpulan
untuk
mengambil
seluruh
jaringan
papiloma
dengan
Saran
Mahasiswa profesi pendidikan dokter gigi perlu aktif dan banyak
berdiskusi tentang kasus papiloma dan kasus bedah mulut lainnya yang
sering terjadi pada masyarakat dan penatalaksanaannya agar menambah
ilmu pengetahuan.
z.
aa. DAFTAR PUSTAKA
ab.
ac.
Bruch dkk., 2010. Clinical Oral Medicine And Pathology. Humana Press. London.
ad.
ae.
af.
Langlais & Miller., 2014. Atlas Berwarna Lesi Mulut Yang Sering Ditemukan.
Jakarta. EGC.