Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
oleh :
Drs. Basri, M. Pd
PENDAHULUAN
Ada hal lain yang ditemukan yaitu ada sekolah yang pengawasnya
datang 3 (tiga) minggu sekali dan kepala sekolahnyapun ada setiap
jam kerja, kecuali ada kepentingan di luar sekolah. Pengawas meminta
guru kelengkapan administrasi yang harus dilaksanakan guru seperti
seperangkat pembelajaran seperti allat evaluasi dan cara
mengevaluasi, tetapi pengawas sendiri tidak paham benar apakah
yang dibuat guru itu benar atau salah. Sehingga apa yang dibuat oleh
guru itu sudah baik.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Faisal (2004) tentang kinerja
pengawas pendidikan agama islam dalam pengembangan kompetensi
profesional guru agama islam SLTP Kota Bandung belum optimal dalam
memahami dan melaksanakan kinerjanya sebagai pengawas melalui
prosedur pembuatan program, berupa perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi dan terdapat hambatan-hambatan yang dihadapi pengawas
dalam melakukan kinerjanya.
Begitu juga halnya kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya
sebagai supervisorr, sering mengalami kendala-kendala seperti
kurangnya profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai
supervisor. Ada juga kendala kepala sekolah yang kurang peduli
terhadap pembinaan guru di sekolah dan berbagai faktor lainya
Peningkatan mutu pendidikan pada di tingkat Sekolah Dasar (SD)
sangat tergantung pada kepala sekolah dan pengawas, karena dalam
melaksankan fungsinya sebagai pengelola suatu pendidikan dalam
membina terhadap guru-guru SD Negeri se-Kecamatan Kuta Alam telah
ditunjuk pengawas yang bertugas di rayon sekolah tersebut.
Bagaimanakah koordinasi pengawas dan kepala sekolah dalam
membina guru-guru disekolah tersebut ?
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka penulis tertarik
untuk mengadakan penelitian berkaitan dengan pengawas dan kepala
sekolah terhadap pembinaan guru SD dengan judul : Koordinasi
Pengawas dan Kepala Sekolah Dalam Pembinaan Guru SD Negeri SeKecamatan Kuta Alam.
II.
METODE
A.
Pendekatan Penelitian
lebih sulit lagi untuk melihat segi-segi positif dalam hubungan dengan
hal-hal yang baik.
Sedangkan koordinasi supervisi klinis dilakukan oleh pengawas sekolah
dengan kepala sekolah pada saat mengamati guru mengajar dikelas,
dimaksudkan agar terdapat peningkatan mengajar guru dengan
mengikuti siklus yang sistematik, dalam perencanaan, pengamatan
dan analisis yang intensif dan cermat. Sesuai dengan pendapat
Sahertian (2008:39) Supervisi klinis proses membantu guru
memperkecil kesenjangan antara tingkah laku mengajar yang nyata
dengan tingkah laku mengajar yang ideal. Supervisi klinis ini
dilakukan oleh pengawas sekolah dan kepala sekolah ada yang
diberitahukan terlebih dahulu kepada guru, ada yang mendadak.
Selesai dilakukan supervisi pengawas sekolah dan kepala sekolah
berdiskusi membahas dan memberikan masukan-masukan atau
perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan oleh guru tersebut baik dari
program yang disusunnya maupun pelaksanaan pembelajaran.
Koordinasi dalam pelaksanaan program supervisi
Hasil penelitian menunjukkan terdapat koordinasi pengawas dan
kepala sekolah dalam melaksanakan program supervisi pembinaan
guru-guru di SDN se Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh. Koordinasi
tersebut dilakukan melalui rapat rutin sekolah, kunjungan kelas (class
visit), dan pertemuan secara pribadi (individual conference). Hasil
wawancara menunjukkan bahwa pembinaan guru dalam menyusun
karya tulis ilmiah yang jarang dilakukan pembinaan bahkan ada yang
tidak pernah dilakukan. Hal ini disebabkan pengawas sekolah dan
kepala sekolah sendiri mengalami kesulitan dalam menyusun karya
ilmiah khususnya bagi guru.
Khusus untuk koordinasi pengawas sekolah dan kepala sekolah dalam
membimbing guru membuat karya tulis ilmiah tidak ada koordinasi dan
pembinaan yang seharusnya. Sehingga pengawas sendiri dan kepala
sekolah serta guru selalu mengalami dalam menyusun karya tulis
ilmiah ini.
Masing-masing sekolah menyusun jadwal sendiri untuk rapat rutin
sekolah. Rapat diadakan setelah adanya koordinasi antara pengawas
sekolah dan kepala sekolah serta guru. Dalam rapatini akan
dibicarakan segala sesuatu yang berkenaan tentang pelaksaan
pembelajaran baik administrasi maupun pelaksanaannya. Peserta
rapat adalah pengawas, kepala sekolah, guru-guru, dan pegawai
administrasi. Koordinasi yang baik akan menjadikan rapat sebagai
tempat memperoleh informasi dan pnjelasan baik dari pengawas
IV. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA