Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
AUDIT SAMPLING
AUDIT SAMPLING
Populasi
Bukti Audit
Sampel
Bukti
Audit
1.
2.
3.
4.
PENERAPAN PENGUJIAN
SAMPEL
Audit sampling diterapkan pada kedua macam pengujian audit,
yaitu:
Pengujian sistem pengendalian interen (test of control), yaitu
pengujian atas efektifitas standar prosedur proses bisnis, disebut
dengan attribute sampling.
Pengujian substantif (substantive test), yaitu pengujian atas
kewajaran akun-akun dalam laporan keuangan, disebut dengan
variable sampling.
RISIKO SAMPLING
Pada Pengujian Pengendalian:
The risk of assessing control risk too low, juga
disebut dengan the risk of overreliance atau risiko
terlampau percaya terhadap SPI atau risiko
membuat kesimpulan SPI efektif padahal tidak
efektif.
The risk of assessing control risk too high, juga
disebut dengan the risk of underreliance atau
risiko terlampau tidak percaya terhadap SPI atau
risiko membuat kesimpulan SPI tidak efektif
padahal efektif.
RISIKO SAMPLING
Pada Pengujian Substantif:
The risk of incorrect acceptance atau risiko menerima
kesimpulan yang salah --> saldo rekening
mengandung salah saji material disimpulkan tidak
mengandung salah saji material.
The risk of incorrect rejection atau risiko menolak
kesimpulan yang benar --> saldo rekening tidak
mengandung salah saji material disimpulkan sebagai
mengandung salah saji material.
ATTRIBUTE SAMPLING
Attribute sampling, adalah pengujian sampling
untuk SPI. Pengujian hanya digunakan jika
terdapat bukti dokumenter dalam pelaksanaan
prosedur pengendalian, seperti: prosedur
otorisasi, dokumen dan catatan, dan
prosedur pemeriksaan independen.
Attribute sampling umumnya hanya digunakan
pada saat dilakukan pengujian tambahan untuk
mendukung Lower Assesed Level of Control
Risk.
11
9%
32
51
51
51
68
68
84
100
158
*
10%
29
46
46
46
46
61
61
89
116
179
12
8%
28
48
48
48
48
65
65
98
160
9%
25
42
42
42
42
58
58
73
115
10%
22
38
38
38
38
38
52
65
78
13
METODE PENGAMBILAN
SAMPEL
Random number sampling, adalah pengambilan
sampel dengan menggunakan tabel angka
random.
Dalam metode ini pengambilan sampel bisa
dalam bentuk:
Sampling without replacement, angka
yang sama tidak akan diganti dengan
angka lain dalam tabel angka random.
Sampling with replacement, angka
yang sama akan diganti dengan angka
lain dalam tabel angka random.
14
RANDOM SAMPLING
Contoh:
Auditor akan mengambil 10 sampel dari populasi faktur yang bernomor 0001
s/d 4000. Pengambilan sampel berdasarkan angka random, menggunakan
empat angka pertama, dimulai dari baris ke enam. Nomor faktur terpilih adalah
seperti tampak dalam tabel berikut ini.
15
Kolom
(1)
04734
10417
07514
52305
96357
Mulai 92870
1
00500
2
34862
3
25809
77487
4
5
6
7
8
9
(2)
39426
19688
48374
86925
11486
05921
75924
93784
21860
38419
(3)
91035
83404
10 35658
16223
30102
65698
38803
52709
36790
20631
(4)
54839
42038
38971
25946
82679
27993
05386
15370
76883
48694
(5)
76873
48226
53779
90222
57983
86406
10072
96727
20435
12638
16
SYSTEMATIC SAMPLING
Systematic Sampling, adalah pengambilan sampel
secara sistematis dengan kelipatan atau interval
angka tertentu, misalnya kelipatan 10, 20, 30 dst.
Angka interval yang dilewati disebut dengan skip
interval. Angka interval dapat dihitung dengan cara
membagi populasi dengan jumlah sampel, sehingga
jika sampel sebanyak 40 unit akan diambil dari
populasi sebanyak 2000 unit, maka skip interval
adalah 50 unit (2000 unit : 40 unit).
17
SYSTEMATIC SAMPLING
Selanjutnya titik awal dari pemilihan sampel
adalah nomor sampling unit yang jatuh pada
range antara 1 50 pada tabel angka random
Pertimbangan Kualitatif Dalam Pengujian
Sampel
Penyimpangan harus dianalisis penyebabnya,
termasuk pengaruhnya terhadap keandalan
informasi yang berkaitan. Penyimpangan yang
bersifat sistematik akan berpengaruh besar
terhadap obyek pemeriksaan
18
Terimakasih
(Bagian Terpenting Dalam Hidup)
19