Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul KENDALA-KENDALA
PELAKSANAAN ETIKA BISNIS.
Makalah ini berisi tentang , dengan bahasa yang singkat, padat, dan mudah
dimengerti. Makalah ini kami lengkapi dengan pendahuluan sebagai pembuka yang
menjelaskan latar belakang dan tujuan pembuatan makalah serta manfaat pembuatan
makalah. Pembahasan yang menjelaskan kendala-kendala dalam pelaksanaan etika
bisnis. Penutup yang berisi tentang kesimpulan yang menjelaskan isi dari makalah
kami. Makalah ini juga kami lengkapi dengan daftar pustaka yang menjelaskan
sumber dan referensi bahan dalam penyusunan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan kami terima. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun maupun yang
membaca.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...
i
Daftar Isi.
ii
BAB I PENDAHULUAN
Page | 1
4
2.2 Tingkatan Etika Bisnis..6
2.3 Prinsip-Prinsip Etika
Bisnis...7
2.4 Kendala-kendala dalam pelaksanaa etika bisnis 9
2.5 Tingkat keuntungan etika bisnis 10
2.6 Pro dan kontra etika dalam bisnis ..11
2.7 Contoh kasus .13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........
7
3.2 Saran....
..8
DAFTAR PUSTAKA
Page | 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Di era persaingan global superketat dewasa ini menuntut setiap perusahaan
untuk senantiasa melakukan upaya-upaya yang pro-aktif agar tetap dapat eksis dan
meraih/mempertahankan pasar. Hal ini jelas membuat semua kegiatan saling berpacu
satu sama lain untuk mendapatkan kesempatan (opportunity) dan keuntungan (profit).
Kadang kala untuk mendapatkan kesempatan dan keuntungan tadi, memaksa orang
untuk menghalalkan segala cara mengindahkan ada pihak yang dirugikan atau tidak.
Kompetisi inilah yang harus memanas belakangan ini. Kata itu mengisyaratkan
sebuah konsep bahwa mereka yang berhasil adalah yang mahir menghancurkan
musuh-musuhnya. Banyak yang mengatakan kompetisi lambang ketamakan. Padahal,
perdagangan dunia yang lebih bebas dimasa mendatang justru mempromosikan
kompetisi yang juga lebih bebas.
Lewat ilmu kompetisi kita dapat merenungkan, membayangkan eksportir kita
yang ditantang untuk terjun ke arena baru yaitu pasar bebas dimasa mendatang.
Kemampuan berkompetisi seharusnya sama sekali tidak ditentukan oleh ukuran besar
kecilnya sebuah perusahaan. Inilah yang sering dikonsepkan berbeda oleh penguasa
kita. Perusahaan yang bermoral dan beretika yang akan mampu menarik simpati
konsumen. Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain yaitu pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab sosial,
mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep
pembangunan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan
persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan,
menghindari sikap 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
mampu mengatakan yang benar itu benar, dll.
Tanpa disadari, kasus pelanggaran etika bisnis merupakan hal yang biasa dan
wajar pada masa kini. Secara tidak sadar, kita sebenarnya menyaksikan banyak
Page | 1
pelanggaran etika bisnis dalam kegiatan berbisnis di Indonesia. Banyak hal yang
berhubungan dengan pelanggaran etika bisnis yang sering dilakukan oleh para
pebisnis yang tidak bertanggung jawab di Indonesia. Berbagai hal tersebut
merupakan bentuk dari persaingan yang tidak sehat oleh para pebisnis yang ingin
menguasai pasar. Selain untuk menguasai pasar, terdapat faktor lain yang juga
mempengaruhi para pebisnis untuk melakukan pelanggaran etika bisnis, antara lain
untuk memperluas pangsa pasar, serta mendapatkan banyak keuntungan. Ketiga
faktor tersebut merupakan alasan yang umum untuk para pebisnis melakukan
pelanggaran etika dengan berbagai cara.
Dengan adanya moral dan etika dalam dunia bisnis, serta kesadaran semua
pihak untuk melaksanakannya, kita optimis salah satu kendala dalam menghadapi era
globalisasi dapat diatasi. Etika bisnis juga merupakan cara unggul untuk dapat
memperoleh simpati msyarakat agar perusahaan mampu bertahan
2.
3.
4.
bisnis?
1.2
Tujuan
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar para pembaca khususnya para
calon pebisnis memiliki dan mengerti akan wawasan yang utuh mengenai prinsipprinsip, tujuan, serta peran etika bisnis sehingga dapat mengaplikasikannya dalam
kegiatan bisnis yang real di masyarakat pada umumnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Page | 3
diatur oleh ketentuan hukum. Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah
bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang
dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan
yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan
termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan
pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap
yang profesional.
Beberapa hal yang mendasari perlunya etika dalam kegiatan bisnis:
1. Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga
mempertaruhkan nama, harga diri, bahkan nasib manusia yang terlibat
dalamnya.
2.
3.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara
lain adalah:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatny
perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan
Page | 4
Page | 5
2.2
Weiss (1995:9) mengutip pendapat Carroll (1989) membahas lima tingkatan etika
bisnis, yaitu:
1. Tingkat individual, menyangkut apakah seseorang akan berbohong
mengenai rekening pengeluaran, mengatakan rekan sejawat sedang sakit
karena tidak ada di tempat kerja, menerima suap, mengikuti saran teman
sekerja sekalipun melampaui perintah atasan. Jika masalah etis hanya terbatas
pada tanggung jawab individual, maka seseorang harus memeriksa motif dan
standar etikanya sebelum mengambil keputusan
2. Tingkat organisasional, masalah etis muncul apabila seseorang atau
kelompok orang ditekan untuk mengabaikan atau memaafkan kesalahan yang
dilakukan oleh sejawat demi kepentingan keharmonisan perusahaan atau jika
seorang karyawan disuruh melakukan perbuatan yang tidak sah demi
keuntungan unit kerjanya.
3. Tingkat asosiasi, seorang akuntan, penasihat,dokter, dan konsultan manajer
harus melihat anggaran dasar atau kode etik organisasi profresinya sebagai
pedoman sebelum ia memberikan saran pada kliennya.
4. Tingkat masyarakat, hukum, norma, kebiasaan dan tradisi menentukan
perbuatan yang dapat diterima secara sah. Ketentuan ini tidak mesti berlaku
sama di semua negara. Oleh karena itu, kita perlu berkonsultasi dengan orang
Page | 6
atu badan yang dapat dipercaya sebelum melakukan kegiatan bisnis di negara
lain.
5. Tingkat internasional, masalah-msalah etis menjadi lebih rumit untuk
dipecahkan karena faktor nilai-nilai dan budaya, politik dan agama ikut
berperan. Oleh karena itu, konstitusi, hukum, dan kebiasaan perlu dipahami
dengan baik sebelum seesorang mengambil keputusan.
Page | 7
tuntunan
keadilan
dan
kesatuan,
manusia
perlu
oleh
manusia
dengan
bertanggungjawab
atas
semua
yang
dilakukannya.
segala
cara
untuk
memperoleh
keuntungan
dengan
perusahaan
yang
mengalami
konflik
kepentingan.
Konflik
Page | 8
2.5
yang pokok bagi kelangsungan bisnis, walaupun bukan merupakan tujuan satusatunya, sebagaimana dianut pandangan bisnis yang ideal. Dari sudut pandang
etika, keuntungan bukanlah hal yang buruk. Bahkan secara moral keuntungan
Page | 9
tangan
pemerintah,
yang
baginya
akan
sangat
merugikan
kelangsungan bisnisnya. Slaah satu cara yang paling efektif adalah dengan
menjalankan bisnisnya bisnisnya secara secara baik dan etis yaitu dengan
menjalankan bisnis sedemikian rupa tanpa secara sengaja merugikan hak dan
kepentinga semua pihak yang terkait dengan bisnisnya.
4. perusahaan-perusahaan modern juga semakin menyadari bahwa karyawan
bukanlah tenaga yang siap untuk eksploitasi demi mengeruk keuntunga yang
Page | 10
Ketiga, dilihat dari sudut pandang bisnis itu sendiri, praktik bisnis yang berhasil
adalah memperhatikan norma-norma moral masyarakat, sehingga ia memperoleh
kepercayaan dari masyarakat atas produ atau jasa yang dibuatnya.
ALASAN MENINGKATNYA PERHATIAN DUNIA USAHA TERHADAP
ETIKA BISNIS
2)
3)
4)
Dengan citra yang baik maka perusahaan akan lebih dikenal oleh masyarakat
dan produknya pun dapat mengalami peningkatan penjualan.
5)
6)
Karyawan akan bekerja dengan giat apabila perusahaan tersebut memiliki citra
yang baik dimata perusahaan.
7)
Page | 13
Page | 14
mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di
dalam organisasi.
Dari kasus diatas terlihat bahwa perusahaan melakukan pelanggaran etika bisnis
terhadap prinsip kejujuran perusahaan besarpun berani untuk mmengambil tindakan
kecurangan untuk menekan biaya produksi produk. Mereka hanya untuk
mendapatkan
laba
yang
besar
dan
ongkos
produksi
yang
minimal.
Page | 17
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
DAFTAR PUSTAKA
Page | 18
2014.
Page | 19