Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewarganegaraan
Dosen Pengampu : Dr. Nana Sulaksana
Disusun oleh :
Fadilla Anjasmara ( 270110140009 )
Annisa Ayuningtyas P.A ( 270110140046 )
Harry Soeharto G ( 270110140049 )
Muhammad Nur Arizal ( 270110140050 )
Reinaldo Henry W ( 270110140127 )
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang atas rahmatNya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
Demokrasi dan Musyawarah Mufakat.
Penulisan ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan dan Kewarganegaraan.
Dalam
penulisan
makalah
ini
penulis
menyadari
masih
banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Akhirnya saya sebagai penulis berharap semoga Allah memberikan
pahala yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan
dapat menjadikan semua
bantuan ini
RobbalAlamiin.
sebagai
ibadah, Amiin
Yaa
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk mengolah pola pikir mahasiswa mengenai Bahasa Indonesia sebagai bahasa
pemersatu bangsa
Untuk mengetahui bagaiaman fungsi bahasa indonesia
Untuk memenuhi salah satu tugas Matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
BAB II PEMBAHASAN
mengupayakan
lapangan
pekerjaan
bagi
rakyat,
dan
yang
diadakan
tiap
lima
tahun
sekali.
Melalui naungan partai politik, para wakil rakyat dipilih secara langsung
oleh rakyat siapa yang akan menjadi wakil-wakilnya dalam
pemerintahan. Wakil-wakil itulah kelak yang akan menyuarakan segala
keinginan dari rakyat. Artinya lembaga perwakilan memegang amanat
dan mandat langsung dari rakyat. Dibutuhkan lembaga perwakilan
untuk menjadikan sistem demokrasi berjalan sesuai dengan yang
diharapkan oleh rakyat. Karena lembaga perwakilan ini merupakan
wakil-wakil yang telah di pilih oleh rakyat. Artinya rakyat telah
mempercayakan segala hal yang berkaitan tentang kelangsungan
hidup rakyat kepada badan perwakilan. Intinya, keberadaan badan
perwakilan merupakan karakteristik utama bagi sistem politik yang
menganut
demokrasi.
Pada saat sekarang ini nampaknya kinerja lembaga perwakilan dan
partai politik menjadi persoalan yang sangat berat. Masalah-masalah
yang
terjadi
contohnya
adalah
:
Para wakil rakyat yan telah terpilih sering lalai dalam melaksanakan
tugas
sebagai
wakil
rakyat
Kurangnya perhatian lembaga perwakilan terhadap rakyat karena di
dominasi
oleh
kepentingan
partai
mereka
Partai politik dijadikan kekuatan seorang penguasa yang mengatasnamakan
rakyat
untuk
memperoleh
kekuasaan
Agenda dan program partai politik belum memenuhi kebutuhankebutuhan
penting
rakyat
Dari beberapa masalah di atas dapat kita lihat, buruknya kinerja
lembaga perwakilan saat sekarang ini membuat semakin terpuruknya
pelaksanaan
demokrasi
pancasila
di
Indonesia.
Para wakil rakyat yan telah terpilih sering lalai dalam melaksanakan
tugas
sebagai
wakil
rakyat
Banyak para wakil rakyat yang melalaikan tugas-tugasnya sebagai
wakil rakyat. Kelalaian lembaga perwakilan rakyat dapat kita saksikan
saat diadakannya rapat paripurna. Banyak anggota dari lembaga
perwakilan yang tidak hadir. Banyak kursi-kursi kosong saat melakukan
rapat. Kemanakah perginya para wakil rakyat? Padahal rapat paripura
merupakan urusan yang sangat penting disitu akan dibahas persoalanpersoalan
yang
sedang
terjadi
mengenai
rakyat
atau
pemerintahan.Tidak hanya itu saja, banyak ditemukan pada saat rapat
paripurna berlangsung,banyak anggota dewan perwakilan yang tidak
serius dalam menjalankan rapat. Ada yang sibuk main handphone,
bahkan yang baru-baru ini terjadi ditemukan adanya salah satu
anggota dewan perwakilan rakyat yang sedang menonton video porno
saat rapat paripurna berlangsung. Dari sini dapat kita lihat betapa
wakil-wakil rakyat lalai dalam menjalankan tugas dan amant dari
Aturan
hukum
yang
dikuasai
oleh
penguasa
Modal dan uang rakyat sering dijadikan alat untuk memperoleh
dukungan rakyat dan menyebabkan munculnya penjahat dalam
demokrasi
Modal dan uang memiliki peranan yang besar bagi pembentukan
dukungan. Siapa yang kaya maka dia akan sangat mudah memperoleh
dukungan rakyat. Kemudian setelah mendapatkan dukungan mereka
akan mudah untuk memperoleh kekuasaan. Berkat modal dan uang,
Tidak pandang apakah mereka memiliki kemampuan untuk memimpin,
dan apakah mereka dapat benar-benar membela kepentingan rakyat,
seperti yang disuarakan saat pemilu digelar. Padahal uang yang
mereka gunakan itu adalah uang rakyat. Kebanyakan uang itu berasal
dari uang hasil korupsi. Demokrasi ternyata memberikan ruang yang
luas bagi munculnya penjahat demokrasi. Penjahat disini adalah
mereka kaum penguasa yang menjadikan demokrasi sebagi kedok
untuk kepentingan mereka. Gejala kemunculannya disini bisa
dibuktikan oleh saat ini banyak anggota pemerintahan yang menjarah
uang rakyat dengan melakukan korupsi dimana-mana misalnya uang
rakyat dari pajak yang dibayarkan rakyat tiap tahun. Padahal uang itu
seharusnya digunakan untuk hal-hal yang menjadi kepentingan dan
kebutuhan rakyat. Bukanlah digunakan untuk kepentingan penguasa. .
Disini konsep perwakilan yang dijalankan dalam sistem demokrasi tidak
berjalan. Karena dalam politik yang dijalankan oleh penjahat demokrasi
politiknya ditentukan oleh uang. Intinya para penjahat demokrasi
menjadi penguasa baru karena kondisinya yang memberi dukungan.
Kondisi ini semakin ditunjang dengan lembaga keuangan yang menjadi
sumber uang bagi politik penguasa. Penguasa yang memiliki politik
Mereka
tidak
menghiraukan
peran
rakyat.
Penggusuran yang terjadi hanya beberapa contoh dari kebijakan yang
belum terhitung kebijakan-kebijakan lain yang menguras potensi
ekonomi rakyat. Jika dulu penggusuran sering terjadi di kampungkampung atau di daerah pinggiran, kini penggusuran mulai memusat
ke tengah kota. Pemerintah lebih memudahkan izin untuk pembuatan
gedung-gedung mewah daripada memberikan lahan untuk perumahan
rakyat. Banyak rakyat miskin yang kehilangan tempat tinggalnya
akibat dari penggusuran yang dilakukan pemerintah dan penguasa.
Selain itu, layanan publik yang memang semakin banyak didirikan.
Seperti sekolah maupun rumah sakit. Akan tetapi layanan ini makin
sulit untuk dijangkau karena harganya jauh dari jangkaauan rakyat.
Sekolah yang bermutu pastilah mahal. Sama saja dengan rumah sakit
yang peralatannya modern juga mengutip biaya yang sangat mahal.
Kutipan biaya yang sangat memberatkan ini membuat layanan publik
tidak memenuhi kepentingan rakyat luas melainkan hanya lapisan
kelas menengah ke atas saja. Masalah-masalah mengenai rakyat kian
menjauh dari penyelesaian dan hanya dibahas saja, tetapi tidak ada
penyelesain yang lebih lanjut. Begitulah keadaan dari layanan publik
yang tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah, yang asyik
dengan permainan demokrasi. Demokrasi di sini lebih sering
mentelanyarkan rakyat. Saat ini orang-orang yang kaya ini menjadi
penguasa baru dalam demokrasi. Sementara rakyat miskin menjadi
tertindas.
Banyaknya masalah-masalah yang timbul akan makin membenarkan
dugaan kita semua, kalu disini demokrasi memang bukan untuk rakyat.
Sebab rakyat yang harusnya mendapatkan perhatian khusus, nyatanya
malah ditelantarkan. Agak ironis, lagi-lagi, jika demokrasi kemudian
mempunyai harapan akan memakmurkan rakyat. Karena memang
belum ada bukti yang memberikan jaminan apalagi kepastian, kalau
kita menganut demokrasi, maka rakyat akan lebih jauh makmur dan
merasakan
keadilan
disemua
bidang.
Kemanakah demokrasi berpihak? Itulah pertanyaan yang patut
diajukan saat sekarang ini. Janji demokrasi yang selama ini untuk
memakmurkan rakyat itu bukanlah hanya sekedar janji, tetapi janji itu
haruslah ditepati. Memakmurkan melalu dunia pekerjaan, layanan
publik seperti pendidikan gratis bagi rakyat kurang mampu, dan biaya
rumah sakit yang murah. Demokrasi bukanlah semata-mata untuk
dijanjikan saja. melainkan juga untuk membuat rakyat keluar dari
masalah utama yaitu keluar dari kerterpurukan ekonomi.
Penyingkiran rakyat miskin karena demokrasi di kuasai oleh kaum kaya
raya
Prinsip demokrasi kemudian membuat jauhnya tumbuhnya keadilan
Sila ke-4 yang mana berbunyi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan.Sebuah kalimat yang secara bahasa membahasakan
bahwa Pancasila pada sila ke 4 adalah penjelasan Negara demokrasi. Dengan analisis ini
diharapkan akan diperoleh makna yang akurat dan mempunyai nilai filosofis yang
diimplementasikan secara langsung dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak hanya itu, sila ini
menjadi banyak acuan dari setiap langkah pemerintah dalam menjalankan setiap tindakannya.
Kaitannya dengan arti dan makna sila ke 4 adalah sistem demokrasi itu sendiri.Maksudnya
adalah bagaimana konsep demokrasi yang berarti setiap langkah yang diambil pemerintah
harus ada kaitannya dengan unsur dari, oleh dan untuk rakyat. Disini, rakyat menjadi unsur
utama dalam demokrasi. Itulah yang seharusnya menjadi realita yang membangun bangsa.
Dibawah ini adalah arti dan makna Sila ke 4 yang akan kita bahas sebagai berikut :
1. Hakikat sila ini adalah demokrasi. Demokrasi dalam arti umum yaitu pemerintahan dari,
oleh dan untuk rakyat. Secara sederhana, demokrasi yang melibatkan segenap bangsa dalam
pemerintahan baik yang tergabung dalam pemerintahan dan kemudian adalah peran rakyat
yang diutamakan.
2. Pemusyawaratan. Artinya mengusahakan putusan secara bulat, dan sesudah itu diadakan
tindakan bersama. Disini terjadi simpul yang penting yaitu mengusahakan keputusan secara
bulat. Bulat yang dimaksud adalah hasil yang mufakat, artinya keputusan itu diambil dengan
kesepakatan bersama. Dengan demikian berarti bahwa penentu demokrasi yang berdasarkan
pancasila adalah kebulatan mufakat sebagai hasil kebikjasanaan.Oleh karena itu kita ingin
memperoleh hasil yang sebaik-baiknya didalam kehidupan bermasyarakat, maka hasil
kebikjasanaan itu harus merupakan suatu nilai yang ditempatkan lebih dahulu.
3. Dalam melaksanakan keputusan diperlukan kejujuran bersama. Dalam hal ini perlu
diingat bahwa keputusan bersama dilakukan secara bulat sehingga membawa konsekuensi
adanya kejujuran bersama.Perbedaan secara umum demokrasi di barat dan di Indonesia yaitu
terletak pada permusyawaratan.Permusyawaratan diusahakan agar dapat menghasilkan
keputusan-keputusan yang diambil secara bulat.
Hal ini tidak menjadi kebiasaan bangsa Indonesia, bagi kita apabila pengambilan keputusan
secara bulat itu tidak bisa tercapai dengan mudah, baru diadakan pemungutan
suara.Kebijaksanaan ini merupakan suatu prinsip bahwa yang diputuskan itu memang
bermanfaat bagi kepentingan rakyat banyak.Jika demokrasi diartikan sebagai kekuatan, maka
dari pengamatan sejarah bahwa kekuatan itu memang di Indonesia berada pada tangan rakyat
atau masyarakat.
Secara sederhana, pembahasan sila ke 4 adalah demokrasi. Demokrasi yang mana dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan. Pemimpin yang hikmat adalah pemimpin yang berakal sehat,
rasional, cerdas, terampil, dan seterusnya pada hal-hal yang bersifat fisik/jasmaniah;
sementara kebijaksanaan adalah pemimpin yang berhatinurani, arif, bijaksana, jujur, adil, dan
seterusnya pada hal-hal yang bersifat psikis/rohaniah. Jadi, pemimpin yang hikmatkebijaksanaan itu lebih mengarah pada pemimpin yang profesional (hikmat) dan juga dewasa
(bijaksana). Itu semua negara demokratis yang dipimpin oleh orang yang dewasa profesional
dilakukan melalui tatanan dan tuntunan permusyawaratan/perwakilan.Tegasnya, sila keempat
menunjuk pada NKRI sebagai Negara demokrasi-perwakilan yang dipimpin oleh orang
profesional-dewasa melalui sistem musyawarah. Sebuah kesadaran bertanggung jawab
terhadap Tuhan Yang Maha Besar menurut keyakinan beragama masing-masing, dan
menghormati nilai-nilai kemanusiaan ke atas harkat dan martabat manusia, serta
memperhatikan penguatan dan pelestarian kesatuan nasional menuju keadilan sosial.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DaftarPustaka
PendidikanKewarganegaraan
BidangStudiUniversitasPadjajaran
http://lintangsekarsanti.wordpress.com/2012/11/01/pancasila-sebagai-sumber-nilai/
http://sakauhendro.wordpress.com/demokrasi-dan-politik/pengertian-demokrasi/
http://krsmwn.blogspot.com/2013/06/arti-ciri-ciri-dan-prinsip-demokrasi.html
http://tifiacerdikia.wordpress.com/lecture/lecture-1/ilmu-
Tim
DosenKewarganegaraan
kewarganegaraan/perkembangan-demokrasi-di-indonesia/
UPT