Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
HOMEOSTASIS
Dr Sontang Simamora MM, MS
emergency
1. A serious situation or occurrence
that happens unexpectedly and
demands immediate action.
2. A condition of urgent need for
action or assistance: a state of
emergency.
Untuk hidup
Sel
reaksi enzim
pH harus dipertahankan
Membrane
Na- KATPase
Ion
Na
Ion K
Cairan
filtrasi
Reabsorbsi
Secresi
ekskresi
Air
Sumber kehidupan ?
Pengetahuan untuk membersihkan
Sel :
tumbuhan
manusia
Mempercepat reaksi
Media
Cairan tubuh
Total 60 -70 % dari BB
Intraseluler
Extraseluler
Interstitial
Intravaskuler (plasma)
Trasnseluler
dll
55 %
45 %
protein
Figure 27.2
Kontrol cairan
Keluar
Ginjal
Ginjal
2 buah ginjal
Tonus
Isotonis
Hipotonis
Hipertonis
Eritrosi
t
Eritrosit
Eritro
sit
E
ri
tr
o
si
Erit
rosi
t
Eritrosit
Cairan Infus
Kristaloid
umumnya isotonis
Koloid
Hipertonis
Menarik cairan
Perbedaan
Larutan
Koloid
Suspensi
Homogen
Heterogen
Heterogen
Stabil
Tidak stabil
Tidak mengendap
Tidak mengendap
Dapat mengendap
Dapat disaring
Kristaloid:
bersifat isotonik, maka efektif dalam mengisi
sejumlah volume cairan (volume expanders) ke
dalam pembuluh darah dalam waktu yang singkat,
dan berguna pada pasien yang memerlukan cairan
segera. Misalnya Ringer-Laktat dan garam fisiologis.
Koloid:
ukuran molekulnya besar (biasanya protein, asam
amino) cukup besar sehingga tidak akan keluar dari
membran kapiler, dan tetap berada dalam
pembuluh darah, maka sifatnya hipertonik, dan
dapat menarik cairan dari luar pembuluh darah.
Dialisis
Pertukaran cairan antar membran
Peritoneal dialisis peritoneoum
Pengobatan
Protein tinggi
Telur
daging
Diuretik
Diuretik
Substitusi Kalium pisang (buah lain)
Pada tubulus
Fungsi ginjal
Membentuk urin
Mengatur cairan
Reabsorbsi dan secresi elektrolit
Mengatur keseimbangan asam basa
Pembuangan ion H
Pembentukan bicarbonat
Hormonal
RAAS
Renin
Aldosteron
Angiotensin
Bioelectricity of Cell
Membranes
?
Otak
otot
Membrane
Na- KATPase
Ion
Na
Ion K
Elektrolit
Kation ekstraseluler Na
Kation Intraseluler K
Na-Ka-ATP ase
Membran
Aksi potensial
Untuk apa pada mahluk manusia ?
organisme :
Biosynthesis (respiration)
transport of metabolites (absorption and
secretion),
Meneruskan sinyal (action potentials).
Action potentials :
control activitas cell (calcium signaling,
kontraksi otot)
Mendukung komunikasi antar sel (release of
chemical signaling molecules; hormones,
neurotransmitters).
Kalium
Sumber K ; buah buahan
Exkresi : tubulus ginjal,
Hiperkalemia
CKD grade V
Kadar > 5,5 mEq/L
Jantung sangat sensitif
henti jantung
Perubahan EKG
Hipo gelombang u
Hiper gelombang T lancip
Hipokalemia :
Kehilangan K
intake kurang
Diuretik
Keringat banyak
Diare
Na
Fungsi
NaCl Ion Na
Ion channel keluar masuk sel
Neurotransmitter zat mengalirkan
sinyal
Resting potentialde polarisasi
Sodium/potassium
Ca
renda
h
Kalsitriol
Vit D kalsitriol
Ginjal
1-alfa-hidroksilase
sekre
si
PTH
Ca vs Phosphat
Aldosterone
Control Na+ absorption and K+ loss
Dialisis
Pertukaran cairan antar membran
Peritoneal dialisis peritoneoum
Asam - basa
Mengalami keseimbangan
Ionisasi
H20
H+ + 0H-
HCl
H+ + Cl-
H2SO4
H+ + S04-
H2C03
H+ + C03-
Asam- Basa
H + Cl
pH
Dari 1 14
< 7 asam
> 7 basa
Contoh :
H+ + O- pH adalah 7
Air H2O
HCl
H+ + Cl- pH adalah < 7
pH adalah > 7
NaOH
pH darah
Larutan buffer
Larutan buffer atau larutan penyangga adalah
suatu larutan yang terdiri dari asam lemah
dengan garamnya yang berasal dari basa kuat.
Garamnya disini adalah garam yang sesuai
dengan asamnya yang berasal dari basa kuat.
Misalnya : Asam Karbonat dengan Na-Bikarbonat.
Asam Karbonat
suatu asam lemah
H+ + HCO2=
H2CO3
Na-Bikarbonat = suatu garam
Ini adalah suatu garam yang berasal dari Na (basa kuat)
dan bikarbonat.
Larutan buffer
Mempertahankan pH
Daya buffer suatu larutan atau cairan sangat
tergantung kepada kapasitas buffer tersebut.
Perbedaan suatu larutan buffer dengan larutan bukan
buffer dapat dilihat pada percobaan berikut ini :
[garam karbonat]
--------------------[asam karbonat]
Buffer
Garam
Asam
Ratio
pH darah
Ket
60
20
7,4
Normal
45
75
60
60
2,5
Buffer
Garam
Asam
Ratio
pH
darah
Ket
60
20
7,4
Normal
45
15
<7,4
Acidosis Metabolik
75
25
>7,4
Alkalosis Metabolik
60
15
<7,4
Acidosis Respiratorik
60
2,5
24
>7,4
Alkalosis Respiratorik
NaHCO3/ H2CO3
Garam
ASAM
Ginjal PERNAFASA
N
Asidosis
Umumnya takhipnoe > 20
Bila ada kelaianan paru-paru ronchy atau
spasma asidosis respiratorik
Ginjal
Membentuk garam bikarbonat 500 mEq/L
[garam karbonat] = NaHCO3
NaHCO3
Gagal
Na+ HCO3-
Asidosis Metabolik
Pada GGK
DM tak terkontrol
Gangguan metabolik
Diare berat
Usaha tubuh
Asidosis Respiratorik
Gangguan pernafasan
Menyebabkan pengeluaran CO2 terganggu
7,26
pCO2
tinggi
HCO3-
16
BE = Base Excess
- 15
BB x 0,3 X BE
=
Kekurangan bikarbonat
BB x 0,3 X BE =
BB x 0,3 X BE =
Cara pemberian
Diberikan seluruhnya
Secara drip
Langsung perlahan lahan
Ada yang senang dengan setengah dosis
dulu
Drip BicNat
Perhatikan apakah
ginjal sudah berfungsi
Nadi membaik
Gambar dialisis