Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Yang dimaksud sebagai faktor pendukung yang bersumber dari luar peneliti antara lain
sebagai berikut.
a. Tersedia data sehingga pertanyaan penelitian dapat dijawab.
b. Ada izin dari yang berwenang.
4. Hasil penelitian bermanfaat
Meneliti adalah pekerjaan yang tidak mudah, yang membutuhkan tenaga, waktu dan
biaya. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang bermanfaat.
Seorang ahli peneliti, yaitu Prof. Dr. Suhardjono dari Universitas UNIBRAW
memberikan petunjuk kepada peneliti mengenai persyaratan penelitian yang baik dengan
menggunakan istilah yang mudah diingat, yaitu APIK, singkatan dari Asli, Penting, Ilmiah
dan Konsisten.
Asli, artinya bukan jiplakan dari atau mengganti-ganti penelitian orang lain, sehingga
kelihatan bukan buatan sendiri. Penelitian yang baik apabila berbeda dari penelitian yang
sudah pernah diteliti oleh orang lain.
Penting, artinya bahwa hasil penelitian itu bermanfaat dan dipandang penting bagi
peningkatan mutu pendidikan, khususnya bagi tugas yang sedang dilaksanakan.
Ilmiah, artinya menggunakan proses yang dibenarkan oleh teori penelitian, yaitu mengikuti
sistematika penelitian yang lazim berlaku. Penelitian tindakan dikatakan ilmiah apabila
terdiri dari :
a. Pendahuluan - latar belakang masalah, ada bukti berupa fakta empirik yang dialami
oleh peneliti sendiri atau pengamatan orang lain, ada tujuan yang dirumuskan dengan
jelas apa target yang akan dicapai melalui tindakan itu.
b. Rumusan masalah yang jelas menunjukan pertanyaan sesuai dengan tujuan peneliti.
c. Kajian pustaka, yaitu bagian yang berisi teori-teori yang akan mendukungnya.
Konsisten, artinya ada keruntutan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain. Di
dalam menyusun laporan, kesimpulan merupakan jawaban dari rumusan masalah dan
memenuhi harapan yang tertera dalam tujuan.
Menurut Nana Sudjana, masalah adalah inti persoalan yang tersirat dalam judul
penelitian. Masalah penelitian harus betul-betul masalah yang belum ditemukan
pemecahannya oleh peneliti. Seandainya telah diketahui, namun jawaban tersebut masih
meragukan atau belum meyakinkan. Masalah penelitian harus memenuhi persyaratan untuk
dapat diteliti. Ada tiga segi untuk mengukur kelayakan suatu masalah penelitian.
Pertama: dari segi keilumuan. Dari segi keilmuan, masalah harus jelas kedudukannya
dalam struktur keilmuan yang sedang dipelajari. Kedua: dari segi metode keilmuan. Dari segi
metode keilmuan, masalah penelitian harus dapat dipecahkan melalui langkah-langkah
berpikir ilmiah atau metode ilmiah. Ketiga: dari segi kepentingan dan kegunaannya. Masalah
penelitian harus disesuaikan dengan kepentingan peneliti sendiri.
Menurut Sukardi, ciri-ciri permasalahan yang layak untuk diteliti diantaranya:
1. dapat diteliti atau researchable,
2. mempunyai kontribusi signifikan,
3. dapat didukung dengan data empiris, dan
4. sesuai dengan kemampuan dan keinginan peneliti.
C. Jenis Permasalahan
Secara garis besar, peneliti mempermasalahkan fenomena atau gejala ats tiga jenis:
1. Problema untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena.
2. Problema untuk membandingkan dua fenomena atau lebih (problema komparasi).
3. Problema untuk mencari hubungan antara dua fenomena (problema korelasi).
Ada 2 macam problema korelasi, yaitu:
: objek penelitian
- Pelajar SMA
: subjek penelitian
: lokasi penelitian
- Tahun 1979
Apabila judul penelitian ditulis singkat, maka perlu ditambahkan dengan jelas
penegasan judul dan batasan masalah. Penegasan ini ditulis dalam bagian pendahuluan,
laporan, penelitian, atau tentu saja pada waktu penyusunan desain penelitian juga diberi
penjelasan.
Contoh lain :
Kesiapan Kabupaten Tulangbawang dalam menyongsong otonomi daerah di bidang
pendidikan.
Judul penelitian tersebut hanya memiliki satu variabel yaitu kesiapan menyongsong
otonomi daerah. Proses pendidikan dalam otonomi daerah baru dapat berjalan apabila semua
faktor pendukung sudah siap dan berfungsi. Pendidikan dalam otonomi daerah mengandung
makna antara lain sebagai berikut.
1. Subsidi biaya pendidikan dari pemerintah pusat dikurangi cukup banyak sehingga sekolah
dituntut untuk mampu mengupayakan biaya sendiri bersama masyarakat sekitar.
2. Adanya penyatuan visi sekolah, masyarakat, lingkungan tentang sekolah yang bertugas
menyelenggarakan pendidikan.
3. Untuk menyelenggarakan suatu proses pembelajaran yang efektif, dituntut dari kedua belah
pihak untuk berkolaborasi memikirkan kemajuan sekolah dan mewujudkan dalam
tindakan aktual.
4. Kemampuan sekolah bertindak proaktif untuk selalu membuka wawasan mengadakan
evaluasi diri secara terus menerus dalam rangka mengembangkan diri.
5. Adanya semangat yang tinggi dari setiap warga sekolah untuk aktif sesuai dengan fungsi
masing-masing.
Melalui contoh judul tersebut dapat diketahui bahwa meskipun secara selintas hanya
ada satu variabel yang disebutkan secara eksplisit dalam judul tetapi banyak hal yang
dipermasalahkan.
DAFTAR PUSTAKA
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI).
Jakarta: Rineka Cipta.
Nana Syaodih. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda.
Sukardi, Ph.D. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta:
Bumi Aksara.
Mulyawan S. Nugraha. Metodologi Penelitian Pendidikan (Bahan Kuliah Metodologi
Penelitian Pendidikan).
Cik Hasan Bisri. 2003. Penuntun Penyusunan Rencana Penelitian dan Penulisan Skripsi
Bidang Ilmu Agama Islam. Jakarta: Raja Grapindo Persada.
Nana Sudjana. 2006. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah Makalah-Skripsi-Tesis-Disertasi.
Bandung: Sinar Baru Algensindo.